Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi untuk guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Nugroho, 2017). Model pembelajaran yang sering digunakan adalah model pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk saling membantu dan memahami suatu pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai prestasi belajar (Nur, 2008). Salah satunya adalah model pembelajaran MURDER yang merupakan akronim dari Mood Understand Recall Detect Elaborate Review, dan merupakan enam langkah dalam proses pembelajaran (McCafferty dkk., 2006).
Mood adalah langkah pertama dari model pembelajaran MURDER yaitu
mengatur suasana hati yang baik untuk memulai proses pembelajaran. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana positif agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Secara umum suasana hati memiliki dua skala (Uno, 2008), yaitu: Optimisme dan Bahagia. Optimisme merupakan sikap positif yang realistis dalam menghadapi kesulitan dan mampu melihat sisi terang kehidupan serta sikap positif. Kebahagiaan merupakan kemampuan mensyukuri kehidupan, menyukai diri sendiri, dan orang lain, serta bersemangat dan bergairah dalam melakukan setiap kegiatan.
Understand merupakan langkah selanjutnya yang berarti pemahaman.
Pemahaman diartikan sebagai penguasaaan sesuatu dengan pikiran. Jika siswa benar-benar memahami suatu materi, maka siswa akan siap untuk memberikan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan seputar materi tersebut (Sardiman,2011)
Recall merupakan langkah selanjutnya yang berarti mengingat kembali
apa yang sudah dipelajari seperti memunculkan kembali materi yang telah dipelajari melalui suatu pemikiran (Winkel, 2014). Strategi mengulang atau Recall dilakukan dengan cara menulis kembali materi seperti membuat catatan dengan bahasa sendiri atau mengulang pembelajaran yang ingin kita pahami, seperti menggaris bawahi materi yang belum dipahami untuk mempelajarinya kembali (Djamarah, 2010).
Detect atau penemuan dilakukan oleh antar siswa untuk menemukan
kesalahan yang dilakukan oleh anggota kelompoknya, dalam hal ini diperlukan adanya penguasaan dan pemaham materi secara menyeluruh (Nurhayati, 2013). Untuk dapat menguasai materi pelajaran, siswa dapat menggunakan sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan.
Elaborate merupakan penggabungan atau yang biasa diartikan sebagai
penggabungan informasi yang telah dikumpulkan hingga menjadi satu informasi yang paling tepat (Setiyowati, 2014). Siswa juga dapat mengelaborasi dengan contoh atau pengaplikasian terhadap masalah.
Review adalah langkah terahir dari MURDER yang berarti mengulang.
Pada tahap ini siswa melakukan pengulangan materi dan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan (Anggraini dkk,2017).
Berdasarkan penjelasan diatas model pembelajaran MURDER dapat
berpengaruh besar terhadap keaktifan dan pemahaman materi secara individu, sehingga dapat ditentukan indikator model pembelajaran MURDER sebagai berikut:
Tahap Pembelajaran Indikator
Mood Siswa siap belajar ketika siswa antusias dalam memulai pembelajaran dengan sikap cepat merespon guru dan mempersiapkan perlengkapan belajar di atas meja Understand Siswa menunjukkan sikap memahami ketika siswa berusaha memahami materi dengan membaca buku siswa dan bertanya pada guru atau teman. Recall Untuk mengingat materi, siswa dapat menyampaikan materi kepada teman- temannya. Pada tahap ini dapat dilihat bahwa siswa telah memahami materi atau tidak. Detect Siswa mendeteksi kesalahan atau perbedaan pemahaman materi dengan bertanya atau menyanggah. Elaborate Pada tahap kolaborasi siswa mampu berdiskusi dengan baik dan dapat bekerjasama dengan anggota kelompok Review Untuk penngulangan, siswa mampu menyampaikan hasil diskusi dan dapat menarik kesimpulan
Sintaks Model MURDER
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk
menumbuhkan minat belajar dan mengatur suasana hati (mood) agar siswa siap memulai pembelajaran. 2. Guru menyajikan informasi terkait materi yang akan di bahas 3. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar yang terdiri dari 4 anggota siswa, dan kelompok tersebut dibagi menjadi 2 pasangan untuk menjadi kelompok kecil. Guru membagikan LKS kepada setiap siswa untuk memahami (understand) materi secara mandiri dan individu 4. Guru meminta setiap siswa menyampaikan pemahaman materi di LKS kepada pasangannya sehingga mucul proses mengingat (recall). Selanjutnya setiap pasangan akan mendeteksi (detect) kesalahan yang di sampaikan dan melakukan perbaikan. Setelah itu guru meminta setiap kelompok kecil melakukan kolaborasi atau bekerjasama (elaborate) dengan kelompok awal untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan. Guru menunjuk beberapa kelompok untuk menyimpulkan hasil diskusinya hingga muncul proses pengulangan materi (review). 5. Guru memberikan tes tulis untuk mengetahui pemahaman siswa 6. Guru memberikan hadiah bagi individu atau kelompok yang aktif selama pembelajaran