PPK Katarak
PPK Katarak
PPK Katarak
4. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan oftalmologi
lampu celah (slit lamp) didapatkan lensa keruh sebagian atau seluruhnya
1. Penatalaksanaan non bedah untuk visus terbaik lebih baik atau sama
dengan 6/12, yaitu pemberian kacamata dengan koreksi terbaik
2. Jika visus masih lebih baik dari 6/12 tetapi sudah mengganggu untuk
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan pasien atau
ada indikasi medis lain (glaucoma sudut tertutup, lens induced
uveitis) untuk dioperasi, pasien dapat di lakukan operasi katarak.
(Tingkat 1, derajat B)
Tatalaksana pasien katarak dengan visus terbaik lebih buruk dari
6/12 adalah operasi katarak berupa ekstraksi katarak ekstra kapsular
(ECCE + IOL atau fakoemulsifikasi + IOL dengan mempertimbangkan
ketersediaan alat, derajat kekeruhan katarak dan tingkat
kemampuan ahli bedah. (Tingkat 2, derajat A) – Prosedur tindakan
pada lampiran
3. Operasi pada mata yang tinggal satu yang berfungsi indikasinya
sama dengan kondisi jika mata keduanya berfungsi baik. Penundaan
operasi pada pasien ini berisiko timbulnya komplikasi yang
menyebabkan hasilnya penglihatan kurang baik. (Tingkat 2, derajat
B)
4. Operasi katarak dilakukan menggunakan mikroskop operasi dan
peralatan bedah mikro, di mana pasien dipersiapkan untuk
implantasi IOL.
5. Ukuran IOL dihitung berdasarkan data keratometri serta pengukuran
biometri A-scan.
Pemeriksaan Tambahan
9. Edukasi (Hospital Health Pasien perlu mendapat penjelasan mengenai cara perawatan dan
Promotion) pengobatan mata pasca operasi serta hal-hal yang berisiko terhadap proses
penyembuhan. Adanya penyakit sistemik perlu tetap dipantau oleh dokter
yang merawat sesuai bidang keahlian pada masalah medis pasien. Pada
kasus operasi tanpa komplikasi pasien dan keluarga dapat dijelaskan untuk
mengikuti hal sebagai berikut :