MKE 5 Poin 1 Panduan Komunikasi Efektif Baru
MKE 5 Poin 1 Panduan Komunikasi Efektif Baru
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu
sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh
penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;
Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Dalam pemberian pelayanan asuhan kepada pasien diperlukan saling
kerja sama antara pasien, keluarga dan tim medis jadi untuk
menimbulkan kerja sama yang baik maka di perlukan komunikasi
efektif dari tim medis kepada pasien dan atau keluarga dimana
tujuanya agar pasien dan atau keluarga dapat mengerti apa yang
harus dilakukan nya dalam bekerja sama guna mencapai keadaan
yang lebih baik untuk pasien atau dengan kata lain saling kooperatif.
Maka dari itu komunikasi yang efektif sangat di perlukan dalam
memberikan asuhan kepada pasien.
B. Tujuan
Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan
pasien dan keluarganya dalam peroses pelayanan
C. Manfaat
Manfaat dari komunikasi efekti ini adalah pasien dan atau keluarga
mengerti mengenai informasi yang menjadi hak nya sebagai pasien
1
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu
sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh
penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;
Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan
mencapai hasil yang diinginkan (producing desired result), dan
menyenangkan (having a pleasing effect).
B. Teori komunikasi
1. Proses komunikasi:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan
ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima
pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana,
2003).Gambar berikut memberikan ilustrasi proses komunikasi
4
Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat
Pedoman Pelayanan Fisioterapi)
Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk
meningkatkan qualitas hidupnya pasca dari rumah sakit. (Lihat
Pedoman PelayananPedoman Gizi, Pedoman Fisioterapi,
Pedoman Farmasi).
Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi).
Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical
information dan nantinya akan menjadi sebuah unit PKRS
(Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit).
4. Syarat komunikasi efektif.
Syarat dalam komunikasi efektif adalah:
Tepat waktu
Akurat.
Lengkap
Jelas.
Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi
tingkat kesalahan (kesalahpahaman)
5. Proses komunikasi efektif
a. Untuk mendapatkan komunikasi efektif, dilakukan melalui
prinsip sebagai berikut:
b. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan
c. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan
tersebut
d. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh
penerima pesan
e. Pemberi pesan memverifikasi isi pesan kepada pemberi
penerima pesan.
f. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan
pesan dengan hasil verifikasi
5
Proses komunikasi efektif dengan prinsip, terima, catat, verifikasi
dan klarifikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB IV
9
TATALAKSANA
e. Web site
1. Pengertian WEB
14
o Website atau situs rumah sakit sebagai kumpulan
halaman yang menampilkan informasi data teks, data
gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video
dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat
statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait dimana masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website
tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah
hanya dari rumah sakit saja. Bersifat dinamis apabila isi
informasi website selalu berubah-ubah, dan isi
informasinya interaktif dua arah berasal dari rumah
sakit serta pengguna website. Web site rumah sakit
termasuk jenis website statis karena berisi profil rumah
sakit dan dalam sisi pengembangannya hanya bisa
diupdate oleh pihak rumah sakit saja.
2. Fungsi WEB
o Media Promosi : Sebagai media promosi utama
maupun penunjang promosi utama rumah sakit ,
website dapat berisi informasi yang lebih lengkap
daripada media promosi offline seperti leaflet, brosur,
koran atau majalah.
o Media Pemasaran : Pada rumah sakit website
merupakan media pemasaran yang cukup baik karena
dibandingkan dengan leafet, brosur, Koran, majalah,
TV, radio dan dapat beroperasi 24 jam serta dapat
diakses darimana saja.
o Media Informasi : Website rumah sakit yang bersifat
global dapat diakses dari mana saja selama dapat
terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau
lebih luas daripada media informasi konvensional
15
seperti koran, majalah, radio atau televisi yang bersifat
lokal.
o Media Komunikasi :Web site rumah sakit dibangun
untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat
memberikan fasilitas fasilitas bagi para anggotanya
untuk saling berbagi informasi atau membantu
pemecahan masalah tertentu
16