Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

“INVESTING IN STOCKS”

ANGGOTA KELOMPOK

1. ALLESYA PUTRI HENSIE - 2021105321


2. DONATELLA AUDELETHA LENGKONG - 2021105213
3. IVAN ALEXANDER EFFENDI - 2021105279
4. NADYA NATALI WARDHANI - 2021105298

KALBIS INSTITUTE
FAKULTAS BISNIS DAN KOMUNIKASI
MANAJEMEN
2023-2024
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pasar modal memperdagangkan beberapa jenis sekuritas yang mempunyai tingkat


resiko berbeda-beda. Saham merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat
risiko yang cukup tinggi. Risiko tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan
diterima oleh investor di masa mendatang. Hal ini disebabkan risiko saham
berhubungan dengan keadaan keadaan yang terjadi seperti keadaan perekonomian,
politik, industri, dan keadaan perusahaan atau emiten. Return sendiri merupakan salah
satu faktor yang memotivasi investor untuk melakukan investasi dan juga merupakan
imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan,
atau bisa juga dikatakan return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi.

Apabila kita melihat dari sudut pandang lainnya, Investasi Saham sendiri juga dapat
menjadi sebuah investasi yang solid karena seiring berjalannya waktu, Hal ini
disebabkan karena kinerja saham biasa akan lebih baik dibandingkan dengan investasi
sejenis lainnya. Hal ini telah diversifikasi dengan mengurangi risiko saham, saham
likuid, dan pertumbuhan investasi yang telah ditentukan lebih dari sekedar suku
bunga. Investasi dalam aktiva dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak
langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan
dari suatu perusahaan baik melalui media perantara maupun dengan cara yang lain.
Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dan membeli saham dari perusahaan
investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari
perusahaan-perusahaan lain. Hal inilah yang kemudian membuat kami sebagai
peneliti tergerak untuk meneliti lebih dalam mengenai Investasi Saham ini, yang
diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan pembaca lebih luas lagi.
B. TUJUAN MAKALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan tujuan disusunnya makalah
penelitian ini, antara lain sebagai berikut :
a. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Investasi Saham
dalam bisnis.
b. Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai faktor - faktor apa saja
yang menyebabkan Investasi Saham bersifat fluktuatif.
c. Memberikan wawasan dan informasi mengenai bagaimana cara untuk
membaca atau memprediksi harga saham secara online.
d. Memberikan wawasan dan informasi mengenai bagaimana cara untuk
menyusun strategi dalam memahami resiko terkait berinvestasi pada Saham
Biasa.

C. MANFAAT MAKALAH
Berdasarkan tujuan dibuatnya makalah penelitian diatas, maka dapat dirumuskan
manfaat makalah sebagai berikut :
1. Bagi Calon Investor
Bagi para calon investor diharapkan makalah penelitian ini dapat menjadi
pengetahuan awal tentang investasi saham.
2. Bagi Pelajar
Bagi para mahasiswa atau pelajar diharapkan makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan tentang keuangan dalam bidang saham.
3. Bagi Penulis
Bagi penulis, diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan penulis tentang penerapan pada masalah sesungguhnya.
BAB 2
PEMBAHASAN

I. Berinvestasi dalam saham


Saham adalah investasi yang solid karena seiring berjalannya waktu, kinerja saham
biasa akan lebih baik semua investasi lainnya, diversifikasi mengurangi risiko saham,
saham likuid, dan pertumbuhan investasi Anda ditentukan oleh lebih dari sekedar
suku bunga.

Apa itu Investasi Saham?


Istilah investasi saham memang sudah akrab di telinga kita. Namun, jangan salah.
Sebagian masyarakat ada yang belum mengetahui apa itu investasi saham. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saham adalah surat bukti pemilikan bagian
modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar
kecilnya modal yang disetor.

Sedangkan berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham dapat diartikan sebagai
tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan
atau Perseroan Terbatas. Nah, investasi saham adalah penanaman modal dalam bentuk
penyertaan sejumlah dana oleh seseorang atau badan usaha yang mana melalui
instrumen tersebut mereka memiliki klaim atas aset dan penghasilan perusahaan serta
berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Artinya jika ingin memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan, maka secara
otomatis kamu akan mendapatkan bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut.
Namun, kamu juga harus bersiap saat melihat aktivitas perdagangan saham sehari-hari
yang mengalami fluktuasi naik turun karena ini hal yang wajar akibat dari permintaan
serta penawaran atas saham tersebut dan beberapa faktor lainnya.
Adapun tujuan dari investasi saham adalah sebagai berikut:
➢ Untuk mengembangkan aset karena modal yang kita serahkan akan dikelola
oleh perusahaan sehingga memungkinkan untuk terus berkembang.
➢ Menyiapkan dana untuk tujuan tertentu di masa depan.
➢ Mencari penghasilan jangka panjang.
➢ Modal pengembangan usaha.

Keuntungan Investasi Saham


Setelah mengetahui apa itu investasi saham dan tujuannya, mari lanjut ke pembahasan
berikutnya, yakni apa saja keuntungan saham. Dengan menjadi investor saham, kamu
akan mendapatkan dua keuntungan berikut:

1. Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi
perusahaan dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Capital Gain
Capital Gain adalah keuntungan ketika investor menjual saham dengan harga yang
lebih tinggi dari harga belinya. Saham merupakan aset yang likuid, jadi mudah untuk
diperjualbelikan (via Bursa).

Risiko Investasi Saham


1. Tidak Mendapatkan Dividen
Umumnya perusahaan membagi dividen ketika perusahaan menunjukkan kinerja yang
baik. Namun ketika perusahaan mengalami penurunan kinerja atau merugi maka
perusahaan tidak dapat membagikan dividen.
2. Capital Loss
Capital Loss merupakan kebalikan Capital Gain. Hal ini terjadi jika kita menjual
saham yang kita miliki lebih rendah dari harga beli.
3. Risiko Likuiditas
Jika pihak yang melakukan penawaran umum (Emiten) bangkrut atau dilikuidasi, para
pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah
seluruh kewajiban Emiten dibayarkan. Kemungkinan terburuknya adalah jika tidak
lagi aktiva yang tersisa, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa.
4. Saham Dihapus Dari BEI
Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya dari Bursa
(delisting) sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat diperdagangkan
(menjadi tidak likuid).

II. Membaca Harga Saham Online atau di koran


Kesehatan pasar saham diukur dengan indeks saham. Yang tertua dan indeks saham
yang paling banyak dikutip adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA), atau Dow.
Indeks berguna lainnya termasuk Standard & Poor’s 500, Russell 1000 dan 2000, dan
Wilshire 5000. Saham dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri-ciri perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut. Umum klasifikasinya meliputi blue-chip, pertumbuhan,
pendapatan, spekulatif, siklis, saham-saham defensif, saham-saham berkapitalisasi
besar, menengah, dan kecil.

III. Pahami bagaimana Saham itu Dihargai dan Apa yang Menyebabkan
Mereka Pergi Harga Naik Turun.
Ada dua pendekatan dasar dalam analisis keamanan—analisis fundamental dan
analisis teknis—walaupun banyak analis menggunakan kombinasi keduanya. Dengan
analisis fundamental, nilai suatu saham dihitung menggunakan waktu alat nilai uang,
dimana nilai saham adalah nilai sekarang darinya arus kas masa depan yang
diharapkan dengan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai dan sesuai.
Dengan menggunakan pendekatan alternatif, rasio harga atau pendapatan (P/E) yang
dapat dibenarkan adalah diperkirakan untuk setiap stok. Rasio P/E, atau pengganda
pendapatan, hanyalah harga per saham dibagi dengan laba per saham. Analisis SWOT
adalah hal lain kerangka kerja untuk menganalisis keamanan. Ini memaksa Anda
untuk melihat keduanya secara internal kekuatan dan kelemahan perusahaan dan
secara eksternal terhadap Peluang dan Ancaman.

Apa itu Analisis Fundamental?


Analisis fundamental adalah analisis yang digunakan oleh investor yang memiliki
tujuan investasi saham jangka panjang dengan cara mengukur kinerja keuangan,
kondisi ekonomi perusahaan, kondisi industri dan sektor terkait, serta analisis
terhadap ekonomi makro dan mikro.

Bagaimana cara melakukan analisis fundamental?

1. Top-down

Analisis top-down dilakukan dengan mengukur kondisi perusahaan


melalui gambaran secara umum. Terdapat empat hal yang dianalisis,
yaitu kondisi makro global, kondisi makro dalam negeri, prospek
pertumbuhan sektor, dan fundamental perusahaan. Ketika semua hal
tersebut menunjukkan hasil yang positif terhadap perusahaan, maka dapat
diasumsikan bahwa saham perusahaan tersebut memiliki prospek yang
baik.

2. Bottom-up

Analisis bottom-up tidak memperhatikan kondisi ekonomi dan siklus


pasar secara umum, melainkan hanya fokus pada perusahaan yang ingin
dibeli sahamnya dengan mengidentifikasi kinerja keuangan, produk atau
layanan, serta kondisi persaingan dengan kompetitor yang berdampak
pada kondisi perusahaan. Pendekatan ini memiliki prinsip bahwa
perusahaan dapat bertumbuh dan memiliki kinerja yang baik walaupun
industrinya sedang turun.

Apa itu analisis teknikal?

Analisis teknikal adalah analisis yang mengukur kinerja suatu saham dan arah harga
saham di masa depan berdasarkan data historis pergerakan harga dengan
menggunakan grafik dan beberapa indikator tertentu, seperti grafik garis (line chart),
grafik batang (bar chart), dan grafik lilin (candlestick). Analisis ini biasanya
digunakan oleh investor jangka pendek atau trader untuk bertransaksi saham dalam
jangka waktu yang lebih singkat.
Bagaimana cara melakukan analisis teknikal?

1. Mengidentifikasi arah pergerakan harga saham

Mengidentifikasi pergerakan harga yang sedang terjadi melalui grafik


atau chart saham yang bersangkutan, akan membantu menentukan kapan
waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham tersebut, sehingga
potensi keuntungan akan menjadi lebih optimal. Kamu dapat
melakukannya dengan menggunakan fitur Chart di POEMS.

2. Menentukan support dan resistance

Support merupakan batas harga terendah suatu saham pada periode


tertentu. Ketika saham bergerak menyentuh titik support, maka harga
akan berpotensi untuk kembali naik ke atas, sehingga kondisi ini dinilai
menjadi momen yang tepat untuk membeli saham. Namun, jika harga
saham menembus titik support (breakdown), maka harga akan turun
kembali menemukan titik support terbaru.

Sebaliknya, resistance merupakan batas harga tertinggi suatu saham pada


periode tertentu. Jika saham bergerak menembus titik resistance
(breakout), maka saham akan melanjutkan kenaikan harga dan
menemukan titik resistance terbaru, sehingga kondisi ini dinilai menjadi
momen yang tepat untuk menjual saham. Begitupun saat pergerakan
saham tidak berhasil menembus titik resistance, maka saham akan
bergerak turun dan memberi sinyal waktunya untuk take profit.

3. Melihat volume transaksi

Volume transaksi suatu saham biasanya terletak di bawah grafik harga


yang dipresentasikan dengan chart histogram. Volume yang tinggi diikuti
dengan turunnya harga saham menandakan sedang terjadinya kondisi
bearish atau pelemahan. Sebaliknya, volume yang tinggi diikuti dengan
kenaikan harga menunjukkan terjadinya kondisi bullish atau penguatan.
Lalu, apa saja perbedaan analisis teknikal dan fundamental?

1. Jangka waktu

Analisis fundamental digunakan oleh investor yang memiliki tujuan


investasi saham jangka panjang dalam waktu beberapa tahun, idealnya 3
hingga 5 tahun. Sementara itu, analisis teknikal digunakan oleh trader
dan investor jangka pendek untuk bertransaksi saham dalam jangka
waktu menit, jam, hari, maupun dalam beberapa minggu.

2. Hal yang dianalisis

Analisis fundamental memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi


nilai saham dan menggerakkan harganya dalam jangka panjang
berdasarkan kinerja keuangan, kondisi ekonomi perusahaan, kondisi
sektor dan industri terkait, serta analisis ekonomi makro dan mikro,
sedangkan analisis teknikal cenderung melihat trend pergerakan harga
saham melalui grafik untuk mengetahui arah pergerakan saham tersebut.

3. Indikator yang digunakan

Umumnya indikator analisis fundamental yang digunakan adalah Earning


per Share (EPS), Price to Earning Ratio (PER), Return on Equity (ROE),
Return on Asset (ROA), dan Price to Book Value (PBV).
Indikator-indikator tersebut digunakan untuk melihat apakah saham
tersebut layak untuk dibeli dan mendatangkan potensi keuntungan atau
tidak. Di sisi lain, analisis teknikal memiliki beberapa indikator yang
populer seperti Volume, Stochastic, Moving Average, dan Relative
Strength Index (RSI).

IV. Gunakan Investasi yang Berbeda Strategi.


Saat membeli saham, ada beberapa strategi investasi yang bisa Anda lakukan
ikuti, termasuk rata-rata biaya dolar, beli dan tahan, dan dividen rencana
reinvestasi. Rata-rata biaya dolar melibatkan investasi dari waktu ke waktu
daripada terjun ke pasar sekaligus. Beli dan tahan melibatkan investasi dan
membiarkan uang Anda diinvestasikan selama beberapa tahun. Dividen
rencana reinvestasi memungkinkan Anda menginvestasikan kembali dividen
Anda secara otomatis dalam stok.

Dollar Cost Averaging (DCA) adalah salah satu strategi investasi dengan
metode sederhana yang memungkinkan investor berinvestasi secara rutin
dalam periode tertentu. Strategi investasi ini akan memudahkan investor agar
disiplin mengalokasikan dana investasi setiap bulan atau setiap periode
tertentu secara rutin. Jadi, seorang investor tidak perlu menghiraukan harga
turun atau naik tetap konsisten berinvestasi. Dalam berinvestasi, seorang
investor tidak dapat benar-benar mampu memprediksi pergerakan harga
instrumen investasi di pasar modal. Untuk itu, investor perlu strategi khusus
agar memperoleh imbal hasil yang optimal. Seringkali, investor pemula kerap
mempertanyakan timing yang tepat untuk membeli dan menjual aset investasi.
Adanya strategi investasi Dollar Cost Averaging ini menjadi solusi terbaik
bagi investor pemula dalam berinvestasi. Saat investasi reksa dana, kamu
dapat berinvestasi secara rutin tanpa memperhatikan pergerakan nilai reksa
dana. Jika kamu menabung rutin reksa dana dalam jumlah tertentu, maka
kamu dapat lebih cepat mencapai tujuan investasi. Contohnya, saat
mempersiapkan dana darurat dengan berinvestasi reksa dana pasar uang, kita
dapat mengalokasikan 500 ribu dari penghasilan bulanan untuk investasi reksa
dana. Dengan menerapkan strategi ini, dapat mengukur jangka waktu investasi
sesuai tujuan. Dengan menerapkan strategi ini, kamu dapat memperoleh
berbagai manfaat sebagai berikut.

Rencana investasi kembali dividen (DRIP) adalah program yang


memungkinkan investor untuk menginvestasikan kembali dividen tunai
mereka ke dalam saham tambahan atau pecahan saham dari saham yang
mendasarinya pada tanggal pembayaran dividen. Meskipun istilah ini dapat
diterapkan pada pengaturan reinvestasi otomatis apa pun yang dilakukan
melalui perusahaan pialang atau investasi, istilah ini umumnya mengacu pada
program formal yang ditawarkan oleh perusahaan publik kepada pemegang
saham yang ada . Sekitar 650 perusahaan dan 500 dana tertutup saat ini
melakukannya.
Rencana investasi kembali dividen, atau DRIP, secara otomatis menggunakan
dana yang dihasilkan dari saham dividen untuk membeli lebih banyak saham
perusahaan. Strategi ini memungkinkan investor untuk menambah keuntungan
mereka dari waktu ke waktu dengan mengumpulkan lebih banyak saham, yang
kemudian akan membayar dividen yang akan diinvestasikan kembali.
Perhatikan bahwa dividen yang dibayarkan ke DRIP dikenakan pajak seperti
dividen biasa meskipun digunakan untuk membeli saham.

V. Pahami Resikonya Terkait dengan Berinvestasi Saham biasa.


Saham memiliki risiko lebih besar dibandingkan sekuritas lainnya. Namun,
Anda bisa menghilangkannya sebagian besar risiko ini melalui diversifikasi.
Namun, terkadang pasar saham turun drastis, dan ketika hal itu terjadi,
diversifikasi sebesar apa pun tidak akan mampu melakukannya membantu
Anda keluar. Jenis risiko tersebut, yang diakibatkan oleh pergerakan
keseluruhan di dalam pasar, diukur dengan beta. Beta rata-rata adalah 1,0,
yang berarti sebuah saham bergerak naik atau turun sebanyak yang dilakukan
pasar. Jika suatu saham memiliki beta lebih besar dari 1,0, itu akan bergerak
naik lebih dari pasar saat pasar bergerak naik dan akan lebih banyak bergerak
turun dibandingkan pasar saat pasar bergerak turun. Jika beta suatu saham
kurang dari 1,0, maka kenaikannya kurang dari pasar saat pasar bergerak naik
dan akan bergerak turun lebih sedikit dibandingkan pasar saat pasar bergerak
turun.
Pengertian beta saham adalah indikator untuk mengetahui pergerakan
sensitivitas suatu saham mengenai imbal hasil (return), serta tingkat resikonya
di pasar secara keseluruhan. Dalam hal ini, semakin besar nilai beta saham,
maka fluktuasi harga instrumen investasi juga akan memiliki risiko yang
tinggi. Secara umum, pergerakan pasar akan diwakili oleh Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). Intinya, kegunaan beta saham adalah untuk
mengetahui hubungan antara risiko dengan imbal hasil yang diharapkan ketika
berinvestasi.

​Jenis Beta Saham


Dalam dunia investasi, beta dilambangkan dengan simbol β, dan dikategorikan
ke dalam tiga jenis, diantaranya yaitu:

1. Saham Beta Kurang dari Satu


Jika pergerakan di pasar menunjukkan beta saham kurang dari satu (β < 1),
maka hal ini akan menunjukkan bahwa sensitivitas harga saham lebih kecil
dibandingkan IHSG. Misalnya, suatu perusahaan memiliki nilai beta saham
sebesar 0,5 dengan IHSG naik 1%.
Maka, harga saham di pasar indeks diperkirakan akan naik sebesar 0,5% saja.
Sebaliknya, apabila IHSG turun 2%, maka harganya pun akan turun sebanyak
1%.

2. Saham Beta di Atas Satu


Beta saham di atas satu (β > 1) memiliki volatilitas harga yang lebih tinggi,
atau di atas pasar. Misalnya, suatu perusahaan memiliki saham dengan nilai
beta 1,5 dengan IHSG yang naik 4%, maka harga asetnya akan meningkat
sebanyak 6%. Pada intinya, hal ini menandakan bahwa risiko sensitivitas
saham lebih besar daripada keuntungan pasar (return IHSG).

3. Beta Saham Negatif


Apabila beta saham negatif (β = -), maka tingkat keuntungan saham akan
bergerak secara berlawanan dari return pasar atau IHSG. Dengan begitu, jika
keuntungan IHSG menurun, maka harga saham akan mengalami kenaikan,
begitupun sebaliknya.

Rumus dan Cara Menghitung Beta Saham


Secara umum, berikut adalah rumus beta saham yang bisa digunakan, yaitu:
Beta saham = Kovarian (return aset atau market) / Varian (return market)
Sementara itu, terdapat cara menghitung saham dengan menentukan tiga hal
berikut, antara lain yaitu:

1. Tingkat Risk Free Rate


Risk free rate dalam beta saham adalah berupa suku bunga bebas risiko, yang
sudah dijamin melalui Undang-Undang (UU) oleh pemerintah.

2. Imbal Hasil Pasar


Selanjutnya, cara menghitung beta saham adalah dilakukan dengan
menentukan imbal hasil pasar melalui tingkat persentase return dari periode
tahunan, berikut rumusnya.

Imbal hasil atau return pasar periode X = ((Harga IHSG periode X + 1) -


(Harga saham periode n)) / Harga IHSG periode X * 100

3. Imbal Hasil Saham


Adapun cara menghitung imbal hasil beta saham adalah dilihat melalui tingkat
persentase return aset pada periode tahunan. Berikut rumusnya, yaitu:

Imbal hasil atau return pasar periode X = ((Harga IHSG periode X + 1) -


(Harga saham periode X)) / Harga saham periode X

Bagi seorang investor, manfaat perhitungan beta saham adalah untuk


membantu memahami pergerakan aset tersebut, apakah melaju ke arah yang
sama dengan pasar atau tidak.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Beta Saham


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beta saham adalah indikator untuk
mengetahui pergerakan saham. Namun, perlu diperhatikan, nilai prediksi ini
pun tidak selalu benar. Karena fluktuasi yang terjadi di pasar tidak pernah
terduga, sehingga imbal hasil atau keuntungannya pun tak selalu bisa
terdistribusi secara normal. Maka dari itu, ada baiknya menggunakan beta
saham dengan tujuan untuk mengevaluasi aset dari berbagai faktor, misalnya
teknis atau fundamental. Sebelum berasumsi, bahwa kegunaan perhitungan
beta saham adalah dapat membantu menambah keuntungan atau
menghilangkan sepenuhnya risiko dari portofolio investasi. Demikian
informasi mengenai beta saham, mulai dari pengertian, jenis-jenis, serta cara
menghitungnya. Dengan metode perhitungan ini, diharapkan para pembaca
dapat mengukur seberapa besar risiko yang ditambahkan saham ke dalam
portofolio.
BAB 3
KESIMPULAN

Secara umum, pinjaman ini memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan. Sebuah
Investing in stock membutuhkan pembayaran bunga dan pokok secara teratur interval, dengan
tingkat pembayaran ditetapkan sedemikian rupa sehingga pinjaman berakhir pada tanggal
yang telah ditentukan. Pinjaman konsumen dijamin atau tanpa jaminan, dalam hal ini
pinjaman yang dijamin merupakan pinjaman yang dijamin oleh aset tertentu. Dengan
pinjaman tanpa jaminan, tidak ada jaminan diperlukan. Selain itu, pinjaman dengan suku
bunga ditetapkan selama jangka waktu tersebut pinjaman, tetapi dengan pinjaman yang
memiliki suku bunga berbentuk variabel maka, tingkat bunga terikat pada pasar suku bunga
akan secara berkala menyesuaikan dalam rangka mencerminkan pergerakan di pasar suku
bunga tersebut. Kemudian, pinjaman ekuitas rumah, atau hipotek kedua, adalah pinjaman
yang menggunakan ekuitas yang dibangun peminjam di rumahnya sebagai jaminan atas
pinjaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Author OCBC NISP. (2023, July 4). Beta Saham: Pengertian, Jenis, Rumus, Hingga Cara

Menghitung. OCBC NISP. Retrieved September 14, 2023, from

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/07/04/beta-saham-adalah

. (2022, October 2). . - YouTube. Retrieved September 14, 2023, from

https://g.co/kgs/MjshqH

Author InvestasiKu. (2022, December 28). Apa itu Dollar Cost Averaging (DCA)? Investor

Pemula Wajib Tau! InvestasiKu. Retrieved September 14, 2023, from

https://www.investasiku.id/eduvest/saham/apa-itu-dollar-cost-averaging.

Author OCBC NISP. (2023, July 4). Beta Saham: Pengertian, Jenis, Rumus, Hingga Cara

Menghitung. OCBC NISP. Retrieved September 14, 2023, from

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/07/04/beta-saham-adalah

Author Investopedia. (2022, October 2). . Dividend Reinvestment Plans (DRIPs): Compound
Your Earnings. Retrieved September 14, 2023, from
https://www-investopedia-com.translate.goog/terms/d/dividendreinvestmentplan.asp?_x_tr_s
l=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Poems. (n.d.). Perbedaan Analisis Fundamental & Teknikal. POEMS. Retrieved September

14, 2023, from

https://www.poems.co.id/htm/Freeducation/Newsletter/v18/Vol117_analisisteknikalfun

damental.html

Anda mungkin juga menyukai