Anda di halaman 1dari 1

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Laporan Penelitian

Arsitektur Tradisional Masyarakat Baduy: Sebuah Kajian Budaya


Tentang Konsep Tata Ruang
R. Cecep Eka Permana
Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=76707&lokasi=lokal
------------------------------------------------------------------------------------------
Abstrak

merupakan hasil karya manusia sebagai tanggapan terhadap adaptasi manusia terhadap lingkungannya.
Arsitektur, khususnya arsitektur tradisional biasanya tidak terlepas dari aspek non-fisik, seperti adat,
kepercayaan dan agama. Arsitektur tradisional lazimnya sering dianggap sebagai gambaran duniawi dari cita
surgawi. <br />
<br />
Arsitektur, dalam hal ini bangunan rumah merupakan karya terpenting bagi manusia sebagai tempat
bernaung dan melangsungkan hidup. Rumah orang Baduy (imah) mempunyai bentuk yang sederhana dan
terbuat dari bahan-bahan yang sederhana pula. Bagi Orang Baduy, rumah tidak dilihat dari keadaan fisiknya,
tetapi lebih dilihat dari makna yang terkandung di dalamnya. Penataan ruang rumah yang terdiri atas
golodog, sosoro dan tepas, serta imah (secara horisontal) mengandung makna ruang luar (kotor), ruang
tengah (antara), dan ruang dalam (sakral). Penataan tersebut mirip dengan penataan kawasan atau pelapisan
sosial masyarakat Baduy yang terdiri atas dangka, panamping, dan tangtu. Makna yang sama juga
diperlihatkan dari pembagian rumah atas kaki, badan, dan atap. Selain itu, rumah Orang Baduy berorientasi
pada arah sakral ke selatan sebagai tempat terdapatnya Sasaka Domas. Ruang suci pada sebuah rumah yang
disebut imah, palupuhnya ditata sedemikian rupa sehingga berorientasi ke arah selatan. <br />

Anda mungkin juga menyukai