Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODELOGI

A. Desain
Desain yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode desain
studi kasus. Subjek yang digunakan dalam studi kasus yang diambil yaitu
dengan pasien Penyakit Gastritis yang terdiri dari 1 pasien yang mengalami
masalah keperawatan nyeri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus deskriptif, yang mana disusun berdasarkan
laporan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan, yaitu
pengkajian pengumpulan data yang dilakukan peneliti bersumber dari pasien,
keluarga dan lembar status pasien.
B. Subjek
Partisipasi atau responden dalam penelitian ini berjumlah 1 orang dewasa
1. Kriteria Inklusi
Pasien dengan diagnosa gastritis
2. Kriteria Ekslusi
Pasien dengan gastritis yang mengalami komplikan penyakit lain.
C. Lokasi dan waktu
1. Tempat penelitian Rumah Sakit Bari Palembang
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 bulan oktober 2023 sampai
dengan 19 oktober 2023
D. Fokus Karya Ilmiah Akhir
Penerapan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Gastritis
F. Instrumen Penelitian
Alat atau instrument yang digunakan sebagai alat pengumpulan data
menggunakan alat pemeriksaan fisik seperti air hangat, buli-buli, weslap,
sarung tangan, handuk kering stetoskop, thermometer, sphygmomanometer.
Instrumen pengkajian yang digunakan adalah format pengkajian keperawatan
pada dewasa. Pengumpulan data dilakukan oleh penulis melalui proses
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik hingga melakukan proses asuhan
keperawatan dewasa. Menggunakan NRS (Numeric Rating Scale) mengenai
karateristik responden yang berisikan usia, diagnosa medis, terapi obat, dan
jenis kelamin.
Menggunakan skala nyeri Numeric Rating Scale untuk mengetahui
penurunan nyeri pada dewasa sebelum dan sesudah perlakuan.

Numeric Rating Scale (NRS) Keterangan Skala 0-10 :


0 : Tidak Nyeri
1 : Nyeri sangat ringan, hampir tidak terlihat. Sebagian besar tidak
memikirkannya
2 : Rasa sakit ringan. Mengganggu dan mungkin memiliki tarikan yang lebih
kuat
3 : Nyeri terlihat dan mengganggu, tetapi masih terbiasa dan beradaptasi
4 : Nyeri sedang. Jika terlibat dalam suatu kegiatan, itu dapat diabaikan untuk
periode waktu, tetapi masih mengganggu
5 : Rasa sakit yang cukup kuat. Tidak bisa diabaikan lebih dari beberapa
menit, tapi dengan upaya masih dapat mengatur untuk bekerja atau
berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sosial
6 : Rasa sakit yang cukup kuat yang mengganggu aktivitas normal sehari-hari
dan kesulitan berkonsentrasi
7 : Rasa sakit parah yang mendominasi indera tubuh dan secara signifikan
membatasi kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari atau
hubungan sosial
8 : Nyeri hebat. Aktivitas fisik sangat terbatas. Berkomunikasi membutuhkan
upaya lebih
9 : Sakit yang parah. Tidak dapat berkomunikasi. Menangis atau merintih tak
terkendali
10 : Rasa sakit yang tak terkatakan. Terbaring di tempat tidur dan mungkin
mengigau. Sangat sedikit orang akan pernah mengalami tingkat rasa sakit
ini.
G. Pengumpulan data
1. Observasi
Dalam observasi, peneliti mengobservasi atau melihat kondisi dari
Lingkungan, seperti keadaan ruangan dan mengobservasi hasil tindakan
yang telah dilakukan pada pasien, misalnya tenaga kesehatan setelah kontak
dengan pasien apakah mengerti atas apa yang telah dibicarakan mengenai
gastritis
2. Wawancara
Wawancara hasil anamnesis yang didapatkan berisi tentang identitas
klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe di mulai dari
pemeriksaan kepala: bentuk kepala simetris tidak ada benjolan, tidak ada
lesi, rambut berwarna hitam dan tidak terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan
Mata: kedua mata simetris, pergerakan kedua bola mata sama, conjungtiva
anemis, pupil isokor, tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak
memakai alat bantu penglihatan seperti kaca mata serta tidak terdapat nyeri
tekan. Pemeriksaan mulut: mulut bersih, gigi lengkap, tidak ada karies gigi,
mukosa bibir kering, pengecapan baik. Pemeriksaan leher: terdapat
pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat pembengkakan vena
jugularis, tidak terdapat nyeri tekan, refleks menelan baik. Palpasi: tidak
terdapat nyeri tekan, Perkusi: resonan di semua lapang paru, Auskultasi:
vesikuler. Pemeriksaan abdomen, Inspeksi: warna kulit merata, bentuk
simetris, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 9x/menit, pasien
mengalami diare, Perkusi: tympani, Palpasi: terdapat nyeri tekan pada perut
kiri bagian atas, tidak ada benjolan (Nurhidayat et al., 2022).
H. Studi Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang mudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang
I. Etika studi kasus
Pertimbangan etik yang digunakan peneliti untuk mengatasi masalah
yang muncul dari penelitian ini yang terdapat dalam (Hidayat,2017) adalah:
1. Informed consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti
dan memenuhi kriteria inklusi. Lembar ini juga dilengkapi dengan judul
penelitian dan manfaat penelitian apabila subjek menolak maka peneliti
tidak boleh memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak subjek.
2. Anonimty
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantum nama
responden tetapi hanya mencantumkan inisial nama responden saja.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti dan hanya
kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4. Justice
Peneliti memperlakukan responden secara adil dari awal sampai akhir
penelitian dengan memberikan intervensi kompres hangat dalam penurunan
nyeri pada pasien gastritis
5. Beneficiency
Responden yang ikut dalam penelitian ini mendapatkan manfaat
berupa pengetahuan tentang intervensi alternatif terapi non farmakologis
mengenai kompres hangat dalam penurunan nyeri penyakit gastritis.
6. Malbeneficience
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan alur penelitian dan peneliti
akan menanyakan perasaan responden sebelum memulai penelitian.

Anda mungkin juga menyukai