Anda di halaman 1dari 6

Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah

Edisi 24 Rabiul Akhir 1444 H / 18 November 2022

Menjadi Hamba Allah yang Taat


Oleh : Shohibul Anwar,SPd, M.H.I

َ َ َ ِّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ ُ ْ ُ َ َْ َ ُ ُ َ َ ُ َ ّ َ ْ َ ْ
َُّ ‫ن َي ْه َِّد‬
‫للا‬ َّْ ‫ َم‬،‫ات أ ْع َم ِالنا‬ َّ ِ ‫ن سيئ‬ َّ ‫ن شورَّ أنف ِسنا و ِم‬ َّ ‫الل ِم‬َِّ ‫وذ ِب‬ َّ ‫ َون ُع‬،‫لِل ن ْح َمد َُّه َون ْست ِع ْين َّه َون ْستغ ِف ُر ُه‬ َِّ ِ ‫ِإنَّ الحم َّد‬
ُ‫ك َل َُّه َو َأ ْش َه َُّد َأنَّ ُم َحم ًدا َع ْب ُد َّه‬ َ ْ َُ َ ُ َ ْ َ ُ
َّ ‫ل شي‬ َّ ‫للا وحد َّه‬ َّ ‫ل‬
َ َ َ َ ُ َ َْ ُ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ
َّ ‫ل ِإل َّه ِإ‬
َّ َّ‫أشه َّد أن‬. ‫ي ل َّه‬ َّ ‫ل ه ِاد‬ َّ ‫ل ف‬ َّ ‫ن يض ِل‬ َّ ‫ل ُم ِضلَّ ل َّه وم‬
َ َ
َّ ‫ف‬
ُ ُ
‫َو َر ُس ْول َّه‬
ِّ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ِّ َ َ ِّ َ ُ ّ َ
َّ ‫ل َي ْو ِ َّم الد ْي‬
‫ن‬ َّْ ‫ن ت ِب َع ُه‬
َّ ‫م ِب ِإ ْح َسانَّ ِإ‬ َّ ‫ل ِآل َِّه َوأ ْص َح ِاب َِّه وم‬ َّ ‫ل ن ِب ِّينا َو َر ُس ْو ِلنا ُم َحمدَّ َو َع‬ َّ ‫ل وسل َّم ع‬ َّ ‫اللهمَّ ص‬
ً َ ‫ُْ َ َ ا‬ َ ْ َ َ َ َ َ َ َْ ْ ُْ ََ َ ّ ُْ َ ُ ُ َ
َّ‫ال ك ِث ريَّا َو ِن َس ا‬
‫اء‬ َّ ‫ق ِمن َها ز ْو َج َها َو َبثَّ ِمنهما رج‬ َّ ‫ن نفسَّ و ِاحدةَّ وخل‬ َّ ‫م ِم‬ َّ ‫ي خلقك‬ َّ ‫م ال ِذ‬ َّ ‫اس اتقوا ربك‬ َّ ‫َيا أ ُّي َها الن‬
ً ُ َ َ َ َّ َ َ ُ ََ ّ َّ ُ
َّ ‫م َر ِق‬
‫يبا‬ َّْ ‫ان َعل ْيك‬ َّ ‫الِل ك‬َّ َّ‫ام ِإن‬ ََّ ‫ون ِب َِّه َواألَّْر َح‬َّ ‫الِل ال ِذي تت َس َاءل‬ َّ ‫َواتقوا‬
َ ُ َْ ُ َ ََ َُ ّ ُ ُ َ َ ّ َ ُّ َ َ
َّ ‫ل ت ُموتنَّ ِإلَّ َوأنت َّْم ُم ْس ِل ُم‬
‫ون‬ َّ ‫الِل َحقَّ تقا ِت َِّه و‬ ََّ ‫ين آ َمنوا اتقوا‬ َّ ‫يا أيها ال ِذ‬
ّ ُ َ ُُ ُْ َ ْ ََْ ُْ َ َ ْ َ ُْ َ ْ ْ ُ ً َ ‫َّ َ ُ ُ َْا‬ ُ ُ َ َ ّ َ ُّ َ َ
ََّ َّ‫ن ُي ِطع‬
‫الِل‬ َّْ ‫وبك َّْم َو َم‬ ‫م ذن‬َّ ‫م ويغ ِف َّر لك‬ َّ ‫ح لك َّم أ َّعمالك‬ َّ ‫ يص ِل‬، ‫ل س ِديدا‬ َّ ‫الِل وقولوا قو‬ َّ ‫ين آ َمنوا اتقوا‬ َّ ‫يا أيها ال ِذ‬
ً‫از َف ْو ًزا َعظيما‬ َ َ ْ ََ ُ َ ُ ََ
َّ ‫ورسول َّه فق َّد ف‬
ِ
ُ َ
‫أما َب ْع َّد‬

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

ٓ
‫طعۡ نَا َوأ ُ ْو َلئِكَ هُ ُم‬
َ َ‫سمِ عۡ نَا َوأ‬
َ ْ‫سو ِلِۦه ِل َيحۡ كُ َم َب ۡينَ ُهمۡ أَن َيقُولُوا‬ ِ َّ ‫ِإنَّ َما َكانَ قَ ۡو َل ۡٱل ُم ۡؤمِ نِينَ ِإذَا دُع ُٓواْ ِإلَى‬
ُ ‫ٱَّلل َو َر‬
َ‫ۡٱل ُم ۡف ِلحُون‬
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah
dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan
"kami mendengar dan kami patuh" dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS An-Nuur : 51)
Karakter dasar orang beriman adalah senantiasa mendengar dan taat terhadap
apapun yang menjadi ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Mendengar artinya mereka
berusaha sungguh-sungguh memahami kehendak Allah dan Rasul-Nya. Sedang
ketaatan yang dimaksud adalah ketaatan dalam menjalankan syariat, baik berupa
perintah maupun larangan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Quran dan
As-Sunnah. Jadi, setelah mereka memahami, tanpa banyak bertanya atau
mempertanyakan segera mereka ikuti dengan ketundukan dan kepatuhan untuk
menjalankannya. Kewajiban untuk taat kepada syariat ini dijelaskan oleh Allah dalam
ayat yang lain :
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 24 Rabiul Akhir 1444 H / 18 November 2022

َ َ ََ‫ل تَت َّ ِب َْع أَ ْه َوآ ََء ٱلَّذِين‬


ََ‫ل يَ ْعلَ ُمون‬ َ ََ‫ث ُ ََّم َج َع ْلنَك‬
َ َ ‫علَىَ ش َِري َعةَ مِنََ ْٱْل َ ْم َِر فَٱت َّ ِب ْع َها َو‬

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari
urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu
orang-orang yang tidak mengetahui.” QS Al-Jatsiyah : 18

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

Mengapa kita harus taat ? Untuk menjawabnya mari kita renungi kembali
kejadian kita di dunia ini. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Insaan : 1-2 :

ً ُ‫شيْـًٔا َّم ْذك‬


‫ورا‬ َ ‫سن حين منَ ٱل َّد ْهر لَ ْم َيكُن‬ َ َٰ ‫علَى ْٱْلن‬ َ ‫َهلْ أَت ََٰى‬
ً ‫سمي ًۢ ًعا َبص‬
‫يرا‬ َ ُ‫طفَة أَ ْمشَاج نَّ ْبتَليه فَ َج َع ْل َٰنَه‬
ْ ُّ‫سنَ من ن‬ َ َٰ ‫إنَّا َخلَ ْقنَا ْٱْلن‬

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia ketika
itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar
dan melihat.”

Tidak ada satupun manusia yang sebelumnya punya keinginan untuk menjadi
manusia. Bagaimana mungkin kita punya keinginan kalau pada waktu itu kita belum
ada, belum menjadi sesuatu yang dapat disebut apapun. Demikian juga Allah tidak
pernah meminta pendapat atau persetujuan kita sebelum Dia menciptakan kita, sebab
bagaimana mungkin bisa dimintai pendapat kalau kita sendiri belum ada. Kita hadir ke
dunia mutlak karena kehendak Allah. Allah yang punya rencana untuk menghadirkan
kita ke dunia. Bukan kita. Untuk apa kita diciptakan dan bagaimana seharusnya kita
hidup hanya Allah yang mengetahuinya. Agar bisa memahami kehendak Allah itu
maka dengan kasih sayang-Nya kita diberikan pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani agar bisa memahami.
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 24 Rabiul Akhir 1444 H / 18 November 2022

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

Dan agar bisa menjalani hidup dengan baik maka diturunkanlah Al-Quran sebagai
pedoman dan diutuslah Nabi untuk menjelaskannya dan memberikan contoh
pengamalannya. Manusia tidak mungkin bisa menjalani kehidupan ini dengan baik
tanpa berpedoman kepada ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Seperti orang yang
berjalan di kegelapan malam, walaupun matanya terbuka tetapi kalau dia tidak melihat
cahaya maka dia akan terantuk-antuk dan tidak pernah sampai ke tujuan. Seperti
rambu-rambu lalu lintas, ada jalan yang harus kita ikuti dan ada jalan yang tidak boleh
kita lewati. Karena itu perintah dan larangan Allah sesungguhnya adalah koridor jalan
yang akan mengantarkan kita sampai kepada tujuan.
Allah Maha Tahu segalanya. Tidak ada yang tersembunyi dari pengetahuan
Allah, baik yang ghoib maupun yang nyata. Dia yang menciptakan kita juga tahu persis
segalanya tentang kita, lahir maupun batinnya. Jasmani maupun ruhaninya. Di sisi
lain, walaupun manusia adalah makhluk paling sempurna dibandingkan makhluk
ciptaan Allah yang lain, dia tetap terbatas pengetahuannya. Manusia hanya tahu
sebatas yang diajarkan Allah kepadanya.

َ َٰ ‫علَّ َم ْٱْلن‬
‫سنَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬ َ . ‫علَّ َم بٱ ْلقَلَم‬
َ ‫ٱلَّذى‬
“Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-Alaq : 4-5)

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

Dia yang Maha Tahu tentang makhluk ciptaan-Nya ini juga tahu betul
bagaimana seharusnya manusia menjalani hidup. Manusia senantiasa membutuhkan
bimbingan Allah. Karena itu, sebagai makhluk yang terbatas kemampuannya, di
hadapan Allah yang pengetahuan-Nya tak terbatas, tidak ada sikap yang lebih baik
kecuali tunduk, patuh, dan taat sepenuhnya terhadap apapun ketetapan Allah. Mari
kita ambil perumpamaan. Seandainya kita sakit, kemudian kita konsultasi ke dokter.
Dokter mengatakan bahwa kita menderita sakit maag yang akut. Dokter menyarankan
agar kita meninggalkan makanan-makanan tertentu. Tidak boleh makan yang pedas-
pedas atau yang masam-masam. Tidak boleh terlambat makan. Hanya boleh makan
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 24 Rabiul Akhir 1444 H / 18 November 2022

makanan tertentu, dan sebagainya. Kalau kita ingin sembuh tentu kita akan menuruti
perintah dokter itu. Mengapa demikian? Kita menganggap dokter lebih tahu tentang
penyakit kita.

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

Perintah dan larangan Allah adalah wujud kasih sayang-Nya kepada kita. Allah
memberi kita perintah karena Allah tahu betul bahwa apa yang diperintakan-Nya itu
bermanfaat bagi manusia. Allah memerintahkan kita sholat, puasa, menolong orang
lain, berbuat jujur, menjaga kebersihan jasmani dan ruhani, dan perintah-perintah
yang lain karena semua itu dibutuhkan manusia. Semua yang diperintahkan adalah
apa yang membawa kebaikan, keselamatan, keberuntungan, dan kebahagiaan.
Demikian juga larangan-Nya, semata-mata untuk mencegah kita dari kehancuran.
Apa yang dilarang Allah adalah hal-hal berbahaya yang akan membawa manusia
kepada kerusakan jika manusia melakukannya. Allah melarang kita mendekati zina,
berjudi, minum khamr, melakukan korupsi, dan larangan-larangan yang lain karena
semua itu akan membawa kehancuran bagi kehidupan manusia. Allah berfirman
dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf : 33 :

ٰ ‫ي بغَيْر ا ْل َحق َواَ ْن ت ُ ْشركُ ْوا ب‬


‫اّلل‬ َ ‫طنَ َو ْاْلثْ َم َوا ْل َب ْغ‬
َ ‫ظ َه َر م ْن َها َو َما َب‬
َ ‫ش َما‬ َ ‫ي ا ْلف ََواح‬
َ ‫قُلْ انَّ َما َح َّر َم َرب‬
َ‫ّللا َما َْل تَ ْع َل ُم ْون‬
ٰ ‫علَى‬ َ ‫س ْل َٰطنًا َّواَ ْن تَقُ ْولُ ْوا‬
ُ ‫َما لَ ْم يُنَزلْ به‬
“Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia
tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu
yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

Karena itu, adanya perintah dan larangan itu harus kita sambut dengan penuh
kesyukuran karena dengan itu kita bisa mendapatkan apa yang bermanfaat dan
terhindar dari apa yang membahayakan.
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 24 Rabiul Akhir 1444 H / 18 November 2022

Syariat Allah juga merupakan wujud keadilan-Nya. Ketika Allah menurunkan


perintah dan larangan, sesungguhnya Dia tidak punya kepentingan apapun selain
untuk mewujudkan kasih sayang dan keadilan bagi kehidupan manusia. Seandainya
semua manusia taat, sesungguhnya ketaatan itu tidak ada manfaatnya sama sekali
bagi Allah. Sebaliknya, jika semua manusia ingkar, sama sekali Allah tidak dirugikan.
Teramat mudah bagi Allah untuk membinasakan semua manusia yang ingkar dan
menggantikannya dengan makhluk baru yang semuanya tunduk kepada-Nya. Hal ini
berbeda dengan ketetapan yang dibuat oleh manusia.
Manusia adalah makhluk yang memiliki syahwat dan keinginan, sehingga
ketetapan manusia akan mudah dipengaruhi keinginan syahwatnya sendiri. Manusia
senantiasa dipengaruhi oleh kepentingan dirinya, keluarganya, maupun golongannya.
Hanya manusia-manusia yang taat kepada Allah sajalah yang bisa mewujudkan
keadilan di muka bumi. Meninggalkan syariat Allah akan menyebabkan terjadinya
kedzoliman di muka bumi.

ُ ْ ْ ِّ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ِّ َ ُ ََ ْ ُْْ َُ ْ ُ َ َ َ
َّ‫ن َو ِمنك ْم‬ َّ ِ ‫ل ِم‬َّ ‫وتقب‬, ‫م‬ َّ ِ ‫ات والذكرَّ الح ِكي‬ ََّ ‫ن‬
َّ ِ ‫اآلي‬ ََّ ‫م ِب َما ِف ْي َِّه ِم‬َّْ ‫ن َو ِإياك‬
َّْ ِ ِ ‫ َونف َع‬, ‫م‬ َّ ِ ‫آن ال َع ِظ ْي‬َّ ِ ‫ف القر‬ َّ ِ ِ ‫ل َولك َّْم‬َّ ِ ِ ‫للا‬
َّ ‫ك‬ َّ ‫بار‬
ُ‫ إن َُّه ُه ََّو ْال َغ ُف ْو َّر‬،‫اس َت ْغف ُر ْو ُه‬
ْ ‫ل َو َل ُك َّْم َف‬ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ْ ُ ُ ُ َ َ
ِ ِ َّْ ِ ِ ‫م‬ َ ْ َ
َّ ‫للا الع ِظي‬ َّ ‫ل هذا واستغ ِف ُ َّر‬ ْ ْ
َّْ ِ ِ ‫ل قو‬ ُ ْ
َّ ‫أقو‬. ‫م‬ َّ ‫ِتل َوت َّه ِإن َّه ه َّو الس ِمي َّع الع ِلي‬
ُ ْ َ ُ ْ َ
‫الر ِح ْي َُّم‬

Khutbah Kedua
َ ْ َُ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َْ ُ َ ََْ . َ ُ َ َ َ َ َ ََ َُ َ َُ َ ّ ِ ‫َّ َاَّْل َح ْم ُد‬
َّ‫َّشيك‬ ‫َّل َِّإله َِّإلَّللاَّوحدهَّل‬ َّ ‫الل َّوأشهدَّأن‬ ِ ‫َّولَّح ْو َلَّولَّقوة َِّإل َِّب‬،‫َّللا‬ ِ ‫َّلِلَّوالصلةَّوالسلمَّعل ََّر ُس ْو ِل‬ ِ
َ َ ‫َّع َل ََّنب ِّي َنا َُّم َحمد ََّو َع َلَّآل‬
َ ‫َّص ِّل ََّو َس ِّل ْم ََّوََّبار ْك‬ َ ‫َّ َل ُه ََّو َأ ْش َه ُدَّأن َُّم َحم ًدا‬
َ ‫ ََّا ّلل ُهم‬.‫َّع ْب ُد ُه ََّو َر ُس ْو ُل ُه‬ َ
َّْ ‫هَّو َص ْح ِب ِه ََّو َم ْنَّت ِب َع ُه‬
‫م‬ ِ ِ
َ ْ ُ ُْ َ َ ْ ََ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُْ ُ ُ ُ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ ْ َ َ
‫ن‬
َّ ‫ازَّالمتقو‬ َّ ‫َّفقدَّف‬،‫َّللا‬
ِ ‫اشَّالمس ِل ِم ريَّر ِحمكمَّللاَّ…َّأو ِصيكمَّو ِإياي َِّبتقوى‬ ِ ‫َّمع‬.‫ِإلَّيو ِمَّال ِقيام ِة‬

Jama’ah jum’at yang berbahagia

Mari kita berdoa kepada Allah SWT


َ ِّ َ ُ ّ َ ً ْ ْ َ ْ ُ ِّ َ َ ْ َ َ ُّ َ ْ ُ َ َ ْ ّ َ ُّ َ َ ِّ َ َ ْ ُّ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ
‫ل ُم َحم َّد‬ َّ ‫ل َع‬ َّ ‫اللهمَّ ص‬. ‫ن آمنوا صلوا علي َِّه وسلموا تس ِليما‬ َّ ‫ ياأيها ال ِذي‬،َّ ‫ل الن ِ ِن‬ َّ ‫ن َع‬ َّ ‫للا ومل ِئكت َّه يصلو‬ َّ َّ‫إن‬
َ ْ َ ْ ََ َ َ ْ َْ ََ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ََ ْ ََ َ ْ َْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ّ َ َ َِ
َّ ِ ِ ‫م‬
‫ف‬ َّ ‫آل ِإبر ِاهي‬
َّ ِ ‫ل‬
َّ ‫ل ِإبر ِاهي َّم وع‬
َّ ‫ت ع‬
َّ ‫ل محمدَّ كما بارك‬َّ ‫ك ع‬َّ ‫وبار‬. ‫م‬ َّ ‫آل ِإَّبر ِاهي‬
َّ ِ ‫ل‬
َّ ‫م وع‬ َّ ‫ل ِإبر ِاهي‬
َّ ‫ت ع‬ َّ ‫كما صلي‬
ْ َ ْ َ
‫ك ح ِمي َّد م ِجي َّد‬
َ َ ْ ‫ْال َع َالم‬
َّ ‫ ِإن‬،‫ي‬ ‫ِر‬
‫‪Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah‬‬
‫‪Edisi 24 Rabiul Akhir 1444 H / 18 November 2022‬‬

‫ك َسم ْيعَّ َقر ْيبَّ ُمج ْي ُ‬


‫بَّ‬ ‫َّ‬
‫َ‬
‫ن‬ ‫إ‬ ‫‪،‬‬‫ات‬ ‫و‬ ‫اء م ْن ُه َّْم َو ْا َأل ْم َ‬ ‫َّ‬ ‫ي‬‫ات ْا َأل ْح َ‬ ‫َ ُْْ ْ َ ْ ْ َ‬
‫ي َوال ُمؤ ِمن ِ َّ‬ ‫ات والمؤ ِم ِن ر َّ‬ ‫ي َوال ُم ْس ِل َم ِ َّ‬
‫ْ ْ ُْ ْ ْ َ ْ‬
‫الل ُهمَّ اغ ِف َّر ِللمس ِل ِم ر َّ‬
‫َ ّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الد ْع َو ِ َّ‬
‫ات‬
‫ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُّ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ َ‬ ‫َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ ُّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ّ‬ ‫َ ّ‬
‫الرش َِّد‬ ‫ك عزيم َّة‬ ‫ف ا َألمور‪ ،‬ونسأل َّ‬ ‫ك ُالث َب َّ‬
‫ات ِ ِ َّ‬ ‫ن ‪.‬الل ُهمَّ ِإنَّا ن ْسأل َّ‬ ‫اف وال ِغ ََّ‬ ‫ق والعف َّ‬ ‫ى َوالت َّ‬ ‫ك الهد َّ‬ ‫‪،‬الل ُه َمَّ ِإنا نسأل َّ‬
‫َ‬ ‫ُّ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫ْ َ َ ّ‬ ‫َ‬ ‫ََ ْ ُ َ ُ ْ‬
‫ن ِخ ْزيَّ الدن َيا َو َعذ ِ َّ‬
‫اب‬ ‫ف األ ُم ْوركل َها َوأ ِج ْرنا ِم َّْ‬ ‫ن َع ِاق َبتنا ِ ِ َّ‬ ‫ي ‪.‬الل ُهمَّ أ ْح ِس َّْ‬ ‫ك َيا أ ْر َح ََّم الر ِاح ِم ر َّ‬ ‫ك شك َ َّر ِن َّْع َم ِت َّ‬ ‫ونسأل َّ‬
‫ْ‬
‫آلخ َرَِّة‬
‫ا ِ‬
‫ُِّ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ِّ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ِّ‬ ‫ْ ْ ََ َ ْ ُ ْ ْ َ ََ‬ ‫ُّ َ‬
‫اء الد ْي ََّ‬
‫ن‬ ‫ك أعد َّ‬ ‫ي ودم َّر أعد َّائ َّ‬ ‫ِشك ر َّ‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫الِش‬ ‫ل‬
‫َّ‬ ‫ذ‬‫ِ‬ ‫أ‬‫و‬ ‫َّ‬
‫ي‬ ‫ر‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫َّ‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫اْل‬
‫ِ‬ ‫ز‬
‫َّ‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫أ‬ ‫اللهمَّ‬
‫ْ‬ ‫َْ‬ ‫َ َ ُّ‬ ‫ُّ َ ْ َْ َ َ ْ َ َْ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َْ ْ ْ َْ َ َ ّ‬
‫ل ت ُرد َُّه َعنَّ الق ْو ِ َّم ال ُم ْجر ِم ْر ََّ‬
‫ي‬ ‫ك ال ِذي َّ‬ ‫ل ِب ِه َّم بأس َّ‬ ‫م وأنز َّ‬ ‫ل أقدامه َّ‬ ‫م وزلز َّ‬ ‫ي ك ِل ِم ِه َّ‬ ‫ف ب ر َّ‬ ‫اللهمَّ خ ِال َّ‬
‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ّ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ ُ َ ِّ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ‬ ‫ّ‬
‫ش َعذ َابك‪ِ ،‬إنَّ َعذ َاب َّ‬
‫ك‬ ‫ك َونخ ُ َّ‬ ‫ع ونح ِفدَّ‪ ،‬نرج َّو رحمت َّ‬ ‫ك نس َّ‬ ‫ل ونسج َّد و ِإلي َّ‬ ‫ك نص ِ َّ‬ ‫ك نعبد‪ ،‬ول َّ‬ ‫الل ُهمَّ ِإيا َّ‬
‫ْ‬ ‫ْ ُ ّ‬
‫ِبالكفارَّ ُمل ِح َّ‬
‫ق‬
‫ُ ِّ َ‬ ‫ُّ ْ ُ ْ ْ َ ََ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ُ‬
‫ل َمك َّ‬
‫ان‬ ‫ف ك َّ‬ ‫ي ِ ِ َّ‬‫ن ال َمظل ْو ِم ْر ََّ‬ ‫ص ِإخواننا المضطه ِدي َّ‬ ‫اللهمَّ ان َّ‬
‫ُّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ً ُ َ ً ُّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ً ُ َ ً ُّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ً َ‬
‫صا ُمؤز ًرَّا‬ ‫من‬‫اللهمَّ انصه َّ‬
‫م نصا مؤزرا‪ ،‬اللهمَّ انصه َّم نصا مؤزرا‪َّ ،‬‬
‫اللهمَّ انصه َّ‬
‫َ‬
‫ف َس ِب ْي ِلكَّ‬ ‫اه ِد ْي ََّ‬
‫ن ِ ِ َّْ‬ ‫الل ُهمَّ ْان ُ َّ ْ ُ َ‬
‫ْ َ ْ َ ْ َ ّ‬ ‫الل ُهمَّ ْان ُ َّ ْ ُ َ‬
‫ْ َ ْ َ ْ َ ّ‬ ‫الل ُهمَّ ْان ُ َّ ْ ُ َ‬
‫ّ‬
‫ص المج ِ‬ ‫ف س ِبي ِلك‪،‬‬
‫ن ِ ِ َّ‬
‫اه ِدي َّ‬
‫ص المج ِ‬ ‫ف س ِبي ِلك‪،‬‬
‫ن ِ ِ َّ‬
‫اه ِدي َّ‬
‫ص المج ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ ُ َ َ ِّ ْ َ َ ْ َ‬
‫ك ُم َحمدَّ َو َع َّ‬
‫ل ِآل َِّه َو ْص ْح ِب َِّه أ ْج َم ِع ْر ََّ‬
‫ي‬ ‫ل َع ْب ِد َّ‬
‫ك َوََّر ُس ْو ِل َّ‬ ‫ك َع َّ‬
‫َو َصلَّ اللهمَّ وسل َّم وبار َّ‬

‫م ‪َ .‬و ُت ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ َ‬ ‫َ ََ‬ ‫َا َ َ‬ ‫َا‬ ‫ُّ ْ‬ ‫َ َ‬


‫بَّ‬ ‫ت الس ِم ْي َُّع ال َع ِل ْي َُّ‬ ‫ك أن َّ‬ ‫ل ِمنا ِإن َّ‬ ‫اب النارَّ ‪َ .‬ربنا تقب َّْ‬ ‫اآلخ َرَِّة َح َسن َّة َو ِقنا َعذ َ َّ‬ ‫ف ِ‬ ‫ف الدن َيا َح َسن َّة َو ِ ِ َّ‬ ‫َربنا آ ِتنا ِ ِ َّ‬
‫َ َ ْ َ َ َْ َ‬
‫اب الر ِح ْي َُّم‬ ‫ت الت َّو ُ َّ‬‫ك أن َّ‬ ‫علينا ِإن َّ‬
‫ُ ُ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َْ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬
‫اء َوال ُمنكرَّ َوال َب ِع‪َ ،‬ي ِعظك َّْ‬
‫م‬ ‫ه َعنَّ الف ْحش َِّ‬ ‫ب َو َين َّ‬ ‫اء ِذي الق ْر َ َّ‬
‫ان َو ِإ ْيت َِّ‬
‫ل َوا ِْل ْح َس ِ َّ‬‫للا َيأ ُم ُ َّر ِبال َعد ِ َّ‬‫للا‪ِ ،‬إنَّ َّ‬ ‫اد ِ‬ ‫ِع َب َّ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َ َْ َْ َْ ُُْْ َ ْ ُْ ُ ْ َ ْ‬ ‫ََُّْ ََ ُّْ َ َ ْ ُ‬
‫ي‬ ‫ن فض ِل َِّه ُي ْع ِطك ْم َّ‪َ ،‬ول ِذك ُ َّر َِّ‬
‫للا أك َ َُّ‬ ‫م يذكركم‪ ،‬واسألو َّه ِم َّ‬ ‫للا الع ِظي َّ‬ ‫ن ‪.‬فاذك ُروا َّ‬ ‫م تذكرو َّ‬ ‫لعلك َّ‬

Anda mungkin juga menyukai