Anda di halaman 1dari 11

Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry

Vol. 1, No.2, 2022 | 47-57

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI


KEAMANAN TERHADAP MINAT PENGGUNAAN
E-MONEY DI KALANGAN GENERASI MILLENIAL
Adinda Niken Saraswati1, Ainun Mardhiyah2*

Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

Email: adindaniken70@gmail.com

ABSTRACT: Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran perlahan menggeser peran uang tunai
sebagai alat pembayaran ke bentuk pembayaran non tunai yang lebih efisien dan ekonomis. Oleh sebab
itu perkembangan penggunaan alat pembayaran non tunai sebaiknya mendapat perhatian yang serius.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi
Keamanan Terhadap Minat Penggunaan E-money. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Pengguna e-
money di wilayah Kecamatan Medan Baru. Hasil penelitian menunjukan bahwa Persepsi Kemudahan
berpengaruh positif dan signifikan sebesar 27,1% terhadap Minat Penggunaaan E-money dan Persepsi
Keamanan berpengaruh positif dan signifikan sebesar 40% terhadap Minat Penggunaan. Berdasarkan
perhitungan dengan koefisien determinasi diperoleh nilai R sebesar 81,9% yang menunjukan bahwa
hubungan antara Persepsi Kemudahan dan Persepsi Keamanan terhadap Minat Penggunaan e-money
cukup erat. Nilai Rsquare sebesar 0,671 menunjukan bahwa 67,1% variabel Minat Penggunaan dapat
dijelaskan oleh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Keamanan. Sedangkan sisanya diengaruhi oleh
variabel lainnya ya tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Persepsi Kemudahan, Persepsi Keamanan, Minat Penggunakan.

Abstract: Technological advances in payment systems are slowly shifting the role of cash as a means of
payment to more efficient and economical forms of non-cash payments. Therefore, the development of
the use of non-cash payment instruments needs serious attention. This study aims to determine how the
Effect of Perceptions of Ease and Perceptions of Security on Interest in Using E-money. This study uses
quantitative research methods with an associative approach. The population in this study were e-money
users in the Medan Baru District area. The results showed that the Ease of Perception had a positive and
significant effect of 27.1% on Interest in Using E-money and Perception of Security had a positive and
significant effect of 40% on Interest in Using. Based on calculations with the coefficient of determination,
the R value is 81.9%, which indicates that the relationship between perceived convenience and perceived
security on interest in using e-money is quite close. The Rsquare value of 0.671 indicates that 67.1% of
the Usage Interest variable can be explained by the Ease of Perception and Perception of Security. While
the rest is influenced by other variables not examined in this study.

Keywords: Perception of Ease, Perception of Security, Interest in Use.


pembayaran non tunai yang lebih efisien
1. PENDAHULUAN dan ekonomis, dalam perekonomian yang
Kemajuan teknologi dalam sistem terus berkembang lalu lintas pertukaran
pembayaran menggeser peran uang tunai barang dan jasa sudah sedemikian cepatnya
sebagai alat pembayaran kebentuk sehingga memerlukan tersedianya sistem

*Corresponding Author: Ainun Mardhiyah (mardhiyahainun26@yahoo.co,id)


48
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

pembayaran yang handal yang dapat tunai di beberapa negara menunjukkan


memungkinkannya di lakukan pembayaran adanya potensi yang cukup besar untuk
secara cepat, efisien, aman dan handal. Oleh mengurangi tingkat penggunaan uang
karena itu perkembangan penggunaan alat tunai, khususnya untuk pembayaran-
pembayaran non tunai mendapat perhatian pembayaran yang bersifat mikro sampai
yang serius dari Bank Indonesia mengingat dengan ritel dan memudahkan pelacakan
perkembangan pembayaran non tunai di kembali atau suatu transaksi untuk
harapkan dapat mengurangi beban memperoleh akurasinya
penggunaan uang tunai dan semakin (Rachmadi, 2017).
meningkatkan efisiensi perekonomian
Tabel 1.1
dalam masyarakat (Bank Indonesia 2006). Jumlah Uang Elektronik Yang Beredar
di Indonesia
Perbankkan tertarik untuk melakukan Jumlah
Tahun Bulan
terobosan baru guna meningkatkan Instrumen
Januari s/d
kepuasan pengunaanya terhadap produk 2017 90,003,848
Desember
dan jasa sesuai dengan perkembangan Januari s/d
2018 167,205,578
Desember
jaman dan kebutuhan masyarakat yang
Januari s/d
beragam. Hal tersebutlah yang mendorong 2019 292,299,320
Desember
terciptanya bentuk lain dari uang dengan Januari s/d
2020 346,881,617
Desember
sistem pembayaran non tunai atau uang
Sumber: Bank Indonesia (2020)
elektronik (e-money) yang menggunakan
Berdasarkan Tabel 1.1, tingkat beredar
kartu atau aplikasi sebagai alat transaksinya
(Komang, 2017). instrumen e-money di masyarakat
Indonesia mengalami peningkatan darii
Kemunculan e-money merupakan jawaban tahun 2017 - 2019, dimana pada tahun 2019
atas kebutuhan terhadap instrumen mencapai jumlah 292,299,320 instrumen.
pembayaran mikro yang diharapkan Tahun 2020, periode Januari s/d Mei
mampu melakukan proses pembayaran mencapai 346,881,617 instrumen.
secara cepat dengan biaya yang relatif Peningkatan ini akan terus terjadi seiring
murah, dapat diakses secara cepat dan dengan kewajiban penggunaan e-money
aman. Disamping itu, penggunaan e-money untuk pembayaran di jalan tol dan sejumlah
sebagai alternatif alat pembayaran non alat transportasi lainnya. Sejalan dengan hal
tersebut, pembayaran jasa transportasi
49
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

online juga ikut meningkat dan semakin 2. KERANGKA TEORI


banyak bank dan perusahaan-perusahaan
yang menerbitkan layanan e-money. Persepsi

Hingga saat ini sudah ada sekitar 48 Kotler dan Keller (2009:34)
perusahaan penerbit e-money yang ada di mendeskripsikan persepsi sebagai proses di
Indonesia 10 diantaranya yaitu B.P.D DKI mana kita memilih, mengatur, dan
JAKARTA, B.P.D SUMSEL BABEL, menerjemahkan masukkan informasi untuk
BANG CENTRAL ASIA, BANK CIMB menciptakan gambaran dunia yang berarti.
NIAGA, BANK MANDIRI (PERSERO), Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak
BANK MEGA, BANK NATIONAL hanya tergantung pada rangsangan fisik,
NOBU, BNI 46, BANK PERMATA , BRI, tetapi juga pada hubungan rangsangan
serta masih banyak perusahaan penerbit e- terhadap bidang yang mengelilinginya dan
money lainnya. kondisi dalam setiap diri kita. Persepsi lebih
penting dari pada realitas, karena persepsi
Dari perkembangan e-money, menunjukkan
yang mempengaruhi perilaku aktual
masyarakat Indonesia mulai menyukai
konsumen.
pembayaran cepat dan efisien dan tidak
menutup kemungkinan juga dari Persepsi Kemudahan
perkembangan yang cukup pesat tersebut
terdapat berbagai ancaman yang mungkin Persepsi kemudahan menggambarkan
dapat dialami oleh pengguna alat sejauh mana seseorang percaya bahwa
pembayaran e-money tersebut. Salah satu menggunakan suatu teknologi akan bebas
diantaranya adalah ancaman terhadap dari usaha (Jogiyanto, 2009). Dari
keamanan jika e-money hilang. definisinya maka dapat diketahui bahwa
persepsi kemudahan merupakan suatu
Berdasarkan latar belakang tersebut, kepercayaan tentang pengambilan
maka penulis mengambil judul “Pengaruh keputusan. Jika seseorang merasa percaya
Persepsi Kemudahan dan Persepsi bahwa sistem informasi mudah digunakan
Keamanan Terhadap Minat maka dia akan menggunakan. Adapun
Penggunaan E-money Dikalangan indikator Persepsi Kemudahan menurut
Masyarakat Millenial (Studi Pada Davis et.al. (2010) mencakup mudah
Masyarakat Medan Baru)”. dipelajari, fleksibel, dan mudah digunakan
50
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

Persepsi Keamanan 2. Kecenderungan seseorang untuk


mereferensikan produk kepada orang
Persepsi keamanan merupakan persepsi
lain.
yang dapat menunjukkan tingkat keyakinan
3. Minat yang menggambarkan perilaku
yang dimiliki seseorang terhadap keamanan
seseorang yang mencari informasi
teknologi tersebut (Aprilia, 2018). Persepsi
untuk mendukung sifat-sifat positif.
keamanan diartikan sebagai kepercayaan
konsumen bahwa informasi pribadi mereka E-Money
tidak dapat dilihat oleh pihak lain kecuali
Bank Indonesia mendefenisikan e-money
dirinya sendiri, karena informasi mereka
sebagai alat pembayaran dalam bentuk
sudah disimpan dan tidak dapat
elektronik dimana nilai uang di simpan di
dimanipulasi oleh pihak lain. Dampanya,
dalam media elektronik sebelum
konsumen memiliki kepercayaan untuk
menggunakannya untuk keperluan
menggunakan teknologi yang sudah
bertransaksi. Ketika digunakan nilai uang
terjamin tingkat keamanannya. Adapun
elektronik yang tersimpan dalam media
indikator persepsi keamanan menurut
elektronik akan berkurang sebesar nilai
Raharjo (2005) adalah tingkat kepercayaan,
transaksi dan setelahnya dapat mengisi
kerahasiaan perusahaan, dan tingkat
kembali atau yang dikenal dengan kata Top
keamanan.
Up. Media elektronik untuk menyimpan
Minat nilai uang elektronik dapat berupa chip atau
server.
Minat adalah sesuatu yang timbul setelah
menerima rangsangan dari produk yang E-money sebagai alat pembayaran dapat
dilihatnya, kemudian timbul ketertarikan memberikan manfaat sebagai berikut:
untuk mencoba produk tersebut dan a. Memberikan kemudahan dan
akhirnya timbul keinginan untuk membeli kecepatan dalam melakukan transaksi
dan dapat memiliki produk tersebut (Kotler, pembayaran tanpa perlu membawa
2012). Adapun Juhri dan Dewi (2017) uang tunai.
menyakan jika indikator dari Minat yaitu b. Tidak lagi menerima uang kembali
sebagai berikut: dalam bentuk barang (seperti permen)
akibat pedagang tidak mempunyai
1. Kecenderungan seseorang untuk
uang kembalian bernilai kecil.
membeli atau menggunakan produk.
51
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

c. Sangat applicable untuk transaksi maka peneliti mengambil sampel melebihi


massal yang nilainya kecil namun angka minimal yaitu 100 responden.
frekuensinya tinggi, seperti
Adapun pengambilan sampel dilakukan
transportasi, parkir, tol, fast food, dll.
secara nonprobability sampling dengan

3. METODE PENELITIAN pendekatan purposive sampling. Dalam


penelitian ini kriteria anggota sampel yang
Penelitian ini merupakan penelitian
disesuaikan dengan maksud peneliti yaitu :
kuantitatif dengan pendekatan
asosiasif. Penelitian dilakukan di wilayah 1. Masyarakat Medan Baru yang berusia
kecamatan Medan Baru, Sumatera Utara minimal 19 tahun.

pada bulan Juni – Agustus 2020. Adapun 2. Masyarakat Medan Baru yang
populasi dalam penelitian ini adalah memiliki atau yang telah
masyarakat di wilayah Kecamatan Medan menggunakan E-money minimal 1 kali
Baru dimana pengambilan sampel penggunaan.
dilakukan berdasarkan rumus Cochran
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
(Suliyanto 2018:200) dimana rumus ini
yaitu sebagai berikut: Uji Parsial (Uji T)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat


pengaruh dari setiap variabel secaraparsia
adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian software statistic


parmeter individual, diperoleh hasil
Keterangan:
pengujian yang berkaitan dengan teori
n: Jumlah sampel
variabel persepsi kemudahan
Z: Tingkat distribusi normal pada taraf
berpengaruh signifikan terhadap minat
signifikan 5% = 1,96
penggunaan, hal ini dapat dilihat dari
MOE: yaitu tingkat keseluruhan maksimal nilai signifikan variabel minat
pengambilan sampel yang masih dapat penggunaan yaitu sig. 0,000 < 0,05 dan
ditolerir sebesar 5%. Berdasarkan rumus nilai thitung sebesar 4,374 > ttabel 1.661
tersebut, maka diperoleh hasil sebanyak maka H1 diterima. Demikan diambil
96,4 dimana untuk memudahkan penelitian, kesimpulan bahwa variabel persepsi
52
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

kemudahan (X1) berpengaruh signifikan sebesar 6,102 > ttabel 1.661 maka H2
terhadap variabel minat penggunaan diterima. Demikian diambil kesimpulan
(Y). bahwa variabel persepsi keamanan (X2)
2. Berdasarkan pengujian software berpengaruh signifikan terhadap
statistic parameter indvidual, diperoleh variabel minat penggunaan (Y).
hasil pengujian dan berkaitan dengan 3. Sesuai dengan teori yang ada maka
teori variabel persepsi keamanan terlihat bahwa kedua variabel seperti
bepengaruh signifikan terhadap minat variabel persepsi kemudahan, variabel
penggunaan, hal ini dapat dilihat dari Persepsi keamanan sangat berpengaruh
nilai signifikan variabel persepsi signifikan terhadap minat penggunaan.
keamanan 0,000 < 0,05 dan nilai thitung

Tabel 1.1
Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Standa
Unstandardiz ed rdized
Coefficients Coeffi
Model cients T Sig.
Std.
B Beta
Error
,50 ,61
(Constant) 1,131 2,256
1 7
persepsi
4,3 ,00
1 kemudaha ,368 ,084 ,368
74 0
n
persepsi 6,1 ,00
,452 ,074 ,513
keamanan 02 0
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)

Uji Simultan (Uji F) ada, hal ini menunjukan bahwa variabel


bebas yang terdiri dari variabel persepsi
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat
kemudahan (X1), variabel persepsi
pengaruh dari setiap variabel secara
keamanan (X2), secara serentak
simultan dapat dilihat bahwa nilai F hitung
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
98,969 > F tabel 3,09 atau sig. Sebesar
variabel terikat yaitu minat penggunaan
0,000 < 0,05, dikaitkan dengan teori yang
(Y).
53
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

Tabel 1.2
Uji Simultan (F)
ANOVAa

Sum of Mean
Model Df F Sig.
Square s Square

Regre 1461,9 98,9 ,000


2 730,96 9
ssion 37 69 b

1 Resid ual 716,42 3 97 7,386

2178,3
Total 99
60

a. Dependent Variable: minat penggunaan


b. Predictors: (Constant), persepsi keamanan, persepsi kemudahan
Sumber: Hasil Pengelolaan Data (2020)

Uji Koefisien Determinan (R2) Pengaruh Persepsi Kemudahan (X1)


terhadap Minat Penggunaan E-money
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa
(Y)
nilai R yaitu sebesar 0,819 (81,9%).
Dimana nilai koefisien korelasi ini Penelitian ini bertujuan untuk menguji
menunjukkan bahwa hubungan antara adanya pengaruh Persepsi Kemudahan
persepsi kemudahan dan persepsi terhadap Minat Penggunaan e-money.
keamanan terhadap minat penggunaan e- Berdasarkan pengujian parsial atau (Uji T)
money adalah cukup erat. Nilai R squer atau hal ini dapat dilihat dari nilai signifikannya
nilai koefisien determinasi diatas variabel persepsi kemudahan yaitu sig.
menunjukan bahwa variabel minat Sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar
penggunaan 67,1%, sedangkan sisanya 32,9 4,373 > ttabel 1,661.
% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang Hal tersebut menunjukan bahwa persepsi
tidak terdapat dalam penelitian ini seperti kemudahan berpengaruh positif dan
persepsi kepercayaan, persepsi manfaat dan signifikan terhadap minat penggunaan E-
variabel-variabel lainnya. money. Artinya, ketika persepsi kemudahan
dirasakan oleh nasabah meningkat maka
minat penggunaan juga akan meningkat,
54
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

oleh karena ini, hipotesis pertama (H1) persepsi keamanan berpengaruh secara
yaitu persepsi kemudahan berpengaruh parsial terhadap minat penggunaan E-
positif terhadap minat penggunaan E- wallet Gopay dan LinkAja.
money, terbukti.
Pengaruh Persepsi Kemudahan (X1) dan
Temuan ini sesuai dengan penelitian
Persepsi Keamanan (X2) Terhadap
terdahulu dan memperkuat hasil penelitian
Minat Penggunaan E-money (Y)
Singgih dan Prabawani (2015) yang
menunjukan bahwa persepsi kemudahan Berdasarkan pengujian simultan (Uji F)
penggunaan memiliki pengaruh positif dan hal ini dapat dilihat dari nilai fhitung 98,969 >
signifikan terhadap minat menggunakan ftabel 3,09 atau sig. Menurut hasil penelitian
layanan uang elektronik. Persepsi Kemudahan dan Persepsi
Keamanan berpengaruh signifikan terhadap
Pengaruh Persepsi Keamanan (X2)
Minat Penggunaan dimana nilai koefisien
Terhadap Minat Penggunaan Emoney
relasi (R) yaitu sebesar 0,819 menunjukan
(Y)
bahwa hubungan antara pengaruh Persepsi
Berdasarkan pengujian parsial (Uji T) hal Kemudahan dan Persepsi Keamanan
ini dapat dilihat dari nilai variabel persepsi terhadap Minat Penggunaan adalah sangat
keamanan yaitu sig. Sebesar 0,000 < 0,05 kuat. Besarnya (Rsquare) adalah sebesar
dan nilai thitung sebesar 6,102 > ttabel 1,661. 0,671, Hal ini menunjukan bahwa persepsi
Hal ini menunjukan bahwa persepsi Kemudahan dan Persepsi Keamanan
keamanan berpengaruh positif dan mempengaruhi Minat Penggunaan sebesar
signifikan terhadap minat penggunaan e- 67,1%, sedangkan sisanya 32,9%
money. Artinya, ketika persepsi keamanan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
yang telah dirasakan nasabah meningkat terdapat dalam penelitian ini.
maka minat penggunaan emoney juga akan
5. KESIMPULAN DAN SARAN
meningkat. Oleh karena itu, hipotesis ke
dua (H2) yaitu persepsi kemanan Kesimpulan
berpengaruh signifikan terhadap minat
penggunaan e-money, terbukti. Setelah hasil penelitian ini diinterpretasikan

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mia dan dianalisis maka penulis dapat menarik

dan Rodiana (2019), dimana hasil kesimpulan sebagai berikut:

penelitian menunjukan bahwa variabel


55
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

1. Persepsi Kemudahan berpengaruh menggunakan E-money sebagai media


signifikan terhadap Minat pembayaran.
Penggunaan. 2. Diharapkan adanya sosialisasi yang
2. Persepsi Keamanan berpengaruh berisikan edukasi tentang pemanfaatan,
signifikan terhadap Minat Penggunaan penggunaan, dan keuntungan E-money
pada konsumen E-money. Dari variable sehingga dapat meningkatkan
yang diteliti, variabel Persepsi pengetahuan dan minat masyarakat
Keamanan (X2) memiliki pengaruh terhadap penggunaan E-money.
dominan terhadap variabel Y dari pada 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan
Variabel Persepsi Kemudahan (X1), untuk meneliti dengan variabel lainnya
yakni sebesar 40%. yang dapat mempengaruhi minat
3. Persepsi Kemudahan dan Persepsi penggunaan E-money di kalangan
Kemudahan secara simultan masyarakat millenial seperti variabel
berpengaruh terhadap Minat manfaat, variabel risiko dan variabel-
Penggunaan pada E-money di kalangan variabel lainnya.
Milenial masyarakat Medan Baru.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Ahmad, Bambang. (2014). Pengaruh
Berdasarkan hasil penelitian Persepsi Kemudahan, Keamanan dan
yang telah dilakukan maka peneliti Ketersediaan Fitur Terhadap Minat
memberikan beberaspa saran yaitu: Ulang Nasabah Bank Dalam
1. Bagi perusahaan penerbit E-money Menggunakan Internet (Studi Pada
diharapkan mampu menjaga Persepsi Program Layanan Internet Banking
Kemudahan dan Persepsi Keamanan BRI) Jurnal Studi Manajemen Vol.8.
dengan lebih meningkatkan keamanan No. 1. April (2014)
sehingga tercipta kepercayaan setelah Andika, M., Rodiana. (2019). Analisis
menggunakan E-money. Diharapakn Pengaruh Daya Tarik Promosi, Persepsi
juga adanya perluasan penyedia E- Kemudahan, Prsepsi Manfaat, Persepsi
money pada setiap gerai-gerai toko yang Keamanan, Terhadap Minat
ada di Kota Medan sehingga nasabah Penggunaan E-wallet (Studi Kasus
merasa leluasa dan nyaman dalam Produk Gopay dan Link Aja pada
Masyarakat JABODETABEK). Jurnal
56
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

Ekonomi & Bisnis Vol. 18 No.2 Hal: Layanan Uang Elektronik (Studi Kasus
126-134. Pada Masyarakat Semarang) Jurnal Ilmu
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Administrasi Bisnis 5(2) 1-9.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Ramadhan Reza, (2016). Persepsi
Jakarta: Rineka Cipta Kemudahan Penggunaan, Persepsi
Budi Rahardjo. (2005). Laporan Keuangan Kredibilitas, dan Persepsi Harga Pada
Perusahaan, seri membaca, memahami, Niat Nasabah Menggunakan Layanan
menganalisis. Cetakan Pertama. Mobile Banking (Studi Kasus pada
Yogyakarta: Gajah Mada. Bank Sayriah Mandiri Surabaya)
Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Airlangga, Fakultas
PT. Prenhallindo Jogiyanto, H.M. Ekonomi dan Bisnis.
(2009) Sistem Informasi Keperilakuan. Romadhon Eko. (2019). Pengaruh Persepsi
Yogyakarta: Andi. Keamanan, Persepsi Kemudahan dan
Kamil, Luthfi. (2019). Pengaruh Persepsi Kepercayaan Terhadap Minat
Kepercayaan, Keamanan, dan Persepsi Penggunaan E-money, (Studi Kasus
Kemudahan Penggunaan Terhadap Masyarakat Kabupaten Sukoharjo)
Minat Penggunaan Gopay. Jurnal Jurnal Ekonomi & Bisnis.
Ekonomi & Bisnis IAIN, 1-116. Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
(2012). Manajemen Pemasaran, Edisi PT Raja Grafindo Persada
14, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. Schiffman, L. G. L.L. Kanu. (2007).
Marchelina, D. Pratiwi, R. (2018). Consumer Behavior, USA, New Jersey
Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Prentice Hall
Kemudahan, Persepsi Risiko dan Fitur Sobour, A. (2003). Psikologi Umum.
Layanan Terhadap Minat Penggunaan Bandung. CV. Pustaka Setia.
EMoney (Studi Kasus Pada Pengguna Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
E-Money Kota Palembang). Jurnal Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Akuntansi STIE Multi Data Palembang. Sugiyono. (2011). Statistika untuk
Priambodo, S., dan Prabawani, B. (2016) Penelitian, cetakan 19. Bandung:
Pengaruh Presepsi Manfaat, Persepsi Alfabeta
Kemudahan Penggunaan, Persepsi
Resiko, Terhadap Minat Menggunakan
57
Journal of Business Administration (JBA): Entrepreneurship and Creative Industry
Vol. 1, No.2, 2022

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian


Kuantiatif dan Kualitatif, Bandung:
Alfabeta.
Tri Ikhwan. (2018). Pengaruh Persepsi
Kemudahan, Persepsi Manfaat, Sikap
dan Norma Subyektif Terhadap
Penggunaan Emoney Dikalangan
Mahasiswa Universitas Islam Indonesia.
Utami, S.S., dan Kusumawati, B. (2017).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Menggunakan E-money (Study
pada Mahasiswa STIE Ahmad Dahlan
Jakarta). Jurnal Akutansi, Audit dan
Keuangan: BALANCE, XIV (2).
Winarsunu, Tulus. (2006). Statistik Dalam
Penelitian Psikologi Dan Pendidikan
Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.

Anda mungkin juga menyukai