Anda di halaman 1dari 6

Euclide

A. Biografi

Euklides adalah matematikawan Yunani dari Aleksandria, Mesir. Diperkirakan ia hidup antara
tahun 350 BC dengan 200 BC, pada masa Ptolemaios I memerintah (323–283 SM). Sebuah biografi
rinci mengenai Euklides dituliskan oleh penulis Arab menyebutkan, sebagai contoh, bahwa kota
kelahirannya adalah Tirus
Semasa hidup, ia mengoperasikan sekolah di Aleksandria, Mesir, dan menulis puluhan buku,
yang saat ini sebagian besar telah hilang. Menurut filsuf Proclus dari Athena (412-485 M), Euclid suka
mengumpulkan manuskrip Yunani yang terancam hilang. Dari situlah, ia menyempurnakan ilmu yang
dipelajari dan menuangkannya dalam karyanya.

B. Karya
Euklides dikenal sebagai "bapak geometri" dan "pendiri ilmu geometri". Ia memiliki karya
berjudul The Elements, yakni buku geometri paling berpengaruh dalam sejarah matematika, yang
menjadi rujukan hingga abad ke-20. Euclid juga mempunyai karya yang mengulas tentang perspektif,
kerucut, geometri bola, dan teori bilangan
Sedangkan beberapa karyanya yang masih bertahan hingga kini di antaranya: The Elements
Data Division of Figures Phenomena Optics. Dalam bukunya tentang optik, Euclid mengemukakan
teori penglihatan yang sama dengan filsuf St. Augustine
Buku The Elements tidak semuanya merupakan hasil pemikiran Euclid sendiri. Kendati demikian,
Euclid berperan besar dalam mengumpulkan materi-materi dan menyampaikannya dengan metode
yang logis serta mudah dimengerti. Buku The Elements memiliki 13 bab yang dibagi ke dalam tiga
bagian utama, sebagai berikut :
Bab 1-6: Geometri bidang datar
Bab 7-10: Aritmatika dan teori bilangan
Bab 11-13: Geometri ruang
Pada setiap bab, Euclid selalu memulai dengan menyajikan definisi, sebelum masuk pada
postulat dan aksioma, yang ia sebut sebagai gagasan umum.
Sistem geometri yang tertuang dalam buku The Elements saat ini dikenal sebagai Geometri
Euklides, untuk membedakannya dari Geometri non-Euklides yang ditemukan pada abad ke-19. Dari
zaman kuno hingga akhir abad ke-19, The Elements dianggap sebagai buku paling berpengaruh
dalam sejarah matematika. Bahkan, buku ini telah diterbitkan dalam lebih dari seribu edisi.
Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma atau pernyataan-pernyataan sederhana dan
membangun tentang dalil geometri berdasarkan aksioma tersebut. Contoh dari aksiomanya adalah
“ada satu dan hanya satu garis lurus, dimana garis lurus tersebut melewati dua titik”

Adapun Penjabaran dari 13 buku The Element adalah sebagai berikut :


Buku I
Isinya mulai dari aksioma, defenisi dan dalil-dail geometri. Terdapat 48 dalil geometri dalam buku
ini. 26 dalil pertama berisi tentang segitiga, antara lain tentang dalil dua segitiga yang kongruen. Dalil
27-32 mengenai kesejajaran dan jumlah sudut segiitga adalah . Dalil 33-48 mengenai jajaran
genjang, segitiga siku-siku, dan bujursangkar dan luasnya. Dalil 47 adalah mengenai teorema
phitagoras dan dalil 48 mengenai kebalikan torema itu.
Buku II
Terdapat mengenai transformasi luas dan beberapa dalil mengenai aljabar geometri dan identitas
aljabar Buku III
Buku III
Terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur, garis singgung dan pengukur sudut.
Buku IV
Di dalam buku ini dibahas mengenai lukisan geometri menggunakan alat Euclides. Dengan alat
euclides melukis segitiga, segilima, segiempat, segi enam, dan segi limabelas beraturan dengan
membagi-bagi busur lingkaran, melukis segi ( ) beraturan. Sehingga sampai abad delapan belas
dianggap bahwa semua segi banyak dapat dilukis dengan alat Euclides. tetapi pada tahun 1796, Carl
Frederich Gauss membuktikan suatu segi banyak beraturan yang banyak sisinya bilangan prima
dapat dilukis bila bilangan prima itu f(n)= + 1. Untuk n = 0, 1, 2, 3, 4 berturut-turut didapat segi 3, 5,
17, 257, 65.537.
Buku V
Buku ini berisi landasan tentang perbandingan teori Eudoxian mengenai perbandingan diperjalas
sehingga kehebohan penemuan bilangan irrasional oleh sekolah Pythagoras dapat dipecahkan.
Perbandingan dua besaran A dan B yang sejenis (sama-sama ruas garis, luas dan sebagainya) sama
dengan perbandingan dari besar C dan D yang sejenis. Jika terdapat bilangan positif m dan n yang
bulat sehingga untuk m A n B sesuai dengan mC n D atau A:B = C:D = m:n. teori Eudox ini kemudian
dikembangkan oleh Dedekind dan Weierstass. Buku VI Dalam buku ini dijelaskan mengenai
pemakaian teori perbandingan Eudoxian ini dalam geometri bidang datar. Berdasarkan teori itu
dibuktikan dalildalil kesebangunan segitiga. Lukisan ruas-ruas garis yang memenuhi perbandingan-
perbandingan seharga. Aljabar geometri dari persamaan kuadrat yang diuraikan terdahulu terdapat
dalam buku ini. Dua segitiga yang memiliki alas dan tingginya sama luasnya pun sama.konsep
perbandingan dua besaran dalam geometri menurut Pythagoras teori perbandingan menurut
eudoxian pada luas dua segitiga

Pada gambar diatas BC : DE = na, buatlah titik-titik bagi dari BC dan DE, sehingga ABC terbagi atas m (
ABC) dan ADE atas n ( AD ) dan tiap segitiga itu memiliki luas yang sama.Berarti luas ABC: luas ADE =
BC:DE = m:n. Bila BC dan DE tidak memiliki ukuran persekutuan atau BC tak dapat dibandingkan
bagaimana membuktikan bahwa luasnya sebagai perbandingan alasnya diambil tinggi kedua segitiga
itu sama. Secara gemilang Eudoxus member bukti sesuai dengan dalil perbandingan yang disebut
terdahulu sbb:
Bila BC tidak dapat dibandingkan maka arah CB dibuat titik-titik bagi B2 … Bm sehingga CB = BB 2 =
B2B3= … Bm-1Bm atau terdapat ruas-ruas garis yang sama menjadi alas m buah segitiga yang luasnya
sama dengan luas ADE. Demikian pula pada arah DE dibuat ruas garis EE2= E2E3= … Bn-1Bn yang
panjangnya sama dengan DE maka terdapat n buah segitiga yang luasnya sama dengan luas ADE.
Jadi yerdapat dua segitiga yakni:
segitiga AC dengan alas C Bm = m (CB)
segitiga AD dengan alas D Em = n(DE)
luas segitiga AC Bm = m x segitiga ACB
luas segitiga AD En = n x segitiga ADE
sehingga terdapat luas segitiga AC Bm >= luas segitiga AD En sesuai dengan C Bm = DEn
yaitu m x luas segitiga ACB= n x luas segitiga ADE sesuai dengan m(CB) >= n(DE).
Jadi perbandingan luas segitiga ACB: luas segitiga ADE= CB: DE
Buku VII Isi buku ini mengenai pembagi persekutuan terbesar dari dua bilangan terbesar atau lebih
sebagai cara menguji apakah dua bilangan prima relative
Buku VIII
Isi buku ini mengenai perbandingan bersambung, pembanding tengah dalam bentuk a:b=b:c=c:d.
pembanding ini dihubungkan dengan barisan geometri atau perbandingan bersambung ini
menentukan a, b, c, d sebagai suku-suku barisan geometri.
BUKU IX
Buku ini berisi dalil-dalil mengenai dua teorema pokok yaitu dalil aritmatika, mengenai rumus jumlah
n suku pertama dari suku barisan geometri. Juga berisi rumus-rumus untuk bilangan sempurna. Bukti
bilangan prima dikerjakan tak langsung atau bukti kemustahilan. Andaiakan banyaknya bilangan
bulat itu terbatas, tentu dapat disebut misalnya sebagai a, b, c,…..,k. Sebut hasil kali bilangan-
bilangan prima itu N= a, b, c,…,k. Jelas N terbatas. Ambil bilangan berikutnya N+1. N+1 lebih besar
dari tiap a,b,c,…..,k yang prim tentu bukan bilangan prim. Tetapi karna N+1 bukan prim pastilah ada
suatu bilangan prim p menjadi factor dari N+1 dan p haruslah salah satu dari a,b,c,…….,k. Berarti p
menjadi pembagi atau faktor dari P. atau p sekaligus adalah factor dari P dan P+1 ini mustahil. Jadi
pengandaian bahwa bilangan prim itu terbatas banyaknya adalah salah. Berarti yang benar
banyaknya tak terhingga.
BUKU X
Di dalam buku ini diuraikan mengenai ruas garis yang tak dapat dibandingkan, sehubungan dengan
bilangan irrasional. Di dalam banyak didapati karya Theaetetus. Isi buku ini sudah mulai dengan
hasil-hasil pemikiran abstrak walaupun belum memakai notasi-notasi seperti pada matematika
modern.
BUKU XI, XII DAN XIII
Buku XI diuraikan mengenai tigaan Phytagoras dan torema mengenai pararel epipedum.metoda
menghabiskan dalam buku XII dipakai untuk menentukan rumus isi benda-benda geometri. Secara
berkelanjutan uraian geometri dari buku XI, XII ke buku XIII adalah dasar pengajaran geometri ruang
di sekolah menengah berabad-abad berikutnya. Dalam buku XII lebih khusus diuraikan mengenai
bidang banyak beraturan dalam bola. Pentingnya karya Euclides dalam tiga belas buku ini ialah
kemahiran luar biasa menyusun sistematika buku itu secara logis yang merupakan system deduktif.
Terutama geometri yang tersusun sesuai system aksiomatik modern. Bahwa pernyataan-pernyataan
dimulai dari suatu aksioma dan rangkaian pernyataan atau dalil-dalil berikutnya didasarkan pada
pernyataan sebelumnya. Dalam buku Euclides dan dalam pengertian ilmu pada gerik purbakala
masih dibedakan postulat dan Aksioma. Ada pengartian aksioma menurut gerik adalah kebenaran
umum tanpa bukti yang berlaku bagi semua ilmu pengetahuan pada zaman itu. Sedang postulat
adalah kebenaran tanpa bukti yang berlaku bagi suatu jenis ilmu secara khusus. Dalam pengertian
modern aksioma dan postulat adalah sama. Penafsiran itu dapat dilihat dari sistem geometri yang
disusun oleh euclides berikut. Dimulai dengan 5 aksioma:
AI : semua benda-benda yang sama dengan suatu benda satu sama lainnya adalah sama
A2 : jika kepada yang sama diberikan tambahan yang sama maka hasilnya akan sama
A3 : jika dari yan g sama dikurangi bagian yang sama maka sisanya akan sama
A4 : tiap-tiap benda yang berimpit dengan suatu benda tentunya satu sama lain sama
A5 : keseluruhan itu lebih besar dari bagiannya las bahwa aksioma diatas berlaku umum untuk
besaran apa saja.
Postulat :
PI : selalu dapat menarik suatu garis dari suatu titik ke titik yang lain
P2 : selalu dapatmembuatruas garis yang tak terbatas banyaknya pada suatu garis
P3 : selalu dapat melukis lingkaran berpusta di suatu titik dengan jari-jariruas garis yang ditentukan
P4 : semua sudut siku-siku satu sama lain sama besar
P5 : jika dua garis dipotong oleh garis ketiga sehinnga jumlah sudut dalam sepihak kurang dari dua
sudut siku-siku, maka kedua garis itu akan berpotongan pada pihak sudut yang jumlahnya kurang
dari dua sudut siku
Demikianlah kita lihat bahwa postulat itu disusun khusus pada geometri itu. Untuk menyusun
geometrinya, Euclides memulai dengan pengertian pokok yang disebut elemen atau unsur. Maka
unsur-unsur yang didefenisikan adalah:
1. Titik adalah unsur yang tidak memiliki bagian
2. Garis ialah panjang yang tak mempunyai lebar
3. Garis lurus ialah garis yang menjadi jarak terdekat antara dua titik
4. Bidang ialah unsur yang mempunyai panjang dan lebar
Dengan pengertian pokok , aksioma, dan postulat itu ia menyusun pernyataan-pernyataan
pada geometri yang dikenal dengan geometri Euclides. Dalam pengembangan geometri Eucclides itu
postulat disebut postulat kesejajaran yang diartikan menjadi melalui suatu titik di luar garis dapat
dibuat tepat satu gris yang sejajar dengan garis terdahulu. Karena dikemudian hari, ahliahli
geometribanyak menjumpai kelemahan dalam geometri Euclides, maka timbullah pemikiran
menciptakan geometri non Euclides.
Pengaruh Euclid terhadap Isaac Newtown juga sangat kentara. The Principia karya Newton mirip dengan The Elements.
Selain itu, berbagai ilmuwan juga mencoba menyamakan diri dengan Euclid. Caranya dengan memperlihatkan bagaimana semua
kesimpulan mereka secara logis berasal dari asumsi asli. Itulah yang antara lain dilakukan oelh ahli-ahli matematika seperti Bertrand
Russel, Alfred North Whitehead, dan filosof Spinoza. Kini para ahli matematika telah mamaklumi bahwa geometri Euclid bukan satu-
satunya system geometri yang menjadi pegangan pokok. Mereka maklum bahwa selama 150 tahun terakhir banyak orang yang
merumuskan geometri bukan ala Euclid.
Sebenarnya, sejak Teori Relativitas-nya Einstein diterima orang, maka para ilmuwan menyadari bahwa geometri Euclid
tidaklah selamanya benar dalam penerapan masalah cekrawala yang sesungguhnya. Pada kedekatan sekitar “Lubang Hitam” dan
bintang neutron, misalnya, yang mana gaya barat berada dalam derajat tinggi, maka geometri Euclid tidak memberi gambaran yang
teliti tentang dunia serta tidak menunjukkan pejabaran yang tepat mengenai ruang angkasa secara keseluruhan. Namun demikian,
Euclid menyediakan kemungkinan perkiraan yang mendekati kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan manusia tidak mengurangi baik
hasil upaya intelektual Euclid meupun dari arti penting kedudukannya dalam sejarah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili
pandangan redaksi Kompas.

Sumber :
d.wikipedia.org
https://www.kompasiana.com/subakri/56502bd79297738a12638aeb/biografi-euclid
http://info-biografi.blogspot.com/2010/05/biografi-euclid.html
https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/15/130500479/biografi-euclid-bapak-geometri-yang-
terlupakan
www.scribd.com/doc/190031427/Karya-Euclides

Anda mungkin juga menyukai