Anda di halaman 1dari 6

UTS HUKUM ACARA PERDATA II

GHAFAR AZHAR ZUANDI 202010110311319


1.
a. Permohonan Pailit Ketua Pengadilan
Surat panggilan
Niaga menunjuk
kepada debitur
Majelis Hakim dan
Staf Mencatat maksimal 7 hari
menetapkan tanggal
Pendaftaran sebelum sidang
hari pertama sidang
pertama
maksimal 3 hari sejak
didaftarkan

Pengadilan
Putusan (maks. 60 hari Sidang pertama maksimal mengirimkan putusan
sejak didaftarkan 20 hari sejak didaftarkan kepada
Debitur,Kurator,
Hakim Pengawas dan
Pemohon
Pendaftaran kasasi dan memasukan
dokumen (memori kasasi) yang diperlukan

PengadilanNiaga Termohon kasasi Pengadilan Niaga


Staf Mencatat
megirimkan mengirimkan mengirimkan
Pendaftaran Kasasi
pemberitahuan dan kontra memori kontra memori
dokumen kepada kasasi ke kasasi kepada
termohon Pengadilan pemohon kasasi

Pengadilan Niaga
Putusan kasasi Proses MA mempelajari mengirimkan
max. 50 hari sejak pemerikasaan permohonan kasasi pemohon dan
didaftarkan kasasi dan menentukan seluruh dokumen
Majelis Hakim kasasi ke MA

MA mengerimkan putusan ke Pengadilan Niaga Pengadilan Niaga mengirimkan putusan kepada


para pihak, kurator dan hakim pengawas

Pendaftaran Peninjauan P. Niaga mengirim


Staf Niaga mencatat Termohon PK
kembali dan memasukan pemberitahuan dan
pendaftaran PK mengirim Kontra
dokumen terkait di dokumen/memori Memori PK ke
Pengadilan Niaga PK ke termohon P.Niaga
PK

P.Niaga
mengirimkan
Majelis hakim MA menetapkan permohonan &
Putusan PK mempelajari majelis hakim seluruh dokumen
permohonan PK
PK ke MA
b. Alur penyelesain HAKI :
1. Dalam hari persidangan pertama Majelis Hakim memeriksa syarat-syarat
formal gugatan
2. Majelis Hakim harus mengusahakan perdamaian tanpa menggunakan prosedur
mediasi sebagaimana diatur dalam Perma No. 2 Tahun 2003
3. Tata cara pemeriksaan persidangan sesuai dengan tata cara pemeriksaan
perkara perdata biasa

2. subjek hukum adalah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban. Subjek hukum itu
sendiri terdiri dari manusia natuurlijke person dan badan hukum rechtspersoon.
Subjek hukum dalam kepailitan yaitu pihak Pemohon pailit, debitor pailit, hakim
pengawas, kurator, panitia kreditor. Pemohon Pailit Pada umumnya pihak Pemohon
pailit adalah kreditor, namun Pasal 2 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
PKPU membedakan siapa saja yang dapat mengajukan permohonan pailit terhadap
debitor yang memiliki bidang usaha berbeda. Permohonan pailit dapat diajukan oleh:
1. debitor sendiri.
2. seorang atau lebih kreditor.
3. Kejaksaan terhadap debitor untuk kepentingan umum.
4. Bank Indonesia terhadap debitor dalam bidang perbankan.
5. Bapepam Badan Pengawas Penanaman Modal terhadap debitor berupa prusahaan
efek, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan
penyelesaian
6. Menteri Keuangan terhadap debitor yang beupa perusahaan asuransi, re-asuransi,
dana pensiun, BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik.

Objek merupakan semua sasaran dalam hubungan hukum yang dapat dinilai dengan
uang untuk mencapai tujuan tertentu. Objek suatu perbuatan hukum biasanya berupa
benda. Ketentuan mengenai benda diatur dalam buku II BW dan UU No 30 Tahun
1996 tentang Hak Tanggungan, UU No 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Harta
kekayaan adalah benda milik seseorang yang mempunyai nilai ekonomi, diakui dan
dilindungi oleh hukum berdasarkan bukti yang sah, serta dapat dialihkan kepada pihak
lain, baik karena perjanjian maupun karena undang-undang. Lingkup harta kekayaan
meliputi benda bergerak, benda tak bergerak, hak-hak yang melekat atas benda
bergerak dan benda tidak bergerak gadai, fidusia, hak intelektual, serta piutang
tagihan. Menurut ketentuan Pasal 21 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
PKPU, kepailitan meliputi seluruh harta kekayaan debitur pada saat putusan
pernyataan pailit diucapkan dan segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan.
Sehingga objek dari kepailitan adalah harta kekayaan dari debitor pailit. Harta pailit
menurut Ahmad Yani dkk 2004: 27, adalah harta milik debitor yang dinyatakan pailit
berdasarkan putusan pengadilan. Menurut Pasal 22 UU No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU, terdapat beberapa kekayaan yang yang tidak termasuk dalam
kepailitan yaitu :
a. benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh debitur sehubungan
dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang digunakan untuk
kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang digunakan oleh debitur dan
keluarganya, dan bahan makanan untuk 30 hari bagi debitur dan keluarganya,
yang terdapat ditempat itu
b. segala sesuatu yang diperoleh debitur dari pekerjaannya sendiri sebagai
penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah pensiun, uang tunggu atau
uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh hakim pengawas
c. uang yang diberikan kepada debitur untuk memenuhi suatu kewajiban memberi
nafkah menurut undang-undang. Ketentuan yang mengecualikan kekayaan dari
harta pailit di atas digunakan sepanjang yang dipailitkan adalah subjek hukum
orang dan tidak berkaitan dengan kepailitan terhadap subjek hukum badan hukum.
3.
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :


Nama : Aditya Pratama
Tempat tanggal Lahir : Samarinda, 2 September 1976
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 46
Agama : Islam
Pekerjaan : Direktur PT Nagaswara Publisherindo
Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 5 Tebet, Jakarta Pusat
Pendidikan : S2
Selanjutnya disebut sebagai ...................................................... “PEMBERI KUASA”
Dengan ini menerangkan sepakat memberi kuasa kepada :
Ghafar Azhar Zuandi, S.H. Advokat daro Kantor Hukum “Ghafar Azhar Zuandi,
S.H.” yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 18 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
bertindak sendiri.
Dengan ini Pemberi kuasa telah memilih domisili Hukum pada alamat Penerima
Kuasa.
Selanjutnya disebut sebagai ................................................ “PENERIMA KUASA”

KHUSUS
 Untuk mengajukan permohonan gugatan Hak Cipta ke Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang beralamat di Jl. Medan
Merdeka Utara No. 9-13. Jakarta Pusat
 Bahwa dalam hal ini penerima kuasa diberi wewenang untuk membuat,
menyusun, menandatangani dan mengajukan surat permohonan/gugatan,
replik, bukti-bukti tertulis, kesimpulan serta dokumen-dokumen lain;
 Bahwa Penerima Kuasa bertindak menghadirkan saksi-saksi;
 Bahwa pada pokoknya penerima kuasa dapat melakukan perbuatan yang
 diperbolehkan hukum demi kepentingan Pemberi Kuasa
Demikian surat kuasa dibuat dengan sebenarnya, kemudian surat kuasa ini tidak
dibebani hak substitusi maupun hak retensi.
Jakarta, 14 April 2023
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Ghafar Azhar Zuandi, S.H. Aditya Pratama


SURAT GUGATAN
Jakarta, 17 April 2023

Perihal : Gugatan Pelanggaran Hak Cipta


Lampiran :-

Kepada Yang Terhormat :


Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Yang Bertanda tangan dibawah ini :
Ghafar Azhar Zuandi, S.H Pengacara Hukum berkantor di Jl. Ahmad Yani No. 18 Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 April 2023, bertindak
untuk dan atas nama serta mewakili :
Nama : Aditya Pratama
Umur : 46 Tahun
Pekerjaan : Direktur PT. Nagaswara Publisherindo
Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 5 Tebet, Jakarta Pusat
Yang selanjutnya mohon disebut sebagai ‘PENGGUGAT’
Dengan ini mengajukan gugatan melawan :
Nama : Gen Halilintar
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Konten Kreator
Alamat : Jl. Sungai Musi, No.45 Pondok Indah, Jakarta Selatan
Yang disebut sebagai ‘TERGUGAT’

Adapun mengenai duduk perkara adalah sebagai berikut :


1. Bahwa pada tanggal 12 Oktober 2022 tergugat melakukan pelanggaran hak cipta yaitu
dengan menyanyikan kembali lagu “Lagi Syantik” milik Siti badriah tanpa izin
terlebih dahulu kepada Label PT Nagaswara Publisherindo.
2. Bahwa pelanggaran yang dilakukan tergugat telah mengakibatkan kerugian sebanyak
Rp 9,5 Miliar baik materiil maupun immaterial.
3. Bahwa setelah menempuh mediasi selama 3 (tiga) kali belum juga menemukan titik
temu.
PRIMAIR :
Maka berdasarkan uraian diatas, penggugat mohon dengan hormat bersedia kiranya
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan memutuskan :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan para penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat adalah satu-satunya pemegang Hak Cipta lagu “Lagi
Syantik” yang dipopulerkan oleh Siiti Badriah.
3. Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan
mengcover dan mengupload lagu ” Lagi Syantik” yang dipopulerkan oleh Siiti
Badriah” di akun Youtube Tergugat.
4. Menyatakan hukum Penggugat mengalami Keugian Immateriil sebesar RP.
9.500.000.000,- (sembilan milyard lima ratus juta rupiah).
5. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada penggugat, karena
penggugat tidak dapat menikmati apa yang menjadi haknya sebesar RP.
9.500.000.000,- (sembilan milyard lima ratus juta rupiah).
6. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara seluruhnya.

SUBSIDAIR :
Seandainya Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat Saya,
Kuasa Hukum Penggugat

Ghafar Azhar Zuandi, S.H

Anda mungkin juga menyukai