Pengaruh Efektifitas Radiator Berdasarkan Jenis Coolant Terhadap Unjuk Kerja Mesin DIESEL 2775cc Tugas Akhir
Pengaruh Efektifitas Radiator Berdasarkan Jenis Coolant Terhadap Unjuk Kerja Mesin DIESEL 2775cc Tugas Akhir
TUGAS AKHIR
Oleh :
MUHAMMAD TAYEP
153310587
0
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian yang saya lakukan untuk
tugas akhir dengan judul “Pengaruh Efektifitas Radiator Berdasarkan Jenis Coolant
Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel 2775cc” yang diajukan guna melengkapi
persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana teknik mesin pada Fakultas Teknik
Universitas Islam Riau, adalah merupakan hasil penelitian dan karya ilmiah saya
sendiri dengan bantuan dosen pembimbing dan bukan merupakan tiruan dan duplikasi
dari tugas akhir yang telah dipublikasikan dan atau pernah digunakan untuk
mendapatkan gelar sarjana di Universitas Islam Riau (UIR), kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpanan dan tidak kebenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik dengan pencabutan gelar yang sudah
diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengannorma yang berlaku diperguruan tinggi.
Muhammad Tayep
NPM :15.331.0587
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PERSONAL
PENDIDIKAN
TUGAS AKHIR
Assalamu’alaikum Wr Wb
i
3. Bapak Dr. Eng. Muslim, ST., MT Selaku Dekan I Fakultas Teknik,
Universitas Islam Riau.
4. Bapak Jhonni Rahman,B.Eng.,M.Eng.,Ph.D sebagai Ketua Prodi Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau.
5. Bapak Rafil Arizona, ST., M.Eng sebagai Sekretaris Prodi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau.
6. Bapak Eddy Elfiano, ST., M.Eng selaku dosen pembimbing.
7. Seluruh anggota dosen pengajar yang telah menginspirasi dan memotivasi
penulis dari awal hingga akhir penyelesaian tugas akhir.
8. Rekan – rekan di Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas islam
Riau, yang telah memberikan dukungan, doa dan saran pada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Atas segala usaha yang telah penulis lakukan dalam menyelesaikan tugas
akhir, namun penulis tetap menyadari sepenuhnya bahwa isi tugas akhir ini ada
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kepada pihak demi kesempurnaan isi dan penulisan untuk masa yang
akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas
akhir ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Muhammad Tayep
ii
Pengaruh Efektivitas Radiator Berdasarkan Jenis Coolant Terhadap Unjuk
Kerja Mesin Diesel 2775cc
Ket : 1. Penulis
2. Dosen Pembimbing
iii
Effect of Radiator Effectiveness by Type of Coolant on the Performance of a
2775cc Diesel Engine
ABSTRACT
Note: 1. Author
2. Supervisor
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 3
1.4 Manfaat .............................................................................................. 3
1.5 Batasan Masalah ................................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 4
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4.7 Hubungan Efektivitas Radiator (ɛ) terhadap Efisiensi Thermal (ηth) .... 66
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Pengujian Air Mineral Dengan Waktu Konstan 15 Menit ...... 49
Tabel 4.2 Data Pengujian Coolant A Dengan Waktu Konstan 15 Menit ........ 49
Tabel 4.3 Data pengujian Coolant B Dengan Waktu Konstan 15 Menit ......... 50
Tabel 4.4 Data pengujian Coolant C Dengan Waktu Konstan 15 Menit ......... 50
Tabel 4.5 Data pengujian air galon dengan ditambah Din. pipa dan radiator .. 51
Tabel 4.6 Hasil semua perhitungan air mineral dari setiap putaran ................. 62
Tabel 4.7 Hasil semua perhitungan Colant A dari setiap putaran .................... 62
Tabel 4.8 Hasil semua perhitungan Colant B dari setiap putaran .................... 63
Tabel 4.9 Hasil semua perhitungan Colant C dari setiap putaran ................... 63
Tabel 4.10 Hasil semua rata-rata perhitungan efektivitas radiator dari semua fluida
....................................................................................................................... 64
Tabel 4.11 Hasil semua rata-rata perhitungan efesiensi thermal dari semua fluida
....................................................................................................................... 64
Tabel 4.12 Hasil semua rata-rata perhitungan pemakaian bahan bakar .......... 65
Tabel 4.13 Hasil semua rata-rata perhitungan Pemakaian BB(Sfc) ................ 65
vii
Tabel 4.18 Efektivitas dan Sf. ....................................................................... 69
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik pengaruh efektivitas radiator terhadap pemakaian ηth .......... 67
Gambar 4.3 Grafik pengaruh efektivitas radiator terhadap pemakaian sfc ... 70
x
DAFTAR NOTASI
T Waktu (s)
xi
t2 = Th.in Temperatur aliran fluida yang masuk radiator
ԑ Efektivitas radiator -
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
yang banyak digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Salah satu cara untuk
menjaga temperatur pada temperatur mesin. Temperatur pada mesin pada suatu
mesin dan menurunkan performa mesin pada kendaraan (Adika Nur Sandrayanto,
2017).
suhu di dalam kendaraan. Menjaga suhu mesin juga dapat mencegah terjadinya
panas dari mesin. Panas yang dihasilkan di ruang bakar dan silinder saat gas
dibakar sebagian diserap oleh selubung air, yang dapat melakukan ini. Hal
tersebut dapat terjadi karena adanya lapisan air pendingin (water jacket) yang
1
2
bersirkulasi melalui media dinding silinder dan ruang bakar. Kalor yang diserap
water jacket dari water jacket memiliki nilai titik didih yang berbeda. Pendingin
air dengan nilai titik didih yang lebih rendah, namun cenderung mendidih dan
lebih cepat menguap, berdampak lebih besar terhadap efektivitas pendingin (Dr.
kinerja mesin diesel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mesin diesel
berbagai variasi jenis water coolant akan mempengaruhi nilai parameter tersebut
Dengan latar belakang diatas maka judul Tugas Akhir ini diberi judul
menyimpulkan dalam penggunaan beberapa variasi jenis water coolant yang akan
mempengaruhi nilai parameter tersebut dari unjuk kerja pada mesin tersebut.
1.2. RumusanMasalah
(1000,1500,2000,dan 2300)rpm.
1.3. TujuanPenelitian
1.4. ManfaatPenelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil dari
performa mesin yang lebih baik dari penggunaan terhadap jenis water coolant
1.5. BatasanMasalah
akan muncul. Oleh karna itu penulis membatasi penelitian ini, agar tidak
1. Pengujian dalam waktu 15 menit pada setiap variasi putaran dari masing-
mencari efektivitas pada setiap jenis dari water coolant yang digunakan,
4
fluida.
1.6. SistematikaPenulisan
Agar penyusunan laporan ini dapat dipahami maka penulis menyusun bagian-
Bab I Pendahuluan
Bab ini akan membahas diagram alir, alat dan bahan, waktu
tempat penelitian.
Bab V penutup
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SistemPendingin
Sistem pendingin merupakan salah satu jenis rangkaian yang juga dapat
agar mesin dapat bekerja dengan baik. Mesin kendaraan yang menggunakan
energi, dan mekanisme mesin tersebut mengubah panas yang dihasilkan menjadi
buruk pada kondisi mesin. Ini menyebabkan panas berlebih. Jika mesin tidak
efisiensi bahan bakar menurun bahkan kerusakan pada komponen mesin. Untuk
pada sistem mesin panther ISUZU yang akan datang menyimpulkan bahwa salah
satu faktor yang dapat menopang umur mesin yang lama adalah kondisi sistem
Dengan sistem pendingin yang berfungsi dengan baik, risiko mesin dapat
yang sangat tinggi yang cenderung mengubah sifat dan bentuk komponen mesin.
5
6
menjadi dua bidang yaitu sistem pendingin dengan pendingin udara (air cooling
motor) dan sistem pendingin air (water cooling). Sistem pendingin yang
digunakan untuk mobil menggunakan sistem pendingin air. Setiap jenis sistem
menjadi dua bidang yaitu sistem pendingin dengan pendingin udara (air
cooling motor) dan sistem pendingin air (water cooling). Sistem pendingin
massa jenis air yang telah panas dan air yang masih dingin, maka air yang
telah panas akan menepati bagian atas dari tangki dan mendesak air yang
bagian bawah dari tangki setelah dipanaskan air akan mengalir ke atas.
Air yang berada didalam tangki pada mesin disamakan dengan air
yang berada pada mantel- mantel air. Panas diambil dari panas hasil
air tadi akan menyerap panas dan temperatur akan naik mengakibatkan
turunnya berat jenis. Air panas akan didesak keatas oleh air yang masih
dingin dari radiator sehingga akan mengalir kebagian atas radiator yang
radiator. Pada saat yang bersamaan dengan turunnya air pada radiator
8
pada radiator, panas dan air yang masih dingin seperti gambar dibawah ini.
Itu tidak bisa lagi diproduksi dalam siklus alami karena peredarannya
cairan darah. Artinya sistem pendingin pada radiator secara alami juga
mendorong air panas ke atas karena disebabkan oleh cairan dingin dari
kipas sistem pendingin menarik udara di depan radiator, agar panas mudah
Jenis sirkulasi ini hampir sama dengan jenis sirkulasi, hanya saja
air ini mengalir ke mesin, yang didorong oleh pompa. Beberapa terletak di
lapisan air tetap penuh tanpa gelembung udara. Jenis sirkulasi ini memiliki
melebihi tekanan atmosfir, yang berarti titik didihnya jauh diatas 100 °.
dipercepat oleh putaran kipas dan pompa, sehingga air bersirkulasi di dalam
radiator, suhu cairan turun ke suhu kerja normal di mesin. Bentuk sirkulasi
Sistem pending in mesin dengan air yang digunakan pada radiator sebagai
alat penukar kalor. Energi panas yang dihasilkan oleh ruang bakar ditransfer ke
udara pendingin disekitar ruang bakar dan silinder. Air yang kondisinya panas
3. Pengontrolan pada suhu pending dalam sistem ini akan lebih mudah
karena sistem udara disebabkan pada sistem pending terdapat thermosta terdapat
Operasi yang tertunda pada mesin menjadi dua kondisi saat mesin dingin
Saat mesin dalam keadaan dingin, cairan hanya bisa muncul di mesin
yang ditunjukkan panah pada gambar) saat bagian motor masih dalam
keadaan termostat. Air Pae dan Dinga Proses ini bertujuan untuk mencapai
Sehingga air pada radiator yang menyerap panas pada water jacket
kipas angin.Selain itu cairan yang didinginkan oleh radiator menjadi dingin.
Tetapi tekanan kembali dari pompa air ke water jacket untuk mendinginkan
menutup kembali.
2.4.1. Radiator
Radiator yang memiliki fungsi untuk membuang yang ada pada air
yang bersirkulasi didalam mesin melalui bagian sirip- sirip yang ada pada
radiator.
13
Sakelar suhu air dipasang di Intel di depan termostat. Fungsi alat ini
2.4.4. TutupRadiator
melebihi
batas kapasitas yang dapat ditampung tutup radiator, maka kelebihan cairan
Fungsi pompa air adalah memompa air ke radiator agar bisa mengalir ke
saluran pengangkat air sehingga air dapat menyerap panas dari mesin. Pompa
2.4.7. Kipaspendingin
bagian dari ruang bakar. Lapisan pendingin pada kepala silinder dan blok
dan dapat menyerap panas kerja mesin dari water jacket. Air yang terus
mengalir dan menyerap panas, sehingga suhu kerja mesin menjadi lebih
normal.
2.4.9 Thermostat
langsung berhenti bekerja karena terjebak di debu, kotoran atau pasir. Saat
pemanasan cairan di water jacket. Setelah mencapai suhu kerja mesin atau
katup otomatis berdasarkan suhu cairan (Wiguna RC, 2018). Proses kerja
termostat:
Saat mesin baru hidup, suhu radiator masih dingin, thermostat masih
tertutup, dan air di radiator yang dipompa oleh pompa air masuk ke bagian
samping silinder atau water jacket di sekitar silinder dan masuk ke kepala
silinder Sebuah. Air pendingin kembali dari kepala silinder, karena dipompa
oleh pompa air, melalui saluran bypass menuju pompa air, dimana lubang
bypass dengan pompa air masih terbuka karena katup bypass pada
saluran bypass dan katup bypass harus dipahami. Saluran bypass diblokir
bypass ditutup oleh termostat katup bypass, katup utama termostat segera
terbuka dan air mengalir keluar dari radiator, yang telah didinginkan oleh
pendingin radiator, cairan pendingin memiliki titik beku rendah dan titik
didih tinggi, yang mencegah mesin dari panas berlebih. Hal ini dapat
tembaga, baja, besi, dan aluminium dari korosi. Coolant adalah pendingin
premium,campuran 30% pekat dengan 70% air murni tanpa ion mineral
dan terdiri dari etilen glikol dan zat adiktif yang seimbang. Pendingin
memiliki kandungan silikat rendah yang bebas dari nitrit, amina, dan zat.
b. Siap digunakan dan tidak perlu dijual eceran untuk pengisian dan
penambahan
pertama.
c. Titik didih tinggi untuk mencegah mesin kendaraan dari panas berlebih.
d. Menjaga suhu mesin kendaraan tetap stabil untuk performa mesin yang
optimal.
2.4.11. SelangRadiator
Selang radiator yang sering digunakan terbuat dari karet tahan panas.
Bagian selang yang dapat menahan panas memungkinkan air dengan suhu
yang sangat tinggi bersirkulasi dengan baik. Selang tersebut tidak hanya
Energi adalah besaran yang tidak berubah, artinya energi tidak dapat
diciptakan untuk dimusnahkan, tetapi energi tersebut dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya. Energi biasanya berpindah dari zat bersuhu tinggi
benda padat sebagai akibat dari benda bersuhu atau perpindahan panas
yang terjadi melalui kontak langsung dengan benda yang relatif diam
menghantarkan panas.
=-k A .
..............................................................................Pers.21
Dimana:
masing- masing jenis bahan seperti yang ditunjukan pada tabel 2.2 di bawah
ini.
jenis, yaitu selama konduksi alami dan konveksi paksa. Jika konveksi alaminya
cembung, hal itu mungkin disebabkan oleh gaya apung karena ada perbedaan
massa jenis yang disebabkan oleh fluktuasi suhu dalam zat cair. Sedangkan
23
forced connection biasanya terjadi pada saat aliran disebabkan oleh gaya luar
seperti kipas angin, pompa atau angin atmosfer (Dermawan RM, 2013).
Karena perpindahan panas yang terjadi pada bagian yang lebih dingin
merupakan konveksi paksa, maka perpindahan panas yang terjadi pada bagian
yang lebih dingin dipengaruhi oleh gaya dari luar. Panas dari air yang lebih
pergerakan kipas.
2.7. MetodePerhitunganNilaiEektifitasRadiator(Ԑ)danLajuPerpindahan
Panas
air yang bocor dari dalam mesin atau kemampuan radiator untuk mendinginkan
mesin sehingga temperatur mesin juga dapat terjaga dalam keadaan sangat stabil.
Efektivitas radiator berdampak besar pada sistem pendingin, dimana suhu air yang
keluar dari radiator tidak lebih tinggi atau sama dengan suhu air yang masuk ke
ԑ= =
Dimana:
ԑ = Efektivitasradiator
Untuk aktual dan max bisa ditentukan dengan persamaan di bawah ini:
24
ԑ = Efektivitas radiator
TC = Suhu udaradidepanradiato
besarnya kalor pada air cooler yang diisap oleh kipas. Persamaan yang
q = ṁ . Cp . (Tc2 – TC1)
Dimana:
udara(kg/s)
ṁ=ρ.A.v
Dimana:
∆Tlm=
Dimana:
1 = Th.in – Tc.out
2= Th.out – Tc.In
1= Th.in – Tc. in
Dimana :
Th.out= Temperatur
airpanaskeluar(°C)Th.in = Temperatur
= .CP.∆T
26
Dan
= U .AS . ∆Tlm
Wiranto,1998)
Dibawah ini:
A s=
U=
Dimana:
Cp = Kalorspesifik (Kj/kg.°C)
∆T = Selisihtemperatur (°C)
= Luas penampang(m2)
motor bakar solar ada beberapa parameter prestasi yang harus dihitung,
diantaranya daya poros efektif (Ne), tekanan efektif rata-rata (pe), laju
aliran massa udara (mu), perbandingan bahan bakar udara (F/A), efisiensi
2.7.3. Torsi(T)
diam sampai bergerak, sehingga torsi disebut suatu energi. Torsi biasanya
putaran pada motor adalah gaya dikalikan dengan panjang lengan (Arends
Rumus
torsi :
T= F
xr
Dima
na :
T= Torsi (Nm)
F= Gaya (N)
sumber daya itu adalah besarnya kerja motor selama kurun waktu tertentu.
Sebagai satuan daya dipilih watt (Arends & Berenschot, 1980), maka
Ne = (kW)
28
Dimana:
T : Torsi (Nm)
n : Putaran (rpm)
efektif dari fluida kerja terhadap torak sepanjang langkahnya untuk bisa
Pe=
Dimana :
(kPa)
Z= Jumlahselinder
n= Putaran poros(rpm)
(Sumber: Wiranto,1998)
29
akan dibutuhkan oleh motor bakar untuk pemakaian bahan bakar dalam
satuan volume yang akan dipengaruhi oleh massa jenis bahan bakar
MesinUIR).
Dimana:
t : Waktu(second)
bahan bakal yang terpakai per jam untuk menghasilkan setiap nya kW
daya pada motor. Namun dengan hal ini dapat juga diperhitungkan jumlah
dari bahan bakar yang Digunakan untuk mesin untuk mendapatkan daya
30
spesificnya:
Sfc =
yang dihasilkan oleh terhadap jumlah energi bahan bakar yang diperlukan
kita akan cari nilai daya bahan bakar dengan persamaan dibawah ini:
Dimana :
ηth = . 100%
Dimana:
31
METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan, yang dapat dilihat
Mulai
Studi literatur
tidak
Lengkap
Pengambilan Data ya
Sesuai
Kesimpulan
ya
Selesai
32
33
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat penelitian antara lain:
3.3.1. Alat
1. Thermocouple
dibelakang pada radiator. Thermocouple ini memiliki rage pada suhu -50-
1300 oC.
2. Stopwatch
Alat ini bisa digunakan bagi menghitung waktu yang diperlukan
Dimana saat waktu yang perlu digunakan ini diukur dalam satuan detik
waktu pengujian digunakan yaitu gelas ukur. Gelas ukur yang digunakan
yaitu gelas ukur dengan kapasitas isi sebanyak 1liter, yang dapat dilihat
4. Thermometer airraksa
ukur suhu air yang masuk dan yang keluar pada aliran fluida radiator.
5. Anemometer
6. Tachometer
photo Tachometer & Range 5to 99.999 RPM. Contact tachometer 0,5 to
19,999.
36
7. Jangka sorong
9. ToolSet
10. Radiator
debit aliran fluida. Pada saat penelitian flowmeter dengan type tube yang
sangat diperlukan karena dapat menghitung aliran debit dari air tersebut
pada fluida. Flowmeter ini terbagi dua satuan disisi kanan GPN (Galon
permenit) dan di sisi kiri LPM (Liter per menit) untuk emper mudah
dalam memilih dalam satuan yaitu:apakah GPN atau LPM yang dapat
3.3.2. Bahan
1. Coolant
mengunakan tiga coolant yang berbeda merek dan juga berbeda harga.
titik didih + 100 oC, cooling B memiliki titik didih 118 oC dan coolant C
2. AirMineral
kendaraan adalah air mineral, dimana air mineral memiliki titik didih 100
o
C pada tekanan 1 atmosphere. Oleh karena itu penulis berpikiran bahwa
3. BahanBakar
solar pertamina ini memiliki cetane number minimal 1.200 part per milion
(ppm). Secara kualitas, dexlite lebih bagus dari bio solar yang menjadi
3.4JenisCoolant
1. Air
bahkan ada juga yang pakai air biasa. Secara fungsi sebenarnya sama-
2. Preston
pertama danpenambahan.
pemanasan yangberlebih.
Gambar. 3.33.Prestone
3. Topone
“Zat yang berkerja untuk menaikkan titik didih cairan coolant, dari
100 derajat celcius menjadi 114 derajat celcius. Top 1 ultimate coolant
4. Megacoolant
pendingin udara Isuzu Panter yang juga dilengkapi dengan teknologi anti
3.5 ProsedurPengujian
alat dan langkah pengujian yang akan dilakukan, berikut persiapan dan langkah-
3.5.1. PersiapanPengujian
1. Pemeriksaan EngineStand
a. Sistem pelumas(oil)
b. SistemKelistrikan
baik atau tidak. Apa bila terjadi longgar dari kepala aki
c. Bahanbakar
cadangan.
berlangsung.
3 Persiapan AlatUkur
3.5.2 Langka-langkaPengujian
1. Pengambilan dataawal
a) Menghidupkanmesin
a) Menghidupkanmesin
pada radiator
pada radiator
yangdidapatkan
dihasilkan darimesin.
46
Dimana:
Vu.out = Kecepatan udara yang keluar dari belakang pada radiator (m/s)
T = Waktu(S)
dengan waktu yang telah ditentukan maka perlu dibuat jadwal penelitian
Bulan ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Studi Literatur
2 Persiapan Alat dan Bahan
3 Pengujian dan Pengumpulan Data
4 Analisa Data
5 Seminar Hasil
BAB IV
secara berulang dan diambil hasil rata-rata dari pengujian tersebut. Proses
masing jenis water coolant yang digunakan dengan putaran 1000, 1500,
2000 dan 2300 rpm. Temperatur mulai untuk pengambilan data 70 pada
Th.in (temperatur aliran fluida yang masuk radiator) dan juga dilihat pada
flowmeter-nya apakah sudah ada debit aliran atau belum, ketika sudah ada
debit aliran fluida radiator. Alat ukur temperatur fluida radiator Th.in dan
tube. Dari semua alat ukur yang digunakan sangat berguna dalam
data.
48
49
Ada pun semua data hasil pengujian yang didapatkan saat pengambilan data
Tabel 4.1 Data Pengujian Air Mineral Dengan Waktu Konstan 15 Menit
putaran mesin maka semakin tinggi pula kecepatan udaranya. Waktu juga
mempengaruhi untuk nilai temperatur dari fluida radiator serta temperatur udara
didepandandibelakangradiator,semakinlamawaktuyangdiberikan
51
maka semakin tinggi nilai temperaturnya. Untuk nilai debit aliran air pada tabel
Untuk nilai diameter pipa sudah didapatkan saat sebelum pengambilan data
dengan cara mengukur diameter dalam pipa dengan menggunakan jangka sorong
dengan nilai diameter yang didapatkan yaitu (Din. radiator = 0,0375 m) dan untuk
luas penampang radiator juga sudah didapatkan dengan panjang kali lebar pada
1. Efektifitas Radiator
Untuk mempermudah perhitungan maka nilai dari diameter pipa dan luas
Tabel 4.5 Data pengujian air galon dengan ditambah Din. pipa dan Aradiator
Ada pun parameter yang digunakan untuk perhitungan dapat dicari dengan
cara menentukan temperatur rata-rata dari fluida radiator dan udara seperti di
bawah ini:
o Fluida Radiator
o Udara
Th rata-rata = = =66
Ada pun nilai yang dicari setelah hasil yang didapat dari temperatur rata-rata 66
o h = Density(kg/m3)
o = Specific heat(J/kg. )
Untuk semua nilai parameter diatas dapat dicari di tabel A-9 properties of
saturated water dengan cara interpolasi dari nilai temperatur rata-rata fluida
(66 dengan parameter equivalen (sama dengan) K, ada pun nilai dari tabel A-9
= 979,8
= 4187,6 J/kg .
bawahini:
2
Apipa = . in. pipa
= . 3,14 .(0,0375)2
= 0,0011039 m2
Sehingga untuk kecepatan bisa dicari seperti di bawah ini dengan nilai luas
Vh =
= 0,301 m/s
54
= × 0,0011039m2
= × ×
= ×4187,2 ×( )
= ×4187,2 ×( )
= 10913,518 W
1 = Th in – Tc out
= –27
= 43
2= Th out – Tc in
= –20,1
= 41
55
∆Tlm =
= 42,447
= Uh × Aradiator × ∆Tlm
Uh =
= 1072,629 W/m2 .
Tc rata-rata = = =23,55
Ada pun nilai yang dicari setelah hasil yang didapat dari temperatur rata-rata
o c = Density(kg/m3)
o = Specific heat(J/kg. )
Untuk semua nilai parameter diatas dapat dicari di tabel A-15 properties of
air at 1 atm pressure dengan menggunakan interpolasi dari nilai temperatur rata-
= 1,1889
= 1007 J/kg.
kecepatannya ada dua, karena itu harus dirata-ratakan seperti di bawah ini:
Vurata-rataudara =
=
57
= 0,2397m2
= 0,4132
digunakan dalam perhitungan efektivitas radiator. Ada pun parameter yang dicari
= 1363,0638
= 416,0924
Disini karena nilai dari perhitungan lebih sedikit nilainya dari pada
Perhitunganlajuperpindahanpanasactualfluidaradiator( =
= 1363,0638
= 1363,0638 (70 )
= 10904,510 W
= 1363,0638
= 1363,0638 (70 )
= 68016,883 W
ԑ=
= 0,1603= 16,03 %
59
2. Unjuk Kerja
Torsi
Torsi atau momen putar motor adalah gaya dikalikan dengan panjang lengan (Arends &
T=F
Dimana :
= ⁄
= 343 N
T=F
T = 343 N
T = 147,49 Nm
Jadi torsi yang dihasilkan motor dengan menggunakan air biasa sebagai fluida
Pengertian dari daya itu adalah besarnya kerja motor selama kurun waktu
Ne = (kW)
Ne =
Ne = 15.437,28 W
Ne = 15,43 kW
60
Dari hasil persamaan di atas maka didapatkan nilai daya efektif adalah 15,43 kW.
Pe =
Pe =
⁄
Pe = 5,934 kg/cm2
Dari hasil persamaan di atas maka didapat nilai tekanan efektif (Pe) adalah 5,934
kg/cm2.
ini:
= 2,595 kg/jam
Dari hasil persamaan diatas maka didapat pemakaian bahan bakar sebanyak 2,595 kg
Dengan hal ini dapat dihitung jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk
61
mendapatkan daya dalam jarak waktu tertentu. Maka pemakaian bahan bakar
spesificnya:
( ⁄ )
Dari hasil persamaan di atas maka didapat pemakaian bahan bakar spesifik sebanyak 0,150
( )
( )
ηth= 100%
ηth= 100%
ηth= 49,66%
Maka didapat nilai dari efisiensi thermal dari penggunaan air biasa adalah 49,66%.
62
Tabel 4.6 Hasil semua perhitungan air mineral dari setiap putaran
SFC
n Waktu ɛ Daya 2 ηth
(kg/cm ) ṁf (kg/jam) (kg/kW.ja
(rpm) (s) (%) Torsi ( ) (%)
m)
(Nm)
SFC
N Waktu ɛ Daya ηth
(kg/cm2) ṁf (kg/jam) (kg/kW.ja
(rpm) (s) (%) Torsi ( ) (%)
m)
(Nm)
SFC
n Waktu ɛ Daya
(kg/cm2) ṁf (kg/jam) (kg/kW.ja ηth
(rpm) (s) (%) Torsi ( ) (%)
m)
(Nm)
SFC
n Waktu ɛ Daya 2 ηth
(kg/cm ) ṁf (kg/jam) (kg/kW.ja
(rpm) (s) (%) Torsi ( ) (%)
m)
(Nm)
Tabel 4.11 Hasil semua rata-rata perhitungan efesiensi thermal dari semua fluida
Efisiensi Thermal (%)
Putaran Waktu
(rpm) (m) Air
Mineral Coolant A Coolant B Coolant C
Dari tabel 4.16 diatas dapat ditampilkan grafik perbandingan yang akan
Dari gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa adanya perbedaanEfisiensi Thermal (ηth)
dari setiap jenis coolant yang digunakan. Coolant dengan nilaiEfisiensi Thermal (ηth) yang
paling rendah adalah jenis coolant air biasa dengan nilai Efisiensi Thermal (ηth) 73,6 %,
lalucoolant A dengan nilai Efisiensi Thermal (ηth) 74,8 %, coolant B dengan nilai Efisiensi
Thermal (ηth) 75,52 %, dan coolant C denagan nilai Efisiensi Thermal (ηth) tertinggi yaitu
77,34 %. Hal ini dapat terjadi dikarenakan coolant C dengan nilai efektivitas radiator 26,36%
memungkinkan temperatur mesin lebih stabil. Sehingga pembakaran dalam ruang bakar yang
lebih stabil yang berakibat pada nilai Efisiensi Thermal (ηth). sehingga jenis coolant dengan
nilai efektivitas yang lebih tinggi mampu menghasilkan nilai Efisiensi Thermal (ηth) yang
lebih tinggi sedangkan jenis coolant dengan nilai efisiensi yang lebih rendah cenderung
4.8 Hubungan Efektivitas Radiator (ɛ) terhadap Pemakaian Bahan Bakar (mf).
Dari penelitian pengaruh antara nilai efektivitas radiator (ɛ) dari variasi jenis coolant
terhadap pemakaian bahan bakar dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini :
Tabel 4.17 Efektivitas dan Pemakaian Bahan Bakar.
Dari tabel 4.17 di atas tentang pengaruh nilai efektivitas radiator terhadap pemakaian
bahan bakar dapat ditampilkan grafik perbandingan yang akan menjelaskan pengaruh nilai
efektivitas radiator berdasarkan jenis coolant terhadap pemakaian bahan bakar pada gambar
Pemakaian BB (kg/jam)
2.403 2.387 26.36 2.4
25
22.05 2.35
Efektivitas (%)
20 21.29 2.3
18.32 2.304
2.25
15
2.2
10 2.154 2.15
2.1
5
2.05
0 2
Air Biasa Coolant A Coolant B Coolant C
Dari gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa adanya perbedaan pemakaian bahan bakar dari
setiap jenis coolant yang digunakan. Coolant dengankonsumsi bahan bakar paling tinggi
adalah Coolant air biasa dengan pemakaian bahan bakar 2,403 kg/jam, lalucoolant A dengan
pemakaian bahan bakar 2,387 kg/jam, coolant B dengan pemakaian bahan bakar 2,304
kg/jam, dan coolant C dengan pemakain bahan bakar terendah yaitu 2,154 kg/jam. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan coolant C dengan nilai efektivitas radiator 26,36% mempunyai nilai
efisiensi thermal yang lebih tinggi sehingga memungkinkan pembakaran bahan bakar yang
lebih maksimal.dan lebih sedikit (hemat). Oleh karena itu Coolant yang memiliki nilai
efektivitas radiator lebih rendah menghasilkan nilai efisiensi thermal yang lebih rendah
terhadap pemakaian Bahan bakar spesifikdapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini:
Efektivitas SFC
NO Coolant
(%) (kg/kW.jam)
Dari tabel 4.18 di atas dapat ditampilkan grafik perbandingan yang akan menjelaskan
pengaruh nilai efektivitas radiator berdasarkan jenis coolant terhadap pemakaian bahan
SFC (kg/kW.jam)
0.099 22.05
Efektivitas (%)
0.098
20 21.29
18.32 0.097 0.096
15 0.094
10 0.092
0.091 0.09
5 0.088
0 0.086
Air Biasa Coolant A Coolant B Coolant C
Dari gambar 4.3 di atas menunjukkan bahwa adanya perbedaan pemakaian bahan bakar
spesifik dari setiap jenis coolant yang digunakan. Coolant dengannilai bahan bakar spesifik
paling tinggi adalah air biasa dengan pemakaian bahan bakar 0,1 kg/kW.jam, lalucoolant A
dengan pemakaian bahan bakar 0,099 kg/kW.jam, coolant B dengan pemakaian bahan bakar
0,097 kg/kW.jam, dan coolant C dengan pemakaian bahan bakar terendah yaitu 0,091
kg/kW.jam. Hal ini dikarenakan nilai dari sfc dipengaruhi dari konsumsi bahan bakar
perjamnya. Jenis coolant dengan nilai efektivitas lebih tinggi cenderung mengkonsumsi
bahan bakar lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan coolant dengan nilai efektivitas yang lebih
tinggi mempunyai nilai pemakaian bahan bakar spesifik yang lebih rendah, sedangkan jenis
coolant dengan nilai efektivitas yang lebih rendah berakibat pada pemakaian spesifik bahan
Dari penelitian pengaruh antara nilai efektivitas radiator (ɛ) dari variasi jenis coolant
dengan torsi yang dihasilkan mesin dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini:
Dari tabel 4.19 dapat ditampilkan dalam bentuk grafik perbandingan yang akan
menjelaskan pengaruh nilai efektivitas radiator berdasarkan variasi jenis air pendingin yang
21.29
20
Torsi (Nm)
18.32 100
15 80
60
10
40
5
20
0 0
Air Biasa Coolant A Coolant B Coolant C
Dari gambar 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilainya sama 147,49 Nm. Hal ini
dikarenakan coolant dengan nilai efektivitas radiatoryang lebih tinggi menghasilkan nilai
efisiensi thermal yang lebih tinggi, sehingga pembakaran di ruang bakar lebih maksimal
meskipun bahan bakar yang digunakan lebih sedikit tetapi menghasilkan torsi yang sama
yang digunakan terhadap daya yang dihasilkan mesin dapat dilihat pada tabel 4.20 di bawah
ini :
Dari tabel 4.20 di atas dapat ditampilkan grafik perbandingan yang akan menjelaskan
pengaruh nilai efektivitas radiator berdasarkan jenis coolant yang digunakan terhadap daya
Daya (kW)
18.32
15 15
10 10
5 5
0 0
Air Biasa Coolant A Coolant B Coolant C
pengaruh efektivitas radiator adalah sama 26,238 kW. Hal ini terjadi karena torsi yang
dihasilkan pada mesin sama yakni 147,49 Nm. Besarnya torsi mempengaruhi besarnya daya
yang dihasilkan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Nilai titik didih dari jenis coolant berpengaruh terhadap nilai efektivitas
radiator.
3. Nilai efektivitas radiator yang semakin tinggi akan berpengaruh pada pemakai
5. Jenis coolant yang menghasilkan kinerja terbaik yaitu coolant jenis prestone
5.2 Saran
terhadap unjuk kerja mesin mesin ini masih perlu dikembangkan, seperti
memvariasikan jenis bahan bakar yang digunakan dan pengaruh terhadap emisi gas
buang.
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Ade Irfan S, 2007. Analisa Sistem Pendingin Pada Mesin Isuzu Panther. Semarang.
Adika Nur Sandrayanto, 2017. Sistem Pakar Diagnosa Overheating Pada Kendaraan
Bersistem Pendingin Air (Liquid Cooling System). Universitas Islam
Lamongan
Amin Suhadi, 2017. Analisa Kerusakan Radiator Sepeda Motor 150cc. Peneliti Pada
Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur, Bppt Kawasan Puspiptek, Serpong,
Tangerang.
Arizal Rizqi K, 2015. Identifikasi Dan Service Sistem Pendingin Toyota Kijang
Innova 1 Tr-Fe. Universitas Negri Semarang.
Cengel, Y.A. (2004). Heat Transfer In Mcgraw-Hill (2nd Ed). New York.
Drs. Bintoro, St, M. (2014). Sistem Pendinginan Air Pada Mesin Mobil. Malang
Bintoro
Drs. Hasan Maksum, Mt, Dkk 2017. Pengaruh Variasi Campuran Cairan Pendingin
(Coolant) Terhadap Efektifitas Radiator Pada Engine Diesel. Universitas
Negeri Padang
Fahmi, L. Dan S. (2014). Sistem Pendinginan Air Pada Mesin Mobil. Malang Bintaro
Zinomeza, Eho. 2019. Pengaruh Water Coolant Terhadap Efektifitas Radiator Pada
Mesin Toyota Kijang Seri 4 K. Universitas Islam Riau.