Anda di halaman 1dari 39

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTROMEDIK

DIVAIS TERPROGRAM

Tri Bowo Indrato

Lab Device Terprogram - tribowo 1


PERTEMUAN I
(Pengantar DIVAIS TERPROGRAM)

Menjelaskan tentang Sistem Kendali.

Lab Device Terprogram - tribowo 2


Sistem Kontrol

1 Sistem kontrol

2 Konsep dasar PLC

3 Konfigurasi PLC
4 Instruksi-instruksi sederhana PLC
5 Dasar-dasar pemrograman

6 Aplikasi PLC pada Plan

3 Lab Device Terprogram - tribowo


Penilaian

• Participations 10 %
• Assignment /Penugasan 20 %
• Middle Test/UTS 35 %
• Final Exam/UAS 35 %
-----------------------------------------
TOTAL 100 %

4 Lab Device Terprogram - tribowo


Referensi

1. Haase K., Programmable Logic Control, student's manual, Leybold


Didactic GmbH, Hert, Koeln, Germany,1992
2. Mandado E, Macros J., Perez S. A., Programmable Logic Device and
Logic Controllers, Prentice HallInc., Englewood Cliffs, 1995.
3. Manual book Programmable logic controller Sysmac OMRON
CPM1A dan CP1E
4. Allen-Bradley, A System Approach to Programmable Controller
5. Agfianto Eko Putra, Konsep, Pemrograman dan Aplikasi PLC
6. Manual Programmable Logic Controller OMRON Sysmac CPM1A
7. William Bolton, Pengantar Programmable Logic Controller

5 Lab Device Terprogram - tribowo


Sistem Kontrol

Sistem kontrol → merupakan sebuah sistem dimana beberapa besaran fisik diatur, diubah dan
dimanipulasi dengan mengatur besaran input (masukan).

Actuator Variabel
Set Point (Final control
Controller Proses kontrol
elemen)

Target yang
Hasil yang dikontrol Hasil yang
Control Sistem Sistem Fisik
diharapkan (motor; heater; terukur
lampu dll)

Sistem kontrol/kendali dibedakan menjadi dua :


◼ Pengendalian secara manual adalah pengendalian yang dilakukan oleh manusia yang
bertindak sebagai operator
◼ Pengendalian secara otomatis adalah pengendalian yang dilakukan oleh mesin-
mesin/peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah pengawasan
manusia.

Lab Device Terprogram - tribowo 6


Kontrol Manual

◼ Manusia sebagai pengontrol pada proses


pengisian air dalam tangki
◼ Kondisi awal mata (sebagai sensor) melihat
tandon keadaan kosong
◼ Menghidupkan mesin pompa untuk mengisi air
ke dalam tandon
BA ◼ Pada kondisi BA, Air penuh maka mesin pompa
BT harus dimatikan.
◼ Ketika kran out dibuka, air dalam tandon akan
BB
berkurang namun mesin pompa belum bekerja.
◼ Ketika ketinggian air berkurang dibawah BT,
maka harus menghidupkan lagi mesin pompa
◼ Ketika air Penuh, maka mesin pompa harus
dimatikan kembali.

Lab Device Terprogram - tribowo 7


Kontrol Otomatis Loop Terbuka

➢ Sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol.


➢ Kontrol Open Loop keluarannya tidak dapat digunakan sebagai umpan balik
dalam masukan
➢ Pengujian awal motor dapat
memutar lengan robot :
5o/det

➢ Untuk memutar sampai sudut


30o butuh waktu 6 det
➢ Karena kondisi lingkungan
(suhu yang dingin
menyebabkan perubahan
visckositas olie) sehingga
menghambat pergerakan
motor
➢ Setelah waktu 6 detik motor
berhenti tapi hanya dapat
berputar hinga 25o saja

Lab Device Terprogram - tribowo 8


Sistem Kontrol Loop Tertutup

➢ Sistem yang sinyal keluarannya


mempunyai pengaruh langsung pada
aksi pengontrolan, sistem kontrol lup
tertutup juga merupakan sistem
kontrol berumpan balik.
➢ Sinyal kesalahan, yang merupakan
selisih antara sinyal masukan dan
sinyal umpan balik diumpankan ke
kontroler untuk memperkecil
kesalahan dan membuat agar
keluaran sistem sesuai nilai yang
diinginkan.

Lab Device Terprogram - tribowo 9


Kontrol Otomastis

Lab Device Terprogram - tribowo 10


Kontrol Otomastis

Pada sistem control otomatis, terdapat elemen-elemen penyusun, yaitu :


◼ Sensor/Tranduser : suatu komponen yang mendeteksi keluaran atau informasi
lainnya yang diperlukan dalam sistem kontrol. → tranduser merupakan
komponen yang mampu merubah besaran-besaran non listrik (mekanis, kimia
atau yang lainnya) menjadi besaran-besaran listrik atau sebaliknya
◼ Kontroler : suatu peralatan (berupa mekanis, pneumatik, hidrolik, elektronik
atau gabungan darinya) yang mampu mengolah data masukan dari
membandingkan respon plant (hasil pembacaan dari keluaran plant) dan
referensi yang dikehendaki untuk dikeluarkan menjadi suatu data perintah atau
disebut sinyal kontrol.
◼ Aktuator : suatu komponen (berupa mekanis, pneumatik, hidrolik, elektronik
atau gabungan) yang mampu mengolah data perintah (sinyal kontrol) menjadi
sinyal aksi ke suatu plant.

Lab Device Terprogram - tribowo 11


Dampak Kontrol Otomastis

◼ Faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian


yang dilakukan pada sistem tersebut.
◼ Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang
telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya,
sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan
manusia.
◼ Di dunia industri modern sistem kendali ini diagunakan
pada proses yang membahayakan keselamatan jiwa
manusia.

Lab Device Terprogram - tribowo 12


Kontrol Sekuensial

◼ Sistem terkontrol secara berurutan [sequentially


controlled system] mengendalikan proses yang harus
dilaksanakan satu demi satu dalam suatu deretan operasi
◼ Setiap operasi di dalam deretan digerakkan, oleh waktu
[time-driven], maupun event tertentu [event-driven].
◼ Deretan operasi yang digerakkan oleh waktu bersifat
open loop karena tidak ada umpan-balik, sedangkan
tugas yang digerakkan-event bersifat close loop karena
sinyal umpan-balik diperlukan untuk menetapkan
bilamana tugas selesai dilaksanakan.

Lab Device Terprogram - tribowo 13


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTROMEDIK

PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROLLER

Tri Bowo Indrato

Lab Device Terprogram - tribowo 14


Pengenalan PLC

Menunjukkan kemampuannya dalam


Programmable melakukan pemrograman & dapat dirubah
sesuai kebutuhan.

Menunjukkan kemampuannya dalam


LOGIC memproses input secara logika

Menunjukkan kemampuannya dalam


Controller mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang sesuai.

Lab Device Terprogram-tribowo


Sejarah PLC

◼ Sistem otomasi mesin industri sampai akhir tahun 1970


masih dikendalikan oleh komponen relai elektromagnet.
◼ Dengan ditemukannya PLC (Programmable Logic
Controller) oleh Richard E. Morley pendiri Modicon
Corporation (1969), sistem otomatisasi industri dibuat
dalam bentuk pengendalian terprogram.
◼ PLC dikembangkan untuk menggantikan fungsi kontrol
panel bersekala besar yang menggunakan sistem relai
magnetik
◼ PLC, tidak memerlukan rewiring pada saat sistim kontrol
sequence akan dirubah

Lab Device Terprogram-tribowo


Sejarah PLC

◼ Komputer digital yang digunakan untuk proses


otomatisasi di industri
◼ PLC dirancang untuk multiple input dan output
◼ Program-program untuk mengendalikan operasi masin
industri
◼ Kondisi PLC lebih kuat dibandingkan dengan PC
◼ Relay logic replacement
◼ Proses berdasarkan Input dan Output

Lab Device Terprogram-tribowo


PLC Vs Computer

Computer dioptimalkan pada proses yang berhubungan dengan PLC dioptimalkan pada proses yang berhubungan dengan
perhitungan dan penyajianya dalam bentuk data pengontrolan dan pengoperasian.

Limit Motor
Switch
Keybord Video
Level Selenoid
Sensor
Pocessing
Mouse Data Printer Control
Heat Computer Heater
Pocessing sensor
Computer System
Flash System Display
disk Light Lights
sensor
CD/DVD Image
Logic, Kontaktor
atc

Lab Device Terprogram-tribowo


Fungsi PLC

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :


◼ Kontrol Sekensial
➢ memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan
untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah
dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
◼ Monitoring Plant
➢ PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, level dll) dan mengambil
tindakan/keputusan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas)

Lab Device Terprogram-tribowo


Arsitektur PLC

➢ CPU → berisi sistem mikroprosesor,


memori, rangkaian masukan/keluaran
➢ Bus data untuk mengirimkan data ke
elemen-elemen PLC,
➢ Bus adress untuk mengirimkan alamat ke
lokasi–lokasi penyimpanan data,
➢ Bus kontrol untuk sinyal-sinyal yang
berhubungan dengan proses kontrol
internal.
➢ Bus sistem digunakan untuk komunikasi
antara port-port masukan/keluaran dengan
unit masukan/keluaran.

Lab Device Terprogram-tribowo


Sistem Pada PLC

➢ Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama berikut:
Prosesor, Power supply, Memori dan Modul Input/Output.

➢ Bagian input → peralatan yang memberikan masukan untuk menentukan proses kerja
peralatan yang dikontrol (switch tekan, limit switch, thumbwheel switch, flow switch, level
switch, dll).
➢ Bagian output → peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan hasil dari suatu
proses (motor, solenoid, led display, heater, lampu, dll).
➢ Bagian controller → melaksanakan perhitungan, pengambilan keputusan & pengendalian
dari input untuk dikeluarkan dibagian output

Lab Device Terprogram-tribowo


PLC vs Kontrol Konvensional

Kelebihannya
◼ Fleksibel
◼ Response time lebih cepat
◼ Minim wiring dalam pemasangan
◼ Solid-state → tidak perlu merubah suku cadang
◼ Desain modular → mudah untuk diperbaiki dan diperluas
◼ Mudah untuk troubleshooting

Lab Device Terprogram-tribowo


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTROMEDIK

KONFIGURASI PLC

Tri Bowo Indrato

Lab Device Terprogram-tribowo


Susunan Hardware PLC

◼ INPUT/Output : menerima
data informasi dari luar dan
mengaktualisasikan hasil
proses
◼ Memory : Menyimpan hasil
proses
◼ Proses : Menjalankan instruksi
logic program

Lab Divais Terprogram


24 - tribowo
Susunan Hardware PLC

PLC terdiri dari dua bagian pokok :


◼ CPU (Processor)
◼ Perangkat unit I/O

I O
N CENTRAL U M
P PROCESSEING T
U UNIT P
T U
S T
S

Lab Divais Terprogram


25 - tribowo
I/O Unit Konfigurasi CPM1A

Lab Divais Terprogram -


26 tribowo
Indikator Status PLC

INDIKATOR STATUS KETERANGAN

ON Power masuk ke PLC


PWR (green)
OFF Power tidak masuk ke PLC

ON PLC beroperasi pada mode RUN/MONITOR


RUN (green)
OFF PLC pada mode PROGRAM atau terjadi kesalahan fatal

ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)

ERR/ALM (red) Flashing Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC tetap berlangsung)

OFF Mengindikasikan beroperasi normal

ON Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port


COMM
(orange) OFF Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral Port

Lab Divais Terprogram -


27 tribowo
Indikator Status PLC

INDIKATOR STATUS KETERANGAN

ON Power masuk ke PLC


PWR (green)
OFF Power tidak masuk ke PLC

ON PLC beroperasi pada mode RUN/MONITOR


RUN (green)
OFF PLC pada mode PROGRAM atau terjadi kesalahan fatal

ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)

ERR/ALM (red) Flashing Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC tetap berlangsung)

OFF Mengindikasikan beroperasi normal

ON Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port


COMM
(orange) OFF Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral Port

Lab Divais Terprogram -


28 tribowo
Indikator Status PLC

INDIKATOR STATUS KETERANGAN

ON Power masuk ke PLC


PWR (green)
OFF Power tidak masuk ke PLC

ON PLC beroperasi pada mode RUN/MONITOR


RUN (green)
OFF PLC pada mode PROGRAM atau terjadi kesalahan fatal

ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)

ERR/ALM (red) Flashing Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC tetap berlangsung)

OFF Mengindikasikan beroperasi normal

ON Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port


COMM
(orange) OFF Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral Port

Lab Divais Terprogram -


29 tribowo
Indikator Status PLC

INDIKATOR STATUS KETERANGAN

ON Power masuk ke PLC


PWR (green)
OFF Power tidak masuk ke PLC

ON PLC beroperasi pada mode RUN/MONITOR


RUN (green)
OFF PLC pada mode PROGRAM atau terjadi kesalahan fatal

ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)

ERR/ALM (red) Flashing Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC tetap berlangsung)

OFF Mengindikasikan beroperasi normal

ON Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port


COMM
(orange) OFF Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral Port

Lab Divais Terprogram -


30 tribowo
Indikator Status PLC

Indikator input menyala jika input ON (berlogika 1).

Indikator Output menyala jika sinyal output ON


(berlogika 1)

Lab Divais Terprogram -


31 tribowo
Indikator Status PLC

INDIKATOR STATUS KETERANGAN


ON Power masuk ke PLC
PWR (green)
OFF Power tidak masuk ke PLC

ON PLC beroperasi pada mode RUN/MONITOR


RUN (green)
OFF PLC pada mode PROGRAM

ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)

ERR/ALM (red) Flashing Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC
tetap berlangsung)
OFF Mengindikasikan beroperasi normal

ON Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port


COMM (orange)
OFF Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral
Port

Lab Divais Terprogram -


32 tribowo
Komunikasi CPU PLC → PC

◼ Dengan menggunakan komunikasi Host


Link memungkinkan sebuah host
komputer mampu mengontrol sampai 32
PLC Omron.
◼ Untuk menghubungkan PLC dengan
sebuah komputer bisa memakai sebuah
adapter RS -232C atau RS-422.

Lab Divais Terprogram -


33 tribowo
Komunikasi CPU PLC → PC

NT-Link Comunication :
➢ Konfigurasi komunikasi ini
menghubungkan PLC OMRON
CPM1A-0DCR dengan PC
(sebagai programming)
➢ Konektifitas hardware PLC
dengan PC memerlukan
konektor (adapter.) RS232C,
RS422C

Lab Divais Terprogram -


34 tribowo
Komunikasi CPU PLC → PC

Host-Link Comunication :
➢ Multi-drop communication (1:n
host link communication).
➢ Konektifitas hardware PLC
dengan PC memerlukan
konektor (adapter.) RS232C,
RS422C

Lab Divais Terprogram -


35 tribowo
Komunikasi CPU PLC → PC

Programming Console/Hand Held :

Lab Divais Terprogram -


36 tribowo
Struktur Area PLC CPM1A

Data Area Words Bits Fungsi

Input Area IR 000 to IR 009 (10 words) IR 000.00 to IR 009.15 Bit-bit ini dapat
(160 bits) dialokasikan ke terminal
I / O eksternal
Output Area IR 010 to IR 019 (10 words) IR 010.00 to IR 019.15
(160 bits)
Work Area IR 200 to IR 231 (32 words) IR 200.00 to IR 231.15 Bit work hanya dapat
(512 bits) digunakan secara bebas
dalam program
TR - TR 0 to TR 7 (8 bits) Bit-bit ini digunakan
untuk menyimpan
sementara status ON /
OFF di cabang program
Counter / Nomor yang sama
Timer Area T/C 000 to T/C 127 (timer/counter numbers) digunakan untuk
penghitung waktu dan
penghitung counter

Lab Divais Terprogram -


37 tribowo
Kontrol Konvensional

◼ Untuk mengontrol
proses pada sistem
diperlukan Wiring yang
sangat rumit
◼ Untuk memudahkan
diagnosa, perlu
penyederhanaan wiring

Lab Device Terprogram-tribowo


Programmable Logic Controller

◼ Wiring minim karena


semua logika adalah
terdapat di memori
PLC
◼ Keandalan : Sekali
program sudah ditulis
dan diuji dapat di
upload ke PLC yang
lain.

Lab Device Terprogram-tribowo

Anda mungkin juga menyukai