Tata Naskah Upt Puskesmas SBR Fix 2023
Tata Naskah Upt Puskesmas SBR Fix 2023
A. PENDAHULUAN
1. Pedoman Tata Naskah Dinas Akreditasi UPT Puskemas pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar adalah sistem pengelolaan dokumen/surat menyurat dan
rekaman implementasi, yang meliputi sistem penyusunan tata naskah untuk
penyelenggaraan Manajemen Puskesmas, penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan.
2. Dokumen penyelenggaraan manajemen Puskesmas meliputi Rencana Lima
Tahunan Puskesmas, Pedoman/Manual mutu, Pedoman/Panduan teknis yang
terkait manajemen, Standar Operasional Prosedur, Perencanaan Tingkat
Puskesmas serta Kerangka Acuan Kegiatan.
3. Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi kebijakan
Kepala Puskesmas, Pedoman masing-masing UKM, Standar Operasional
Prosedur (SOP), Rencana Tahunan untuk masing-masing UKM, Kerangka Acuan
Kerja untuk masing-masing UKM.
4. Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan meliputi kebijakan
tentang Pelayanan Klinis, Pedoman Pelayanan Klinis, Standar Operasional
Prosedur (SOP) klinis, Kerangka Acuan Kerja terkait dengan program/kegiatan
Pelayanan Klinis dan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
5. Dokumen eksternal adalah: buku, peraturan, standar, surat keputusan, kebijakan
yang merupakan acuan/ referensi di dalam penyusunan dokumen akreditasi
Puskesmas.
b. Mengingat :
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat keputusan tersebut,
2) Peraturan perundagan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajad atau lebih tinggi.
3) Kata “mengingat” diletakkan dibagian kiri sejajar kata menimbang.
4) Konsideran berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih
dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst.
3. Diktum :
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital.
b. Diktum menetap dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
menimbang, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ).
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
4. Batang Tubuh :
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam dictum-diktum, Misalnya :
Kesatu :
Kedua :
Dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan
b. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
c. Tanda tangan pejabat, dan
d. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan :
Peraturan/surat Keputusan Kepala FKTP di tanda tangani oleh kepala FKTP,
dituliskan nama dan gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan :
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul peraturan/Surat
Keputusan.
b. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan :
4
b. Mengingat
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuatan kebijakan tersebut.
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya lebih tinggi.
3) Kata “mengingat” diletakkan dibagian kiri sejajar dengan kata menimbang
dengan diawali huruf kapital.
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang awal disebut terlebih dahulu
diawali dengan nomor 1,2,3 dst dan diakhiri dengan tanda baca ( ; ).
c. Diktum
1) Diktum Memutuskan ditulis dengan huruf kapital seluruhnya dan diletakkan
ditengah.
2) Diktum menetapkan diletakkan dibawah diktum memutuskan dengan posisi
sejajar dengan dengan kata menimbang dan menngingat, huruf awal kata
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ).
3) Nama keputusan ditulis dengan huruf kapital seluruhnya sesuai judul
keputusan.
d. Batang Tubuh
1) Memuat seluruh substansi surat keputusan yang dirumuskan dalam diktum
kesatu, kedua dan seterusnya dan diawali dengan huruf kapital.
2) Dicantumkan saat berlakunya surat keputusan, perubahan, pembatalan
dan sebagainya.
3) Materi teknis kebijakan dapat dicantumkan dalam lampiran surat
keputusan yang dilengkapi dengan tandatangan pejabat yang
menetapkan surat keputusan.
e. Kaki kebijakan
Merupakan bagian akhir substansi yang memuat tanda tangan pejabat yang
mengesahkan keputusan yang terdiri dari :
1) Tempat dan tanggal penetapan
2) Nama jabatan
4) Nama lengkap pejabat yang menandatangani tanpa gelar dan tanpa NIP.
f. Lampiran
1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul surat keputusan
yang diletakkan di pojok kanan atas dengan huruf Kapital.
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala UPT Puskesmas tanpa
gelar dan tanpa NIP.
6
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh Puskesmas yaitu sesuai dengan Standar Akreditasi. Sistematika
Kerangka Acuan adalah sebagai berikut :
I. Pendahuluan
Berisi hal-hal yang bersifat umum yang terkait dengan upaya atau kegiatan.
II. Latar Belakang
Berisi justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya
dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukannya program dapat
lebih kuat.
III. Tujuan
Tujuan umum adalah tujuan secara garis besar. Tujuan khusus adalah tujuan
secara rinci.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Berisi langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga tercapai tujuan program.
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Berisi Metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan.
VI. Sasaran
Target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan sesuai
dengan SMART (Specific, Measurable, Agressive but attainable, Result
oriented, Time Bond).
VII. Jadwal Kegiatan
Berisi perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan digambarkan dalam
bentuk Bentuk Gun chart.
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Berisi evaluasi pelaksanaan terhadap jadwal yang direncanakan baik per bulan,
tribulan maupun satu tahun.
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
X . Penulisan kerangka acuan memakai kop dinas
2. Intruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci,
spesifik dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja
sesuai persyaratan yang telah ditetapkan (Susilo, 2003).
3. Langkah dalam menyusun intruksi kerja, sama dengan penyusunan prosedur,
namun ada perbedaan, intruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan satu
bagian/unit profesi, sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibatkan
lebih dari satu bagian/unit/profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan
intruksi kerja adalah kerjakan yang ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan
tindak-lanjut, serta dapat ditelusur hasilnya.
4. Istilah Standar Prosedur Operasional (SPO) digunakan di UU Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik kedokteran dan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit.
5. Beberapa Istilah Prosedur yang sering digunakan yaitu :
a. Prosedur yang telah ditetapkan disingkat dengan protap
b. Prosedur untuk panduan kerja (prosedur kerja, disingkat PK)
c. Prosedur untuk melakukan tindakan
d. Prosedur penatalaksanaan
e. Petunjuk pelaksanaan disingkat Juklak
f. Petunjuk pelaksanaan secara teknis, disingkat Juknis
g. Prosedur untuk melakukan tindakan klinis : protocol klinis, Algoritma/Clinical
Pathway.
7. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan
8
8. Format SOP
a. Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasrkan Peraturan daerah (perda)
masing-masing, maka Format SOP dapat disesuaikan dengan perda tersebut.
b. Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat
dibuat mengacu Permenpan No. 35/2012 atau pada contoh format SOP yang
ada buku Pedoman Penyusunan Dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah “Format SOP” yang digunakan dalam satu institusi harus
“Seragam”
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan terlampir dalam
Pedoman Penyusunan Dokumentasi Akreditasi FKTP.
e. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi
tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa
SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-
langkahnya dengan bagan alur, persiapan alat dan bahan dan lain-lain,
namun tidak boleh mengurangi item-item yang ada di SOP.
Format SOP sebagai berikut :
1) Kop/Heading SOP
a) Puskesmas
JUDUL
No. : 445/UPT-
Dokumen PKM.SBR//
2022/….
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
b) Klinik Pratama dan tempat Praktik Mandiri Dokter/Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi
Judul
No.Dokume:445/UPT-
PKM.SBR/2022
SOP No. Revisi :1
Tanggal Terbit :
Halaman :1
c) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya
SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
2) Komponen SOP
1. Pengertian
Sebagai acuan penerapan langkah-
2. Tujuan
langkah ……..( sesuai judul SOP)
3. Kebijakan Sesuaikan dengan SK yg terbit
Referensi………..(panduan/pedoman/buku
4. Referensi
yang up date)
UKP pakai alat dan bahan, Admin dan
5. Alat
ukm tidak
6. Prosedur Semua pakai langkah2
7. Bagan Alir Admin dan ukm tdk pakai alir
8. Hal-hal yang diperhatikan Sesuaikan tindakan yg dilakukan
Bidang/bagian yang terkai (klinik, rawat
9. Unit Terkait
inap, puskesmas pembantu)
(dokumen di rekam medik, catatan
10. Dokumen Terkait
tindakan, kohort, register dll)
no Yg Isi Tgl mulai
diubah perubahan diberlakukan
11. Rekaman Histori Perubahan
s
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Alamat : Desa Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu kode pos : 2843
Email:puskesmaskotokamparhulu@yahoo.com hp :082286407757 .
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
NOMOR : 445/UPT-PKM.SBR/SK/I/2022/…..
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG,
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Sibiruang
Pada tanggal : 07 Januari 2022
Muhammad Rafi
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS SIBIRUANG
NOMOR : 445/UPT-PKM.SBR/2022/
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS
DALAM PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN
14
MUHAMMAD RAFI
17
JUDUL
No. : :445/UPT-
Dokumen PKM.SBR/2022
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPT
Puskesma Muhammad Rafi
s Sibiruang
1. Pen Taeniasis adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan
gertian
oleh cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia
(Taeniasaginata, Taeniasolium, danTaeniaasiatica) pada
manusia.
Taeniasaginata adalah cacing yang sering ditemukan di negara
yang penduduknya banyak makan daging sapi/kerbau. Infeksi
lebih mudah terjadi bila cara memasak daging setengah
matang.
Taeniasolium adalah cacing pita yang ditemukan di daging babi.
Penyakit ini ditemukan pada orang yang biasa memakan daging
babi khususnya yang diolah tidak matang. Ternak babi yang
tidak dipelihara kebersihannya, dapat berperan penting dalam
penularan cacing Taeniasolium.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengobatan
Taeniasis di UPT Puskesmas Sibiruang.
3. Kebijak Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sibiruang No. 445/UPT-
an
PKM.SBR/1/2022/….
Tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis.
4. Referen Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
si
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Alat 1.18Alat
dan
a. ATK
bahan
b. Tensi meter
c. Stetoskop
d. Senter
2. Bahan :
a. Infus set
b. Oksigen
c. NaCl 0,9%
6. Pro 1. Petugas menanyakan Keluhan :
sedur/
Gejala klinis taeniasis sangat bervariasi dan tidak khas.
Langkah-
langkah Sebagian kasus tidak menunjukkan gejala (asimptomatis).
Gejala klinis dapat timbul sebagai akibat iritasi mukosa usus
atau toksin yang dihasilkan cacing. Gejala tersebut antara
lain:
a. Rasa tidak enak pada lambung
b. Mual
c. Badan lemah
d. Berat badan menurun
e. Nafsu makan menurun
f. Sakit kepala
g. Konstipasi
h. Pusing
i. Pruritus ani
j. Diare
FaktorResiko
a. Mengkonsumsi daging yang dimasak setengah
matang/mentah, dan mengandung larva sistiserkosis.
b. Higiene yang rendah dalam pengolahan makanan
bersumber daging.
c. Ternak yang tidak dijaga kebersihan kandang dan
makanannya.
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan
19
Penunjang Sederhana :
a. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan tanda vital.
2) Pemeriksaan generalis: nyeri ulu hati, ileus juga
dapat terjadi jika strobila cacing membuat obstruksi
usus.
b. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium mikroskopik dengan
menemukan telur dalam specimen tinja segar.
2) Secara makroskopik dengan menemukan proglotid
pada tinja
3) Pemeriksaan laboratorium darah tepi: dapat
ditemukan eosinofilia, leukositosis, LED meningkat.
Melakukan pemeriksaan
penunjang jika perlu
Menegakkan diagnosa
TAENIASIS
No. : 445/PKM-
Dokumen SBR/2022/
DAFTAR …..
TILIK No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/1
UPT
Puskesmas Muhammad.Rafi
Sibiruang
NO TIDAK
KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1 Apakah petugas melakukan anamnesis?
2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan
penunjang (jika diperlukan)?
4 Apakah petugas menegakkan diagnosa
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik?
5 Apakah petugas melakukan
penatalaksanaan?
6 Apakah petugas mendokumentasikan semua
hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi,
rujukan yang telah dilakukan dalam rekam
medis pasien?
Jumlah
Compliance rate (CR)
22
MEMERINTAHKAN
2. ……………………………………..
Untuk :
1. Melaksanakan tugas dalam rangka Pembinaan…………
2. Surat perintah ini berlaku selama………………………..
3. Supaya melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas
4. Segala biaya yang ditimbulkan akibat kegiatan ini dibebankan
kepada
Anggaran kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Tahun
2022
Dikeluarkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : ……………
KEPALA UPT PUSKESMAS
SIBIRUANG
…………………………………………
Nip …………………………………….
CONTOH UNDANGAN :
s PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Alamat : Desa Sibiruang Kecamatan Koto
Kampar Hulu
Email:puskesmaskotokamparhulu@yahoo.com hp
:082286407757
Ko
dePos :28463
Dengan Hormat,
Diberitahukan kepadastaf yang namanya tersebut dibawah
ini yang telah diberi tugas dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan dokumen akreditasi, untuk dapat
menyelesaikan documenter sebut sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Mengingat penyelesaian dokumen
adalah tanggungjawab kita bersama, kami akan selalu
memantau perkembangan penyusunan documenter sebut.
Apabila tidak dilaksanakan maka kami menganggap
Saudara/i tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab
dengan baik, selanjutnya kami akan memberikan sanksi
administrasi berupa teguran tertulis dan tembusannya
disampaikan ke Dinas Kesehatan sebagaimana peraturan
yang berlaku.
Demikianlah surat ini dibuat, atas perhatian dan kerjasama
yang baik diucapkan terimakasih.
Kepala UPT Puskesmas Sibiruang
KOP SURAT
10.
11.
Kepala UPT Puskesmas Sibiruang
NB:
Semua Petugas/ Staf harus bersedia dan bertanggung jawab dalam
penyelesaian dokumen akreditasi
25
KOP SURAT
DAFTAR HADIR
Kegiatan :
Hari/Tanggal :
Tempa
:
t
TANDA
NO NAMA JABATAN
TANGAN
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
26
KOP SURAT
DAFTAR HADIR
Kegiatan :
Hari/Tanggal :
Tempa
:
t
Ns. Muhammad
Rafi.S.Kep
NIP. 19751009 199602 1
002
27
CONTOH NOTULEN RAPAT :
NOTULEN
30
RTL : 1. AsiEkslusif
a. Memberikan penyuluhan tentang manfaat ASI
Ekslusif.
b. Memberikan penyuluhan tentang resiko
pemberian susu formula.
2. Kesling
a. Mengadakan pelatihan tenaga pengelola kantin
sekolah.
b. Membentuk kader jatin disekolah.
c. Memberikan motivasi berupa sertifikat kepada
peserta yang mengikuti pelatihan.
d. Mengadvokasi pihak usaha TPM untuk
mengurus rekomendasi kesehatan.
e. Dinas kesehatan mengadvokasi pihak terkait
untuk mempermudah dalam pengurusan
rekomendasi IRTP.
f. Meminta aparat desa untuk membuat PERDES
tentang larangan merokok di dalam rumah.
3. KIA/KB
a. Mendata jumlah remaja yang putus sekolah.
b. Menyiapkan konseling pada remaja yang
sudah menikah untuk menunda kehamilan.
c. Membuat perencanaan untuk konseling
prapernikahan.
4. Gizi
a. Melaksanakan sweeping untuk balita yang
tidak datang keposyandu
b. Melakukan penyuluhan.
c. Meningkatkan kerjasama lintas sektor (Aparat
desa, PKK, TOMA).
5. P2M
a. Mendata jumlah ibu hamil dan mendorong
31
untuk melakukan imunisasi ibu hamil.
b. Merapikan catatan kunjungan ibu hamil.
c. Melakukan penjaringan BTA Positif.
d. Memberikan motivasi kepada ibu untuk
membawa balitanya keposyandu.
Pimpinan Rapat