Anda di halaman 1dari 3

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna


yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. (Kemenkes RI, 2020). Setiap Rumah Sakit tentunya memiliki
jenis pelayanan yang berbeda. Untuk menjadi institusi pelayanan
kesehatan yang sesuai standar dan ketentuan, Rumah Sakit harus
mempunyai kemampuan pelayanan sekurang- kurangnya pelayanan
medik umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan,
rawat inap, operasi/bedah, pelayanan medik spesialis dasar, penunjang
medik, farmasi, gizi, sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi
dan manajemen, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran
jenazah, laundry, dan ambulance, pemeliharaan sarana rumah sakit,
serta pengolahan limbah (Kemenkes RI, 2010).
Untuk menunjang pelayanan medis terdapat beberapa unit di
rumah sakit salah satunya yaitu unit rekam medis. Rekam medis
adalah berkas yang berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik,
laboratorium, diagnosa dan tindakan medis terhadap seorang pasien
yang dicatat baik secara tertulis maupun elektronik. Pada dasarnya
RME adalah penggunaan perangkat teknologi informasi untuk
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta peng-akses-an data
yang tersimpan pada rekam medis pasien di rumah sakit dalam suatu
sistem manajemen basis data yang menghimpun berbagai sumber data
medis. Salah satu sumber daya manusia di rumah sakit yang
berwenang melaksanakan kegiatan rekam medis dan informasi
kesehatan adalah perekam medis. Perekam Medis merupakan salah
satu tenaga kesehatan yang masuk dalam jenis kelompok tenaga
keteknisian medis.(Handiwidjojo, 2009)
Dengan berkembangnya teknologi tentunya bidang kesehatan
juga turut mengalami banyak perubahan. Seperti yang tercantumkan
dalam PMK No. 24 Tahun 2022 “Bahwa perkembangan teknologi
digital dalam masyarakat mengakibatkan transformasi digitalisasi
pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu diselenggarakan
secara elektronik dengan prinsip keamanan dan kerahasiaan data dan
informasi. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis sudah tidak sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan
pelayanan kesehatan, dan kebutuhan hukum masyarakat sehingga
perlu diganti”. Sehingga Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik (Kemenkes RI, 2022).
Rekam Medis Elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan
menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi
penyelenggaraan rekam medis (Kemenkes RI, 2022). Rekam medis
elektronik (RME) merupakan suatu sistem informasi kesehatan
terkomputerisasi yang berisi data demografi, data medis, dan dapat
dilengkapi dengan sistem pendukung keputusan (Andriani et al.,
2017). RME juga dapat diartikan sebagai lingkungan aplikasi yang
tersusun atas penyimpanan data klinis, sistem pendukung keputusan
klinis, standarisasi istilah medis, entry data terkomputerisasi, serta
dokumentasi medis dan farmasi(Handiwidjojo, 2009). Penggunaan
rekam medis elektronik berpotensi memberikan manfaat besar bagi
pelayanan kesehatan salah satunya yang dirasakan setalah penggunaan
rekam medis elektronik adalah meningkatkan ketersediaan catatan
elektronik pasien di rumah sakit. Hal ini juga bermanfaat bagi pasien
karena meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan Kesehatan
(Erawantini, 2013). Selain itu, penggunaan rekam medis elektronik
memberikan manfaat kepada dokter dan petugas kesehatan dalam
mengakses informasi pasien yang pada akhirnya membantu dalam
pengambilan keputusan klinis.

Anda mungkin juga menyukai