Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOTAKULON
JL Diponegoro No. 176 Telp. (0332)427087
E-mail : pkmkotakulon18@gmail.com
KECAMATAN BONDOWOSO
BONDOWOSO
Kode Pos 68213

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PERTEMUAN KADER 2023

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberculosis menyerang paru, namun bias juga menyerang organ tubuh
yang lain. Oleh karena itu perlu diupayakan program penanggulangan dan pemberantasan penyakit
tersebut. Tuberculosis atau TBC masih menjadi momok di Indonesia. Dari tahun ketahun,
semakin banyak ditemukan pasien penderita TBC. Indonesia sendiri menempati urutan
ketiga dunia dengan jumlah terbanyak. JawaTimur (Jatim) menempati posisi kedua dengan
jumlah temuan 57.014 kasus.“Jumlah itu, penderita TBC anak yang telah diobati sebesar
3.614 dan penderita yang resistan sebanyak 239 orang," papar Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi JawaTimur (Dinkes Jatim) Kohar Hari Santoso.

TBC merupakan penyakit kronis mematikan yang penularannya melalui percikan air liur
yang mengandung kuman microbacterium tuberculosis. TBC awalnya menyerang paru-paru,
namun lama kelamaan bias menyebar keberbagai penyakit lain, seperti meningitis, otak, perut
dan kulit. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bias mengakibatkan kematian.Untuk itulah,
diperlukan kesadaran masyarakat untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Beberapa indikasi
gejala penderita TBC, di antaranya adalah batuk selama dua minggu berturut-turut, batuk
berdarah, nafsu makan dan berat badan turun, suka berkeringat malam, meriang
berkepanjangan, sesak nafas. Setelah ditemui beberapa gelaja itu, hendaknya pasien segera
memeriksakan dahak ke laboratorium.

Selain percikan dahak, factor risiko penularan TBC juga berasal dari berbagai aspek
lingkungan. Di antaranya daya tahan tubuh tidak bagus, ada sumber yang membawa penyakit,
ventilasi tidak bagus, gizi buruk, tempat banyak orang berkumpul (misalnya pesan tren atau
lapas) dan perkampungan padat penduduk. Itulah mengapa kota-kota besar di Jatim, seperti
Surabaya, Malang dan Jember memiliki angka temuan pasien TBC paling banyak. Sejauh ini,
Dinkes Jatim tetap berupaya untuk menekan tingginya angka TBC. Di antaranya dengan
menggerakkan kader agar menemukan pasien TBC secara lebih luas dimulai dari sekitaran
orang sakit.
B. LATAR BELAKANG
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita paru TB hasil
TCM Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif, kelompok
ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Pada tahun 2021, jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Kotakulon 40.458 jiwa, Penemuan hasil TCM positif pada Tahun 2022 yaitu
67 orang atau sekitar 83% dari 81% target yang sudah dicapai, berdasarkan data tersebut
maka dapat diperincikan sebagaiberikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi dari Dinas Kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
3. Penemuan penderita TCM positif belum mencapai target

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata rantai
penularan sehingga penyakit TB Paru tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat di wilayah puskesmas kotakulon.
2. TujuanKhusus :
1. Terbentuknya kader TB di Wilayah kerja Puskesmas Kotakulon
2. Tercapainya angka kesembuhan minimal > 90% dari semua penderita baru TCM
positif yang ditemukan
3. Tercapainya cakupan penemuan penderit secara bertahap sehingga dapat mencapai
100% dari perkiraan semua penderita baru TCM positif
4. Mengurangi pasien TB Mangkir

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pertemuan kader TB diwilayah kerja Puskesmas Kotakulon dilaksanakan dengan langkah
sebagai berikut :
1. Pembentukan kader TB di Puskesmas Kotakulon, diikuti 3 desa dengan masing-masing
desa mengirimkan 2 kader yang akan dijadikan sebagai kader TB
2. Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara pemberian materi pada peserta , diskusi
dan Tanya jawab

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pelaksana program TBC berkoordinasi dengan PJ UKM untuk merencanakan Jadwal
pertemuan kader TBC
2. Pelaksana program TBC berkoordinasi dengan Ka. TU untuk membuat undangan
3. Pelaksana program TBC membagikan undangan kepada petugas desa untuk dibagikan
pada kader TBC
4. Pelaksana program TBC mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada
pertemuan kader TBC
5. Pelaksana program TBC melaksanakan kegiatan pertemuan kader TBC
6. Petugas notulensi mencatat kegiatan pertemuan kader TBC
7. Pelaksana program TBC mendokumentasikan pertemuan kader TBC
8. Pelaksana program TBC melaporkan kegiatan pertemuan kader TBC kepada Kepala
Puskesmas

F. SASARAN
Masyarakat perwakilan dari 3 desa masing-masing 2 orang

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan Pertemuan kader TBC direncanakan pada bulan Januari - Desember
2023

H. PEMBIAYAAN
Pertemuan Kader TBC di tanggung oleh masih masing kader yang mendapatkan arisan yang
di laksanakan tiap bulan

I. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan 1 bulan setelah jadwal yang di
rencanakan dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pelaksana kegiatan melaporkan hasil kegiatan pembentukan kader TBC ke pelaksana
Program.
2. Kader TBC melaporkan penemuan suspek TB ke Pemegang Program TB Paru
Puskesmas Kotakulon

Bondowoso, 3 Januari 2023

Mengetahui Programer TBC


Kepala Puskesmas Kotakulon Puskesmas Kotakulon

dr. Ahmad Mansur Henry Nova Dwi K.S,A.Md.Kep


NIP. 1970610 200604 1 009 NIP. 19921114 202012 2 008

Anda mungkin juga menyukai