Anda di halaman 1dari 2

Nama : mahira nasywa riezkia

NPM : 2306248713
Kelas : C

Dinamika Kebudayaan Arab


1. Kata Saracen berasal dari Bahasa Yunani yang artinya orang-orang yang tinggal di
kawasan gurun di provinsi Romawi Petrea dan sekitarnya, yaitu di timur-laut Jazirah
Arab dan utara Semenanjung Sinai. Kemudian pada awal periode masehi kata
Saracen dalam bahasa Yunani dan Latin merujuk kepada orang yang tinggal di
pedalaman gurun di sekitar Arabia Petrea,disaat agama islam semakin berkembang,
terutama pada masa Perang Salib, istilah ini digunakan terhada bangsa Arab secara
umum, dan kemudian istilah ini disebarkan ke Eropa Barat oleh orang-orang Romawi
Timur dan Tentara Salib.ditemukan dalam sebuah dokumen pada abad ke-8 orang
orang Yunani bizantin menjadikan istilah Saracen sebagai sinonim untuk orang orang
muslim.

Saracen adalah istilah yang digunakan dalam sejarah untuk merujuk kepada sejumlah
kelompok suku Arab yang bermukim di wilayah Semenanjung Arab dan sekitarnya
pada masa kuno. Para sejarawan Yunani kuno, seperti Herodotus, Thucydides, dan
Strabo, mencatat tentang kelompok-kelompok ini dalam tulisan-tulisan mereka.
Herodotus, seorang sejarawan Yunani kuno yang terkenal, menyebut Saracen dalam
karyanya "Histories." Dia merujuk kepada mereka sebagai penduduk Arab yang
tinggal di dekat Laut Merah dan juga sebutan "Asyadai" untuk sejumlah kelompok
suku Arab yang berbeda. Thucydides juga menyebut Saracen dalam catatannya
tentang perang di Timur Tengah. Namun, perlu dicatat bahwa istilah "Saracen" dalam
literatur Yunani Kuno sering digunakan dengan sangat umum untuk merujuk kepada
berbagai kelompok Arab yang tidak selalu homogen. Penggunaan dan pemahaman
mengenai istilah ini bisa bervariasi dari satu penulis Yunani ke penulis lainnya.

Seiring berjalannya waktu, istilah "Saracen" menjadi semakin terkait dengan


penggunaan yang berbeda di Eropa selama Abad Pertengahan, di mana ia digunakan
untuk merujuk kepada orang-orang Muslim Arab dan non-Arab selama periode
Perang Salib. Sebagai hasilnya, pemahaman modern tentang "Saracen" cenderung
terkait dengan persepsi dan pandangan negatif yang berkembang pada masa itu.

2. Dalam genealogi bangsa-bangsa arab terdapat Arab musta’rribah yang mana


merupakan keturunan dari Nabi Ismail A.S, lalu mengapa Nabi Ismail A.S dan
keturunannya disebut musta’rribah? Hal ini dikarenakan nenek moyang mereka yang
pertama, Nabi Ismail AS, tidak berbahasa asli Arab, melainkan berbahasa Ibrani atau
Suryani. Dalam Sejarah dikatakan Nabi Ibrahim A.S membawa istrinya, Siti Hajar,
dan putranya, Nabi Ismail AS, ke Mekah. Nabi Ismail dan ibunya menetap di Mekah
dan hidup membaur dengan kabilah Jurhum dari Bani Qahtan yang lebih dulu
menetap di wilayah ini. Dari kabilah Jurhum inilah Ismail AS mengenal bahasa Arab.
Setelah dewasa,Ismail AS menikah dengan salah seorang putri dari kabilah Jurhum
tersebut. Itulah mengapa Nabi Ismail A.S termasuk dalam Arab musta’rribah.
Yaitu menjadi arab atau peranakan disebut demikian karena wak- tu Jurhum dari suku
bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi Ismail dan ibunya

Edward Gibbon, History of the Saracen empire ,Reprint of Cambridge edition, hal.155
Dedi, 13 misteri di kota Makkah, Jakarta, titik media publisher, 2013, hal. 166
Nama : mahira nasywa riezkia
NPM : 2306248713
Kelas : C

Siti Hajar. Nabi Ismail yang bukan keturunan Arab, mengawini wanita suku Jurhum.
Arab Musta ribah sering juga disebut Bani Ismail bin Ibrahim is- mail (Adnaniyyun).
Bangsa Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah, mereka ter- masuk ras atau
rumpun bangsa Caucasoid, dalam Subras Medit- eranian yang anggotanya meliputi
wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabiyah dan Irania. Bangsa
arab hidup berpindah-pindah, karena tanahnya terdiri atas gurun pasir yang kering dan
sangat sedikit turun hujan. Perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang
lainnya mengikuti tumbuhnya stepa: (padang rumput) yang tumbuh secara sporadic di
tanah arab di sekitar oasis atau genangan air setelah turun hujan. Bila dilihat dari asal-
usul keturunan, penduduk jazirah arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar,
yaitu: Qathaniyun (keturunan Qa- than) dan Adaniyun (keturuan Ismail ibnu Ibrahim
as)

Edward Gibbon, History of the Saracen empire ,Reprint of Cambridge edition, hal.155
Dedi, 13 misteri di kota Makkah, Jakarta, titik media publisher, 2013, hal. 166

Anda mungkin juga menyukai