Anda di halaman 1dari 35

Investasi Saham : Perspektif Mahasiswa Dalam Berinvestasi

Saham dan Implikasinya Terhadap Pengoptimalan Kondisi


Keuangan Individu

1
PENDAHULUAN

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, investasi saham telah menjadi
salah satu bentuk investasi paling menarik dan populer di dunia keuangan. Investasi
saham memberi investor peluang untuk mengembangkan kekayaan mereka dalam
jangka panjang dengan membeli saham perusahaan dan mendapatkan keuntungan
dari apresiasi harga dan dividen. Investasi saham telah menjadi salah satu bentuk
investasi yang paling menarik dan relevan dalam dunia keuangan. Para investor
seringkali tertarik untuk menyelami pasar saham dengan harapan mendapatkan
keuntungan yang signifikan. Dalam perjalanan ini, pemahaman mendalam tentang
investasi saham menjadi kunci kesuksesan.

Investasi sendiri merupakan suatu kegiatan penanaman modal atau dana dengan
harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Menurut Benjamin Graham,
salah satu tokoh penting dalam dunia investasi) mengatakan "The stock market is a
device for transferring money from the impatient to the patient." Sedangkan Warren
Buffet mengatakan, jika kita ingin berinvestasi kita harus mengingat "Rule No. 1:
Never lose money. Rule No. 2: Never forget rule No.1.". Pengertian mengenai
investasi saham menurut Benjamin Graham dapat diringkas sebagai, bahwa Investasi
adalah suatu operasi yang, setelah terlepas dari perhitungan matematika yang cermat,
harus dapat memastikan perlindungan modal yang memuaskan dan juga memastikan
suatu peluang yang wajar untuk mendapatkan keuntungan yang masuk akal.

Menurut Peter Lynch, mantan manajer dana investasi Magellan Fund, mengajarkan
konsep bahwa investor dapat mendapatkan keunggulan dengan berinvestasi dalam
industri atau perusahaan yang mereka pahami dengan baik. Pendekatannya yang
praktis dan sukses menciptakan filosofi investasi yang lebih santai.

Perlunya memahami literasi keuangan pun menjadi kunci utama bagi individu yang
ingin terlibat dalam investasi saham. Literasi keuangan memainkan peran krusial
dalam konteks investasi saham, dimana pemahaman mendalam tentang konsep

2
keuangan dapat membuka pintu kesuksesan finansial. Investasi saham melibatkan
pengetahuan tentang resiko, potensi imbal hasil, dan strategi manajemen portofolio.
Dengan literasi keuangan yang baik, individu dapat membuat keputusan investasi
yang lebih cerdas, memahami prospek perusahaan, dan mengidentifikasi peluang
investasi yang berpotensi.

Selain itu, pemahaman terhadap istilah-istilah seperti dividen, harga saham, dan
analisis fundamental membantu investor membuat keputusan yang didasarkan pada
informasi yang kuat. Melalui literasi keuangan, investor dapat mengelola risiko
dengan lebih baik, merencanakan tujuan keuangan jangka panjang, dan
mengoptimalkan portofolio investasi mereka. Oleh karena itu, peningkatan literasi
keuangan menjadi kunci bagi individu yang ingin terlibat dalam investasi saham
dengan cara yang cerdas dan berkelanjutan.

Investasi saham adalah kegiatan mengalokasikan sejumlah dana untuk membeli


saham atau surat berharga lainnya dengan tujuan memperoleh keuntungan. Investasi
saham melibatkan pembelian saham perusahaan yang memiliki prospek
pertumbuhan yang baik dan potensi keuntungan yang tinggi (Burton Malkiel).
Menurut Peter Lynch, seorang mantan manajer dana investasi, menggambarkan
investasi saham sebagai upaya untuk menemukan perusahaan-perusahaan yang
memiliki pertumbuhan yang baik dan menginvestasikan dalam saham mereka
dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Bagi sebagian orang, investasi saham mungkin terkesan rumit dan penuh resiko.
Namun, pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja pasar saham, analisis
fundamental, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham dapat
membantu investor mengambil keputusan yang lebih cerdas dan tepat. Selain itu,
penting bagi investor untuk mengembangkan strategi investasi yang mencapai tujuan
keuangan mereka sambil memahami resiko yang ada.

3
Mengutip siaran pers Kementerian Keuangan, di situs OJK, Sri Mulyani
mengatakan: “Kemajuan digitalisasi di sektor keuangan yang telah memudahkan
akses terhadap berbagai produk investasi, namun harus diimbangi dengan
peningkatan literasi keuangan.” Yang paling penting ketahuilah karakteristik produk
yang diinvestasikan. Literasi merupakan prasyarat yang berguna untuk
merencanakan dan memelihara produk kerja yang ditanamkan pada tempat yang
tepat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). data ini mengasumsikan bahwa
Indonesia akan “menikmati" puncak bonus demografi, yang berarti jumlah penduduk
usia kerja (muda) akan lebih besar dibandingkan penduduk non-nasional pada tahun
2020 hingga 2030. Diperkirakan pada tahun 2030, jumlah penduduk yang bekerja
akan mencapai 68,01 persen dari total jumlah penduduk.

Indonesia memiliki potensi demografi yang menguntungkan dalam hal sumber daya
manusia, yang jika dikelola dengan baik, dapat menjadi kekuatan penggerak
pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan terkait dengan peningkatan lapangan
kerja, pendidikan, dan pelatihan keterampilan akan menjadi kunci untuk
mengoptimalkan potensi bonus demografi ini. Pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya perlu memfokuskan upaya mereka untuk menciptakan
kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan
seiring dengan dinamika bonus demografi yang diharapkan dan mempelajari literasi
keuangan.

4
Gambar 1.1 Inklusi Keuangan Dunia
(Sumber : Findex-WorldBank-2011)

Istilah financial inclusion atau inklusi keuangan menjadi tren pasca krisis 2008,
terutama didasari dampak krisis kepada kelompok in the bottom of the pyramid
(pendapatan rendah dan tidak teratur, tinggal di daerah terpencil, orang cacat, buruh
yang tidak mempunyai dokumen identitas legal, dan masyarakat pinggiran) yang
umumnya unbanked yang tercatat sangat tinggi di luar negara maju.

Gambar 1.2 Indeks Literasi Keuangan Indonesia


(Sumber : https://databoks.katadata.co.id/)

5
Berdasarkan studi Katadata Insight Center (KIC), indeks literasi keuangan
Indonesia diperkirakan mencapai 69,7 poin pada skala 0 hingga 100 poin pada tahun
2023. Nilai tersebut sebesar 66,5 poin pada tahun 2020, sehingga meningkat sejak
tahun 2020. Penilaian literasi keuangan terdiri dari tiga komponen. Pertama, pada
perilaku keuangan (behavior) skor mencapai 34,3 dari skala 0 hingga 45. Berikutnya,
literasi keuangan (knowledge) sebesar 23,3 poin pada skala 0 sampai 35 poin. Ketiga,
sikap terhadap keuangan diberi skor 12,1 poin pada skala 0 sampai 20.

Penting untuk dicatat bahwa investasi saham melibatkan risiko, dan performa masa
lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Oleh karena itu, para investor perlu
melakukan riset yang cermat sebelum membuat keputusan investasi dan diversifikasi
portofolio mereka untuk mengurangi risiko.

6
PEMBAHASAN

Investasi saham memiliki berbagai tujuan, yang dapat bervariasi tergantung pada
profil risiko, kebutuhan finansial, dan tujuan investasi individu. Berikut adalah
beberapa tujuan umum dari investasi saham:

1. Pertumbuhan Modal

Salah satu tujuan utama investasi saham adalah pertumbuhan modal.


Investor berharap nilai saham yang mereka beli akan meningkat seiring
waktu, sehingga mereka dapat menjual saham tersebut di masa depan
dengan harga yang lebih tinggi dan memperoleh keuntungan.

2. Pendapatan Dividen

Beberapa investor berfokus pada saham yang membayar dividen. Tujuan


mereka adalah untuk mendapatkan pendapatan reguler dari dividen yang
dibayarkan oleh perusahaan. Dividen dapat menjadi sumber pendapatan
pasif bagi investor.

3. Pensiun dan Keamanan Keuangan Masa Depan

Banyak orang berinvestasi dalam saham untuk mempersiapkan pensiun


dan menciptakan keamanan keuangan di masa depan. Investasi saham
jangka panjang dapat membantu membangun portofolio yang
memberikan keamanan finansial ketika seseorang memasuki masa
pensiun.

7
4. Diversifikasi Portofolio

Investasi saham merupakan cara untuk diversifikasi portofolio, yaitu


penyebaran risiko melalui berbagai jenis assets. Dengan memiliki saham
dari berbagai sektor dan industri, investor dapat mengurangi risiko terkait
dengan perubahan kondisi pasar tertentu.

5. Partisipasi dalam Pertumbuhan Ekonomi

Melalui investasi saham, individu dapat menjadi pemegang saham dalam


perusahaan-perusahaan yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Hal ini memungkinkan investor ikut serta dalam perkembangan dan
kesuksesan perusahaan-perusahaan tersebut.

6. Mengalahkan Inflasi

Investasi saham memiliki potensi untuk memberikan hasil yang dapat


mengalahkan laju inflasi. Dengan pertumbuhan nilai saham yang melebihi
tingkat inflasi, investor dapat mempertahankan daya beli mereka dalam
jangka panjang.

7. Keberlanjutan Warisan

Beberapa investor mungkin memiliki tujuan untuk menciptakan warisan


atau kekayaan yang dapat diturunkan kepada generasi mendatang.
Investasi saham, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi bagian penting
dari strategi ini.

8. Manfaat Pajak

Beberapa investasi saham dapat memberikan manfaat pajak, seperti


potensi untuk mendapatkan capital gains dengan tingkat pajak yang lebih
rendah daripada pendapatan biasa.

8
Penting untuk dicatat bahwa setiap investor memiliki kebutuhan dan tujuan yang
unik. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi dalam saham, penting untuk memahami
tujuan investasi pribadi, toleransi risiko, dan jangka waktu investasi yang
diinginkan. Diversifikasi dan penelitian yang cermat juga merupakan kunci
keberhasilan dalam mencapai tujuan investasi.

Untuk mencapai kesuksesan dalam investasi saham, pemahaman yang mendalam


terhadap jenis-jenis investasi saham menjadi krusial. Berikut ini merupakan
beberapa jenis saham berdasarkan kinerja keuangannya, antara lain:

1. Blue Chip Stocks

Gambar 2.1 Blue Chip Stocks


(Sumber : www.geeksforgeeks.org)

Blue Chip Stocks merupakan jenis saham yang banyak diburu oleh para
investor. Hal ini disebabkan karena saham yang diperjual - belikan adalah
saham yang berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi dan kinerja
keuangan yang baik. Biasanya investor yang memiliki saham ini dapat
meraih dividen yang stabil karena emitennya termasuk ke dalam daftar
blue chip yang rajin membagikan dividen.

9
2. Income Stocks

Gambar 1.2 Gambar Income Stocks


(Sumber :www.investorplace.com )

Income Stocks merupakan jenis saham yang memiliki keunggulan dalam


hal membayar dividen lebih tinggi dibandingkan rata - rata dividen yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
kemampuan emiten dalam menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan
dapat secara teratur membagikan dividen tunai yang kemudian menjadi
daya tarik tersendiri bagi para investor.

3. Growth Stocks
Jenis saham ini dibagi menjadi dua, yaitu Well-Known dikatakan hampir
mirip dengan Blue Chip. Hal ini disebabkan karena pada saham jenis ini
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan pada umumnya
dikenal sebagai leader pada industri sejenis karena memiliki reputasi
tinggi di mata perusahaan. Jenis lainnya Lesser - Known, jenis saham ini
tidak termasuk sebagai leader dalam industri, Namun saham ini tetap
memiliki growth stock. Biasanya merupakan saham dari perusahaan
daerah, sehingga cenderung kurang populer di kalangan emiten.

10
Gambar 1.3 Grafik Growth Stocks
(Sumber : www.investopedia.com )

4. Speculative Stocks
Speculative Stocks merupakan saham yang berpotensi untuk
menghasilkan laba yang tinggi di masa mendatang. Biasanya para investor
yang memiliki profil risiko high risk akan cenderung menyukai jenis
saham ini. Namun perlu diketahui bahwa jenis saham ini tidak dapat
secara konsisten menghasilkan laba yang tinggi dari tahun ke tahun.

Gambar 1.4 Grafik Speculative Stocks


(Sumber : www.quora.com/What-are-speculative-stocks )

11
5. Counter Cyclical Stocks
Counter Cyclical Stocks merupakan saham yang paling stabil
dibandingkan jenis saham lainnya pada saat kondisi ekonomi tengah
bergejolak. Hal ini disebabkan karena saham ini tidak terpengaruh dengan
kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis lainnya secara umum.
Apabila terjadi resesi ekonomi, maka saham ini akan tetap tinggi,
dikarenakan emitennya mampu untuk memberikan dividen yang tinggi
sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan
yang tinggi meskipun sedang terjadi resesi. Biasanya emiten yang terdapat
pada investasi saham ini bergerak dalam produk consumer goods dan
rokok (dibutuhkan oleh masyarakat).

Gambar 1.5 Business Cycle


(Sumber : https://www.investopedia.com/terms/b/businesscycle.asp )

12
Dalam berinvestasi saham, terdapat beberapa komponen yang penting untuk
diketahui oleh investor sebelum melakukan transaksi pada bursa saham, antara
lain :
1. Market Value
Market Value merupakan sebuah barometer yang dapat menunjukan
persepsi investor terhadap prospek dari suatu perusahaan emiten. Sebelum
berinvestasi, umumnya investor akan melakukan analisis terhadap harga
saham yang layak berdasarkan penilaian laporan keuangan suatu
perusahaan dan prospeknya dimasa mendatang. Maka, semakin tinggi
tingkat valuasi, maka akan semakin besar pula market value nya.

2. Earning Per Share


EPS merupakan nilai yang dihitung berdasarkan alokasi keuntungan
perusahaan pada setiap saham individu. Semakin tinggi Nilai EPS berarti
perusahaan tersebut semakin bagus untuk investasi.

3. Book Value Per Share


Book value per share dihitung berdasarkan pembagian ekuitas perusahaan
dengan jumlah saham yang beredar.

4. Market Value Per Share


Market value per share adalah nilai yang dihitung dengan
mempertimbangkan market value perusahaan dibagi jumlah saham
beredar.

5. Market/Book Ratio
Rasio ini digunakan untuk membandingkan market value perusahaan
dengan book value-nya. Untuk mendapatkan nilainya, kamu harus
membagi market value per share dengan book value per share.

13
6. Price Earnings (P/E) Ratio
P/E ratio merupakan harga saham saat ini dibagi penghasilan per saham.

7. Book Value
Book value adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan “buku” (laporan
keuangan). Secara teoritis, book value menunjukkan total nilai perusahaan
jika semua aset perusahaan dijual dan semua liabilitasnya dilunasi. Ini
merupakan nilai yang akan diterima oleh para investor dan kreditor
perusahaan, seandainya perusahaan tersebut gulung tikar dan terpaksa
dilikuidasi.

MANFAAT INVESTASI SAHAM

Investasi saham dapat memberikan berbagai manfaat bagi para pengguna, seperti
dividen dan pembagian keuntungan. Beberapa perusahaan membayar dividen
kepada pemegang saham sebagai bagian dari laba bersih mereka. Pemberian
dividen baru dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham
dalam RUPS. Hal Ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi investor.
Dividen dapat berupa uang tunai, artinya setiap pemegang saham diberikan
dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham.
Keuntungan lainnya bisa berupa saham yang diberikan dividen sejumlah saham
sehingga jumlah saham yang dimilikinya akan bertambah.

Selain dividen, pertumbuhan harga saham dapat meningkatkan nilai modal


investasi. Jika perusahaan berkembang dan nilai sahamnya meningkat, pemegang
saham dapat mengalami keuntungan modal saat menjual saham mereka. Apabila
pembaca dapat mengelola investasi saham dengan bijak, maka investasi ini dapat
menjadi bagian penting dari perencanaan keuangan jangka panjang.

14
FAKTOR PENYEBAB NAIK TURUNNYA HARGA SAHAM

Di sisi lain, saham pun bisa mengalami naik turun dan bersifat fluktuatif, bisa naik
bisa turun sama halnya dengan harga barang atau komoditi di pasar. Bagi
beberapa orang disitulah seninya, bila pasar statis tidak Dalam teori ekonomi, naik
turunnya harga saham merupakan sesuatu yang lumrah karena hal itu digerakkan
oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika permintaan tinggi maka harga
akan naik, sebaliknya jika penawaran tinggi harga akan turun.

Secara umum ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turun harga saham
suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam
perusahaan, seperti faktor fundamental yang menjadi utama penyebab harga
saham naik atau turun yang harus selalu dicermati dalam berinvestasi saham.
Saham dari perusahaan yang memiliki fundamental baik akan menyebabkan tren
harga sahamnya naik. Sedangkan saham dari perusahaan yang memiliki
fundamental buruk akan menyebabkan tren harga sahamnya turun. Selain itu,
kebijakan yang diambil manajemen perusahaan dapat mengubah hal-hal yang
bersifat fundamental dalam perusahaan, contohnya terjadinya akuisisi, merger,
right issue, atau divestasi.

Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar perusahaan
yang dimana kondisi fundamental ekonomi makro menjadi dampak langsung
naik dan turunnya harga saham, misalnya Naik atau turunnya suku bunga yang
diakibatkan kebijakan Bank Sentral Amerika (Federal Reserve). Naik atau
turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan nilai ekspor impor yang
berakibat langsung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Tingkat inflasi juga
termasuk dalam salah satu faktor kondisi ekonomi makro.

15
Pengangguran yang tinggi yang diakibatkan faktor keamanan dan goncangan
politik juga berpengaruh secara langsung terhadap naik atau turunnya harga
saham. Selain faktor itu, hubungan antara tingkat suku bunga perbankan dan
pergerakan harga saham juga sangat jelas. Ketika suku bunga perbankan melejit,
harga saham yang diperdagangkan di bursa akan cenderung turun tajam. Hal ini
dapat terjadi karena beberapa kemungkinan.

Pertama, ketika suku bunga perbankan naik, banyak investor yang mengalihkan
investasinya ke instrumen perbankan semisal deposito. Dengan naiknya suku
bunga tersebut, investor dapat meraup keuntungan yang lebih banyak. Kedua,
bagi perusahaan, ketika suku bunga perbankan naik, mereka akan cenderung
untuk meminimalkan kerugian akibat dari meningkatnya beban biaya. Hal ini
terjadi karena sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada perbankan.

Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing juga menjadi faktor eksternal
terjadinya naik turun saham. Kuat lemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing
sering kali menjadi penyebab naik turunnya harga saham di bursa. Secara logika,
ini sangat masuk akal. Konsekuensi dari fluktuasi kurs tersebut bisa berdampak
positif maupun negatif bagi perusahaan-perusahaan tertentu, khususnya yang
memiliki beban utang mata uang asing.

Gambar 1.6 Grafik Fluktuasi Kurs Rupiah


(Sumber : www.ceicdata.com/id/indicator/indonesia/exchange-rate-against-usd )

16
Perusahaan importir atau perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing
akan dirugikan akibat melemahnya kurs. Sebab hal ini akan berakibat pada
meningkatnya biaya operasional dan secara otomatis juga mengakibatkan
turunnya harga saham yang ditawarkan. Sebagai contoh kasus adalah
melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS sering kali melemahkan harga-harga
saham di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kebijakan Pemerintah dapat mempengaruhi harga saham meskipun kebijakan itu


masih dalam tahap wacana dan belum terealisasi. Banyak contoh dari kebijakan
Pemerintah yang menimbulkan volatilitas harga saham, seperti kebijakan ekspor
impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan Penanaman Modal Asing
(PMA), dan lain sebagainya.

Terkadang panic buying dapat memicu naik turunnya saham, karena kepanikan
ini akan menuntut investor untuk melepas (menjual) sahamnya. Kondisi ini akan
menyebabkan tekanan jual, sehingga harga saham akan turun. Dalam fenomena
panic selling, para investor ingin segera melepas sahamnya tanpa peduli
harganya, karena takut harganya akan semakin jatuh. Tindakan ini lebih dipicu
oleh emosi dan ketakutan bukan berdasar analisis yang rasional. Hindari menjual
saham karena terbawa kepanikan. Analisis lebih dulu saham yang ingin dijual,
apakah secara fundamental saham tersebut masih layak dipegang. Memiliki
saham yang bagus sama saja seperti memiliki sebagian kecil dari perusahaan yang
bagus dan bonafit.

Terakhir, penyebab naik turun harga saham juga bisa disebabkan karena
manipulasi pasar. Manipulasi pasar biasanya dilakukan investor-investor
berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa untuk
memanipulasi kondisi tertentu demi tujuan mereka, baik menurunkan maupun
meningkatkan harga saham. Hal ini sering disebut dengan istilah rumor. Namun
penyebab oleh faktor ini biasanya tidak akan bertahan lama. Fundamental
perusahaan yang tercermin di laporan keuangan yang akan mengambil kendali
terhadap tren harga sahamnya.

17
STRATEGI INVESTASI SAHAM

Strategi berperan sebagai landasan yang kuat dalam meraih kesuksesan dalam
investasi saham. Agar menghindari turunnya harga saham, perlu melakukan
strategi yang tepat. Berikut adalah strategi dalam berinvestasi saham:
1. Melakukan Diversifikasi
Dengan melakukan diversifikasi, hal ini secara otomatis akan
meringankan kerugian yang mungkin diterima ketika salah satu harga
saham mengalami penurunan.

2. Menyesuaikan dengan Tujuan Financial


Melakukan investasi harus disesuaikan dengan tujuan, baik jangka
pendek, menengah maupun panjang. Jika ingin memaksimalkan profit,
maka harus fokus pada tujuan finansial jangka panjang, sehingga waktu
untuk mengelola portofolio lebih banyak. Individu juga harus melihat,
apakah hal yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan finansial yang
dimiliki atau tidak.

3. Melakukan Rebalancing
Rebalancing adalah proses penyeimbangan portofolio yang dimiliki.
Tujuan dari aktivitas ini adalah menjaga nilai aset serta menyesuaikan
alokasi dana di setiap saham yang ingin dijadikan sebagai instrumen
investasi.

4. Melakukan Analisa Saham


Aktivitas investasi saham pastinya akan menganalisa terlebih dahulu agar
memastikan tepat atau tidak alokasi dana yang akan diinvestasikan.
Analisa harus dilakukan dengan detail, jelas serta memiliki perhitungan
yang lengkap.

18
BAGAIMANA CARA MENGANALISIS SAHAM?
Pembahasan tentang strategi investasi saham dapat dilengkapi dengan
pemahaman mendalam tentang analisis saham. Analisis saham adalah proses
evaluasi yang digunakan oleh investor untuk memahami nilai sebenarnya dari
sesuatu saham dan menentukan apakah saham tersebut merupakan pilihan
investasi yang cerdas. Oleh karena itu terdapat dua pendekatan utama dalam
analisis saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Analisis fundamental adalah analisis yang digunakan oleh investor yang memiliki
tujuan investasi saham jangka panjang dengan cara mengukur kinerja keuangan,
kondisi ekonomi perusahaan, kondisi industri dan sektor terkait, serta analisis
terhadap ekonomi makro dan mikro. Salah satu kelebihan analisis fundamental
adalah analisis yang menghindari banyak permasalahan yang terkait dengan
model dan metode penelitian berdasarkan tingkat diskonto arus kas (Gumati,
2011: 308).

Menurut Suad Husnan (2009: 307), analisis fundamental adalah “proses


meramalkan harga saham di masa depan dengan memperkirakan faktor-faktor
fundamental yang akan mempengaruhi harga saham di masa depan dan
menerapkan hubungan antara variabel-variabel tersebut untuk memperoleh
perkiraan harga saham”. Maulana (2017), menyatakan bahwa faktor dasar yang
biasa diteliti adalah Return on Equity (ROE), Earnings Per Share (EPS), dan Debt
Ratio.

Tahapan analisis fundamental ada dua, yaitu top-down dan button-up. Analisis
top-down menilai kondisi perusahaan dari yang paling umum ke yang paling
khusus. Faktor yang dievaluasi meliputi kondisi makro global, kondisi makro
dalam negeri, prospek pertumbuhan sektor, dan fundamental perusahaan. Jika
semua faktor ini positif, saham perusahaan dianggap memiliki prospek yang baik.

19
Sedangan analisis bottom-up menekankan penilaian spesifik pada perusahaan
tanpa memperhatikan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Fokusnya pada
kinerja keuangan, produk, layanan, dan persaingan. Pendekatan ini meyakini
bahwa perusahaan dapat sukses bahkan dalam kondisi industri yang sedang
menurun. Contoh analisis fundamental ditemukan pada laporan keuangan, rasio
keuangan, dividen dan kebijakan dividen, manajemen perusahaan, prospek
industri, analisis SWOT, inovasi dan riset, serta.faktor makro ekonomi.

Tidak hanya analisis fundamental, analisis lain adalah analisis teknika. Analisis
yang mengukur kinerja suatu saham dan arah harga saham di masa depan
berdasarkan data historis pergerakan harga dengan menggunakan grafik dan
beberapa indikator tertentu, seperti (line chart, bar chart, dan candlestick).
Analisis sering digunakan oleh investor jangka pendek atau trader untuk
bertransaksi saham dalam jangka waktu yang lebih singkat. Analisis teknikal
merupakan suatu metode analisis yang memungkinkan investor memperkirakan
arah pergerakkan harga suatu saham, yaitu apakah saham tersebut akan naik atau
turun (Widiatmodjo, 2004).

Analisis teknikal ini memungkinkan trader membaca pergerakan harga di masa


depan menggunakan grafik. Grafik adalah simbol yang muncul dalam
pergerakkan harga. Simbol-simbol ini dibentuk oleh harga penutupan, yang
menunjukkan frekuensi pembentukan simbol dalam hitungan menit, jam, dan
hari.

20
Analisis teknikal memiliki tahapan, seperti berikut:

1. Pemilihan Instrumen Analisis


- Dalam hal ini harus menentukan saham atau instrumen keuangan lainnya
yang akan dianalisis. Memastikan data historis harga dan volume
perdagangan tersedia untuk analisis.
-
2. Pemahaman Konsep Dasar
- Mempelajari konsep dasar dalam analisis teknikal, termasuk support dan
resistance, tren, pola grafik, dan indikator teknikal.
-
3. Pengamatan Chart
- Dengan memperhatikan grafik harga saham dengan berbagai kerangka
waktu (daily, weekly, monthly) untuk mengidentifikasi pola dan tren yang
mungkin ada.
-
4. Identifikasi Pola Grafik
- Mencari pola grafik seperti double tops, double bottoms, head and
shoulders, triangles, dan lainnya. Pola ini dapat memberikan petunjuk
tentang perubahan potensial dalam arah harga.
-
5. Penggunaan Indikator Teknik
- Dengan menerapkan indikator teknikal seperti moving averages, Relative
Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD),
dan lainnya untuk membantu mengkonfirmasi tren dan mengidentifikasi
kondisi overbought atau oversold.

21
6. Analisis Volume Perdagangan
- Memperhatikan volume perdagangan karena dapat memberikan
konfirmasi terhadap perubahan harga. Volume yang tinggi saat tren
berlanjut dapat mengindikasikan kekuatan, sedangkan volume yang
menurun dapat mengindikasikan potensi pembalikan.
-
7. Identifikasi Support dan Resistance
- Perlunya menentukan level support dan resistance yang signifikan
berdasarkan pola grafik atau level historis. Support adalah level di bawah
harga saat ini yang dapat menahan penurunan harga, sementara resistance
adalah level di atas harga saat ini yang dapat menahan kenaikan harga.
-
8. Analisis Trend Saham
- Mengidentifikasi tren umum saham dengan memperhatikan puncak dan
lembah pada grafik. Trend bisa menjadi bullish (naik), bearish (turun),
atau sideways (datar).
-
9. Penggunaan Analisis Time Frame
- Perlunya menyesuaikan analisis teknikal dengan time frame investasi
sendiri. Analisis jangka pendek mungkin memerlukan penyesuaian
strategi dibandingkan dengan analisis jangka panjang.
-
10. Pembuatan Keputusan
- Menggabungkan informasi dari langkah-langkah sebelumnya untuk
membuat keputusan investasi. Tidak lupa mempertimbangkan untuk
menggunakan manajemen risiko, seperti menetapkan stop-loss atau take-
profit.

22
Analisis teknikal biasanya perlu menentukan tren terkini Dengan
memperhatikan grafik saham seorang atau perusahaan, terlihat bahwa dalam
beberapa bulan terakhir, saham tersebut telah menunjukkan tren bullish,
menciptakan puncak dan lembah yang semakin tinggi. Penyesuaian time frame
juga menjadi contoh analisis teknikal.

REVIEW ARTIKEL ILMIAH

1) “Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Para Generasi Muda”

Peneliti : Rahayu E, Khoirudin R


Tahun : 2023

Mahasiswa adalah generasi muda yang dijadikan sasaran utama agar menjadi
investor baru di pasar modal. Pasar modal sendiri merupakan suatu alat subsidi
untuk perusahaan atau organisasi dan pemerintah, dan sebagai alat instrumen
spekulasi pemilik cadangan dana (investor) (Otoritas Jasa Keuangan, 2017).
Seiring berkembangnya kondisi perekonomian, jumlah investor muda yang ada di
Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal mencapai 11,88
juta orang pada Oktober 2023. Hadirnya fenomena ini, tentunya harus disertai
dengan pembekalan literasi keuangan kepada para generasi muda. Hal ini
bertujuan supaya para generasi muda khususnya mahasiswa, memiliki
pemahaman terkait kondisi investasi saat ini.

Pengetahuan dan pemahaman tentang kondisi investasi memiliki peran penting


dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi, sebagai suatu informasi
tentang cara menggunakan sebagian dana agar mendapat laba kedepannya
(Wibowo, 2019; Nisa & Zulaika, 2017). Pengetahuan dan pemahaman investasi
juga diperlukan terutama untuk menjadi pertimbangan bagi mahasiswa agar kita
terhindar dari suatu kerugian dalam berinvestasi.

23
Pengetahuan dan pemahaman ini dapat diperoleh mahasiswa dari membaca buku
maupun dari materi kuliah pasar modal, portofolio dan investasi (Mega & Semara,
2015; Merawati & Putra, 2015). Pengetahuan ini diperlukan supaya terhindar dari
kerugian saat berinvestasi di pasar modal. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semakin seseorang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik
tentang kondisi investasi, maka pasti akan menimbulkan keinginan untuk
berinvestasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana motivasi
investasi, pengetahuan dan pemahaman investasi, modal minimal investasi,
manfaat investasi, serta persepsi risiko atas investasi mempengaruhi minat
mahasiswa berinvestasi saham di pasar modal.

2) “Implikasi Literasi Keuangan terhadap Pengoptimalan Kondisi Keuangan


Para Investor Muda”

Peneliti : Rizaldy M, Baihaqqy I


Tahun : 2022

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi literasi keuangan
dan perilaku pengelolaan keuangan pada mahasiswa, serta untuk menganalisis
pengaruh literasi keuangan terhadap pengoptimalan kondisi keuangan para
investor muda di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode empiris dan verifikatif. Cara pengambilan data pada penelitian ini
adalah menggunakan metode survei yang dimana dilakukan pengambilan sampel
dan populasi melalui kuesioner untuk mengumpulkan data. Data yang dipakai
dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner, serta data sekunder sebagai pendukung yang berupa dokumen,
penelitian terdahulu, jurnal dan buku yang relevan dengan penelitian ini.
Penelitian ini mengambil populasi yang mengacu kepada sosial ekonomi,
(pendapatan) dan demografi (jenis kelamin dan lingkungan). Dalam menentukan
sampel pada penelitian ini adalah teknik proportional stratified random sampling.

24
Literasi keuangan merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan pengetahuan
dan pemahaman mengenai informasi investasi baik tentang kondisi suatu
investasi, jenis suatu investasi, dan lain sebagainya, dengan tujuan agar para
investor muda mengetahui keuntungan yang akan diperoleh ketika berinvestasi
serta untuk menghindari kerugian dalam berinvestasi. Hal ini penting karena
dengan pemahaman yang baik serta diikuti oleh pengetahuan yang luas mengenai
investasi, tidak mungkin apabila tidak tertarik untuk berinvestasi di pasar modal
(Mega & Semara, 2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok generasi
muda mampu menjadi mediasi dan moderasi atas literasi keuangan terhadap
perilaku keuangan, hal ini menandakan bahwa penting bagi setiap kelompok
generasi muda untuk senantiasa meningkatkan literasi keuangan agar supaya
memiliki perilaku keuangan yang baik.

DISKUSI TANYA JAWAB

1. Mana yang lebih baik, analisis fundamental atau teknikal?


➢ Pilihan antara analisis fundamental dan analisis teknikal dalam saham
tergantung pada preferensi dan gaya investasi kita. Analisis fundamental
melibatkan evaluasi kesehatan perusahaan dan faktor-faktor ekonomi
yang dapat mempengaruhi nilai saham, sementara analisis teknikal
menggunakan data historis pergerakan harga untuk membuat keputusan.
Beberapa investor memilih menggabungkan kedua pendekatan untuk
pengambilan keputusan yang lebih holistik.

2. Contoh mendapatkan potensi capital gain & seperti apa situasinya?


➢ Seorang investor membeli 100 lembar saham XYZ pada bulan Januari se
harga $50 per lembar, dengan total investasi sebesar $5,000. Beberapa
bulan kemudian, harga saham XYZ naik menjadi $70 per lembar. Melihat
potensi keuntungan, investor memutuskan untuk menjual 100 lembar
saham XYZ pada bulan Juni se harga $70 per lembar. Total pendapatan
dari penjualan saham tersebut adalah $7,000.

25
Keuntungan modal atau capital gain dapat dihitung dengan
mengurangkan harga beli dari harga jual.

- Capital gain = Harga Jual - Harga Beli


- Capital gain = $7,000 - $5,000 = $2,000.

Dalam contoh ini, investor memperoleh capital gain sebesar $2,000 dari
investasinya dalam saham XYZ. Capital gain dapat bersifat jangka
pendek (kurang dari satu tahun) atau jangka panjang (lebih dari satu
tahun), tergantung pada periode waktu antara pembelian dan penjualan
saham.

3. Apakah perbedaan antara trading saham dan investasi saham dan faktor
yang dipertimbangkan dalam keduanya?
➢ Trading Saham
● Trading saham dan investasi saham adalah dua pendekatan yang
berbeda dalam berurusan dengan pasar saham. Berikut adalah
perbedaan utama antara keduanya, beserta faktor-faktor yang
sering kali dipertimbangkan:
● Tujuan Utama yaitu profit Jangka Pendek yang menghasilkan
keuntungan dalam jangka pendek dengan memanfaatkan fluktuasi
harga saham.
● Waktu Tunggu dalam jangka waktu pendek yaitu trader cenderung
memegang saham untuk waktu yang relatif singkat, mulai dari
beberapa detik hingga beberapa bulan.
● Analisis Teknikal Grafik dan Indikator, seperti pola grafik,
indikator teknis, dan analisis pergerakan harga, sering digunakan
untuk membuat keputusan trading.
● Aktivitas Harian, trader saham sering terlibat dalam aktivitas
harian, bahkan beberapa kali dalam sehari, untuk memanfaatkan
peluang trading.

26
● Risiko Kecil hingga Tinggi, bergantung pada strategi, trading
saham dapat memiliki tingkat risiko yang rendah hingga tinggi,
terutama jika menggunakan leverage.

➢ Investasi Saham
● Tujuan Utamanya untuk pertumbuhan Jangka Panjang: Tujuan
utama investasi saham adalah pertumbuhan modal jangka panjang
dan mungkin penerimaan dividen.
● Waktu Tunggunya jangka Waktu Panjang yang dimana investor
cenderung memegang saham untuk jangka waktu yang lebih lama,
sering kali bertahun-tahun atau bahkan dekade.
● Analisis Fundamental pada laporan keuangan dan kesehatan
perusahaan, seperti pemeriksaan laporan keuangan, prospek
bisnis, dan manajemen perusahaan, sering digunakan untuk
membuat keputusan investasi.
● Aktivitas Pasif, biasanya investor saham mungkin melakukan
pemantauan rutin, tetapi tidak terlibat dalam aktivitas harian yang
intensif seperti trading.
● Risiko Rendah hingga Menengah, investasi saham jangka panjang
cenderung memiliki risiko yang lebih rendah daripada trading
saham, terutama jika dilakukan secara diversifikasi dan dengan
pemahaman yang baik terhadap perusahaan.

➢ Faktor yang Dipertimbangkan
1. Berdasarkan Tujuan Investasi atau Trading
- Trading: Keuntungan jangka pendek.
- Investasi: Pertumbuhan jangka panjang.

2. Jangka Waktu Tunggu


- Trading: Jangka waktu singkat
- Investasi: Jangka waktu panjang.

27
3. Analisis yang Digunakan
- Trading: Analisis teknikal.
- Investasi: Analisis fundamental.
4. Aktivitas
- Trading: Aktivitas harian yang intensif.
- Investasi: Pemantauan yang lebih pasif.
5. Tingkat Risiko
- Trading: Risiko tinggi, terutama jika menggunakan
leverage.
- Investasi: Risiko lebih rendah jika dielola dengan baik.

Perlu dicatat bahwa ada juga gaya trading jangka panjang dan investasi
yang melibatkan saham. Pemilihan antara trading dan investasi tergantung
pada toleransi risiko, tujuan keuangan, dan preferensi pribadi masing-
masing individu. Beberapa orang juga memilih untuk menggabungkan
kedua pendekatan ini untuk mencapai diversifikasi dan mencapai tujuan
keuangan mereka.

4. Apa dampak krisis global, seperti krisis ekonomi atau perang terhadap
harga saham?
➢ Dalam banyak kasus, pasar saham mengalami penurunan nilai signifikan
selama krisis ekonomi. Investor seringkali menjual saham mereka sebagai
respons terhadap ketidakpastian dan risiko ekonomi yang tinggi. Krisis
ekonomi cenderung meningkatkan tingkat volatilitas di pasar saham.
Fluktuasi harga saham dapat menjadi lebih besar dan lebih sering terjadi
karena investor bereaksi terhadap perkembangan ekonomi yang tidak
pasti.

28
Krisis ekonomi seringkali menyebabkan masalah likuiditas di pasar
saham. Penurunan kepercayaan investor dapat mengakibatkan kurangnya
minat untuk membeli saham, yang dapat mempengaruhi likuiditas pasar.
Tidak semua sektor di pasar saham bereaksi seragam terhadap krisis
ekonomi. Beberapa sektor, seperti sektor keuangan dan konsumen,
mungkin lebih berpengaruh daripada yang lain tergantung pada sifat krisis
tersebut. Krisis ekonomi dapat meningkatkan jumlah perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan, bahkan hingga kebangkrutan. Ini dapat
mengakibatkan penurunan nilai saham perusahaan dan mengganggu
stabilitas pasar.

Terkadang langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk


merespons krisis, seperti stimulus ekonomi, kebijakan moneter, atau
intervensi langsung, dapat memiliki dampak yang signifikan pada pasar
saham. Tindakan ini dapat mempercepat atau meredakan penurunan pasar.
Krisis ekonomi seringkali memicu perubahan tingkat suku bunga oleh
bank sentral. Perubahan ini dapat mempengaruhi valuasi saham dan
keputusan investasi. Sentimen investor memainkan peran penting selama
krisis ekonomi. Ketidakpastian dan kekhawatiran juga dapat
menyebabkan investor menjauh dari pasar saham atau melakukan
penjualan panik. Meskipun krisis ekonomi seringkali membawa dampak
negatif, beberapa investor melihatnya sebagai kesempatan untuk membeli
saham dengan harga yang lebih rendah. Strategi investasi kontrarian dapat
diterapkan untuk mengambil keuntungan dari situasi ini.

29
5. Apakah antara kedua analisis fundamental dan teknikal ada kecocokan bagi
pihak perusahaan?
➢ Pada perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat, seperti
pertumbuhan laba yang konsisten, rasio keuangan yang sehat, dan pangsa
pasar yang baik, analisis fundamental dapat menjadi kunci. Faktor-faktor
seperti pendapatan, laba bersih, utang, dan dividen dapat menjadi fokus
utama dalam mengevaluasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki rencana
ekspansi, inovasi, atau proyek strategis, analisis fundamental dapat
membantu dalam memahami bagaimana rencana tersebut dapat
mempengaruhi kinerja jangka panjang perusahaan.

Analisis fundamental sangat berguna ketika berurusan dengan industri


yang kompleks, di mana faktor-faktor seperti regulasi, persaingan, dan
faktor ekonomi makro memainkan peran penting. Analisis teknikal
mungkin lebih berguna untuk perusahaan dengan harga saham yang sangat
volatil. Pola grafik dan indikator teknis dapat membantu mengidentifikasi
tren dan titik masuk atau keluar yang potensial.

Jika investor tertarik pada saham blue-chip atau saham yang cenderung
stabil, analisis teknikal mungkin kurang penting. Analisis fundamental
dapat memberikan wawasan yang lebih besar dalam konteks ini. Analisis
teknikal dapat lebih efektif pada saham dengan likuiditas tinggi, di mana
pola harga dan tren dapat dengan lebih mudah diidentifikasi dan
diandalkan.

30
6. Apa saja resiko saham dan bagaimana cara mengantisipasinya?
Beberapa risiko utama yang terkait dengan investasi saham dan cara
mengantisipasinya:

1) Risiko Pasar
- Deskripsi: Terkait dengan fluktuasi harga saham yang dipengaruhi
oleh kondisi pasar secara keseluruhan.
- Antisipasi: Diversifikasi portofolio, menggunakan instrumen
keuangan lain seperti obligasi, dan memiliki strategi investasi jangka
panjang.

2) Risiko Saham Individual


- Deskripsi: Berkaitan dengan kinerja individual perusahaan yang
dapat dipengaruhi oleh masalah manajemen, persaingan, atau
perubahan industri.
- Antisipasi: Penelitian mendalam sebelum membeli saham,
pemahaman industri, dan pemantauan terus-menerus.

3) Risiko Sistematis
- Deskripsi: Risiko yang tidak dapat dihindari terkait dengan faktor
ekonomi atau peristiwa global yang mempengaruhi semua saham.
- Antisipasi: Diversifikasi portofolio untuk mengurangi eksposur
terhadap risiko sistematis.

4) Risiko Likuiditas
- Deskripsi: Terkait dengan sulitnya menjual saham dengan harga yang
diinginkan karena kurangnya pembeli atau penjual.
- Antisipasi: Pilih saham yang diperdagangkan dengan likuiditas tinggi
dan pertimbangkan volume perdagangan harian.

31
5) Risiko Kredit
- Deskripsi: Berkaitan dengan ketidakmampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan.
- Antisipasi: Tinjau kesehatan keuangan perusahaan, termasuk rasio
utang dan likuiditas.

7. Menurut pendapat kelompok anda, mana yang lebih baik diversifikasi atau
konsentrasi dalam saham?
Kedua pilihan antara diversifikasi dan konsentrasi dalam saham tergantung pada
toleransi risiko, tujuan investasi dan strategi. Dan kedua pilihan tersebut memiliki
keuntungan dan kekurangannya masing-masing.
- Diverifikasi
Keuntungannya, mengurangi resiko melalui penyebaran investasi ke
berbagai aset atau sektor. Jika satu investasi tumbuh, dapat mengimbangi
potensi kerugian yang lain. Resikonya, memiliki potensi keuntungan
mungkin lebih moderat, tetapi resiko keseluruhan dapat dikurangi.

- Konsentrasi
Keuntungannya, Potensi keuntungan lebih besar karena fokus pada
sejumlah kecil investasi. Resikonya, risiko dapat meningkat karena
ketergantungan pada performa terbatas aset atau sektor.

8. Jelaskan apa saja kriteria dalam memilih saham melalui analisis


fundamental?
Kriteria utama melibatkan;
● Laporan keuangan, yaitu memeriksa laba rugi, neraca dan arus kas
perusahaan
● Pendapatan dan Laba Bersih, yaitu evaluasi pertumbuhan pendapatan
dan laba bersih.
● Rasio Keuangan, yaitu gunakan P/E, P/B, dan ROE untuk menilai valuasi
dan efisiensi.
● Dividen, yaitu mempertimbangkan stabilitas dan pertumbuhan dividen.

32
● Manajemen, yaitu evaluasi kualitas dan strategi manajemen perusahaan.
● Faktor Ekonomi, yaitu memahami dampak faktor ekonomi pada industri
dan perusahaan.
● Persaingan Industri, yaitu tinjau posisi perusahaan dan tingkat
persaingan.
● Inovasi dan R&D, yaitu memperhatikan investasi perusahaan dalam
inovasi.
● Utang dan Likuiditas, yaitu menilai tingkat utang dan likuiditas
perusahaan.
● Outlook Masa Depan, yaitu mempertimbangkan prospek pertumbuhan
dan risiko.

33
KESIMPULAN

Dalam menutup makalah ini, dapat disimpulkan bahwa investasi saham bukanlah
keputusan yang bisa diambil secara sembarangan. Potensi keuntungan yang tinggi
memang menggiurkan, namun pemahaman yang mendalam dan pendekatan yang
bijaksana sangatlah penting. Kesadaran akan risiko, baik yang terkait dengan fluktuasi
pasar maupun faktor eksternal, menjadi dasar untuk merancang strategi investasi yang
kokoh. Diversifikasi portofolio, pengetahuan mendalam tentang perusahaan, pemahaman
siklus pasar, dan pemantauan faktor eksternal menjadi kunci sukses.

Investor yang berhasil tidak hanya melibatkan diri dalam keputusan berdasarkan
sentimen pasar semata, tetapi juga didukung oleh riset yang komprehensif dan
pemahaman yang mendalam terhadap aspek-aspek fundamental. Pemahaman terhadap
perusahaan yang diinvestasikan, keterampilan membaca siklus pasar, serta kesiapan
untuk beradaptasi dengan perubahan eksternal menjadi fondasi utama.

Dalam menghadapi kompleksitas dunia investasi saham, kebijaksanaan dan kewaspadaan


menjadi kunci. Kesimpulan terakhir adalah bahwa kesuksesan dalam investasi saham
tidak hanya melibatkan faktor keberuntungan, tetapi lebih kepada keterampilan,
pengetahuan, dan kedisiplinan dalam menjalankan strategi investasi yang terencana.

34
DAFTAR PUSTAKA

Admin Ajaib. (2023, January 7). Market Value adalah Komponen Penting Sebelum Investasi
Saham. Jakarta. https://ajaib.co.id/mengenal-market-value-dalam-saham/
Admin OJK. (2022, February 18). PENYEBAB NAIK TURUN HARGA SAHAM SUATU
PERUSAHAAN. Jakarta. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10507
Admin Venteny. (2023, September 11). Pentingnya Strategi Investasi Saham Bagi Pemula:
Cara Beli Saham dan Belajar Saham dengan Bijak. Jakarta.
Aldean Moch Rafli. (2023, October 19). Keuntungan Investasi Saham, dan Tips Investasi Agar
Untung! Jakrta. https://www.jurnal.id/id/blog/keuntungan-investasi-saham-sbc/
Jaya, U. B., & Prihatin, K. S. (2022). PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG
INVESTASI TERHADAP MINAT BERINVESTASI SAHAM DI PASAR MODAL.
Jurnal Pendidikan, Akuntansi Dan Keuangan Universitas Banten Jaya, 5(Perception of
Students,Equity Investments,Interest Investment.), 1–5.
Nutia Feby Hanes Panjaitan. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Investasi Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika, 11(keputusan
investasi; literasi keuangan; perilaku keuangan; pendapatan.), 143–147.
Rahayu, E. P., & Khoirudin, R. (2023). Analisis Minat Mahasiswa dalam Berinvestasi Saham di
Pasar Modal. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 14(1), 141–150.
https://doi.org/10.33059/jseb.v14i1.3552
Rizaldy, M., & Baihaqqy, I. (2022). Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen Pengaruh Literasi
Keuangan terhadap Perilaku Keuangan dengan Kelompok Generasi sebagai Mediasi dan
Moderasi. Jurnal Ilmiah Manajemen, XIII(Literasi Keuangan), 2–4.
https://www.ksei.co.id/files/uploads/fokuss_bulleti
Rochim, M. D. A., & Asiyah, B. N. (2022). Pengaruh Analisis Teknikal, Fundamental, Dan
Bandarmologi Terhadap Keuntungan Investor Tahun 2021 Di Bursa Efek Indonesia.
SINOMIKA Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Ekonomi Dan Akuntansi, 1(4), 981–998.
Suprasta, N., & Mn, N. (2020). Suprasta dan Nuryasman: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan … Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi
Saham. Jurnal Ekonomi, XXV(Financial behavior, financial literacy, financial experience,
locus control, regret and investment decisions), 251–253.
https://doi.org/10.24912/je.v24i2.669

35

Anda mungkin juga menyukai