Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI DASAR

BELA NEGARA DILINGKUP KERJA

Oleh

Rudi Hermi
NIP. 198810102022031006

Peserta Latsar Gelombang 3


Angkatan XXXVI
Kelompok 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA
2022
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI DASAR
BELA NEGARA DILINGKUP KERJA
https://drive.google.com/file/d/1kmEFWzJ5ebwPNWTpsTCVNwP3Oigtx-
Wh/view?usp=sharing

Pelatihan Dasar CPNS : Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI Tahun 2022


Angkatan : XXXVI
Agenda : I (Tanggal, 19 September 2022)
Nama Peserta : Rudi Hermi
Nomor Daftar Hadir :3
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI

1. Pendahuluan

Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa ini berjuang membebaskan diri dari segala
bentuk kolonisasi. Perlawanan terhadap bentuk subjugasi dan dominasi ini, sayangnya,
masih bersifat lokal karenanya kurang mampu membawa hasil yang maksimal. Satu kunci
dalam hal ini karena perjuangan kedaerahan bergerak sendiri-sendiri, di samping tentunya
karena pengaruh penjajah yang terus menggunakan politik adu domba kepada kekuatan
daerah tersebut.
Wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam
memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup
perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945. Semua
terangkum dalam satu kesatuan integrasi bangsa. Baik lahir maupun batin, semua bersatu
dalam satu rangkaian kesatuan dan persatuan bangsa.
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Peran penting Bela Negara dapat dibuka secara lebih jernih dan mendalam melalui perspektif
pertahanan. Keutuhan wilayah Indonesia, beserta seluruh sumber daya, kedaulatan dan
kemerdekaannya.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan hasil kristalisasi dari nilai-nilai budaya,
adat-istiadat, serta agama dan keyakinan yang dimiliki bangsa Indonesia.Pancasila
merupakan seperangkat prinsip dasar yang menjadi pegangan dalammenentukan arah dan
tujuan guna melangsungkan dan mengembangkan hidup dankehidupan nasional.
UUD Tahun 1945 berkedudukan sebagai hukum dasar dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia sebagaimana dijelaskan pada Pasal 3Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Secara
eksplisit, tata urutan perundang-undangan dijelaskan pada pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011
yang secara hierarkis terdiri atas; UUD NRI Tahun 1945, KetetapanMajelis
Permusyawaratan Rakyat, Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah Provinsi,dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai dasar Bela Negara haruslah dipahami dan
diimplementasikan oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Untuk itu CPNS Seluruh
Indonesia sangat memerlukan materi dan penjelasan tentang Wawasan Kebangsaan.

2. Pembahasan
Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal adanya warga negara kelas satu,
kelas dua, mayoritas atau minoritas. Sehingga dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari di dunia kerja harus mengutamakan pelayanan yang berkualitas dan komprehensif
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tanpa memandang apakah warga negara tersebut warga
negara kelas satu, kelas dua, mayoritas atau minoritas.
Penerapan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari hari di tempat kerja dalam
hal ini yaitu Kampus (Universitas Teuku Umar) adalah menghormati semua perbedaan
(sifat, sifat, karakter, pendapat,dll) mahasiswa, rekan kerja, menerapkan perilaku positif
seperti menghormati yang lebih tua, sopan santun dan saling menghargai satu sama lain.
Mengikuti gotong royong sebagai bentuk peduli di lingkungan kerja. Menjalin hubungan
yang baik antar sesame rekan kerja, senantiasa hadir dan memberikan sumbangsih positif
saat diadakannya rapat.
Mengembangkan sikap toleransi baik toleransi berpendapat ataupun toleransi
beragama dalam lingkungan kerja, guna terciptanya hubungan yang harmonis antara sesama
mahasiswa, sesama Dosen, serta Tendik dan Staf dalam lingkup Universitas Teuku Umar.
Menerapkan sikap tolong menolong serta ringan tangan membantu sesama rekan kerja baik
tenaga Pengajar (Dosen) maupun Tenaga Kependidikan. Bersikap jujur dan rendah hati
dalam bersikap dan mudah menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Menghindari perbuatanyang dapat memicu konflik atau perselisihan antar rekan kerja.
Wawasan Kebangsaan haruslah diterapkan oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dengan berbgai cara. Salah satu paham terhadap sejarah Indonesia, mengerti dan mampu
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Cara penerapan berbahasa Indonesia misalnya,
tetap menggunakan Bahasa Indonesia jika berada dalam Forum kegiatan Rapat. Mengajak
mahasiswa yang berasal dari daerah tetap menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
Benar.
Penerapan nilai-nilai dasar bela Nagera non fisik yaitu melaksanakan Tridarma
Perguruan tinggi yaitu Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Disini
penulis berperan sebagai Dosen wajib melaksankan Pengajaran kepada mahasiswa,
melakukan penelitian sesuai dengan bidang ilmu masing-masing, dan melaksanakan
Pengabdian Kepada Masyarakat.

3. Penutup
Kesimpulan
Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai dasar bela Negara wajib dipahami dan
diterapkan dalam jiwa oleh seorang ASN. Karena ASN memiliki 3 tugas utama yaitu
Melaksanakan kebijakan publik, Pelayan Publik, dan Mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saran
Masih sangat diperlukan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dan nilai-nilai
bela negara kepada khususnya mahasiswa, serta masyarakat pada umumnya.
Link Audio
https://drive.google.com/file/d/1kmEFWzJ5ebwPNWTpsTCVNwP3Oigtx-
Wh/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai