Anda di halaman 1dari 21

RANCANG BANGUN PROTOTIPE FOOTSTEP SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

MENGGUNAKAN PIEZOELECTRIC BERBASIS ARDUINO UNO


5200711065 Adi Fauzi Rozali, 5200711085 Jamil Aliansyah Gentar
Program Studi Teknik Elektro Dan Informatika, Universitas Teknologi Yogyakarta Jl. Siliwangi Jl. Ring Road Utara,
Jombor Lor, Sendangadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

ABSTRAK

Pemanfaatan sumber energi konvensional yang berasal dari bahan fosil mengalami peningkatan seiring
dengan kemajuan era teknologi yang segalanya memerlukan listrik sebagai sumbernya. Hal ini
mengakibatkan penurunan dan semakin tipis bahan bakar dosil karena kesediaannya yang terbatas di alam
dan tidak adanya pembaharuan. Kondisi ini mendorong banyaknya penelitian untuk mengembangkan
sumber energi terbarukan, seperti energi yang berasal dari panas bumi, energi angin, energi ombak. Bahkan
sumber energi terkecil yang pemanfaatannya bersumber dari gerakan tubuh, panas tubuh serta lingkungan
sekitar karena kegiatan manusia mulai dilakukan pengembangan dan pemanfaatan akan keberadaannya.
Memanfaatkan mobilisasi kegiatan manusia serta gerakan tubuh, pemanfaatan teknologi piezoelektrik dapat
digunakan sebagai penghasil sumber energi. Penelitian ini memuat tentang pemanfaatan sensor
piezoelektrik sebagai media konversi tekanan dengan beban yang berbeda-beda sebagai penghasil sumber
energi. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model prototipe skala kecil yang penyusunannya secara
seri dan paralel dimana jumlah sensor piezoelektrik yang digunakan 4 buah pada masing-masing
penyusunan. Pengujian sensor piezoelektrik dilakukan dengan memberikan beban 55kg, 60kg, dan 65kg
pada tiap penyusunan sehingga didapatkan tegangan dan arus keluaran yang bervariasi. Dari data yang
dihasilkan dari pengujian prototipe menunjukan penyusunan sensor secara paralel memiliki daya keluaran
paling maksimal. Data yang didapat dari pengujian sensor piezoelektrik menunjukan ketika penyusunan
secara seri, daya keluaran yang dihasillkan paling tinggi 5,8 µW dengan beban maksimum 65kg, sedangkan
untuk penyusunan sensor secara paralel daya yang dihasilkan mencapai 24,5 µW dari beban 60kg sebagai
indikasi tekanan yang diberikan.

Kata Kunci: energi konvensional, piezoelektrik, sumber energi terbarukan

ABSTRACT
The utilization of conventional energy sources derived from fossil fuels decreased and getting thinner
because of his willingness limited in nature and not their renewal. This prompted many studies to develop
renewable energy sources, such as energy derived from geothermal energy, wind energy, wave energy. Even
the smallest utilization of energy resources derived from body movement, body heat and the surrounding
environment due to human activity started development and utilization of its existence. By leveraging the
mobilization of human activity and body movements, the use of piezoelectric technology can be used as
producing energy sources. This study contains about the utilization of piezoelectric sensor as media
pressure conversion with different loads as producing energy sources. The research was done by making a
small-scale prototype model which was prepared in series and in parallel where the number of piezoelectric
sensors used 4 pieces in each preparation. Testing is done with a piezoelectric sensor provides a load 55kg,
60kg, and 65kg for each preparation to obtain the output voltage and current are varied. From the data
generated from testing the prototype shows the preparation of parallel sensor has a maximum output power.
The data obtained from the testing of piezoelectric sensors indicate when drafting in series, the output power
which produced the highest of 5.8 μW with a maximum load of 65kg, while the sensor is in parallel to the
preparation of the power generated reached 24.5 μW of 60kg load as an indication of the pressure exerted.
Keywords: conventional energy, piezoelektric, renewable energy sources
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan oleh peralatan listrik atau energi yang tersimpan
dalam arus listrik dengan satuan Ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan Volt (V) dengan ketentuan
kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk menggerakkan suatu peralatan mekanik
sehingga menghasilkan bentuk energi yang lain. Pemakaian energi listrik dari PLN (Perusahaan Listrik
Negara) semakin meningkat, tetapi penggunaan listrik tersebut masih belum dapat menjangkau secara
merata ke seluruh daerah, sehingga masih dapat kita temukan banyak daerah terpencil yang belum
terjangkau listrik dari PLN. Dengan kekurangan tersebut, maka tidak banyak pula orang yang melakukan
riset untuk menemukan suatu alat agar dapat digunakan saat berada ditempat terpencil yang tidak terjangkau
oleh PLN. Untuk itu, penulis ingin membuat alat yaitu Prototipe Footstep Sebagai Pembangkit Listrik
Berbasis Piezoelectric untuk membantu baik para pekerja, traveller ataupun penduduk sekitar yang masih
belum terjangkau listrik dari PLN ditempatnya berada. Piezoelectric sendiri merupakan sebuah material
yang apabila diberi tekanan maka akan menghasilkan arus listrik. Dampak penggunaan dari alat ini juga
bisa dikatakan positif. Hal itu dapat dilihat dari cara kerjanya yang ramah lingkungan, misalnya tidak ada
asap saat proses terjadi.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, berikut rumusan masalah yang diambil Sebagai berikut:
1. Bagaimana rancangan alat footstep sebagai pembangkit listrik berbasis piezoelectric?
2. Bagaimana desain rangkaian elektronik untuk menampilkan keluaran secara digital pada LCD?

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian tugas capstone ini masalah yang dibahas dibatasi oleh sebagai berikut:
1. Penggunaannya hanya pada saat kondisi tertentu.

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam pelaksanaan tugas capstone ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Merancang alat footstep sebagai pembangkit listrik berbasis piezoelectric.
2. Menghasilkan tampilan digital dari step count dan tegangan yang dihasilkan alat pada LCD.

1.5 Manfaat Penelitian

Pelaksanaan capstone project ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, lembaga pendidikan
dan masyarakat pada umumnya. Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu agar dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran dan penambah wawasan mengenai perancangan sebuat prototipe
footstep sebagai pembangkit listrik berbasis piezoelectric.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terkait

Dalam penelitian capstone ini, ada beberapa penelitian terkait yang digunakan sebagai bahan referensi
dalam melaksanakan penelitian, adapun penelitian terkait tersebut adalah sebagai berikut:

Chahyo Shahputra, Rahmat Rasyid (2019), dengan judul “Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga
Ombak Berbasis Piezoelektrik dengan Modul Charging TP5100 pada Bangunan Groin Pemecah Ombak
Pantai Padang”. Membahas tentang Perancangan sebuah alat pembangkit listrik dengan menggunakan
tenaga ombak. Hasil dari penelitian didapat pengujian alat secara keseluruhan menunjukan bahwa alat yang
dirancang berhasil menghasilkan energi listrik ketika sistem dikenai hantaman ombak laut. Tegangan
keluaran sistem berbeda-beda untuk setiap groin. Tegangan rata-rata yang dihasilkan dari pengujian
piezoelektrik menggunakan tenaga ombak laut paling rendah berada pada Groin dengan panjang 20-meter
sebesar 1,75 volt, dan terus 2 meningkat seiring dengan penambahan panjang Groin hingga 60- meter
dengan tegangan rata-rata 2,75 volt.

Fadila Alfraidila Ramadhan, Rahmad Rasyid, Harmadi (2022), dengan judul “Rancang Bangun Sumber
Pembangkit Energi Listrik Berbasis Piezoelektrik Pada Sepatu Untuk Pendaki Gunung” membahas tentang
solusi dan inovasi yang dapat membantu para pendaki untuk mengatasi masalah sumber energi listrik. Hasil
analisis penelitian diketahui jumlah piezoelektrik mempengaruhi besar tegangan yang dihasilkan. Nilai
keluaran sensor semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah piezoelektrik. Semakin banyak
jumlah piezoelektrik yang digunakan maka semakin besar tegangan yang dihasilkan. Begitu sebaliknya
semakin sedikit jumlah piezoelketrik yang digumakan maka semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Hal
ini dikarenakan tekanan yang diberikan sebanding dengan tegangan yang diperoleh.

Mohammad Afif, Nugraheni Puspita Rini (2017), dengan judul “Rancang Bangun Instalasi Lampu PJU
Termodifikasi LDR Berbasis Material Piezoelektrik pada Polisi Tidur”. Penelitian ini mengenai
pengaplikasian material piezoelektrik yang diaplikasikan pada teknologi polisi tidur listrik sebagai
penghasil energi listrik bagi instrumen kelistrikan, yang salah satunya adalah lampu penerangan jalan yang
termodifikasi Light Depent Resistor. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tenaga listrik yang dihasilkan
oleh prototipe skala mini dengan luas muka sebesar 0,2 cm2 sebanding dengan frekuensi dan besarnya gaya
berat benda yang diberikan pada material.

Reggya Mayang Ratih, Muhammad Ibnu Yasyak, Hijiril Nugroha, dan Umi Fadlilah (2020), dengan
judul “Powerbank Piezoelektrik Menggunakan Tekanan Tangan”. Penelitian ini membahas tentang
pemecahan masalah pengisian daya powerbank menggunakan material piezoelektrik. Hasil dari penelitian
menyatakan alat powerbank piezoelektrik disimpulkan bahwa tegangan dan arus yang dihasilkan
piezoelektrik yang disusun secara paralel lebih besar daripada rangkaian seri. Tekanan yang diberikan
kepada piezoelektrik berbanding lurus dengan tegangan yang diukur pada kapasitor. Semakin banyak
tekanan maka tegangan yang terukur semakin besar. Pemberian saklar sebelum modul XL6009 sangat
berpengaruh terhadap output karena pada modul XL6009 terdapat beban yang menghambat. Untuk
menghasilkan output yang besar maka saat pengisian baterai powerbank kondisi saklar off agar input tidak
terbebani oleh modul, dan untuk mengalirkan arus untuk mengisi daya handphone maka saklar harus on.
Penggunaan modul XL6009 membuat tegangan output menjadi stabil dan besar. Untuk mengisi daya baterai
powerbank dibutuhkan waktu yang lama dalam menekan karena arus yang dihasilkan piezoelektrik terlalu
kecil.

Dermawan Zebua, Demison Kolago, Yohanes Adi Chandra Wijaya, dan Yoga Alif Kurnia Utama
(2019), dengan judul “Desain dan Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air Hujan Menggunakan
Piezoelectric Disk”. Penelian ini membahas tentang pemanfaatan tingginya curah hujan untuk mendapatkan
energi listrik alternatif menggunakan piezoelectric disk. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa semakin
tinggi kecepatan angin dan semakin besar curah hujan maka tegangan yang dihasilkan oleh sistem PETIR
ini juga meningkat. Tetapi ketika sistem ini dipakai untuk menyalakan sebuah beban di mana beban yang
digunakan adalah berjenis LED, maka sistem tidak dapat lama dalam menyalakan LED. Hal ini dikarenakan
walaupun teganganya tinggi, tetapi daya yang dihasilkan oleh sistem ini sangat rendah. Oleh karena itu arus
yang melewati LED sangat kecil, sehingga LED tidak dapat bertahan lama ketika menyala.

Tabel 2.1 menjelaskan tentang ringkasan metode, hasil dan perbedaan penelitian yang telah penulis
jelaskan sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan penulis pada tugas akhir ini.

No Judul Penulis Ringkasan Penelitian Perbedaan


1. Rancang Bangun Chahyo Tegangan rata-rata yang Perbedaan penelitian
Pembangkit Listrik Shahputra, dihasilkan dari penulis terdapat pada
Tenaga Ombak Berbasis Rahmat pengujian piezoelektrik sumber. Dimana pada
Piezoelektrik dengan Rasyid menggunakan tenaga jurnal Shahputra dan
Modul Charging TP5100 (2019) ombak laut paling Rasyid hanya
pada Bangunan Groin rendah berada pada mengandalkan energi
Pemecah Ombak Pantai Groin dengan panjang mekanik daripada ombak
Padang 20-meter sebesar 1,75 saja. Sedangkan penulis
volt, dan terus 2 dapat menggunakan segala
meningkat seiring jenis energi mekanik.
dengan penambahan
panjang Groin hingga
60-meter dengan
tegangan rata-rata 2,75
volt.
2. Rancang Bangun Fadila jumlah piezoelektrik perbedaan penelitian
Sumber Pembangkit Alfraidila mempengaruhi besar penulis terdapat pada cara
Energi Listrik Berbasis Ramadhan, tegangan yang kerja alatnya. Dimana cara
Piezoelektrik Pada Rahmad dihasilkan. Nilai kerja dari alat penulis dapat
Sepatu Untuk Pendaki Rasyid, keluaran sensor semakin dilakukan diamanapun dan
Gunung Harmadi meningkat seiring kapanpun.
(2022) dengan penambahan
jumlah piezoelektrik.

3. Rancang Bangun Mohammad bahwa Tenaga listrik Perbedaan penelitian


Instalasi Lampu PJU Afif, yang dihasilkan oleh penulis terdapat pada hasil
Termodifikasi LDR Nugraheni prototipe skala mini nilai rkeluaran.
Berbasis Material Puspita Rini dengan luas muka
Piezoelektrik pada Polisi (2017) sebesar 0,2 cm2
Tidur sebanding dengan
frekuensi dan besarnya
gaya berat benda yang
diberikan pada material.

4 Powerbank Piezoelektrik Reggya Penggunaan modul Perbedaan penelitian


Menggunakan Tekanan Mayang XL6009 membuat penulis terdapat pada cara
Tangan Ratih, tegangan output kerja alatnya juga.
Muhammad menjadi stabil dan
Ibnu besar. Untuk mengisi
Yasyak, daya baterai powerbank
Hijiril dibutuhkan waktu yang
Nugroha, lama dalam menekan
dan Umi karena arus yang
Fadlilah dihasilkan piezoelektrik
(2020) terlalu kecil.
5 Desain dan Pembuatan Dermawan semakin tinggi Perbedaan penelitian
Pembangkit Listrik Zebua, kecepatan angin dan penulis terdapat pada
Tenaga Air Hujan Demison semakin besar curah sumbernya (energi
Menggunakan Kolago, hujan maka tegangan mekanik yang diterapkan).
Piezoelectric Disk Yohanes yang dihasilkan oleh
Adi sistem PETIR ini juga
Chandra meningkat. Tetapi
Wijaya, dan ketika sistem ini dipakai
Yoga Alif untuk menyalakan
Kurnia sebuah beban di mana
Utama beban yang digunakan
(2019) adalah berjenis LED,
maka sistem tidak dapat
lama dalam menyalakan
LED. Hal ini
dikarenakan walaupun
teganganya tinggi,
tetapi daya yang
dihasilkan oleh sistem
ini sangat rendah.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Piezoelektrik Sensor


Piezoelektrik sensor adalah Sensor yang bekerja berdasarkan prinsip
piezoelektrik dikenal sebagai Piezoelektrik Sensor. Dimana piezoelektrik
adalah fenomena di mana listrik dihasilkan jika tekanan mekanik diterapkan
pada suatu material. Tidak semua bahan memiliki karakteristik piezoelektrik.
Kuantitas fisik yang biasa diukur oleh Piezoelektrik Sensor adalah Akselerasi
dan Tekanan. Bentuk gambar Piezoelektrik sensor dapat dilihat pada Gambar
2.1.

Gambar 2. 1 . Piezoelektrik(Sumber: Google Images)


2.1.2 Voltage Sensor

Voltage sensor/sensor tegangan adalah sensor yang digunakan untuk


menghitung dan memonitor besarnya tegangan pada suatu benda. Sensor
tegangandapat menentukan tegangan AC atau level tegangan DC. Masukan dari
sensor ini adalah tegangan, sedangkan keluarannya adalah saklar, sinyal
tegangan analog, sinyal arus, atau sinyal suara. Bentuk gambar voltage sensor
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Voltage Sensor(Sumber: Google Images)


2.2.3 TP0456

Modul TP4056 adalah charger baterai lithium-ion linier. Modul ini dapat
mengisi baterai yang terdiri dari sel tunggal. Yang paling penting, ini mendukung mode
operasi pengisian arus konstan dan tegangan konstan. Pengguna dapat memilih kedua
mode. Modul ini menawarkan arus pengisian 1 ampere. Hampir semua perangkat
elektronik dijalankan dengan baterai. Dan baterai ini bisa habis. Oleh karena itu,
pengisi daya digunakan untuk mengisi daya dengan memasukkan energi ke dalamnya.
TP4056 juga merupakan pengisi baterai yang memiliki tegangan muatan tetap 4,2 volt.
Bentuk TP0456 dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2. 3 TP0456 (Sumber: google image)

2.2.4 Arduino IDE dan Arduino Uno

Aplikasi Arduino IDE dirancang agar memudahkan penggunanya dalam


membuat berbagai aplikasi, arduino IDE ini memiliki struktur bahasa
pemrogramanyang sederhana dan fungsi yang lengkap sehingga mudah untuk
dipelajari (Junaididan Prabowo, Y.D., 2018), ikon dari aplikasi Arduino IDE interface
dan bagian- bagian dari aplikasi Arduino IDE dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2. 4 Aplikasi Arduino IDE (Sumber: Junaidi dan Prabowo, Y.D., 2018)
Arduino adalah mikrokontroller / pengendali mikro papan tunggal(single board) yang
bersifat sumber terbuka dan menjadi salah satu proyek Open Source Hardware yang
paling populer. Dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR . Softwarenya terdiri dari
beberapa alat yakni Integrated Development Environment(IDE), Text-Editor,
Compiler, Serial Monitor, dan Serial ISP Programmer. Bentuk Arduino Uno dapat
dilihatpada Gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Arduino Uno(Sumber: Google Images)

2.2.4 Baterai Holder dan baterai 3,7 V

Untuk menghidupkan battery charge controller berbasis arduino nano


digunakan baterai holder dan dua buah baterai 3,7 V yang akan disusun secara paralel
agar cukup untuk menghidupkan Arduino. Untuk bentuk dapat dilihat padagambar 2.6.
baterai holder dan dua baterai 3,7 V.

Gambar 2. 6 baterai holder dan baterai 3,7 V(Sumber: Google Images)


2.2.5 LCD

LCD (liquid crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan
gambaratau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yangterdiri
darisatu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Bentuk LCD dapatdilihat pada
Gambar 2.7.

Gambar 2. 7 LCD (Sumber: Google Images)

2.2.4 Modul Powerbank


Power Bank adalah sebagai pengisi daya gadget saat kita sedang beradadiluar
dan jauh dari sumber listrik. Fungsi power bank dapat disebut juga sebagai penyimpan
daya atau dapat dianalogikan sebagai batrei cadangan, namun untuk penggunannya kita
tidak perlu mencopot batrei handphone, kita cukup menacapkankabel seperti saat kita
men-charger menggunakan charger biasa. Bentuk LCD dapatdilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2. 8 Modul Powerbank(Sumber: Google Images)


2.2.5 Modul Step Down

Trafo step down merupakan trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
listrik. Modul step down adalah sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai
penurun tegangan tapi tidak mempengaruhi daya watt dan ampere.

Gambar 2. 9 Modul Step Down(Sumber: Google Images)


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Langkah Penelitian

Pada penelitian ini, terdiri dari beberapa langkah penelitian yang dilakukan.
Langkah penelitian penulis dimulai dari identifikasi masalah dan studi literatur. Setelah
masalah terindentifikasi dan dilakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah
menentukan tujuan penelitian. Setelah tujuan penelitian ditentukan, langkah selanjutnya
adalah melakukan perancangan dan pembangunan (pembuatan) sistem. Dari hasil
pembuatan, penulis melakukan pengujian sistem dan analisa sistem. Apabila hasil analisa
sudah sesuai dengan tujuan penelitian, langkah terakhir dari penelitian ini adalah menarik
kesimpulan hasil penelitian dan dilanjutkan dengan penulisan laporan hasil penelitian.
Diagram alur (flowchart) tahapan penelitian padalaporan ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut:

Gambar 3. 1 Diagram Alur Tahapan Penelitian


Berikut merupakan penjelasan dari setiap fungsi yang terdapat pada diagramalur penelitian
(Gambar 3.1):

a. Studi Literatur

Pada tahap ini data penelitian diambil dari sumber-sumber penelitian seperti teori-
teori dan juga beberapa rumus-rumus yang mendukung penelitian ini. Seperti dari jurnal
ilmiah, buku-buku referensi, dan juga laporan penelitian,yang digunakan sebagai referensi
dalam penulisan dan pembahasan seperti yangtertera dalam daftar Pustaka.

b. Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan studi pendahuluan, maka akan didaptakan permasalahan yang


akan diteliti. Dengan memahami permasalahan yang ada maka akan dibuat perumusan
masalah untuk menyelesaikan masalah secara bertahap. Dalam menemukan permasalahan,
dilakukan dengan cara melihat permasalahan yang pernah terjadi kemudian mencoba
memecahkan masalah tersebut yang dalam hal ini merancang sebuah alat yang bisa berguna
sebagai penghasil arus listrik yang bisa dan mampu digunakan ditempat yang masih belum
terjangkau oleh PLN, maka dirancanglah alat yang disebut sebagai footstep power
generation.

c. Menentukan Tujuan Penelitian

Pada tahap ini penulis menentukan tujuan penelitian berdasarkan hasil studi literatur
dan identifikasi masalah yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuan penelitian berisi
informasi-informasi atau data yang diharapkan dapat dicapai oleh peneliti dalam
melakukan penelitian.
d. Perancangan Sistem

Perancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Perancangan Perangkat Keras

Perangkat keras yang diteliti adalah prototipe footstep power berbasispiezoelektrik sebagai
pembangkit listrik.

2. Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak pada penelitian ini terdiri dari pembacaan sensor
tegangan menggunakan Arduino nano agar dapat membaca jumlah tegangan yang
dihasilkan lalu dilanjutkan untuk ditampilkan ke LCD.

e. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem yang


telah dirancang. Pengujian sistem bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat keras dan
perangkat lunak dapat bekerja dan sesuai dengan penelitian yang telah dirumuskan. Jika
perangkat keras dan perangkat lunak belum menjawab hipotesis, maka perlu dilakukan
kembali perancangan sistempengujian ulang.

f. Analisis Hasil

Analisis Hasil dilakukan untuk menganalisis hasil pengujian sistem yang telah
dilakukan sebelumnya. Beberapa parameter pengujian yang dianalisis yaitu sudah kah
LCD menampilkan jumlah tegangan yang masuk dan hal seperti apa saja yang mampu
dilakukan oleh alat ini.

g. Menyimpulkan Hasil Penelitian

Apabila hasil analisis sistem sudah sesuai dengan tujuan penelitian, tahap selanjutnya
adalah menyimpulkan hasil dari pengujian sistem dan analisis hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.
h. Membuat Laporan

Tahap pembuatan laporan merupakan tahap terakhir dalam penelitian ini, laporan
penelitian berisi seluruh hal yang berkaitan dengan penelitian PrototipeFootstep sebagai
Pembangkit Listrik berbasis Piezoelektrik. Yang meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, perancangan sistem, pembahasan, hasil penelitian dan diakhiri
dengan kesimpulan dan saran.

3.1 Deskripsi Teknologi

3.1.1 Alat dan Bahan

Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan penulis dalam melakukan
penelitian ini:

a. Software Arduino IDE (Integrated Developtment Enviroenment)

Arduino IDE adalah perangkat lunak yang digunakan untukmemprogram arduino agar
dapat melakukan fungsi-fungsi tertentu melalui sintaks pemrograman. Arduino IDE dibuat
dengan menggunakan Bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan
library C/C++yang biasa disebut wiring yang membuat operasi input dan output menjadilebih
mudah. Bahasa pemrograman yang digunakan Arduino merupakan bahasa pemrograman
yang menyerupai bahasa C. Pada penelitian ini, penulis menggunakan perangkan lunak
Arduino IDE untuk memasukan seluruhprogram yang ditanamkan pada Arduino. Gambar
3.2.1.1 berikut merupakan tampilan awal software Arduino IDE saat pertama kali dijalankan.

Gambar 3.2.1. 1 Loading Screen Arduino Ide(Sumber:


Arduino.Cc)
b. Modul Sensor Tegangan

Modul ini bekerja berdasarkan prinsip resistive divider, membuattegangan yang akan
dideteksi berkurang 5x lipat. Tegangan input analog pada Arduino 0-5v, sehingga tegangan
maximum yang dapat dideteksi olehsensor adalah 5x 5v = 25v. Jika menggunakan sistem
tegangan 3.3v,maka tegangan maximum yang dapat dideteksi adalah sebesar 5x 3.3v =16.5v.
untuk spesifikasi dan bentuk dari modul dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Gambar 3.2.1.2
berikut:

Gambar 3.2.1. 2 Modul Sensor Tegangan DC(Sumber: Google Images)

c. 20 X 4 I2C LCD (Liquid crystal display)

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan komponen elektronika yangberfungsi untuk


menampilkan suatu data dapat berupa karakter, huruf, symbol maupun grafik. Karena
ukurannya yang kecil maka LCD banyak dipasangkan dengan Mikrokontroller. LCD tersedia
dalam bentuk modul yang mempunyai pin data, control catu daya, dan pengaturkontras
tampilan.Untuk gambar LCD 20x4 dapat dilihat pada gambar3.2.1.3 berikut ini:

Gambar 3.2.1. 3 I2C LCD 20X4 (Sumber: Google Images)


d. Baterai Holder dan baterai 3,7 V

Untuk menghidupkan battery charge controller berbasis arduino nano digunakan


baterai holder dan dua buah baterai 3,7 V yang akan disusun secaraparalel agar cukup untuk
menghidupkan Arduino. Untuk bentuk dapat dilihat pada gambar 3.2.1.4. baterai holder dan
dua baterai 3,7 V

Gambar 3.2.1. 4 Baterai Holder dan baterai 3,7V(Sumber: Google Images

e. Modul Powerbank

Power Bank adalah sebagai pengisi daya gadget saat kita sedang beradadiluar dan jauh
dari sumber listrik. Fungsi power bank dapat disebutjuga sebagai penyimpan daya atau dapat
dianalogikan sebagai batrei cadangan, namun untuk penggunannya kita tidak perlu mencopot
batrei handphone, kitacukup menacapkan kabel seperti saat kita men-charger menggunakan
chargerbiasa. Bentuk modul powerbank dapat dilihat pada Gambar 3.2.1.5.

Gambar 3.2.1. 5 Modul Powerbank(Sumber: Google


Images)
3.1.2 Blok Diagram Teknologi

Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun sebuah prototipe footstep
sebagai pembangkit listrik. Penelitian ini menggunakan 6 bauh sensor piezoelektrik sebagai
sumber tegangan tetapnya, tegangan yang dihasilkan akan disimpan terlebih dahulu pada
baterai yang telah disiapkan sebelumnya. Lalu ada sensor tegangan untuk mendeteksi nilai
tegangan yang masuk/dihasilkan, LCD untuk menampilkan keluaran dari arduino, dan juga ada
Charging point atau dengan arti lain dapat dikatakan USB Socket yang akan menghubugkan
alatdenganbeban. Gambar 3.2.2 berikut merupakan blok diagram teknologi yang telah penulis
jelaskan sebelumnya.

Gambar 3.2.1. 6 Blok Diagram Teknologi


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Purwarupa Teknologi

I2C
OUTPUT DAN INPUTCHARGER
BATTERY
LCD

ARDUINO

STEPDOWN 5V

SAKLAR

MODUL
TP0456 BATTERY

SENSOR
TEGANGAN

Gambar 4. 1 Purwarupa Teknologi

4.2 Analisis Kinerja Purwarupa


Dalam proyek ini, kami menggunakan modul piezoelektrik untuk daya generator dan
daya harus disimpan dalam baterai. Kami menggunakan lebihbanyak modul piezoelektrik untuk
menghasilkan daya dengan langkah kaki dan kami memiliki banyak metode untuk menghasilkan
daya menggunakan piezoelektrik. Piezoelektrik menghasilkan muatan listrik sebagai respons
terhadap tekanan mekanis yang diterapkan. Tekanan mekanis diubah menjadi energi listrik,
energi disimpan dalam baterai untuk menggunakan daya yang dihasilkan pada peralatan listrik
tanpa menyimpan energi, kita tidak dapat menggunakan daya yangdihasilkan dalam metode ini.
Sistem ini bebas risiko. Non-kinerja atau kesalahan sistem tidak memiliki risiko apa pun. Efek
dari rusak pada sistem hanya kegagalan untuk menghasilkan daya. Sistem ini ramah lingkungan
aman untuk menggunakan. Sistem ini bergantung pada pergerakan manusia. Oleh karena itu,
sistem bergantung pada pergerakan manusia yang dapat diperbaharui dan mengandung
pengertian bahwa sistem tersebut hanya terbatas bekerja hanya pada tempat-tempat yang
signifikan pergerakan orang. Oleh karena itu, ada area di mana sistem dapat dipasang. Kurang
gerak berarti tidak ada pembangkit listrik. Oleh karena itu, bergantung pada sistem ini hanya
berisiko karena tidak teratur produksi. Misalnya, ketika sistem dipasangdi sekolah, sistem hanya
akan berfungsi selama hari bersekolah. Selama liburan, kemungkinan mendapatkan kekuatan
dari yang tidak penting. Untuk tujuan keamanan selama pembangunan sistem gadget pelindung
berikut akan diperlukan:sarung tangan, Masker debu, pelindung mata, masker las, alas kaki,
pelindung pendengaran dan kain pelindung.
BAB V
PENUTUP
5.3 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah direncanakan dan dirancang peralatan yang
dibuat belum efisien dan tidak bisa dipakai secara luas, maka diperolehlah beberapa
kesimpulan, yaitu:
Piezoelektrik digunakan sebagai penghasil tenaga listrik dalam skala kecil dan
juga sebagai tranduser. Piezoelektrik memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu salah
satunya dapat membangkitkan daya sendiri karena prinsipnya sebagai penghasil energi
yang memanfaatkan dari energi mekanik.Akan tetapi kekurangan yang dimiliki dari
sensor piezoelektrik adalah bahan material yang mudah rusak serta tidak dapat
beroperasi untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan daya dengan skala besar.
Dari hasil percobaan, menunjukan bahwa sensor piezoelekrik menghasilkan
daya keluaran lebih besar menggunakan kaki dengan selang waktu 15 detik yaitu
sebesar 5,54 Volt dari pada menggunakan tangan dengan selang waktu 15 detik yaitu
sebesar 4,06 Volt.

5.4 Saran
Bila ada penelitian lanjutan, penulis berharap ada penyempurnaan perangkat
dengan menambah kapasitas capasitor menjadi lebih besar agar sumber energi yang
dihasilkan lebih stabil dan efisien .
DAFTAR PUSTAKA

Atiek Prawira, “TEH”Tik Energi Harvesting, Pemanen Energi Curah Hujan, Model
Piezoelektrik Japit Buaya. Program Studi Teknik Elektro Fak. Teknik Universitas Dian
Nuswantoro, Semarang Jawa Tengah.

Didik R.Santoso.’’Pengukuran Stres Mekanik Berbasis Sensor Piezoelektrik.’’Andi,Y


ogyakarta.

International Journal of Electrical and Computer Engineering (I JECE) Vol. 3, No. 6,


December 2013, pp 857-862. Application of Piezoelectric Materials in Smart Roads and
MEMS, PMPG Power Generation with Transverse Mode Thin Film PZT. Dept of Electronics
Engineering,Mehran University of Engineering and Technology, Jamboro, Pakistan.

Kiran Boby, Aleena Paul K, Anumol.C.V, Josnie Ann Thomas, Nimisha K.K

Footstep Power Generatioan Using Piezo Electric Tranducers. Dept of EEE, MACE,
Kothamangalam.

Kadir A (2012).’’ Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan


PemrogramanMenggunakan Arduino’’.Andi,Yogyakarta.

Riza Maulana.’’Pemanfaatan Sensor Piezoelektrik Sebagai Penghasil Sumber Energi


PadaSepatu.‟Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Syam Rafiuddin,Phd.’’Dasar-Dasar Teknik Sensor’’.Fakultas Teknik Universitas


Hasanuddin.

Susilo Deddy, Firmansyah Eka, Litasari. Sistem Pemanen Energi dengan Trandur
Piezoelektrik untuk Perangkat Daya Rendah. Fakultas Elektronika dan Komputer UKSW,
Salatiga, Jawa Tengah.

T.I Jordan, Z Ounaies. Piezoelectric Ceramics Characterization. National Aerons and Space
Administration Langley Research Center Hampton, Virginia.

Anda mungkin juga menyukai