Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Idul Fitri 1444 H: hadirnya Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Menandai purnanya bulan


istimewa, yaitu Ramadhan yang penuh kasih sayang (rahmah),
“ Keluarga Sehat, Keluarga Taat “
ampunan (maghfiroh), dan penebus api neraka (‘itqun minan-
Khotib : Rafli Umar S.H.I nar).
(Masjid Mujahidin Falajawa 2)
Syukur Alhamdulillah, kita tahun ini masih berkesempatan
bertemu dengan Hari Raya yang mubarok ini. Semoga amal
ibadah yang kita tegakkan di bulan Ramadhan diterima oleh
‫ اُهللا َأْك َب ُر‬،‫ اُهللا َأْك َب ُر‬،‫ ُهللا َأْك َب ُر‬,‫ اُهللا َأْك َب ُر‬،‫ اُهللا َأْك َب ُر‬،‫ُهللا َأْك َب ُر‬ Allah SWT, dan kita dianugerahi kesehatan dan kekuatan serta
keistiqamahan untuk menjalankan semua perintahNya dan
، ‫ اُهللا َأْك َب ُر‬، ‫ اُهللا َأْك َب ُر‬،‫ اُهللا َأْك َب ر‬، ‫ َو ِهَّلِل اْلَحْم ُد‬،‫ُهللَا َاْك َبُر‬، meninggalkan semua laranganNya.

، ‫ َو َخ َت َم ُه َلَن ا ِبَي ْو ٍم ُه َو ِمْن َأَج ِّل اَأْلَّياِم‬، ‫ َو َأَع اَنَن ا ِفْيِه َع َلى اْلِقَي اِم‬، ‫َاْلَح ْمُد ِهَّلِل اَّلِذي َأَت َّم َلَن ا َش ْه َر الِّص َي اِم‬ Semoga kita masih berkesempatan bertemu bulan Ramadhan
berikutnya. Allahumma Aamiin.
‫ َو َن ْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا‬، ‫ َأْه ُل اْلَفْض ِل َو اِإْلْن َع اِم‬،‫ الواِح ُد اَألَح ُد‬،‫َو َن ْش َه ُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َدُه َال َش ِر ْي َك َلُه‬
‫ َص َّلى ُهللا َو َس َّلَم َو َب اَر َك َع َلْيِه َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْه ِل‬، ‫َو َن ِبَّي َن ا ُم َح َّم ًد ا َر ُسوُل ِهللا إَلى َج ِمْي ِع اَأْلَن اِم‬ ‫ َو ِهَّلِل اْلَح ْم ُد‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ اَل ِاَلَه ِااَّل َهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ هللَا َاْك ْبُر‬،‫هللَا َاْك َب ُر‬.
‫ َي ا َأُّيَه ا الَّن اُس ُأْو ِص ْي ُك ْم َو ِإَّياَي‬.‫ َأَّما َب ْع ُد‬. ‫ َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َي ْو ِم الِّدْي ِن‬، ‫الَّت ْو ِقْي ِر َو اِاْلْح ِتَر اِم‬
Jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah!
‫ َي ا َأُّيهَا اَّلِذْي َن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َت ُمْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم‬:‫ َقاَل َت َع اَلى‬. ‫ِبَت ْق َو ى ِهللا َفَقْد َف اَز اْلُم َّتُقْو َن‬
، ‫ َو َي ْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنْو َب ُك ْم‬، ‫ ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم‬.‫ َي ا َأُّيَه ا اَّلِذْي َن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َو ُقْو ُلْو ا َق ْو ًال َس ِدْي ًد ا‬. ‫ُّمْس ِلُمْو َن‬ Allah ta’ala memerintahkan beribadah kepada-Nya adalah sebagai
‫َو َم ْن ُيِط ِع َهللا َو َر ُسْو َلُه َفَقْد َف اَز َف ْو ًز ا َع ِظ يًما‬ bentuk kecintaan-Nya. Karena tidaklah amal ibadah yang
‫ وِهلل الحمُد‬،‫ ُهَّللا َأْك َب ُر‬،‫ ُهَّللا َأْك َب ُر‬،‫ُهَّللا َأْك َب ُر‬ diperintahkan Allah kepada hamba hamba-Nya, melainkan untuk
meraih suatu tujuan yang kebaikannya berpulang kepada anak
Adam itu sendiri.

Allah Ta’ala memerintahkan setiap mukmin mengerjakan shalat agar


Jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah! mereka terjaga,

Sejak tadi malam, terdengar gema takbir, tahlil, dan tahmid ۗ‫َّن الَّص اَل َة َت ْن َه ٰى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْن َك ِر ۗ َو َلِذ ْك ُر ِهَّللا َأْك َب ُر‬
saling bersautan membahana di angkasa, menyambut
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)
Seorang yang menegakkan shalat, ia bisa menjaga pandangannya,
menjauhi tempat-tempat maksiat, tidak rela melihat kemungkaran Sehingga, diterimanya puasa akan tampak dalam bentuk
di lingkungannya, bahkan berusaha aktif mencegah kemungkaran di meningkatnya amal ibadah yang dikerjakan setelah berpuasa.
sekitarnya. Ketaatannya mengalahkan keinginannya untuk bermaksiat dan amal
baiknya mengubur kebiasaan-kebiasaan buruknya. Karena ia sudah
Jika semua itu terjadi, berarti ia telah mengerjakan shalat dengan menjadi bagian dari orang-orang yang bertakwa.
benar. InsyaAllah, shalatnya diterima dan terlindungi dari jilatan api
neraka. Begitu pun dalam pergaulan rumah-tangga. Suami yang tadinya
gemar menyakiti istrinya, setelah puasa ia tidak lagi melakukannya.
Seorang yang gemar tilawah (membaca, memahami, dan Istri yang dahulu enggan mendengarkan perkataan suaminya dan
mengamalkan) al-Quran akan semakin bertambah keimanannya menyelisihi perintahnya, kini mematuhinya. Anak yang sebelumnya
dengannya. tidak memedulikan nasehat orang tuanya, kini berbakti kepada
mereka.
‫ِإَّنَم ا اْلُمْؤ ِم ُنوَن اَّلِذيَن ِإَذ ا ُذ ِكَر ُهَّللا َو ِج َلْت ُقُلوُبُهْم َو ِإَذ ا ُتِلَي ْت َع َلْي ِه ْم آَي اُتُه َز اَد ْت ُهْم ِإيَم اًن ا َو َع َلٰى َر ِّب ِه ْم‬
‫َي َت َو َّك ُلوَن‬ Bagaimana hal itu terjadi? Karena ia telah berpuasa dengan benar
dan insyaaAllah puasanya diterima serta menjadi bagian dari insan
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila bertakwa.
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya .‫ َو ِهَّلِل اْلَح ْم ُد‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ اَل ِاَلَه ِااَّل َهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ هللَا َاْك ْبُر‬،‫هللَا َاْك َب ُر‬
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)
Jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah!
Demikian halnya ketika Allah mensyariatkan puasa di bulan
Ramadhan, perintah itu untuk meraih suatu tujuan, agar mereka Inti ketakwaan adalah ketakwaan hati. Takwa merupakan amalan
bertakwa. hati, bukan sekadar apa yang terlihat.

‫َي ا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذيَن ِمْن َق ْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َّتُقوَن‬ Dalam hadits Muslim, tepatnya di akhir sebuah hadits,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “attaqwa ha huna”
(Takwa itu letaknya di sini), seraya beliau menunjuk ke dada atau bernama keluarga, di dalamnya ada perhatian dan dukungan,
hati beliau tiga kali. Karena ada di hati, maka takwa itu mahal. perlindungan dan pengayoman, serta pendidikan dan perbaikan.

Dalam hadits disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia Bila demikian adanya, insyaaAllah semakin lama usia pernikahan,
berkata,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, menjadikan semakin bertambah dan meningkat keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah. Karena sejatinya, pasangan hidupnya
‫ِإَّن َهَّللا َال َي ْن ُظ ُر ِإَلى ُص َو ِر ُك ْم َو َأْم َو اِلُك ْم َو َلِكْن َي ْن ُظ ُر ِإَلى ُقُلوِبُك ْم َو َأْع َماِلُك ْم‬ adalah ayat-ayat Allah bagi dirinya,

“Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia ‫َو ِمْن آَياِتِه َأْن َخ َلَق َلُك ْم ِمْن َأْنُفِس ُك ْم َأْز َو اًج ا ِلَت ْس ُكُنوا ِإَلْي َه ا‬
melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)
“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-
Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ighatsatul Lahfan istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
min Mashayidisy Syaithan menuliskan, tenteram kepadanya.” (Ar-Rum : 21)

“Di antara tanda-tanda sehatnya hati adalah pusat perhatian hati .‫ َو ِهَّلِل اْلَح ْم ُد‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ اَل ِاَلَه ِااَّل َهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ هللَا َاْك ْبُر‬،‫هللَا َاْك َب ُر‬
kepada memperbaiki amal itu lebih besar dari amal itu sendiri.
Karenanya, ia akan senantiasa menjaga keikhlasan dan kesetiaannya Jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah!
kepada Allah, ittibaussunnah (mengikuti petunjuk
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam), ihsan, dan ia menyadari Bila kita mencoba menerapkan resep Imam Ibnul Qayyim al-
bahwasanya ia bisa beramal itu karena karunia Allah serta mengakui Jauziyah rahimahullah dalam dunia keluarga, maka untuk
kekurangan dirinya dalam beramal. Keenam perkara tersebut tidak senantiasa menjaga kesehatan dan kebugaran keluarga bisa
kita temukan melainkan pada diri orang yang hatinya sehat.” ditempuh dengan hal-hal sebagai berikut.

Sebuah keluarga yang sehat, mereka tidak hanya sibuk pada semata ingin mendapatkan ridha Allah. Karena jika berharap bisa
pencapaian-pencapaian dhahir. Sebagaimana shalat bukan semata membahagiakan dan mendapatkan keridhaan pasangan, dipastikan
ritual ibadah yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri akan kecewa. Di sinilah letak ujian ketakwaan.
dengan salam, namun ada khusyuk dan khudhu’.
Ujian ketakwaan terbesar adalah dalam hubungan rumah tangga.
Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga dari sejak terbit fajar Keluarga adalah tempat ujian sejati. Sehingga membutuhkan
sampai terbenamnya matahari, tapi ada pengendalian syahwat diri, komitmen yang kuat. Bila hanya mengharapkan Wajah Allah, akan
pengekangan amarah, dan pengorbanan. Begitu pun ibadah yang
lebih mudah dilakoni. Allah akan membersamai pernikahan itu dan Dengan seabrek kesibukannya, beliau selalu tampil terbaik dan
menolong mereka di sepanjang perjalanannya. mengesankan di tengah keluarganya. Tidak ada satu pun istri dan
anak-anaknya yang mengeluhkan kepemimpinannya. Beliau teladan
Ketika cinta berkurang, Allah yang akan menambah dan yang sempurna bagi semuanya; seorang suami, ayah, kakek, dan
menumbuhkannya. Bila kasih sayang menipis, Allah pula yang akan paman yang sangat bisa diandalkan di segala keadaan.
menebalkan dan menguatkannya. Imam
Malik rahimahullah berkata, “Maa kaana lillahi abqaa”, (Apa pun Indikator kesehatan keluarga juga bisa dilihat dari tradisi keluarga,
yang sudah diniatkan karena Allah akan langgeng). yakni ihsan dalam berucap, bertindak, dan mengambil keputusan.
Mereka menyadari selalu berada dalam pengawasan Rabbnya.
Pernikahan karena cinta semata akan mudah layu dan mati ketika
dibenturkan dengan permasalahan yang datang bertubi-tubi. Al-Quran memulai juz ke-28 dengan kata qad sami’allah (sungguh
Menikah hanya karena rasa sayang akan mudah berkurang dan Allah telah mendengar). Seorang mukmin sejati memahami, bahwa
meradang saat berbagai problematika pelik menghadang. semua yang diperbuatnya di rumah, sungguh Allah telah
mendengarnya.
Namun, menikah karena Allah semata, menjadikan pernikahan
semakin kokoh terjaga. Kokoh terjaganya keluarga akan berbanding Semua hal, mengomel, berkata-kata kasar, ejekan, caci maki, dan
lurus dengan seberapa bersih niat dan interaksinya membangun ataupun sebaliknya; nasehat yang makruf, tutur kata yang santun,
hubungan kedekatan dengan Allah Ta’ala. “Maka sembahlah Allah dan kelembutan setiap penghuni rumah, sungguh Allah telah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya mendengarnya.
kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).” (QS. Az-
Zumar: 2-3) Jama’ah sholat idul fitri yang dimuliakan Allah

.‫ َو ِهَّلِل اْلَح ْم ُد‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ اَل ِاَلَه ِااَّل َهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‬،‫ ُهللَا َاْك َب ُر‬،‫ هللَا َاْك ْبُر‬،‫هللَا َاْك َب ُر‬ Sejatinya, manusia tidak bisa mendatangkan manfaat ataupun
menghilangkan madharat, melainkan semua karena karunia-Nya.
Jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah! Jadi, tak selayaknya seorang suami merasa ujub dengan nafkah
yang diberikan atau istri yang berbangga diri mampu melakukan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan jaminan banyak hal di rumahnya. Karena semua itu mustahil terjadi
tertinggi bahwa beliaulah yang paling baik di keluarganya dan tidak melainkan disebabkan karunia-Nya.
ada alasan untuk tidak meneladaninya.
Keluarga sehat justru terlihat manakala masing-masing bisa
introspeksi dan merasa belum optimal dalam memenuhi hak-hak
‫‪penghuni rumah yang lain. Dengan demikian, mereka pun berlomba‬‬ ‫‪ِ.‬إَلى َي ْو ِم الِّدْيْن ‪َ ،‬و َع َلْي َن ا َمَع ُهْم ِبَر ْح َمِتَك َي ا َأْر َح َم الَّر اِحِمْيْن‬
‫‪untuk memenuhi hak yang lain dibandingkan menuntut terpenuhi‬‬ ‫َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْس ِلِمْي َن َو اْلُمْس ِلَماِت َو اْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت َاَألْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو ْاَألْم َو اِت‪ِ ،‬إَّن َك َسِم ْيٌع َق ِر ْيٌب‬
‫‪hak-haknya sendiri.‬‬
‫‪ُ.‬م ِج ْيُب الَّد َع َو اِت َو َي ا َق اِض َي اْلَح اَج اِت‬
‫‪Semua perkara tersebut, manakala ditradisikan dalam kehidupan‬‬ ‫َالّلُهَّم اْن ُص ِر ْاِإلْس َالَم َو اْلُمْس ِلِمْي َن ‪َ ،‬و َأْه ِلِك اْلَكَف َر َة َو اْلَفاِج َر َة َو اْلُم ْش ِر ِكْي َن ‪ِ ،‬بَر ْح َمِتَك َي ا َأْر َح َم الَّر اِحِمْي َن ‪.‬‬
‫‪keseharian keluarga, biidznillah, akan menjadikan rumah itu hidup‬‬
‫‪َ.‬ر َّب َن ا آِتَن ا ِفي الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي ْاآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر ‪ .‬آِمْي َن َي ا ُم ِج ْي َب الَّساِئِلْي َن‬
‫‪dan bisa mewujudkan keluarga sehat dalam taat. Wallahul‬‬
‫‪musta’an.‬‬ ‫‪.‬وصلى هللا على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين‪ ،‬والحمد هلل رب العالمين‬
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫‪Marilah kita akhiri khutbah Idul Fitri ini dengan sejenak‬‬
‫‪menundukkan kepala, menghadirkan hati dengan penuh‬‬
‫‪kerendahan, takut, tawaduk, dan penuh harap memohon kepada‬‬
‫‪Allah, Zat yang kepada-Nya kita mengadu dan minta pertolongan.‬‬
‫‪Kita berdoa untuk kebaikan dunia akhirat, untuk kepentingan diri‬‬
‫‪kita sendiri, keluarga, dan kaum muslimin seluruhnya.‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ُهللا َأْك َب ُر‪ ،‬اُهللا َأْك َب ُر‪ ،‬اُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر ‪ ،‬اُهللا َأْك َب ُر ‪ ،‬اُهللا َأْك َب ُر ‪ ,‬اُهللا َأْك َب ُر‬
‫اَل ِاَلَه ِااَّل َهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‪ُ ،‬هللَا َاْك َب ُر‪َ ،‬و ِهَّلِل اْلَح ْم ُد‬
‫َاْلَح ْمُد ِهَّلِل َح ْم ًد ا َك ِثْيًر ا َك َم ا َأَم ْر ‪َ .‬أْش َه ُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َدُه َال َش ِر ْي َك َلُه ِإْر َغامًا ِلَم ْن‬
‫َج َح َد ِبِه َو َكَف ْر ‪َ .‬و َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح َّمدًا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه َس ِّيُد الَخ َالِئِق َو اْلَب َش ْر ‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل‬
‫‪َ.‬و َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َن ا َو َم ْو َالَن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِلِه وَأْص َح اِبِه َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِإَلى َي ْو ِم اْلَم ْح َش ْر‬
‫َأَّما َب ْع ُد‪َ ،‬ف َي ا ِع َب اَد ِهللا! ِاَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َط اَعِتِه َلَع َّلُك ْم ُتْف ِلُحْو َن ‪َ .‬فَقاَل ُهللا َت َع اَلى ِفْي ِك َت اِبِه اْلَك ِر ْي ْم ‪،‬‬
‫َأُعْو ُذ ِباِهلل ِمَن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج ْي ِم ‪ِ :‬إَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّن ِبِّي َي ا َأُّيَه ا اَّلِذيَن َآَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه‬
‫َو َس ِّلُموا َت ْس ِليًما‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن‬

Anda mungkin juga menyukai