Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

“UNSUR HARA ESENSIAL TUMBUHAN”

Dosen Pengampu:

Sri Wahyuni, M.Si

Disusun oleh kelompok 3:

Alifia Rahma Putri 2184205021


Suriya Fitriyanti 2184205017
Ramadhani Putra 2184205049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN VOKASI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU
PEMBAHASAN

1. Pengertian Unsur Hara Esensial

Setiap makhluk hidup, apakah itu manusia, hewan ataupun tumbuhan, memerlukan zat
makanan agar makhluk hidup tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tumbuhan
memerlukan karbondioksida (CO2), air (H2O), gas oksigen (O2) dan unsur-unsur esensial agar
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan dapat memproduksi atau membuat makanan
sendiri berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral yang nantinya dimanfaatkan
sebagai sumber zat makanan bagi manusia dan hewan herbivora. Tumbuhan dapat memperoleh
unsur-unsur hara esensial, yaitu bisa langsung dari tanah atau dari media tempat tumbuhnya, dari
air, udara serta dapat juga memperolehnya melalui pemupukan yang kita berikan.

Unsur hara esensial adalah unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman secara normal, tanpa unsur hara esensial, suatu tanaman tida akan dapat
melengkapi siklus hidupnya. Kekurangan salah satu unsur hara esensial tidak bias digantikan
oleh unsur hara yang lainnya (Armita dan Amanah 2021).

Unsur hara esensial (Essential Nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila
tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi menyebabkan
gangguan pada pertumbuhan tanaman, yang sering diistilahkan dengan gejala defisiensi.

Berdasarkan jumlah kebutuhannya terhadap tanaman, unsur hara esensial dapat dibagi
kedalam dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan
oleh tanaman dalam jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan unsur hara mikro, yang
menurut kesepakatan para ahli jumlahnya terdiri atas 16 unsur, terdiri atas 9 unsur hara makro
dan 7 unsur hara mikro. Unsur hara makro dan mikro pada tanah berada dalam bentuk yang
bervariasi, namun tidak semuanya berada dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman.
Berikut akan disajikan gambar yang memperlihatkan pembagian unsur makro dan mikro beserta
bentuk-bentuk ion dan molekulnya yang dapat diserap oleh tanaman (Sari 2018).
Dari ke-16 unsur tersebut, ada yang memasukka unsur Co (kobal) sebagai salah satu unsur
hara mikro esensial bagi tanaman yang penting bagi proses fiksasi nitrogen oleh bakteri
simbiotik, namun sebagian ahli yang lain tidak memasukkan unsur ini dengan alasan fungsinya
bisa digantikan oleh unsur yang lain seperti Molibdenum (Mo).

2. Fungsi Unsur Hara Esensial

Tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi/khasiat tersendiri dan mempengaruhi proses-proses


tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Berikut ini uraian singkat fungsi unsur
hara bagi tanaman, yakni:

1. Karbon (C) penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar bahan kering
tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa C02.

2. Oksigen terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangunan bahan
organik, diambil dari tanaman berupa C02, sumbernya tidak terbatas dan diperlukan untuk
bernafas.

3. Hidrogen merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik, sumbernya dari air dan
jumlahnya tidak terbatas.

4. Nitrogen (N) diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk : NO3- NH4+

Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah:


a. Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti
daun, batang dan akar.
b. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses
fotosintesis.
c. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
d. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
e. Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.

5. Fosfor

Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk : H2PO4- HPO4–. Secara umum, fungsi dari Fosfor
(P) dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut :

a. Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.


b. Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa
dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan
pemasakan buah, biji atau gabah.
d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.

6. Kalium (K) diambil/diserap tanaman dalam bentuk : K+. Fungsi Kalium bagi tanaman adalah :

a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.


b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman,
agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.

7. Kalsium (Ca) diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca++

Fungsi kalsium bagi tanaman adalah:

a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar


b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji
d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme
e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau
suasana keasaman tanah

8. Magnesium (Mg) diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg++. Fungsi magnesium bagi
tanaman ialah:

a. Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil


b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic pyrophosphatse dan Carboxy
peptisida
c. Berperan dalam pembentukan buah

9. Belerang (Sulfur = S) diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: SO4-. Fungsi belerang bagi
tanaman ialah:

a. Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar


b. Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein,
methionin serta thiamine
c. Membantu pertumbuhan anakan produktif
d. Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti
cabai, kubis dan lain-lain
e. Membantu pembentukan butir hijau daun

10. Besi (Fe)

Diambil atau diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++. Fungsi unsur hara besi (Fe) bagi
tanaman ialah:

a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil)


b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein
c. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan Cytohrom
oxidase
11. Tembaga (Cu)

Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++. Fungsi unsur hara Tembaga (Cu) bagi
tanaman ialah:

a. Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase, Lacosa, Butirid
Coenzim A. dehidrosenam
b. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)

12. Seng (Zincum = Zn) diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++. Fungsi unsur hara
Seng (Zn) bagi tanaman ialah:

a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan
pertumbuhan
b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin)
dan penting bagi keseimbangan fisiologis
c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah

13. Khlor (Cl) diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl –. Fungsi unsur hara Khlor (Cl)
bagi tanaman ialah:

a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas,
kentang dan tanaman sayuran
b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
c. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal (Ii dan
Pendahuluan, n.d.).
3. Penyerapan Unsur Hara
a. Penyerapan Unsur hara lewat Akar

Unsur hara mineral yang dapat diserap oleh akar hanyalah unsur hara yang tersedia, yaitu
yang terdapat dalam bentuk larutan (ion) atau dalam keadaan dapat ditukar (exchangeable)
karena terjerap partikel tanah. Unsur hara yang tersedia ini berasal dari proses pelarutan atau
pelapukan batuan induk atau proses penguraian sisa bahan organik oleh jasad renik pengurai.
Pada dasarnya penyerapan ini serupa dengan penyerapan air, hanya harus diperhatikan bahwa
karena ion ini bermuatan maka timbul beberapa masalah. Masalah tersebut antara lain adanya
antagonism dan sinergisme antara ion.

1. Intersepsi akar

Akar tumbuh menembus tanah, bersinggungan dengan permukaan partikel tanah, permukaan
akar bersinggungan dengan ion hara yang terjerap, kemudian terjadi pertukaran secara langsung
(contact exchange). Meskipun angkanya kecil, tetapi sumbangannya penting agar hara mencapai
akar. Hal ini nampak jelas terutama bagi hara dengan kadar tinggi dalam tanah misalnya Ca dan
Mg, atau hara yang dibutuhkan dalam jumlah kecil bagi tanaman seperti Zn dan Mn dan hara
mikro lainnya. Intersepsi dipengaruhi oleh semua yang mempengaruhi pertumbuhan akar: tanah
yang kering, tanah mampat, pH tanah yang rendah, keracunan Al dan Mn, kekahatan hara,
kegaraman, aerasi buruk, penyakit akar, serangga, nematoda, temperatur sangat tinggi atau
sangat rendah. Pertumbuhan tanaman berpengaruh paling besar terhadap proses intersepsi,
meskipun juga berpengaruh terhadap dua mekanisme lainnya.

2. Aliran masa (mass flow)

Hara terlarut terbawa bersama aliran air menuju akar tanaman, aliran air dipengaruhi oleh
transpirasi, evaporasi dan perkolasi. Jumlahnya proporsional dengan laju aliran (volume air yang
ditranspirasikan) dan kadar hara dalam larutan tanah. Aliran masa memasok hampir seluruh hara
mobil yang diperlukan tanaman yaitu: NO3–, SO42-, Cl–, and H3BO3. Seringkali memasok hara
Ca dan Mg yang berlebihan. Dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan Cu, Mn, and Mo,
serta memenuhi sebagian kebutuhan Fe and Zn.

Faktor yang mempengaruhi aliran masa adalah :

a. Kadar lengas tanah: tanah yang kering tidak ada gerakan hara,
b. Temperatur: temperatur yang rendah mengurangi transpirasi dan evaporasi,
c. Ukuran sistem perakaran: mempengaruhi serapan air.
d. Pengaruh kerapatan akar terhadap pasokan hara oleh aliran masa lebih ringan dibanding
terhadap intersepsi akar dan difusi.
3. Difusi (diffusion)

Ion bergerak dari wilayah yang memiliki kadar hara tinggi ke wilayah yang lebih rendah
kadar haranya. Akar menyerap hara dari larutan tanah. Kadar hara di permukaan akar lebih
rendah dibandingkan kadar hara tersebut larutan tanah di sekitar akar. Ion bergerak menuju
permukaan akar. Mekanisme ini sangat penting bagi hara yang berinteraksi kuat dengan tanah.
Terutama untuk memasok hara P dan K, juga hara mikro Fe dan Zn.

b. Penyerapan lewat daun

Berbagai senyawa kimia disemprotkan ke permukaan daun dalam bentuk larutan atau
suspensi, misalnya fungisida, insektisida atau pupuk daun. Pemupukan lewat daun dilakukan bila
pemupukan lewat tanah tidak efektif. Pemupukan daun dapat lebih ekonomis terutama untuk
unsur hara mikro. Efektifitas penyerapan zat hara lewat daun tergantung pada kemampuan zat
hara tersebut menembus kutikula dan dinding sel epidermis dan seterusnya masuk mesofil daun.
Mekanismenya terutama dengan diffusi lewat retakan, celah atau sambungan pada kutikula.
Setelah melewati kutikula, ion masuk sel epidermis, lewat ektodesmata. Setelah mencapai
plasma epidermis, transport selanjutnya seperti penyerapan pada akar.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Zat Hara

1. Temperatur

Sampai batas tertentu, kenaikan temperatur akan mempercepat penyerapan, karena kenaikan
temperatur menaikkan kecepatan diffusi ion ke akar dan juga mempercepat respirasi akar.
Temperatur tinggi menghambat penyerapan karena pada temperatur tinggi respirasi terhambat
dan membran plasma menjadi lebih permeabel sehingga mudah terjadi kebocoran zat hara
keluar.

2. Cahaya

Tumbuhan yang hidup pada intensitas cahaya yang tinggi menyerap ion lebih banyak daripada
dalam cahaya kurang. Karena fotosintesis yang lebih besar memberi gula lebih banyak pada akar
untuk direspirasi. Cahaya juga mempengaruhi temperatur dan selanjutnya berpengaruh terhadap
arus transpirasi.
3. Aerasi

Aerasi yang tidak baik menghambat penyerapan karena O2 diperlukan untuk respirasi dan
kenaikan kadar CO2 dapat meracuni akar.

4. pH

Pengaruh pH terhadap penyerapan, misalnya pada pH rendah ion H+ akan bersaing dengan
kation, misalnya K+ , sehingga penyerapan kation terhambat dan penyerapan anion terpacu.

5. Interaksi antar ion

Penyerapan suatu ion dipengaruhi oleh ion lain (antagonis atau sinergis). Pada umumnya ion
bervalensi satu lebih mudah diserap daripada ion bervalensi dua. Persaingan mendapat titik ikat
pada carrier diduga menjadi penyebab antagonisme. Sinergisme misalnya tumbuhan yang
benyak mengandung N akan menyerap fosfat dan sulfat lebih cepat.

6. Pertumbuhan

Pertumbuhan jaringan atau organ akan menambah luas permukaan, menambah jumlah sel dan
menambah jumlah carrier. Pertumbuhan juga berarti menambah bahan organik, ini akan
menurunkan kadar zat hara tertentu (efek pengenceran) yang dapat menyebabkan pemacuan
penyerapan.

1. Unsur Hara Makro Dan Mikro Pada Pertumbuhan

Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun
faktor eksternal. Seperti pada manusia tanaman memerlukan makanan yang disebut juga dengan
hara tanaman. Manusia menggunakan bahan organik sedangkan pada tanaman menggunakan
bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhan.

Tanaman mempunyai ciri antara lain antara lain tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel yang bersifat tetap. Tinggi rendahnya
produksi tanaman tidak luput dari kualitas tanah dan ketersediaan unsur hara. Ketersedian hara
adalah adanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam bentuk kation dan anion dari dalam
larutan tanah (Ratna dan Mp 2021).
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman. Berbeda dengan manusia
yang menggunakan bahan organik, maka tanaman menggunakan bahan organic untuk
mendapatkan energi dan pertumbuhannya dengan cara berfotosintesis. Unsur yang dapat diserap
untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman disebut juga dengan hara tanaman. Mekanisme
untuk perubahan suatu unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolisme.
Berdasarkan jumlah yang diperlukan tanaman,unsur hara dibagi menjadi dua golongan yaitu hara
makro dan hara mikro. Unsur hara makro ialah unsur hara yang esensial yang diperlukan dalam
jumlah banyak (konsentrasi 1000 mg/kg bahan kering). Sedangkan hara mikro merupakan unsur
hara esensial yang diperlukan dalam jumlah sedikit (konsentrasi 100 mg/kg bahan kering). Unsur
hara makro dibutuhkan tanaman dan terdapat dalam jumlah yang lebih besar, dibandingkan
dengan unsur hara mikro. Contoh : yang diperoleh dari Udara dan Air: C, H, O dan yang
diperoleh dari tanah: N, P, K, Ca, Mg, S. Contoh unsur hara mikro: Fe, Mn, Cu, Mo, B,Cl.

Suatu unsur hara dikatakan esensial bagi tanaman , jika memenuhi 3 kriteria berikut ini:

1. Jika kekurangan unsur tersebut maka dapat menghambat dan mengganggu pertumbuhan
tanaman
2. Kekurangan unsur tersebut tidak dapat digantikan unsur lain
3. Unsur tersebut harus secara langsung terlibat dalam gizi makanan tanaman. Ada juga
unsur hara yang tidak mempunyai fungsi pada tanaman, tetapi kadarnya cukup tinggi
dalam tanaman dan tanaman yang hidup pada suatu tanah tertentu selalu mengandung
unsur hara tersebut misalnya unsur hara Al (Almunium), Ni (Nikel) dan Fe (Besi). Unsur
hara C diperlukan dalam jumlah 43,6%, O sebanyak 44,4% dan H sebanyak 6,2%.

Berikut unsur-unsur hara makro dan unsur hara mikro sebagai berikut :

1. Unsur Hara Makro

Berikut yang merupakan unsur hara makro yaitu:

a. Karbon,oksigen, dan hydrogen (C, O, H)


Karbon, oksigen dan hidrogen adalah bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh
tanaman. Berada dalam bentuk H₂O, H₂CO₃ , (asam arang) dan CO ₂ dalam udara.
Karbon sangatlah penting untuk pembangun bahan organik, karena sebagian besar
bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik yang diambil dalam bentuk CO ₂.
Oksigen dalam bahan organik sebagai atom pembangun.
b. Nitrogen
Nitrogen adalah unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman yang pada umumnya
sangat diperlukan untuk pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti
daun,akar, dan batang akan tetapi kalau terlalu banyak dapat menghambat
pembangunan dan pembuhan pada tanaman.
c. Fosfor
Fosfor diambil tanaman dalam bentuk Fungsi fosfor dalam bentk H ₂PO ₄–.Fungsi
fosfor dalam tanaman di antaranya dapat mempercepat dan memperkuat pertumbuhan
tanaman muda menjadi dewasa, serta meningkatkan produksi biji-bijian.
d. Kalium
Kalium berfungsi untuk membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium
banyak terdapat pada sel-sel muda atau yang banyak mengandung protein dan inti-inti
tidak mengandung kalium.
e. Kalsium
Kalsium ialah molekul bermuatan dominan positif pada hampir semua tanah kecuali
tanah yang pH nya sangat rendah. Pada tanah dengan pH 4,8 kalsium biasanya ada
dalam jumlah cukup untuk pertumbuhan tanaman. Pada tanah asam kalsium
cenderung tercuci dan kalsium asli nya rendah.
f. Magnesium
Magnesium ialah molekul bermuatan positif seperti Ca yang mengalami defisiensi
pada Ph rendah. Dibawa kondisi asam Mg sangat larut dan dapat hilang karena
tercuci. Magnesium sangat penting untuk diserap tanah.
g. Sulfur
Sulfur diambil oleh tanaman sebagai molekul sulfat bermuatan negative. Dalam tanah
ketersedian sulfur yang cukup bagi pertumbuhan tanaman dapat disuplai melalui
dekomposisi dan hujan yang jatuh. Tanaman-tanaman sayur biasanya memerlukan
sulfur dalam jumlah besar. Sulfur digunakan sebagai agen keasaman tanah sering
sebagai sumber pupuk.
2. Unsur Hara Mikro

Beberapa unsur hara mikro seperti Mn, Zn, Fe, dan Cu mempunyai kesamaan. Karena pH
meningkat, kelarutan unsur mikro menurun. Oleh karena itu unsurunsur ini umumnya terjadi
pada pH tinggi. Pada unsur hara mikro Mn kelarutannya tergantung pada kandungan air tanah.
Dibawah kondisi tergenang Mn menjadi sangat menjadi sangat terlarut dan dapat bersifat racun.
Biasanya ini terjadi dibawah pH 5. Zn keradaannya dalam tanah dipengaruhi oleh keasaman
tanah. Zn biasanya terjadi pada moderate hingga tinggi dan lebih jelas kadar P tinggi. Biasanya
Zn terjadi pada pH 6-7 terutama bila pemupukan P berlebihan. Besi menjadi berkurangbagi
tanaman bila pH nya tinggi, sebagian besar Fe tidak larut dan tidak tersedia bagi tanaman.

2. Gejala defisiensi unsur hara

Defisiensi didefinisikan sebagai kondisi dimana tanaman kekurangan material berupa


unsur hara yang dibutuhkannya. Unsur yang dibutuhkan tanaman beda- berbeda tergantung jenis
tanamannya. Kebutuhan unsur hara ini berpengaruh terhadap metabolisme tanaman dan
fisiologis tanaman. Tanaman memerlukan unsur hara dengan porsi yang berbeda-beda,
kekurangan maupun kelebihan unsur hara menimbulkan permasalahan dalam pertumbuhan
tanaman, permasalahan ini dapat diketahui dengan gejala yang terlihat atau nampak pada
tanaman (Champbell, Reece dan Michelle 2007).

Defisiensi unsur hara pada tanaman dapat menimbulkan gangguan padatanaman.


Defisiensi merupakan kondisi dimana tanaman mengalami kekuranganunsur hara. Bentuk
gangguan akibat defisiensi pada tanaman berupa hambatan pertumbuhan pada tanaman sehingga
dapat menurunkan hasil produksi. Bahkan jika hal itu berlangsung secara terus-menerus maka
dapat menimbulkan kematian pada tanaman. Selain defisiensi unsur hara, kelebihan unsur hara
juga turut berpengaruh pada tanaman. Jika tanaman mengalami kelebihan unsur hara maka
tanaman akan mengalami keracunan sehingga tidak akan tumbuh seperti tanaman normal pada
umumnya.

Defisiensi maupun kelebihan unsur hara dapat dilihat secara visual darigejala yang
muncul pada tanaman. Gejala-gejala tersebut dapat terlihat baik padadaun, batang, bunga
maupun buah, selain itu dapat diidentifikasi melalui percobaan kultur air atau pasir. Percobaan
ini dilakukan dengan cara memberikansalah satu unsur hara secara berlebihan pada tanaman
yang akan diidentifikasigejalanya. Berdasarkan uraian diatas, maka praktikum kali ini berguna
untuk mengetahui gejala defisiensi dan kelebihan unsur hara pada tanaman terutama akibat
defisiensi dan kelebihan unsur hara makro.

Secara umum gejala kekurangan (defisiensi) unsur hara pada daun tanaman dibedakan menjadi 5
tipe yaitu:

a. Klorosis ; yaitu keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun, yang mengalami
kerusakan atau gagalnya pembentukan klorofil sehingga daun berubah warna menjadi
kuning atau pucat hampir putih yang munculnya seragam.
b. Nekrosis ; yaitu kerusakan yang disebabkan adanya kerusakan pada sel atau kerusakan
bagian sel daun, gejala nekrosis muncul pada tepi daun atau ujung daun.
c. Kurangnya pertumbuhan baru ; yaitu terhentinya pertumbuhan baru, baik pada tunas
maupun daun. Hal ini bisa mengakibatkan kematian pada bagian ujung atau tunas dan
daun, dieback atau rosetting.
d. Akumulasi antosianin ; yaitu timbulnya warna merah, biru dan ungu pada semua bagian
daun dan batang. Antosianin adalah satu pigmen fenolik yang terekspresi sebagai
karakter warna merah, biru dan ungu, terdapat pada vakuola sel. Sintesis antosianin
terjadi selama pertumbuhan daun, senesens, dan pada saat tanaman merespons cekaman
abiotic.
e. Stunting ; pertumbuhan tanaman kerdil dengan warna hijau normal atau hijau tua atau
kuning.
DAFTAR PUSTAKA

Armita, Devi, dan Hafizhah Al Amanah. 2021. “Diagnosis visual masalah unsur hara esensial
pada berbagai jenis tanaman,” no. November: 139–50.

Ii, B A B, dan A Pendahuluan. n.d. “NUTRISI TUMBUHAN,” 22–41.

Ratna, Dewi, dan Nurhayati Mp. 2021. Pengantar Nutrisi Tanaman i.

Sari, Melda Yunita. 2018. “Unsur hara esensial untuk perkembangan tumbuhan.”

Anda mungkin juga menyukai