Anda di halaman 1dari 20

POLA / MODEL

KEMITRAAN
 Kemitraan dalam rangka keterkaitan usaha
dilaksanakan dengan pola atau model yg
sesuai dgn sifat & tujuan usaha yg
dimitrakan, dgn diberikan peluang
kemitraan seluas-luasnya kpd Usaha Kecil,
oleh Pemerintah, & dunia usaha.
POLA USAHA KEMITRAAN

1. KONTAK BISNIS 1. Interaksi usaha relatif pasif & tanpa ada perjanjian
formal ( mis. Tukar – menukar Informasi )

2. Interaksi usaha bersifat aktif, hubungan eksplisit


2. KONTRAK BISNIS dituangkan dalam bentuk perjanjian kontrak dlm
jangka waktu tertentu

3. Interaksi usaha bersifat aktif & terdapat berbagai


3. KERJASAMA BISNIS
penanganan manajemen, baik pemasaran, modal &
produksi ( mis. Joint operation bidang pemasaran,
joint venture bidang keuangan, produksi)

4. Pihak bisnis yg terlibat tetap memiliki kebebasan


4. KETERKAITAN BISNIS
usaha, tetapi ada kesepakatan dalam melakukan
proses produksi , pelatihan, supervisi pengendalian
mutu & promosi
1. Pola Kemitraan tidak langsung :
pola pembinaan usaha skala lebih besar
selaku pembina, tp tdk ada kaitan dengan
kegiatan usaha kecil, misal : kegiatan CSR
2. Pola kemitraan langsung : pembinaan ada
kaitan dengan kegiatan usahanya, misal :
PIR ( Perusahaan Inti Rakyat) pada usaha
ayam potong
1. Kemitraan Vertikal, perusahaan membagi
resiko kpd usaha dibawahnya, misal : Pola
Inti Plasma (PIR), Sub kontrak, Perdagangan
umum, Waralaba, Distribusi & keagenan.
2. Kemitraan Horisontal, perusahaan bersama-
sama menghadapi pesaing dari luar, misal :
Kerjasama operasional, usaha patungan
(joint), Bagi hasil, outsourching.
Suatu persekutuan antara dua pihak atau
lebih, namun sesungguhnya tidak
melakukan kerjasama scr seimbang satu
dgn lainnya.
Persekutuan dua pihak atau lebih yg sama-
sama menyadari aspek pentingnya
melakukan kemitraan, yakni utk saling
memberi manfaat & mendapatkan
manfaat lebih utk mencapai tujuan
bersama scr optimal.
Kemitraan melalui peleburan &
pengembangan, dimana organisasi,
kelompok atau perorangan yg memiliki
kelemahan dalam melakukan usaha atau
mencapai tujuan bersama melebur &
bekerjasama untuk meningkatkan
kemampuan masing-masing.
MODEL-MODEL KEMITRAAN
DALAM ORGANISASI LAIN

SUBORDINATE UNION OF PARTNERSHIP

Kemitraan antara dua pihak atau lebih yg


memiliki status, kemampuan atau kekuatan
yg tidak seimbang satu sama lain.
Hubungan yg tjd adalah ATAS-BAWAH, atau
KUAT-LEMAH.
MODEL-MODEL KEMITRAAN
DALAM ORGANISASI LAIN

LINEAR UNION OF PARTNERSHIP

Pihak-pihak yg bekerja sama memiliki


persamaan secara relatif, baik tujuan,
misi, volume usaha, status atau legalitas.
MODEL-MODEL KEMITRAAN
DALAM ORGANISASI LAIN

LINEAR COLLABORATIVE OF
PARTNERSHIP

Kemitraan dgn tidak membedakan volume


usaha, status, legalitas, atau kekuatan
para pihak. Tekanan utama adalah
kesamaan visi & misi.
Hubungan terjadi pd garis lurus &
tidak saling tersubordinasi.
 Kerjasama keterkaitan antar hulu-hilir(forward linkage)
 Kerjasama keterkaitan antar hilir-hulu(backward linkage)
 Kerjasama dalam kepemilikan usaha (joint business)
 Kerjasama dalam bentuk bapak & anak-angkat
 Kerjasama dalam bentuk bapak angkat sbg pemodal
ventura
 Pola inti plasma
 Subkontrak
 Pola dagang umum
 Waralaba
 Keagenan
MODEL KEMITRAAN

a. Model Inti-Plasma : hubungan kemitraan antara usaha


kecil dgn usaha skala lebih besar, dimana usaha skala lebih
besar bertindak sbg inti & usaha kecil sbg plasma.
Perusahaan mitra bertindak sbg perusahaan inti yg
menyediakan lahan & saprodi, menampung, membeli hasil
produksi, memberi bimbingan manajemen, teknis, teknologi,
kpd petani atau kelompok tani & kelompok mitra sbg plasma.

Plasma Plasma

Perusahaan
inti

Plasma Kelompok
MODEL KEMITRAAN

b. Model Kontrak Beli


 Hubungan kerjasama antara usaha kecil dgn usaha
skala lebih besar yg dituangkan dalam suatu
perjanjian kontrak jual beli scr tertulis utk jangka
waktu tertentu yg disaksikan Instansi Pemerintah.
 Kelompok usaha kecil merupakan wadah untuk
mengkoordinasikan anggotanya dalam pengaturan
produksi, pengumpulan,& penyortiran produksi yg
akan dibeli oleh perusahaan, melakukan pengemasan
produksi sesuai permintaan perush. pembeli &
mewakili anggotanya dalam hubungannya dgn
perusahaan pembeli.
 Pemerintah tidak terlibat scr langsung, fungsi sbg
moderator & fasilitator.
Kontrak Jual Beli Kelompok

MODEL KEMITRAAN
Mitra
Fasilitator
Gambar Mekanisme kerja pola kontrak beli (contract farming)

c. Model Sub Kontrak


 Hubungan kemitraan usaha kecil dgn usaha skala lebih besar yg
didalamnya usaha kecil memproduksi seluruh atau sebagian
komponen produk yg diperlukan usaha besar sbg bagian dari
proses produksinya, dgn tanggung jwb penuh pd usaha besar.
Usaha besar memberi bantuan berupa kesempatan perolehan
bahan baku, bimbingan & kemampuan teknis produksi,
penguasaan teknologi, & pembiayaan.
 Pada kemitraan ini usaha kecil tidak melakukan kontrak scr
langsung dgn usaha besar tp melalui agen atau pedagang.

Kelompok Mitra
Memproduksi komponen produksi

Perusahaan Mitra
Kelompok mitra memproduksi komponen yang
diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari
produksinya
Kelompok Mitra
MODEL KEMITRAAN

d. Model Dagang Umum


Hubungan kemitraan antara usaha kecil dgn usaha skala
lebih besar dlm pemasaran produk, dilakukan dgn cara :
a. Mewajibkan usaha besar utk memasarkan produk
usaha kecil, atau usaha kecil memasok keperluan
usaha besar.
b. Memberikan kesempatan usaha kecil utk
mengerjakan produksi sesuai keahlian usaha kecil
& menjual hasil produksi tsb kpd usaha besar yg
bukan mitra usahanya.
c. Memberikan kesempatan usaha kecil untuk
memasarkan produk dari usaha besar.
e. Model Keagenan
Hubungan kemitraan antara Usaha Kecil & Usaha skala
lebih besar, dimana Usaha Kecil diberi hak khusus utk
memasarkan produk Usaha Besar sbg mitranya. Pola
keagenan, di mana pihak prinsipal memproduksi atau
memiliki sesuatu, serta pihak lain (agen) bertindak sbg
pihak yg menjalankan bisnis tsb & menghubungkan
produk yg bersangkutan langsung dgn pihak ketiga.

Kelompok Perusahaan Mitra


Mitra

Memasarkan produksi
kelompok mitra Kelompok mitra memasok kebutuhan yg diperlukan
perusahaan mitra atau perusahaan mitra
Konsumen memasarkan hasil produksi kelompok mitra.
Industri
f. Model Waralaba
Kemitraan dimana pemberi waralaba (franchisor)
memberikan hak penggunaan lisensi, merek
dagang, & saluran distribusi perusahaan kpd
penerima waralaba(franchisee) disertai bimbingan
manajemen. Dalam pola ini Usaha Besar sbg
pemberi waralaba menyediakan penjaminan yg
diajukan oleh Usaha Kecil sbg penerima waralaba,
kpd pihak ketiga.
g. Model Kerjasama Operasional Agribisnis (KOA)
Kelompok mitra menyediakan lahan, sarana, & tenaga
kerja, serta perusahaan mitra menyediakan biaya atau
modal dan atau sarana utk mengusahakan suatu komoditi
pertanian.

Kelompok Perusahaan Kelompok mitra


mitra mitra menyediakan lahan, sarana
dan tenaga, serta
perusahaan mitra
menyediakan biaya, modal,
-Sarana -Modal sarana untuk
-Tenaga -Teknologi mengusahakan atau
-Lahan -Biaya membudidayakan suatu
komoditi pertanian

Pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan


Matrik Analisis Kemitraan
Materi Usaha Kecil Menengah Besar
1. Tujuan yg ingin dicapai
2. Kebutuhan para pihak
3. Dukungan para pihak
4. Peran Penguatan
5. Keuntungan kemitraan
6. Persoalan sebelum bermitra
7. Manfaat kemitraan
8. Peranan Kemitraan
9. Awal proses kemitraan
10. Bentuk Pembinaan/
pengembangan
11. Macam kemitraan
12. Pola/model kemitraan

Anda mungkin juga menyukai