Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknik Informatika C.I.

T Medicom, xx (x) (20xx) xx-xx


Diterbitkan oleh: Institut Ilmu Komputer (IOCS)

Jurnal Teknik Informatika C.I.T Medicom

Sayamplementasi metode Smart dan Topsis dalam etermining


pembangunan jamban
M.Fakhriza1, Aninda Muliani2, Apni Rahmadani3
1),2),3)
sistem informasi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara

Info Artikel Abstrak

Sejarah artikel Masyarakat desa Bangun Raya kesulitan buang air besar, sehingga
banyak orang buang air besar sembarangan. Kepala desa mengalami
Received : diisi oleh editor
kesulitan dalam menentukan lokasi pembangunan toilet umum sesuai
Revised : diisi oleh editor
kriteria dari kecamatan. Dengan begitu penulis melakukan penelitian
Diterima : diisi oleh editor
secara langsung dengan mencari data-data yang dibutuhkan mulai dari
data kependudukan, lokasi, dan luas daerah. metode Smart dan Topsis
Kata Kunci: merupakan salah satu solusi untuk menentukan dusun mana yang akan
diprioritaskan untuk dibangun toilet umum terlebih dahulu secara
Sistem Pendukung Keputusan; berbasis website, Meotde Smart berfungsi sebagai pembobotan nilai dan
Konstruksi Toilte; topsis berguna dalam normalisasi nilai relatif dan peringkat berdasarkan
Pintar; hasil normalisasi kriteria yang diinginkan. Dengan cara ini, Kepala Desa
Topsis Bangun Insan dapat menentukan dusun mana yang berhak menerima
bantuan pembangunan tailet. Hasil penelitian ini menghasilkan rumah
Hilaluddin Harahap di dusun 2 terpilih sebagai lokasi oembangunan toilet
peringkat 1 dengan nilai akurasi 96% berdasarkan kriteria yang
diinginkan.

Penulis yang sesuai:


Nama Koresponden,
Departemen atau Fakultas atau Program Studi
Nama Afiliasi/Universitas
Nama Jalan, Tidak, Kota, Provinsi, Negara, Kode Pos
Email Koresponden
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC .

1. Perkenalan

Desa Bangun Raya terdiri dari 6 dusun yang memiliki jarak yang sangat jauh, masyarakat masih memiliki
sifat yang sangat rendah dalam hal membuang air besar, di karenakan tidak adanya toilet umum yang
berada dilingkungan desa. Desa Bangun Raya memiliki dana pembangunan toilet umum dari pemerintahan,
akan tetapi kepala desa Bangun Raya mengalami kesulitan dalam menentukan lokasi pembangunan toilet
umum berdasarkan kriteria ketentuan pemerintahan. Dengan begitu penulis melakukan penelitian secara
langsung dengan mengumpulkan data demografi dan lokasi masing-masing dusun, metode Smart dan
Topsis merupakan salah satu solusi untuk menentukan lokasi dusun mana yang akan diprioritaskan untuk
dibangunnya taiolet umum terlebih dahulu dengan berbasis website, Metode Smart berkerja sebagai
pembobotan nilai dan topsis berguna dalam normalisasi nilai relatif serta perangkingan berdasarkan hasil
normalisasi kriteria yang diinginkan. Dengan cara ini, Kepala Desa Bangun Raya dapat menentukan lokasi
dusun mana yang berhak menerima bantuan pembangunan jamban, sehingga tidak akan ada lagi
masyarakat yang mengalami kesulitan dalam buang air besar.

Situs Web: www.medikom.iocspublisher.org


2
JTI C.SAYA p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X ❒

Metode Smart adalah metode yang digunakan untuk menimbang nilai data yang diperoleh sesuai
kriteria yang diinginkan, kemudian metode topsis berfungsi sebagai tahapan untuk mengnormalisasi data
dari hasil akhir yang akan dihitung dari nilai reltif, hasil dari kedua metode tersebut akan menghasilkan
berupa perangkingan, dimana hasil prangkingan tersebut akan menentukan dusun mana yang lebih utama
untuk dilakukan pembangunan lokasi toilet umum, sehingga penggabungan kedua metode tersebut sangat
cocok untuk penelitian ini. Pada penelitian jurnal sebelumnya yang berjudul "Perbandingan Metode HP dan
SMART terhadap Kinerja Appraisal Dosen di Pembangunan Universitas Panca Budi Medan", dari penelitian
ini menggunakan metode AHP, hanya 3 dosen dari 10 dosen yang berhak mendapatkan insentif, serta
analisis menggunakan metode SMART diperoleh 4 dosen dari 10 dosen berkualitas, dari hasil analisis
penelitian di atas ditemukan bahwa keputusan pemberian insentif lebih berpengaruh terhadap metode
SMART dibandingkan metode AHP[2], [3], hal ini telah dibuktikan dari beberapa penelitian sebelumnya,
oleh karena itu penulis menggunakan metode SMART dan Topsis sebagai metode kombinasi yang lebih baik
agar mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi pada dusun mana
yang akan diprioritaskan atau diutamakan dalam pembangunan toilet umum, sehingga kepala desa akan
lebih mudah mengetahuin masyarakat dusun mana yang lebih membutuhkan pembangunan toilet umum
berdasarkan dari krieteria atau ketentuan dari pemerintahan.

2. Metode Reaearch

SPK atau sistem pendukung keputusan adalah metode yang digunakan untuk mendukung pengambilan
keputusan secara langsung dengan melakukan tahapan pengelolaan data yang ditentukan, SPK dapat
menentukan hasil sesuai dengan nilai alternatif atau solusi bagi mereka yang mengalami masalah dengan
berbagai cara[5], [6].
Tahapan pengambilan keputusan secara rasional adalah dengan melakukan tahapan fase
pencarian, fase desain, fase seleksi, fase implementasi menggunakan software, dan fitur yang diinginkan
dalam pengambilan keputusan [7], berikut adalah deskripsi sibuk dari fase DSS yang digunakan:

Titel... (Penulis pertama, dkk)


3
❒ p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X

Gambar 1. Fase Sistem Pendukung Keputusan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode SMART pada tahap pertama yang kemudian
menggabungkan hasil metode SMART dengan Metode Topsis, sehingga diperoleh nilai maksimum, metode
SMART lebih banyak digunakan karena lebih sederhana dalam merespon kebutuhan para pengambil
keputusan[8], SMART memiliki beberapa langkah yang harus dilakukan, Antara lain, menentukan kriteria
yang digunakan, menetapkan bobot kriteria untuk setiap kriteria dengan menggunakan interval 1-100 untuk
setiap kriteria dengan prioritas yang paling penting, menghitung bobot yang dinormalisasi dari setiap
kriteria dengan membandingkan nilai bobot kriteria dengan bobot total kriteria [9], [10], menggunakan
rumus persamaan sebagai berikut :

wj
Normalization= (1)
∑ wj
Mana:
Wj = bobot kriteria
Σwj = bobot total semua kriteria

Tentukan nilai utilitas dengan mengonversi nilai kriteria untuk setiap kriteria menjadi nilai kriteria data
standar menggunakan rumus persamaan berikut:

(cmax −c out )
ui (a¿¿ i)= ¿ (2)
(c max−c min )

Mana:

JTI C.I.T, Vol. xx, No. xx bulan 20xx: xx-xx


4
JTI C.SAYA p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X ❒

ui(ai) = nilai utilitas kriteria ke-i untuk alternatif ke-i


cmax= nilai kriteria maksimum
cmin = nilai kriteria minimum
cout = nilai kriteria ke-i

Tentukan nilai akhir masing-masing mengalikan nilai yang diperoleh dari normalisasi nilai kriteria
dengan nilai normalisasi bobot kriteria [ 11], [12], menggunakan rumus persamaan berikut:

m
(a ¿¿ i)=∑ w j u i (a¿¿ i)¿ ¿
J=1
(3)

Hasil perhitungan nilai akhir kemudian diurutkan dari nilai terbesar hingga nilai terkecil, alternatif
dengan nilai akhir terbesar menunjukkan alternatif terbaik.
Metode Topsis mampu menyelesaikan masalah multi kriteria, dimana metode ini dapat mengambil
alternatif pilihan yang memiliki jarak terkecil dari solusi ideal positif dan jarak Euclidean dengan
menggunakan rumus matriks yang dinormalisasi dan Matriks Tertimbang yang dinormalisasi sebagai berikut
[ 13], [14]:

X ij

√∑
m
Rij = (4)
X 2ij
i=1

( )
y11 y 12 y1 j
y 21 y 22 y2 j
yi 1 yi 2 y ij
(5)

3. Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, seperti observasi, wawancara,
studi pustaka, dan menggunakan metode pengembangan RAD (Rapid Application Development), metode ini
sangat berguna untuk melakukan pencarian data dan perancangan sistem terstruktur dalam menciptakan
sistem aplikasi baru dan berguna, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data asli dan
data sekunder yang baik dalam menentukan sistem pendukung yang tepat[15], [16] , Perencanaan
persyaratan adalah rancangan persyaratan yang mencakup langkah-langkah dalam membangun sistem
sehingga dapat bekerja secara optimal sesuai dengan kebutuhan yang diperoleh, dengan menganalisis data
terlebih dahulu terlebih dahulu kemudian melakukan pemilihan nilai bobot sesuai rumus persamaan
sebelumnya[17]–[19].

Tabel 1.
Paremeter pemilihan Jamban

Parameter Tanda
Tidak ada 100
Ada 50

Titel... (Penulis pertama, dkk)


5
❒ p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X

Pada tabel 1, diketahui bahwa setiap sub-kriteria memiliki nilai yang berbeda berdasarkan tingkat
prioritas yang diubah menjadi angka nominal, sesuai dengan memiliki jamban yang telah ditentukan[20].

Tabel 2.
Parameter penghuni rumah, status sosial, luas tanah

Parameter Tanda Parameter Tanda Parameter Tanda


≥10 orang Kurang Ada
100 100 100
beruntung
7-9 orang 90 Mampu 75 Tidak ada 50
4-6 orang 80 Mampu 50
1-3 orang 70

Setelah menentukan nilai masing-masing kriteria, penulis mengumpulkan dataset kependudukan di


Desa Bangun Raya dengan melakukan penelitian dan wawancara langsung, dimana dataset yang diperoleh
berjumlah 130 kepala keluarga, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 3.
Parameter penghuni rumah, status sosial, luas tanah

Tida Nama Status Sosial Ketersediaan


Dusun Rumah Fisik Penghuni
k alternatif Ekonomi Lahan
Ahmad Riadi Kurang
1 1 Semi Permanen 3 Tidak ada
Hasibuan beruntung
Ahmad Rosidi Tidak Kurang
2 1 6 Tidak ada
Dly Permanen beruntung
Tidak Kurang
3 Hubbi Dly 1 3 Tidak ada
Permanen beruntung
Ahmad
4 Husein 1 Semi Permanen 7 Mampu Tidak ada
Nasution
Abdul
5 1 Semi Permanen 5 Mampu Tidak ada
Rahaman Hsb
Tidak Kurang
6 Ali Sahbana 1 4 Ada
Permanen beruntung
Khoiruddin Tidak Kurang
7 2 9 Ada
Hsb Permanen beruntung
8 Badarun Hsb 2 Abadi 6 Sangat Mampu Tidak ada
M. Asminan Kurang
9 2 Semi Permanen 4 Ada
Hsb beruntung
Asnawi Kurang
10 2 Semi Permanen 7 Ada
Nasuton beruntung
Hilaluddin Tidak Kurang
11 2 11 Ada
Hrp Permanen beruntung
Tidak
12 Khoirun Saleh 3 8 Mampu Tidak ada
Permanen
Najamuddin
13 3 Abadi 7 Mampu Tidak ada
Dly
.... .... .... .... .... .... ....
Tidak Kurang
130 Aslamia Hsb 4 3 Ada
Permanen beruntung

JTI C.I.T, Vol. xx, No. xx bulan 20xx: xx-xx


6
JTI C.SAYA p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X ❒

Memberikan bobot kriteria dengan nilai 1 sampai 100, berdasarkan tingkat kepentingan kriteria.
Nilai yang diberikan pada bobot kriteria ini didasarkan pada penilaian pembuat keputusan seperti yang
disajikan pada tabel 4.
Tabel 4.
Kriteria Berat

Kriteria Berat
kampung 25
Kondisi Fisik Rumah 15
Jumlah Penghuni Rumah 15
Status Sosial Ekonomi 20
Ketersediaan Lahan 25
Jumlah 100

Menghitung nilai bobot yang dinormalisasi dari kriteria berdasarkan persamaan di atas dengan
membagi nilai setiap bobot dengan nilai bobot total:

Weight 25 Weight 15
= =0 , 25 = =0 , 15
Total Weight 100 Total Weight 100

Weight 15 Weight 20
= =0 , 15 = =0 , 2
Total Weight 100 Total Weight 100

Weight 25
= =0 , 25
Total Weight 100

Berikut ini adalah perhitungan nilai utilitas menggunakan persamaan rumus di atas (3), menghitung
nilai utilitas akan mendapatkan nilai bobot masing-masing kriteria, dan akan langsung dihitung ke dalam
metode TOPSIS untuk proses perhitungan dan pemeringkatan[21].

Ahmad Riadi Hasibuan Ahmad Rosidi Dly


100−50 100−50
C 1 = 100 C ¿ 100 1 = 100¿ 100
100−50 100−50
75−50 100−50
C 2 = ¿ 100 50 C2¿ 100 = 100
100−50 100−50
70−70 80−70
C 3 = ¿ 100 0 C3¿ 100 = 33.333
100−70 100−70
100−50 100−50
C 4 = 100 C ¿ 100 4 = 100¿ 100
100−50 100−50
50−50 50−50
C 5 = ¿ 100 C0 5¿ 100 =0
100−50 100−50

Hubbi Dly Ahmad Husein Nasution


100−50 50−50
C 1 = ¿ 100 100 C1¿ 100 =0
100−50 100−50

Titel... (Penulis pertama, dkk)


7
❒ p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X

100−50 75−50
C 2 = ¿ 100 100 C2¿ 100 = 50
100−50 100−50
70−70 90−70
C 3 = ¿ 100 0 C3¿ 100 = 66.667
100−70 100−70
100−50 75−50
C 4 = ¿ 100 100 C4¿ 100 = 50
100−50 100−50
50−50 50−50
C 5 = ¿ 100 C0 5¿ 100 =0
100−50 100−50

Informasi
C1 : Dusun
C2 : Kondisi Fisik Rumah
C3 : Jumlah Penghuni Rumah (Orang)
C4 : Status Sosial Ekonomi
C5 : Ketersediaan Lahan

Tabel 5.
Nilai Utilitas Alternatif

Tida Nama Status Sosial Ketersediaan


Dusun Rumah Fisik Penghuni
k alternatif Ekonomi Lahan
Ahmad Riadi
1 100 50 0 100 0
Hasibuan
Ahmad Rosidi
2 100 100 33,333 100 0
Dly
3 Hubbi Dly 100 100 0 100 0
Ahmad Husein
4 0 50 66,667 50 0
Nasution
Abdul
5 0 50 33,333 50 0
Rahaman Hsb
6 Ali Sahbana 100 100 33,333 100 100
Khoiruddin
7 100 100 66,667 100 100
Hsb
8 Badarun Hsb 0 0 33,333 0 0
M. Asminan
9 100 50 33,333 100 100
Hsb
Asnawi
10 100 50 66,667 100 100
Nasuton
Hilaluddin
11 100 100 100 100 100
Hrp
12 Khoirun Saleh 0 100 66,667 50 0
Najamuddin
13 0 0 66,667 50 0
Dly
.... .... .... .... .... .... ....
130 Aslamia Hsb 100 100 0 100 100

Setelah mendapatkan nilai bobot yang diinginkan untuk setiap kriteria, selanjutnya menghitung
nilai matriks keputusan dan pemeringkatan menggunakan metode TOPSIS dengan rumus persamaan di
atas:

JTI C.I.T, Vol. xx, No. xx bulan 20xx: xx-xx


8
JTI C.SAYA p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X ❒

Tabel 6.
Nilai Distribusi Matriks yang Dinormalisasi

Tida Nama
C1 C2 C3 C4 C5
k alternatif
Ahmad Riadi
1 3,333 1,622 0 3,015 0
Hasibuan
Ahmad Rosidi
2 3,333 3,244 1,361 3,015 0
Dly
3 Hubbi Dly 3,333 3,244 0 3,015 0
Ahmad Husein
4 0 1,622 2,722 1,508 0
Nasution
Abdul
5 0 1,622 1,361 1,508 0
Rahaman Hsb
6 Ali Sahbana 3,333 3,244 1,361 3,015 4,082
Khoiruddin
7 3,333 3,244 2,722 3,015 4,082
Hsb
8 Badarun Hsb 0 0 1,361 0 0
M. Asminan
9 3,333 1,622 1,361 3,015 4,082
Hsb
Asnawi
10 3,333 1,622 2,722 3,015 4,082
Nasuton
11 Hilaluddin Hrp 3,333 3,244 4,082 3,015 4,082
12 Khoirun Saleh 0 3,244 2,722 1,508 0
Najamuddin
13 0 0 2,722 1,508 0
Dly
.... .... 0 0 0 0 0
130 Aslamia Hsb 3,333 3,244 0 3,015 4,082

Setelah mendapatkan nilai normalisasi matriks, penulis kemudian membuat matriks keputusan
tertimbang, dimana data yang dinormalisasi dikalikan dengan bobot kriteria untuk menghasilkan nilai
normalisasi tertimbang [22], sebagai berikut:

Ahmad Riadi Hasibuan Ahmad Rosidi Dly


C 1 ¿ 3,333∗0 , 25=0,833 C1¿ 3,333∗0 , 25=0,833

C 2 ¿ 1,622∗0 ,15=0,243 C2¿ 3,244∗0 , 15=0,487

C 3 = 0 C ¿ 0∗0 , 153 = 0,204 ¿ 1,361∗0 ,15

C 4= 0,603 C ¿ 3,015∗0 , 24= 0,603 ¿ 3,015∗0 , 2

C 5= ¿ 0∗0 , 25C0 5¿ 0∗0 , 25= 0

Hubbi Dly Ahmad Husein Nasution


C 1 ¿ 3,333∗0 , 25=0,833 C1¿ 0∗0 , 25=0

C 2 ¿ 3,244∗0 , 15=0,487 C2¿ 1,622∗0 ,15=0,243

Titel... (Penulis pertama, dkk)


9
❒ p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X

C 3 = 0 C ¿ 0∗0 , 153 = 0,408 ¿ 2,722∗0 ,15


C 4= 0,603 C 4= 0,302¿ 3,015∗0 , 2 ¿ 1,508∗0 , 2
C 5= ¿ 0∗0 , 25C0 5¿ 0∗0 , 25= 0

Setelah mendapatkan nilai hasil perkalian yang dinormalisasi, peneliti kemudian melakukan proses
perhitungan matriks ideal solusi ideal positif dan negatif, dimana A+ sama dengan nilai max hasil nilai
kriteria tertimbang (max = nilai terbesar; jika kriteria manfaat), A- sama dengan nilai min dari hasil nilai
kriteria tertimbang (min = nilai terkecil; jika kriteria manfaat)[23], [24] .
Tabel 7.
Nilai Distribusi Matriks yang Dinormalisasi

C1 C2 C3 C4 C5
0,61 1,02
A+ 0,833 0,487 0,603
2 1
Sebuah
0 0 0 0 0
-

Ahmad Riadi Hasibuan

√¿
D + = ¿¿
= = √ 0+0,060+ 0,374+0+ 1,042 = 1.215√ 1,476

√¿
D - = ¿¿
= = √ 0,694+ 0,059+0+0,364 +0 = 1.057√ 1,117

Ahmad Rosidi Dly

√¿
D+ = ¿ ¿
= = √ 0+0+ 0,166+0+1,042 = 1.099√ 1,208

√¿
D- = ¿ ¿
= = √ 0,694+ 0,237+0,042+0,363+ 0 = 1.156√ 1,336

Hubbi Dly

√¿
D+ = ¿ ¿
= = √ 0+0+ 0,374+0+ 1,042 = 1.190√ 1,416

√¿
D- = ¿ ¿
= = √ 0,694+ 0,237+0+ 0,363+0 = 1.138√ 1,294

Ahmad Husein Nasution

√¿
D+ = ¿ ¿
= = √ 0,694+ 0,060+0,042+0,091+1,042 = 1.388√ 1,929

JTI C.I.T, Vol. xx, No. xx bulan 20xx: xx-xx


10
JTI C.SAYA p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X ❒

√¿
D- = ¿ ¿
= = √ 0+0,060+ 0,166+0,091+0 = 0,563√ 0,317

Selanjutnya, kalikan nilai yang dinormalisasi dengan nilai referensi sehingga akan menghasilkan
nilai peringkat referensi:

1,057
Ahmad Riadi Hasibuan¿ = 0,465
1,057+1,215
1,156
Ahmad Rosidi Dly¿ = 0,513
1,156+1,099
1,138
Hubbi Dly ¿ = 0,489
1,138+1,190
0,563
Ahmad Husein Nasution = = 0,288
0,563+1,388

Tabel 8.
Hasil Nilai Referensi

Nama Alternatif Nilai Prederence


Ahmad Riadi Hasibuan 0,465
Ahmad Rosidi dly 0,513
Hubbi Dly 0,489
Ahmad Husein Nasution 0,288
Abdul Rahaman Hsb 0,234
Ali Sahbana 0,791
Khoiruddin Hsb 0,886
Badarun Hsb 0,114
M. Asminan HSb 0,757
Asnawi Nasuton 0,828
Hilaluddin Hrp 1
Khoirun Saleh 0,340
Najamuddin Dly 0,259
Ahmad Sofyan Nst 0
Aslamia Hsb 0,714

Setelah mendapatkan nilai preferensi alternatif secara keseluruhan, selanjutnya urutkan nilai
preferensi berdasarkan nilai terbesar hingga nilai terkecil, sehingga nilai referensi tertinggi akan menjadi
nomor prioritas pertama untuk menjadi penerima bantuan pembangunan jamban [20], [25].

Tabel 8.
Hasil penilaian Nilai referensi

Nama Alternatif Nilai Preferensi Ranking


Hilaluddin Hrp 1 1
Khoiruddin Hsb 0,886 2
Asnawi Nasuton 0,828 3
Ali Sahbana 0,791 4

Titel... (Penulis pertama, dkk)


11
❒ p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X

Nama Alternatif Nilai Preferensi Ranking


M. Asminan Hsb 0,757 5
Aslamia Hsb 0,714 6
Ahmad Rosidi Dly 0,513 7
Hubbi Dly 0,489 8
Ahmad Riadi Hasibuan 0,465 9
Khoirun Saleh 0,340 10
Ahmad Husein Nasution 0,288 11
Najamuddin Dly 0,259 12
Abdul Rahaman Hsb 0,234 13
Badarun Hsb 0,114 14
Ahmad Sofyan Nst 0 15

Setelah mendapatkan hasil pemeringkatan berdasarkan nilai normalisasi dan nilai preferensi sesuai kriteria
yang diinginkan, hasil akhir dari penelitian ini adalah mendapatkan nilai keputusan pemeringkatan awal
yang akan mendapatkan pendampingan pembangunan jamban di dusun 2 atas nama Bapak Hilaluddin Hrp
dengan lokasi konstruksi yang sangat tinggi. hasil yang baik dan memperoleh hasil akurasi 96% berdasarkan
dataset yang diteliti, dari hasil tersebut Kepala Desa Bagun Raya memutuskan dusun dan kepala rumah
tangga mana yang berhak menerima bantuan pembangunan jamban dari pemerintah melalui kepala desa,
sehingga masyarakat dapat bersama-sama memanfaatkan pembangunan jamban umum dan memberikan
perubahan yang sangat baik terhadap lingkungan desa Bangun Raya dalam Peringkat Nilai Preferensi
Alternatif future.ma.
Tampilan antarmuka pengembangan sistem yang dibangun dalam penelitian ini, yang akan
digunakan oleh kepala desa sebagai berikut :

Gambar 1. Tampilan login dan tampilan dasbor

Di atas adalah salah satu tampilan admin untuk login, dan tampilan dashboard awal jika admin
telah berhasil masuk, yang pada tampilan ini terdiri dari beberapa menu diantaranya menu alternatif, menu
kriteria, menu sub kriteria, menu penilaian, dan menu perhitungan pada metode SMART dan TOPSIS,
Sedangkan hasil akhirnya dapat dilihat pada gambar berikut:

JTI C.I.T, Vol. xx, No. xx bulan 20xx: xx-xx


12
JTI C.SAYA p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X ❒

Gambar 2. Antarmuka Menu Data Hasil Akhir

Pada Gambar 2 terdapat tampilan menu data hasil akhir yang merupakan tampilan hasil
perhitungan kedua metode SMART dan TOPSIS, hasil akhir yang ditunjukkan pada gambar menghasilkan
urutan peringkat terbanyak yang akan mendapatkan pembangunan toilte umum dengan kriteria yang telah
ditentukan berdasarkan ketentuan pemerintahaan dengan menggunakan sistem berbasis website untuk
memudahkan kepala desa secara cepat dan tepat.

4. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menghasilkan aplikasi penerapan metode SMART dan TOPSIS dengan tujuan
memudahkan desa Bangun Raya dalam menentukan pemilihan lokasi yang baik untuk pembangunan toilet
umum di dusun yang terpilih, hasil dari penelitian ini memudahkan pegawai kantor kepala desa Bangub
Raya untuk menentukan peringkat data masyarakat secara cepat dan akurat, hasil yang diperoleh diperoleh
data bahwa kepala keluarga bersama Bapak Hilaluddin Hrp dengan nilai satu dan nilai akurasi 96%
dinyatakan sebagai tempat membangun toilet umum untuk masyarakat setempat, adapun saran dari
penulis untuk penelitian selanjutnya untuk membangun sistem dengan menggunakan metode kombinasi
lain dan dapat membangun sistem berbasis Android agar lebih mudah diakses, serta menyediakan fitur
yang baik atau berguna.

Referensi

[1]N. Kusumawardhany, "Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Dan Simple Additive Weighting (Saw)
Untuk Penentuan Penerima Bantuan Sosial Pandemi Covid-19," IDEALIS Indones. J. Inf. Syst. , Vol. 3, No. 2, hlm.
615–619, 2020, DOI: 10.36080/Idealis.v3i2.2752.

[2]S. Sukamto, Y. Andriyani, dan A. Lestari, "Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Bidikmisi Menggunakan
Metode Smart," JURTEKSI (Jurnal Teknol. dan Sist. Informasi) , vol. 6, no. 3, hlm. 285–292, 2020, doi:
10.33330/jurteksi.v6i3.549.

[3]W. H. B. Lumbanbatu, R. Adrian, K. Y. Siahaan, N. Nurhafni, dan F. S. Simanjuntak, "Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Mahasiswa Penerima Bantuan UKT Dengan Menerapkan Metode ROC dan MAUT," Semin. Nas.
Ilmu Sos. dan Teknol. 2021, hlm. 15–21, 2021, [Online]. Tersedia:
https://prosiding.politeknikcendana.ac.id/index.php/sanistek/article/view/9.

[4]S. Pramana, R. S. Hartati, dan Y. Divayana, "Analisis Metode Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Waktu Terbaik
Perubahan Harga Dinamis Hotel," Mayor Ilm. Teknol. Elektro, vol. 18, no. 2, hlm. 4, 2019 , doi:
10.24843/mite.2019.v18i02.p02.

Titel... (Penulis pertama, dkk)


13
❒ p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X

[5]R. Umbu, Y. S. Dwanoko, dan ..., "Sistem Rekomendasi Penerima Bantuan PKH Dengan Metode Smart Guna
Mendukung Keputusan Pemerintah Desa," ... J. Terap. Ilmu ... , vol. 4, no. 3, hlm. 182–191, 2022, [Online].
Tersedia: https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jtst/article/view/7818%0Ahttps://ejournal.unikama.ac.id/
index.php/jtst/article/download/7818/3720.

[6]N. Yulita, "Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) Dengan
Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus: Dinas Sosial Kota Binjai)," Semin. Nas. Menginformasikan. , 2021,
[Online]. Tersedia: http://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/SENATIKA/article/view/1176.

[7]C. Jurnal, I. Indonesia, M. Ratnasari, I. H. Prasasti, dan S. K. Lampung, "Sistem Pendukung Keputusan Menentukan
Pengangguran Untuk Pembinaan Kerja Pada Desa Menggunakan Metode SAW Diterima : 01-05-2021 Revisi :
10-05-2021 Diterima : 25-05-2021 PERMASALAHAN pendahuluan Pengangguran menjadi salah satu
permasalahan utama ketenagakerjaan yang," J. Ilm. Orang Indo. , vol. 1, no. 5, hlm. 612–621, 2021.

[8]D. Terbaik dan D. Kota, "Penerapan Metode Smart Dalam Menentukan Obat," ... Nas. Sains dan ... , no. September,
hlm. 1174–1181, 2019, [Online]. Tersedia:
http://seminar-id.com/prosiding/index.php/sensasi/article/view/686%0Ahttp://seminar-id.com/prosiding/
index.php/sensasi/article/download/686/651.

[9]D. P. Utomo dan G. L. Ginting, "Penerapan Metode Pembobotan ROC dan Metode WASPAS Pada Sistem Pendukung
Keputusan Seleksi Pemilihan Penerima Bantuan UKT," J. Comput. Syst. ... , Vol. 4, No. 1, hlm. 252–259,
2022, DOI: 10.47065/Josyc.V4I1.1984.

[10]R. P. S. E Y Candra Talan, ilhamsyah, "Penerapan Metode Topsis Pada Sistem Penentuan Dusun Penerima Dana
Desa," J. Komput. dan Apl. , vol. 08, no. 01, hlm. 142–151, 2020, [Online]. Tersedia:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jcskommipa/article/view/39204.

[11]W. R. K. Jayawardani dan M. Maryam, "Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Program Keluarga Harapan
dengan Implementasi Metode SAW dan Pembobotan ROC," Emit. J. Tek. Elektro, vol. 22, no. 2, hlm. 99–109,
2022, doi: 10.23917/emitor.v22i2.18411.

[12]I. Y. Pasa, N. W. A. Prasetya, dan R. H. Maharrani, "Penerapan Metode SAW pada Penentuan Penerima Beasiswa
Lazizmu," J. INTEK, vol. 5, no. 1, hlm. 81–89, 2022, [Online]. Tersedia:
https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/intek/article/view/1971.

[13]D. A. Wita dan Y. Siagian, "BANTUAN INDONESIA PINTAR PADA SDN 010069 PUNGGULAN Mahasiswa Prodi Sistem
Informasi , STMIK Royal Prodi Sistem Informasi , STMIK Royal PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal
penting dalam memajukan pembangunan negara , dengan itu pemerintah membuat kebijaka," J. JUTSI, vol. 3,
no. 1, hlm. 49–56, 2023.

[14]S. R. Sianturi, A. Fauzi, dan A. Sihombing, "Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Penerima Bantuan Sosial
Covid-19 Pada Kecamatan Stabat Menggunakan Metode SMART ( Studi Kasus : Dinas Sosial Kabupaten
Langkat )," Semin. Nas. Menginformasikan. , vol. 1, no. 1, hlm. 455–456, 2021.

[15]A. Prasetia dan R. Pitisari, "MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PENERIMA BANTUAN
BIBIT PERTANIAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS," J. Sist. Inf. dan Telemat. , vol. 10, no. 1, hlm. 1–9,
2020.

[16]W. M. Ardana, I. R. Wulandari, Y. Astuti, L. D. Farida, dan W. Widayani, "Implementasi Metode SMART (Simple Multi
Attribute Rating Technique) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pinjaman," J. Media Inform.
Budidarma, vol. 6, no. 3, hlm. 1756, 2022, doi: 10.30865/mib.v6i3.4333.

[17]E. Maria dan E. Junirianto, "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Karet Menggunakan Metode TOPSIS,"
menginformasikan. Mulawarman J. Ilm. Ilmu Komput. , Vol. 16, No. 1, hlm. 7, 2021, DOI:
10.30872/jim.v16i1.5132.

[18]A. Solihin Sopandi, D. Gustian, F. Sembiring, M. Muslih, dan N. Destria Arianti, "Sistem Pendukung Keputusan

JTI C.I.T, Vol. xx, No. xx bulan 20xx: xx-xx


14
JTI C.SAYA p-ISSN 2337-8646 e-ISSN 2721-561X ❒

Penerima Bantuan Sosial Tunai Menggunakan Metode Topsis," J. Rekayasa Teknol. Nusa Putra , vol. 8, no. 1,
hlm. 1–9, 2021, doi: 10.52005/rekayasa.v8i1.101.

[19]L. A. Manik, Y. Maulita, dan I. Ambarita, "Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Calon Penerima Bantuan Program
Indonesia Pintar (Pip) Pada Siswa Tingkat Sekolah Dasar Menggunakan Metode Moora," KAKIFIKOM
(Kumpulan Artik. Karya Ilm. Fak. Ilmu Komputer), hlm. 1–8, 2021, doi: 10.54367/kakifikom.v3i1.1161.

[20]D. Maulana, D. H. Tanjung, S. Informasi, dan U. Potensi, "Jurnal InSeDS ( Information System and Data Science )
Penerapan Metode SMART Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Bantuan UMKM," Jurnla InSeDs,
vol. 1, no. 2, hlm. 12–18, 2023.

[21]I. G. T. Heriawan dan I. G. B. Subawa, "Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Bidikmisi Menggunakan
Metode Saw-Topsis Di Stahn Mpu Kuturan Singaraja," JST (Jurnal Sains dan Teknol. , Vol. 8, No. 2, hlm.
116–126, 2019, DOI: 10.23887/jstundiksha.v8i2.21197.
[22]E. J. G. Harianja, "Penerapan Metode Topsis Sebagai Pengukuran Dalam Penetapan Kandidat Calon Penerima Kip
Pada Perguruan Tinggi Swasta (Pts)," Method. J. Tek. Menginformasikan. dan Sist. Inf. , Vol. 7, No. 1, hlm.
31–35, 2021, DOI: 10.46880/mtk.v7i1.259.
[23]Y. Tahir dan M. H. Botutihe, "Metode Smart Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Program
Pembinaan dan Pengembangan Kelistrikan," J. Nas. Komputasi dan Teknol. Inf. , Vol. 5, No. 2, hlm. 193–204,
2022, doi: 10.32672/jnkti.v5i2.4159.

[24]H. Ardiansyah, M. B. S. Junianto, dan S. Machfud, "Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Penerima Dana Bantuan
Rumah Tidak Layak Huni Dengan Metode Smarter Dan Topsis Pada Desa Rawakalong," J. SAINTEKOM, vol. 10,
no. 1, hlm. 26, 2020, doi: 10.33020/saintekom.v10i1.98.

[25]D. Ayudia, G. W. Nurcahyo, dan S. Sumijan, "Optimalisasi Penentuan Kriteria Penerima Bantuan Program Indonesia
Pintar dengan Metode TOPSIS," J. Sistim Inf. dan Teknol. , vol. 3, hlm. 142–149, 2021, doi:
10.37034/jsisfotek.v3i3.58.

Titel... (Penulis pertama, dkk)

Anda mungkin juga menyukai