Anda di halaman 1dari 137

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA

KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2020 DAN


IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN
APRESIASI KARYA SASTRA DI SMA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Pendidikan

Oleh
Ajeng Sri Rahayu
1910301087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
TAHUN 2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Struktur Kepribadian Tokoh Utama pada Kumpulan Cerpen
Pilihan Kompas 2020 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Apresiasi Karya
Sastra di SMA” karya,
Nama : Ajeng Sri Rahayu
NPM : 1910301087
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi.

Magelang, 6 Juli 2023


Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Mursia Ekawati, M.Hum. Liana Shinta Dewi, S.S., M.A.


NIP 196411182021212001 NIP 198611302019032016

Mengetahui,
Dekan Koordinator Program Studi,

Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. Liana Shinta Dewi, S.S., M.A.


NIP 19860714201903100 NIP 198611302019032016

ii
PENGESAHAN KELULUSAN

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA KUMPULAN


CERPEN PILIHAN KOMPAS 2020 DAN IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN APRESIASI KARYA SASTRA DI SMA
Disusun Oleh:
Ajeng Sri Rahayu
1910301087

Telah disahkan dan disetujui oleh Tim Penguji


Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji Nama

NIP

Sekretaris Penguji Nama

NIP

Anggota Penguji Nama

NIP

Magelang,....

Dekan Koordinator Program Studi,

Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. Liana Shinta Dewi, S.S., M.A.


NIP 19860714201903100 NIP 198611302019032016

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan demikian saya nyatakan bahwa isi yang tertulis pada skripsi ini benar-

benar karya saya sendiri, bukan hasil menjiplak dari karya orang lain atau

menggunakan metode untuk mengutip yang bertentangan dengan etika ilmiah

yang berlaku. Sesuai dengan kode etik ilmiah, referensi atau kutip dari ide

ataupun penelitian orang lain yang terdapat pada penelitian ini. Dengan

pernyataan ini saya siap menanggung risiko yang diberikan jika hasil penelitian

terbukti melanggar etika ilmiah

Magelang, 15 Juni 2023

Yang membuat pernyataan

Ajeng Sri Rahayu


NPM 1910301087

iv
MOTTO

“Waktu kita terbatas, jadi jangan buang waktumu untuk memuaskan kesenangan

orang lain.”

(Steve Jobs)

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada seluruh pihak yang berperan dalam proses

penyusunan skripsi ini.

1. Allah Swt., yang telah memberikan rahmat dan kebahagiaan luar biasa

dalam hidup saya.

2. Kedua orang tua yang saya, yaitu Bapak Daryono dan Ibu Sugiyatmi yang

selalu memberikan dukungan mental serta material. Terima kasih atas

perjuangan dan doa hebatnya sehingga sampai pada titik ini serta akan

terus mengalir sepanjang masa.

3. Diri saya, terima kasih telah berjuang sampai di titik ini. Semoga terus

menjadi pribadi yang berani mencoba.

4. Keluarga saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih

dukungan dan doa baiknya.

5. Laki-laki yang nantinya akan menjadi pendamping hidup saya, semoga

Anda bangga dengan tulisan ini.

6. Sahabat seperjuangan, Engi Mulo Ketiara, Rike Setyaningrum Miftahul

Ikhsani, Helmi Zuraida, dan Niswa Aulia, serta yang selalu memberikan

semangat yang teramat berarti.

7. Sahabat saya sedari TK, Haryanti, terima kasih telah memberikan

semangat dan dukungan.

8. Nadin Amizah, Yura Yunita, Kunto Aji, Sal Priadi, dan Nadin Amizah,

terima kasih atas karya luar biasanya yang membantu meningkatkan

motivasi dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

vi
9. Teman-teman PBSI angkatan 2019, khususnya kelas C yang memberikan

kesempatan saling mengenal. Terima kasih pertemanan, pengalaman, dan

doa baiknya selama masa kuliah.

10. Almamater tercinta Universitas Tidar dan seluruh pihak yang membantu

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih Ibu Mursia Ekawati dan Ibu Liana

Shinta Dewi atas bimbingannya sehingga saya mampu menyelesaikan

skripsi ini.

vii
ABSTRAK

Rahayu, Ajeng Sri. 2023. “Struktur Kepribadian Tokoh Utama pada Kumpulan
Cerpen Kompas 2020 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Apresiasi
Karya Sastra di SMA” Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar.
Pembimbing I Dra. Mursia Ekawati, M. Hum. Pembimbing II Liana
Shinta Dewi, S.S., M.A.
Latar belakang penelitian ini adalah karya sastra mengandung fenomena
kejiwaan seperti perilaku manusia dalam menjalankan kehidupannya yang tampak
pada kepribadian tokoh. Tokoh dengan segenap kepribadianya dalam karya sastra
merupakan gambaran realitas kehidupan yang dituangkan dalam sebuah tulisan
melalui proses imajinasi, dan proses kreatif. Penelitian ini berfokus pada struktur
kepribadian tokoh utama pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dan
implikasinya di dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian
ini adalah untuk Mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh utama dalam
kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 menggunakan teori psikoanalisis Sigmund
Freud.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik
baca dan catat, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis isi. Dari data tersebut hasil analisis struktur kepribadian tokoh utama
berdasarkan teori Sigmund Freud memiliki tiga struktur kepribadian yakni id,
superego, dan ego. Id berupa keinginan atau hasrat tokoh untuk memiliki atau
mendapatkan sesuatu, superego berupa pertimbangan baik dan buruk, dan ego
yakni tindakan atau aksi tokoh namun mempertimbangkan untung dan rugi.
Simpulan penelitian ini, bahwa struktur kepribadian tokoh utama dalam
kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dapat diimplikasikan sebagai bahan ajar
berupa handout. Bahan ajat tersebut digunakan dalam pembelajaran apresiasi
karya sastra di SMA kelas XI yang disesuaikan dengan K.D 3.9 yaitu unsur-unsur
pembangun cerpen.
Kata Kunci : cerpen, struktur kepribadian, implikasi

viii
ABSTRACT

Rahayu, Ajeng Sri. 2023. “The Persoality Structure of the Main Charactersin the
Kompas 2020 Short Story Collection ad Their Implications in Learning
Literary Appreciationi High School” Indonesian Language and Literature
Educaton Study Program, Faculty of Teacher Training and Education,
Tidar University. Advisor I Dra. Mursia Ekawati, M. Hum. Advisor II
Liana Shinta Dewi, S.S., M.A.

The background of this research is that literary works contain


psychological phenomena such as human behavior in carrying out their lives
which can be seen in the personality of the characters. A character with all his
personality in a literary work is a picture of the reality of life as outlined in a
piece of writing through a process of imagination and creative process. This study
focuses on the personality structure of the mai character in the selected collection
of Kompas 2020 short stories and their implications for learning Indonesian in hig
school. The purpose of this study was to describe the personality structure of the
main character in a selection of Kompas 2020 short stories using Sigmund freud’s
psychoanalytic theory.

The data collection technique used was reading and note taking, while the
data analysis technique used was content analysis technique. From these data the
results of the analysis of the main character’s personality structure based on
Sigmund Freud’s theory have three personality structures namely id, superego,
and ego. The id is in the form of the character’s desire or desire to have or get
something the superego is in the form of good and bad considerations, and ego is
the character’s actions or actions but considers profit and los.

The conclusion of this study is that the personality srtucture of the main
character in the selected collection of Kompas 2020 short stories can be implied
as teaching material in form of handouts. The teaching material is used in learning
to appreciate literary works in class XI Senior High Schools which is adapted to
basic competence 3.9, namely the elements of short story builders.

Keyword: short story, personality structure, implication.

ix
PRAKATA

Puji syukur kepada Allah Swt. atas kenikmatan, kesehatan, dan karunianya,

sehingga penulisan skripsi berjudul “Struktur Kepribadian Tokoh Utama Pada

Kumpulan Cerpen Pilihan 2020 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Apresiasi

Karya Sastra di SMA” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Tidar.

Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan banyak pihak. Oleh karena itu,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membatu dalam

proses penyelesaian penelitian ini, yaitu.

1. Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tidar, yang telah memberikan arahan dalam proses

pendidikan.

2. Liana Shinta Dewi, M.A., selaku Koorprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar yang

telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penyelesaian serta

legalitas skripsi.

3. Dra. Mursia Ekawati, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan ilmu, bimbingan, motivasi dan saran dalam penulisan skripsi

ini.

x
4. Liana Shinta Dewi, M.A., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan ilmu, bimbingan, motivasi dan saran dalam penulisan skripsi

ini.

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar, yang telah

memberikan ilmu dam berbagi pengalaman kepada peneliti selama

menjadi mahasiswa di Universitas Tidar.

6. Semua pihak yang terlibat yang memberikan doa, dukungan, dan motivasi

kepada peneliti dalam proses penyelesaian skripsi.

Peneliti sadar bahwa penelitian ini masih memiliki kekurangan pada substansi

dan penulisan. Oleh karena itu, peneliti berharap adanya saran dan kritik yang

membangun untuk penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat serta kontribusi dalam ilmu pengetahuan.

Magelang, 9 Juli 2023

Ajeng Sri Rahayu

xi
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................ii
PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................................iv
MOTTO...................................................................................................................v
PERSEMBAHAN...................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................viii
PRAKATA..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xiv
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................4
1.3 Batasan Masalah.......................................................................................5
1.4 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA
BERFIKIR......................................................................................................6
2.1 Kajian Pustaka...........................................................................................6
2.2 Landasan Teori........................................................................................11
2.2.1 Tokoh Utama.................................................................................11
2.2.2 Teori Psikoanalisis.........................................................................12
2.2.3 Handout..........................................................................................15
2.3 Kerangka Berfikir...................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................15
3.1 Desain Penelitian....................................................................................15
3.2 Objek Penelitian......................................................................................15
3.3 Data dan Sumber Data............................................................................15
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................16

xii
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data...........................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................22
4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................22
4.1.1 Id....................................................................................................22
4.1.2 Superego........................................................................................25
4.2 Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Pilihan
Kompas 2020..........................................................................................33
4.2.1 Kepribadian Tokoh Utama dari Prespektif Id................................34
4.2.2 Kepribadian Tokoh Utama dari Prespektif Superego....................43
4.2.3 Kepribadian Tokoh Utama dari Prespektif Ego.............................51
4.3 Implikasi Sebagai Bahan Ajar................................................................61
BAB V FORMULASI BAHAN AJAR SASTRA BERUPA HANDOUT
MENGENAI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN
CERPEN PILIHAN KOMPAS 2020............................................................63
5.1 kompetensi Inti........................................................................................63
5.2 Kompetensi Dasar...................................................................................64
5.3 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)................................................64
5.4 Tujuan Pembelajaran..............................................................................65
5.5 Materi Pembelajaran...............................................................................65
1. Pengertian Cerpen...............................................................................65
2. Tokoh Utama......................................................................................66
3. Struktur Kepribadian dalam Tokoh....................................................67
4. Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Pilihan
Kompas 2020......................................................................................70
5.6 Evaluasi...................................................................................................76
5.7 Soal Latihan Individu..............................................................................76
5.8 Soal Latihan Kelompok..........................................................................77
5.9 Penilaian..................................................................................................77
BAB VI PENUTUP...............................................................................................84
6.1 Simpulan.................................................................................................84
6.2 Saran.......................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................86

xiii
LAMPIRAN...........................................................................................................88

xiv
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpkir ...........................................................................15

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Contoh data.......................................................................... 18

Tabel 3.2 Pengkodean data.................................................................. 19

Tabel 3.3 Reduksi data ......................................................................... 20

Tabel 4.1 Data Id.................................................................................. 22

Tabel 4.2 Data Superego ..................................................................... 26

Tabel 4.3 Data Ego .............................................................................. 29

Tabel 5.1 Kompetensi Dasar................................................................ 63

Tabel 5.2 Rubrik Penilaian Individu .................................................... 78

Tabel 5.3 Rubrik Penilaian Kelompok ................................................. 79

Tabel 5.4 Lembar Penilaian Sikap Siswa.............................................. 80

Tabel 5.5 Lembar Penilaian Disiplin Siswa .......................................... 80

Tabel 5.6 Rubrik Penilaian Sikap Komunikatif ..................................... 81

Tabel 5.7 Rubrik Penilaian Sikap Tanggungjawab................................. 81

Tabel 5.8 Penilaian Psikomotorik .......................................................... 82

Tabel 5.9 Skor Penilaian Psikomotorik ................................................. 82

Tabel 5.10 Pedoman Keberhasilan Proses Pembelajaran ...................... 83

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perasaan manusia yang didapatkan dari pengalaman, keyakinan, dan ide dapat

diwujudkan melalui berbagai cara. Salah satunya melalui karya sastra. Sumardjo

dan Saini (1997: 3-4) menyatakan karya sastra merupakan ungkapan pribadi

pengarang berupa ide yang dibuat dalam bentuk gambaran konkret melalui media

bahasa. Karya sastra lahir di dalam masyarakat sebagai perwujudan imajinasi

pengarang dan manifestasi terhadap fenomena di sekitarnya. Oleh karena itu,

karya sastra merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.

Karya sastra mengandung fenomena kejiwaan seperti perilaku manusia

dalam menjalankan kehidupannya yang tampak pada kepribadian tokoh.

Kepribadian merupakan salah satu kajian ilmu psikologi yang mempelajari

manusia secara menyeluruh. Dalam mengkaji karya sastra melalui pendekatan

psikologi sastra, peneliti dapat mengkaji perilaku dari setiap tokoh. Hal ini

disebabkan pengkajian perilaku mempermudah mengetahui aspek-aspek kejiwaan

tokoh tersebut. Tokoh dengan segenap kepribadianya dalam karya sastra adalah

gambaran realitas kehidupan yang dituangkan dalam sebuah tulisan melalui

proses imajinasi, dan proses kreatif. Realitas kehidupan manusia dan segala

permasalahannya dapat diangkat melalui karya sastra salah satunya cerpen.

1
2

Pengarang sebuah cerpen berusaha menggali imajinasi yang bersumber

dari kenyataan dan pengalaman untuk menciptakan sebuah cerita. Melalui tokoh

cerita, pengarang seolah mengajak pembaca untuk merasakan peristiwa baik yang

menyenangkan, menyedihkan, atau menegangkan. Tokoh dalam cerpen

merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca karena kepribadian tokoh tersebut

dapat dijumpai dan dijadikan sebagai pembelajaran di kehidupan nyata.

Cerpen yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah antologi cerpen

pilihan Kompas 2020. Antologi cerpen ini diterbitkan pada bulan Juni 2021 dan

masih dikategorikan sebagai antologi cerpen baru. Antologi cerpen ini memuat 17

cerpen yang sebagian besar berlatar suasana pandemi Covid 19. Hal ini menjadi

ciri khas tersendiri yang membedakan antologi cerpen ini dengan antologi cerpen

lain. Mayoritas cerpen ini memiliki akhir terbuka (open ending) sehingga

memberikan ruang dan kesempatan bagi pembaca untuk menentukan sendiri akhir

dari cerita tersebut. Misalnya cerpen yang berjudul Macan karya Seno Gumira

Ajidarma, pembaca diajak untuk menelisik dari sudut pandang yang berbeda

yakni seekor macan. Cerita ini menyuguhkan tentang isu lingkungan, perburuan

yang liar, dan menyisipkan pesan tentang mudahnya manusia membuat keputusan

tanpa memahami apa dan siapa yang dirugikan.

Tokoh-tokoh dalam antologi cerpen ini disajikan secara dinamis dan

memiliki karakter yang berbeda. Hal ini terlihat dari sebagian besar tokoh dalam

antologi cerpen ini mengalami perkembangan kepribadian dan cara pandang

seiring berjalannya alur cerita. Perubahan karakter juga dapat terjadi secara tiba-

tiba karena didasarkan pada kejadian dalam cerita tersebut. Karakter yang dibuat
3

dalam cerita ini dibuat semirip mungkin dengan realitas kehidupan manusia yang

mempunyai sifat dan kepribadian yang kompleks.

Antologi Cerpen Pilihan Kompas 2020 memuat 17 cerpen yang dapat

dikaji dari berbagai aspek keilmuan di antaranya unsur-unsur pembangun, nilai-

nilai yang terkandung dalam cerpen, dan struktur kepribadian. Adapun penelitian

ini akan difokuskan pada struktur kepribadian tokoh utama. Dalam Minderop

(2013:21), Freud menyatakan bahwa struktur kepribadian dibagi menjadi tiga

tahapan, yakni id, ego dan superego. Freud mengemukakan bahwa tujuan

psikoanalisis adalah memperkuat ego dan membuatnya lebih independen dari id

dan superego. Hal ini karena ego menjadi penggerak dan pengambilan keputusan

id dan superego. Seseorang yang tidak bisa mengatur ego maka secara otomatis

terjadi ketidakseimbangan dalam struktur kepribadiannya dan itu akan berdampak

dalam kehidupannya, baik secara individu maupun sosial. Psikoanalisis penting

untuk dijadikan sebagai kajian karena memberikan pemahaman kepada

masyarakat khususnya peserta didik melalui pemahaman tokoh-tokohnya. Maka

dari itu, penelitian ini akan mengkaji struktur kepribadian tokoh utama dalam

dalam antologi cerpen yang akan diimplikasikan dalam pembelajaran di jenjang

SMA.

Pembelajaran sastra di Indonesia tentunya mendapat ruang di dalam

kurikulum nasional, hal ini sesuai dengan Permendikbud No.24 Tahun 2016

tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang menjelaskan bahwa karya

sastra mendapat peran penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Melihat

yang terjadi di lapangan, pembelajaran sastra dapat mengembangkan kecakapan


4

hidup seperti menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan tolong

menolong, serta berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Penelitian tentang struktur

kepribadian tokoh utama dalam antologi cerpen pilihan Kompas dapat dijadikan

sebagai media pembelajaran dalam mengapresiasi sastra dan memotivasi peserta

didik melalui kepribadian tokoh utama. Implikasi yang dapat diterapkan dari

penelitian yang disesuaikan K.D 3.9 kelas XI tentang analisis unsur-unsur

pembangun cerita pendek. Melalui kepribadian tokoh utama dalam antologi

cerpen ini, siswa dapat mengambil nilai moral yang terkandung, menjauhi hal-hal

yang merugikan diri, serta dapat menjadi pembelajaran untuk memperbaiki

kepribadian yang menjadi bekal ketika terjun di lingkungan masyarakat. Maka

dari itu judul dari penelitian ini adalah “Struktur Kepribadian Tokoh Utama pada

Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2020 dan Implikasinya dalam Pembelajaran di

SMA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka ditemukan berbagai permasalahan.

Adapun permasalahan-permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut.

1. Struktur kepribadian tokoh utama pada kumpulan cerpen pilihan Kompas

2020 menggunakan teori psikoanalisis.

2. Unsur-unsur pembangun pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020.

3. Nilai-nilai yang terkandung pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020.


5

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan beberapa permasalahan yang sudah diidentifikasi, maka dapat

diambil batasan masalah agar penelitian menjadi lebih terarah. Oleh karena itu

peneliti memfokuskan pada struktur kepribadian tokoh utama pada kumpulan

cerpen pilihan Kompas 2020 dan implikasinya di dalam pembelajaran bahasa

Indonesia di SMA.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang sudah dipilih, maka terdapat beberapa

rumusan masalah yang akan diambil sebagai berikut.

1. Apa struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas

2020 menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud?

2. Bagaimana implikasi teori struktur kepribadian tokoh utama pada kumpulan

cerpen pilihan Kompas 2020 dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini

sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen

pilihan Kompas 2020 menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud.

2. Mendeskripsikan implikasi teori struktur kepribadian tokoh utama dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dalam pembelajaran bahasa Indonesia


6

di SMA.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai

berikut.

a. Bagi peserta didik

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai penambah wawasan

khususnya dalam pembelajaran sastra terkait dengan psikologi dalam tokoh

utama cerpen. Nantinya peserta didik diharapkan mampu termotivasi untuk

memiliki karakter dan kepribadian yang baik karena nantinya akan berguna

ketika sudah terjun dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan bahan acuan litelatur

dalam mengembangkan penelitian yang sejenis.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN

KERANGKA BERFIKIR

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka disusun untuk mengetahui gambaran tentang kedudukan suatu

penelitian terhadap penelitian-penelitian lain yang memiliki topik yang sama.

Selain itu kajian pustaka juga disusun untuk membandingkan antara penelitian

yang satu dengan yang lain dengan tujuan agar menghindari plagiat. Dalam

kajian pustaka ini merujuk pada skripsi dan artikel jurnal.

Setyorini (2017) menulis artikel jurnal yang berjudul “Analisis

Kepribadian Tokoh Marni Kajian Psikologi Sigmund Freud dalam Novel

Entrok”. Data yang digunakan berupa klausa dan kalimat yang ada di dalam

novel Entrok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek kepribadian

tokoh Marni dalam novel Entrok. Adapun hasil dari penelitian ini adalah

terdapat aspek kepribadian dalam tokoh Marni yang mengacu pada teori

psikoanalisis Sigmund Freud, yaitu id, ego, dan superego.

Penelitian ini memiliki persamaan yaitu mengkaji kepribadian tokoh

menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud, sedangkan perbedaan

penelitian terletak pada objek kajian, peneltian Setyorini menggunakan novel

sedangkan penelitian ini menggunakan antologi cerpen.

Khakim, dkk (2017) menulis artikel yang berjudul “Konflik Batin pada

Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2017: Kasur Tanah dan Relevansinya

6
7

sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra Indonesia di SMA”. Penelitian tersebut

bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh utama, konflik batin

tokoh utama yang didasarkan pada teori psikoanalisis Sigmund Freud, dan

relevansinya dalam pembelajaran apresiasi karya sastra di SMA. Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode analisis dokumen dan

wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui tokoh utama dalam

kelima cerpen memiliki kepribadian yang berbeda-beda jika dilihat

berdasarkan dimensi fisiologis, dimensi sosiologis, dan dimensi psikis. Dari

lima cerpen yang dianalisis, konflik batin tokoh utama terbagi menjadi dua

jenis yakni tokoh utama yang mementingkan aspek ego dibanding superego,

dan tokoh utama yang mementingkan aspek superego dibanding ego.

Kemudian hasil dari analisis tersebut dijadikan sebagai bahan ajar apresiasi

sastra Indonesia di kelas XI SMA.

Penelitian tersebut memiliki persamaan yakni menggunakan teori

Psikonalaisis Sigmund Freud. Selain itu, penelitian tersebut juga sama-sama

menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan jenis penelitian deskriptif

kualitatif. Adapun perbedaan dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data baca catat sedangkan dalam penelitian

tersebut menggunakan teknik pengumpulan data analisis dokumen dan

wawancara. Sumber data penelitian tersebut menggunakan antologi cerpen

pilihan Kompas 2017, sedangkan dalam sumber data penelitian ini

menggunakan antologi cerpen pilihan Kompas 2020.


8

Utomo dan Sumartini (2019) menulis artikel yang berjudul “Konflik

Tokoh Utama dalam Novel RE: Karya Maman Suharman: Kajian Psikologi

Sastra”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskribsikan fenomena

konflik yang dialami tokoh utama dalam novel Re, selain itu penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui upaya penyelesaian konflik yang dialami

tokoh utama. Dalam menganalisis data, penelitian tersebut menggunakan

teknik deskriptif kualitatif yang dalam hal ini data yang digunakan berupa

kata, frasa, dan kalimat dalam novel Re. Berdasarkan hasil penelitian, novel

ini memiliki konflik intrapersonal atau konflik antarindividu dan juga konflik

intrapsikis yang terjadi di dalam diri tokoh. Di dalam penelitian tersebut juga

menemukan upaya penyelesaian konflik dalam diri tokoh sesuai dengan teori

Karen Horney yakni menjauhi orang lain, mendekati orang lain, dan melawan

orang lain.

Peneltian ini dengan penelitian tersebut memiliki persamaan dalam

yakni mengkaji psikologi sastra. Perbedaan keduanya terletak pada objek dan

kajiannya, penelitian ini menggunakan cerpen sedangkan penelitian tersebut

menggunakan novel. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah struktur

kepribadian tokoh utama, sedangkan penelitian tersebut berfokus pada konflik

tokoh utama. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

psikoanalisis Sigmund Freud sedangkan penelitian tersebut menggunakan

teori Karen Horney.

Irawati (2022) menulis skripsi yang berjudul “Kajian Psikologi Tokoh

Utama Kumpulan Cerpen Sepasang Pengantin Tak Berhias Karya Ernawati


9

Rasyid”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek psikologi id, ego,

superego dan wujud konflik batin yang dialami oleh tokoh utama yang ada di

dalam cerpen Sepasang Pengantin Tak Berhias?. Jenis penelitian ini adalah

penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode teknik baca catat.

Berdasarkan hasil analisisnya dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga aspek

psikologis yang terdapat dalam tokoh utama cerpen Sepasang Pengantin Tak

Berhias yakni id, di mana tokoh utama yang selalu merasa kesal dengan apa

yang ia rasakan dan apapun yang mengganggu perasaannya. Selain id terdapat

pula ego di mana tokoh utama digambarkan memiliki karakter ego yang tinggi

sehingga mampu membangun konflik cerita secara nyata dan juga superego

yang menekankan pada perilaku tokoh utama pada masyarakat dan lingkungan

disekitarnya.

Persamaan penelitian ini terletak pada teori yang digunakan yakni

menggunakan teori psikoanalisis oleh Sigmund Freud berupa id, ego, dan

superego. Perbedaan penelitian terletak pada objek, pada penelitian terdahulu

menggunakan novel sendangkan pada penelitian ini menggunakan antologi

cerpen, selain itu penelitian terdahulu tidak diimplikasikan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia sekolah sedangkan penelitian ini memiliki

luaran untuk mengimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.

Faruk (2022) menulis skripsi dengan judul “Kerusakan Sungai dalam

Tiga Cerpen Kompas dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di

SMP.” Penelitian ini mengangkat masalah tentang kerusakan lingkungan yang

diakibatkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Tujuan dari penelitian ini
10

untuk mengetahui bentuk kerusakan lingkungan yang terdapat di dalam tiga

cerpen Kompas serta mendeskripsikan implikasi dalam pembelajaran SMP.

Jenis penelitian yang digunkan adalah deskriptif kualitatif. Adapun hasil

pembahasannya terdapat dua jenis kerusakan sungai dalam tiga cerpen

Kompas tersebut yaitu terjadinya perubahan bau, rasa, dan warna terhadap air

sungai. Kerusakan tersebut menyebabkan dampak tersendiri diantaranya

banjir, pencemaran air, dan dampak buruk terhadap biota air.

Persamaan penelitian ini terletak pada objek kajian yakni cerpen

Kompas dan diimplikasikan dalam pembelajaran di sekolah menengah.

Perbedaan penelitian ini terletak pada kajiannya, penelitian Faruk

menggunakan ekologi sastra sedangkan penelitian ini menggunakan psikologi

sastra. Teori yang digunakan pada penelitian Faruk adalah teori ekrokritik

sastra, sedangkan pada penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis

Sigmund Freud.

Haryanto (2022) menulis artikel yang berjudul “Nilai-Nilai Sosial dalam

Cerpen Pilihan Kompas 2020 Macan”. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam antologi cerpen

pilihan Kompas 2020 Macan karya Seno Gumira Ajidarma,dkk. Pengkajian

penelitian ini menggunakan teori strukturalisme menurut Goldman, teori ini

memandang bahwa karya sastra memiliki implikasi yang luas bagi

masyarakat. Berdasarkan hasil penelitiannya dari sembilan cerpen yang

dipilih, terdapat nilai-nilai sosial dari setiap cerpen. Nilai sosial yang

ditemukan meliputi nilai agama, budaya, dan etika.


11

Persamaan penelitian ini terletak pada objek kajianya yakni menggunakan

antologi cerpen pilihan Kompas 2020, namun pada penelitian terdahulu hanya

mengkaji sembilan dari 17 cerpen saja. Perbedaan penelitian ini terletak pada

kajian dan teori yang digunakan, penelitian ini mengkaji struktur kepribadian

tokoh utama menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Sedangkan

pada penelitian yang dilakukan oleh Haryanto mengkaji nilai-nilai sosial

menggunakan teori strukturalisme menurut Goldman.

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dijabarkan tersebut, penelitian

tentang struktur kepribadian tokoh utama dalam antologi cerpen pilihan

Kompas 2020 belum ada yang meneliti. Penelitian ini diharapkan menjadi

kebaruan tersendiri terkait dengan kajian struktur kepribadian tokoh utama

dalam antologi cerpen.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjabaran materi dari berbagai sumber relevan

yang dijadikan acuan dalam membahas pokok masalah yang akan diteliti.

2.2.1 Tokoh Utama

Salah satu unsur terpenting dalam cerpen adalah tokoh. Tokoh merupakan pelaku

yang ada di dalam sebuah cerita. Kemal (2014:68) mengemukakan bahwa tokoh

diibaratkan manusia dalam kehidupan nyata dan memiliki sifat-sifat tertentu.

Dalam sebuah cerita, tokoh yang menjadi pusat perhatian dan mendominasi dalam

sebuah cerita dinamakan tokoh utama. Hal ini selaras dengan pendapat

Wahyuningtyas dan Santosa (2011:3) menyatakan bahwa tokoh utama merupakan


12

tokoh yang paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun yang

dikenai kejadian.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwasanya tokoh utama

merupakan pelaku dalam cerita yang mendominasi dan mempengaruhi jalan cerita

secara langsung. Dalam hal ini, siapapun yang memiliki peran penting dalam alur

cerita dapat dikategorikan sebagai tokoh utama.

2.2.2Teori Psikoanalisis

Pada dasarnya psikoanalisis berkaitan erat dengan kesusastraan, penerapan

psikoanalisis dalam sebuah karya sastra berguna untuk menganalisis tokoh dalam

sebuah prosa fiksi secara psikologis. Tokoh-tokoh dalam cerita tersebut

merupakan imajinasi pengarang dalam mencurahkan keadaan jiwanya. Itulah

mengapa ketika pembaca membaca sebuah karya sastra ada perasaan yang

mungkin pernah dialami oleh pembaca.

Menurut Freud (dalam Minderop, 2013: 21) mengemukakan

bahwa teori struktur kepribadian ini dibagi menjadi tiga diantaranya:

1. Struktur Kepribadian

Menurut Sigmund Freud terdapat tiga sistem kepribadian dalam diri

manusia diantaranya id, ego, dan superego. Sistem ini merupakan

perkembangan kepribadian dalam diri manusia. Adapun penjelasan terkait

dengan sistem ini adalah sebagai berikut:

a) Id
13

Id merupakan sistem kepribadian yang telah ada sejak lahir. Id

tidak memandang salah atau benarnya pemikiran terhadap sesuatu

perbuatan. Jadi dalam hal ini id lebih bersifat subjektif. Tujuan dari id

adalah untuk memberikan kesenangan kepada seseorang dan juga

menghindari suatu konflik. Freud mengibaratkan id sebagai ratu atau raja.

Id dapat bersifat absolut, dimanja, dan segala keinginan harus terpenuhi.

Id merupakan naluri manusia yang menekan agar manusia dapat

memenuhi kebutuhan dasar misalnya makan, minum, dan menolak rasa

sakit. Cara kerja id hampir sama dengan prinsip kesenangan yakni selalu

mencari kenikmatan dan menghindari ketidaknyamanan. Dalam hal ini

dapat dibayangkan betapa mengerikan jika yang ada di dalam diri kita

hanyalah id semata. Ketika id tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa tidak

nyaman, sedih, bahkan marah. Prinsip kesenangan dapat dilakukan dengan

dua cara, sebagai berikut.

a. Tindak refleks

Tindak refleks adalah tindakan yang sudah ada semenjak manusia

lahir. Tindak ini bertujuan agar stimulus bisa tercapai. Contoh dari

tindakan ini misalnya menggaruk kulit yang gatal.

b. Proses primer

Proses primer dimulai dari kebutuhan seseorang yang menjadi

keinginan. Hal tersebut menimbulkan reaksi dengan berimajinasi

terlebih dahulu. Misalnya ketika seseorang haus akan membayangkan

minuman terlebih dahulu dan sesegera mungkin minum agar rasa


14

hausnya hilang.

Pada intinya id di dalam diri seseorang ingin segera diwujudkan.

Seseorang yang ingin memenuhi keinginan dapat membentuk struktur

ego.

b) Superego

Superego merupakan sistem kepribadian yang berkaitan dengan

moralitas kepribadian. Superego sama halnya dengan hati nurani manusia

yang mengenali nilai baik dan buruk. Misalnya ketika seseorang berniat

untuk mencuri karena terdesak masalah ekonomi, superego dalam diri

seseorang akan mengatakan bahwa tindakan mencuri adalah hal yang tidak

baik. Niat yang semula ingin mencuri dapat terganti menjadi keinginan

untuk bekerja karena itu lebih bermoral dan tidak melanggar nilai.

Freud menjelaskan bahwa superego memiliki dua sisi. Pertama

adalah ego ideal, ego ideal berasal dari contoh positif dan pujian. Misalnya

ketika seseorang berhasil melakukan sesuatu yang positif, ego ideal akan

memberi rasa bangga atas pencapaian yang dilakukan. Kedua adalah

nurani, nurani berfungsi sebagai hakim bagi diri sendiri. Jika seseorang

melakukan suatu kesalahan, maka nurani akan memberi sinyal rasa

bersalah kepada seseorang tersebut.

c) Ego

Ego merupakan rencana tindakan yang sebelumnya telah

dipikirkan melalui akal. Tujuan dari ego adalah untuk mengontrol suatu
15

tindakan dan juga membuat suatu keputusan. Ego mempertimbangkan

apakah seseorang dapat memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan

bagi diri sendiri. Misalnya, ketika seseorang ingin makan maka tindakan

untuk melakukan aktivitas makan merupakan tugas ego. Maka dari itu ego

bisa dibilang sebagai perdana mentri yang bertugas untuk menjalankan

suatu pekerjaan.

Ego sebagai penggerak dapat dibagi menjadi dua. Pertama, ego

dapat memilih stimulus mana yang dapat direspon terlebih dahulu. Kedua,

menentukan menunda stimulus dan menghilangkan perasaan tegang dari id

jika keinginan tersebut tidak dapat terpenuhi. Id dan ego tidak mengenal

baik dan buruk atau benar dan salah maka dari itu kehadiran superego

mampu menyeimbangkan kedua struktur kepribadian tersebut.

2.2.3 Handout

Handout merupakan bahan ajar yang berisi materi secara ringkas dari beberapa

sumber relevan disertai kompetensi dasar agar menjadi pegangan peserta

didik dalam proses pembelajaran. Menurut Depdiknas (2008) handout

adalah bahan ajar berbentuk tulisan dari berbagai literatur disertai dengan

kompetensi dasar yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Pada proses pembelajaran, handout memiliki beberapa manfaat

diantaranya, untuk meningkatkan minat peserta didik dalam belajar, untuk


16

meningkatkan keaktifan peserta didik, meningkatkan kepahaman konsep

peserta didik, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Bahan ajar handout memiliki beberapa prinsip diantaranya

relevansi, konsistensi, dan kecakupan. Prinsip relevansi memiliki arti

bahwa handout sebagai bahan ajar harus mengandung materi yang

berkaitan dengan kompetensi dasar dan kompetensi inti yang dipelajari

siswa. Prinsip konsistensi menjelaskan bahwa materi yang diajarkan harus

sama dengan kompetensi dasar yang diberikan siswa. Sedangkan prinsip

kecakupan berarti bahan ajar yang dalam hal ini handout dapat membantu

siswa dalam menguasai kompetensi dasar.

Sementara itu pada pembelajaran apresiasi sastra Indonesia di

jenjang SMA kelas IX dalam kurikulum 2013 edisi revisi terdapat

kompetensi dasar yang wajib dikuasai peserta didik terkait dengan cerita

pendek yaitu KD 3.9. Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek

dalam buku kumpulan cerita pendek dan KD 4.9. Mengkonstruksi cerita

pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen yang harus

dikuasai peserta didik. Hasil analisis struktur kepribadian tokoh utama

dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dapat dijadikan sebagai

bahan ajar khususnya handout. Hal ini karena hasil analisis tersebut

termasuk ke dalam unsur pembangun sebuah cerpen. Selain itu dari hasil

analisis tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran dan evaluasi bagi

peserta didik terkait dengan bagaimana bersikap dan berkepribadian yang

baik. Hal ini didukung dengan pendapat putri (2016: 108) bahwa sebuah
17

karya sastra mampu memberikan dampak dan dijadikan acuan bagi

pembacanya melalui kehidupan tokoh-tokohnya.

2.3 Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori yang sudah dijelaskan, pada bagian ini dipaparkan

beberapa hal yang menjadi acuan dan pedoman peneliti dalam

melanjutkan penelitian yakni kerangka berfikir. Kerangka berfikir ini

bertujuan untuk mengarahkan penulis untuk memperoleh data penelitian

guna memecahkan permasalahan.

Peneliti memilih kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 sebagai

sumber data penelitian yang akan dikaji dari struktur kepribadian Sigmund

Freud yang terdiri dari id, superego, dan ego. Adapun bagan kerangka

berfikir adalah sebagai berikut.


18

Bagan Kerangka Berfikir

Kumpulan
cerpen
pilihan

Psikologi Sastra

Struktur kepribadian Sigmund Freud Dinamika

Id, Ego, Superego

Analisis

Temuan
19
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka yang diperlukan sebagai pedoman ketika

peneliti melakukan proses penelitian. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif. Ratna (47:2004) menyatakan bahwa metode penelitian

kualitatif bertujuan untuk memberikan perhatian utama pada makna dari pesan

sesuai hakikat objek. Menurut Sugiyono (2017:59) metode deskriptif merupakan

penelitian yang menggambarkan keadaan objek yang diteliti sesuai dengan

kondisi dan situasi ketika penelitian dilakukan.

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis.

Pendekatan ini memandang ilmu psikologi dengan melihat kajian pada jiwa

manusia. Karya sastra dianggap sebagai hasil aktivitas pengarang yang sering

dikaitkan dengan gejala kejiwaan seperti obsesi, sublimasi, kontemplasi, dan lain-

lain.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah struktur kepribadian tokoh utama yang ada di dalam

antologi cerpen pilihan Kompas 2020 yang diterbitkan pada Juni 2021.

3.3 Data dan Sumber Data

Data merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian karena menjadi

15
16

bahan yang akan diolah. Data penelitian ini berupa frasa, klausa, kalimat, dan

wacana yang mengandung struktur kepribadian. Sumber data pada penelitian ini

adalah antologi cerpen pilihan Kompas 2020.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan

catat. Aminuddin (2004: 161) menyatakan bahwa kegiatan membaca secara

berulang-ulang dapat memunculkan hubungan batin antara peneliti dengan karya

sastra. Dalam membaca secara berulang, peneliti akan mendapatkan pemahaman

terkait data yang diperlukan. Oleh karena itu peneliti terlebih dahulu untuk

membaca kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 secara berulang. Setelah itu

peneliti mulai mencatat data-data yang menunjukkan struktur kepribadian tokoh

Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengumpulkan data.

1. Peneliti menyiapkan sumber data yakni buku kumpulan cerpen pilihan

Kompas 2020 yang diterbitkan pada Juni 2021.

2. Peneliti membaca secara berulang antologi cerpen tersebut.

3. Peneliti menandai dan mencatat data yang mengandung struktur kepribadian

yang ada di dalam tokoh utama. Data tersebut ditandai dengan menggunakan

stabilo dan pensil. Data dapat berupa frasa, klausa, kalimat, atau wacana.

Setelah ditandai, kemudian data tersebut dicatat seperti tabel di bawah ini:
17

Tabel 3.1 Contoh Data

N Data Struktur Kepribadian Halama


o
n

1 Istrinya bisa mengerti. Tak banyak Id 14


menuntut dan bertanya. Sebab mungkin
ada luka yang masih menganga. Tapi
tidak dengan sang anak. Ia tak pernah
puas dengan hanya mendapatkan
jawaban berupa nama kota dan
tempat ayahnya berasal. Ia ingin
tahu lebih dari itu.
2 Sesungguhnya saat itu ada tusukan Ego 31
yang halus dari ucapan Pandu yang
barangkali tanpa sengaja melesat
menyentuh perasaannya yang halus.
“Aku membawa perempuan cantik
untukmu” seolah berubah menjadi
“karena kau tak bisa mencari
perempuan sendiri” di perasaan
Drestrarasta. Tapi, diredamnya
semua itu diam-diam. Bibirnya
hanya tersenyum.
3 Ia tak yakin teman-temannya masih Superego 13
ditempat yang sama. Jika pun ia
bertemu dengan satu saja teman
semasa masih muda dulu, ia tak bisa
membayangkan dirinya harus
mengaku sebagai orang yang begitu
saja meninggalkan sesuatu yang
pernah mereka sebut sebagai
perjuangan para pemuda.

4. Langkah selanjutnya adalah pengodean data. Tujuan dari pengodean

data adalah untuk mempermudah penelitian di dalam pembahasan.

Pada tahap ini data yang sudah yang mengandung struktur kepribadian

diberikan kode tertentu. Berikut contoh dari pengkodean data:


18

Tabel 3.2 Pengkodean Data

No Klasifikasi Kode

1 Cerpen pilihan Kompas 2020 CPK

2 Struktur kepribadian Id SKI


Sigmund Freud
Ego SKE

Superego SKS

3 Halaman 14 H14

5. Langkah selanjutnya adalah mereduksi data. Reduksi data merupakan

penyederhanaan dan penggolongan sehingga data tersebut dapat

menghasilkan informasi yang jelas dan memudahkan dalam penarikan

kesimpulan. Berikut ini adalah contoh dari reduksi data yang sudah

dilakukan.

Tabel 3.3 Reduksi Data

No Data Kode

1 Istrinya bisa mengerti. Tak banyak menuntut dan CPK


bertanya. Sebab mungkin ada luka yang masih
menganga. Tapi tidak dengan sang anak. Ia tak
pernah puas dengan hanya mendapatkan jawaban
berupa nama kota dan tempat ayahnya berasal. Ia
ingin tahu lebih dari itu.
2 Sesungguhnya saat itu ada tusukan yang halus dari CPK
ucapan Pandu yang barangkali tanpa sengaja melesat
menyentuh perasaannya yang halus. “Aku membawa
perempuan cantik untukmu” seolah berubah menjadi
“karena kau tak bisa mencari perempuan sendiri” di
perasaan Drestrarasta. Tapi, diredamnya semua itu
diam-diam. Bibirnya hanya tersenyum.
3 Ia tak yakin teman-temannya masih ditempat yang CPK
sama. Jika pun ia bertemu dengan satu saja teman
19

semasa masih muda dulu, ia tak bisa membayangkan


dirinya harus mengaku sebagai orang yang begitu
saja meninggalkan sesuatu yang pernah mereka
sebut sebagai perjuangan para pemuda.

No Wujud Data Kode


1 Istrinya bisa mengerti. Tak banyak menuntut dan CPK/SKI/H14
bertanya. Sebab mungkin ada luka yang masih
menganga. Tapi tidak dengan sang anak. Ia tak
pernah puas dengan hanya mendapatkan
jawaban berupa nama kota dan tempat ayahnya
berasal. Ia ingin tahu lebih dari itu.
2 Sesungguhnya saat itu ada tusukan yang halus dari CPK/SKE/H31
ucapan Pandu yang barangkali tanpa sengaja melesat
menyentuh perasaannya yang halus. “Aku membawa
perempuan cantik untukmu” seolah berubah menjadi
“karena kau tak bisa mencari perempuan sendiri” di
perasaan Drestrarasta. Tapi, diredamnya semua itu
diam-diam. Bibirnya hanya tersenyum.
3 Ia tak yakin teman-temannya masih ditempat yang CPK/SKS/H13
sama. Jika ia bertemu dengan satu saja teman
semasa masih muda dulu, ia tak bisa
membayangkan dirinya harus mengaku sebagai
orang yang begitu saja meninggalkan sesuatu
yang pernah mereka sebut sebagai perjuangan
para pemuda.

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

Tujuan dari analisis data ialah untuk menjelaskan suatu data yang diperoleh

dari sebuah penelitian agar lebih mudah dipahami. Selanjutnya peneliti akan

menyimpulkan dari data yang sudah dianalisis. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Menurut


20

Ratna (2004: 53) metode deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan cara

mendeskripsikan fakta yang kemudian dilanjut dengan analisis. Pada mulanya

data-data yang ditemukan dianalisis terlebih dahulu dengan tujuan untuk

menemukan unsur-unsurnya, kemudian deskripsikan atau bahkan juga

diperbandingkan. Dalam penelitian ini metode deskriptif analisis dilakukan

dengan menganalisis terlebih dahulu data-data yang mengandung struktur

kepribadian Sigmund Freud dalam tokoh utama. Lalu setelah itu peneliti

mendeskripsikan data yang telah ditemukan.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

isi. Menurut Ratna (2004: 48) teknik analisis isi berhubungan dengan isi

komunikasi baik secara verbal dalam bentuk bahasa, maupun secara nonverbal

seperti arsitektur, pakaian, perabotan, dan lain-lain. Namun dalam karya

sastra, isi yang dimaksud berupa pesan, yang dengan sendirinya sesuai hakikat

karya sastra. Adapun proses analisis data yang diperoleh dari antologi cerpen

pilihan Kompas 2020 yang dikaji menggunakan struktur kepribadian Sigmund

Freud adalah sebagai berikut:

1. Menemukan kalimat atau wacana yang mengandung struktur kepribadian

Sigmund Freud.

2. Menganalisis struktur kepribadian yang dikategorikan menjadi tiga jenis.

3. Menyimpulkan hasil analisis.

Berikut merupakan contoh analisis data struktur kepribadian tokoh utama


21

menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud.

Data 1

Istrinya bisa mengerti. Tak banyak menuntut dan bertanya. Sebab mungkin

ada luka yang masih menganga. Tapi tidak dengan sang anak. Ia tak pernah

puas dengan hanya mendapatkan jawaban berupa nama kota dan tempat

ayahnya berasal. Ia ingin tahu lebih dari itu. CPK/SKI/H14

Dari data tersebut, pernyataan tersebut mengandung struktur kepribadian

id. Pada kalimat Ia tak pernah puas dengan hanya mendapatkan jawaban

berupa nama kota dan tempat ayahnya berasal. Ia ingin tahu lebih dari

itu. Pada pernyataan tersebut, sang anak tetap mengikuti kata hatinya yakni

tidak pernah puas dengan jawaban yang dialaminya. Hal ini bisa dikategorikan

struktur kepribadian id karena rasa tidak puas dari sang anak itu muncul

dengan sendirinya dan bersifat alamiah.


22
22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan struktur kepribadian tokoh

utama pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020. Hasil penelitian akan

disajikan dalam bentuk tabel, sedangkan pembahasan berisi pemaparan

berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian mencakup tiga struktur kepribadian tokoh utama yang terdapat

pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020.

4.1.1 Id

Id merupakan sistem kepribadian yang telah ada sejak lahir. Id tidak memandang

salah atau benarnya pemikiran terhadap sesuatu perbuatan. Jadi dalam hal ini id

lebih bersifat subjektif. Tujuan dari id adalah untuk memberikan kesenangan

kepada seseorang dan juga menghindari suatu konflik. Hasil yang didapat dari

penelitian ini yaitu 10 data yang masuk dalam kategori id.

Berikut adalah data klasifikasi data dari tiga struktur kepribadian yang penulis

kumpulkan.

Tabel 4.1 data id

No Kutipan Judul Cerpen Kode


1 Harusnya Bella bahagia, karena Pernahkah Kalian CPK/SKI/H2
menjadi ikan adalah harapannya. Menjelma Jadi
Tapi, dalam kehidupan Ikan?
23

sebelumnya sebagai manusia,


Bella ingin jadi buterfly fish,
bukan blue devil. Butterfly fish
adalah jenis ikan yang cantik,
bertubuh tipis dengan motif sisik
bergaris lurik-lurik, melengkung,
naik dari perut, melebar terus ke
punggung, sehingga tampak seperti
sayap kupu-kupu. Sedangkan Blue
devil, sosok Bella kini, adalah jenis
ikan berwarna biru gelap dengan
motif sisik bertotol-totol,pendek
gemuk, sirip dan ekor terjulur berat,
melambai lamban, tak ubahnya
tangan-tangan dan kaki-kaki yang
malas. Hal ini yang mengecewakan
Bella.

2 Hanya saja, diwaktu tertentu, saat Asap-Asap Itu CPK/SKI/H13


ia menganggap kunang-kunang di Telah Menghilang
tepi hutan layaknya lampu-lampu di
jalan raya yang dulu sangat akrab
dengannya, Basau tidak bisa ingat
dengan kehidupan lama. Tentu
selama bertahun-tahun itu ada
keinginan Basau untuk kembali
ke kota asalnya.

3 “Adakah Pandawa dan Kurawa di Menyaksikan CPK/SKI/H33


dekat tubuh yang terbaring di Sunyi
ranjang anak panah itu?”
“Tentu, kelima putra Pandu dan
sebagian besar anak-anakmu
takzim di dekat Bisma.” Ucap
Sanjaya
“Aku harus ke sana Sanjaya,
antarkan aku ke tengah
Kurusetra”
“Uwa, tapi..” Sanjaya tak mampu
mencega keinginan Drestarasta. Ia
tuntun orang tua itu menaiki kereta
perang lalu melarikan ke tengah
gelanggang. (CPK/SKI/H33)

4 Aku sungguh ingin mencium Pasar Pelukan CPK/SKI/H59


bibirmu yang tipis dan beku itu.
24

Sekilas saja, seandainya


mungkin. Kuusahakan lekas tapi
tak terburu-buru. Kalau nanti batu
di dadamu mencair dan mengalir
lewat sudut-sudut mata, aku akan
menghapusnya, lalu duduk dekatmu
saja. Berjaga-jaga saja, sewaktu-
waktu kau terjatuh atau pingsan dan
perlu pelukan cuma-cuma.

5 Tik! Tik! Tik! Apa yang Paul CPK/SKI/H82


Ia menyukai bunyi ritmis kala McCartney
sunyi mengepung seperti ini, Bisikkan di
laiknya rintik air keran, laiknya Telinga Janitra?
ketukan pisau di telenan, laiknya
senandung lirihnya saat
sendirian. Ia bayangkan Paul
McCartney meretas ke dalam
kepalanya dan memberi aba-aba:
Mulailah bernyanyi, Janitra. Dan ia
mulai menggumamkan “Let It Be”

6 Satu bulan ini, aku hanya makan Sendiri-Sendiri CPK/SKI/H91


apa pun yang sudah aku timbun di
kamar: nasi, telur, mi instan,
sarden, biskuit, dan sereal. Lagi
pula, tak ada lagi keinginan yang
macam-macam. Aku hanya ingin
kopi, delapan hingga sepuluh
gelas sehari. Lalu aku akan
berbaring di tempat tidur, lalu
pindah ke sofa, lalu duduk di meja
kerja.

7 Pagi ini menjelang subuh, Nurdin Salamah dan CPK/SKI/H111


terbangun dengan napas terengah- Malam yang Tak
engah. Keringat dingin mengucur. Terlupakan
Nurdin merasa ketakutan hingga
mengucap zikir berkali-kali
mukanya pucat. Ia menginginkan
segelas teh hangat kepada
istrinya. Setelah kucuran keringat
mereda, barulah istrinya bertanya.
Nurdin menjawab dengan sepatah
kata “Salamah”.
25

8 Nurjawilah kesal. Satu-satunya Kandang CPK/SKI/125


saudara yang tersisa kadang terasa Kambing
sebagai musuh dalam selimut. Nurjawilah
Nurjawilah merasa jika diruntut,
perceraiannya dengan suaminya tak
mungkin lepas dari andil si Khatib
Gembrot. Rasa kekesalannya
bertambah ketika Khatib
Gembrot selalu memberikan
alasan ketika Nurjawilah
meminta untuk dibuatkan
kandang yang layak untuk
kambing-kambingnya.
9 “Berapa uangmu yang belum di Ulat Daun Emas CPK/SKI/H136
bayar?”
“Entahlah aku sudah lupa, uang
di H Sappak itu rencananya
untuk membelikan sepeda motor
anakku. Teringat di benakku
selama ini menanam dan merawat
pohon tembakau, kala menyunggi
sekarung pupuk kandang. Tak
peduli kulit kering menghitam
akibat matahari bengis
memanggang.”

10 Buyarlah niatku menjauhkan Sekar Sup Jelai CPK/SKI/H147


dari urusan penjara. Kini ia justru
didekatkan dengan gambaran
tentang apa yang dialami papanya
mesti tur ini sudah membawa kita
ke kisah lain. “Tapi, apa berarti
makanan papa juga engga enak,
seperti tahanan yang tadi itu?”.
Sekar terdiam sejenak, ia kemudian
melontarkan keinginannya kepada
mamanya, “Aku mau coba sup
Jelai. Besok kalau papa sudah di
rumah aku mau cerita pernah
mencicipi makanan penjara di
Slovenia.”

4.1.2 Superego
26

Superego merupakan sistem kepribadian yang berkaitan dengan

moralitas kepribadian. Superego sama halnya dengan hati nurani manusia

yang mengenali nilai baik dan buruk. Misalnya ketika seseorang berniat

untuk mencuri karena terdesak masalah ekonomi, superego dalam diri

seseorang akan mengatakan bahwa tindakan mencuri adalah hal yang tidak

baik. Niat yang semula ingin mencuri dapat terganti menjadi keinginan

untuk bekerja karena itu lebih bermoral dan tidak melanggar nilai. Hasil

yang di dapat dalam penelitian ini adalah 10 data yang termasuk dalam

kategori superego.

Tabel 4.2 data superego

No Data Judul Cerpen Kode


11 Hal lain yang juga tak sesuai Pernahkah Kalian CPK/SKS/H2
dengan harapan, bahkan ini Menjelma Jadi
sangat mengecewakan Bella, Ikan?
Papa ternyata berbohong. Bella
ingat bagaimana saat sebelumnya
sebagai manusia ia dan Papa berdiri
di depan akuarium ini. Jongkok,
menyamakan tinggi tubuhnya
dengan Bella, Papa mengarahkan
jarinya ke sesosok ikan yang
hampir tak terihat karena corak dan
warna tubuhnya yang mirip dengan
koral. “Namanya false pipe fish,”
ujar Papa, “Atau nama latinnya
Solenostornus paradoxus, ikan
favorit Papa.”

12 Beberapa tahun setelahnya, Basau Asap-Asap Itu CPK/SKS/H12


tinggal di sebuah tempat Telah Menghilang
persembunyian. Di sebuah desa
yang benar-benar jauh dari hiruk
pikuk kota dan menjadi bagian dari
warga transmigran. Dalam masa-
masa sulit seringkali Basau
menyesali diri. Menganggap
27

bahwa kata-kata ayahnya dulu


benar. Tapi darah muda
mengguyur dengan amarah,
membalas dengan berkata bahwa
ayah terlalu naif, pengecut, dan
tidak mau peduli dengan nasib
bangsanya.
13 Kemudian masalah tahta itu, dia Menyaksikan CPK/SKS/H32
pun memilih diam ketika para tetua Sunyi
Hastina mengharuskan Pandu, anak
kedua yang berhak menduduki
takhta. Tentu ada rasa sunyi yang
menyakitkan di antara hiruk
pikuk, dan gelak tawa
kegembiraan waktu itu, di telinga
Dretarasta. Dia merasakan
genggaman Gendari istrinya. Di
redamnya emosi saat itu, dan ia
hanya bisa tesenyum.
14 “Baiklah tapi jangan dulu pergi. Pasar Pelukan CPK/SKS/H64
Kami para pedagang tidak boleh
menerima pembayaran tanpa
pembelian”, kata Dona. “Anggap
saja itu ongkos untuk mencoba”
ujar pembeli. Lanjut Dona
menjawab “ Jangan, Tuan. Itu cuci
uang namanya.”
15 Sebuah tamparan melayang ke Apa yang CPK/SKS/H84
pipinya. Telinganya berdenging, McCartney
dan pipinya terasa dirambati listrik Bisikkan di
tegangan rendah. Janitra memilih Telinga Janitra?
mundur dan menyisip di dapur.
Ia butuh merawat kesunyian.
Ada sesuatu yang mengibaskan
ekornya. Janitra harus menjaga
agar sesuatu yang mengerikan,
bertubuh setengah kucing
setengah manusia, berbulu lebat,
bermata api, yang bangkit jika
kesunyian hilang. Janitra
kemudian menyebutnya si
Kumbang.
16 Aku keluar kamar dengan terburu- Sendiri-Sendiri CPK/SKS/H7
buru. Aku harus mencari tahu apa
yang terjadi pada teman beruku itu.
Bisa jadi ia sakit, dan butuh
28

bantuan. Barangkali hanya aku


yang bisa menolongnya.
17 Nurdin kerap dihantam gelisah. Salamah dan CPK/SKS/H119
Ingatan akan 55 tahun yang lalu Malam yang Tak
kemudian kembali mengusik. Terlupakan
Nurdin mengikuti berita tentang
simposium 1965 yang konon
berniat menyelesaikan kasus yang
merenggut banyak jiwa. Nurdin
bergidik membayangkan wajah
Salamah dan ayahnya yang
sempoyongan menuju tempat
pembantaian. Rasa bersalah
menerobos ke relung hatinya. Ia
berkata dalam hati “maafkan
aku Salamah”

18 “Tak usah bagus-bagus. Kau Kandang CPK/SKS/H125


ganti saja tiang-tiang usang itu Kambing
dengan bambu dari rumpun aur Nurjawilah
kita.” Itu permintaan Nurjawilah
yang ketiga pada Khatib Gembrot.
Sebelumnya ia berdalih sedang
mengerjakan borongan
pembangunan surau. Sebelumnya
lagi si Khatib beralibi sedang
terkilir tangan kanan lantaran
mengganti kuda-kuda atap di rumah
istri muda Buya Naimin. “Kau
kira tak bakal ku bayar
upahmu? Jangan khawatir yang
bersaudara hanya badan,”
Sambung Nurjawilah.
19 “Kalau begitu sering-sering ke sana Ulat Daun Emas CPK/SKS/H140
saja kau tagih. Siapa tahu kalau
sudah bosan ditagih lama-lama
dibayar juga!”
“Justru aku malas sering-sering
ke sana. Setiap menagih, sudah
tidak dibayar kadang suka colak-
colek jika kebetulan istrinya
tidak di rumah. “
20 “Tapi aku belum bisa cerita aku Sup Jelai CPK/SKS/H150
pernah makanan penjara.” Keluh
Sekar. Ia melangkah pendek-
pendek sambil menyeret-nyeret
29

sepatunya. Sudah lelah ia. Jalan


kaki dari kastel ke sentral kota
ini, ditambah rasa kecewa karena
belum menemukan makanan
yang ia cari. (CPK/SKS/H150)

4.1.3 Ego

Ego merupakan rencana tindakan yang sebelumnya telah dipikirkan melalui akal.

Tujuan dari ego adalah untuk mengontrol suatu tindakan dan juga membuat suatu

keputusan. Ego mempertimbangkan apakah seseorang dapat memuaskan diri

tanpa mengakibatkan kesulitan bagi diri sendiri. Hasil penelitian ini di dapatkan

10 data yang masuk dalam kategori ego.

Data 4.3 data ego

No Data Judul Data


Cerpen
21 Bella bergerak, bergabung Pernahkah Kalian CPK/SKE/H4
dengan blue devil lain, ketika ada Menjelma Jadi
suara-suara di luar oceanarium. Ikan?
Bella menoleh, memandang ke
arah pintu ruang kerja Papa dan,
benar, daun pintu kini terbuka.
Dari balik pintu, pintu dari
ruang tamu pertama tentu,
beberapa sosok muncul,
melangkah masuk ke dalam
ruangan. Bella mengalihkan
gerak, berenang mendekati kaca
dan... betapa Bella terkejut.
Sosok itu, sosok-sosok manusia
yang melangkah masuk itu, semua
berkepala binatang! Harimau,
hyena, ular, buaya, babi! Kali ini
Papa tak bohong. Bahkan “wajah
30

asli” itu bukan wajah, melainkan


seluruh kepala. Mata Bella kian
memperhatikan dan ternyata
mereka adalah Papa dan tamu-tamu
pentingnya. Dari gerak-gerik
mereka, sepertinya yang berkepala
babi adalah papa. Bella ingat sosok
berkepala babi juga yang tadi
pertama muncul ketika pintu
terbuka.
22 Basau hanya bisa menjawabnya Asap-Asap itu CPK/SKE/H16
dengan terbatuk, batuknya menjadi Telah Menghilang
lebih keras ketika sang anak
melanjutkan “Teman ayah, ia juga
lari sebagai buronan dan tidak
diculik oleh aparat seperti kabar
yang beredar. Anaknya sekarang
menjadi temanku. Kami sama-sama
sering maju aksi. Seperti kalian di
masa muda”. Di saat itu,
ketimbang penasaran dengan
nasib temannya, Basau
memutuskan untuk menceramahi
anaknya. Mengatakan bahwa ia
harus menghindari kesalahan-
kesalahan di masa muda. Tapi ia
tahu, hal itu hanya akan di
sangkal oleh anaknya. Seperti ia
dulu menyangkal ayahnya.
Namun hanya ini yang bisa
Basau lakukan untuk anaknya.
23 Drestarasta mengatup rapat Menyaksikan CPK/SKE/H37
mulutnya, menangisi keseratus Sunyi
mimpinya yang dipangkas habis
oleh orang yang justru
dicintainya: Pandawa. Seorang
ayah yang dipaksa menyaksikan
kematian anaknya ia juga tak
sempat untuk menguburkan
dengan layak. (CPK/SKE/H37)

24 “Kalau boleh saya sarankan, Pasar Pelukan CPK/SKE/H67


Tuan,” kubuka katalog halaman
depan, “Sebaiknya, Anda
membeli pelukan ini.” Kau
mengamatinya dengan seksama,
31

lalu setuju mencobanya. Persis lima


menit ebelum mandor pasar
inspeksi, kau resmi melunasi
beberapa paket dengan
menambahkan semua dikantongmu
yang tersisa. “Terima kasih,”
pamitmu sesudah berjanji, “Saya
akan kirimkan email testimoni,
siapa tahu Anda perlukan promosi.”
Tujuh puluh hari kemudian kau
mengunggah swafoto dengan wajah
semulus bayi dan senyum
mengembang lebar di sisi seorang
gadis yang tertawa bahagia ke arah
wajahmu. Sebentuk cincin
melingkari jari manisnya dan kedua
tangannya melingkari pinggangmu.
Yang kujual waktu itu adalah
pelukan universal yang bisa kau
aplikasikan kepada siapa pun
tanpa memandang ia istimewa
atau bukan.

25 Di tepian jalanan lengang, Apa yang Paul CPK/SKE/H88


Janitra terus menyenandungkan McCartney
“Let it Be”, terus menerus tanpa Bisikkan di
putus. Ia berjalan terus tanpa Telinga Janitra?
memperhatikan sekitar. Ada hal
penting yang harus ia lakukan:
meninabobokkkan si Kumbang
agar ia kembali terlelap. Sambil
tersengal-sengal ia menyandarkan
punggungnya ke pohon akasia yang
kekar. Janitra memejamkan mata,
lamat-lamat ia mendengar Paul
McCartney berbisik lembut
ditelinga kirinya : There will be
answer, let it be.

26 Aku berlari keluar gedung dan Sendiri-Sendiri CPK/SKE/H98


mencari pos keamanan yang ada
diujung kompleks. Aku bertemu
dua penjaga dan aku ceritakan
semuanya. Mereka memandang
penuh keraguan. Memang cara
berteman kami aneh, kataku
32

berulang-ulang. Namun jangan


pikirkan bagian itu. “Ada orang
lain yang harus kita
selamatkan!”. Petugas keamanan
akhirnya tergerak dan kami menuju
apartemen. Namun ternyata
apartemen tersebut kosong. Aku
terus meyakinkan jika mungkin
hitungan lantainya berbeda, tapi
petugas tersebut tetap
menggeleng.
27 “Saya rasa ia datang, untuk Salamah dan CPK/SKE/H120
mengingatkan kita zaman gegeran Malam yang Tak
dulu,” kata Nurdin. “Kamu ini Terlupakan
mengada-ada Din.” Sulaiman
menatap dengan mata memerah.
Sebenarnya nurdin sudah
membuat selamatan dan acara
tahlilan, namun tidak ada yang
mendukung aksinya tersebut. Ia
kemudian menyalakan motor
dan berteriak “Kepala Salamah
datang!”.
28 Nurjawilah menebang lima Kandang CPK/SKE/H127
batang bambu dari rumpun aur Kambing
di lereng bukit. Dicacah-cacah Nurjawilah
menjadi beberapa kepingan
rangka kandang yang sudah
lapuk. Sebagai tiang, sebagai
balok, dan kasau. Dinding yang
bolong ia tambal dengan beberapa
lembar sasak biru kiriman anak
buah Chien Bi dari kampung China.
Tampak depan dan belakang
kandang kambing itu membentuk
salib merah putih.
29 Akhirnya dia datang untuk Ulat Daun Emas CPK/SKE/H141
mengambil gamis pesanannya
dengan pelipis berleleh peluh
seperti biasa. Cincin batu akik di
jemarinya bagai manik-manik di
punggung ulat.
“Apa sudah selesai?”
“Kainnya kurang, Jhi!”
“Bagaimana bisa kurang, bukankah
3 meter biasanya masih ada sisa?
33

Lebarnya kan dobel.”


Kuperlihatkan selembar kain
yang sudah dipotong dengan
bentuk kain kafan lapis pertama
sambil membayangkan seekor
ulat menggeliat kepanasan saat
disundut bara ujung rokok.
30 “Kita coba satu restoran lagi ya.” Sup Jelai CPK/SKE/H150
Aku meminta Sekar untuk memilih
apa yang ada di daftar menu. Ia
menunjuk malas-malasan dan
setelah dua lagu selesai
dimainkan, pesanan pun datang.
Ayam panggang dengan kentang
goreng dan saus jamur. Juga
untukku, anggur merah yang
disajikan dingin. “Kamu suka
sayang?” tanyaku. Ia mengangguk-
angguk setelah mengunyah
beberapa suapan. “Aku memang
lapar ternyata.” Kata sekar,
“Nah, nanti kamu bisa cerita sama
papa, di Slovenia kamu menyantap
makanan seperti yang papa makan
di penjara.”

4.2 Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Pilihan

Kompas 2020

Pada bab ini peneliti akan membahas analisis struktur kepribadian tokoh utama

dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020. Di dalam kumpulan cerpen pilihan

Kompas 2020 terdapat 10 cerita yang dapat dianalisis oleg peneliti. Adapun tokoh

utamanya di antaranya Bella, Basau, Drestrarasta, Dona, Janitra, aku, Nurdin,

Nurjawilah, aku, Sekar. Setiap peristiwa yang ditemukan dalam setiap cerita

memiliki perbedaan yang dapat ditemukan melalui penggambaran penulis baik


34

dalam suasana menyedihkan, menyenangkan, menakutkan, dan menyusahkan.

Struktur kepribadian tokoh utama yang meliputi (1) id, (2) superego, dan (3) ego

akan dianalisis melalui peristiwa yang dialami tokoh. Adapun peristiwa-peristiwa

tersebut sebagai berikut.

4.2.1 Kepribadian Tokoh Utama dari Prespektif Id

Peristiwa id yang dialami tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan

Kompas 2020 dapat berupa keinginan dari dalam diri tokoh. Berikut merupakan

data mengenai kepribadian tokoh utama dalam perspektif id.

Data 1

Harusnya Bella bahagia, karena menjadi ikan adalah harapannya.


Tapi, dalam kehidupan sebelumnya sebagai manusia, Bella ingin jadi
buterfly fish, bukan blue devil. Butterfly fish adalah jenis ikan yang
cantik, bertubuh tipis dengan motif sisik bergaris lurik-lurik, melengkung,
naik dari perut, melebar terus ke punggung, sehingga tampak seperti sayap
kupu-kupu. Sedangkan Blue devil, sosok Bella kini, adalah jenis ikan
berwarna biru gelap dengan motif sisik bertotol-totol,pendek gemuk, sirip
dan ekor terjulur berat, melambai lamban, tak ubahnya tangan-tangan dan
kaki-kaki yang malas. Hal ini yang mengecewakan Bella. (CPK/SKI/H2)
Data nomor 1 menunjukkan id yang terdapat pada tokoh Bella dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Pernahkah Kalian

Menjelma Jadi Ikan?. Bella merupakan anak berusia tujuh tahun yang ingin

menjadi ikan khususnya ikan butterfly fish. Namun ketika keajaiban muncul justru

tidak menjadi ikan butterfly fish seperti yang ia inginkan selama ini, ia malah

menjadi ikan blue devil.

Berdasarkan peristiwa tersebut terlihat bahwa Bella mengalami salah satu

aspek kepribadian id berupa keinginan Bella menjadi ikan butterfly fish. Bella
35

menginginkan ikan tersebut karena menurutnya ikan itu sangat indah, memiliki

sirip yang bercorak, dan menyerupai kupu-kupu. Namun yang terjadi adalah ia

menjadi ikan blue devil, ikan yang pendek gemuk, ekor terjulur berat, lamban, dan

kaki-kaki yang malas. Hal inilah yang membuat perasaannya tidak bahagia,

harapan menjadi ikan butterfly fish yang selama ini ia inginkan harus ditelan

bersama rasa kecewa.

Data 2

Hanya saja, di momen-momen tertentu, misalnya ketika ia menganggap


kunang-kunang di tepi hutan serupa dengan lampu-lampu di jalan raya
yang dulu akrab dengannya, Basau tidak bisa ingat dengan kehidupan
lama. Tentu selama bertahun-tahun itu ada keinginan Basau untuk
kembali ke kota asalnya. (CPK/SKI/H13)
Data nomor 2 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh Basau pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Asap-asap Itu Telah

Menghilang. Tokoh utama dalam cerpen ini bernama Basau, ia merupakan

mahasiswa yang dulunya adalah seorang aktivis. Beberapa tahun lalu ia

melakukan aksi bersama teman-temannya untuk memperjuangkan nasib bangsa,

namun aksi tersebut berujung ricuh dan mengharuskan Basau untuk

mengasingkan diri demi keselamatannya.

Berdasarkan peristiwa tersebut, id pada tokoh Basau menginginkan untuk

kembali ke kota asal. Setelah bertahun-tahun mengasingkan diri, tentu ada rasa

untuk kembali pulang, ia menginginkan suasana kota tempat tinggalnya dulu,

keluarga yang ia tinggalkan, dan bertemu dengan teman-teman seperjuangannya.


36

Ia ingin mendapatkan kembali kesenangan-kesenangan di ibu kota sebelum ia

pindah di tempat pengasingan.

Data 3

“Adakah Pandawa dan Kurawa di dekat tubuh yang terbaring di ranjang


anak panah itu?”
“Tentu, kelima putra Pandu dan sebagian besar anak-anakmu takzim di
dekat Bisma.” Ucap Sanjaya
“Aku harus ke sana Sanjaya, antarkan aku ke tengah Kurusetra”
“Uwa, tapi..” Sanjaya tak mampu mencega keinginan Drestarasta. Ia
tuntun orang tua itu menaiki kereta perang lalu melarikan ke tengah
gelanggang. (CPK/SKI/H33)
Data nomor 3 menunjukkan id yang ada dalam tokoh Drestarasta dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas berjudul Menyaksikan Sunyi. Tokoh utama

dalam cerpen ini bernama Drestarasta, ia adalah seorang raja Hastinapura yang

dilahirkan buta. Ketika anak-anaknya sudah beranjak dewasa, hal buruk

menimpanya. Ia harus menyaksikan peperangan antara anaknya dan

keponakannya sendiri demi memperebutkan wilayah kekuasaan.

Berdasarkan peristiwa tersebut, id pada tokoh Drestarasta adalah

keinginan untuk mengunjungi wilayah peperangan. Ia ingin menyaksikan kakek

Bisma yang sedang sekarat di atas anak panah, ia sudah tidak mempertimbangkan

pendapat adiknya dan bahaya yang ada di medan perang, yang terpenting adalah

ia memprioritaskan keinginannya untuk mengunjungi Kurusetra apapun yang

terjadi.

Data 4
37

Aku sungguh ingin mencium bibirmu yang tipis dan beku itu. Sekilas
saja, seandainya mungkin. Kuusahakan lekas tapi tak terburu-buru.
Kalau nanti batu di dadamu mencair dan mengalir lewat sudut-sudut mata,
aku akan menghapusnya, lalu duduk dekatmu saja. Berjaga-jaga saja,
sewaktu-waktu kau terjatuh atau pingsan dan perlu pelukan cuma-cuma.
(CPK/SKI/H59)
Data nomor 4 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh Dara pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Pasar Pelukan. Tokoh Dara

adalah seorang penjual pelukan (sejenis hadiah) yang sedang mengalami gejolak

hasrat pada dirinya. Di depannya ada seorang laki-laki yang memiliki bibir tipis

yang sedang menghampirinya. Tokoh aku adalah seorang pedagang pelukan yang

seringkali dihampiri oleh pembeli, namun kali ini seorang laki-laki yang ingin

memesan pelukan sungguh menggugah gelora dalam jiwanya untuk menciumnya.

Berdasarkan peristiwa tersebut Nona Dara mengalami id berupa nafsu

kepada lawan jenis. Terlihat dari sikap nona Dara ingin segera mencium

pembelinya yang merupakan seorang laki-laki. Ini merupakan keinginan dari

dalam diri wanita secara naluriah ketika melihat seorang yang disukainya, wanita

normal biasanya memiliki rasa ketertarikan di dalam dirinya kepada lawan jenis

yang disukainya jika sedang berdekatan.

Data 5

Tik! Tik! Tik!

Ia menyukai bunyi ritmis kala sunyi mengepung seperti ini, laiknya


rintik air keran, laiknya ketukan pisau di telenan, laiknya senandung
lirihnya saat sendirian. Ia bayangkan Paul McCartney meretas ke dalam
kepalanya dan memberi aba-aba: Mulailah bernyanyi, Janitra. Dan ia
mulai menggumamkan “Let It Be” (CPK/SKI/H82)
38

Data nomor 5 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh Janitra pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dengan judul cerpen Apa yang Paul Mc

Cartney Bisikkan di Telinga Janitra?. Terlihat kutipan id yang terjadi pada tokoh

Janitra, ia memiliki kesukaan pada bunyi-bunyi unik seperti rintik air dan ketukan

pisau. Di saat suasana hati sedang tenang dan senang, ia juga membayangkan ada

sesosok makhluk dari dalam tubuhnya yang menyuruhnya untuk bernyanyi.

Berdasarkan peristiwa tersebut dapat dilihat bahwa Janitra mengalami id

berupa rasa suka terhadap sesuatu. Setiap manusia pasti menyukai berbagai

macam genre musik atau bunyi yang berbeda-beda. Tokoh Janitra menyukai

bunyi yang mungkin belum tentu orang lain suka, karena hal ini bersifat lahiriah

yang artinya tidak ada campur tangan orang lain dalam memengaruhi Janitra

untuk menyukai bunyi-bunyi tersebut.

Data 6

Satu bulan ini, aku hanya makan apa pun yang sudah aku timbun di
kamar: nasi, telur, mi instan, sarden, biskuit, dan sereal. Lagi pula, tak ada
lagi keinginan yang macam-macam. Aku hanya ingin kopi, delapan
hingga sepuluh gelas sehari. Lalu aku akan berbaring di tempat tidur,
lalu pindah ke sofa, lalu duduk di meja kerja. (CPK/SKI/H91)
Data nomor 6 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh aku pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 berjudul Sendiri-Sendiri. Tokoh aku

merupakan seorang imigran yang sedang terjebak di negara lain karena Covid 19.

Ia diharuskan untuk mengurung diri di apartemen miliknya karena suasana covid

di negara tersebut semakin tidak karuan. Tokoh aku menjadi terbiasa dengan

aktivitasnya yang cenderung flat dan itu itu saja.


39

Berdasarkan peristiwa tersebut, id yang terdapat dalam tokoh aku adalah

keinginan untuk meminum kopi. Satu-satunya yang bisa membuat ia bahagia di

tengah kebosanan yang melanda dirinya adalah dengan meminum kopi delapan

hingga sepuluh gelas dalam satu hari. Melansir dari HelloSehat dalam penelitian

yang dilakukan oleh Mayo Clinic, batas wajar mengkonsumsi kopi untuk sebagian

orang dewasa adalah 400 miligram atau setara dengan empat cangkir. Namun

dalam hal ini tokoh aku aku tidak mempedulikan efek yang ditimbulkan jika ia

mengkonsumsi kafein melebihi batas wajar, ia hanya mementingkan idnya untuk

menghalau rasa kebosanannya.

Data 7

Pagi ini menjelang subuh, Nurdin terbangun dengan napas


terengah-engah. Keringat dingin mengucur. Nurdin merasa ketakutan
hingga mengucap zikir berkali-kali mukanya pucat. Ia menginginkan
segelas teh hangat kepada istrinya. Setelah kucuran keringat mereda,
barulah istrinya bertanya. Nurdin menjawab dengan sepatah kata
“Salamah”. (CPK/SKI/H111)
Data nomor 7 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh Nurdin dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Salamah dan Malam yang

Tak Terlupakan. Dalam cerpen tersebut, tokoh utama yang bernama Nurdin

mengalami mimpi buruk yang membuat dirinya cemas. Mimpi tersebut berkaitan

dengan masa lalu Nurdin yang pernah berbuat salah kepada seorang wanita yang

dulu dekat dengannya. Akhir-akhir ini wanita tersebut selalu datang ke mimpi

Nurdin seakan-akan ingin meminta pertanggung jawaban.

Berdasarkan peristiwa tersebut id yang terdapat dalam tokoh aku adalah

keinginan untuk meminum segelas teh hangat. Menurutnya dengan meminum


40

segelas teh hangat, dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan akibat mimpi

buruk yang baru saja ia alami. Nurdin mencoba mencari ketenangan dan

mengahalau ketakutan dengan cara meminum segelas teh hangat. Hal sejalan

dengan prinsip id yaitu selalu mencari kenikmatan dan menghindari segala

ketidaknyamanan di dalam diri seseorang.

Data 8

Nurjawilah kesal. Satu-satunya saudara yang tersisa kadang terasa


sebagai musuh dalam selimut. Nurjawilah merasa jika diruntut,
perceraiannya dengan suaminya tak mungkin lepas dari andil si Khatib
Gembrot. Rasa kekesalannya bertambah ketika Khatib Gembrot
selalu memberikan alasan ketika Nurjawilah meminta untuk
dibuatkan kandang yang layak untuk kambing-kambingnya.
(CPK/SKI/125)
Data nomor 8 menunjukkan id yang terdapat dalam kumpulan cerpen

pilihan Kompas 2020 yang berjudul Kandang Kambing Nurjawilah. Nujawilah

merupakan seorang janda yang ditinggal selingkuh oleh suaminya. Suaminya

menikah lagi dan ia harus menghidupi anak-anaknya seorang diri. Suatu hari

kandang gubuknya sudah jauh dari kata layak, ia lalu meminta saudaranya untuk

merenovasi kandang kambing miliknya.

Berdasarkan peristiwa tersebut, id yang terdapat dalam tokoh Nurjawilah

adalah keinginan untuk memperbaiki kandang kambingnya yang sudah roboh. Ia

berani mengungkapkan kekesalannya dengan sudaranya sendiri karena keinginan

yang selama ini ia ungkapkan selalu saja ditunda. Ia menginginkan renovasi

kandang kambingnya agar kambingnya dapat lebih nyaman dan aman dari cuaca

seperti hujan dan panas, dengan begitu kambingnya akan lebih berkualitas dan
41

Nurjawilah dapat dengan mudah menjual kambing-kambingnya untuk menyukupi

kebutuhannya.

Data 9

“Berapa uangmu yang belum di bayar?”


“Entahlah aku sudah lupa, uang di H Sappak itu rencananya untuk
membelikan sepeda motor anakku. Teringat di benakku selama ini
menanam dan merawat pohon tembakau, kala menyunggi sekarung pupuk
kandang. Tak peduli kulit kering menghitam akibat matahari bengis
memanggang.” (CPK/SKI/H136)
Data nomor 9 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh aku pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Ulat Daun Emas. Tokoh

aku merupakan seorang penjahit dan juga petani tembakau ketika musim

tembakau tiba. Ia sedang berbincang-bincang dengan pelanggannya terkait

piutang yang belum dibayar oleh H sappak. Ia menjual tembakau kepada H

Sappak namun sampai musim tembakau habis uangnya belum juga dibayar.

Padahal setiap tahun H Sappak selalu pergi umroh dan menjahitkan baju kepada

tokoh aku.

Berdasarkan peristiwa tersebut id yang terdapat dalam tokoh aku berupa

keinginan untuk membelikan sepeda motor anaknya. Tokoh aku berharap dengan

membelikan sepeda motor untuk anaknya, anaknya bisa lebih semangat untuk

membantu dalam mengolah tembakau ketika musim tembakau tiba. Ia sudah tidak

peduli dengan fisiknya akibat terpapar sinar matahari, yang terpenting ia bisa

membelikan sepeda motor. Namun, keinginan itu harus ditelan mentah-mentah


42

karena uang yang ia harapkan untuk membelikan sepeda motor masih belum

dibayar oleh H Sappak.

Data 10

Buyarlah niatku menjauhkan Sekar dari urusan penjara. Kini ia


justru didekatkan dengan gambaran tentang apa yang dialami papanya
mesti tur ini sudah membawa kita ke kisah lain. “Tapi, apa berarti
makanan papa juga engga enak, seperti tahanan yang tadi itu?”. Sekar
terdiam sejenak, ia kemudian melontarkan keinginannya kepada
mamanya, “Aku mau coba sup Jelai. Besok kalau papa sudah di
rumah aku mau cerita pernah mencicipi makanan penjara di
Slovenia.” (CPK/SKI/H147)
Data nomor 10 menunjukkan id dalam tokoh Sekar pada kumpulan cerpen

pilihan Kompas 2020 yang berjudul Sup Jelai. Sekar merupakan seorang anak

yang sedang melakukan tour di Slovenia. Ayahnya adalah seorang narapidana

korupsi. Ketika ia sedang tour di salah satu bekas penjara yang Slovenia, ia diberi

tahu oleh penjaga jika dulu narapidana di sini sering memakan sup jelai. Menurut

Sekar sup jelai adalah makanan khas orang-orang yang sedang ada di penjara. Ia

juga berfikir jika ayahnya yang sedang mendekam di penjara Indonesia juga

memakan sup jelai.

Berdasarkan peristiwa tersebut tokoh Sekar mengalami id berupa

keinginan untuk makan sup jelai. Ia penarasan dengan cita rasa sup jelai, ia

berfikir jika ia sudah memakan sup jelai, sekar dapat bercerita kepada ayahnya

yang ada di Indonesia bahwa Sekar juga pernah memakan makanan yang ada di

penjara, akan tetapi sup jelai sudah jarang ada yang menjual, namun Sekar tidak

peduli dengan hal tersebut. Ia tidak masalah jika harus menyusuri dari satu toko
43

ke toko lain dengan berjalan kaki, yang terpenting ia bisa memenuhi keinginannya

untuk memakan sup jelai.

4.2.2 Kepribadian Tokoh Utama dari Prespektif Superego

Superego dalam peristiwa berikut berkaitan dengan naluri tokoh utama

untuk membedakan mana yang baik dan tidak baik sesuai dengan nilai

kemanusiaan. Superego juga berkaitan dengan identifikasi hal baik dan buruk

yang mengarah pada moralitas, integritas, dan etika dalam kepribadian. Cara

bekerja id adalah membatasi keinginan dari id yang tidak terkendali. Selain itu,

superego berhubungan dengan nilai-nilai budaya yang ada di tengah-tengah

masyarakat seperti salam, menyapa, tersenyum kepada orang lain ketika

berpapasan, sopan santun kepada orang yang lebih tua, dan lain-lain. Dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020, superego yang dimiliki tokoh utama

berupa perasaan bersalah ketika melakukan hal yang buruk, perasaan kecewa

ketika orang lain melakukan kejahatan, perasaan sedih ketika tokoh tidak bisa

membantu sesama, dan lain-lain. Berikut merupakan data mengenao kepribadian

tokoh utama dari prespektif superego.

Data 11

Hal lain yang juga tak sesuai dengan harapan, bahkan ini
sangat mengecewakan Bella, Papa ternyata berbohong. Bella ingat
bagaimana saat sebelumnya sebagai manusia ia dan Papa berdiri di depan
akuarium ini. Jongkok, menyamakan tinggi tubuhnya dengan Bella, Papa
mengarahkan jarinya ke sesosok ikan yang hampir tak terihat karena corak
dan warna tubuhnya yang mirip dengan koral. “Namanya false pipe fish,”
44

ujar Papa, “Atau nama latinnya Solenostornus paradoxus, ikan favorit


Papa.” (CPK/SKS/H2)
Data nomor 11 menjelaskan superego dalam tokoh Bella pada kumpulan

cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Pernahkah Kalian Menjelma Menjadi

Ikan? Terlihat pada kutipan superego, Bella mengetahui jika papanya berbohong.

Sebelum menjadi ikan papanya menjelaskan bahwa false pipe adalah jenis ikan

yang corak dan warna tubuhnya bisa berubah, namun setelah menjadi ikan Bella

tahu bahwa sebenarnya false pipe adalah jenis ikan yang corak dan warna

tubuhnya sangat beragam, ikan yang sengaja memilih temat untuk berburu.

Peristiwa tersebut memperlihatkan keheranan Bella dan kekecawaan Bella saat

ayahnya berbohong.

Berdasarkan peristiwa tersebut superego tokoh Bella berupa perasaan

kecewa ketika orang lain melakukan hal yang kurang baik. Sang tokoh merasa

tidak setuju dengan kebohongan ayahnya, walaupun terbilang masih kecil Bella

bisa membedakan kalau hal yang dilakukan oleh ayahnya ini bukanlah sesuatu

yang benar. Hal ini sejalan dengan prinsip superego yaitu perasaan gelisah atau

tidak tenang ketika seseorang melakukan kesalahan.

Data 12

Beberapa tahun setelahnya, Basau tinggal di sebuah tempat


persembunyian. Di sebuah desa yang benar-benar jauh dari hiruk pikuk
kota dan menjadi bagian dari warga transmigran. Dalam masa-masa sulit
seringkali Basau menyesali diri. Menganggap bahwa kata-kata
ayahnya dulu benar. Tapi darah muda mengguyur dengan amarah,
membalas dengan berkata bahwa ayah terlalu naif, pengecut, dan
tidak mau peduli dengan nasib bangsanya. (CPK/SKS/H12)
45

Data nomor 12 menunjukkan superego dalam tokoh Basau pada kumpulan

cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Asap-Asap itu Telah Menghilang.

Terlihat bahwa setelah kejadian aksi yang berakhir kericuhan beberapa tahun yang

lalu, Basau kemudian memilih untuk menghindar dan bermukim di desa yang jauh

dari kota. Ia bersembunyi karena memiliki trauma di masa lalu melalui aksi untuk

menghentikan pabrik yang mengganggu aktivtas warga di sekitar.

Berdasarkan peristiwa tersebut superego Basau berupa penyesalan. Ia

menyesal karena dulu tidak mendengar apa yang dikatakan ayahnya untuk tidak

mengikuti demo-demo dan aksi mahasiswa, dulu ia berfikir bahwa ayahnya apatis

terhadap nasib bangsa. Padahal jika ia mengikuti apa yang dikatakan ayahnya ia

tidak akan mengalami masa sulit di tanah pengasingan dan dapat menjalani hidup

yang tenang. Ia sadar apa yang selama ini ia lakukan adalah hal yang keliru.

Namun ibarat nasi yang sudah menjadi bubur, semuanya telah berlalu yang bisa ia

lakukan untuk saat ini adalah mencoba berfikir lebih matang lagi sebelum

melakukan sesuatu.

Data 13

Kemudian masalah tahta itu, dia pun memilih diam ketika para
tetua Hastina mengharuskan Pandu, anak kedua yang berhak menduduki
takhta. Tentu ada rasa sunyi yang menyakitkan di antara hiruk pikuk,
dan gelak tawa kegembiraan waktu itu, di telinga Dretarasta. Dia
merasakan genggaman Gendari istrinya. Di redamnya emosi saat itu,
dan ia hanya bisa tesenyum. (CPK/SKS/H32)
Data nomor 13 menunjukkan superego dalam tokoh Drestarasta yang

terdapat kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 berjudul Menyaksikan Sunyi.

Terlihat tokoh sedang menyaksikan pengangkatan adiknya sebagai raja


46

Hastinapura, seharusnya yang diangkat sebagai raja adalah dirinya. Namun karena

ada keterbatasan fisik, maka sang raja digantikan oleh adiknya. Ada rasa marah di

dalam diri Drestarasta, namun ia tetap datang dan mengikuti acara dengan baik.

Berdasarkan peristiwa tersebut Drestarasta mengalami salah satu struktur

kepribadian superego berupa pengaturan emosional. Ia bisa saja marah dengan

semua orang karena dianggap tidak adil, namun ini semua diredam karena tidak

etis jika seorang bangsawan harus bersikap kurang baik di depan khalayak. Ia bisa

mengendalikan emosi dengan tetap bersikap baik dan tersenyum walaupun

ketidakadilan ia rasakan.

Data 14

“Baiklah tapi jangan dulu pergi. Kami para pedagang tidak


boleh menerima pembayaran tanpa pembelian”, kata Dona. “Anggap
saja itu ongkos untuk mencoba” ujar pembeli. Lanjut Dona menjawab “
Jangan, Tuan. Itu cuci uang namanya.” (CPK/SKS/H64)
Data nomor 14 menunjukkan superego dalam tokoh Bella yang terdapat

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Pasar Pelukan. Terlihat

tokoh Dona sedang melayani pembeli untuk membeli pelukan yang ditujukan

untuk kekasih pembeli. Namun ternyata sang pembeli tidak jadi untuk membeli

dan membiarkan uangnya. Namun hal tersebut ditolak oleh Dona karena

paguyuban pasar pelukan melarang penjualnya untuk menerima uang tanpa

adanya pembelian.

Berdasarkan peristiwa tersebut, superego tokoh Dona berupa

profesionalitas dan kejujuran. Ia mentaati aturan yang berlaku untuk tidak

menerima uang tanpa adanya pembelian barang. Walaupun Dona memiliki hasrat
47

untuk mencium laki-laki tersebut, Dona bisa menahan keinginannya dan berusaha

tetap profesional mengajak pembeli laki-laki itu untuk tetap membeli salah satu

pelukannya.

Data 15

Sebuah tamparan melayang ke pipinya. Telinganya berdenging,


dan pipinya terasa dirambati listrik tegangan rendah. Janitra memilih
mundur dan menyisip di dapur. Ia butuh merawat kesunyian. Ada
sesuatu yang mengibaskan ekornya. Janitra harus menjaga agar
sesuatu yang mengerikan, bertubuh setengah kucing setengah
manusia, berbulu lebat, bermata api, yang bangkit jika kesunyian
hilang. Janitra kemudian menyebutnya si Kumbang. (CPK/SKS/H84)
Data nomor 15 menunjukkan superego dalam tokoh Janitra yang terdapat

pada kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Apa yang Paul McCartney

Bisikkan di Telinga Janitra?. Terlihat jika sesuatu yang ada pada tubuh Janitra

mulai muncul ketika Janitra sedang dalam kondisi penuh tekanan. Janitra juga

berusaha untuk menenangkan dirinya dengan menghindar dari suami yang ingin

melakukan KDRT. Jika dirinya tenang, ia berharap makhluk yang akan muncul

dari dalam dirinya tertidur kembali.

Berdasarkan peristiwa tersebut superego tokoh Janitra berupa usaha untuk

menghindari pertengkaran. Terlihat ketika Janitra tidak melawan suaminya saat

suaminya berusaha menyerang. Janitra memilih mundur dan berusaha meredam

emosi yang sewaktu-waktu bisa muncul. Hal ini berkat superego Janitra yang

mampu memilih mana yang terbaik, ia lebih memilih untuk mengalah dibanding

melawan karena nantinya malah akan membuat keadaan semakin kacau.


48

Data 16

Aku keluar kamar dengan terburu-buru. Aku harus mencari tahu


apa yang terjadi pada teman beruku itu. Bisa jadi ia sakit, dan butuh
bantuan. Barangkali hanya aku yang bisa menolongnya.
(CPK/SKS/H97)
Data nomor 16 menunjukkan superego dalam tokoh aku yang terdapat

pada kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Sendiri-Sendiri. Terlihat

jika tokoh aku sedang mencari tahu keadaan teman barunya yang tinggal di

seberang apartemennya karena beberapa hari ini ia tidak muncul di balik jendela.

Memang mereka belum sempat bertemu secara langsung karena memang keadaan

yang tidak diperbolehkan keluar rumah namun ikatan batin sebagai sahabat sudah

terjalin erat.

Berdasarkan peristiwa tersebut tokoh aku mengalami salah satu struktur

kepribadian superego berupa sifat kepedulian. Tokoh aku bisa saja bersikap cuek

dengan apa yang terjadi pada temannya, namun superego untuk menolong

temannya tersebut lebih besar dibanding idnya. Ia juga merasa jika dirinyalah

yang bisa menolong karena tidak orang yang tahu bahwa ada manusia yang hidup

di seberang apartemennya. Adanya keinginan untuk menolong merupakan salah

satu ciri manusia yang memiliki moralitas, moralitas inilah yang berkaitan dengan

superego. Jenis superego yang dialami tokoh aku adalah superego nurani yakni

superego yang akan mengendalikan dan memilih mana yang baik serta mana yang

tidak baik ketika ingin melakukan sesuatu.

Data 17
49

Nurdin kerap dihantam gelisah. Ingatan akan 55 tahun yang lalu


kemudian kembali mengusik. Nurdin mengikuti berita tentang simposium
1965 yang konon berniat menyelesaikan kasus yang merenggut banyak
jiwa. Nurdin bergidik membayangkan wajah Salamah dan ayahnya yang
sempoyongan menuju tempat pembantaian. Rasa bersalah menerobos ke
relung hatinya. Ia berkata dalam hati “maafkan aku Salamah”
(CPK/SKS/H119)
Data nomor 17 menunjukkan superego tokoj Nurdin yang terdapat dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Salamah dan Malam yang Tak

Terlupakan. Terlihat jika tokoh Nurdin mengalami struktur kepribadian superego

berupa rasa bersalah. Ia bersalah karena telah ikut andil dalam pembantaian

Salamah dan ayahnya. Padahal dulu Nurdin pernah mempunyai perasaan kepada

Salamah, namun karena goncangan politik pada waktu itu Nurdin terpaksa ikut

ayah dan teman-temannya untuk membantai keluarga Salamah. Namun setelah

beberapa tahun berlalu perasaan bersalah selalu menyelimuti Nurdin. Hal ini

karena Nurdin sadar jika apa yang ia lakukan dulu tidak dibenarkan. Superego

tokoh Nurdin memberi sinyal rasa bersalah atas kesalahan yang ia perbuat,

sehingga mimpi buruk yang selama ini ia alami bisa jadi karena manifestasi dari

rasa bersalahnaya.

Data 18

“Tak usah bagus-bagus. Kau ganti saja tiang-tiang usang itu


dengan bambu dari rumpun aur kita.” Itu permintaan Nurjawilah yang
ketiga pada Khatib Gembrot. Sebelumnya ia berdalih sedang mengerjakan
borongan pembangunan surau. Sebelumnya lagi si Khatib beralibi sedang
terkilir tangan kanan lantaran mengganti kuda-kuda atap di rumah istri
muda Buya Naimin. “Kau kira tak bakal ku bayar upahmu? Jangan
khawatir yang bersaudara hanya badan,” Sambung Nurjawilah.
(CPK/SKS/H125)
50

Data nomor 18 menunjukkan superego dalam tokoh Nurjawilah yang

terdapat pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Kandang

Kambing Nurjawilah. Terlihat jika Nurjawilah mengalami salah satu struktur

kepribadian superego berupa kesabaran, ia mencoba untuk mengontrol emosinya

ketika keinginannya untuk dibuatkan kandang tidak dipenuhi, padahal ia sudah

meminta kepada saudaranya jauh-jauh hari untuk di buatkan. Selain itu,

Nurjawilah juga berkeinginan untuk memberikan upah yang layak kepada

saudaranya tersebut jika nanti sudah membuatkan kandang. Ia merasa walaupun ia

bersaudara namun ia harus menghargai tenaga yang dikeluarkan seseorang untuk

dirinya.

Data 19

“Kalau begitu sering-sering ke sana saja kau tagih. Siapa tahu kalau sudah
bosan ditagih lama-lama dibayar juga!”
“Justru aku malas sering-sering ke sana. Setiap menagih, sudah tidak
dibayar kadang suka colak-colek jika kebetulan istrinya tidak di
rumah. “ (CPK/SKS/H140)
Data nomor 19 menunjukkan superego yang terdapat dalam kumpulan

cerpen pilihan Kompas yang berjudul Ulat Daun Emas. Terlihat jika tokoh aku

mengalami superego berupa perasaan tidak nyaman. Tokoh aku lebih memilih

tidak mengambil uang yang ada di H Sappak. Ia merasa H Sapak melakukan hal

yang kurang ajar karena mencolek bagian tubuhnya. Tokoh aku juga merasa tidak

enak jika istrinya mengetahui kelakuan H Sappak. Superego tokoh aku lebih

memilih untuk menahan keinginannya menagih utang H Sappak untuk

membelikan motor anaknya, ia lebih memilih untuk menjahit demi memenuhi


51

kebutuhan hidupnya, karena dengan menjahit tokoh merasa tidak ada resiko utang

piutang yang nanti jadi permasalahan seperti yang ia alami saat ini. .

Data 20

“Tapi aku belum bisa cerita aku pernah makanan penjara.” Keluh Sekar. Ia
melangkah pendek-pendek sambil menyeret-nyeret sepatunya. Sudah
lelah ia. Jalan kaki dari kastel ke sentral kota ini, ditambah rasa
kecewa karena belum menemukan makanan yang ia cari.
(CPK/SKS/H150)
Data nomor 20 menunjukkan superego tokoh Sekar yang terdapat dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Sup Jelai. Terlihat tokoh

sekar belum menemukan makanan yang ia cari. Ia merasa tidak bersemangat

ketika id di dalam dirinya belum terpenuhi. Namun ia berusaha mencari walaupun

harus menempuh dengan berjalan kaki. Dari peristiwa tersebut Sekar mengalami

struktur kepribadian berupa superego, saat ia belum menemukan sup jelai, sekar

tetap berusaha mencari walaupun dengan badannya yang sudah letih. Sekar ingin

merasakan apa yang dirasakan ayahnya selama berada di penjara, hal ini

merupakan wujud dari rasa simpati seorang anak kepada ayahnya.

4.2.3 Kepribadian Tokoh Utama dari Prespektif Ego

Ego dalam peristiwa yang dialami tokoh utama adalah merealisasikan apa

yang menjadi keinginannya yang sudah dipertimbangkan melalui proses superego.

Ego dalam hal ini adalah aksi nyata para tokoh untuk melaksanakan sesuatu.

Berikut merupakan data mengenai kepribadian tokoh utama dari prespektif ego.
52

Data 21

Bella bergerak, bergabung dengan blue devil lain, ketika ada suara-
suara di luar oceanarium. Bella menoleh, memandang ke arah pintu
ruang kerja Papa dan, benar, daun pintu kini terbuka. Dari balik
pintu, pintu dari ruang tamu pertama tentu, beberapa sosok muncul,
melangkah masuk ke dalam ruangan. Bella mengalihkan gerak,
berenang mendekati kaca dan... betapa Bella terkejut. Sosok itu,
sosok-sosok manusia yang melangkah masuk itu, semua berkepala
binatang! Harimau, hyena, ular, buaya, babi! Kali ini Papa tak bohong.
Bahkan “wajah asli” itu bukan wajah, melainkan seluruh kepala. Mata
Bella kian memperhatikan dan ternyata mereka adalah Papa dan tamu-
tamu pentingnya. Dari gerak-gerik mereka, sepertinya yang berkepala babi
adalah papa. Bella ingat sosok berkepala babi juga yang tadi pertama
muncul ketika pintu terbuka.(CPK/SKE/H4)
Data nomor 21 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Bella dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dengan judul cerpen Pernahkah Kalian

Menjelma jadi Seekor Ikan? Terlihat pada kutipan ego bahwa Bella yang sudah

menjadi ikan mencoba untuk melihat ayah dan teman-temannya dari dalam

aquarium. Ia pernah diberi tau oleh ayahnya jika melihat manusia dari dalam

aquarium maka akan nampak wajah dan sifat aslinya, karena Bella kurang yakin

dengan perkataan ayahnya, ia lalu membuktikan dari dalam akuarium. Namun,

kali ini apa yang dikatakan ayahnya memanglah benar, dan Bella akhirnya tau apa

yang dikatakan ayahnya selama ini.

Berdasarkan peristiwa tersebut dapat dilihat bahwa Bella mengalami salah

satu struktur kepribadian yaitu ego berupa pembuktian. Keinginannya untuk

mengetahui apa yang selama ini dikatakan ayahnya ia realisasikan dengan

bergerak melihat manusia yang dalam hal ini adalah ayah dan teman-temannya.

Walaupun sempat syok dan terkejut, namun karena aksinya ini Bella menjadi tahu

bahwa ayahnya kali ini tidak berbohong. Selain itu, dengan menjadi ikan Blue
53

Devil, Bella menjadi mengerti bahwa sifat asli ayahnya seperti binatang, serakah

dan mau menang sendiri.

Data 22

Basau hanya bisa menjawabnya dengan terbatuk, batuknya menjadi


lebih keras ketika sang anak melanjutkan “Teman ayah, ia juga lari
sebagai buronan dan tidak diculik oleh aparat seperti kabar yang beredar.
Anaknya sekarang menjadi temanku. Kami sama-sama sering maju aksi.
Seperti kalian di masa muda”. Di saat itu, ketimbang penasaran dengan
nasib temannya, Basau memutuskan untuk menceramahi anaknya.
Mengatakan bahwa ia harus menghindari kesalahan-kesalahan di
masa muda. Tapi ia tahu, hal itu hanya akan di sangkal oleh anaknya.
Seperti ia dulu menyangkal ayahnya. Namun hanya ini yang bisa
Basau lakukan untuk anaknya. (CPK/SKE/H16)
Data nomor 22 menunjukkan ego yang ada dalam tokoh Basau pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Asap-Asap itu Telah Menghilang.

Telihat jika anak Basau sedang menelepon Basau dan memberi tahu jika ia sedang

mengikuti aksi untuk menghentikan pembakaran lahan. Sang anak juga

mengetahui jika ayahnya dulu adalah seorang pendemo dan menceritakan

kegiatan Basau dan teman-temannya dulu. Namun di situ Basau tidak

mempedulikan cerita anaknya tentang dirinya di masa lalu, Basau hanya mencoba

menasehati lewat telepon.

Berdasarkan peristiwa tersebut dapat dilihat bahwa Basau mengalami

salah satu struktur kepribadian yaitu ego. Hal yang dapat Basau lakukan pada saat

iru adalah memberikan pemahaman agar sang anak tidak terlibat dalam aksi-aksi

yang nantinya akan membahayakan sang anak. Ini merupakan sebuah tindakan

seorang ayah kepada anaknya agar anak dan keturunannya tidak merasakan

pengalaman pahit dan trauma seperti yang basau rasakan sampai sekarang.
54

Data 23

Drestarasta mengatup rapat mulutnya, menangisi keseratus


mimpinya yang dipangkas habis oleh orang yang justru dicintainya:
Pandawa. Seorang ayah yang dipaksa menyaksikan kematian anaknya ia
juga tak sempat untuk menguburkan dengan layak. (CPK/SKE/H37)
Data nomor 23 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Drestarasta

pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 berjudul Menyaksikan Sunyi.

Drestarasta memiliki 100 orang anak yang berperang melawan sepupunya sendiri

yakni Pandawa untuk merebut kekuasaan. Namun pada akhirnya Drestarasta harus

menerima kenyataan jika anaknya semuanya telah gugur di tangan keponakannya

sendiri, dan mau tidak mau kenyataan pahit ini harus Drestarasta terima.

Berdasarkan peristiwa tersebut Drestarasta mengalami salah satu struktur

kepribadian yakni ego untuk menerima kenyataan. Ia tidak dapat melakukan apa-

apa ketika mimpinya untuk mendapatkan kembali tahta dihancurkan oleh

keponakannya sendiri, bahkan untuk mengubur mayat anaknya pun ia tidak bisa,

hal yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dan terdiam. Ia tidak bisa melawan

pandawa karena bagaimana pun Drestarasta sudah kalah telak, jikalau ia melawan

itu berarti Drestarasta akan menyusul anak-anaknya yang telah gugur di medan

perang. Satu-satunya cara agar Drestarasta selamat adalah menerima menerima

kenyataan jika Pandawa yang akan menjadi penerus kerajaan Hastinapura.

Data 24

“Kalau boleh saya sarankan, Tuan,” kubuka katalog halaman


depan, “Sebaiknya, Anda membeli pelukan ini.” Kau mengamatinya
dengan seksama, lalu setuju mencobanya. Persis lima menit ebelum
mandor pasar inspeksi, kau resmi melunasi beberapa paket dengan
menambahkan semua dikantongmu yang tersisa. “Terima kasih,” pamitmu
55

sesudah berjanji, “Saya akan kirimkan email testimoni, siapa tahu Anda
perlukan promosi.”
Tujuh puluh hari kemudian kau mengunggah swafoto dengan
wajah semulus bayi dan senyum mengembang lebar di sisi seorang gadis
yang tertawa bahagia ke arah wajahmu. Sebentuk cincin melingkari jari
manisnya dan kedua tangannya melingkari pinggangmu. Yang kujual
waktu itu adalah pelukan universal yang bisa kau aplikasikan kepada
siapa pun tanpa memandang ia istimewa atau bukan.
Data nomor 24 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Dona pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Pasar Pelukan. Terlihat tokoh

utama berusaha memberikan pelukan (semacam hadiah) yang terbaik untuk

pelanggannya. Setelah beberapa waktu memberikan pelayanan akhirnya sang

pembeli memilih salah satu pelukan tersebut. Uang yang semula diberikan kepada

Dona secara cuma-cuma akhirnya digunakan untuk membeli pelukan.

Berdasarkan peristiwa tersebut tokoh Dona mengalami salah satu struktur

kepribadian ego. Ia berusaha meyakinkan pembeli untuk membeli sesuatu yang

nantinya akan diberikan kepada kekasihnya. Ia berusaha melayani laki-laki

tersebut agar uang yang dikasihkan tidak diterima secara cuma-cuma karena Dona

masih berpegang pada aturan paguyuban. Ia diuntungkan dengan pelukan yang

terjual serta pelukan tersebut merupakan pelukan istimewa yang Dona jual untuk

laki-laki yang disukainya.

Data 25

Di tepian jalanan lengang, Janitra terus menyenandungkan


“Let it Be”, terus menerus tanpa putus. Ia berjalan terus tanpa
memperhatikan sekitar. Ada hal penting yang harus ia lakukan:
meninabobokkkan si Kumbang agar ia kembali terlelap. Sambil
tersengal-sengal ia menyandarkan punggungnya ke pohon akasia yang
kekar. Janitra memejamkan mata, lamat-lamat ia mendengar Paul
56

McCartney berbisik lembut ditelinga kirinya : There will be answer, let it


be. (CPK/SKE/H88)
Data nomor 25 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Janitra pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Apa yang Paul McCartney

Bisikkan di Telinga Janitra?. Janitra sudah tidak lagi bisa menahan sesuatu yang

bisa membuat makhluk mengerikan itu muncul. Sesuatu tersebut ialah omelan dan

perlakuan sang suami yang kasar, tangisan anaknya yang semakin menjadi-jadi

hingga suara air mendidih yang tidak lekas dimatikan. Ia lalu pergi tanpa

mempedulikan apa yang sedang terjadi.

Berdasarkan peristiwa tersebut Janitra mengalami struktur kepribadian ego

berupa usaha untuk tidak membiarkan sesuatu hal yang mengerikan terjadi.

Terlihat jika Janitra mencoba berbagai upaya agar makhluk yang selama ini tidur

di dalam tubuhnya tidak terbangun, ia menenangkan dirinya dengan bersandar di

bawah pohon. Ia mencoba menahan untuk memberontak dan memilih untuk pergi

agar tidak ada korban akibat ulahnya. Setelah Janitra berusaha untuk menahan,

makhluk yang selama ini tidur akhirnya bangun juga, Janitra berubah menjadi

pribadi yang berbeda dan berbahaya, namun karena ego Janitra memutuskan

untuk lari ke tempat yang aman, suami dan anaknya tidak mendapat dampak dari

perubahan Janitra tersebut.

Data 26

Aku berlari keluar gedung dan mencari pos keamanan yang ada
diujung kompleks. Aku bertemu dua penjaga dan aku ceritakan semuanya.
Mereka memandang penuh keraguan. Memang cara berteman kami aneh,
kataku berulang-ulang. Namun jangan pikirkan bagian itu. “Ada orang
lain yang harus kita selamatkan!”. Petugas keamanan akhirnya tergerak
57

dan kami menuju apartemen. Namun ternyata apartemen tersebut kosong.


Aku terus meyakinkan jika mungkin hitungan lantainya berbeda, tapi
petugas tersebut tetap menggeleng. (CPK/SKE/H98)
Data nomor 26 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Aku pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Sendiri-Sendiri. Tokoh aku

berusaha meyakinkan petugas karena petugas tidak percaya dan memilih ikut ke

kamar temannya bersama petugas untuk mengetahui keadaan temannya. Namun

ternyata ketika datang kamar tersebut kosong, entah itu adalah pikiran halusinasi

tokoh aku karena stress pandemi atau mungkin itu adalah sosok hantu. Tidak

dijelaskan secara pasti akhir dari cerita tersebut, namun bisa dilihat jika tokoh aku

sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menolong agar temannya selamat.

Berdasarkan peristiwa tersebut, tokoh aku mengalami sego berupa upaya

untuk menolong teman. Walaupun petugas tidak mendengarkan apa yang

dikatakan oleh tokoh aku, ia tetap mencoba meyakinkan semaksimal mungkin dan

mengajak agar petugas mau mengecek kamar temannya. Hal ini ia lakukan demi

menyelematkan temannya karena selama ini hanya temannya tersbut yang mampu

menghiburnya, dengan melihat kondisi temannya itu ia mampu memastikan jika

temannya baik-baik saja dan tokoh aku bisa menghabiskan waktu di apartement

tanpa kesepian.

Data 27

“Saya rasa ia datang, untuk mengingatkan kita zaman gegeran


dulu,” kata Nurdin. “Kamu ini mengada-ada Din.” Sulaiman menatap
dengan mata memerah. Sebenarnya nurdin sudah membuat selamatan
dan acara tahlilan, namun tidak ada yang mendukung aksinya
tersebut. Ia kemudian menyalakan motor dan berteriak “Kepala
Salamah datang!”. (CPK/SKE/H120)
58

Data nomor 27 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Nurdin pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Salamah dan Malam yang

Tak Terlupakan. Nurdin mengalami struktur kepribadian ego berupa usaha untuk

memperbaiki kesalahan. Saat superego Nurdin mengalami rasa bersalah, ego

Nurdin memutuskan untuk membuat sesuatu hal untuk menebus kesalahannnya

dulu. Namun ditengah acara tersebut, ternyata teman-teman Nurdin yang dulu ikut

membantai tidak setuju karena merasa peristiwa itu sudah dikubur dalam-dalam.

Merasa tidak ada yang merespon, kemudian Nurdin berteriak memanggil

nama Salamah agar teman-teman dan warga desa ikut merasa ketakutan. Hal ini

merupakan usaha yang dilakukan Nurdin agar temantean yang dulu ikut

membantai Salamah dan keluarganya bisa memiliki sedikit rasa bersalah dan

melakukan sesuatu hal untuk mengenang Salamah. Usaha itu Nurdin lakukan agar

Salamah tidak mengganggu Nurdin dalam mimpi, dan Nurdin dapat menjalani

hidup tenang tanpa ada rasa bersalah.

Data 28

Nurjawilah menebang lima batang bambu dari rumpun aur di lereng


bukit. Dicacah-cacah menjadi beberapa kepingan rangka kandang
yang sudah lapuk. Sebagai tiang, sebagai balok, dan kasau. Dinding yang
bolong ia tambal dengan beberapa lembar sasak biru kiriman anak buah
Chien Bi dari kampung China. Tampak depan dan belakang kandang
kambing itu membentuk salib merah putih. (CPK/SKE/H127)
Data nomor 28 menunjukkan ego yang terdapat dalam kumpulan cerpen

pilihan Kompas 2020 yang berjudul Kandang Kambing Nurjawilah.Kesabaran

Nurjawilah sudah habis ketika saudaranya menunda permintaan Nurjawilah untuk

merenovasi kandangnya, akhirnya Nurjawilah memutuskan untuk membuat


59

kandangnya sendiri. Hal ini merupakan bentuk ego dari Nurjawilahagar

kandangnya menjadi layak untuk dihuni kambingnya, walaupun karena

perbuatannya tersebut ia di demo oleh warga kampung disekitarnya karena

kandangnya membentuk salib. Orang-orang berfikir Nurjawilah akan

mengkristenkan kambing-kambingnya karena kandang yang membentuk salib.

Namun Nurjawilah menjawab orang-orang dengan perkataan sebagai

berikut “ Kalian tahu? Di Kampung Cina sana, orang-orang mendengar azan

lima kali sehari. Tapi, mereka tak takut cucunya masuk Islam. Paham kalian?”. Ia

tidak peduli dengan perkataan orang-orang karena kandang tersebut adalah hasil

jerih payahnya,ia menjawab jika orang-orang china tidak takut keturunannya

masuk islam ketika mendengar azan. Hal ini merupakan bentuk intoleransi

oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, mendengar hal itu Nurjawilah tak

tinggal diam. Ia memilih untuk menepis pernyataan masyarakat dan meyakinkan

jika toleransi sangat besar. Nurjawilah secara tidak langsung memberi pesan

kepada mereka agar sebagai umat beragama harus saling menghormati dan

menghargai sesama.

Data 29

Akhirnya dia datang untuk mengambil gamis pesanannya dengan pelipis


berleleh peluh seperti biasa. Cincin batu akik di jemarinya bagai manik-
manik di punggung ulat.
“Apa sudah selesai?”
“Kainnya kurang, Jhi!”
“Bagaimana bisa kurang, bukankah 3 meter biasanya masih ada sisa?
Lebarnya kan dobel.”
60

Kuperlihatkan selembar kain yang sudah dipotong dengan bentuk


kain kafan lapis pertama sambil membayangkan seekor ulat
menggeliat kepanasan saat disundut bara ujung rokok
(CPK/SKE/H11).
Data nomor 29 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh aku pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Ulat Daun Emas. Tokoh

aku merupakan seorang penjahit yang sudah biasa menjahitkan gamis untuk H

Sappak, namun karena hutang H Sappak yang belum dibayarkan, tokoh aku

melampiaskan kekesalannya kepada H Sappak dengan membuatkan baju yang

berbentuk kain kafan.

Berdasarkan peristiwa tersbut tokoh aku mengalami struktur kepribadian

ego berupa pelampiasan amarah. Amarah yang sudah tidak bisa ia salurkan lagi

menjadikan tokoh aku tidak bisa fokus untuk bekerja menggarap kain H Sappak.

Secara tidak langsung, perbuatan tokoh aku mengisyaratkan jika H Sappak

mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatan curang bisnis tembakaunya

tersebut.

Data 30

“Kita coba satu restoran lagi ya.” Aku meminta Sekar untuk memilih apa
yang ada di daftar menu. Ia menunjuk malas-malasan dan setelah dua
lagu selesai dimainkan, pesanan pun datang. Ayam panggang dengan
kentang goreng dan saus jamur. Juga untukku, anggur merah yang
disajikan dingin. “Kamu suka sayang?” tanyaku. Ia mengangguk-angguk
setelah mengunyah beberapa suapan. “Aku memang lapar ternyata.”
Kata sekar, “Nah, nanti kamu bisa cerita sama papa, di Slovenia kamu
menyantap makanan seperti yang papa makan di penjara.”
(CPK/SKE/H150)
Data nomor 30 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Sekar pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Sup Jelai. Setelah tokoh
61

sekar mencari keberadaan sup jelai dari satu toko ke toko lain, ia tetap tidak

menemukan makanan yang ia cari. Ia lalu berhenti di salah satu restoran, ibunya

memberikan pilihan makanan, Sekar kemudian memilih makanan secara cuma-

Cuma karena di dalam lubuk hatinya ia masih menginginkan sup jelai.

Terlihat tokoh sekar mengalami struktur kepribadian ego berupa

keputusan untuk memakan ayam dan saus jamur. Ia sudah berusaha untuk mencari

makanan sup jelai, namun usahanya tersebut sepertinya gagal. Sekar yang dari

tadi belum makan akhirnya memilih makanan lain dan ternyata makanan tersebut

sangat disukainya, ia ternyata lapar dan melahap makanan tersebut sampai ia

kenyang. Sekar kemudian sudah tidak mencari sup jelai lagi karena makanan yang

ia makan jauh lebih enak dari sup jelai. Ibunya kemudian memberi tahu sekar

bahwa sekar bisa menceritakan kepada papanya bahwa ia juga memakan makanan

yang sama sepertinya papanya. Peristiwa tersebut juga merupakan sindiran bagi

koruptor tentang pelayanan selama di penjara, walaupun sedang menjalani

hukuman namun para koruptor di Indonesia tak segan mendapat makanan yang

enak dan fasilitas yang nyaman.

4.3 Implikasi Sebagai Bahan Ajar

Kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 ini dapat diimplikasikan dalam dunia

pendidikan khususnya pada pembelajaran sastra. Hasil penelitian struktur

kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dapat

diformulasikan sebagai bahan ajar siswa kelas XI (sebelas) pada K.D 3.9 kelas
62

tentang analisis unsur-unsur pembangun cerita pendek. Penelitian yang membahas

mengenai struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan

Kompas 2020 dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar berupa handout, handout ini

berisi materi ajar sastra di SMA kelas XI.

Salah satu materi yang terdapat pada kompetensi dasar berisi unsur

ekstrinsik dan unsur intrinsik. Salah satu unsur intrinsik pada cerpen yang

dipelajari adalah tokoh dan penokohan, kemudian pada bab tokoh dan penokohan

ini dimasukkan materi struktur kepribadian tokoh utama. Materi mengenai

struktur kepribadian pada tokoh utama dapat bermanfaat bagi siswa agar

mengambil nilai moral yang terkandung, menjauhi hal-hal yang merugikan diri,

serta dapat menjadi pembelajaran untuk memperbaiki kepribadian yang menjadi

bekal ketika terjun di lingkungan masyarakat.Bahan ajar dalam bentuk handout

yang berisi materi mengenai struktur kepribadian tokoh utama menjelaskan

mengenai 1) Kompetensi inti, 2) Kompetensi Dasar dan Indikator, 3) Tujuan

Pembelajaran, 4) Peta Konsep, 5) Materi Ajar, 6) Latihan Soal, 7) Daftar Pustaka.

Handout dalam penelitian ini tertera pada lampiran terakhir.


63

BAB V

FORMULASI BAHAN AJAR SASTRA BERUPA HANDOUT MENGENAI

KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN PILIHAN

KOMPAS 2020

Hasil penelitian analisis struktur kepribadian dalam kumpulan cerpen pilihan

Kompas 2020 dapat dijadikan sebagai bahan ajar apresiasi karya sastra di SMA

mata pelajaran bahasa Indonesia K.D. 3.9 yaitu unsur-unsur pembangun cerita

pendek.

5.1 kompetensi Inti

Kerangka pengembangan kuriklum Bahasa Indonesia kelas XI SMA mengikuti

struktur Kompetensi Inti sebagai berikut:

Tabel 5.1 Kompetensi Dasar

KI1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun dan peduli

sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,

masyarakat, dan lingkungan alam.

KI3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,

detil, dan kompleks.


64

KI4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, solutif, dalam

ranah konkret dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.

5.2 Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang dikembangkan berkaitan dengan analisis struktur

kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 KD 3.9

yaitu unsur-unsur pembangun cerita pendek.

5.3 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dalam bahan ajar pembelajaran apresiasi

karya sastra di SMA terkait analisis sturktur kepribadian tokoh utama dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020, sebagai berikut.

1. Peserta didik memahami pengertian cerpen dan unsur pembangun cerpen.

2. Pesera didik memahami struktur kepribadian menggunakan teori Sigmund

Freud.

3. Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur kepribadian tokoh utama dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dan mempresentasikan hasil kerjanya di

depan kelas.
65

5.4 Tujuan Pembelajaran

Peserta didik melalui pembelajaran ini diharapkan mampu;

1. memahami pengertian cerpen dan unsur pembangun cerpen.

2. memahami struktur kepribadian menggunakan teori Sigmund Freud.

3. mengidentifikasi struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen

pilihan Kompas 2020 dan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

5.5 Materi Pembelajaran

Materi ajar yang terdapat pada handout apresiasi karya sastra di SMA mengenai

struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020

sebagai berikut.

1. Pengertian Cerpen

Apakah kalian pernah mendengar kalimat “cerita yang dapat dibaca dalam sekali

duduk”? Dalam kalimat tersebut merujuk kepada cerita pendek atau cerpen.

Cerpen biasanya bersifat rekayasa atau khayalan. Menurut Sutardi, cerpen

merupakan suatu rangkaian suatu peristiwa yang di dalamnya terdapat konflik

baik dari dalam diri toko maupun antartokoh. Peristiwa dalam cerpen ini berwujud

hubungan antartokoh dan latar yang membentuk satu kesatuan. Cerita pendek

memiliki dua unsur pembangun yaitu sebagai berikut

1) Unsur Intrinsik
66

Unsur intrinsik merupakan unsur yang ada di dalam cerpen itu sendiri. Ibarat

sebuah bangunan, unsur instrinsik merupakan komponen-komponen yang ada di

dalam bangunan tersebut. Unsur intrinsik cerpen meliputi tema, latar, tokoh dan

penokohan, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Diantara beberapa unsur

intrinsik tersebut, unsur yang paling dominan dalam sebuah cerpen adalah tokoh

dan penokohan.

2) Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari luar cerpen dan

berkaitan dengan diri pengarang, unsur tersebut meliputi unsur sosial, unsur

budaya, unsur biografi, dan lain-lain.

2. Tokoh Utama

Salah satu unsur terpenting dalam cerpen adalah tokoh. Tokoh merupakan pelaku

yang ada di dalam sebuah cerita. Kemal (2014:68) mengemukakan bahwa tokoh

diibaratkan manusia dalam kehidupan nyata dan memiliki sifat-sifat tertentu.

Dalam sebuah cerita, tokoh yang menjadi pusat perhatian dan mendominasi dalam

sebuah cerita dinamakan tokoh utama. Hal ini selaras dengan pendapat

Wahyuningtyas dan Santosa (2011:3) menyatakan bahwa tokoh utama merupakan

tokoh yang paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun yang

dikenai kejadian.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwasanya tokoh utama

merupakan pelaku dalam cerita yang mendominasi dan mempengaruhi jalan cerita
67

secara langsung. Dalam hal ini, siapapun yang memiliki peran penting dalam alur

cerita dapat dikategorikan sebagai tokoh utama.

3. Struktur Kepribadian dalam Tokoh

Tokoh-tokoh dalam cerita tersebut merupakan imajinasi pengarang dalam

mencurahkan keadaan jiwanya. Itulah mengapa ketika pembaca membaca sebuah

karya sastra ada perasaan yang mungkin pernah dialami oleh pembaca.

Menurut Freud (dalam Minderop, 2013: 21) mengemukakan bahwa teori

struktur kepribadian ini dibagi menjadi tiga diantaranya:

1. Struktur Kepribadian

Menurut Sigmund Freud terdapat tiga sistem kepribadian dalam diri

manusia diantaranya id, ego, dan superego. Sistem ini merupakan

perkembangan kepribadian dalam diri manusia. Adapun penjelasan terkait

dengan sistem ini adalah sebagai berikut:

a) Id

Id merupakan sistem kepribadian yang telah ada sejak lahir. Id

tidak memandang salah atau benarnya pemikiran terhadap sesuatu

perbuatan. Jadi dalam hal ini id lebih bersifat subjektif. Tujuan dari id

adalah untuk memberikan kesenangan kepada seseorang dan juga

menghindari suatu konflik. Freud mengibaratkan id sebagai ratu atau raja.

Id dapat bersifat absolut, dimanja, dan segala keinginan harus terpenuhi.

Id merupakan naluri manusia yang menekan agar manusia dapat

memenuhi kebutuhan dasar misalnya makan, minum, dan menolak rasa


68

sakit. Cara kerja id hampir sama dengan prinsip kesenangan yakni selalu

mencari kenikmatan dan menghindari ketidaknyamanan. Dalam hal ini

dapat dibayangkan betapa mengerikan jika yang ada di dalam diri kita

hanyalah id semata. Ketika id tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa tidak

nyaman, sedih, bahkan marah. Prinsip kesenangan dapat dilakukan dengan

dua cara, sebagai berikut.

a. Tindak refleks

Tindak refleks adalah tindakan yang sudah ada semenjak manusia

lahir. Tindak ini bertujuan agar stimulus bisa tercapai. Contoh dari

tindakan ini misalnya menggaruk kulit yang gatal.

b. Proses primer

Proses primer dimulai dari kebutuhan seseorang yang menjadi

keinginan. Hal tersebut menimbulkan reaksi dengan berimajinasi

terlebih dahulu. Misalnya ketika seseorang haus akan membayangkan

minuman terlebih dahulu dan sesegera mungkin minum agar rasa

hausnya hilang.

Pada intinya id di dalam diri seseorang ingin segera diwujudkan.

Seseorang yang ingin memenuhi keinginan dapat membentuk struktur

ego.

b) Ego

Ego merupakan rencana tindakan yang sebelumnya telah

dipikirkan melalui akal. Tujuan dari ego adalah untuk mengontrol suatu
69

tindakan dan juga membuat suatu keputusan. Ego mempertimbangkan

apakah seseorang dapat memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan

bagi diri sendiri. Misalnya, ketika seseorang ingin makan maka tindakan

untuk melakukan aktivitas makan merupakan tugas ego. Maka dari itu ego

bisa dibilang sebagai perdana mentri yang bertugas untuk menjalankan

suatu pekerjaan.

Ego sebagai penggerak dapat dibagi menjadi dua. Pertama, ego

dapat memilih stimulus mana yang dapat direspon terlebih dahulu. Kedua,

menentukan menunda stimulus dan menghilangkan perasaan tegang dari id

jika keinginan tersebut tidak dapat terpenuhi. Id dan ego tidak mengenal

baik dan buruk atau benar dan salah maka dari itu kehadiran superego

mampu menyeimbangkan kedua struktur kepribadian tersebut.

c) Superego

Superego merupakan sistem kepribadian yang berkaitan dengan

moralitas kepribadian. Superego sama halnya dengan hati nurani manusia

yang mengenali nilai baik dan buruk. Misalnya ketika seseorang berniat

untuk mencuri karena terdesak masalah ekonomi, superego dalam diri

seseorang akan mengatakan bahwa tindakan mencuri adalah hal yang tidak

baik. Niat yang semula ingin mencuri dapat terganti menjadi keinginan

untuk bekerja karena itu lebih bermoral dan tidak melanggar nilai.

Freud menjelaskan bahwa superego memiliki dua sisi. Pertama

adalah ego ideal, ego ideal berasal dari contoh positif dan pujian. Misalnya
70

ketika seseorang berhasil melakukan sesuatu yang positif, ego ideal akan

memberi rasa bangga atas pencapaian yang dilakukan. Kedua adalah

nurani, nurani berfungsi sebagai hakim bagi diri sendiri. Jika seseorang

melakukan suatu kesalahan, maka nurani akan memberi sinyal rasa

bersalah kepada seseorang tersebut.

4. Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Pilihan

Kompas 2020.

1) Id

Peristiwa id yang dialami tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas

2020 dapat berupa keinginan dari dalam diri tokoh. Berikut merupakan data

mengenai kepribadian tokoh utama dalam perspektif id.

Data 1

Hanya saja, di momen-momen tertentu, misalnya ketika ia menganggap


kunang-kunang di tepi hutan serupa dengan lampu-lampu di jalan raya
yang dulu akrab dengannya, Basau tidak bisa ingat dengan kehidupan
lama. Tentu selama bertahun-tahun itu ada keinginan Basau untuk
kembali ke kota asalnya. (CPK/SKI/H13)
Data nomor 1 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh Basau pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Asap-asap Itu Telah

Menghilang. Tokoh utama dalam cerpen ini bernama Basau, ia merupakan

mahasiswa yang dulunya adalah seorang aktivis. Beberapa tahun lalu ia

melakukan aksi bersama teman-temannya untuk memperjuangkan nasib bangsa,


71

namun aksi tersebut berujung ricuh dan mengharuskan Basau untuk

mengasingkan diri demi keselamatannya.

Berdasarkan peristiwa tersebut, id pada tokoh Basau menginginkan untuk

kembali ke kota asal. Setelah bertahun-tahun mengasingkan diri, tentu ada rasa

untuk kembali pulang, ia menginginkan suasana kota tempat tinggalnya dulu,

keluarga yang ia tinggalkan, dan bertemu dengan teman-teman seperjuangannya.

Ia ingin mendapatkan kembali kesenangan-kesenangan di ibu kota sebelum ia

pindah di tempat pengasingan.

Data 2

“Adakah Pandawa dan Kurawa di dekat tubuh yang terbaring di ranjang


anak panah itu?”
“Tentu, kelima putra Pandu dan sebagian besar anak-anakmu takzim di
dekat Bisma.” Ucap Sanjaya
“Aku harus ke sana Sanjaya, antarkan aku ke tengah Kurusetra”
“Uwa, tapi..” Sanjaya tak mampu mencega keinginan Drestarasta. Ia
tuntun orang tua itu menaiki kereta perang lalu melarikan ke tengah
gelanggang. (CPK/SKI/H33)
Data nomor 2 menunjukkan id yang ada dalam tokoh Drestarasta dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas berjudul Menyaksikan Sunyi. Tokoh utama

dalam cerpen ini bernama Drestarasta, ia adalah seorang raja Hastinapura yang

dilahirkan buta. Ketika anak-anaknya sudah beranjak dewasa, hal buruk

menimpanya. Ia harus menyaksikan peperangan antara anaknya dan

keponakannya sendiri demi memperebutkan wilayah kekuasaan.


72

Berdasarkan peristiwa tersebut, id pada tokoh Drestarasta adalah

keinginan untuk mengunjungi wilayah peperangan. Ia ingin menyaksikan kakek

Bisma yang sedang sekarat di atas anak panah, ia sudah tidak mempertimbangkan

pendapat adiknya dan bahaya yang ada di medan perang, yang terpenting adalah

ia memprioritaskan keinginannya untuk mengunjungi Kurusetra apapun yang

terjadi.

2) Superego

Data 3

Beberapa tahun setelahnya, Basau tinggal di sebuah tempat


persembunyian. Di sebuah desa yang benar-benar jauh dari hiruk pikuk
kota dan menjadi bagian dari warga transmigran. Dalam masa-masa sulit
seringkali Basau menyesali diri. Menganggap bahwa kata-kata
ayahnya dulu benar. Tapi darah muda mengguyur dengan amarah,
membalas dengan berkata bahwa ayah terlalu naif, pengecut, dan
tidak mau peduli dengan nasib bangsanya. (CPK/SKS/H12)
Data nomor 3 menunjukkan superego dalam tokoh Basau pada kumpulan

cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Asap-Asap itu Telah Menghilang.

Terlihat bahwa setelah kejadian aksi yang berakhir kericuhan beberapa tahun yang

lalu, Basau kemudian memilih untuk menghindar dan bermukim di desa yang jauh

dari kota. Ia bersembunyi karena memiliki trauma di masa lalu melalui aksi untuk

menghentikan pabrik yang mengganggu aktivtas warga di sekitar.

Berdasarkan peristiwa tersebut superego Basau berupa penyesalan. Ia

menyesal karena dulu tidak mendengar apa yang dikatakan ayahnya untuk tidak

mengikuti demo-demo dan aksi mahasiswa, dulu ia berfikir bahwa ayahnya apatis

terhadap nasib bangsa. Padahal jika ia mengikuti apa yang dikatakan ayahnya ia
73

tidak akan mengalami masa sulit di tanah pengasingan dan dapat menjalani hidup

yang tenang. Ia sadar apa yang selama ini ia lakukan adalah hal yang keliru.

Namun ibarat nasi yang sudah menjadi bubur, semuanya telah berlalu yang bisa ia

lakukan untuk saat ini adalah mencoba berfikir lebih matang lagi sebelum

melakukan sesuatu.

Data 4

Kemudian masalah tahta itu, dia pun memilih diam ketika para tetua
Hastina mengharuskan Pandu, anak kedua yang berhak menduduki takhta.
Tentu ada rasa sunyi yang menyakitkan di antara hiruk pikuk, dan
gelak tawa kegembiraan waktu itu, di telinga Dretarasta. Dia
merasakan genggaman Gendari istrinya. Di redamnya emosi saat itu,
dan ia hanya bisa tesenyum. (CPK/SKS/H32)
Data nomor 4 menunjukkan superego dalam tokoh Drestarasta yang

terdapat kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 berjudul Menyaksikan Sunyi.

Terlihat tokoh sedang menyaksikan pengangkatan adiknya sebagai raja

Hastinapura, seharusnya yang diangkat sebagai raja adalah dirinya. Namun karena

ada keterbatasan fisik, maka sang raja digantikan oleh adiknya. Ada rasa marah di

dalam diri Drestarasta, namun ia tetap datang dan mengikuti acara dengan baik.

Berdasarkan peristiwa tersebut Drestarasta mengalami salah satu struktur

kepribadian superego berupa pengaturan emosional. Ia bisa saja marah dengan

semua orang karena dianggap tidak adil, namun ini semua diredam karena tidak

etis jika seorang bangsawan harus bersikap kurang baik di depan khalayak. Ia bisa

mengendalikan emosi dengan tetap bersikap baik dan tersenyum walaupun

ketidakadilan ia rasakan.
74

3) Ego

Data 5

Basau hanya bisa menjawabnya dengan terbatuk, batuknya menjadi lebih


keras ketika sang anak melanjutkan “Teman ayah, ia juga lari sebagai
buronan dan tidak diculik oleh aparat seperti kabar yang beredar. Anaknya
sekarang menjadi temanku. Kami sama-sama sering maju aksi. Seperti
kalian di masa muda”. Di saat itu, ketimbang penasaran dengan nasib
temannya, Basau memutuskan untuk menceramahi anaknya.
Mengatakan bahwa ia harus menghindari kesalahan-kesalahan di
masa muda. Tapi ia tahu, hal itu hanya akan di sangkal oleh anaknya.
Seperti ia dulu menyangkal ayahnya. Namun hanya ini yang bisa
Basau lakukan untuk anaknya. (CPK/SKE/H16)
Data nomor 5 menunjukkan ego yang ada dalam tokoh Basau pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Asap-Asap itu Telah Menghilang.

Telihat jika anak Basau sedang menelepon Basau dan memberi tahu jika ia sedang

mengikuti aksi untuk menghentikan pembakaran lahan. Sang anak juga

mengetahui jika ayahnya dulu adalah seorang pendemo dan menceritakan

kegiatan Basau dan teman-temannya dulu. Namun di situ Basau tidak

mempedulikan cerita anaknya tentang dirinya di masa lalu, Basau hanya mencoba

menasehati lewat telepon.

Berdasarkan peristiwa tersebut dapat dilihat bahwa Basau mengalami

salah satu struktur kepribadian yaitu ego. Hal yang dapat Basau lakukan pada saat

iru adalah memberikan pemahaman agar sang anak tidak terlibat dalam aksi-aksi

yang nantinya akan membahayakan sang anak. Ini merupakan sebuah tindakan

seorang ayah kepada anaknya agar anak dan keturunannya tidak merasakan

pengalaman pahit dan trauma seperti yang basau rasakan sampai sekarang.
75

Data 6

Drestarasta mengatup rapat mulutnya, menangisi keseratus mimpinya


yang dipangkas habis oleh orang yang justru dicintainya: Pandawa.
Seorang ayah yang dipaksa menyaksikan kematian anaknya ia juga tak
sempat untuk menguburkan dengan layak. (CPK/SKE/H37)
Data nomor 6 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh Drestarasta

pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 berjudul Menyaksikan Sunyi.

Drestarasta memiliki 100 orang anak yang berperang melawan sepupunya sendiri

yakni Pandawa untuk merebut kekuasaan. Namun pada akhirnya Drestarasta harus

menerima kenyataan jika anaknya semuanya telah gugur di tangan keponakannya

sendiri, dan mau tidak mau kenyataan pahit ini harus Drestarasta terima.

Berdasarkan peristiwa tersebut Drestarasta mengalami salah satu struktur

kepribadian yakni ego untuk menerima kenyataan. Ia tidak dapat melakukan apa-

apa ketika mimpinya untuk mendapatkan kembali tahta dihancurkan oleh

keponakannya sendiri, bahkan untuk mengubur mayat anaknya pun ia tidak bisa,

hal yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dan terdiam. Ia tidak bisa melawan

pandawa karena bagaimana pun Drestarasta sudah kalah telak, jikalau ia melawan

itu berarti Drestarasta akan menyusul anak-anaknya yang telah gugur di medan

perang. Satu-satunya cara agar Drestarasta selamat adalah menerima menerima

kenyataan jika Pandawa yang akan menjadi penerus kerajaan Hastinapura.


76

5.6 Evaluasi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (hlm. 4) dikutip dari Nurgiyantoro (2016: 6) menjelaskan

bahwa evaluasi merupakan suatu proses mendapatkan dan menganalisis informasi

untuk mengetahui pencapaian belajar siswa selama proses pembelajaran. Dalam

hal ini, informasi dapat berupa hasil penugasan, skor nilai, dan hasil pengamatan

selama proses pembelajaran.

5.7 Soal Latihan Individu

Dalam penilaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu kognitif (pengetahuan),

psikomotorik (keterampilan), afektif (sikap). Berikut merupakan soal latihan

individu yang meliputi penilaian kognitif dan psikomotorik.

Bacalah cerpen dalam kumpulan cerpen pilihan kompas 2020 dan jawablah

pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang kalian ketahui tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen?

2. Apa yang kalian ketahui tentang tokoh utama dalam cerpen? Jelaskan

menggunakan bahasamu sendiri!

3. Jelaskan struktur kepribadian berdasarkan teori Sigmund Freud beserta ciri-

cirinya!

4. Bacalah cerpen yang berjudul Pernahkah Kalian Menjelma Jadi Ikan,

kemudian temukan struktur kepribadian tokoh utamanya!

5. Analisislah struktur kepribadian yang sudah kamu temukan di dalam cerpen

Pernahkah Kalian Menjelma Jadi Ikan berdasarkan teori Sigmund Freud!


77

5.8 Soal Latihan Kelompok!

Petunjuk dalam mengerjaan soal!

1. Bentuklah kelompok satu kelas menjadi 5 kelompok!

2. Bacalah cerpen sesuai dengan undian yang sudah di bagikan oleh guru (satu

undian 2 cerpen) !

3. Carilah data dan analisislah struktur kepribadian tokoh utamanya sesuai dengan

cerita yang diperoleh masing-masing kelompok!

4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan!

5.9 Penilaian

Dalam pelajaran bahasa Indonesia penilaian digunakan untuk mengukur sejauh

mana peserta didik mencapai kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan berbahasanya. Penilaian yang diberikan guru dapat berupa simbol,

angka, dan huruf. Penilaian ini digunakan untuk menentukan keberhasilan peserta

didik dan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Tabel 5.2 Rubrik Penilaian Individu

No Kategori Skor
Soal

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian unsur intrinsik 3


dan ekstrinsik dengan baik dan benar.
1
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian unsur intrinsik 2
dan ekstrinsik namun kurang tepat.

Peserta didik belum mampu menjelaskan pengertian unsur 1


78

intrinsik dan ekstrinsik.

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tokoh utama 3


dengan tepat.
2
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tokoh utama 2
namun kurang tepat.

Peserta didik belum mampu menjelaskan pengertian tokoh 1


utama.

Peserta didik mampu menjelaskan struktur kepribadian 3


berdasarkan teori Sigmund Freud beserta ciri-cirinya dengan
3 tepat.

Peserta didik mampu menjelaskan struktur kepribadian 2


berdasarkan teori Sigmund Freud beserta ciri-cirinya namun
kurang tepat.

Peserta didik belum mampu menjelaskan struktur kepribadian 1


berdasarkan teori Sigmund Freud beserta ciri-cirinya.

Peserta didik mampu menemukan struktur kepribadian tokoh 3


utama dalam cerpen Pernahkah Kalian Menjelma Jadi Ikan
4 dengan tepat.

Peserta didik mampu menemukan struktur kepribadian tokoh 2


utama dalam cerpen Pernahkah Kalian Menjelma Jadi Ikan
namun kurang tepat.

Peserta didik belum mampu menemukan struktur kepribadian 1


tokoh utama dalam cerpen Pernahkah Kalian Menjelma Jadi
Ikan.

Peserta didik mampu menganalisis struktur kepribadian yang 3


ditemukan dalam cerpen Pernahkah Kalian Menjelma Jadi
5 Ikan dengan tepat.

Peserta didik mampu menganalisis struktur kepribadian yang 2


ditemukan dalam cerpen Pernahkah Kalian Menjelma Jadi
Ikan dengan namun kurang tepat.

Peserta didik belum mampu menganalisis struktur kepribadian 1


yang ditemukan dalam cerpen Pernahkah Kalian Menjelma
Jadi Ikan.
79

Keterangan Penilaian:

Skor Maksimal = 20

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Tabel 5.3 Rubrik Penilaian Kelompok

No Kategori Skor
Soal

Kelompok mampu menunjukkan contoh data yang tepat sesuai 25


dengan teori struktur kepribadian yang dikemukakan oleh
1 Sigmund Freud.

Kelompok sudah cukup mampu menunjukkan contoh data 15


sesuai dengan teori struktur kepribadian yang dikemukakan
oleh Sigmund Freud..

Kelompok belummampu menunjukkan contoh data sesuai 10


dengan teori struktur kepribadian yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud..

Kelompok mampu menganalisis data dengan benar dan jelas 25


sesuai dengan teori struktur kepribadian Sigmund Freud.
2
Kelompok mampu menganalisis data sesuai dengan teori 15
struktur kepribadian Sigmund Freud namun masih kurang
jelas.

Kelompok belum mampu menganalisis data sesuai dengan 10


teori struktur kepribadian Sigmund Freud.

Kelompok mampu mempresentasikan hasil diskusinya dengan 25


tepat dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3
Kelompok mampu mempresentasikan hasil diskusinya dengan 15
tepat namun bahasa yang yang digunakan belum benar.

Kelompok cukup mampu dalam mempresentasikan hasil 10


diskusinya dan bahasa yang yang digunakan belum benar
80

Keterangan Penilaian:

Skor Maksimal = 100

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Tabel 5.4 Lembar Penilaian Sikap Siswa

No Nama Nilai Sikap Jumlah


Siswa Nilai
Disiplin Komunikasi Tanggung
Jawab

Tabel 5.5 Penilaian Sikap Disiplin

Angka Indikator

4 Peserta didik mampu mengikuti aturan dengan baik dan


tidak menimbulkan kegaduhan serta berani menasihati
teman yang tidak disiplin.

3 Peserta didik mampu mengikuti aturan sekolah dengan


baik dan tidak menimbulkan kegaduhan.

2 Peserta didik tidak menimbulkan kegaduhan.

1 Peserta didik melanggar aturan sekolah dan sering


melakukan kegaduhan.
81

Tabel 5.6 Rubrik Penilaian Sikap Komunikatif

Angka Indikator

4 Peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik antar


individu maupun kelompok.

3 Peserta didik mampu menghormati dan mengapresiasi


setiap pendapat di dalam kelas.

2 Peserta didik mampu berbaur dengan teman.

1 Peserta didik acuh dengan teman dan tidak mau berbaur


dengan teman.

Tabel 5.7 Rubrik Penilaian Sikap Tanggung Jawab

Angka Indikator

4 Peserta didik mampu bertindak sesuai dengan moral dan


mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya.

3 Peserta didik mampu bertindak sesuai moral dan


melaksanakan tanggung jawab di kelas.

2 Peserta didik hanya melaksanakan tanggung jawab ketika


disuruh.

1 Peserta didik tidak berpartisipasi dalam setiap kegiatan di


kelas.

Keterangan Penilaian:

Skor Maksimal = 12

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal
82

Tabel 5.8 Penilaian Psikomotorik

Nomor Indikator Skor

1 Peserta didik mampu mengerjakan tugas dengan rapi di 0-30


buku tugas dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

2 Peserta didik mampumempresentasikan hasil diskusi 0-35


kelompok dengan sistematis, lancar, dan jelas.

3 Peserta didik kritis selama presentasi kelompok lain 0-35


berlangsung.

Keterangan :

Nilai : Total seluruh skor

Tabel 5.9 Skor Penilaian Psikomotorik

Skor Keterangan

80-100 Sangat Baik

60-79 Baik

40-59 Cukup Baik

20-39 Cukup

0-19 Kurang

Perhitungan total skor

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal
83

Tabel 5.10 Pedoman Keberhasilan Proses Pembelajaran

Pencapaian Kualifikasi Tingkat Keberhasilan


Nilai
Simbol Skor

90-100 A 4 Sangat Baik Berhasil

76-89 B 3 Baik Berhasil

63-75 C 2 Cukup Tidak Berhasil

<75 D 1 Kurang Tidak Berhasil


84

BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Penelitian mengenai struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen

pilian Kompas 2020 dan implikasinya dalam pembelajaran apresiasi karya sastra

di SMA dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil analisis struktur kepribadian

tokoh utama berdasarkan teori Sigmund Freud memiliki tiga struktur kepribadian

yakni id, superego, dan ego. Id berupa keinginan atau hasrat tokoh untuk memiliki

atau mendapatkan sesuatu, superego berupa pertimbangan baik dan buruk, dan

ego yakni tindakan atau aksi tokoh namun mempertimbangkan untung dan rugi.

Hasil penelitian struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen

pilihan Kompas 2020 diimplementasikan sebagai bahan ajar berupa handout.

Bahan ajat tersebut digunakan dalam pembelajaran apresiasi karya sastra di SMA

kelas XI yang disesuaikan dengan K.D 3.9 yaitu unsur-unsur pembangun cerpen.

Handout yang disusun peneliti berisi materi terkait dengan unsur intrinsik, unsur

ekstrinsik, tokoh utama, dan struktur kepribadian dalam tokoh utama. Handout

tersebut juga berisi penugasan baik individu maupun kelompok guna mengukur

pemahaman dan pengetahuan peserta didik terkait dengan materi yang

disesuaikan dengan kompetensi dasar.


85

6.2 Saran

Penelitian mengenai struktur kepribadian tokoh utama dalam cerpen ini dapat

menjadi dijadikan pembelajaran khususnya bagi

1. Bagi siswa adanya hasil penelitian ini diharapkan membantu siswa dalam

memahami karya sastra khususnya K.D 3.9 yaitu unsur-unsur pembangun cerpen.

2. Bagi guru adanya temuan penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai

bahan ajar sastra di kelas IX SMA sesuai KD 3.9. yaitu unsur-unsur pembangun

cerpen.

3. Bagi penelitian selanjutnya yang membahas penokohan dalam karya sastra

diharapkan dapat menemukan kemajuan yang lebih besar dalam dunia sastra.
86

DAFTAR PUSTAKA

Ajidarma, Seno Gumira, dkk .(2021).Cerpen Pilihan Kompas 2020 Macan.


Penerbit Buku Kompas.

Aminuddin. (2004). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Faruk, Aldi. (2022). Kerusakan Sungai dalam Tiga Cerpen Kompas dan
Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMP. Skripsi. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Haryanto, H. (2022). Nilai-Nilai Sosial dalam Cerpen Pilihan Kompas 2020


Macan. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 4567-4583.

Haslinda. (2019). Kajian Apresiasi Prosa Fiksi. Makassar: LPP Unismuh


Makassar.

Irawati. (2022). Kajian Psikologi Tokoh Utama Kumpulan Cerpen Sepasang


Pengantin Tak Berhias Karya Ernawati Rasyid. Skripsi. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Kemal, Isthifa. (2014). Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Hikayat Muda Balia
Karya Teuku Abdullah dan M. Nasir. Vol.2.No..

Khakim, L., Wardani, N.E., & Suryanto. E. (2022). Konflik Batin pada Kumpulan
Cerpen Pilihan Kompas 2017: Kasur Tanah dan Relevansinya sebagai
Bahan Ajar Apresiasi Sastra Indonesia di SMA. Pena: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra, 12(2).

Litauer, Florence. (1996). Personality Plus (Kepribadian Plus). Jakarta Barat:


Binarupa Aksara.
87

Minderop, Albertine. (2013). Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan
Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Mulyana. (2018). Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD.


http://ainamulyana.blogspot.com. Diakses tanggal 18 Januari 2022.

Putri, Ni Putu Y. U. (2016). Analisis Psikologi Sastra Novel Gelombang Laut


Jawa karya Anta Samsara. E-Journal Humanis: Fakultas Sastra dan Budaya
Unud, 15 (2), 180-186.

Ratna, Nyoman Kutha. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penulisan Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Setyorini, R. (2017). Analisis Kepribadian Tokoh Marni Kajian Psikologi


Sigmund Freud dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari. Kajian Linguistik
dan Sastra, 2(1), 12-24.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:


CV Alfabeta.

Sumardjo, Jakob dan Saini. (1997). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT


Gramedia.

Utomo, A.L., & Sumartini, S. (2019). Konflik Tokoh Utama dalam Novel Re:
Karya Maman Suherman: Kajian Psikologi Sastra. Jurnal Sastra Indonesia,
8(1), 40-46.

Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru Santosa. (2011). Kepribadian Tokoh Utama
“Ketika Cinta Bertasbih” Episode 1 Karya Habiburrahman El Shirazy
Berdasarkan Teori Golden Allport. Vol.12 No.2. Jurnal Artikulasi
88

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabulasi Data Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam


Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2020.

Berikut adalah data klasifikasi data dari tiga struktur kepribadian yang penulis
kumpulkan.
Struktur
No Kutipan Kepribadian Kode
1 Harusnya Bella bahagia, karena Id CPK/SKI/H2
menjadi ikan adalah harapannya.
Tapi, dalam kehidupan
sebelumnya sebagai manusia,
Bella ingin jadi buterfly fish,
bukan blue devil. Butterfly fish
adalah jenis ikan yang cantik,
bertubuh tipis dengan motif sisik
bergaris lurik-lurik, melengkung,
naik dari perut, melebar terus ke
punggung, sehingga tampak seperti
sayap kupu-kupu. Sedangkan Blue
devil, sosok Bella kini, adalah jenis
ikan berwarna biru gelap dengan
motif sisik bertotol-totol,pendek
gemuk, sirip dan ekor terjulur berat,
melambai lamban, tak ubahnya
tangan-tangan dan kaki-kaki yang
malas. Hal ini yang mengecewakan
Bella.

2 Hanya saja, di momen-momen Id CPK/SKI/H13


tertentu, misalnya ketika ia
menganggap kunang-kunang di tepi
hutan serupa dengan lampu-lampu
di jalan raya yang dulu akrab
dengannya, Basau tidak bisa ingat
dengan kehidupan lama. Tentu
selama bertahun-tahun itu ada
keinginan Basau untuk kembali
ke kota asalnya.

3 “Adakah Pandawa dan Kurawa di Id CPK/SKI/H33


dekat tubuh yang terbaring di
ranjang anak panah itu?”
89

“Tentu, kelima putra Pandu dan


sebagian besar anak-anakmu
takzim di dekat Bisma.” Ucap
Sanjaya
“Aku harus ke sana Sanjaya,
antarkan aku ke tengah
Kurusetra”
“Uwa, tapi..” Sanjaya tak mampu
mencega keinginan Drestarasta. Ia
tuntun orang tua itu menaiki kereta
perang lalu melarikan ke tengah
gelanggang. (CPK/SKI/H33)

4 Aku sungguh ingin mencium Id CPK/SKI/H59


bibirmu yang tipis dan beku itu.
Sekilas saja, seandainya
mungkin. Kuusahakan lekas tapi
tak terburu-buru. Kalau nanti batu
di dadamu mencair dan mengalir
lewat sudut-sudut mata, aku akan
menghapusnya, lalu duduk dekatmu
saja. Berjaga-jaga saja, sewaktu-
waktu kau terjatuh atau pingsan dan
perlu pelukan cuma-cuma.

5 Tik! Tik! Tik! Id CPK/SKI/H82


Ia menyukai bunyi ritmis kala
sunyi mengepung seperti ini,
laiknya rintik air keran, laiknya
ketukan pisau di telenan, laiknya
senandung lirihnya saat
sendirian. Ia bayangkan Paul
McCartney meretas ke dalam
kepalanya dan memberi aba-aba:
Mulailah bernyanyi, Janitra. Dan ia
mulai menggumamkan “Let It Be”

6 Satu bulan ini, aku hanya makan Id CPK/SKI/H91


apa pun yang sudah aku timbun di
kamar: nasi, telur, mi instan,
sarden, biskuit, dan sereal. Lagi
pula, tak ada lagi keinginan yang
macam-macam. Aku hanya ingin
kopi, delapan hingga sepuluh
gelas sehari. Lalu aku akan
berbaring di tempat tidur, lalu
90

pindah ke sofa, lalu duduk di meja


kerja.

7 Pagi ini menjelang subuh, Nurdin Id CPK/SKI/H111


terbangun dengan napas terengah-
engah. Keringat dingin mengucur.
Nurdin merasa ketakutan hingga
mengucap zikir berkali-kali
mukanya pucat. Ia menginginkan
segelas teh hangat kepada
istrinya. Setelah kucuran keringat
mereda, barulah istrinya bertanya.
Nurdin menjawab dengan sepatah
kata “Salamah”.

8 Nurjawilah kesal. Satu-satunya Id CPK/SKI/125


saudara yang tersisa kadang terasa
sebagai musuh dalam selimut.
Nurjawilah merasa jika diruntut,
perceraiannya dengan suaminya tak
mungkin lepas dari andil si Khatib
Gembrot. Rasa kekesalannya
bertambah ketika Khatib
Gembrot selalu memberikan
alasan ketika Nurjawilah
meminta untuk dibuatkan
kandang yang layak untuk
kambing-kambingnya.
9 “Berapa uangmu yang belum di Id CPK/SKI/H136
bayar?”
“Entahlah aku sudah lupa, uang
di H Sappak itu rencananya
untuk membelikan sepeda motor
anakku. Teringat di benakku
selama ini menanam dan merawat
pohon tembakau, kala menyunggi
sekarung pupuk kandang. Tak
peduli kulit kering menghitam
akibat matahari bengis
memanggang.”

10 Buyarlah niatku menjauhkan Sekar Id CPK/SKI/H147


dari urusan penjara. Kini ia justru
didekatkan dengan gambaran
tentang apa yang dialami papanya
mesti tur ini sudah membawa kita
91

ke kisah lain. “Tapi, apa berarti


makanan papa juga engga enak,
seperti tahanan yang tadi itu?”.
Sekar terdiam sejenak, ia kemudian
melontarkan keinginannya kepada
mamanya, “Aku mau coba sup
Jelai. Besok kalau papa sudah di
rumah aku mau cerita pernah
mencicipi makanan penjara di
Slovenia.”
11 Hal lain yang juga tak sesuai Superego CPK/SKS/H2
dengan harapan, bahkan ini
sangat mengecewakan Bella,
Papa ternyata berbohong. Bella
ingat bagaimana saat sebelumnya
sebagai manusia ia dan Papa berdiri
di depan akuarium ini. Jongkok,
menyamakan tinggi tubuhnya
dengan Bella, Papa mengarahkan
jarinya ke sesosok ikan yang
hampir tak terihat karena corak dan
warna tubuhnya yang mirip dengan
koral. “Namanya false pipe fish,”
ujar Papa, “Atau nama latinnya
Solenostornus paradoxus, ikan
favorit Papa.”

12 Beberapa tahun setelahnya, Basau Superego CPK/SKS/H12


tinggal di sebuah tempat
persembunyian. Di sebuah desa
yang benar-benar jauh dari hiruk
pikuk kota dan menjadi bagian dari
warga transmigran. Dalam masa-
masa sulit seringkali Basau
menyesali diri. Menganggap
bahwa kata-kata ayahnya dulu
benar. Tapi darah muda
mengguyur dengan amarah,
membalas dengan berkata bahwa
ayah terlalu naif, pengecut, dan
tidak mau peduli dengan nasib
bangsanya.
13 Kemudian masalah tahta itu, dia Superego CPK/SKS/H32
pun memilih diam ketika para tetua
Hastina mengharuskan Pandu, anak
kedua yang berhak menduduki
92

takhta. Tentu ada rasa sunyi yang


menyakitkan di antara hiruk
pikuk, dan gelak tawa
kegembiraan waktu itu, di telinga
Dretarasta. Dia merasakan
genggaman Gendari istrinya. Di
redamnya emosi saat itu, dan ia
hanya bisa tesenyum.
14 “Baiklah tapi jangan dulu pergi. Supergo CPK/SKS/H64
Kami para pedagang tidak boleh
menerima pembayaran tanpa
pembelian”, kata Dona. “Anggap
saja itu ongkos untuk mencoba”
ujar pembeli. Lanjut Dona
menjawab “ Jangan, Tuan. Itu cuci
uang namanya.”
15 Sebuah tamparan melayang ke Superego CPK/SKS/H84
pipinya. Telinganya berdenging,
dan pipinya terasa dirambati listrik
tegangan rendah. Janitra memilih
mundur dan menyisip di dapur.
Ia butuh merawat kesunyian.
Ada sesuatu yang mengibaskan
ekornya. Janitra harus menjaga
agar sesuatu yang mengerikan,
bertubuh setengah kucing
setengah manusia, berbulu lebat,
bermata api, yang bangkit jika
kesunyian hilang. Janitra
kemudian menyebutnya si
Kumbang.
16 Aku keluar kamar dengan terburu- Superego CPK/SKS/H97
buru. Aku harus mencari tahu apa
yang terjadi pada teman beruku itu.
Bisa jadi ia sakit, dan butuh
bantuan. Barangkali hanya aku
yang bisa menolongnya.
17 Nurdin kerap dihantam gelisah. Superego CPK/SKS/H119
Ingatan akan 55 tahun yang lalu
kemudian kembali mengusik.
Nurdin mengikuti berita tentang
simposium 1965 yang konon
berniat menyelesaikan kasus yang
merenggut banyak jiwa. Nurdin
bergidik membayangkan wajah
Salamah dan ayahnya yang
93

sempoyongan menuju tempat


pembantaian. Rasa bersalah
menerobos ke relung hatinya. Ia
berkata dalam hati “maafkan
aku Salamah”

18 “Tak usah bagus-bagus. Kau Superego CPK/SKS/H125


ganti saja tiang-tiang usang itu
dengan bambu dari rumpun aur
kita.” Itu permintaan Nurjawilah
yang ketiga pada Khatib Gembrot.
Sebelumnya ia berdalih sedang
mengerjakan borongan
pembangunan surau. Sebelumnya
lagi si Khatib beralibi sedang
terkilir tangan kanan lantaran
mengganti kuda-kuda atap di rumah
istri muda Buya Naimin. “Kau
kira tak bakal ku bayar
upahmu? Jangan khawatir yang
bersaudara hanya badan,”
Sambung Nurjawilah.
19 “Kalau begitu sering-sering ke sana Superego CPK/SKS/H140
saja kau tagih. Siapa tahu kalau
sudah bosan ditagih lama-lama
dibayar juga!”
“Justru aku malas sering-sering
ke sana. Setiap menagih, sudah
tidak dibayar kadang suka colak-
colek jika kebetulan istrinya
tidak di rumah. “
20 “Tapi aku belum bisa cerita aku Superego CPK/SKS/H150
pernah makanan penjara.” Keluh
Sekar. Ia melangkah pendek-
pendek sambil menyeret-nyeret
sepatunya. Sudah lelah ia. Jalan
kaki dari kastel ke sentral kota
ini, ditambah rasa kecewa karena
belum menemukan makanan
yang ia cari. (CPK/SKS/H150)

21 Bella bergerak, bergabung Ego CPK/SKE/H4


dengan blue devil lain, ketika ada
suara-suara di luar oceanarium.
Bella menoleh, memandang ke
arah pintu ruang kerja Papa dan,
94

benar, daun pintu kini terbuka.


Dari balik pintu, pintu dari
ruang tamu pertama tentu,
beberapa sosok muncul,
melangkah masuk ke dalam
ruangan. Bella mengalihkan
gerak, berenang mendekati kaca
dan... betapa Bella terkejut.
Sosok itu, sosok-sosok manusia
yang melangkah masuk itu, semua
berkepala binatang! Harimau,
hyena, ular, buaya, babi! Kali ini
Papa tak bohong. Bahkan “wajah
asli” itu bukan wajah, melainkan
seluruh kepala. Mata Bella kian
memperhatikan dan ternyata
mereka adalah Papa dan tamu-tamu
pentingnya. Dari gerak-gerik
mereka, sepertinya yang berkepala
babi adalah papa. Bella ingat sosok
berkepala babi juga yang tadi
pertama muncul ketika pintu
terbuka.
22 Basau hanya bisa menjawabnya Ego CPK/SKE/H16
dengan terbatuk, batuknya menjadi
lebih keras ketika sang anak
melanjutkan “Teman ayah, ia juga
lari sebagai buronan dan tidak
diculik oleh aparat seperti kabar
yang beredar. Anaknya sekarang
menjadi temanku. Kami sama-sama
sering maju aksi. Seperti kalian di
masa muda”. Di saat itu,
ketimbang penasaran dengan
nasib temannya, Basau
memutuskan untuk menceramahi
anaknya. Mengatakan bahwa ia
harus menghindari kesalahan-
kesalahan di masa muda. Tapi ia
tahu, hal itu hanya akan di
sangkal oleh anaknya. Seperti ia
dulu menyangkal ayahnya.
Namun hanya ini yang bisa
Basau lakukan untuk anaknya.
23 Drestarasta mengatup rapat Ego CPK/SKE/H37
mulutnya, menangisi keseratus
95

mimpinya yang dipangkas habis


oleh orang yang justru
dicintainya: Pandawa. Seorang
ayah yang dipaksa menyaksikan
kematian anaknya ia juga tak
sempat untuk menguburkan
dengan layak. (CPK/SKE/H37)

24 “Kalau boleh saya sarankan, Ego CPK/SKE/H67


Tuan,” kubuka katalog halaman
depan, “Sebaiknya, Anda
membeli pelukan ini.” Kau
mengamatinya dengan seksama,
lalu setuju mencobanya. Persis lima
menit ebelum mandor pasar
inspeksi, kau resmi melunasi
beberapa paket dengan
menambahkan semua dikantongmu
yang tersisa. “Terima kasih,”
pamitmu sesudah berjanji, “Saya
akan kirimkan email testimoni,
siapa tahu Anda perlukan promosi.”
Tujuh puluh hari kemudian kau
mengunggah swafoto dengan wajah
semulus bayi dan senyum
mengembang lebar di sisi seorang
gadis yang tertawa bahagia ke arah
wajahmu. Sebentuk cincin
melingkari jari manisnya dan kedua
tangannya melingkari pinggangmu.
Yang kujual waktu itu adalah
pelukan universal yang bisa kau
aplikasikan kepada siapa pun
tanpa memandang ia istimewa
atau bukan.

25 Di tepian jalanan lengang, Ego CPK/SKE/H88


Janitra terus menyenandungkan
“Let it Be”, terus menerus tanpa
putus. Ia berjalan terus tanpa
memperhatikan sekitar. Ada hal
penting yang harus ia lakukan:
meninabobokkkan si Kumbang
agar ia kembali terlelap. Sambil
tersengal-sengal ia menyandarkan
punggungnya ke pohon akasia yang
96

kekar. Janitra memejamkan mata,


lamat-lamat ia mendengar Paul
McCartney berbisik lembut
ditelinga kirinya : There will be
answer, let it be.

26 Aku berlari keluar gedung dan Ego CPK/SKE/H98


mencari pos keamanan yang ada
diujung kompleks. Aku bertemu
dua penjaga dan aku ceritakan
semuanya. Mereka memandang
penuh keraguan. Memang cara
berteman kami aneh, kataku
berulang-ulang. Namun jangan
pikirkan bagian itu. “Ada orang
lain yang harus kita
selamatkan!”. Petugas keamanan
akhirnya tergerak dan kami menuju
apartemen. Namun ternyata
apartemen tersebut kosong. Aku
terus meyakinkan jika mungkin
hitungan lantainya berbeda, tapi
petugas tersebut tetap
menggeleng.
27 “Saya rasa ia datang, untuk Ego CPK/SKE/H120
mengingatkan kita zaman gegeran
dulu,” kata Nurdin. “Kamu ini
mengada-ada Din.” Sulaiman
menatap dengan mata memerah.
Sebenarnya nurdin sudah
membuat selamatan dan acara
tahlilan, namun tidak ada yang
mendukung aksinya tersebut. Ia
kemudian menyalakan motor
dan berteriak “Kepala Salamah
datang!”.
28 Nurjawilah menebang lima Ego CPK/SKE/H127
batang bambu dari rumpun aur
di lereng bukit. Dicacah-cacah
menjadi beberapa kepingan
rangka kandang yang sudah
lapuk. Sebagai tiang, sebagai
balok, dan kasau. Dinding yang
bolong ia tambal dengan beberapa
lembar sasak biru kiriman anak
buah Chien Bi dari kampung China.
97

Tampak depan dan belakang


kandang kambing itu membentuk
salib merah putih.
29 Akhirnya dia datang untuk Ego CPK/SKE/141
mengambil gamis pesanannya
dengan pelipis berleleh peluh
seperti biasa. Cincin batu akik di
jemarinya bagai manik-manik di
punggung ulat.
“Apa sudah selesai?”
“Kainnya kurang, Jhi!”
“Bagaimana bisa kurang, bukankah
3 meter biasanya masih ada sisa?
Lebarnya kan dobel.”
Kuperlihatkan selembar kain
yang sudah dipotong dengan
bentuk kain kafan lapis pertama
sambil membayangkan seekor
ulat menggeliat kepanasan saat
disundut bara ujung rokok.
30 “Kita coba satu restoran lagi ya.” Ego CPK/SKE/H150
Aku meminta Sekar untuk memilih
apa yang ada di daftar menu. Ia
menunjuk malas-malasan dan
setelah dua lagu selesai
dimainkan, pesanan pun datang.
Ayam panggang dengan kentang
goreng dan saus jamur. Juga
untukku, anggur merah yang
disajikan dingin. “Kamu suka
sayang?” tanyaku. Ia mengangguk-
angguk setelah mengunyah
beberapa suapan. “Aku memang
lapar ternyata.” Kata sekar,
“Nah, nanti kamu bisa cerita sama
papa, di Slovenia kamu menyantap
makanan seperti yang papa makan
di penjara.”
98

UNSUR-UNSUR PEMBANGUN CERITA PENDEK

HANDOUT BAHASA INDONESIA


Untuk SMA/MA

KI1Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


99

KI2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun dan peduli
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat, dan lingkungan alam.

KI3Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks.

KI4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara


efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
solutif, dalam ranah konkret dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah

B. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang dikembangkan mengenai analisis struktur kepribadian

tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 KD 3.9 yaitu unsur-

unsur pembangun cerita pendek.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1. Peserta didik memahami pengertian cerpen dan unsur pembangun cerpen.

2. Pesera didik memahami struktur kepribadian menggunakan teori Sigmund

Freud.

3. Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur kepribadian tokoh utama dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 dan mempresentasikan hasil kerjanya di

depan kelas.

D. Tujuan Pembelajaran
100

Melalui pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu;

1. memahami pengertian cerpen dan unsur pembangun cerpen.

2. memahami struktur kepribadian menggunakan teori Sigmund Freud.

3. mengidentifikasi struktur kepribadian tokoh utama dalam kumpulan cerpen

pilihan Kompas 2020 dan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Pengertian Cerpen
101

Apakah kalian pernah mendengar kalimat “cerita yang dapat

dibaca dalam sekali duduk”? Dalam kalimat tersebut merujuk kepada

cerita pendek atau cerpen. Cerpen biasanya bersifat rekayasa atau

khayalan. Menurut Sutardi, cerpen merupakan suatu rangkaian

peristiwa yang di dalamnya terdapat konflik baik dari dalam diri toko

maupun antartokoh. Peristiwa dalam cerpen ini berwujud hubungan

antartokoh dan latar yang membentuk satu kesatuan. Cerita pendek

memiliki dua unsur pembangun yaitu sebagai berikut

1) Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur yang ada di dalam cerpen itu sendiri. Ibarat

sebuah bangunan, unsur instrinsik merupakan komponen-komponen yang ada di

dalam bangunan tersebut. Unsur intrinsik cerpen meliputi tema, latar, tokoh dan

penokohan, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Diantara beberapa unsur

intrinsik tersebut, unsur yang paling dominan dalam sebuah cerpen adalah tokoh

dan penokohan.

2) Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari luar cerpen dan

berkaitan dengan diri pengarang, unsur tersebut meliputi unsur sosial, unsur

budaya, unsur biografi, dan lain-lain.


102

Tokoh Utama

Salah satu unsur terpenting dalam cerpen adalah tokoh. Tokoh

merupakan pelaku yang ada di dalam sebuah cerita. Kemal (2014:68)

mengemukakan bahwa tokoh diibaratkan manusia dalam kehidupan

nyata dan memiliki sifat-sifat tertentu. Dalam sebuah cerita, tokoh

yang menjadi pusat perhatian dan mendominasi dalam sebuah cerita

dinamakan tokoh utama. Hal ini selaras dengan pendapat

Wahyuningtyas dan Santosa (2011:3) menyatakan bahwa tokoh utama

merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku

kejadian maupun yang dikenai kejadian.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwasanya tokoh utama

merupakan pelaku dalam cerita yang mendominasi dan mempengaruhi jalan cerita

secara langsung. Dalam hal ini, siapapun yang memiliki peran penting dalam alur

cerita dapat dikategorikan sebagai tokoh utama.

Struktur Kepribadian dalam Tokoh

Tokoh-tokoh dalam cerita tersebut merupakan imajinasi

pengarang dalam mencurahkan keadaan jiwanya. Itulah mengapa

ketika pembaca membaca sebuah karya sastra ada perasaan yang

mungkin pernah dialami oleh pembaca.


103

Menurut Freud (dalam Minderop, 2013: 21) mengemukakan

bahwa teori struktur kepribadian ini dibagi menjadi tiga diantaranya:

1. Struktur Kepribadian

Menurut Sigmund Freud terdapat tiga sistem kepribadian dalam diri

manusia diantaranya id, ego, dan superego. Sistem ini merupakan

perkembangan kepribadian dalam diri manusia. Adapun penjelasan terkait

dengan sistem ini adalah sebagai berikut:

a) Id

Id merupakan sistem kepribadian yang telah ada sejak lahir. Id

tidak memandang salah atau benarnya pemikiran terhadap sesuatu

perbuatan. Jadi dalam hal ini id lebih bersifat subjektif. Tujuan dari id

adalah untuk memberikan kesenangan kepada seseorang dan juga

menghindari suatu konflik. Freud mengibaratkan id sebagai ratu atau raja.

Id dapat bersifat absolut, dimanja, dan segala keinginan harus terpenuhi.

Id merupakan naluri manusia yang menekan agar manusia dapat

memenuhi kebutuhan dasar misalnya makan, minum, dan menolak rasa

sakit. Cara kerja id hampir sama dengan prinsip kesenangan yakni selalu

mencari kenikmatan dan menghindari ketidaknyamanan. Dalam hal ini

dapat dibayangkan betapa mengerikan jika yang ada di dalam diri kita

hanyalah id semata. Ketika id tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa tidak

nyaman, sedih, bahkan marah. Prinsip kesenangan dapat dilakukan dengan

dua cara, sebagai berikut.


104

a. Tindak refleks

Tindak refleks adalah tindakan yang sudah ada semenjak manusia

lahir. Tindak ini bertujuan agar stimulus bisa tercapai. Contoh dari

tindakan ini misalnya menggaruk kulit yang gatal.

b. Proses primer

Proses primer dimulai dari kebutuhan seseorang yang menjadi

keinginan. Hal tersebut menimbulkan reaksi dengan berimajinasi

terlebih dahulu. Misalnya ketika seseorang haus akan membayangkan

minuman terlebih dahulu dan sesegera mungkin minum agar rasa

hausnya hilang.

Pada intinya id di dalam diri seseorang ingin segera diwujudkan.

Seseorang yang ingin memenuhi keinginan dapat membentuk struktur

ego.

b) Superego

Superego merupakan sistem kepribadian yang berkaitan dengan

moralitas kepribadian. Superego sama halnya dengan hati nurani manusia

yang mengenali nilai baik dan buruk. Misalnya ketika seseorang berniat

untuk mencuri karena terdesak masalah ekonomi, superego dalam diri

seseorang akan mengatakan bahwa tindakan mencuri adalah hal yang tidak

baik. Niat yang semula ingin mencuri dapat terganti menjadi keinginan

untuk bekerja karena itu lebih bermoral dan tidak melanggar nilai.

Freud menjelaskan bahwa superego memiliki dua sisi. Pertama

adalah ego ideal, ego ideal berasal dari contoh positif dan pujian. Misalnya
105

ketika seseorang berhasil melakukan sesuatu yang positif, ego ideal akan

memberi rasa bangga atas pencapaian yang dilakukan. Kedua adalah

nurani, nurani berfungsi sebagai hakim bagi diri sendiri. Jika seseorang

melakukan suatu kesalahan, maka nurani akan memberi sinyal rasa

bersalah kepada seseorang tersebut.

c) Ego

Ego merupakan rencana tindakan yang sebelumnya telah

dipikirkan melalui akal. Tujuan dari ego adalah untuk mengontrol suatu

tindakan dan juga membuat suatu keputusan. Ego mempertimbangkan

apakah seseorang dapat memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan

bagi diri sendiri. Misalnya, ketika seseorang ingin makan maka tindakan

untuk melakukan aktivitas makan merupakan tugas ego. Maka dari itu ego

bisa dibilang sebagai perdana mentri yang bertugas untuk menjalankan

suatu pekerjaan.

Ego sebagai penggerak dapat dibagi menjadi dua. Pertama, ego

dapat memilih stimulus mana yang dapat direspon terlebih dahulu. Kedua,

menentukan menunda stimulus dan menghilangkan perasaan tegang dari id

jika keinginan tersebut tidak dapat terpenuhi. Id dan ego tidak mengenal

baik dan buruk atau benar dan salah maka dari itu kehadiran superego

mampu menyeimbangkan kedua struktur kepribadian tersebut


106

Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Pilihan

Kompas 2020.

1) Id

Peristiwa id yang dialami tokoh utama dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas

2020 dapat berupa keinginan dari dalam diri tokoh. Berikut merupakan data

mengenai kepribadian tokoh utama dalam perspektif id.

Data 1

Hanya saja, di momen-momen tertentu, misalnya ketika ia menganggap


kunang-kunang di tepi hutan serupa dengan lampu-lampu di jalan raya
yang dulu akrab dengannya, Basau tidak bisa ingat dengan kehidupan
lama. Tentu selama bertahun-tahun itu ada keinginan Basau untuk
kembali ke kota asalnya. (CPK/SKI/H13)
Data nomor 1 menunjukkan id yang terdapat dalam tokoh Basau pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Asap-asap Itu Telah

Menghilang. Tokoh utama dalam cerpen ini bernama Basau, ia merupakan

mahasiswa yang dulunya adalah seorang aktivis. Beberapa tahun lalu ia

melakukan aksi bersama teman-temannya untuk memperjuangkan nasib bangsa,

namun aksi tersebut berujung ricuh dan mengharuskan Basau untuk

mengasingkan diri demi keselamatannya.


107

Berdasarkan peristiwa tersebut, id pada tokoh Basau menginginkan untuk

kembali ke kota asal. Setelah bertahun-tahun mengasingkan diri, tentu ada rasa

untuk kembali pulang, ia menginginkan suasana kota tempat tinggalnya dulu,

keluarga yang ia tinggalkan, dan bertemu dengan teman-teman seperjuangannya.

Ia ingin mendapatkan kembali kesenangan-kesenangan di ibu kota sebelum ia

pindah di tempat pengasingan.

Data 2

“Adakah Pandawa dan Kurawa di dekat tubuh yang terbaring di ranjang anak
panah itu?”
“Tentu, kelima putra Pandu dan sebagian besar anak-anakmu takzim di dekat
Bisma.” Ucap Sanjaya
“Aku harus ke sana Sanjaya, antarkan aku ke tengah Kurusetra”
“Uwa, tapi..” Sanjaya tak mampu mencega keinginan Drestarasta. Ia tuntun
orang tua itu menaiki kereta perang lalu melarikan ke tengah gelanggang.
(CPK/SKI/H33)
Data nomor 2 menunjukkan id yang ada dalam tokoh Drestarasta dalam

kumpulan cerpen pilihan Kompas berjudul Menyaksikan Sunyi. Tokoh utama

dalam cerpen ini bernama Drestarasta, ia adalah seorang raja Hastinapura yang

dilahirkan buta. Ketika anak-anaknya sudah beranjak dewasa, hal buruk

menimpanya. Ia harus menyaksikan peperangan antara anaknya dan

keponakannya sendiri demi memperebutkan wilayah kekuasaan.

Berdasarkan peristiwa tersebut, id pada tokoh Drestarasta adalah

keinginan untuk mengunjungi wilayah peperangan. Ia ingin menyaksikan kakek

Bisma yang sedang sekarat di atas anak panah, ia sudah tidak mempertimbangkan

pendapat adiknya dan bahaya yang ada di medan perang, yang terpenting adalah
108

ia memprioritaskan keinginannya untuk mengunjungi Kurusetra apapun yang

terjadi.

2) Superego

Data 3

Beberapa tahun setelahnya, Basau tinggal di sebuah tempat


persembunyian. Di sebuah desa yang benar-benar jauh dari hiruk pikuk
kota dan menjadi bagian dari warga transmigran. Dalam masa-masa sulit
seringkali Basau menyesali diri. Menganggap bahwa kata-kata
ayahnya dulu benar. Tapi darah muda mengguyur dengan amarah,
membalas dengan berkata bahwa ayah terlalu naif, pengecut, dan
tidak mau peduli dengan nasib bangsanya. (CPK/SKS/H12)
Data nomor 3 menunjukkan superego dalam tokoh Basau pada

kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 yang berjudul Asap-Asap itu

Telah Menghilang. Terlihat bahwa setelah kejadian aksi yang berakhir

kericuhan beberapa tahun yang lalu, Basau kemudian memilih untuk

menghindar dan bermukim di desa yang jauh dari kota. Ia

bersembunyi karena memiliki trauma di masa lalu melalui aksi untuk

menghentikan pabrik yang mengganggu aktivtas warga di sekitar.

Berdasarkan peristiwa tersebut superego Basau berupa

penyesalan. Ia menyesal karena dulu tidak mendengar apa yang

dikatakan ayahnya untuk tidak mengikuti demo-demo dan aksi

mahasiswa, dulu ia berfikir bahwa ayahnya apatis terhadap nasib

bangsa. Padahal jika ia mengikuti apa yang dikatakan ayahnya ia

tidak akan mengalami masa sulit di tanah pengasingan dan dapat


109

menjalani hidup yang tenang. Ia sadar apa yang selama ini ia lakukan

adalah hal yang keliru. Namun ibarat nasi yang sudah menjadi bubur,

semuanya telah berlalu yang bisa ia lakukan untuk saat ini adalah

mencoba berfikir lebih matang lagi sebelum melakukan sesuatu.

Data 4

Kemudian masalah tahta itu, dia pun memilih diam ketika para tetua Hastina
mengharuskan Pandu, anak kedua yang berhak menduduki takhta. Tentu
ada rasa sunyi yang menyakitkan di antara hiruk pikuk, dan gelak
tawa kegembiraan waktu itu, di telinga Dretarasta. Dia merasakan
genggaman Gendari istrinya. Di redamnya emosi saat itu, dan ia
hanya bisa tesenyum. (CPK/SKS/H32)
Data nomor 4 menunjukkan superego dalam tokoh Drestarasta

yang terdapat kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 berjudul

Menyaksikan Sunyi. Terlihat tokoh sedang menyaksikan

pengangkatan adiknya sebagai raja Hastinapura, seharusnya yang

diangkat sebagai raja adalah dirinya. Namun karena ada keterbatasan

fisik, maka sang raja digantikan oleh adiknya. Ada rasa marah di

dalam diri Drestarasta, namun ia tetap datang dan mengikuti acara

dengan baik.

Berdasarkan peristiwa tersebut Drestarasta mengalami salah

satu struktur kepribadian superego berupa pengaturan emosional. Ia

bisa saja marah dengan semua orang karena dianggap tidak adil,

namun ini semua diredam karena tidak etis jika seorang bangsawan

harus bersikap kurang baik di depan khalayak. Ia bisa mengendalikan


110

emosi dengan tetap bersikap baik dan tersenyum walaupun

ketidakadilan ia rasakan.

3) Ego

Data 5

Basau hanya bisa menjawabnya dengan terbatuk, batuknya menjadi lebih keras
ketika sang anak melanjutkan “Teman ayah, ia juga lari sebagai buronan
dan tidak diculik oleh aparat seperti kabar yang beredar. Anaknya
sekarang menjadi temanku. Kami sama-sama sering maju aksi. Seperti
kalian di masa muda”. Di saat itu, ketimbang penasaran dengan nasib
temannya, Basau memutuskan untuk menceramahi anaknya.
Mengatakan bahwa ia harus menghindari kesalahan-kesalahan di
masa muda. Tapi ia tahu, hal itu hanya akan di sangkal oleh anaknya.
Seperti ia dulu menyangkal ayahnya. Namun hanya ini yang bisa
Basau lakukan untuk anaknya. (CPK/SKE/H16)
Data nomor 5 menunjukkan ego yang ada dalam tokoh Basau

pada kumpulan cerpen pilihan Kompas yang berjudul Asap-Asap itu

Telah Menghilang. Telihat jika anak Basau sedang menelepon Basau

dan memberi tahu jika ia sedang mengikuti aksi untuk menghentikan

pembakaran lahan. Sang anak juga mengetahui jika ayahnya dulu

adalah seorang pendemo dan menceritakan kegiatan Basau dan

teman-temannya dulu. Namun di situ Basau tidak mempedulikan

cerita anaknya tentang dirinya di masa lalu, Basau hanya mencoba

menasehati lewat telepon.

Berdasarkan peristiwa tersebut dapat dilihat bahwa Basau mengalami

salah satu struktur kepribadian yaitu ego. Hal yang dapat Basau lakukan pada saat

iru adalah memberikan pemahaman agar sang anak tidak terlibat dalam aksi-aksi

yang nantinya akan membahayakan sang anak. Ini merupakan sebuah tindakan
111

seorang ayah kepada anaknya agar anak dan keturunannya tidak merasakan

pengalaman pahit dan trauma seperti yang basau rasakan sampai sekarang.

Data 6

Drestarasta mengatup rapat mulutnya, menangisi keseratus mimpinya yang


dipangkas habis oleh orang yang justru dicintainya: Pandawa. Seorang
ayah yang dipaksa menyaksikan kematian anaknya ia juga tak sempat
untuk menguburkan dengan layak. (CPK/SKE/H37)
Data nomor 6 menunjukkan ego yang terdapat dalam tokoh

Drestarasta pada kumpulan cerpen pilihan Kompas 2020 berjudul

Menyaksikan Sunyi. Drestarasta memiliki 100 orang anak yang

berperang melawan sepupunya sendiri yakni Pandawa untuk merebut

kekuasaan. Namun pada akhirnya Drestarasta harus menerima

kenyataan jika anaknya semuanya telah gugur di tangan

keponakannya sendiri, dan mau tidak mau kenyataan pahit ini harus

Drestarasta terima.

Berdasarkan peristiwa tersebut Drestarasta mengalami salah

satu struktur kepribadian yakni ego untuk menerima kenyataan. Ia

tidak dapat melakukan apa-apa ketika mimpinya untuk mendapatkan

kembali tahta dihancurkan oleh keponakannya sendiri, bahkan untuk

mengubur mayat anaknya pun ia tidak bisa, hal yang bisa ia lakukan

hanyalah menangis dan terdiam. Ia tidak bisa melawan pandawa

karena bagaimana pun Drestarasta sudah kalah telak, jikalau ia

melawan itu berarti Drestarasta akan menyusul anak-anaknya yang

telah gugur di medan perang. Satu-satunya cara agar Drestarasta


112

selamat adalah menerima menerima kenyataan jika Pandawa yang

akan menjadi penerus kerajaan Hastinapura.

Soal Latihan Individu

Bacalah cerpen dalam kumpulan cerpen pilihan kompas 2020 dan jawablah

pertanyaan di bawah ini dengan pemahaman dan bahasamu sendiri!

1. Apa yang kalian ketahui tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen?

2. Apa yang kalian ketahui tentang tokoh utama dalam cerpen? Jelaskan

menggunakan bahasamu sendiri!

3. Jelaskan struktur kepribadian berdasarkan teori Sigmund Freud beserta ciri-

cirinya!

4. Bacalah cerpen yang berjudul Pernahkah Kalian Menjelma Jadi Ikan,


113

kemudian temukan struktur kepribadian tokoh utamanya!

5. Analisislah struktur kepribadian yang sudah kamu temukan di dalam cerpen

Pernahkah Kalian Menjelma Jadi Ikan berdasarkan teori Sigmund Freud!

Soal Latihan Kelompok!

Petunjuk pengerjaan soal!

1. Bentuklah kelompok satu kelas menjadi 5 kelompok!


114

2. Bacalah cerpen sesuai dengan undian yang sudah di bagikan oleh guru (satu

undian 2 cerpen) !

3. Carilah data dan analisislah struktur kepribadian tokoh utamanya sesuai dengan

cerita yang diperoleh masing-masing kelompok!

4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!

Anda mungkin juga menyukai