Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia

Simulasi Sekolah Aman Bencana di SMKN 1 Kuripan Sebagai


Upaya Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah
Syamsuddin1*), Siti Alaa1, Ridho Ahyana2, Dian Wijaya Kurniawidi1, Syahrial Ayub3, Muhammad Zuhdi3
1Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Mataram, Indonesia;
2Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia;
3Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Mataram, Indonesia;

DOI: https://10.29303/jpmsi.v4i(1).175
Citation: Syamsuddin, S., Alaa, S., Ahyana, R., Kurniawadi, D. W., Ayub, S., Zuhdi, M. 2022. Simulasi Sekolah
Aman Bencana di SMKN 1 Kuripan Sebagai Upaya Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Sains Indonesia (JPMSI).4(1):323-326.

Article history Abstrak Untuk mengurangi resiko bencana di Indonesia perlu dilakukan
Received: June 03th 2022 strategi yang efektif dan terpadu. Salah satu metode yang paling efektif
Revised: June 15th 2022 adalah dengan membentuk sekolah aman bencana. Telah dilakukan
Accepted: June 30th 2022 simulasi bencana di SMKN 1 Kuripan sebagai bentuk edukasi agar dapat
meminimalisir korban ketika bencana terjadi. Pengabdian dilaksanakan
*Corresponding Author:
Syamsuddin, Program Studi
dengan metode ceramah, diskusi dan simulasi yang dibantu oleh Tim
Fisika, FMIPA, Universitas BPBD Provinsi NTB, Pramuka, dan PMI. Kegiatan pengabdian berjalan
Mataram, Indonesia; sukses dan diakhir kegiatan terbentuk Tim Siaga Sekolah.
Email:
syamsuddin@unram.ac.id Kata kunci: Sekolah aman bencana, BPBD, simulasi
Pendahuluan tangguh bencana yang dapat diterima sebagai
sebuah produk pendidikan yang melahirkan
Indonesia merupakan negara yang memiliki kesadartahuan dan perilaku yang ditunjang oleh
resiko bencana yang tinggi (Hadi, dkk: 2019). proses pelembagaan dalam sistem yang lebih luas
Pengelolaan bencana yang lebih sistematis secara untuk bersama-sama membangun budaya
bersama‐sama sangat diperlukan untuk mewujutkan keselamatan (safety) dan ketangguhan (resillience).
cita-cita menuju ketangguhan bangsa dalam Dengan melibatkan dunia pendidikan dalam upaya
menghadapi bencana. Kompleksitas dari strategi pengurangan risiko bencana diharapkan mampu
penanganan permasalahan bencana memerlukan untuk membangun perilaku komunitas sekolah
suatu kerjasama dan dukungan semua pihak dalam dalam menghadapi bencana, dalam hal ini dengan
penanggulangannya terutama dalam upaya melibatkan komunitas sekolah, wali murid dan
mengembangkan budaya pengurangan resiko komite sekolah (Nandi dan Havwina : 2017).
bencana, sehingga dapat dilaksanakan secara Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kuripan
terarah, terpadu dan terkoordinasi. Dengan merupakan sekolah yang berlokasi di Kecamatan
demikian inisiasi program penanggulangan bencana Kuripan Kabupaten Lombok Barat yang dimana
menjadi penting dan memiliki nilai strategis untuk lokasi tersebut berisiko terkena bencana alam
terus didorong oleh pemerintah terutama di Nusa seperti banjir, banjir bandang, dan gempa bumi.
Tenggara Barat (Anonim: 2015). Berdasarkan lokasinya, Sekolah Menengah
Penerapan Pengurangan Risiko Bencana Kejuruan Negeri 1 kuripan menjadi barometer
menuju Sekolah Aman Bencana yang dianggap sekolah yang memiliki kerentanan ketika terjadi
paling efektif dan strategis adalah melalui bencana banjir, banjir bandang dan gempa bumi.
pembelajaran atau pelatihan kepada komunitas Sekolah ini memiliki bangunan bertingkat dan
sekolah (Rahma: 2018, Lesmana dan Purborini warga sekolah yang padat. Untuk mengurangi
:2015). Pengurangan Risiko Bencana ditingkat dampak ketika terjadi bencana diperlukan suatu
sekolah merupakan salah satu cita-cita untuk sistem untuk memaksimalkan kapasitas yang
membangun dan mengembangkan komunitas dimiliki sekolah tersebut, salah satunya adalah
Syamsuddin et el , Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia 2022, 4(1):9-12. e-ISSN : 2715-2537
DOI: https://10.29303/jpmsi.v4i(1).175 p-ISSN : 2715-2545
pembentukan Tim Sekolah Aman Bencana yang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov. NTB
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan yang dalam arahannya menginstruksikan supaya
kapasitas semua warga sekolah untuk menghadapi kegiatan sekolah aman bencana yang
bencana dan mengharapkan warga sekolah dapat dilaksanankan di SMK Negeri 1 Kuripan dapat
bersama-sama menekan kerentanan yang ada berjalan dengan lancar dan dapat diikuti oleh
dilingkungan sekolah dan dapat meningkatkan semua peserta dengan serius karena peserta juga
kapastitas yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan mampu menularkan ilmu tentang
Negeri 1 Kuripan. Sehingga maksud dari kegiatan kebencanaan kepada keluarga dan masyarakat
ini adalah Terwujudnya komunitas sekolah yang sehingga akan dapat mengurangi dampak/korban
memiliki pengetahuan tentang bahaya, kerentanan, yang diakibatkan oleh bencana
risiko, kapasitas dan sejarah bencana yang terjadi di Kepala sekolah menyampaikan rasa
lingkungan sekolahnya. terimakasih atas dipercayanya SMK Negeri 1
Kuripan untuk dijadikan salah satu sekolah
Metode percontohan dalam hal pengurangan risiko
bencana di Kabupaten Lombok Barat dan harapan
Fasilitasi Sekolah Aman Bencana kedepannya kerjasama ini akan terus berlanjut.
dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Dalam acara pembukaan djuga dilakukan
Negeri 1 Kuripan selama tiga (3) hari mulai dari Penyerahan buku saku tanggap, tangkas, tangguh
hari Senin – Rabu tanggal 12 s.d 13 Maret 2018. menghadapi bencana oleh Kepala Bidang
Pelaksanaaan kegiatan sekolah aman bencana di Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov NTB
SMK Negeri 1 Kuripan berkolaborasi dengan kepada kepala SMK Negeri 1 Kuripan.
BPBD Porvinsi NTB, Pramuka dan PMI Lombok Setelah acara pembukaan berakhir
Barat. dilanjutkan dengan penyampaian materi dan
Materi yang diberikan pada Fasilitasi dialog. Kemudian untuk simulasi murid-murid
Sekolah Aman Bencana ini antara lain: Mengenal dibagi menjadi beberapa kelompok antara lain:
BKRK Sekolah; Protap Sekolah Aman Bencana; Kelompok Pertolongan Pertama, Evakuasi, Sistem
Mengenal Jenis-jenis Bencana; Mengenal Peringatan Dini, dan Dapur Umum Lapangan/
Penyebab Bencana; Sistem Peringatan Dini saat Logistik.
terjadi Bencana; Mengenal Pertolongan Pertama
dan Evakuasi; Mengenal Dapur Umum Lapangan
dan Logistik; Pembagian Tugas Komunitas;
Praktik Peringatan Dini (Anisah: 2018).
Sedangkan Metode yang dipergunakan
dalam pengabdian ini adalah: Ceramah
penyampaian materi oleh tim pengabdian dan
BPBD Provinsi NTB, dialog dengan siswa, dan
Praktik/Simulasi sekolah aman bencana yang
dibantu oleh kakak-kakak dari Pramuka dan
Palang Merah Indonesia (PMI).

Hasil dan Pembahasan Gambar 1 Dalam simulasi, ketika gempa terjadi peserta
diarahkan menuju ke titik kumpul
Pelaksanaan pengabdian dilakukan selama
tiga hari, dimana hari pertama pembukaan dan Pada hari kedua masing-masing kelompok
materi. Pembukaan Kegiatan Penerapan memperdalam perannya dengan dibimbing oleh
Pengurangan Risiko Bencana Menuju Sekolahah kakak-kakak dari Pramuka dan PMI. Tim
Aman Bencana di SMK Negei 1 Kuripan dihadiri pertolongan pertama mempraktikkan cara
oleh Kepala Bidang Pencegahan dan pembidaian pada patah tulang terbuka,
Kesiapsiagaan BPBD Prov. NTB, Kepala SMK pembalutan terhadap perdarahan dan penanganan
Negeri 1 Kuripan, Kasi Pencegahan dan Kasi pada luka lecet, gores, dan robek. Tim evakuasi
Kesiapsiagaan BPBD Prov. NTB. Acara ini praktik memindahkan korban dengan
didahulu oleh sambutan Kepala Bidang menggunakan peralatan dan tanpa peralatan. Tim

10
Syamsuddin et el , Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia 2022, 4(1):9-12. e-ISSN : 2715-2537
DOI: https://10.29303/jpmsi.v4i(1).175 p-ISSN : 2715-2545
Sistem Peringatan Dini (SPD) mensosialisasikan bencana sangat diharapkan memperhatikan aspek-
hasil diskusi kepada kepala sekolah. Tim (SPD) aspek sebagai berikut:
Mempersentasekan hasil Skenario Jalur Evakuasi
1. Perubahan Budaya. Penerapan Sekolah Aman
dan Peta BKRK sekolah. Tim dapur umum
dari Bencana ditujukan untuk menghasilkan
membuat daftar kebutuhan yang akan di
perubahan budaya, berorientasi
distribusikan secara lengkap dan merencanakan
pemberdayaan, dan kemandirian.
jumlah kebutuhan makanan dan minuman perhari
untuk korban serta mendata kebutuhan 2. Pendekatan berbasis hak. Hak-hak Asasi
mendesaklainnya. Hasil diskusi dari masing- Manusia termasuk hak-hak anak sebagai
masing kelompok kemudian dipersentasikan ke pertimbangan utama.
peserta lainnya. 3. Keberlanjutan. Mengutamakan keberlanjutan
Hari ketiga adalah pelaksanaan simulasi. dan terbentuknya pelembagaan aktivitas
Pada persiapan simulasi, tim menginfentaris alat- termasuk aktivitas anak dalam upaya
alat yang akan di butuhkan dalam simulasi. penerapan sekolah/madrasah aman dari
Ketika simulasi dilakukan dan terjadi gempa, Tim bencana dengan mengaktifkan lembaga yang
SPD mengarahkan semua warga sekolah untuk sudah ada seperti UKS, Komite Sekolah,
mengikuti jalur evakuasi dan menuju titik kumpul. OSIS, dll.
Wakasek yang ditunjuk sebagai IC mengarahkan
kepada semua warga sekolah untuk tetap 4. Kearifan lokal. Menggali dan
melindungi kepala, menuju titik kumpul dan mendayagunakan kearifan lokal yang
berkoordinasi dengan pihak luar (BPBD) untuk mendukung upaya penerapan
meminta bantuan. Tim Pertolongan Pertama sekolah/madrasah yang aman dari bencana.
memberikan pertolongan kepada korban gempa 5. Kemitraan. Berupaya melibatkan pemangku
kemudian Tim Evakuasi memindahkan korban kepentingan termasuk anak secara individu
menuju pos kesehatan. Korban yang mengalami maupun dalam kelompok untuk bekerjasama
cedera parah, dirujuk menuju fasilitas kesehatan dalam mencapai tujuan berdasarkan prinsip-
untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Tim prinsip Sekolah/Madrasah Aman.
Posko Manajemen dan Informasi sedang mendata
korban-korban yang masuk serta membagikan 6. Inklusivitas. Memperhatikan kepentingan
makanan dan minuman kepada korban warga sekolah/madrasah terutama Anak
pengungsian terdata. Berkebutuhan Khusus.

Kesimpulan

Sekolah aman bencana merupakan salah


satu strategi yang ampuh dalam mengurangi resiko
bencana di Indonesia. Strategi ini perlu dilakukan
secara menyeluruh di Indonesia. Telah berhasil
dibentuk Tim Siaga Bencana di SMKN 1 Kuripan
agar dapat diikuti oleh sekolah-sekolah yang lain.
Semoga dengan terbentuknya Tim Siaga Sekolah,
akan dapat meringankan tugas pemerintah pada
situasi bencana sekaligus dapat mengurangi
dampak dari bencana tersebut.
Gambar 2 Proses simulasi, korban yang mengalami
cedera parah, dirujuk menuju fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan perawatan lanjutan
Ucapan Terima Kasih
Nampak dari pelaksanaan simulasi murid-
murid sangat antusias mengikuti simulasi dan Tim pengabdian mengucapkan terima kasih
melakukan perannya dengan baik. Dari hasil kepada BPBD Prov. NTB dan pihak sekolah SMK
pelaksanaan simulasi sekolah aman bencana di Negeri 1 Kuripan yang telah memberi dukungan
SMKN 1 Kuripan, sekolah/madrasah aman terhadap pengabdian ini.

11
Syamsuddin et el , Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia 2022, 4(1):9-12. e-ISSN : 2715-2537
DOI: https://10.29303/jpmsi.v4i(1).175 p-ISSN : 2715-2545
Daftar Pustaka
Aldila Rahma. 2018. Implementasi program
pengurangan risiko bencana (PRB) melalui
pendidikan formal. Varia Pendidikan, vol. 30,
no. 1, Juli 2018: 1-11
Anonim. 2014. Rencana nasional penanggulangan
bencana 2015-2019. Didownload dari
https://bnpb.go.id/uploads/24/buku-renas-pb.pdf
Cindrawaty Lesmana, Nurul Purborini. 2015.
Kesiapsiagaan komunitas sekolah dalam
menghadapi bencana di kabupaten Magelang.
Jurnal Teknik Sipil volume 11 nomor 1, April
2015 : 15-28
Hasrul Hadi, Sri Agustina, Armin Subhani. 2019.
Penguatan kesiapsiagaan stakeholder dalam
pengurangan risiko bencana gempabumi. Jurnal
Geodika vol. 3, no. 1, Juni 2019, hal. 30 – 40.
N. Nandi dan T Havwina. The preparedness level of
school community in handling the earthquake
and tsunami threats in Banda Aceh city. IOP
Conf. Series: Earth and Environmental Science
145 (2018) 012097
Nisfi Anisah. 2017. Model sekolah aman bencana dalam
upaya mewujudkan pendidikan karakter di MIN
1 Bantul. Tesis UIN Sunan Kalijaga,
yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai