Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No.

2, JULI 2017 204

Analisa Perhitungan Titik Gangguan pada Saluran Transmisi Menggunakan Metode


Takagi Aplikasi PT.CHEVRON PACIFIC Indonesia
Andi Syofian, M.T
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Padang (ITP)
E_mail: andisyofianmt@gmail.com

ABSTRAK
Dalam menentukan titik lokasi gangguan dibutuhkan beberapa metode, dan metode
yang sering digunakan dalam menganalisa titik lokasi gangguan ialah dengan menggunakan
metode google earth, metode berbasis impedansi dan perambatan gelombang sinyal arus
balik, dan metode mapping laporan gangguan menggunakan algoritma genetika. Namun
berdasarkan dari semua metode yang sering digunakan dalam menganalisa titik lokasi
gangguan yang ada, penulis lebih tertarik menggunakan metode Takagi untuk menganalisa
titik lokasi gangguan dimana, metode ini memperbaiki pengembangan dari metode simple
reactance dengan mengurangi efek dari aliran beban dan meminimalkan efek tahanan
gangguan.
Sehingga, dengan menggunakan metode Takagi dalam menganalisa titik lokasi
gangguan ini penulis dapat melakukan analisa perhitungan titik gangguan dan keakuratan
pada saluran transmisi sistem kelistrikan PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada saluran
115 KV dari bus Bangko ke bus BK-NL 90% (11,7 km), bus North Duri ke bus 17 (4,4 km),
dan bus Duri ke bus 17 (17,6 km).
Setelah melakukan analisa, maka penulis menyimpulkan bahwa dalam menganalisa
metode Takagi ini, didapat nilai error rata-rata sebesar 2,5% dan keakuratan rata-rata sebesar
97,5% dalam hal penentuan titik lokasi gangguan pada sistem jaringan kelistrikan, memiliki
keuntungan sebagai berikut: dapat menghubungkan antara rumus dan software, dan dapat
menentukan titik lokasi gangguan secara cepat, tepat, dan akurat, sehingga dari hasil analisa
terdapat nilai keakuratan dan ketepatan titik lokasi gangguan sebesar 100% sebanyak tujuh
dari dua belas skenario titik gangguan dengan tiga lokasi.
Metode ini juga memiliki kelemahan sebagai berikut: masih membutuhkan data arus
sebelum gangguan, masih membutuhkan arus superposisi, membutuhkan data yang beraturan,
membutuhkan pemilihan jenis gangguan.

Kata kunci: titik, lokasi, gangguan, dan metode Takagi.

1. Pendahuluan banyak terjadi ialah gangguan hubung singkat,


1.1 Latar Belakang dimana gangguan hubung singkat ini dapat
Gangguan pada sistem tenaga listrik dibagi menjadi dua bagian, yaitu: gangguan
merupakan segala macam kejadian yang simetris dan gangguan tidak simetris
menyebabkan kondisi pada sistem tenaga (asimetris).
listrik menjadi abnormal. Jika ditinjau dari Dimana metode yang sering digunakan
sifat dan penyebabnya jenis gangguan pada dalam menganalisa titik lokasi gangguan ialah
sistem tenaga listrik dapat dikelompokkan dengan menggunakan metode google earth,
menjadi empat bagian, yaitu: tegangan lebih metode berbasis impedansi dan perambatan
(over voltage), hubungan singkat, daya balik gelombang sinyal arus balik, dan metode
(Reserve Power), dan beban lebih (over load), mapping laporan gangguan menggunakan
salah satu yang menyebabkan kondisi algoritma genetika. Namun berdasarkan dari
gangguan pada sistem tenaga listrik yang semua metode yang sering digunakan dalam
205 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017

menganalisa titik lokasi gangguan yang digunakan adalah saluran 115 KV dari bus
penulis sebut diatas, penulis lebih tertarik Bangko ke bus BK-NL 90% (11,7 km), bus
menggunakan metode Takagi dalam North Duri ke bus 17 (4,4 km), dan bus Duri
menganalisa titik lokasi gangguan dimana, ke bus 17 (17,6 km) dengan menggunakan
metode ini memperbaiki pengembangan dari metode Takagi sebagai metode yang
metode simple reactance dengan mengurangi digunakan pada tools tersebut dan single line
efek dari aliran beban dan meminimalkan efek diagram yang penulis gunakan dalam bentuk
tahanan gangguan (Karl Zimmerman dan ETAP 12.6.0.
David Costello, 2005). 2. Landasan Teori
Selain itu juga, metode ini merupakan 2.1 Studi Literatur
metode yang baru diaplikasikan oleh Diah Risqiwati, Mauridhi Hery
perusahaan PT. Chevron Pacific Indonesia Purnomo, dan Ardyono Priyadi (2012), telah
(CPI). melakukan penelitian tentang metode
1.2 Perumusan Masalah pendeteksian lokasi gangguan pada jaring tiang
Adapun perumusan masalah dari distribusi 20 KV dengan membandingkan
pembuatan Tugas Akhir ini, antara lain: pendeteksian lokasi gangguan pada jaring
1. Bagaimana analisa perhitungan titik tiang distribusi 20 KV melalui metode
gangguan pada saluran transmisi berbasis impedansi dan perambatan gelombang
menggunakan metode Takagi terhadap sinyal arus balik.
sistem kelistrikan PT. Chevron Pacific Luvia Friska Narulita, Ardyono Priyadi,
Indonesia (CPI) pada saluran 115 KV dari dan Mauridhi Hery Purnomo, pada tahun
bus Bangko ke bus BK-NL 90% (11,7 km), (2012) dalam penelitiannya “Prediksi Lokasi
bus North Duri ke bus 17 (4,4 km), dan bus Gangguan Jaring Distribusi Listrik Berbasis
Duri ke bus 17 (17,6 km)? Peta Google Earth dan Single Line Diagram”.
2. Bagaimana keakuratan dari tools fault Penelitian ini membahas mengenai
locator pada sistem kelistrikan PT. penggunaan Google Earth untuk memprediksi
Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada lokasi terjadinya gangguan pada jaring
saluran 115 KV dari bus Bangko ke bus distribusi listrik.
BK-NL 90% (11,7 km), bus North Duri ke FX Wisnu Yudo Untoro, Handayani
bus 17 (4,4 km), dan bus Duri ke bus 17 Tjandrasa, dan Achmad Basuki (2004), telah
(17,6 km)? melakukan penelitian “Deteksi Lokasi
1.3 Tujuan Gangguan Listrik Pada Jaringan Distribusi
Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Listrik Tegangan Rendah- Menengah
Akhir ini, antara lain: Berdasarkan Mapping Laporan Gangguan
1. Melakukan analisa perhitungan titik Menggunakan Algoritma Genetika”. Dimana
gangguan pada saluran transmisi dengan menggunakan Algoritma Genetika
menggunakan metode Takagi terhadap dapat digunakan untuk melakukan pencarian
sistem kelistrikan PT. Chevron Pacific kesamaan pola padam antara pola padam pada
Indonesia (CPI) pada saluran 115 KV dari jaringan distribusi listrik dan laporan
bus Bangko ke bus BK-NL 90% (11,7 km), gangguan dari pelanggan.
bus North Duri ke bus 17 (4,4 km), dan bus 2.2 Metode Dasar Impedansi Penentu
Duri ke bus 17 (17,6 km). Lokasi Gangguan dan Syaratnya
2. Mengetahui keakuratan dari tools fault Impedansi sebagai metode yang
locator pada sistem kelistrikan PT. mendasar membutuhkan persyaratan, sebagai
Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada berikut:
saluran 115 KV dari bus Bangko ke bus 1. mengukur tegangan dan arus fasor,
BK-NL 90% (11,7 km), bus North Duri ke 2. mengambil komponen yang penting,
bus 17 (4,4 km), dan bus Duri ke bus 17 3. menentukan fasor dan tipe gangguan,
(17,6 km). 4. menerapkan impedansi algoritma.
1.4 Batasan Masalah Pertama, dengan menggunakan ujung
Adapun batasan masalah yang akan bagian akhir dari lokasi gangguan yang
dibahas pada jurnal ini, ialah keakuratan tools memakai metode impedansi merupakan fitur
fault locator dengan menggunakan metode standar dalam kebanyakan numerik relay,
Takagi aplikasi PT. Chevron Pacific ujung bagian awal ke ujung bagian akhir dari
Indonesia (CPI). Dalam hal ini beban yang metode impedansi menggunakan algoritma
ANALISA PERHITUNGAN TITIK GANGGUAN PADA SALURAN TRANSMISI MENGGUNAKAN 206

yang sederhana, dan saluran komunikasi dan urutan nol


data yang terkecil bukan merupakan sesuatu Z1L adalah rangkaian saluran impedansi
yang dibutuhkan (kecuali ketika saluran yang urutan positif
dibutuhkan untuk menentukan lokasi m adalah jarak perunit untuk gangguan
gangguan yang diperkirakan bagi seorang (sebagai contoh: jarak ke gangguan
operator). dalam kilo meter yang terbagi dari
Kedua, metode ujung bagian akhir dapat total jarak saluran dalam kilometer)
menjadi pilihan yang tepat, tapi membutuhkan I0 adalah rangkaian arus urutan nol
data dari kedua terminal. Data harus diambil Berikut ini merupakan kondisi yang
dari kedua ujung sebelum algoritma dapat dapat menyebabkan error pada metode dasar
dipakai. penentu lokasi gangguan, ialah:
Metode dasar impedansi yang paling 1. Efek gabungan dari gangguan resistansi
populer dalam penentuan lokasi gangguan, dan beban,
ialah: metode simple reactance, metode 2. Rangkaian nol saling berpasangan,
Takagi, metode modifikasi takagi, dan metode 3. Pemodelan rangkaian nol error,
sequence. 4. Sistem non homogen,
Dasar untuk menghitung penentuan 5. Sistem pada infeeds,
lokasi gangguan dari impedansi dapat - Remote atau terminal ketiga pada infeed,
dilakukan pada semua jenis lokasi gangguan - Beban tapped dengan sumber rangkaian
fasa ke tanah dan arus pada fasa lain harus nol.
diukur. Jika yang tersedia hanya tegangan jalur 6. Relay yang tidak tepat untuk diukur,
ke jalur, jika rangkaian sumber impedansi, Z 0, instrumen trafo, atau jalur pada parameter
diketahui, maka dapat diperkirakan lokasi 2.3 Metode Takagi
gangguan pada gangguan fasa ke tanah. Metode Takagi membutuhkan data
Jika resistansi gangguan dianggap nol, sebelum gangguan dan data setelah gangguan.
maka lokasi gangguan dapat diperkirakan Metode ini memperbaiki pengembangan dari
dengan menggunakan rumus pada tabel metode simple reactance dengan mengurangi
berikut: efek dari aliran beban dan meminimalkan efek
Tabel 2.1 . Persamaan impedansi tahanan gangguan...(Karl Zimmerman dan
sederhana. David Costello, 2005).
Positive-Sequence Impedance Vs = m ∙ Z1L ∙ I + Rf ∙ If...............(2.1)
Fault Type Agar dapat menemukan persamaan pada
Equation (mZ1L =)
fasa dengan If, maka dibutuhkan arus
Va / (I a + k • 3 • I 0) superposisi (Isup):
a – netral
Isup = I - Ipre...........................(2.2)
Dimana,
b –netral Vb / (I b + k • 3 • I0) I = arus gangguan
Ipre = arus sebelum gangguan
Teganggan drop dari bus S:
c –netral Vc/ (I c + k • 3 • I0)
Vs = m ∙ Z1L ∙ Is + Rf ∙ If
Gabungan dari kedua sisi persamaan (1)
a–b or a–b–n Vab/I ab dengan konjuget yang komplit dari Isup (Isup*)
dan bagian imaginer ditetapkan. Kemudian,
untuk m ditentukan.
b–c or b–c–n Vbc/I bc Im [Vs ∙ Isup*] = m ∙ Im (Z1L ∙ Is ∙ Isup-
*) + Rf ∙ Im (If ∙ Isup*)...........(2.3)
c–a or c–a–n Vca/I ca .............................(2.4)

Any of the following: Vab/I ab, Pada metode Takagi data tegangan yang
a–b–c akan digunakan setelah gangguan tiga fasa,
Vbc/I bc, Vca /I ca menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana : .............................(2.5)
k adalah (Z0L-Z1L)/3Z1L dimana,
Z0L adalah rangkaian saluran impedansi V3p: Nilai tegangan pada gangguan tiga fasa
207 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017

Kunci sukses dari metode Takagi ini,


ialah begitu sudut dari Is sama dengan sudut
dari If untuk sistem homogen yang ideal, sudut
ini identik sebagai sudut antara Is dan If ketika
naik, error pada lokasi gangguan yang
diperkirakan meningkat.
3. Jalan Penelitian (Flow Chart)

4. Hasil Analisa dan Pembahasan


Adapun hasil analisa ditunjukkan pada
Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisa

Untuk melihat hasil perhitungan dalam


menentukan titik lokasi gangguan antara
Software ETAP, Microsoft Excel, dan
ANALISA PERHITUNGAN TITIK GANGGUAN PADA SALURAN TRANSMISI MENGGUNAKAN 208

Hitungan Manual pada Tabel 4.1 dapat dilihat berharap melalui tugas akhir ini, peneliti
pada Gambar 4.1 yang menunjukkan grafik berikutnya dapat menghitung titik lokasi
antara Software ETAP, Microsoft Excel, dan gangguan dengan tepat dan akurat melalui
Hitungan Manual dalam menentukan titik simple reactance, metode modifikasi takagi,
lokasi gangguan. maupun dengan menggunakan metode
Gambar 4.1 Grafik Titik Lokasi Gangguan sequence.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
1. Pada saat melakukan analisa perhitungan Referensi
titik gangguan pada saluran transmisi Avenue, Anderson, Markam, dan Ontario. 2007. “F
menggunakan metode Takagi terdapat 60 Feeder Protection System- UR Series
nilai error rata-rata sebesar 2,5%, untuk Instruction Manual”. Canada: GE Multilin.
menentukan titik lokasi gangguan pada Dosen Teknik Informatika ITP. 2012. “Modul
sistem jaringan listrik baik gangguan Dasar Pemograman 2 Dengan Visual
antara fasa ke ground, fasa ke fasa, dua Basic Teknik Informatika ITP”. ITP:
fasa ke ground, maupun gangguan tiga Padang
Hutauruk. 1985. “Transmisi Daya Listrik”.
fasa terhadap sistem kelistrikan PT.
Bandung: Erlangga
Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada Narulita, Luvia Friska, Priyadi, Ardyono, dan
saluran 115 KV dari bus Bangko ke bus Purnomo, Mauridhi Hery. 2012. “Prediksi
BK-NL 90% (11,7 km), bus North Duri ke Lokasi Gangguan Jaring Distribusi Listrik
bus 17 (4,4 km), dan bus Duri ke bus 17 Berbasis Peta Google Earth dan Single
(17,6 km). Dimana terdapat nilai error Line Diagram”. Java Journal Electrical And
tertinggi sebesar 15% dari bus North Duri Electronics Engineering. Vol 10.
ke bus 17 dengan skenario gangguan dua Prasetia, Retna dan Widodo, Catur Edi. 2004.
fasa ke ground. “Teori dan Praktek Interfacing Port
2. Melalui tools fault locator dengan Paralel dan Port Serial Komputer dengan
Visual Basic 6.0”. Semarang: Andi.
menggunakan metode Takagi dan
Ramdhani, Mohamad. 2008. “Rangkaian Listrik”.
menggunakan simulasi ETAP 12.6.0, Bandung: Erlangga
maka dapat diperoleh titik lokasi gangguan Risqiwati, Diah, Purnomo, Mauridhi Hery, dan
secara cepat, tepat, dan akurat, sehingga Priyadi, Ardyono. 2012. “Metode
dari hasil analisa terdapat nilai keakuratan Pendeteksian Lokasi Gangguan Pada
dan ketepatan rata-rata sebesar 97,5%, Jaring Tiang Distribusi 20 KV”. Java
dimana diantaranya terdapat nilai Journal Electrical And Electronics
keakuratan titik lokasi gangguan sebesar Engineering. Vol 10.
100% sebanyak tujuh dari dua belas Untoro, FX Wisnu Yudo, Tjandrasa, Handayani,
skenario titik gangguan dengan tiga lokasi dan Basuki, Achmad. 2004. “Deteksi
Lokasi Gangguan Listrik Pada Jaringan
yang berbeda untuk menentukan titik
Distribusi Listrik Tegangan Rendah-
lokasi gangguan pada sistem jaringan Menengah Berdasarkan Mapping Laporan
listrik baik gangguan antara fasa ke Gangguan Menggunakan Algoritma
ground, fasa ke fasa, dua fasa ke ground, Genetika”. (online)
maupun gangguan tiga fasa terhadap (http://basuki.lecturer.pens.ac.id/research/SI
sistem kelistrikan PT. Chevron Pacific GLPasca2004.pdf, 30 Agustus 2015).
Indonesia (CPI) pada saluran 115 KV dari William D. Stevenson, Jr. 1993. “Analisa Sistem
bus Bangko ke bus BK-NL 90% (11,7 Tenaga Listrik”. Jakarta: Erlangga.
km), bus North Duri ke bus 17 (4,4 km), Zimmerman, Karl dan Costello, David. 2005.
dan bus Duri ke bus 17 (17,6 km). “Impedance- Based Fault Location
Experience”. USA: Pullman.
5.2 Saran
Adapun saran penulis mengenai tugas
akhir ini adalah, meskipun penulis hanya
menganalisa titik lokasi gangguan dengan
menggunakan metode Takagi serta data berupa
simulasi ETAP 12.6.0 dengan constant KVA
0% dan constant Z 100% dapat menghitung
titik lokasi gangguan telah berhasil penulis
lakukan. Sehingga dilain waktu penulis

Anda mungkin juga menyukai