Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN HOMESTAY DI DESA

WISATA CIBUNTU TAHUN 2012 HINGGA


2017

Karya Tulis Ini Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Penilaian


Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun Oleh :

1. Aliifah Haaniyah Hafidz (30162223209)


2. Audrey Nadira Andriko (30162223189)
3. Maheswari Keynar Nimpuna (30162223152)
4. Nafisa Naila Andian (30162223163)
5. Rafeyfa Asilla (30162223165)

Kelas XI F1

YAYASAN PESANTREN ISLAM AL-AZHAR


SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM AL-AZHAR
3 KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN
OKTOBER 2023
BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia terkenal dengan wisatanya yang beragam, mulai dari wisata

alam, tempat permainan dan hiburan, serta adat dan budaya yang menarik untuk

dinikmati dan dipelajari. Destinasi wisata Indonesia beragam baik yang ada di

alam, kota maupun desa. Desa dapat juga dijadikan destinasi wisata karena dapat

memberikan paket wisata tradisi dan budaya yang lengkap. Maka saat ini mulai

berkembang konsep desa wisata bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh

dunia.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa desa yang telah berkembang

menjadi desa wisata seperti Ubud, Dieng, Panglipuran dan lain-lain. Di Jawa

Barat terdapat pula salah satu desa yang telah mengembangkan diri menjadi desa

wisata sejak tahun 2012, yakni Desa Wisata Cibuntu.

Desa Cibuntu merupakan salah satu Desa Wisata yang ada di Kabupaten

Kuningan Provinsi Jawa Barat. Desa Cibuntu memiliki pemandangan alam yang

cantik dan indah dengan keasrian alamnya. Desa tersebut juga terkenal dengan

keramahan penduduknya. Desa Cibuntu menawarkan beragam hiburan mulai dari

pertunjukan tari, wahana wisata kolam renang, air terjun, kampung domba,

petualangan alam dan masih banyak lagi.

Dalam rangka menunjang beragam wisata yang ada di Desa Cibuntu, maka

dikembangkan pula penginapan-penginapan murah sehingga wisatawan dapat

1
berkunjung dan menikmati Desa wisata Cibuntu lebih lama. Konsep penginapan

yang ditawarkan oleh Desa Cibuntu adalah homestay.

2
Homestay memiliki kelebihan dibandingkan konsep penginapan wisma

atau hotel, karena dengan menginap di homestay pengunjung akan lebih berbaur

dengan warga lokal. Seiring berkembangnya waktu dan masyarakat pun

merasakan pemberdayaan melalui homestay ini, maka homestay yang ada di desa

Cibuntu terus dikembangkan dari tahun ke tahun. Bahkan desa Wisata Cibuntu

meraih penghargaan sebagai desa wisata dengan homestay yang berstandar

ASEAN pada tahun 2017.

Penghargaan yang diberikan kepada homestay Desa Wisata Cibuntu

menambah daya tarik pengunjung untuk datang ke desa tersebut. Bahkan menjadi

salah satu keunggulan yang ditonjolkan oleh desa wisata Cibuntu. Maka menarik

untuk diteliti mengenai homestay yang ada di Desa Wisata Cibuntu. Keberhasilan

desa wisata Cibuntu dalam meraih penghargaan homestay berstandar ASEAN

tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat. Maka perlu pula untuk

dikaji bagaimana peran serta pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan

homestay di desa wisata Cibuntu.

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis merasa perlu

untuk melakukan penelitian tentang perkembangan homestay di desa wisata

Cibuntu. Adapun batasan penelitian ini dari tahun 2012 hingga tahun 2017 Penulis

memulai batasan penelitian dari tahun 2012 karena mulai di tahun itu desa

Cibuntu memulai program desa wisatanya hingga di tahun 2017 desa wisata

Cibuntu meraih penghargaan dalam bidang homestay sebagai homestay terbaik

kelima di Asia Tenggara.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka

penulis menyusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan Pemerintah Desa Cibuntu dalam pengembangan homestay

di desa Wisata Cibuntu tahun 2012 sampai 2017?

2. Bagaimana peranan masyarakat dalam pengembangan homestay yang ada di

desa wisata Cibuntu tahun 2012 sampai 2017?

3. Mengapa homestay di desa wisata Cibuntu mendapatkan penghargaan dari

ASEAN?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penulisan

karya tulis ini untuk mengungkapkan tentang :

1. Peranan Pemerintah Desa Cibuntu dalam pengembangan homestay di desa

Wisata Cibuntu

2. Peranan masyarakat dalam pengembangan homestay yang ada di desa wisata

Cibuntu

3. Alasan homestay di desa wisata Cibuntu mendapatkan penghargaan dari

ASEAN

4
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan

sumbangsih saran bagi pengembangan homestay Desa Wisata Cibuntu. Ada pula

secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi

bagi penelitian lainnya dengan tema serupa.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara sistematis isi dari karya tulis ini disusun sebagai berikut:

1) Bab I pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

2) Bab II kajian pustaka, berisi tentang dasar-dasar teori yang digunakan

sebagai pedoman dan acuan dalam pemecahan masalah.

3) Bab III metodologi penilitian, berisikan tentang metode yang

dilakukan dalam penelitian ini. Metode yang penulis gunakan adalah

metode sejarah.

4) Bab IV pembahasan, berisikan tentang pengambilan data, pengolahan

data dan pembahasan data.

5) Bab V penutup, berisikan kesimpulan dan saran tentang hasil dari

penulisan karya tulis ini.

5
6
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

Homestay adalah rumah tinggal dari warga setempat yang sebagian

kamarnya disewakan kepada tamu dalam jangka waktu tertentu dan memberikan

kesempatan kepada wisatawan untuk mengenal lebih banyak dalam budaya dan

kebiasaan dari warga setempat. Homestay juga memberikan kesempatan kepada

wisatawan untuk menambah pengalaman masyarakat yang tinggal di perkotaan di

wilayah Indonesia tentang homestay di desa wisata yang ada di Indonesia.

Homestay pun menjadi sesuatu sensasi pengalaman yang sulit dibandingkan

apabila memilih menginap di hotel. Selain menawarkan harga yang lebih murah,

homestay juga memberikan kesempatan wisatawan untuk mengenal lebih banyak

budaya setempat, gaya hidup lokal, kebiasaan dari warga yang tinggal di sekitar

destinasi, dapat berinteraksi dengan sesama tamu dan warga. Pengembangan

homestay ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual pariwisata nasional karena

program homestay bukan hanya sekadar menawarkan amenitas, tetapi juga

menjual atraksi dan budaya lokal ke wisatawan. (Ningrum dkk, 2019 hlm. 80-82).

Saat ini telah ada sekitar 80 homestay dan masyarakat berusaha untuk

membuat rumahnya cantik dan indah agar dapat dijadikan homestay untuk

menampung kegiatan pariwisata. Desa Cibuntu telah menerapkan kebijakan

mengenai desa wisata antara lain menerapkan tentang kebijakan pengelolaan

homestay, semua dikelola oleh desa tetapi pelaksanaannya diserahkan kepada

masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat benar-benar merasa memiliki dan

turut serta dalam memajukan Desa Wisata Cibuntu. Oleh karena itu Desa

Wisata
7
Cibuntu memiliki keberhasilan yang diunggulkan di tingkat nasional hingga

tingkat ASEAN. Desa Cibuntu meraih penghargaan sebagai desa wisata terbaik di

Jawa Barat dan mewakili Indonesia untuk Asia Tenggara hingga pada tahun 2016

dinobatkan sebagai desa terbaik ke-5 tingkat ASEAN untuk bidang homestay.

(Latianingsih dkk, 2019 hlm. 36)

8
DAFTAR PUSTAKA

Hakim dan Prabowo. 2016. Penggunaan Situs E-Tourism Pada

Pemesanan Homestay Desa Cibuntu Kuningan Dengan

Algoritma Apriori. Vol 14 No.2 tahun2017. 137-149

Kartika dkk. 2019. Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wisata Cibuntu

Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Volume 2, No 1, April

2019. 11-24

Latianingsih dkk. 2019. Model Pengembangan Kebijakan Desa Wisata

dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan

Homestay di Desa WisataCibuntu Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Volume 4, Nomor 1, April 2019. 1-4

Ningrum dkk. 2019. Homestay Desa Wisata di Indonesia-Bagaimana

PersepsiMasyarakat Kota?. Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April

2019. 80-91

Suardi dan Yunus. 2020. Hubungan Tingkat Hunian Pengunjung

Homestay Terhadap Tingkat Pendapatan Owners Di Desa

Bontomarannu Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng

Provinsi Sulawesi Selatan. Pepatudzu : Media Pendidikan dan

Sosial Kemasyarakatan. Vol 16, No. 2 November 2020. 96-106

9
Sudibya, Bagus. 2018. Wisata Desa dan Desa Wisata. Bali

Membangun BaliJurnal Bappeda Litbang. Vol 1. No. 1. 21-25

1
0
1

Anda mungkin juga menyukai