Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI RAPAT

KEGIATAN : RAPAT KP II PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS


RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN KECAMATAN
TEBO ILIR DAN KECAMATAN RIMBO BUJANG
HARI : SELASA
TANGGAL : 22 NOVEMBER 2022
TEMPAT : RUANG RAPAT SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TEBO

PIMPINAN RAPAT
KETUA : Drs. JUMRAH
PENCATAT : YULIA LISNA, ST
PESERTA RAPAT : TIM FPR KABUPATEN TEBO
PEMBAHASAN :
1. BAPPEDA DAN LITBANG PT Andika Pertama Nusantara telah
mengupload ke sistem OOS bahan telah lengkap hanya tinggal
kesesuaian tata ruang yang akan dibahas pada rapat ini. Berdasarkan
Perda RTRW tahun 2013-2033 lokasi terletak sebelah kanan hutan
produksi (HP) tetapi tidak berbatasan langsung dengan HP dari peta
pola ruang. Dan berdasarkan peta terbaru SK 6613 tahun 2021 lokasi
termohon tidak bersinggungan dengan HP dan terkaik taman nasional
bukit 12 terletak di bawah. PT ini telah memohonkan ke FBR lokasi
perkebunan sawit telah di keluarkan KKPRnya, untuk buppernya
luasan sekitar 282 Ha dan jarak perkebunan dengan bupper zone 30
meter. Berdasarkan dari pertek lokasi memang terdapat di 2 desa
sungai jernih dan tanah garo dan pabriknya terletak di tanah garo.
2. Pimpinan Rapat Wilayah menanyakan letak lokasi apakan rawan
bencana.
Catatan harus dipastikan lokasinya memang di 1 desa diharapkan tim
FBR mengecek lokasi pabrik.
3. BPN lokasi letaknya agak tinggi kemungkinan akan terjadi banjir, telah
dapat surat izin rekom dari kehutanan tentang bupper zone Ketika
melegkapi bahan untuk mendapatkan pertek dari BPN. Hanya terdapat
sungai dengan lebar lebih kurang 3 meter.
Perusahan ini bermitra dengan masyarakat jadi untuk kebun memang
terletak 2 desa tetapi untuk pabrik terletak di tanah garo.
4. Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Tebo hanya ingin memastikan
lokasi kantor, dari peta berbatasan dengan kecamatan sebo ulu berarti
masih dalam satu desa, karena belum ada batas desa hanya ingin
memastikan izin lokasi supaya terletak dalam satu desa di tanah garo
supaya tidak terjadi izin di dua lokasi desa. Jika terdapat di dua lokasi
perusahan mendapatkan izin dari dua desa supaya tidak terdapat
gesekan di masyarakat, diharapkan BPN memperhatikan lokasi benar2
secara keseluruhan memamg terletak pada 1 desa. Jangan ada
masalah dikemudian hari Ketika kita menentukan batas wilayah
karena terhambat dengan telah berdirinya pabrik di lokasi tersebut,
tetapi lokasi telah pasti di satu desa jadi diharapkan tidak terjadi
masalah
5. DPMPTSPKUKM Luasan yang termohon apakah ada selisih?
Luasan yang diterbitkan Pertek BPN dan luasan termohon dengan OSS,
Luasan OSS 50, 07 Ha dan Pertek OSS 50, 08, sesuai dengan RTRW
Kabupaten Tebo.
Catatan dalam penyusunan dokumen apakah terpisah atau di
gabungkan antara pabrik dan izin perkebunan.
Berarti izin yang akan dikeluarkan bersadarkan pertek BPN berada di 1
desa yaitu Desa Tanah Garo. Dipastikan memang lokasi termohon
memang terdapat di 1 lokasi.
Perusahan belum mendapatkan ijin perkebunan tetapi syarat awalnya
meminta ijin usaha. KLBI perkebunan dan KBLI CPO detailnya akan
keluar Ketika ijin perkebunan akan keluar. Di dlm aplikasi OSS
berdasarkan peraturan 26 tahun 2021 kegiatan usaha ada yg berdiri
sendiri dan ada yang gabungan, PT ini meminta izin terintegrasi
dengan KBLI Perkebunan dan KBLI CPO.
6. DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERHUBUNGAN letak lokasi apakah
terkena sepadan sungai dan bupper zone untuk taman nasional.
7. Andri Murkiza, SE letak lokasi pengolahan limbah pada site plan
8. Bagian Hukum menanyakan izin perkebunan yang baru diajukan
kenapa langsung meminta izin pembangunan pabrik.

DEMIKIAN, NOTULENSI RAPAT INI DIBUAT, DENGAN DAFTAR HADIR SEBAGAI


BAGIAN TIDAK TERPISAHKAN DARI NOTULEN INI DAN UNTUK DAPAT
DIPERGUNAKAN SEBAGAIMANA MESTINYA.

PIMPINAN RAPAT, NOTULEN,

Drs. H. JUMRAH, MM YULIA LISNA, ST


Pembina Utama Muda Penata Tk. I
NIP. 19650101 199303 1 018 NIP. 19830507 200804 2 002

Anda mungkin juga menyukai