Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

Itsna Nabilatuz Zahra

YAYASAN AL IRSYAD AL MUBAROK


MADRASAH ALIYAH KETERAMPILAN “AL IRSYAD” GAJAH-DEMAK
Jalan Raya Gajah_Dempet nomor 11 Gajah Demak 59581 telepon faksimile
(0291)4284022
Homepage: www.ma-alirsyad.sch.id Email:maalirsyad_demak@ymail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Syariat qurban berawal dari Nabi Ibrahim a.s. ketika mendapat wahyu lewat
mimpinya supaya menyembelih putranya yang bernama Ismail a.s. Perintah itu
sebagai bentuk ujian dari Allah swt kepada Nabi Ibrahim a.s. Dalam suatu riwayat
dijelaskan bahwa ketika belum mempunyai anak, Nabi Ibrahim a.s. pernah berkata
berkaitan dengan qurban. Beliau mengatakan, ”Jangankan harta benda, anak pun
kalau saya punya, saya mau menqurbankannya. Setelah mempunyai anak,
perkataan itu ditagih oleh Allas swt, karena ketaqwaannya Nabi Ibrahim a.s.
memenuhi permintaan Allah swt. Meskipun Ismail diganti dengan seekor Kibas.
Inilah awal mulanya di Syariatkannya Qurban.
B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan kita tidak keluar dari sub judul, ada baiknya pemakalah akan
merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini :
1. Pengertian dan dasar hokum Qurban
2. Syarat-syarat hewan untuk Qurban
3. Tata cara penyembelihan Qurban
4. Hikmah Qurban
5. Pembagian dan urut urutan penyembelihan hewan kurban
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyembelihan Hewan
1. Pengertian
Dalam istilah fiqih, penyelembelihan (adz-dzabhu) Secara Bahasa berarti at-
tabayyun, yaitu bau yang sedap. Hal ini disebabkan pembolehan secara hukum syar’i
menjadikannya menjadi baik harum. Menurut mazhab Hanafi dan Maliki,
penyembelihan adalah terpotongnya empat urat leher, yaitu urat tenggorokan, urat
pencernaan, dan dua urat nadi. Adapun menurut Mazhab Syafi’I dan Hambali
penyembelihan adalah terpotongnya dua saluran di leher hewan, yaitu saluran nafas
yang terletak di leher dan saluran makanan/pencernaan. 1[1][1]
Jadi, yang dimaksud menyembelih adalah memotong saluran nafas dan saluran
makanan dari seekor binatang menurut aturan yang telah disyariatkan oleh agama,
kecuali ikan dan belalang keduanya halal dimakan dengan tidak disembelih. 2[2][2]
Berdasarkan hadis Rasulullah saw, yang berbunyi :
)‫ (رواه ابن ماجه‬.‫احلت لنا ميتتان السمك والجراد‬
“Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai ; ikan dan belalang”. (Riwayat Ibnu Majah)

Penyembeliahan hewan menurut ketentuan agam, yaitu melenyapkan nyawa


binatang (yang halal) untuk dimakan dengan sesuatu alat yang tajam selain tulang
dan gigi. Binatang yang halal bisa menjadi haram untuk dimakan karena tata cara
penyembelihannya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Misalnya, tidak
menyebutkan asma Allah atau menyebut selain nama Allah, binatang yang mati
karena dicekik, dipukuli, atau karena jatuh. 3[3][3] Berdasarkan firman Allah Swt.
Surah al-Ma’idah : 3 yang berbunyi :

3
‫ة‬11‫ة والنطيح‬11‫وزة والمتردي‬11‫ة والموق‬11‫حرمت عليكم الميتة والدم ولحم الختزير وما اهل لغير هللا به والمنخنق‬
.‫ وما زبح علي النصب‬.‫وما اكل السبع اال ما زكيتم‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan daging yang
disembelih bukan atas nama Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih.
Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala”. 4[4][4]
Jika hewan yang akan disembelih adalah hewan liar yang susah untuk
ditangkap atau sulit untuk disembelih pada lehernya, diperbolehkan melukai bagian
tubuh yang mematikan dengan menyebut nama Allah Swt. Rasulullah Saw
bersabda :
‫ طعنت في‬: ‫ال‬11‫ق ولبت؟ ق‬11‫دكات اال في الخل‬11‫ قيل يا رسو ل هللا اما تكون ال‬: ‫عن ابي العشراء عن ابيه قال‬
)‫ (رواه الترمدي‬.‫فخدها الجزاء عنك‬
"Dari Abu Usyra’, dari ayahnya, ia berkata bahwa Rasulullah saw, ditanya “apakah
tidak ada penyelembelihan itu selain dikerongkongan dan dileher?, “Rasulullah saw
bersabda “kalau kamu tusuk pahanya, niscaya cukuplah hai itu”. (Riwayat at-
Tirmizi)5[5][5]

2. Ketentuan Penyelembelihan Binatang


Dalam penyelembelihan , ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu tentang
orang yang menyelembelih, dan alat yang digunakan untuk menyelembelih.
Syarat-syarat Orang yang menyembelih
 Islam, penyelembelihan yang dilakukan oleh orang non-Islam adalah tidak sah.
 Berakal sehat, penyelembelihan yang dilakukan orang gila tidak sah.
 Mumayyiz
 Berdo’a

Syarat-syarat Binatang yang akan disembelih


4

5
 Binatang itu masih hidup
 Binatang itu termasuk binatang yang halal, baik cara memperoleh maupun zatnya.

Syarat-syarat Alat yang digunakan untuk menyelembelih


 Alat yang digunakan tajam, tidak runcing dan tidak tumpul
Seperti yang Rasulullah SAW lakukan:
‫ َقاَل َرُس وُل ِهَّللَا ص لى هللا علي ه وس لم ( ِإَّن َهَّللَا َكَتَب َاِإْل ْح َس اَن‬: ‫َ َو َعْن َشَّداِد ْبِن َأْو ٍس رضي هللا عنه َقاَل‬
‫ َو ْلُي ِرْح‬,‫ َو ْلُيِح َّد َأَح ُد ُك ْم َش ْفَر َتُه‬,‫ َو ِإَذ ا َذ َبْح ُتْم َفَأْح ِس ُنوا َالِّذ ْبَح َة‬,‫ َف ِإَذ ا َقَتْلُتْم َفَأْح ِس ُنوا َاْلِقْتَل َة‬, ‫َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء‬
‫َذ ِبيَح َتُه ) َر َو اُه ُم ْسِلٌم‬
Dari Syaddad Ibnu Aus bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat kebaikan terhadap segala sesuatu. Maka jika
engkau membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik dan jika engkau menyembelih,
sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaklah di antara kamu mempertajam pisaunya
dan memudahkan (kematian) binatang sembelihannya." Riwayat Muslim.
 Terbuat dari besi, baja, batu, dan kaca
 Tidak menggunakan kuku, gigi, dan tulang. 6[6][6]
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

‫ َو ُذ ِك َر ِاْس ُم ِهَّللَا‬, ‫ ( َم ا ُأْنِهَر َالَّد ُم‬: ‫َ َو َعْن َر اِفِع ْبِن َخ ِد يٍج رضي هللا عنه َع ِن َالَّنِبِّي صلى هللا عليه وسلم َقاَل‬
‫ َفُم َدى َاْلَح َبِش ) ُم َّتَفٌق َع َلْيه‬: ‫ َفُك ْل َلْيَس َالِّس َّن َو الُّظْفَر ; َأَّم ا َالِّس ُّن ; َفَعْظٌم ; َو َأَّم ا َالُّظُفُر‬,‫َع َلْيِه‬
Dari Rafi' Ibnu Khodij Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Apa yang dapat menumpahkan darah dengan diiringi sebutan nama Allah,
makanlah, selain gigi dan kuku, sebab gigi adalah tulang sedang kuku adalah pisau bangsa
Habasyah." Muttafaq Alaihi.
Sunnah menyembelih
 Memotong dua urat yang ada dikiri kanan leher, agar lekas matinya.
 Binatang yang disembelih itu, hendaklah dimiringkan ke sebelah rusk kirinya,
supaya mudah bagi orang yang menyembelihnya.
 Dihadapkan ke Kiblat.
 Membaca bismillah dan shalawat atas Nabi saw. 7[7][7]

7
B. QURBAN
1. Pengertian dan Hukum Qurban
Qurban berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata : qaruba – yaqrabu –
qurban wa qurbaanan. Artinya, “dekat” atau “mendekatkan diri”, mendekati atau
menghampiri. Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun. Dengan niat
ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah swt. Hewan yang digunakan untuk
qurban adalah binatang ternak, seperti kambing, sapi, dan unta. 8[8][9]
Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau
adh-dhahiyah , dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini diambil dari kata
dhuha, yaitu waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan
penyembelihan kurban, yakni kira-kira pukul 07.00 – 10.00. Udh-hiyah adalah hewan
kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari raya Qurban dan hari-
hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq, Fikih
Sunnah XIII/155; Al Jabari, 1994).

Ibadah qurban hukumnya sunnah muakkad, artinya sunnah yang sangat


dianjurkan bagi orang yang sudah mampu. Sebagaimana firman Allah swt :

“Sesungguhnya Kami telah memberi kepadanya nikmat yang banyak.Maka


dirikanlah salat karena Tuhanmu,dan berkurbanlah.”( Al-Kausar:1-2)

“Dan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah
kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, Karena itu berserah
dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah).”
Dan Dalam hadits dinyatakan,dari Abu Hurairah r.a. berkata,bahwasanya
Rasulullah Saw. bersabda :

8
, ‫ َقاَل َرُس وُل َالَّلِه صلى اهلل عليه وسلم ( َمْن َك اَن َلُه َسَعٌة َو َلْم ُيَض ِّح‬: ‫ََو َعْن َأِبي ُه َر ْيَر َة رضي اهلل عنه َقاَل‬
ُ‫ َلِكْن َر َّج َح َاَأْلِئَّمُة َغْيُر ُه َو ْقَف ه‬,‫ َو َص َّح َح ُه َاْلَح اِكُم‬,‫ َو اْبُن َم اَج ه‬, ‫َفاَل َيْق َر َبَّن ُمَص اَّل َنا ) َرَو اُه َأْح َم ُد‬

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Barangsiapa mempunyai kemudahan untuk berkurban, namun ia belum
berkurban, maka janganlah sekali-kali ia mendekati tempat sholat kami." Riwayat Ahmad
dan Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Hakim. Hadits mauquf menurut para imam hadits
selainnya. 9[9][10]
2. Ketentuan Hewan Qurban
Yang dimaksud dengan hewan qurban tersebut adalah binatang ternak yang
dipelihara dan dikomsumsi dagingnya, misalnya unta, sapi, kerbau, kambing, atau
domba. Binatang yang sah untuk menjadi qurban, ialah yang tidak mempunyai cacat
seperti ; pincang, sangat kurus, sakit, terpotong telinganya, dll. 10[10][11] Dikatakan
syah, jika binatang tersebut memenuhi syarat-syarat binatang/hewan yang telah
ditetap kan syariat.11[11][12] Adapun syarat-syarat binatang/hewan untuk dijadikan
qurban adalah :

 Cukup umurnya

o Domba sekurang-kurangnya berumur satu tahun;


o Kambing, sekurang-kurangnya berumur dua tahun;
o Unta sekurang-kurangnya berumur empat tahun dan masuk tahun kelima;
o Sapi, sekurang-kurangnya berumur dua tahun dan masuk tahun ketiga.

‫ ِإاَّل َأْن َيْعُس َر‬,‫ َقاَل َرُس وُل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم ( اَل َتْذ َبُح وا ِإاَّل ُم ِس َّنًة‬: ‫َ َو َعْن َج اِبٍر رضي هللا عنه َقاَل‬
‫َع َلْيُك ْم َفَتْذ َبُح وا َج َذ َع ًة ِم َن َالَّض ْأِن ) َر َو اُه ُم ْسِلم‬
Dari Jabir bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan menyembelih
kecuali hewan yang umurnya masuk tahun ketiga. Bila engkau sulit mendapatkannya,
sembelihlah kambing yang umurnya masuk tahun kelima." Riwayat Muslim.

 Tidak cacat , Tidak sakit, Tidak pincang, Tidak buta, Tidak kurus, Tidak putus telinga atau
tanduknya.12[12][13]. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW :

10

11

12
َ ‫ ( َأْر َبٌع اَل‬: ‫ َقاَم ِفيَنا َرُس وُل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم َفَقاَل‬: ‫َو َع ِن َاْلَبَر اِء بِن َعاِزٍب َرِض َي ُهَّللَا َع ْنُهَم ا َقاَل‬
‫ َو اْلَعْر َج اُء َاْلَبِّيُن َظْلُعَه َو اْلَك ِس يَر ُة‬,‫ َو اْلَمِريَض ُة َاْلَبِّيُن َم َرُضَها‬,‫ َاْلَعْو َر اُء َاْلَبِّيُن َع َو ُر َها‬:‫َتُج وُز ِفي َالَّضَح اَيا‬
‫ َو اْبُن ِح َّبان‬, ‫َاَّلِتي اَل ُتْنِقي ) َر َو اُه َاْلَخ ْم َس ة ُ َو َصَّح َح ُه َالِّتْر ِمِذُّي‬
Al-Bara' Ibnu 'Azib Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
berdiri di tengah-tengah kami dan bersabda: "Empat macam hewan yang tidak boleh
dijadikan kurban, yaitu: yang tampak jelas butanya, tampak jelas sakitnya, tampak jelas
pincangnya, dan hewan tua yang tidak bersum-sum." Riwayat Ahmad dan Imam Empat.
Hadits shahih menurut Tirmidzi dna Ibnu Hibban
 Waktu penyembelihan Qurban
Waktu penyembelihannya ialah sesudah shalat ‘Idul Adha, dan akhir
waktunya ialah ‘Ashar hari tasyriq, yakni sejak tanggal 10 Dzulhijah hingga
terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijah.
‫لى هللا‬+‫ ( َش ِه ْد ُت َاَأْلْض َح ى َم َع َر ُس وِل َالَّل ِه ص‬: ‫َ َو َع ْن ُجْنُد ِب ْب ِن ُس ْف َياَن رضي هللا عنه َق اَل‬
‫ َمْن َذَبَح َقْب َل َالَّص اَل ِة‬: ‫ َفَق اَل‬, ‫ َنَظَر ِإَلى َغ َنٍم َق ْد ُذ ِبَحْت‬,‫عليه وسلم َفَلَّم ا َق َضى َص اَل َتُه ِبالَّناِس‬
ِ‫ َوَمْن َلْم َيُك ْن َذَبَح َفْلَيْذ َبْح َع َلى اْس ِم َالَّلِه ) ُمَّتَف ٌق َع َلْي ه‬,‫َفْلَيْذ َبْح َش اًة َم َكاَنَه ا‬
Jundab Ibnu Sufyan Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mengalami hari raya Adlha bersama
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Setelah beliau selesai sholat bersama orang-orang,
beliau melihat seekor kambing telah disembelih. Beliau bersabda: "Barangsiapa
menyembelih sebelum sholat, hendaknya ia menyembelih seekor kambing lagi sebagai
gantinya; dan barangsiapa belum menyembelih, hendaknya ia menyembelih dengan nama
Allah." Muttafaq Alaihi.

3. Sunnah-sunnah waktu menyembelih Qurban


Disunnahkan sewaktu menyembelih korban beberapa perkara berikut ini :

 Membaca “Bismillah Wallahu Akbar” dan Shalawat atas Nabi s.a.w.


 Orang yang berkurban sendiri disunnatkan menyembelihnya, dan jika ia wakil
menyembelihkannya, maka disunnatkan ia hadir ketika menyembelih.
 Berdoa supaya kurban diterima Allah.
Sunnat membaca do’a :
) ‫ َوِم ْن ُأّمِة ُم َحَّمٍد‬, ‫ َالَّلُه َّم َتَق َّبْل ِم ْن ُم َحَّمٍد َو آِل ُم َحَّمٍد‬, ‫ِبْس ِم َالَّلِه‬
"Dengan nama Allah. Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarganya,
dan umatnya." Kemudian beliau berkurban dengannya.”

 Binatang yang disembelih disunnatkan dihadapkan ke kiblat.13[13][14]

4. Hikmah Qurban
Qurban merupakan satu bentuk ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu
dimensi illahiyah dan dimensi social. Melaksanakan qurban berarti mentaati syariat
Allah swt, yang membawa pahala baginya. Selain itu, qurban berarti memberikan
kebahagian bagi orang lain, khususnya faqir miskin untuk dapat menikmati daging
hewan qurban.14[14][15]

13

14PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN QURBAN

DI DUKUH TANJUNG KAMAL


DESA MLEKANG KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK

 Tempat Kejadian
Bertempat di Dukuh Tanjung kamal Rt. 01/Rw I Desa Mlekang Kecamatan Gajah dan
Kabupaten Demak

 Susunan Panitia
Ketua : Bapak Subekan, S.Ag.,M.H
Sekretaris : Bapak H. Abdul Hafidz
Anggota : Bapak Abdullah
Bapak Muslikan
Bapak Miftahuddin

 Nama Penyembelih
Penyembelihan dilaksanakan oleh : Bapak Kyai H. Abdul Ghafur

 Hewan Qurban
Jumlah hewan qurban yang akan disembelih adalah :
 11 Kambing
1. Dari Ibu Sukaesi yang dihadiahkan untuk Bapak Al marhun Subakir
2. Dari Bapak Nasikun yang dihadiahkan untuk Ibu Sipah
3. Dari Bapak Sukahar yang dihadiahkan untuk Ibu Ngatinah
4. Dari Bapak Subaedi yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
5. Dari Bapak H. Subadi yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
6. Dari Bapak Nurhuda yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
7. Dari Ibu Pujianti, S.Pd yang dihadiahkan untuk dirinya sendiri
8. Dari Bapak Nur Huda yang dihadiahkan untuk putranya bernama Faris
9. Dari Bapak Nurhuda yang dihadiahkan pada putrinya yang bernama fatin
10.Dari Bapak Nur Huda yang dihadiahkan untuk putranya yang bernama
Faiq
11. Dari Bapak Ruslan yang dihadiahkan untuk Ibu H. Pairah

 1 Kerbau
1 ekor kerbau biasanya dihadiahkan untuk 7 orang, antara lain:
- Dari Bapak Misrof dihadiahkan untuk:
a. Bapak Muzamil
b. Ibu Mahmudah
- Dari Bapak Asmudi dihadiahkan untuk :
a. Bapak Susman
b. Ibu Masanah
- Dari Bapak Tri Darmawan dihadiahkan untuk :
a. Dirinya Bapak Tri Darmawan
b. Ibu Ngatemi
c. Anak Dewi Pujiati
Dari sekian hewan Qurban yakni 11 kambing dan 1 kerbau dapat didistribusikan
kepada kurang lebih 135 Kepala Keluarga, yang setiap Kepala Keluarga Mendapat kurang
lebih 1kg daging.

 Langkah-langkah Cara Penyembelihan


1. Menyiapkan terlebih dahulu lubang penampung darah

2. Peralatan yang digunakan untuk menyembelih


3. Binatang yang akan disembelih dibaringkan menghadap kiblat, lambung kiri dibawah
4. Leher binatang yang akan disembelih diletakkan di atas lubang penampung darah yang
sudah disiapkan
5. Kaki binatang yang akan disembelih dipegang kuat-kuat/diikat, kepala diletakkan dibawah

6. Membaca basmalah sebelum hewan akan disembelih, kemudian penyembelih


menggoreskan alat pada leher binatang, dengan syarat: alat yang digunakan tajam, tidak
tumpu atau tidak runcing, terbuat dari baja atau besi, batu atau bambu, bukan tulang, gigi,
dan kuku. Sehingga dapat memutuskan jalan maka/minum/al khariq, nafas/al khulaum,
serta urat nadi kanan dan kiri pada leher binatang/ al wajadain.
7. Menyembelih hewan sampai dinyatakan benar-benar sudah putus urat nadinya, dan
hewan benar-benar sudah mati
8. Mengolah hewan mulai dari menguliti, memotong-motong tulang dan dagingnya.
9. Membuat gundunan atau dibagi dengan dikelompokkan jumlah orang yang akan
mendapat daging qurban
Ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari disyariatkannya qurban, antara lain
:
 Akan menambah cinta dan keimanannya kepada Allah Swt.
 Sebagai rasa syukur pada Allah Swt. atas karunia yang dilimpahkan pada dirinya.
 Menambah rasa peduli dan tolong-menolong kepada orang lainyang kurang
mampu.
 Akan menambah persatuan dan kesatuan karena ibadah kurban melibatkan seluruh
lapisan masyarakat.[15][16]

Anda mungkin juga menyukai