Anda di halaman 1dari 8

3.

292 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-5 2016

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA


SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGENREJO
TEACHER EFFORT TO HANDLE DIFFICULTY FROM TEACHING MATHEMATICS TO
STUDENTS GRADE IV

Oleh: Frida Amri Chusna, PGSD/ PSD, frida.amrichusna@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru mengatasi kesulitan belajar matematika
pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pangenrejo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian adalah deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan Model Miles dan Huberman. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru
melakukan enam upaya mengatasi kesulitan belajar matematika sebagai berikut: (1) guru memastikan
kesiapan siswa belajar matematika (2) pemakaian alat peraga yang terkait materi ajar (3) permasalahan
yang diberikan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari (4) tingkat kesulitan soal sesuai kemampuan siswa
(5) memberi kebebasan siswa untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan caranya (6) menghilangkan
rasa takut siswa. Adapun kendala guru meliputi meliputi kondisi fisik, lingkungan, motivasi & sikap, dan
psikologis.

Kata kunci: upaya guru, kendala guru, SD Negeri 1 Pangenrejo

Abstract
This research purposed to descript teachers efforts to solving teaching difficulty of mathematics on students
grade four elementary SD Negeri 1 Pangenrejo. This research used descriptive qualitatitve approach. Subject on
this research were teachers and eight students of 4th grade. Data collection techniques were observation, interview,
and documentation. Data analisys technique using Miles and Huberman Model. Technique of data validation done
technique and resource triangulation. The result research refers to according all of teachers do six effort handle
difficulty studies for students. This things show by: (1) teachers enactive readiness students for studying
mathematics (2) the use of visual media are related with content (3) the problems are related with daily activities
(4) level of question difficulty appropriate with students ability (5) give freedom for students to solving problem
appropriate with they own (6) eliminate the fear of students. Teachers constraint in effort to handle difficulty are
physicals condition, area, motivation & attitude, and psycologic.
Keywords: teachers effort, teachers constraints, elementary school 1 of Pangenrejo

PENDAHULUAN akademik. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003


Pendidikan memiliki andil cukup besar tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
untuk mengembangkan dan meningkatkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
pendidikan memberikan pengetahuan dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
wawasan luas bagi bangsa Indonesia dalam aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
menghasilkan penerus yang berkualitas dibidang memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Upaya Guru Mengatasi .... (Frida Amri Chusna) 3.293
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. melalui pola pikir. Pemahaman konsep
Peran guru sangat penting dalam matematika perlu diberikan pada anak sejak
pelaksanaan pendidikan. Adapun menurut sedini mungkin dalm pendidikan formal,
Mudjiono (2006: 5), peran guru dalam mengingat pentingnya matematika dalam
pembelajaran yaitu menyelenggarakan kegiatan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran suatu
belajar mengajar, bertindak mengajar atau pelajaran bermakna bagi siswa apabila guru
membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar. Peran mengetahui objek yang akan disampaikan kepada
siswa adalah bertindak belajar yang melakukan siswa sehingga dapat menyajikannya dengan
proses belajar, mencapai hasil belajar, dan penuh inovasi dalam proses pembelajarannya.
menggunakan hasil belajar. Berdasarkan observasi peneliti yang
Menurut Syaiful Bahri Djaramah (2011: dilakukan di SD Negeri 1 Pangenrejo pada
235), kesulitan belajar adalah suatu kondisi di tanggal 24 Desember 2015. Dari hasil wawancara
mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, dengan Kepala Sekolah, SD Negeri 1 Pangenrejo
disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun salah satu SD Negeri favorit di Purworejo. Hal ini
gangguan dalam belajar. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan dari input siswa yang masuk dan
terjadi ketika siswa tidak paham dengan apa yang hasil prestasi yang diperoleh dari berbagai lomba.
dipejarinya. Siswa cenderung sulit untuk Diperoleh keterangan dari hasil wawancara
memahami pelajaran berhitung yakni salah dengan Kepala sekolah terkait hasil belajar siswa
satunya mata pelajaran matematika. Karena di SD Negeri 1 Pangenrejo menunjukkan
kenyataannya, seperti yang dikemukan oleh peningkatan setiap tahunnya. Dari data hasil
Pitadjeng (2006: 49) bahwa dari hasil angket belajar siswa kelas I sampai dengan kelas VI
yang diberikan kepada mahasiswa PGSD tentang Tahun Ajaran 2015/ 2016 hasil belajar siswa
faktor yang menyebabkan mareka tidak senang kelas IV pada mata pelajaran matematika lebih
belajar matematika, 65,8% menyatakan bahwa rendah. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata
mereka tidak senang belajar matematika karena rapor kelas I yaitu 79, kelas II yaitu 80, kelas III
matematika sulit. Mereka sering tidak dapat yaitu 80, kelas IV 70, kelas V yaitu 75, dan kelas
mengejrakan soal-soalnya, hal ini menyatakan VI yaitu 80. Pada wawancara tersebut, kepala
kesan terhadap matematika sulit merupakan sekolah juga menyampaikan bahwa guru kelas IV
faktor penyebab yang cukup besar bagi anak mengeluhkan nilai pada mata pelajaran
untuk tidak senang belajar matematika. matematika belum maksimal, siswa juga sulit
Salah satu pelajaran yang sangat penting untuk menerima pelajaran sehingga nilai siswa
untuk diajarkan di Sekolah Dasar (SD) adalah belum mencapai KKM.
matematika. Menurut Depdiknas (Antonius Dari hasil observasi selama di kelas IV
Cahya Prihandoko, 206: 18) matematika selama proses pembelajaran diketahui bahwa
berfungsi mengembangkan kemampuan bernalar siswa mengalami kesulitan pada mata pelajaran
3.294 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-5 2016
matematika karena kurang memperhatikan guru bulan yaitu bulan Januari sampai bulan April
dalam menjelaskan materi. Siswa kurang untuk studi pendahuluan dan penyusunan
memahami materi pokok pelajaran yang proposal. Kemudian peneliti mulai terjun di
diberikan sehingga saat diberi soal siswa tidak lapangan tanggal 19 April sampai dengan 12 Mei
dapat menyelesaikan. Siswa juga sering bertanya 2016 untuk proses pengumpulan data, selanjutnya
kepada guru saat kurang jelas dengan materi. pada bulan Mei melakukan proses analisis data
Selain itu, ketika pelajaran berlangsung sebagian dan bulan Juni sampai dengan Agustus 2016
siswa kurang tertarik dengan materi yang untuk penyusunan laporan penelitian.
disampaikan, hal ini karena adanya kesulitan
berhitung yang dialami siswa dan kesulitan dalam Teknik Pengumpulan Data
memahami konsep matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan
IV saat melakukan observasi bahwa peneliti dokumentasi.
memperoleh data dari nilai rata- rata hasil
ulangan ujian akhir semester yang lebih tinggi Instrumen Penelitian
dibandingkan dengan nilai ulangan harian dan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
ujian tengah semester. KKM pada mata pelajaran yaitu lembar observasi dan lembar wawancara.
matematika adalah 60. Berdasarkan data yang
diperoleh dari guru kelas IV, nilai siswa yang di Teknik Analisis Data
bawah lebih sedikit dibandingkan dengan siswa Dalam penelitian ini menggunakan Model
yang mencapai nilai di atas KKM. Jumlah siswa Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap
yang mendapat nilai di bawah KKM adalah 7 yaitu reduksi data, display data, dan penarikan
siswa dari kesuluruhan siswa yaitu 37. kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data
METODE PENELITIAN dilakukan dengan triangulasi teknik dan
triangulasi sumber.
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif HASIL PENELITIAN

dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian ini mendeskripsikan


bagaimana upaya guru mengatasi kesulitan

Subjek Penelitian belajar matematika pada kelas IV SD Negeri 1

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas Pangenrejo. Peneliti melakukan penggalian data

IV SD Negeri 1 Pangenrejo Kecamatan melalui hasil observasi pembelajaran matematika

Purworejo Kabupaten Purworejo. di kelas dan wawancara dengan guru kelas dan
siswa kelas IV. Hal-hal yang diteliti meliputi

Tempat dan Waktu Penelitian upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar

Penelitian ini telah dilakukan di SD Negeri siswa pada mata pelajaran matematika serta

1 Pangenrejo Kabupaten Purworejo, Kecamatan kendala guru dalam upaya mengatasi kesulitan

Purworejo. Adapun waktu penelitian selam 6 belajar siswa selama proses pembelajaran
Upaya Guru Mengatasi .... (Frida Amri Chusna) 3.295
matematika. Berikut dijelaskan secara rinci benda di lingkungan sekita siswa. Dalam
mengenai hasil penelitian sebagai berikut. pelaksanaan pembelajaran matematika di
1. Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar kelas, guru sudah melibatkan siswa untuk
Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 penggunaan alat peraga. Dengan alat peraga
Pangenrejo yang digunakan, sebagian besar siswa sudah
a) Memastikan Kesiapan Siswa Untuk Belajar paham dengan materi pecahan ditunjukkan
Matematika dari nilai yang diperoleh siswa sudah
Berdasarkan hasil observasi yang mencapai KKM yang ditentukan.
dilakukan peneliti di lapangan, saat bel c) Permasalahan yang Diberikan Berkaitan
masuk berbunyi seluruh siswa masuk kelas dengan Kehidupan Sehari-hari
pada pukul 07.00, siswa secara mandiri Permasalahan tersebut sering sekali ditemui
berbaris untuk memasuki kelas tanpa siswa di lingkungan sekitarnya. Permasalahan
menunggu guru kelas datang. Setiap hari yang diberikan guru diambil dari lingkungan
siswa rutin melakukan kegiatan tersebut sekitar yaitu kelas, sekolah, dan rumah. Siswa
sehingga keadaan kelas dapat terkondisikan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah
dengan baik. yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
Sebelum kegiatan pembelajaran Dengan memberikan contoh yang nyata dapat
matematika dimulai guru selalu membuka membantu pemahaman siswa untuk
pembelajaran dengan mengucapkan salam menyelesaikan suatu masalah. Siswa lebih mudah
dan selalu mengajak siswa untuk berdoa memahami suatu masalah saat siswa pernah
bersama-sama. Setelah berdoa, guru Sr mengalami ataupun pernah melihat secara
selalu menanyakan kabar siswa dan langsung.
semangat siswa untuk belajar matematika. d) Tingkat Kesulitan Soal Sesuai Kemampuan
Guru melakukan apersepsi yaitu awalan Siswa
atau kalimat pengantar untuk masuk ke Setiap pertemuan, guru sudah memberikan
materi yang dipelajari siswa. Setiap soal kepada siswa sesuai dengan kemampuan
memulai pembelajaran matematika, guru siswa. Guru melatih kemampuan siswa sudah
selalu menyampaikan tujuan pembelajaran memberikan soal sesuai dengan kemampuan
kepada siswa. Guru membiasakan siswa siswa. Guru Sr menjelaskan bahwa kemampuan
untuk belajar di rumah tidak hanya di siswa di kelas berbeda-beda, ada siswa yang
sekolah karena dibimbing oleh guru. dengan cepat menguasai ada yang masih perlu
b) Pemakaian Media Pembelajaran berlatih. Guru setelah menjelaskan materi kepada
Guru menggunakan alat peraga untuk siswa kemudian memberikan latihan soal untuk
menjelaskan materi kepada siswa dengan mengetahui pemahaman materi yang telah
memakai benda di sekitar lingkungan siswa. disampaikan. Selama kegiatan pembelajaran
Alat peraga yang digunakan guru Sr waktu matematika semester dua, guru sudah
pembelajaran matematika memanfaatkan mengupayakan mengatasi kesulitan belajar siswa
3.296 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-5 2016
melalui alat peraga dan melatih siswa dengan matematika di kelas. Komunikasi siswa dengan
berbagai soal. Dengan upaya yang dilakukan guru guru terjalin baik dan interaktif. Hal ini
Sr tersebut siswa mengalami peningkatan nilai ditunjukkan saat siswa mengalami kebingungan
dengan mencapai KKM yang telah ditentukan. dengan maksud soal, kurang jelas dengan materi
e) Memberikan Kebebasan Siswa untuk siswa tidak malu untuk menanyakan kepada guru.
Menyelesaikan Masalah Sesuai dengan Caranya Guru menggunakan metode demonstrasi karena
Guru memberikan kebebasan siswa di melibatkan siswa dalam menjelaskan materi
kelasnya untuk mengerjakan soal pembelajaran matematika.
menggunakancara masing-masing siswa untuk 2. Kendala Guru Mengatasi Kesulitan Belajar
menyelesaikan soal tersebut. Guru Sr hanya Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1
memberikan petunjuk untuk mengerjakan soal, Pangenrejo
siswa dapat menyelesaikan dengan caranya a) Kondisi Fisik Siswa
sendiri dengan runtut dan jelas. Siswa Hasil penelitian yang dilakukan di kelas
menyelesaikan masalah menggunakanya caranya IV SD Negeri 1 Pangenrejo menunjukkan
sendiri yaitu untuk melatih kemampuan siswa bahwa gangguan pada panca indera yaitu
untuk berpikir kreatif dan kritis. Siswa dapat penglihatan menghambat proses pembelajaran
berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah siswa di kelas. Dari hasil observasi selama
pada berbagai macam soal. Selain itu, guru juga penelitian di kelas, terdapat satu siswa yang
menumbuhkan keberanian siswa untuk mengalami gangguan penglihatan. Terkait
mengeluarkan gagasannya melalui pemberian dengan kondisi fisik siswa di kelas IV SD
soal. Dengan siswa berani mengeluarkan Negeri 1 Pangenrejo, menunjukkan seluruh
gagasannya maupun bertanya, maka rasa percaya siswa normal tidak mengalami gangguan pada
diri dapat muncul dalam diri siswa. panca indera maupun cacat fisik.
f) Menghilangkan Rasa Takut Siswa Untuk Belajar b) Lingkungan Sekolah
Matematika Lingkungan belajar di SD Negeri 1
Kegiatan pembelajaran matematika Pangenrejo mendukung kegiatan belajar
dilaksanakan dengan membuat suasana mengajar di kelas. Dari hasil observasi yang
menyenangkan sehingga siswa bersemangat dilakukan peneliti selama kegiatan
mengikuti pembelajaran. Guru memberikan pembelajaran matematika di dalam kelas
bimbingan dan tuntunan kepada siswa yang ditemui beberapa kendala yang dialami oleh
mengalami kesulitan belajar di kelas. Dalam siswa. Kendala ini mengganggu siswa saat
membimbing siswa guru selalu berssikap ramah mengikuti pembelajaran matematika di kelas.
dan sabar. Siswa terlihat nyaman dengan sikap Siswa sering kali tidak fokus dan kurang
guru tersebut, ditunjukkan dari sikap siswa yang berkonsentrasi saat guru menyampaikan materi.
tidak takut untuk bertanya mengenai kesulitan Terkait suasana belajar di dalam kelas pada saat
belajarnya. Selain itu, guru juga memberi proses pembelajaran matematika, masih ada
motivasi dan dorongan untuk siswa belajar
Upaya Guru Mengatasi .... (Frida Amri Chusna) 3.297
beberapa siswa yang ramai dan membuat gaduh masih mengalami kendala dalam mengupayakan
di kelas. untuk mengatasi kesulitan belajar siswa di kelas.
Upaya yang dilakukan guru sesuai dengan
c) Motivasi dan Sikap Pitadjeng (2006, 49-50) bahwa ada beberapa cara
Guru memberikan motivasi kepada yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi
siswa. Selain itu, guru memberikan motivasi kesulitan belajar siswa yaitu memastikan
melalui pemberian reward berupa pujian kesiapan siswa untuk belajar matematika,
kepada siswa. Terkait dengan perhatian siswa pemakaian media belajar yang mempermudah
saat belajar matematika di kelas tidak fokus pemahaman anak, permasalahan yang diberikan
menjadi salah satu kendala bagi guru Sr. merupakan permasalahan dalam kehidupan
Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat sehari-hari, tingkat kesulitan masalah sesuai
bahwa siswa masih kurang dalam dengan kemampuan anak, memberi kebebasan
meperhatikan guru ketika menjelaskan materi. kepada anak untuk menyelesaikan masalah
Masih ada beberapa siswa yang mengobrol, dengan caranya, dan menghilangkan rasa takut
melakukan kegiatan seperti bermain alat tulis anak untuk belajar matematika. Selama proses
maupun kotak pensil, ada siswa yang pembelajaran guru menerapkan upaya untuk
mengantuk, mencoret-coret buku, dan mengatasi kesulitan belajar matematika pada
melamun. siswa. Selain itu, guru juga menyampaikan materi
d) Psikologis ajar melalui metode tanya jawab dan demonstrasi
Berdasarkan hasil observasi, peneliti pada proses pembelajaran matematika. Hal ini
menemukan bahwa pemahaman siswa sesuai dengan pendapat R. Soedjadi (2000: 101)
terhadap materi yang disampaikan guru masih bahwa guru dalam membelajarkan matematika
kurang. Terkait dengan lamban dalam perlu memperhatikan strategi pembelajaran,
berbahasa, berdasarkan hasil observasi di kelas pendekatan pembelajaran, metode pebelajaran,
peneliti melihat bahwa sebagian besar siswa dan teknik pembelajaran.
sudah baik dalam menyampaikan jawaban Guru juga melibatkan siswa dalam setiap
maupun bertanya dengan guru. kegiatan pembelajaran matematika. Pendekatan
Pembahasan yang dilakukan guru berpusat pada siswa. Siswa
selama proses belajar selalu dilibatkan oleh guru
Hasil penelitian yang sudah diketahui
yaitu siswa aktif dalam bertanya dan menjawab,
menunjukkan bahwa guru kelas IV di SD Negeri
siswa dilibatkan dalam menggunakan media
1 Pangenrejo melakukan upaya mengatasi
belajar, serta siswa menjelaskan materi secara
kesulitan belajar matematika pada siswa di kelas
lisan maupun tertulis. Hal ini sesuai dengan
IV. Hal ini tunjukkan dari guru Sr yang sudah
pendapat Klien (Pitadjeng, 2006: 1), belajar
melakukan enam upaya dalam mengatasi
matematika akan efektif dengan menyesuaikan
kesulitan belajar siswa pada pembelajaran
kebutuhan siswa melalui pembelajaran yang
matematika. Namun, dalam pelaksanaannya guru
3.298 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-5 2016
menyenangkan dan mengupayakan adanya situasi guru memberi kebebasan siswa untuk
serta kondisi belajar yang menyenangkan. menyelesaikan soal dengan caranya sendiri.
Selain itu, guru memberikan reward Keenam, guru menghilangkan rasa takut siswa
kepada siswa sebagai penghargaan siswa. Hal ini dalam belajar matematika melalui pembelajaran
sesuai dengan pendapat Pitadjeng (2006: 70), yang menyenangkan.
guru dapat memberikan motivasi kepada anak Kendala yang dialami guru dalam upaya
untuk belajar matematika melalui hadiah bagi mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata
yang berhasil, atau memberi poin untuk yang pelajaran matematika adalah kondisi fisik yaitu
dapat menjawab pertanyaan dengan tepat serta gangguan pada penglihatan siswa, lingkungan
pujian yang diberikan guru maupun orang tua. belajar siswa yang kurang kondusif, motivasi dan
Dalam pelaksanaan upaya guru dalam sikap yaitu kurangnya perhatian siswa dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa masih proses pembelajaran matematika, serta psikologis
mengalami kendala yang menjadi hambatan guru. yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap
Kendala yang dialami guru meliputi kondisi fisik, materi yang telah disampaikan oleh guru.
lingkungan, motivasi dan sikap, serta psikologis.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kirk dan Gallgher Saran
(Tombokan RuntuKahu & Selpiun Kandou, Berdasarkan kesimpulan maka saran yang
2008) bahwa ada empat faktor penyebab dapat disampaikan oleh peneliti yaitu Sebaiknya
kesulitan belajar yaitu faktor kondisi fisik, faktor guru lebih memperhatikan masing-masing siswa
lingkungan, faktor motivasi dan sikap, serta dan mengindentifikasi kesulitan belajar yang
faktor psikologis. dialami siswa pada mata pelajaran matematika,
SIMPULAN DAN SARAN guru harus dapat menciptakan suasana belajar
Simpulan yang menyenangkan bagi siswa dengan selalu
Upaya yang dilakukan guru untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
mengatasi kesulitan belajar matematika pada metode pembelajaran, sebaiknya guru mengatasi
siswa kelas IV SD Negeri 1 Pangenrejo yaitu kesulitan belajar masing-masing siswa dengan
pertama, guru memastikan kesiapan belajar siswa. mempersiapkan segala kebutuhan yang
Kedua, guru dalam menyampaikan materi ajar digunakan dan diperlukan dalam proses
menggunakan media pembelajaran berupa alat pembelajaran secara matang, sebaiknya guru
peraga. Ketiga, guru dalam menyampaikan materi memberikan kebebasan masing-masing siswa
dan pemberian contoh mengkaitkan dengan untuk memecahkan masalah matematika secara
lingkungan sekitar dan kehidupan siswa sehingga mandiri agar mengembangkan pola berpikir
siswa lebih mudah memahami materi. Keempat, siswa, dan sebaiknya guru menjalin interaksi
setiap pemberian soal-soal disesuaikan dengan dengan siswa setiap proses pembelajaran
kemampuan siswa yakni memberi soal yang sehingga siswa tidak takut untuk mengeluarkan
mudah dimengerti siswa kemudian secara pendapatnya.
bertahap siswa diberi soal yang rumit. Kelima,
Upaya Guru Mengatasi .... (Frida Amri Chusna) 3.299
DAFTAR PUSTAKA Pitadjeng. (2006). Pembelajaran Matematika
yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen
Antonius Cahyo Priambodo. (2006). Pemahaman Pendidikan Nasional.
dan Penyajian Konsep Matematika
Secara Benar dan Menarik. Jakarta: R. Soedjati. (2000). Kiat Pendidikan Matematika
Departemen Pendidikan Nasional. di Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djaramah. (2011). Psikologi
Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
E. T. Ruseffendi. (1992). Materi Pokok
Pendidikan Matematika 3. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

J. Tombokan Runtukahu & Selpius Kandou. .


(2014). Pembelajaran Matematika Dasar
Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Yogyakarta: AR- Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai