BAB 4 Kuat Tekan Betom Yoh. B. H
BAB 4 Kuat Tekan Betom Yoh. B. H
60
40
20
0
0.075 0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6
Persentase
x100% 2,69 2,94 2,82
Penyerapan
Sumber : Hasil penelitian, 2022
Dari tabel hasil pengujian di atas didapat berat jenis dan penyerapan agregat
halus dapat disimpulkan:
a. Berdasarkan SNI 03-2834-2000 tentang Tata Cara Pembuatan Rencana
Campuran Beton Normal menyatakan bahwa nilai berat jenis (kering
permukaan) agregat halus untuk pasir halus tak dipecah adalah maksimal
2.50, sehingga berat jenis dari agregat halus ini belum memenuhi standar yang
telah ditentukan.
b. Berdasarkan SNI 03-2834-2000 tentang Tata Cara Pembuatan Rencana
Campuran Beton Normal menyatakan bahwa nilai penyerapan air agregat
halus untuk pasir halus tak dipecah adalah < 3,1%, sehingga persentasi
penyerapan dari agregat halus ini memenuhi standar yang telah ditentukan.
3. Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus
Pengujian kadar air agregat halus bertujuan untuk mengtahui kandungan air
yang terdapat pada agregat. Hasil pengujian kadar air dapat dilihat pada Tabel 4.3
berikut.
Tabel 4.4 Pengujian kadar air agregat halus
Benda uji ke 1 Benda uji ke 2
Massa Wadah + Benda Uji 2063,6 2119,6
Massa Wadah 780,8 809,7
Massa Benda Uji ( W1) 1282,8 1309,9
Massa Wadah + Benda Uji Kering Oven 2038 2095,9
Massa Wadah 780,8 809,7
Massa Benda Uji Kering Oven (W2) 1257,2 1286,2
Kadar Air Total (P = W1-W2/ W2 x 100% 2,04 1,84
Kadar Air Total (P) Rata-Rata 1,94
Sumber : Hasil penelitian, 2022
Berdasarkan SK-SNI-15-1990-30 Bab 4 Pengerjaan Perencanaan Campuran
Beton, disebutkan bahwa Kadar air agregat halus harus memenuhi harga < 6.5 %.
Hal ini menunjukan bahwa agregat halus pengujian ini layak digunakan karena
persentase kadar air 1,94 % atau lebih kecil dari maksimal ketentuan yang berlaku.
4. Pemeriksaan Berat Isi Agregat Halus
Prosedur pengujian berat isi agregat halus dan kasar pada penelitian ini
mengacu pada SNI 03-4804-1998 tentang pengujian berat isi dan rongga udara
dalam agregat.
Tabel 4.5 Berat isi agregat halus
Berat Volume Padat Gembur Padat Satuan
Volume Silinder (V) 9326,04 9326,04 cm3
Berat Silinder (W1) 7930,27 7930,27 Gram
Berat Silinder + Benda Uji (W2) 11400,8 13100,0 Gram
Berat Benda Uji (W3 = W2-W1) 3470,5 5169,7 gram/cm3
Bobot Isi W3/V 0,372 0,554 gram/cm3
Rata – Rata 0,463 gram/cm3
Sumber : Hasil penelitian, 2022
Dari tabel di atas diperoleh berat isi rata-rata untuk pasir takari yaitu 0,463
gram/cm3.
5. Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus
Pengujian kadar lumpur bertujuan untuk mengetahui banyaknya kandungan
lumpur pada agregat. Pada pengujian ini agregat diuji dengan caradi cuci bersi
tertahan pada saringan nomor 200. Hasil pemeriksaan selengkapnya tentang kadar
lumpur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Kadar lumpur agregat halus
No Contoh I II
Benda Uji Kering Oven
W1 502 500,2
Sebelum Dicuci (gram)
Berat Benda Uji Kering Oven
W2 456,8 438,2
(gram)
Kadar Butir Lolos Ayakan N0.
(W1- W2 / W1) x 100 9,00 12,40
200 (%)
Kadar Lumpur Rata-Rata(100%) 10,70
Sumber : Hasil penelitian, 2022
Dari tabel di atas diperoleh kadar lumpur agregat halus rata-rata diperoleh
sebesar 10,70% , lebih besar dari batas yang ditetapkan pada SK SNI S-04-1989-F
tentang spesifikasi bahan bangunan bagian A bahwa untuk beton normal
kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
B. Hasil Pengujian Agregat Kasar
1. Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada sample A dan B agregat
kasar didapat bahwa gradasi agregat kasar termasuk dalam daerah gradasi no. 3.
Hasil pemeriksaan dapat dilihat dalam Tabel 4.4, Gambar 4.2 berikut.
Tabel 4.7 Gradasi Agregat Kasar
Ukuran %
Komulatif Komulatif % Komulatif % Komulatif
Saringan Komulatif
Tertahan Tertahan Tertahan Lolos
(mm) Tertahan
Rata-rata
No Mm (A) (B) (A) (B) Rata-rata
- 36,1 0 0 0,00 0,00 0,00 100,00
- 25,4 0 0 0,00 0,00 0,00 100,00
- 19 274,9 139,6 13,58 7,13 10,35 89,65
- 9,5 1817,8 1664,6 89,79 85,00 87,39 12,61
4 4,75 2020,4 1928,7 99,79 98,48 99,14 0,86
8 2 2022,4 1930,6 99,89 98,58 99,24 0,76
16 1,18 2022,5 1930,9 99,90 98,60 99,25 0,75
30 0,6 2022,6 1931 99,90 98,60 99,25 0,75
50 0,3 2023,1 1945,8 99,93 99,36 99,64 0,36
100 0,15 2023,7 1957,6 99,96 99,96 99,96 0,04
200 0,075 2024,6 1958,4 100,00 100,00 100,00 0,00
Sumber : Hasil penelitian, 2022
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan sample A dan B agregat kasar
pada tabel di atas, maka diperoleh grafik gradasi berikut ini.
100 100 100 100
95
90 89.65
Persentase Lolos Saringan (%)
80
70
60 60
50
40
35
30
20
10 10 12.61 10
0 0.86 0
2.4 4.8 9.6 19.2 38.4
Ukuran Saringan
Minimal Tipe 3 Maksimal Tipe 3 Rata-rata lolos komulatif
Dari hasil pengujian diatas maka diperoleh berat isi rata-rata agregat kasar
yaitu 1,530, dengan nilai berat isi gembur lebih kecil dari pada berat isi tusuk atau
dipadatkan.
5. Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kasar
Kebersihan agregat merupakan salasatu hal yang harus diperhatikan,maka
oleh karena itu perluh dilakukan pegujian kadar lumpur yang terkandung pada
agregat. Untuk hasil pengujian dan analisis hitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Kadar lumpur agregat kasar
No Contoh I II
Benda Uji Kering Oven
W1 2003,3 1987,1
Sebelum Dicuci (gram)
Berat Benda Uji Kering
W2 2002,8 1986,8
Oven (gram)
Kadar Butir Lolos Ayakan
(W1- W2 / W1) x 100 0,02 0,02
N0. 200 (%)
Kadar Lumpur Rata-Rata(100%) 0,02
Sumber : Hasil penelitian, 2022
Kadar lumpur agregat kasar rata-rata diperoleh sebesar 0,02 % , lebih kecil
dari batas yang ditetapkan pada SK SNI S-04-1989-F tentang spesifikasi bahan
bangunan bagian A bahwa untuk beton normal kandungan lumpur tidak boleh
lebih dari 1%.
6. Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar
Pengujian ini adalah untuk mengetahui angka keausan tersebut, yang
dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No.
12 (1,7 mm) terhadap berat semula, dalam persen. Hasil pengujian yaitu, sebagai
berikut:
Sample 1 :
a = 5000 gram
b = 3859,3 gram
= 22,81%
Sample II :
a = 5000 gram
b= 3854,5 gram
= 22,91%
37 Mpa
30,83 Mpa
Fas 0,56
48%
38%
0,56
Gambar 4.5 Menentukan persentase agregat halus proporsi agregat halus untuk ukuran
butir maksimum 20 mm
Berdasarkan Gambar 4.5 persentase agregat halus adalah 38 – 48%, ambil rata-
rata yaitu 43%.
18) Persentase agregat halus berdasarkan poin 17 adalah 100 – 43% = 57 %
19) Berat jenis relatif = (0,43 x 2,59) + (0,57 x 2,71) = 2,6584
20) Berat beton basah:
2390
2,65
Menurut Gambar 4.6 di atas, diperoleh nilai berat beton basah= 2390 kg.
21) Kadar agregat gabungan = 2390 – (195 + 325) = 1870 kg
(a) (b)
Gambar 4.7 (a) Pengisian campuran pada alat slump,
(b) Pengukuran hasil slump
B. Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian terhadap silinder ( 15 x 30 cm) dengan fc’ 25 Mpa pada umur 28
hari. Pada penelitia ini campuran dibuat sesuai mix desing untuk 6 benda uji tanpa
penambahan, sehingga mengalami kekurangan 1 benda uji dari setiap sampel yang
disebabkan adanya sebagian campuran yang melekat pada alat kerja. Hasil
pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.25 Hasil pengujian kuat tekan beton
Ukuran Kuat
Molaritas Beban Tekan
Luas
Asam Berat Diameter Tinggi Max Mpa Rata- Keterangan
(mm2)
Fosfat (mm) (mm) (KN) Rata
(Mpa)
12318,9 150 300 17662,5 505 28,8
12330,2 150 300 17662,5 510 28,8 Kuat tekan beton
0 ppm 12500,9 150 300 17662,5 515 29,1 28,76 lebih dari kuat tekan
12271,0 150 300 17662,5 500 28,3 rencana
12271,5 150 300 17662,5 510 28,8
12423,8 150 300 17662,5 510 28,8
12265,9 150 300 17662,5 510 28,8 Kuat tekan beton
150ppm 12271,3 150 300 17662,5 510 28,8 28,86 lebih dari kuat tekan
12513,0 150 300 17662,5 515 29,1 rencana
12435,3 150 300 17662,5 510 28,8
12338,6 150 300 17662,5 500 28,3
12544,8 150 300 17662,5 470 26,6 Kuat tekan beton
200ppm 12534,8 150 300 17662,5 460 26 26,7 lebih dari kuat tekan
12411,4 150 300 17662,5 465 26,3 rencana
12373,1 150 300 17662,5 460 26
12406,4 150 300 17662,5 460 26
Kuat tekan beton
12294,2 150 300 17662,5 450 25,4
250ppm 26,06 lebih dari kuat tekan
12286,7 150 300 17662,5 470 26,6
rencana
12356,0 150 300 17662,5 465 26,3
12362,9 150 300 17662,5 460 26
12243,9 150 300 17662,5 430 24,3
12517,7 150 300 17662,5 435 24,6 Kuat tekan beton
300ppm 12329,2 150 300 17662,5 430 24,3 24,48 kurang dari kuat
12445,0 150 300 17662,5 435 24,6 tekan rencana
12551,6 150 300 17662,5 435 24,6
Sumber: Hasil penelitian 2022
40
28.86*
Kuat Tekan (Mpa)
20
Kuat tekan
10 rencana
0
0 ppm 150 ppm 200Variasi
ppm 250 ppm 300 ppm
asam fosfat
Keterangan: (n* tidak di gunakan karena ada penambahan air saat…
Gambar 4.8 Grafik kuat tekan beton
Berdasarkan hasil pengujian di atas, kuat tekan beton dengan bahan
tambahan tidak mencapai target kuat tekan rencana. Nilai kuat tekan beton
menurun jika kadar asam fosfat semakin tinggi.
Pada penelitian sebelumya untuk lingkungan yang bersifat netral (pH 7),
nilai maksimum dicapai pada nilai konsentrasi Asam Karboksilat sebesar 320
ppm. Asam Karboksilat dapat mempengaruhi kuat tekan yang dimiliki oleh beton.
Penambahan inhibitor Asam Karboksilat (Calcon Carboxylic) kedalam campuran
beton akan menimbulkan efek menurunnya mutu yang dimiliki oleh beton.
Penurunan terjadi dengan variasi asam fosfat yang artinya sudah tidak efektif
digunakan, sehingga menyebabkan kuat tekan beton menurun.