MAKALAH Tentang Penyembelihan Hewan Qurb
MAKALAH Tentang Penyembelihan Hewan Qurb
A. Penyembelihan Hewan
1. Pengertian
Dalam istilah fiqih, penyelembelihan (adz-dzabhu) Secara Bahasa berarti at-
tabayyun, yaitu bau yang sedap. Hal ini disebabkan pembolehan secara hukum syar’i
menjadikannya menjadi baik harum. Menurut mazhab Hanafi dan Maliki,
penyembelihan adalah terpotongnya empat urat leher, yaitu urat tenggorokan, urat
pencernaan, dan dua urat nadi. Adapun menurut Mazhab Syafi’I dan Hambali
penyembelihan adalah terpotongnya dua saluran di leher hewan, yaitu saluran nafas
yang terletak di leher dan saluran makanan/pencernaan. 1[1][1]
Jadi, yang dimaksud menyembelih adalah memotong saluran nafas dan saluran
makanan dari seekor binatang menurut aturan yang telah disyariatkan oleh agama,
kecuali ikan dan belalang keduanya halal dimakan dengan tidak disembelih. 2[2][2]
Berdasarkan hadis Rasulullah saw, yang berbunyi :
) (رواه ابن ماجه.احلت لنا ميتتان السمك والجراد
“Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai ; ikan dan belalang”. (Riwayat Ibnu Majah)
3
ة11ة والنطيح11وزة والمتردي11ة والموق11حرمت عليكم الميتة والدم ولحم الختزير وما اهل لغير هللا به والمنخنق
. وما زبح علي النصب.وما اكل السبع اال ما زكيتم
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan daging yang
disembelih bukan atas nama Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih.
Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala”. 4[4][4]
Jika hewan yang akan disembelih adalah hewan liar yang susah untuk
ditangkap atau sulit untuk disembelih pada lehernya, diperbolehkan melukai bagian
tubuh yang mematikan dengan menyebut nama Allah Swt. Rasulullah Saw
bersabda :
طعنت في: ال11ق ولبت؟ ق11دكات اال في الخل11 قيل يا رسو ل هللا اما تكون ال: عن ابي العشراء عن ابيه قال
) (رواه الترمدي.فخدها الجزاء عنك
"Dari Abu Usyra’, dari ayahnya, ia berkata bahwa Rasulullah saw, ditanya “apakah
tidak ada penyelembelihan itu selain dikerongkongan dan dileher?, “Rasulullah saw
bersabda “kalau kamu tusuk pahanya, niscaya cukuplah hai itu”. (Riwayat at-
Tirmizi)5[5][5]
5
Binatang itu masih hidup
Binatang itu termasuk binatang yang halal, baik cara memperoleh maupun zatnya.
َو ُذ ِك َر ِاْس ُم ِهَّللَا, ( َم ا ُأْنِهَر َالَّد ُم: َ َو َعْن َر اِفِع ْبِن َخ ِد يٍج رضي هللا عنه َع ِن َالَّنِبِّي صلى هللا عليه وسلم َقاَل
َفُم َدى َاْلَح َبِش ) ُم َّتَفٌق َع َلْيه: َفُك ْل َلْيَس َالِّس َّن َو الُّظْفَر ; َأَّم ا َالِّس ُّن ; َفَعْظٌم ; َو َأَّم ا َالُّظُفُر,َع َلْيِه
Dari Rafi' Ibnu Khodij Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Apa yang dapat menumpahkan darah dengan diiringi sebutan nama Allah,
makanlah, selain gigi dan kuku, sebab gigi adalah tulang sedang kuku adalah pisau bangsa
Habasyah." Muttafaq Alaihi.
Sunnah menyembelih
Memotong dua urat yang ada dikiri kanan leher, agar lekas matinya.
Binatang yang disembelih itu, hendaklah dimiringkan ke sebelah rusk kirinya,
supaya mudah bagi orang yang menyembelihnya.
Dihadapkan ke Kiblat.
Membaca bismillah dan shalawat atas Nabi saw. 7[7][7]
7
B. QURBAN
1. Pengertian dan Hukum Qurban
Qurban berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata : qaruba – yaqrabu –
qurban wa qurbaanan. Artinya, “dekat” atau “mendekatkan diri”, mendekati atau
menghampiri. Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun. Dengan niat
ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah swt. Hewan yang digunakan untuk
qurban adalah binatang ternak, seperti kambing, sapi, dan unta. 8[8][9]
Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau
adh-dhahiyah , dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini diambil dari kata
dhuha, yaitu waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan
penyembelihan kurban, yakni kira-kira pukul 07.00 – 10.00. Udh-hiyah adalah hewan
kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari raya Qurban dan hari-
hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq, Fikih
Sunnah XIII/155; Al Jabari, 1994).
“Dan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah
kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, Karena itu berserah
dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah).”
Dan Dalam hadits dinyatakan,dari Abu Hurairah r.a. berkata,bahwasanya
Rasulullah Saw. bersabda :
8
, َقاَل َرُس وُل َالَّلِه صلى اهلل عليه وسلم ( َمْن َك اَن َلُه َسَعٌة َو َلْم ُيَض ِّح: ََو َعْن َأِبي ُه َر ْيَر َة رضي اهلل عنه َقاَل
ُ َلِكْن َر َّج َح َاَأْلِئَّمُة َغْيُر ُه َو ْقَف ه, َو َص َّح َح ُه َاْلَح اِكُم, َو اْبُن َم اَج ه, َفاَل َيْق َر َبَّن ُمَص اَّل َنا ) َرَو اُه َأْح َم ُد
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Barangsiapa mempunyai kemudahan untuk berkurban, namun ia belum
berkurban, maka janganlah sekali-kali ia mendekati tempat sholat kami." Riwayat Ahmad
dan Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Hakim. Hadits mauquf menurut para imam hadits
selainnya. 9[9][10]
2. Ketentuan Hewan Qurban
Yang dimaksud dengan hewan qurban tersebut adalah binatang ternak yang
dipelihara dan dikomsumsi dagingnya, misalnya unta, sapi, kerbau, kambing, atau
domba. Binatang yang sah untuk menjadi qurban, ialah yang tidak mempunyai cacat
seperti ; pincang, sangat kurus, sakit, terpotong telinganya, dll. 10[10][11] Dikatakan
syah, jika binatang tersebut memenuhi syarat-syarat binatang/hewan yang telah
ditetap kan syariat.11[11][12] Adapun syarat-syarat binatang/hewan untuk dijadikan
qurban adalah :
Cukup umurnya
ِإاَّل َأْن َيْعُس َر, َقاَل َرُس وُل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم ( اَل َتْذ َبُح وا ِإاَّل ُم ِس َّنًة: َ َو َعْن َج اِبٍر رضي هللا عنه َقاَل
َع َلْيُك ْم َفَتْذ َبُح وا َج َذ َع ًة ِم َن َالَّض ْأِن ) َر َو اُه ُم ْسِلم
Dari Jabir bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan menyembelih
kecuali hewan yang umurnya masuk tahun ketiga. Bila engkau sulit mendapatkannya,
sembelihlah kambing yang umurnya masuk tahun kelima." Riwayat Muslim.
Tidak cacat , Tidak sakit, Tidak pincang, Tidak buta, Tidak kurus, Tidak putus telinga atau
tanduknya.12[12][13]. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW :
10
11
12
َ ( َأْر َبٌع اَل: َقاَم ِفيَنا َرُس وُل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم َفَقاَل: َو َع ِن َاْلَبَر اِء بِن َعاِزٍب َرِض َي ُهَّللَا َع ْنُهَم ا َقاَل
َو اْلَعْر َج اُء َاْلَبِّيُن َظْلُعَه َو اْلَك ِس يَر ُة, َو اْلَمِريَض ُة َاْلَبِّيُن َم َرُضَها, َاْلَعْو َر اُء َاْلَبِّيُن َع َو ُر َها:َتُج وُز ِفي َالَّضَح اَيا
َو اْبُن ِح َّبان, َاَّلِتي اَل ُتْنِقي ) َر َو اُه َاْلَخ ْم َس ة ُ َو َصَّح َح ُه َالِّتْر ِمِذُّي
Al-Bara' Ibnu 'Azib Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
berdiri di tengah-tengah kami dan bersabda: "Empat macam hewan yang tidak boleh
dijadikan kurban, yaitu: yang tampak jelas butanya, tampak jelas sakitnya, tampak jelas
pincangnya, dan hewan tua yang tidak bersum-sum." Riwayat Ahmad dan Imam Empat.
Hadits shahih menurut Tirmidzi dna Ibnu Hibban
Waktu penyembelihan Qurban
Waktu penyembelihannya ialah sesudah shalat ‘Idul Adha, dan akhir
waktunya ialah ‘Ashar hari tasyriq, yakni sejak tanggal 10 Dzulhijah hingga
terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijah.
لى هللا+ ( َش ِه ْد ُت َاَأْلْض َح ى َم َع َر ُس وِل َالَّل ِه ص: َ َو َع ْن ُجْنُد ِب ْب ِن ُس ْف َياَن رضي هللا عنه َق اَل
َمْن َذَبَح َقْب َل َالَّص اَل ِة: َفَق اَل, َنَظَر ِإَلى َغ َنٍم َق ْد ُذ ِبَحْت,عليه وسلم َفَلَّم ا َق َضى َص اَل َتُه ِبالَّناِس
ِ َوَمْن َلْم َيُك ْن َذَبَح َفْلَيْذ َبْح َع َلى اْس ِم َالَّلِه ) ُمَّتَف ٌق َع َلْي ه,َفْلَيْذ َبْح َش اًة َم َكاَنَه ا
Jundab Ibnu Sufyan Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mengalami hari raya Adlha bersama
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Setelah beliau selesai sholat bersama orang-orang,
beliau melihat seekor kambing telah disembelih. Beliau bersabda: "Barangsiapa
menyembelih sebelum sholat, hendaknya ia menyembelih seekor kambing lagi sebagai
gantinya; dan barangsiapa belum menyembelih, hendaknya ia menyembelih dengan nama
Allah." Muttafaq Alaihi.
4. Hikmah Qurban
Qurban merupakan satu bentuk ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu
dimensi illahiyah dan dimensi social. Melaksanakan qurban berarti mentaati syariat
Allah swt, yang membawa pahala baginya. Selain itu, qurban berarti memberikan
kebahagian bagi orang lain, khususnya faqir miskin untuk dapat menikmati daging
hewan qurban.14[14][15]
13
Tempat Kejadian
Bertempat di Dukuh Tanjung kamal Rt. 01/Rw I Desa Mlekang Kecamatan Gajah dan
Kabupaten Demak
Susunan Panitia
Ketua : Bapak Subekan, S.Ag.,M.H
Sekretaris : Bapak H. Abdul Hafidz
Anggota : Bapak Abdullah
Bapak Muslikan
Bapak Miftahuddin
Nama Penyembelih
Penyembelihan dilaksanakan oleh : Bapak Kyai H. Abdul Ghafur
Hewan Qurban
Jumlah hewan qurban yang akan disembelih adalah :
11 Kambing
1. Dari Ibu Sukaesi yang dihadiahkan untuk Bapak Al marhun Subakir
2. Dari Bapak Nasikun yang dihadiahkan untuk Ibu Sipah
3. Dari Bapak Sukahar yang dihadiahkan untuk Ibu Ngatinah
4. Dari Bapak Subaedi yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
5. Dari Bapak H. Subadi yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
6. Dari Bapak Nurhuda yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
7. Dari Ibu Pujianti, S.Pd yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
8. Dari Bapak Nur Huda yang dihadiahkan untuk putranya bernama Faris
9. Dari Bapak Nurhuda yang dihadiahkan pada putrinya yang bernama fatin
10.Dari Bapak Nur Huda yang dihadiahkan untuk putranya yang bernama
Faiq
11. Dari Bapak Ruslan yang dihadiahkan untuk Ibu H. Pairah
1 Kerbau
1 ekor kerbau biasanya dihadiahkan untuk 7 orang, antara lain:
- Dari Bapak Misrof dihadiahkan untuk:
a. Bapak Muzamil
b. Ibu Mahmudah
- Dari Bapak Asmudi dihadiahkan untuk :
a. Bapak Susman
b. Ibu Masanah
- Dari Bapak Tri Darmawan dihadiahkan untuk :
a. Dirinya Bapak Tri Darmawan
b. Ibu Ngatemi
c. Anak Dewi Pujiati
Dari sekian hewan Qurban yakni 11 kambing dan 1 kerbau dapat didistribusikan
kepada kurang lebih 135 Kepala Keluarga, yang setiap Kepala Keluarga Mendapat kurang
lebih 1kg daging.