Anda di halaman 1dari 5

Histopatologi Malaria, Lepra

Wednesday, September 27, 2023 1:07 PM

1. LEPRA -> Kusta

Leprosy : " Hansen's disease


Penyakit infeksi kronik yang disebabkan Micobacterium leprae
Indonesia urutan ke-3 di dunia berdasarkan pada WHO serta brazil dan India

Semakin muda -> semakin kurang kejadiannya

Micobacterium leprae cuman bisa hidup di dalam sel


Paling subur di suhu ruang 27-30 derajat sel

Masuk lewat kulit dan hidung


Kulit - deep dermis

Keluar lewat : kulit dan mukosa hidung penderita


Masuk lewat : kulit dan saluran pernapasan atas

Masa inkubasi minimum : beberapa minggu (3-10 tahun)

Faktor risiko : hygine buruk, DM, TB

Tubercoloid : terlihat respon kekebalan


Lepromatosa : tidak ada respon kekebalan spesifik

Diisap melalui hidung/pernapasan -> diisap oleh orang yang rentan -> kalau imun rendah ->
lepra yang bergejala (tuberculoid dan lepramatosa)

Tuberculoid : secara mikroskopik -> memberikan morfologi yang mirip TB -> ada granuloma,
sel datian langerhans tapi tidak ada nekrosis kaseosa (T-Helper 1)

Lepromatosa : teraktivasi T-helper 2

Lepromatous : banyak bakterinya/mikroorganisme

Makrofag sebagain APC : beri 2 sinyal kalau ada lepra :


- T cell receptor
- Produksi sitokiin

Hipoestesi : karena kerusakan pada saraf


Diagnosa pasti : biopsi kulit -> pewarnaan ziehln neelsen atau fite faraco

Tipe :

TT : tuberculoid tuberculoid
BT

Kedokteran Tropis Page 1


BT
BB
BL
LL

PB : paucibasiler -> 3,4,5 -> 1-5 lesi


MB : multibbasiler -> 1,2 -> >5 lesi

1. TT : respon imunnya masih baik -> jumlahnya cuman 1


- Penyakit ini terbatas
- Lesi kulit tunggal
- Biasanya tidak gatal tapi sudah lama
- Hipostesia atau anestesi

Gold standar : harus biopsi -> yakin dulu kalau itu micobacterium leprae

Sel datia langerhans

Granuloma yang bulat bulat -> berisi limfosit -> mengelilingi sel saraf

2. BT : borderline tuberculoid -> jumlahnya lebih banyak


3. BB : pertengahan
- Plak eritematous lebih banyak

Kedokteran Tropis Page 2


Agak difuse -> foamy makrofag (selnya tidak padat) -> khas

Lesinya difuse tapi tidak ada granuloma


Gambar kanan : basil yang merah

Semakin ke kanan kumannya semakin banyak

Reaksi : kalau ada reaksi tetap lanjut pengobatannya


- Sebelum pengobatan
- Selama pengobatan
- Setelah pengobatan

Reaksi tipe 1 : TT,BT -> nyeri tapi nd gatal, sensitif pada saraf perifer
Reaksi tipe 2 : BL, LL -> nodul, nyeri sendi, limfodenopati, glomerulonefritis
Lucio phenomenon : LL yang tidak diobati

Kedokteran Tropis Page 3


Lepromatous : selama 12 bulan
- Dapsone
- Rifampicin
- Clofazine
Tuberculoid : dapsoone
Rifampicin

Tanda khas : Alisnya tipis/menghilang

2. MALARIA
- Infeksi sistemik akut
- Keluhan : demam tinggi yang intermitten -> tidak terus menerus
- Penyebab : plasmodium
Kematian disebabkan karena malaria berat :

Nyeri kepala
Demam
Batuk
Mual muntah
Koma -> stadium berat

Faktor yang mempengaruhi :


- Parasit
- Densitas : jumlahnya banyak
- Virulensi

Trias malaria : dingin, panas, berkeringat (basah seluruh badan)

Falciparum paling sering sebabkan malaria berat

Trofozoit : terlihat erirosit -> sel darah tepi

Plasmodium berkembang di nyamuk (seksual) dan manusia (siklus aseksual)


Sel target : eritrosit

Di dalam tubuh manusia


Exoeritrosit
Endoeritrosit : bisa diamati untuk pemeriksaan diagnostik

Nyamuk lepaskan sporozoit -> ke sel hepar -> menjadi schizont

Gagguan kesadaran : malaria cerebral

Kedokteran Tropis Page 4


Pigmen hemosoid -> yang berwarna kecoklatan

Pasien sickle cell anemia -> tidak bisa malaria -> karena eritrositnya sudah tidak normal

Kedokteran Tropis Page 5

Anda mungkin juga menyukai

  • Epidemiologi
    Epidemiologi
    Dokumen2 halaman
    Epidemiologi
    CIndy Ayu Nirwana
    Belum ada peringkat
  • Gizi
    Gizi
    Dokumen2 halaman
    Gizi
    CIndy Ayu Nirwana
    Belum ada peringkat
  • Interna 2
    Interna 2
    Dokumen5 halaman
    Interna 2
    CIndy Ayu Nirwana
    Belum ada peringkat
  • Interna 3
    Interna 3
    Dokumen4 halaman
    Interna 3
    CIndy Ayu Nirwana
    Belum ada peringkat