Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KIMIA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


kimia Semester I
Dosen : Badrun Ahmad S.T,M.T

DISUSUN OLEH :
BAYU SETIAWAN : 07232211018
KELAS : A.1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelasaikan Makalah Kimia ini tanpa ada suatu halangan apapun..
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang
kita nanti – nantikan syafaatnya di dunia dan di akhirat.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam – dalamnya
kepada Yth :
1. Badrun Ahmad S.T, M.T selaku Dosen kimia
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik secara moril maupun
materil;
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi peningkatan karya tulis ilmiah ini.Penulis berharap semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Ternate, 11 Desember 2023

Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................

1. Manfaat ilmu kimia dalam infrastruktur teknik sipil..........................................3


2. Pentingnya ilmu kimia dalam infrastruktur teknik sipil......................................3
3. Teori atom...........................................................................................................3
4. Senyawa..............................................................................................................4
5. Ikatan kimia.........................................................................................................5
6. Jenis jenis reaksi kimia ......................................................................................5
7. persamaan reaksi kimia.......................................................................................7
8. larutan..................................................................................................................7
9. kimia korosi.........................................................................................................8
10. kimia kayu...........................................................................................................9
11. kimia baja ...........................................................................................................19
12. kimia semen dan kramik.....................................................................................10
13. kimia polimer......................................................................................................10
14. kimia kristal.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

2
1. Manfaat ilmu kimia dalam infrastruktur teknik sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi,
paralon(pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui
riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah
agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya,
sehingga dapat meminimalisirkecelakaan dikemudian hari.Melihat begitu banyaknya
kaitan antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia,maka sangatlah
jelas bahwa manfaat ilmu kimiamemegang peranan penting
dalam kehidupanmanusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk
selaras dengan peningkatankualitas hidup di muka bumi.

2. Pentingnya ilmu kimia dalam infrastruktur teknik sipil


Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau sains yang
perhatianutamanya tertuju pada apa dan bagaimana materi atau zat itu. Ilmu kimia
merupakan bagian dariilmu pengtahuan (sains) yang salng terkait dengan ilmu
biologi, fisika, dan ilmu pengetahuanyang lain.Misalnya, keterkaitan dengan ilmu
biologi dapat dicontohkan dengan bagaimana suatumakanan yang masuk ke dalam
tubuh dapat diubah dan menghasilkan energi, serta bagaimanaobat dapat bekerja
menyembuhkan penyakit. Keterkaitan dengan ilmu fisika: bagaimana bateraidapat
menghasilkan listrik. Apa saja penyusun bumi, bintang, planet lain, bulan,
merupakanketerkaitan ilmu kimia dengan ilmu geografi. Selain berkaitan dengan
ilmu biologi dan fisika,ilmu kimia jg bermanfaat bagi pengembangan ilmu lain, sperti
menguji kualitas bahan produkindustri, pengolahan limbah, serta mengetahui waktu
kadaluarsa produk, dll

3. Teori atom

Dalam ilmu kimia dan fisika, teori atom adalah teori ilmiah terkait sifat
alamiah materi yang menyatakan bahwa materi tersusun atas unit terkecil yang
disebut atom. Pernyataan ini bermula dari sebuah konsep filosofis pada masa Yunani

3
kuno yang masuk dan menjadi menjadi arus utama ilmu sains pada awal abad ke-19
ketika ilmu kimia membuktikan bahwa materi berperilaku seperti tersusun atas atom-
atom.
Istilah atom berasal dari kata sifat dari bahasa Yunani Kuno, atomos, yang berarti
"tidak dapat dibagi".[1] Para kimiawan pada abad ke-19 mulai menggunakan istilah
ini untuk menjelaskan berat relatif dari satuan massa pada setiap unsur kimia, setiap
kelipatannya membentuk sebuah rumus yang menentukan susunan gravimetri dari
molekul yang ada pada senyawa kimia. Sekitar masa pergantian abad ke-20, para
fisikawan menemukan bahwa apa yang disebut "atom yang tidak dapat dipecah"
sebenarnya adalah gabungan berbagai partikel
subatom (terutama, elektron, proton dan neutron) yang dapat ada secara terpisah dari
satu sama lain melalui berbagai eksperimen
menggunakan elektromagnetisme dan peluruhan radioaktif. Bahkan, pada suatu
keadaan ekstrem tertentu, seperti bintang neutron yang memiliki suhu dan tekanan
ekstrem, atom tidak dapat terbentuk sama sekali. Karena atom yang ditemukan dapat
dibagi, fisikawan kemudian menciptakan istilah "partikel elementer" untuk menyebut
partikel yang "tak bisa dibagi". Bidang ilmu yang mempelajari partikel subatomik
adalah fisika partikel, dan di bidang ini para fisikawan berharap dapat menemukan
sifat dasar sejati suatu materi.

4. Senyawa
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang
dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia
tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air murni, H2O) adalah sebuah senyawa
yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.Umumnya,
perbandingan ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan perbandingan yang dibuat
oleh manusia. Oleh karena itu, material
seperti kuningan, superkonduktor YBCO, semikonduktor "aluminium galium
arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran atau aloy, bukan senyawa.Ciri-ciri
yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus kimia memberikan
perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh
karena itu rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2. Rumus kimia tidak
menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium
klorida (garam dapur, NaCl) adalah senyawa ionik. Senyawa dapat wujud dalam
beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler
dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa
yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang
disebut suhu penguraian).
Setiap senyawa kimia yang telah dijelaskan dalam literatur memiliki nomor pengenal
yang unik, yaitu nomor CAS.

4
5. Ikatan kimia

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi
gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.[1]Penjelasan mengenai gaya tarik
menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam
praktiknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan
kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam
menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan
dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi.[2] Ikatan kimia
menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain
itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat. Kekuatan ikatan-ikatan kimia
sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai
ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai
ikatan "lemah". Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang
paling kuat dapat lebih kuat daripada ikatan "kuat" yang paling lemah.

6. Jenis jenis reaksi kimia

Reaksi kimia itu terbagi menjadi 6 macam, yaitu reaksi kimia pembakaran, reaksi
kimia kombinasi, reaksi kimia dekomposisi, reaksi kimia perpindahan, reaksi kimia
perpindahan ganda, reaksi kimia presitipasi. Penjelasan macam-macam reaksi kimia
yang terjadi sebagai berikut:

1. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi dengan bahan yang mudah terbakar dengan
pengoksidasi untuk menghasilkan produk yang teroksidasi. Pengoksidasi adalah
bahan kimia yang dibutuhkan bahan bakar untuk membakar, umumnya oksigen.
Perhatikan contoh pembakaran logam magnesium.
2Mg + O2 → 2MgO + PanasDi sini, 2 atom magnesium bereaksi dengan molekul
oksigen yang menghasilkan 2 molekul senyawa magnesium oksida yang melepaskan
panas dalam prosesnya.

2. Reaksi Kombinasi
Reaksi kombinasi adalah reaksi kimia di mana dua atau lebih reaktan
bergabung untuk membentuk satu produk tunggal dikenal sebagai reaksi kombinasi.
bentuk persamaannya seperti di bawah ini:
X + Y → XY

Reaksi kombinasi juga dikenal sebagai reaksi sintesis.


Contoh reaksi kombinasi: 2Na + Cl2 → 2NaCl

5
3. Reaksi Dekomposisi
Reaksi dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau lebih senyawa yang
lebih sederhana dikenal sebagai reaksi dekomposisi.

bentuk persamaannya seperti di bawah ini:


XY → X + Y

Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai reaksi dekomposisi
termal. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari reaksi kombinasi.
Contoh reaksi dekomposisi: CaCO3 → CaO + CO2

4. Reaksi Perpindahan
Reaksi kimia di mana unsur yang lebih reaktif menggantikan unsur yang
kurang reaktif dari larutan garam.
Bentuk persamaannya adalah
X + YZ → XZ + Y
reaksi perpindahan juga disebut reaksi substitusi.
Contoh reaksi perpindahan: Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu

5. Reaksi Perpindahan Ganda


Reaksi perpindahan ganda adalah reaksi kimia yang terjadi di mana ion
dipertukarkan antara dua reaktan yang membentuk senyawa baru.
bentuk persamaannya adalah

XY + ZA → XZ + YA
Reaksi perpindahan ganda juga disebut reaksi metatesis
Contoh reaksi perpindahan ganda:
BBaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2NaCl

6. Reaksi Presipitasi
Reaksi kimia yang melibatkan pembentukan produk yang tidak larut (endapan;
padatan) disebut reaksi presipitasi. Reaktan dapat larut, tetapi produk yang terbentuk
tidak dapat larut dan terpisah sebagai padatan.
Persamaan kimia yang menjelaskan perubahan kimia cukup untuk reaksi dalam
larutan, tetapi untuk reaksi senyawa ionik dalam larutan air, persamaan molekul
memiliki representasi yang berbeda. Persamaan molekul dapat menunjukkan rumus
reaktan dan produk yang tidak ada dan menghilangkan sama sekali rumus ion yang
merupakan reaktan dan produk nyata. Jika zat dalam persamaan molekul yang benar-
benar ada sebagai ion terdisosiasi ditulis dalam bentuk ionnya, hasilnya adalah
persamaan ionik.
Melalui buku Cara Mudah Belajar Kimia oleh Sutardi, S.Si., M.Sc, Grameds akan

6
diajarkan bagaimana cara mempelajari ilmu kimia secara sistematis yang dirangkum
lengkap pada buku ini.

7. Persamaan reaksi kimia

Lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut persamaan kimia.


Rumus-rumus pereaksi diletakkan disebelah kiri dan hasil reaksi diletakkan di
sebelah kanan. Antara dua sisi itu digabungkan oleh tanda kesamaan (=) atau tanda
panah (→). Dalam penulisan persamaan reaksi biasanya diperlukan tiga langkah,
walaupun langkah pertama sering tidak ditulis.

1. Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasilnya disebut sebuah persamaan
reaksi zat hasil. Contoh: Nitrogen oksida + oksigen nitrogen dioksida
2. Sebagai pengganti nama-nama zat diperlukan rumus-rumus kimia, hasilnya
disebut persamaan kerangka. Contoh: NO + O2 → NO2
3. Persamaan kerangka kemudian disetimbangkan yang menghasilkan persamaan
kimia. Contoh: 2 NO + O2 → 2NO2
4. Dalam persamaan diatas, terdapat tiga atom O disebelah kiri dan dua atom O
disebelah kanan. Keadaan ini diperbaiki dengan menyediakan 2 molekul NO
disebelah kiri dan 2 molekul NO2 di sebelah kanan. Dapat dikatakan “Jumlah
atom daru tiap jenis zat tidak berubah dalam reaksi kimia; atom tidak dapat
dibentuk atau dihancurkan di dalam suatu reaksi“.

Dalam melakukan penyeimbangan, hanya koefisien yang dapat berubah, tidak pernah
berubah rumus kimianya. Jadi salah bila menulis NO + O2 → NO3 didalam
menyeimbangkan persamaan di atas. Nitrogen dioksida hanya mempunyai rumus
NO2. Angka-angka koefisien reaksi digunakan dalam persamaan reaksi untuk
menunjukkan keseimbangan jumlah unsur-unsur bahan sebelum reaksi dan sesudah
reaksi terjadi.
Contoh:
Mg + ½ O2 → MgO
P4 + 5 O2 → 2 P2O5

8. Larutan

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain
dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam

7
larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat
terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam
cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula
larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan
padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

9. Kimia korosi

Korosi adalah kerusakan atau kehancuran material akibat adanya reaksi kimia di
sekitar lingkungannya. Secara umum, korosi dibedakan menjadi korosi basah dan
korosi kering. Korosi disebabkan adanya faktor kimia
fisika, metalurgi, elektrokimia dan termodinamika. Korosi dapat digolongkan
menjadi delapan, yaitu korosi umum, korosi galvanik, korosi celah, korosi sumur,
korosi batas butir, korosi selektif, korosi erosi, dan korosi tegangan.[1] Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana
yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam
bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang
mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari
bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam

8
bentuk senyawa besi oksida atau Besi(II) sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan
dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama
pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi
(kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan Hukum Persamaan Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui
kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak
faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat
menghalangi beda potensial terhadap elektrode lainnya yang akan sangat berbeda bila
masih bersih dari oksida.

10. Kimia kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot
(meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak
lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah tangga dan sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada
dinding sel berbagai jaringan di batang.
Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu
serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk.

11. kimia baja

Baja adalah logam paduan berbahan dasar besi. Besi murni mempunyai sifat yang
kurang kuat dan mudah berkarat, namun memiliki tingkat keuletan yang tinggi.
Logam besi pada baja dipadukan dengan beberapa elemen lainnya, termasuk
unsur karbon untuk memodifikasi karakteristiknya. Beberapa logam yang umum
dijadikan paduan adalah Nikel, Mangan, Aluminium, dan Bismuth. Unsur lain yang
lebih jarang digunakan antara
lain Titanium, Vanadium, Kromium, Tungsten, Molybdenum, Boron,
dan Niobium[1]. Perbandingan bahan penyusun baja akan berpengaruh pada sifat dan
karakteristik baja itu sendiri. Unsur Karbon (C) biasa ditambahkan pada baja untuk
meningkatnya kekuatannya. Karbon pada baja menyebabkan kekuatan baja
mengalami peningkatan namun karbon juga menyebabkan elastisitas baja berkurang.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% dari berat
keseluruhan. Terlalu banyak persentase karbon akan menyebabkan baja getas atau
mudah patah.

9
Besi dapat terbentuk menjadi dua bentuk kristal yaitu Body Center Cubic
(BCC) dan Face Center Cubic (FCC), tergantung dari tempraturnya ketika ditempa.
Dalam susunan bentuk BCC, ada atom besi ditengah-tengah kubus atom, dan susunan
FCC memiliki atom besi disetiap sisi pada enam sisi kubus atom.
Interaksi alotropi yang terjadi antara logam besi dengan elemen pemadu, seperti
karbon, yang membuat baja dan besi tuang memiliki ciri khas yang ada pada diri
mereka.Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi oleh pandai besi
menggunakan tungku pembakar selama ribuan tahun, penggunaannya menjadi
semakin bertambah ketika metode produksi yang lebih efisien ditemukan pada abad
ke-17. Dengan penemuan proses Bessemer di pertengahan abad ke-19, baja menjadi
material produksi massal yang membuat harga produksinya menjadi lebih murah.
Saat ini, baja merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan produksi
lebih dari 1,3 miliar ton tiap tahunnya menggantikan besi tempa. Baja merupakan
komponen utama pada bangunan, infrastruktur, kapal, mobil, mesin, perkakas, dan
senjata.Baja modern secara umum diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya oleh
beberapa lembaga-lembaga standar. Proses pemurnian lanjutan, seperti basic oxygen
steelmaking (BOS), menggantikan sebagian besar metoda-metoda lama dengan
menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk akhir.Industri baja
merupakan unsur vital dalam Industrialisasi. Tanpa industri baja yang baik
industrialisasi tidak akan berjalan. Pentingnya industri baja mengingat penggunaan
baja dalam pembangunan infrastruktur, komponen mesin, dan transportasi. Industri
baja mampu menyerap banyak tenaga, selain itu industri baja membutuhkan teknologi
tinggi dengan didukung tenaga kerja terampil. Dalam sejarahnya, Uni Soviet
menjadikan industri baja menjadi prioritas dalam Industrialisasi Soviet pada tahun
1929 - 1941. Menurut statistik, Tiongkok dan India merupakan 2 negara produsen
baja terbesar.

12. kimia semen dan kramik

Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan
bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa
Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski
sempat populer pada zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak
berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan
(tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.

Keramik adalah material non logam dan inorganik yang terdiri atas unsur-unsur
logam dan non logam yang terikat bersamaan secara primer dengan ikatan ion
dan/atau ikatan logam

13. kimia polimer


Kimia polimer atau kimia makromolekular adalah ilmu multidisiplin yang berfokus
pada sintesis kimia dan sifat kimia polimer dan makromolekul. Menurut
rekomendasi IUPAC, makromolekul merujuk pada rantai molekul individu dan

10
merupakan ranah ilmu kimia. Polimer menjelaskan sifat-sifat bahan polimer dan
merupakan bidang fisika polimer sebagai subbidang dari fisika.

 Biopolimer yang diproduksi oleh organisme hidup:


 struktur protein: kolagen, keratin, elastin…
 fungsi kimia protein: enzim, hormon, transpor protein…
 struktur polisakarida: selulosa, kitin…
 polisakarida tersimpan: amilum, glikogen…
 asam nukleat: DNA, RNA
 polimer sintetik yang digunakan dalam plastik—fiber, cat, material
bangunan, furnitur, komponen mekanik, perekat:
 termoplastik: polietilena, Teflon, polistirena, polipropilena, poliester, poliuret
an, polimetil metakrilat, polivinil klorida, nilon, rayon, celluloid, silikon
 thermosetting plastic: plastik tervulkanisasi, Bakelit, Kevlar, epoxy
Polimer dibentuk dari polimerisasi monomer. Sebuah polimer secara kimia dapat
dijelaskan melalui derajat polimerisasinya, distribusi massa molar, taktiksitas,
distribusi kopolimer, derajat percabangan, akhir gugusnya, crosslink, kristalinitas dan
ciri-ciri panas seperti temperatur transisi kaca dan titik lebur. Polimer di
dalam larutan memiliki sifat khusus
dengan kelarutannya, viskositasnya dan gelatisasi.

14. Kimia Kristal


Kimia kristal adalah suatu studi mengenai prinsip-prinsip kimia di balik kristal dan
penggunaannya dalam mendeskripsikan hubungan struktur dan sifat
dalam padatan. Prinsip-prinsip yang mengatur penyusunan struktur kristal dan kaca
dijelaskan, model dari banyak struktur kristal yang penting secara teknologi (zinc
blende, alumina, kuarsa, perovskit) turut dipelajari, serta efek struktur kristal pada
berbagai mekanisme dasar yang bertanggungjawab pada banyak sifat kimia juga
didiskusikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnain, A., Kadaritna, N., & Tania, L. (2015). Pengembangan e-modul teori atom
mekanika kuantum berbasis web dengan pendekatan saintifik. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia, 4(1), 222-235.
Juniarti, A., Harun, A. I., & Hadi, L. (2017). DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP
PADA MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN SMP NEGERI 4
SUNGAI RAYA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(2).
WIDARTI, Hayuni Retno; SAFITRI, Adistya Febriana; SUKARIANINGSIH,
Dedek. Identifikasi pemahaman konsep ikatan kimia. J-PEK (Jurnal Pembelajaran
Kimia), 2018, 3.1: 41-50.
MAGHFIROH, Lailatul; SANTOSA, Santosa; SURYADHARMA, Ida Bagus.
Identifikasi tingkat pemahaman konsep stoikiometri pada pereaksi pembatas dalam
jenis-jenis reaksi kimia siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Malang. J-PEK (Jurnal
Pembelajaran Kimia), 2016, 1.2: 32-37.
Islamic, A. R., Sukardjo, J. S., & Nurhayati, N. D. (2016). Penerapan Metode
Pembelajaran Team Assisted Individualization (Tai) Dilengkapi Media Handout
Untuk Peningkatkan Prestasi Belajar Dan Interaksi Sosial Siswa Pada Materi Pokok
Tata Nama Senyawa Kimia Dan Persamaan Reaksi Kimia Kelas X2 SMA. Jurnal
Pendidikan Kimia, 5(2), 68-74.
Alighiri, D., Drastisianti, A., & Susilaningsih, E. (2018). Pemahaman konsep siswa
materi larutan penyangga dalam pembelajaran multiple representasi. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 12(2).
SIDIQ, M. Fajar. Analisa korosi dan pengendaliannya. Jurnal foundry, 2013, 3.1: 25-
30.
LUKMANDARU, Ganis. Komponen kimia kayu jati dengan pertumbuhan
eksentris. Jurnal Ilmu Kehutanan, 2011, 5.1: 21-29.
FITRI, Fitri; GINTING, Ediman; KARO, Pulung Karo. Komposisi Kimia, Struktur
Mikro, Holding Time dan Sifat Ketangguhan Baja Karbon Medium pada Suhu 780
0C. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, 2013, 1.1.
Prabowo, H. (2018). Penyelidikan Kelayakan Kimia Dan Penyebaran Cadangan Pasir
Besi Daerah Tiku Kabupaten Agam Untuk Bahan Baku Semen Pada Pt. Semen
Padang. Eksakta: Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN: 2549-7464), 19(1), 39-42.
Swantomo, D., Megasari, K., & Saptaaji, R. (2008, November). Pembuatan komposit
polimer superabsorben dengan mesin berkas elektron. In Jurnal Forum Nuklir (Vol. 2,
No. 2, pp. 143-156).

12
Nurrohman, D. T., & Pribadi, J. S. (2018). Kajian struktur kristal, lattice strain, dan
komposisi kimia nanopartikel pasir besi yang disintesis dengan metode ball
milling. Konstan-Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, 3(2), 94-101.

13

Anda mungkin juga menyukai