Anda di halaman 1dari 20

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan


yang diampu oleh Prof. Dr. Murniati Ar, M.Pd

Oleh:

Zuliza Azmi

2006101020016

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala Puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam rabbul ‘izzati yang telah
menciptankan langit dan bumi serta kontelasi bintang yang tidak dapat dihitung
betapa banyak nikmat yang telah Allah SWT berikan,

Shalawat beserta salam tak lupa penulis curahkan kepada Panglima alam
Nabi Besar Muhammad SAW berkat eksistensi beliau umat manusia dapat hidup
aman dan nyaman seperti saat ini,

Penghormatan penulis kepada Ibu Prof. Dr. Murniati Ar, M.Pd Selaku
dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan banyak pengajaran dan juga menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna
namun, penulis berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca dan di akhir semua kebenaran datangnya dari Allah SWT dan kesalahan
murni dari penulis yang harus lebih banyak menggali ilmu pengetahuan.

Banda Aceh, 7 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... 2

Daftar Isi..................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan..................................................................................... 4

a. Latar Belakang Masalah................................................................... 4


b. Rumusan Masalah............................................................................ 5
c. Tujuan ............................................................................................. 5

Bab II Pembahasan.................................................................................... 7

1. Pengertian Komunikasi Organisasi ................................................. 7


2. Organisasi Sebagai Wadah Komunikasi ......................................... 9
3. Persepsi Dan Konsep Dasar Komunikasi Organisasi ..................... 10
4. Elemen-Elemen Komunikasi .......................................................... 12
5. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi ........................................... 13
6. Komunikasi sebagai Kebutuhan Organisasi.................................... 14
7. Proses Komunikasi dalam Organisasi ............................................. 16

Bab III Kesimpulan................................................................................... 18

a. Kesimpulan...................................................................................... 18

Daftar Pustaka............................................................................................ 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Perilaku organisasi sebagai terjemahan dari Organizational Behavior, diartikan


sebagai studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu
organisasi atau suatu kelompok tertentu. Kita mengenal lebih jauh tentang
perilaku organisasi berarti kita mencoba untuk membuktikan adanya perubahan-
perubahan fundamental dalam lingkup ilmu organisasi dan managemen dewasa
ini. Organisasi dasar terhadap perilaku manusia makin dirasakan urgensinya bagi
setiap management di tingkat manapun dengan tujuan praktis untuk
mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha-usaha
pencapaian tujuan organisasi. Studi tentang perilaku organisasi merupakan
dimensi baru dalam arena studi ilmu organisasi dan Managemen. Kini telah
berkembang dengan pesatnya, bersamaan dengan berkembangnya Pendekatan Ke-
perilakukan (Behavioral Approach terutama pada dekade terakhir setelah Perang
Dunia Ke II. Dalam penguraian tulisan ini akan diketengahkan sekilas tentang
dasar-dasar dan pengertian perilaku organisasi yang mencakup tujuan untuk
memotivasikannya sebagai upaya pemanfaatan sumberdaya manusia dalam
pencapaian produktivitas organisasi yang lebih tinggi. Seringkali dinyatakan,
bahwa setiap orang menganggap dirinya sebagai suatu keadaan tertentu seperti
apa yang diinginkan dan dicita-citakannya. Namun sebenarnya mereka senantiasa
mencoba mendekati keseimbangan yang tepat antara unsur individualistis dan
kolektivitas dalam struktur sosialnya.

Dalam setiap organisasi yang merupakan struktur sosial yang ada di


masyarakat modem ini, menyingkapkan lebih jauh bahwa mereka pun yang
menjadi anggota setiap organisasi senantiasa mencoba untuk menunjukkan
keseimbangan yang tepat dan sekiranya dapat diusahakan untuk dibina agar
intensitas tabiat, tingkah laku dan kepribadiannya merupakan perilaku organisasi.

4
Siagian (1992) memberikan batasan bahwa Perilaku Organisasi adalah
keseluruhan tabiat dan sifat seseorang yang tercermin dalam ucapan dan tindak-
tanduknya sebagai anggota suatu organisasi. Perilaku yang tercermin dalam tabiat
dan sifat tersebut merupakan pencerminan pula dari kepri-badian orang yang
bersangkutan. Kepribadian seseorang itu biasanya ditempa oleh beberapa faktor
sebagai berikut:

1. Faktor Genetik, yaitu sifat- sifat yang dibawanya sejak lahir dan yang
diwarisi dari orang tuanya.

2. Faktor Pendidikan, yaitu sifat-sifat yang tumbuh dan berkembang


sebagai hasil dari hal-hal yang diperoleh di sekolah.

3. Faktor lingkungan keluarga di mana seseorang dibesarkan dengan


segala kondisi dan permasalahannya.

4. Faktor lingkungan sosial.

5. faktor pengalaman di luar lingkungan tersebut di atas.

b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yakni:
1) Apa pengertian dari komunikasi organisasi
2) Bagaimana organisasi dapat dikatakan sebagai wadah politik
3) Bagaimana Persepsi Dan Konsep Dasar Komunikasi Organisasi
4) Apa saja Elemen-Elemen Komunikasi
5) Bagaimana Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
6) Bagaimana Komunikasi sebagai Kebutuhan Organisasi
7) Bagaimana Proses Komunikasi dalam Organisasi

c. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari komunikasi organisasi
2. Mengetahui organisasi dapat dikatakan sebagai wadah politik
3. Mengetahui Persepsi Dan Konsep Dasar Komunikasi Organisasi

5
4. Mengetahui Elemen-Elemen Komunikasi
5. Mengetahui Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
6. Mengetahui Komunikasi sebagai Kebutuhan Organisasi
7. Mengetahui Proses Komunikasi dalam Organisasi

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Jenis dan Kelly, komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan
melalui seseorang atau komunikator yang menyampaikan stimulus dengan tujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya. Sedangkan menurut Raymond
Ross, komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan
simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna
atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh
komunikator. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan maupun berita dari dua orang atau lebih agar
pesan yang diberitakan tersebut bisa dipahami oleh lawan bicara. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses mengirim, memilah serta menerima
simbol atau pesan dari seseorang atau lebih agar pesan tersebut dapat sampai dan
dipahami oleh pendengar maupun lawan bicara. Komunikasi merupakan sebuah
kebutuhan mutak yang harus dimiliki seseorang. Dalam memahami komunikasi
dan bagaimana cara membuat proses komunikasi yang baik serta efektif, Grameds
dapat membaca buku Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Keempat oleh Hafied
Cangara

Menurut Stephen Robbins, organisasi merupakan kelompok atau kesatuan


dalam kehidupan sosial yang dikoordinasikan serta dilakukan dengan sadar yang
dibatasi oleh hal relatif yang dapat diidentifikasikan. Sondang Siagian
berpendapat bahwa organisasi merupakan bentuk perserikatan atau persekutuan
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk melakukan kerjasama (mencapai
suatu tujuan tertentu bersama) dalam sebuah ikatan yang formal.

Sedangkan Thompson mengemukakan pendapat bahwa organisasi merupakan


paduan antara beberapa anggota khusus dan sifatnya sangat rasional serta

7
impersonal, anggota khusus tersebut akan bekerjasama untuk mencapai sebuah
atau beberapa tujuan bersama yang sudah didiskusikan dan ditetapkan oleh
bersama. Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah sebuah proses
penciptaan serta saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang
bergantung oleh satu sama lain untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau
lingkungan yang berubah- ubah. Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa
komunikasi organisasi adalah suatu program komunikasi pada kajian bidang
Public Relations (PR) mengenai hubungan internal serta hubungan pemerintah
dan hubungan investor dalam organisasi. Sedangkan, Devito berpendapat bahwa
komunikasi organisasi merupakan sebuah usaha mengirim serta menerima pesan
baik dalam kelompok formal maupun informal dalam suatu organisasi.

Katz dan Kahn berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah
pengiriman dan atau pertukaran informasi dalam suatu organisasi, sehingga dapat
membentuk arus informasi. Adanya komunikasi organisasi dapat memunculkan
jaringan informasi dalam organisasi tersebut. Pace dan Faules berpendapat pula
bahwa komunikasi organisasi suatu perilaku yang terjadi dalam sebuah organisasi
serta bagaimana orang-orang di dalamnya ikut terlibat dalam proses tersebut dan
melakukan transaksi berupa bertukar makna. Sementara itu Frank Jefkins
mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai suatu bentuk komunikasi yang
telah direncanakan oleh sebuah organisasi dengan public atau masyarakat luas di
tempat organisasi tersebut berada untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut
pandangan Frank, interaksi antar anggota organisasi atau anggota dengan
pemimpin organisasi bukan merupakan komunikasi organisasi, melainkan
interaksi antar organisasi tersebut dengan sasaran komunikasi yang bukan bagian
dari organisasi tersebut. Dari enam pendapat ahli mengenai definisi komunikasi
organisasi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah
proses yang terjadi dalam suatu organisasi berupa penyampaian, penerimaan serta
pertukaran informasi dan pesan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang sudah ditetapkan oleh bersama (anggota serta pemimpin organisasi).
Proses penyampaian, penerimaan maupun bertukar informasi dan pesan dapat

8
dilakukan secara formal maupun informal selama tujuan yang ditetapkan
terwujud.

2. Organisasi Sebagai Wadah Komunikasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa latin organizare, yang secara harfiah
berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lain saling bergantung. Diantara
para ahli ada yang menyebut paduan sistem ada yang menyebutnya sarana. Everet.
M Roges menyebutkan dalam bukunya Communication in Organization,
mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan
pembagian tugas.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada


peninjauan yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi tersebut. Ilmu komunikasi mempertanyakan apa bentuk
komunikasi yang berlangsung dalam organisasi, metode, teknik yang apa
dipergunakan. Seendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi
adalah sebagai berikut;

Fungsi informatif, dimana organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem


pemrosesan informasi. Maksudnya seluruh anggota dalam suatu organisasi
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
waktu.

Fungsi regulatif, yakni berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam


suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif,
yaitu:

a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada di tataran manajemen


b. Berkaitan dengan pesan regulatif yang berorientasi pada kerja

Fungsi persuasif, dalam mengatur suatu organisasi kekuasaan dan wewenang


tidak akan selalu membawa hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

9
Fungsi integratif, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saaluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksankan tugas daan pekerjaan dengan baik.
Ada dua saluran komunikasi yang bisa mewujudkan hal tersebut, yakni:

a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi


tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama
masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, maupun kegiatan
darmawisata.
3. Persepsi Dan Konsep Dasar Komunikasi Organisasi

Persepsi mengenai komunikasi organisasi perlu diketahui sebagai dasar untuk


memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi

1. Persepsi Redding dan Saborn, komunikasi organisasi adalah pengiriman


dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang
termasuk bidang ini adalah:
a. Komunikasi Internal
b. Hubungan Manusia
c. Hubungan persatuan mengelola
d. Komunikasi downdard
e. Komunikasi upward
f. Komunikasi horizontal
g. Keterampilan komunikasi dan berbicara
2. Persepsi Katz dan Kahn, komunikasi organisasi merupakan arus informasi,
pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam organisasi
3. Persepsi Zelko dan Dance, komunikasi organisasi adalah suatu sistem
yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan
komunikasi eksternal
4. Persepsi Thayer Dia, memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam
organisasi, yaitu:

10
a. Berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-tugas
atau beroperasinya organisasi
b. Berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti aturan perintah, dan
petunjuk
c. Berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi
(hubungan dengan personal masyarakat, pembuat iklan dan latihan)
5. Persepsi Greenbaunm, bidang organisasi termasuk arus komunikasi formal
dan informal dalam organisasi

Komunikasi organisasi dapat dimaknai juga sebagai pertunjukan dan


penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu
unit/bagian tertentu dalam suatu organisasi/lembaga. Seven S Mckinsey
menjelaskan keterlibatan tujuh unsur utama dalam organisasi, yaitu:

1. Structure
2. Strategy
3. System
4. Style
5. Skill
6. Staff
7. Shared value

Komunikasi dalam suatu organisasi berkaitan erat dengan organisasi.


Organisasi yang mampu bersaing secara global memilliki kondisi sebagai berikut
(Tetenbaum, 1998):

1. Pengetahuan, yang ditandai dengan budaya berbagai informasi


2. Kerjasama kelompok dengan tugas-tugas yang bersifat proyek team work
organization, project organization
3. Keragaman dengan budaya toleransi
4. Nilai utama yang kuat
5. Latar belakang budaya
6. Relativitas budaya

11
7. Mengelola proses transisi dari dunia industri
8. Membangun keuletan SDM dan kemampuan organisasi

4. Elemen-Elemen Komunikasi

Komunikasi adalah suatu pertukaran sebuah konsep yang sederhana tetapi


vital. Dalam organisasi ada dua komunikasi yang terjadi yaitu komunikasi secara
makro dan juga mikro. Komunikasi makro terjadi antara organisasi dengan
lingkungannya atau dengan organisasi lainnya. Komunikasi mikro terjadi dalam
organisasi. Pengirim, penerima, bahasa, pesan, model, dan saluran merupakan
keseluruhan elemen komunikasi.

Menurut Djatmiko (2002:57) elemen-elcmen yang dibutuhkan dalam suatu


proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

a. Pengirim (Sender) yang memulai komunikasi. Dalam suatu organisasi,


pengirim adalah
b. mengkomunikasi- kannya kepada satu atau lebih orang lain.
c. Pengkodean (Encoding) adalah pengirim pengkodean informasi yang akan
disampaikan dengan cara menerjemahka ke dalam serangkaian simbol atau
isyarat.
d. Pesan (Message) adalah bentuk fisik yang digunakan oleh pengirim untuk
mengkodekan informasi. Pesan dapat berupa segala bentuk yang dapat
dirasakan atau diterima oleh satu atau lebih indra penerima.

12
e. Saluran (Channel) atau kanal ialah media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan, misalnya udara untuk pesan yang disampaikan
dengan kata-kata, atau kertas untuk pesan yang disampaikan dalam bentuk
tulisan.
f. Penafsiran kode (Decoding) adalah proses di mana penerima menafsirkan
pesan dan menerjemahkanya menjadi informasi yang berarti baginya.
g. Penerima (Receiver) adalah orang yang menafsirkan pesan dari pengirim.
h. Gangguan (Noise) adalah semua faktor yang mengganggu,
membingungkan atau mengacaukan proses komunikasi.
i. Umpan balik (Feed- back) adalah kebalikan dari proses komunikasi yang
menyatakan reaksi terhadap komunikasi dari pengirim.

Dengan elemen-elemen tersebut di atas, maka gagasan atau ide-ide yang


disampaikan diharapkan akan menemui sasarannya dengan baik. Walaupun dalam
kenyataannya banyak orang berbeda dalam mendefinisikannya, seperti yang
dikemukakan Preston (1979:11) bahwa “Komunikasi adalah gagasan sederhana
setiap orang melaksanakannya.Untuk orang- orang tertentu, komunikasi adalah
telepon, telegram atay hanya sebagai penerima gosip. Bagi yang lainnya
komunikasi berhubungan

5. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi


a. Menjelaskan dan membangun dukungan pelaksanaan visi, misi dan strategi
organisasi.
b. Memberi perintah kepada pengikut
c. Menjelaskan kebijakan dan pelaksanannya
d. Memberikan balikan

13
6. Komunikasi sebagai Kebutuhan Organisasi

Setiap pesan yang disampaikan dalam komunikasi organisasi mempunyai


alasan tertentu mengapa dikirimkan dan diterima oleh orang-orang tertentu dalam
komunitas organisasi tersebut. Menurut Muhammad (1995:99), ada beberapa
fungsi pesan yang disampaikan dalam komunikasi organisasi, yang berhubungan
dengan tugas-tugas kemanusiaan, dan pembaharuan dalam organisasi,yaitu:

a. Pesan tugas, yaitu pesan-pesan yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas-


tugas organisasi oleh anggota organisasi. Pesan tersebut mencakup
pemberian informasi kepada bawahan untuk melakukan tugas secara
efisien, seperti pemberian latihan, orientasi, penentuan tujuan,
produktivitas dan lainlain.
b. Pesan pemeliharaan, yaitu pesan yang berkenaan dengan kebijaksanaan
dan pengaturan organisasi, pesan ini mencakup perintah, ketentuan,
prosedur, aturan dan kontrol yang diperlukan untuk mempermudah
gerakan organisasi untu mencapai output sistem.
c. Pesan kemanusiaan, yaitu diarahkan kepada orang-orang dalam organisasi
dengan mempertimbangkan sikap mereka, pesan ini berkenaan dengan
hubungan interpersonal, konsep diri perasaan dan moral. Yang termasuk
dalam kategori pesan ini adalah penghargaan terhadap hasil yang dicapai,
penyelesaian konflik antara individu atau kelompok aktivitas informal dan
bimbingan.
d. Pesan pembaharuan, yaitu suatu pesan yang menjadikan organisasi dapat
menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam
lingkungannya. Untuk itu suatu organisasi membuat rencana-rencana baru,
aktivitasaktivitas baru, program-program baru, proyek- proyek baru dan
saran-saran baru pula.

Dalam suatu organisasi hal-hal seperti ini harus dipahami oleh pimpinan agar
komunikasi berjalan dengan baik, tanpa memperhatikan kebutuhankebutuhan
setiap anggota yang ada dalam organisasi akan diragukan loyalitas dan kinerja

14
setiap anggota organisasi tersebut, yang akhirnya membawa dampak kepada
tujuan yang harus dicapai organisasi sesuai dengan rencana-rencana yang telah
ditetapkan.

Oleh karena itu perlu dipahami bahwa ada suatu kebutuhan yang sulit
diidentifikasi, misalnya keinginan mencapai rasa aman/jaminan. Sebagian itu
kebutuhan fisiologis yang dibawa sejak lahir untuk pemeliharaan diri seperti
menghindari penyakit, penderitaan dan berusaha untuk hidup. Di sisi lain bisa
pula menjadi kebutuhan sekunder vang ada kaitannya dalam konteks sosial.
Contoh, apabila seseorang merasa dirinya disukai orang lain, dihargai, dan
dibutuhkan oleh organisasi, maka gejala ini akan mempei- besar perasaan
amannya (Beach. 1995:263). Karena komunikasi merupakan kebutuhan dalam
organisasi. maka jajaran organisasi harus menjadikan komunikasi sebagai sesuatu
yang krusial sifatnya. "Dalam organisasi perlu ditumbuhkan komunikasi yang
didasarkan pada sikap saling percaya, menerima, empati, dan kejujuran”
(Rakhmat, 1996:131). “Menerima adalah kemampuan berhubungan dengan orang
lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap
yang melihat orang lain sebagai manusia, sebagai individu yang patut dihargai”
(Taylor, 1977: 193). Menurut Freud dalam Rakhmat (1996:131), “Empati
dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional
bagi kita” dan “Kejujuran adalah faktor ketiga yang menumbuhkan sikap
percaya”. Jika memperhatikan dengan adanya penggunaan komunikasi dalam
upaya menciptakan sikap menerima, empati dan kejujuran dalam organisasi
adalah dalam rangka menciptakan terjadinya kohesi kelompok dalam organisasi
tersebut. Yang dimaksud dengan kohesi kelompok ini adalah kekuatan yang
mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan
mencegahnya meninggalkan kelompok, dan kohesi tersebut diukur dari: (1)
keterkaitan anggota secara interpersonal pada satu samalain, (2) ketertarikan
anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok, dan (3) sejauhmana anggota tertarik
pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya. (Collins &
Raven dalam Rakhmat, 1996: 164). Komunikasi pada dasarnya dilakukan dengan

15
memperhatikan berbagai kepen-tingan dan kebutuhan orang yang ada dalam
organisasi.

Kohesi kelompok yang dikemukakan di atas merupakan bagian dari upaya


untuk mengetahui keinginan kelompok tersebut. Hubungan yang harmonis antara
anggota dengan organisasi secara signifikan akan mempengaruhi kinerja organi-
sasi, dan jika kinerja ini berhasil sesuai dengan rencana, maka produktivitas
organisasi juga akan meningkat. Produktivitas yang meningkat merupakan
indikator bahwa suatu organisasi mampu meng- komunikasikan rencananya
kepada seluruh jajaran organisasi, sekaligus mampu mengko- munikasikan peran
organisasi tersebut di lingkungannya. Memahami kebutuhan-kebutuhan dari
semua anggota dalam organisasi maka kinerja anggota akan maksimal dan
hasilnya dalam mencapai tujuan organisasi akan baik, sehingga optima-lisasi
dalam semua lini organisasi berhasil dengan memuaskan. Sekali lagi dapat
dikataka secara aksiomatik bahwa keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh
komunikasi sebagai salah satu faktor determinan dalam pencapaian tujuan setiap
organisasi.

7. Proses Komunikasi dalam Organisasi

Istilah proses dalam komunikasi pada dasarnya menjelaskan tentang


bagaimana komunikasi itu berlangsung melalui berbagai tahapan yang dilakukan
secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya dalam rangka
penyampaian pesan. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik
karena antara si pengirim dan si penerima pesan saling mempengaruhi satu sama
lainnya. Dengan demikian akan terjadinya perubahan tingkah laku di dalam diri
individu, baik pada aspek kognitif, afektif, atau psikomotor.

Melalui proses komunikasi akan dapat ditentukan keputusan apa yang akan
dilakukan oleh setiap individu atau kelompok tentang bagaimana menentukan
langkah atau hasil yang akan diperoleh ke depan, karena dengan komunikasi akan
dapat dijadikan pedoman dalam menentukan apakah kerjasama dapat dilanjutkan
atau tidak dapat dilanjutkan. Komunikasi sangat berperan dalam menjaga

16
kebutuhan manusia, karena komunikasi dibangun sebagai sebuah mekanisme
penyesuaian diri untuk manusia. Mekanisme penyesuaian diri adalah alat bagi
manusia yang digunakan untuk menolong mereka mengenali dan merespon yang
mengancam eksistensinya. Komunikasi menolong orang tetap selamat karena
mereka diberikan informasi tentang ancaman yang akan datang dan menolong
mereka menghindari atau mengatasi ancaman-ancaman ini (Kreps 1986:170). Apa
yang dikemu- kakan di atas menjelas-kan bahwa komunikasi memang sangat
berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia sebaaai mahluk sosial yang satu
sama lainnya akan berinteraksi agar mereka tetap eksis baik sebagai individu
maupun sebagai anggota kelompok dalam suatu masyarakat yang lebih luas.

Sementara itu seorane ahli komunikasi. Ross (1997: 110) mengatakan bahwa
komunikasi sebagai “Proses di dalamnya mencakup pengertian, pemilihan dan
pengiriman simbol-simbol dalam suatu cara untuk membantu seorang pendengar
untuk merasa dan melukiskan kembali pikirannya yang berisikan pemahaman dari
pemikiran si pengirim pesan”. Penjelasan ini menunjukkan bahwa komunikasi
merupakan simbol aktivitas yang menggunakan orang dalam menolong mereka
menginterpretasikan suatu pesan. Melalui proses tersebut diupayakan agar adanya
data menjadikan informasi yang disampaikan akan menghasilkan penafsiran dan
akan membantu untuk menolong predikat ke depan terhadap suatu rencana,
dengan demikian komunikasi tersebut dapat merespon pesan dengan pemahaman
yang kreatif. Dalam proses komunikasi akan ditemukan berbagai elemen-elemen,
elemen inilah yang membuat komunikasi berjalan secara efektif dan efisien. Jika
elemen-elemen ini tidak digunakan maka komunikasi tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya.

17
BAB III

KESIMPULAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan terdapat benang merah yang bisa diangkat


mengenal komunikasi dalam organisasi pendidikan Studi dan pembahasan
Perilaku Organisasi mem-punyai tujuan praktis untuk mendeterminasi
bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha-usaha pencapaian tujuan
organisasi. Studi dan pembahasan Perilaku Organisasilebih menekankan pada
orientasi keseimbangan yang tepat agar manusia tidak memiliki sifat, tabiat dan
tingkah laku yang egosentris dalam organisasi, namun dapat berperilaku
organisasional di mana adanya keserasian antara pencapaian tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi. Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan manusia karena komunikasi memiliki kemampuan menjembatani
seluruh kepentingan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari
komunitasnya. Seluruh interaksi manusia dengan lingkungannya meng-gunakan
jasa komunikasi. Komunikasi sebagai bagian dari sistem kehidupan manusia,
dapat dijadikan sarana untuk mengemukakan berbagai ide atau gagasan agar
personil dapat memahami melaksanakan berbagai kegiatan organisasi, sehingga
akan mampu menciptakan dan mengembangkan kerjasama yang dapat
meningkatkan kinerja organisasi. Proses komunikasi akan berlangsung secara
efektif, jika komunikasi dilakukan dua arah, sehingga akan terjadi interaksi timbal
balik antara komunikator dan komunikasi dalam proses penyampaian suatu pesan,
dengan menggunakan alat atau media yang sesuai dengan pesan yang
disampaikan. Komponen- komponen yang harus ada dalam komunikasi adalah
komunikator, komunikan, pesan, media, dan umpan balik. Dalam proses
pertukaran pesan dapat dilakukan melalui jaringan komunikasi, baik sifatnya
formal maupun informal. Jaringan formal merupakan penyampaian pesan-pesan
yang sifatnya resmi, dan desain terdapat hubungan yang vertikal dan horizontal

18
dalam struktur organisasi. Jaringan informal merupakan saluran tidak resmi, dan
merupakan eksistensi hubungan individu yang sekerja. Jaringan komunikasi
dalam organisasi dapat terjadi dari atasan ke bawah, dari bawah ke atas, dan
horizontal. Komunikasi yang datangnya dari atasan ke bawah misalnya perintah,
penjelasan mengenai tugas, prosedur, dan langkah-langkah mengenai perintah
yang harus dilaksanakan. Komunikasi dari bawah ke atas misalnya berupa usulan,
laporan pelaksanaan tugas, dan sebagainya. Secara horizontal yang terjadi antara
orang-orang yang berada pada tingkat hierarki yang sama di departemen yang
berbeda. Dalam dunia pendidikan, komunikasi merupakan alat yang tidak bisa
ditawartawar lagi, seluruh proses pembelajaran, situasi belajar mengajar, maupun
kegiatan lainnya dalam pembelajaran menggunakan komunikasi agar terjadi alih
ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) maupun terjadinya perubahan tingkah
laku (change of behavior) di kalangan peserta didik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, 1975. Human Relation dalam Mana-gement LAN. Jakarta

Albrecht, Kari. 1985. Pengembangan Organisasi. Angkasa. Bandung.

Atmosudirjo, Prajudi. 1986. Dasar-dasar Ilmu Administrasi. Ghalia. Jakarta.

Bennis, Warren, G, Benne, Kenneth. D & Chin,

Burhanuddin. 1995. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan. Bumi


Aksara. Jakarta.

Daryanto. 1998. Administrasi Pendidikan. Rineka Cipta. Solo.

Davis, Keith. 1977. Human Behavior at work. Organizational Behavior. MsGraw-


Hill Publishing Company. Ltd. New Delhi.

Dr. Sitti Roskina Mas, M.M., M.Pd .Komunikasi Dalam Organisasi: UNG Press.
2020

Effendi, Onong Uchyana. 1985. Hubungan Insani. Remadja Karya. Bandung.

Gaffar, Mohammad Fakry. 1991.Komunikasi Organisasi Teori dan Proses. IKIP.


Bandung.

Robert. 1990. Merencanakan Perubahan. Alih Bahasa. Intermedia. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai