Anda di halaman 1dari 63

PELAKSANAAN PROSES PRODUKSI MESIN PERTANIAN

DI PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN II

LUTFIAN ARYA SYAWALA


021120083

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannnirrahiim.
Segala Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karuniaNya. Serta tidak lupa Shalawat dan salam Senantiasa kami
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) II dengan judul “Pelaksanan Proses Produksi di PT BAHAGIA
JAYA SEJAHTERA Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor “ dapat terselesaikan
tepat waktu.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. H.
Achdiyat, M.Pd selaku Pembimbing I, Annisa Nur Ichniarsyah, STP, M.Si selaku
pembimbing II, Intan Kusuma Wardani, M.Sc selaku Ketua Prodi Teknologi
Mekanisasi Pertanian, selaku Ketua Jurusan Pertanian, Endang Krisnawati, SP.,
M.P.
Tujuan dari penulisan proposal ini yang pertama yaitu sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II pada semester V, kedua
bertujuan untuk memberikan referensi dan pengetahuan bagi pembaca, ketiga
menjadi dokumen acuan bagi Lingkup Civitas Akademik POLBANGTAN Bogor.
Keterbatasan pengetahuan, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam
laporan ini. Oleh karena itu penulis berharap para pembaca dapat memakluminya.

Bogor, 30 Januari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Manfaat 2
TINJAUAN PUSTAKA 4
Proses Produksi 4
Mesin Produksi 5
Manajamen Produksi 10
Bahan Baku 10
METODE PELAKSANAAN 11
Waktu dan Tempat Pelaksanaan 11
Materi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan II 11
Metode Kegiatan 12
HASIL DAN PEMBAHASAN 13
Keadaan, Informasi Umum dan Sumber Daya Manusia 13
Input, Bahan Baku dan Penyiapan Bahan 25
Cakupan, Jenis Kegiatan dan Produk dari Perusahaan 28
Proses Produksi Alsintan 33
SIMPULAN DAN SARAN 46
Simpulan 46
Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 48
LAMPIRAN 50

iv
DAFTAR TABEL

1 Materi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan II 11


2 Spesifikasi Mesin roasting kopi 33
3 Komponen Unjuk Kerja dan Hasil pengukuran 34

DAFTAR GAMBAR

1 Mesin frais 5
2 Mesin bubut 7
3 Mesin bubut 9
4 Logo perusahaan 13
5 Peta lokasi perusahaan 15
6 Struktur organisasi 16Error! Bookmark not defined.
7 Denah perusahaan 21
8 Diagram tingkat pendidikan personalia 22
9 Pembersihan limbah 24
10 Gudang bahan: (a) Tempat penyimpanan material batang (b) material pelat 25
11 Diagram alur proses produksi 28
12 Diagram produksi mesin 30
13 Lembar tanda terima barang 31
14 Kartu Garansi Produk 32
15 Teknisi sedang memberikan pelatihan kepada konsumen 32
16 Gambar teknik roasting kopi 34
17 Alat produksi: (a) Penggunaan laser (b) gerinda duduk 35
18 Proses kerangka: (a) hasil kerangka (b) pengelsan badan mesin 35
19 Kerangka rumah kopi: (a) mencetak rumah sangrai (b) pengelasan 36
20 proses rakit rumah: (a) Bentuk rumah sangrai (b) pembuatan mata pisau 37
21 Tahap rakit:(a) mesin tampak belakang (b) proses gerinda exhaust 38
22 Penyatuan badan mesin 38
23 Proses pendempulan 39
24 Pemasangan part-part mesin 39

v
25 kegiatan pemasangan kelistrikan dan motor penggerak 40
26 Proses finishing 40
27 Desain mesin pencuci umbi-umbian 41Error! Bookmark not defined.
28 Proses pembuatan kerangka 43
29 Proses las penutup bak 43
30 Pemasangan batang As 44
31 Proses penghalusan 44
32 Proses perakitan: (a) proses pengeboran (b) hasil pemasangan penggerak 45
33 Proses penghalusan rangka dan badan 45

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kegiatan-kegiaran selama PKL II 51


3 Gambar Teknik BEJE UK 17 N 53
4 Dokumen UPL dan UKL 54
5 Jurnal harian 55

vi
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Syaefudin A (2021). Proses produksi merupakan kegiatan inti dari suatu


perusahaan. Proses produksi dalam suatu perusahaan dituntut untuk menghasilkan
produk berkualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk mengadakan
kegiatan proses produksi maka harus tersedia bahan baku dan perencanaan yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan produksi perusahaan. Oleh karena itu,
dibutuhkan teknik pelaksanaan produksi yang baik sehingga tujuan perusahaan
tercapai. Pengaturan teknik pelaksanaan produksi yang baik di dalamnya adalah
terlebih dahulu melakukan proses produksi yang benar sesuai Standar Operasional
dan cara pengujian kualitas produk yang sesuai dengan metode pengujian yang
ditetapkan perusahaan, sehingga kualitas produk dapat dipertahankan bahkan
dapat lebih ditingkatkan lagi. Kemudian pengaturan produksi barang-barang
dalam jumlah, kualitas, harga, waktu, biaya serta tempat tertentu sesuai dengan
kebutuhan, selain itu yang tidak kalah penting lainya adalah ketersedian bahan
baku secara efektif dan efisien (Ghifari K 2021).
Persaingan yang ketat antar produsen, terutama yang memproduksi barang
yang sama, mendorong perusahaan untuk bisa bersaing dengan memiliki
keunggulan kompetitif, terutama dalam pemenuhan permintaan pelanggan atau
pemberian pelayanan kepada pelanggan. Pemenuhan kebutuhan pelanggan atau
pemberian pelayanan.(Hadi NS 2015). Memenihan kebutuhan pelanggan secara
tidak langsung berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dan laba perusahaan jika
permintaan pelanggakn tidak terpenuhi, maka perusahaan akan kehilangan laba
saat ini dan laba yang di masa yang akan datang karena kehilangan pelanggan,
Oleh karena itu, dibutuhkan teknik pelaksanaan produksi yang baik sehingga
tujuan perusahaan tercapai (Abdurrafi et al 2021).
(Sumbung V 2021) Kegiatan perencanaan dan pengendalian diberlakukan
khususnya pada proses produksi. Kebutuhan bahan baku dengan tepat dan dengan
biaya minimal. Selama ini perusahaan pada umumnya melakukan perencanaan
dan pengendalian tidak berdasrkan metode-metode yang telah ada. Tetapi banyak
berdasarkan dengan pengalaman yang sebelumnya.
Oleh sebab itu, sering terjadi kekurangan bahan baku, sistem manajemen
yang tidak optimal , proses produksi yang tidak efisien. Hal tersebut pembekalan
yang besar dari segi biaya dan koordinasi yang tidak berjalan dengan baik.
Kekurangan-kekurangan yang dan kelamahan di atas akan menghambat proses
produksi dan permintaan konsumen.
Melalui Praktik Kerja Lapangan II ini diharapkan dapat memperdalam ilmu
pengetahuan dan keterampilan teknis dalam proses produksi suatu alsintan, dan
keterampilan teknis umum elemen mesin. Pendalaman materi dan pengikatan
keterampilan teknis ini diharapkan dapat diperoleh di PT Bahagia Jaya Sejahtera
melalui praktik,wawancara dan observasi.
Tujuan

Berdasarkan hasil latar belakang di atas, maka tujuan dari Praktik Kerja
Lapangan II ini sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan dan mengidentifikasi profil, struktur organisasi, sejarah,
perkembangan dan kebersihan lingkungan di perusahaan PT Bahagia Jaya
Sejahtera
2. Mengklasifikasikan jenis produk dan layanan yang dihasilkan maupun
diberikan oleh PT Bahagia Jaya Sejahtera.
3. Menganalisis penggunaan bahan baku,bahan tambah, bahan penolong dan
penyiapan bahan sebelum proses produksi di PT Bahagia Jaya Sejahtera.
4. Menganalisis tata cara proses pelaksanaan produksi, alat dan mesin yang
digunakan selama produksi di PT Bahagia Jaya Sejahtera.
5. Mengidentifikasi kendala selama proses produksi dan kekurangan alat dan
mesin yang dibuat
Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan II Sebagai berikut:


Manfaat bagi Praktis (Penulis)
1. Melatih dan membina mahasiswa dalam kedisiplinan dan tanggung jawab
sebelum benar-benar memasuki dunia usaha dan kerja secara nyata.

2
2. Meningkatkan kompetensi dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mahasiswa dalam kegiatan proses produksi alat dan mesin secara teknis
maupun ilmiah di PT Bahagia Jaya Sejahtera.
Manfaat bagi Akademis (Polbangtan Bogor)
1. Membangun kerjasama antara kampus Polbangatan Bogor dengan PT
Bahagia Jaya Sejahtera.
2. Hasil kegiatan PKL diharapkan dapat menjadi dokumen akademik dan
acuan yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademik
Polbangtan Bogor.
3. Mempersiapkan sumberdaya manusia yang mampu mengelola, membuka
dan cakap dalam usaha produksi Alsintan.
Manfaat bagi Umum (Perusahaan)
Manfaat yang dapat diberikan bagi perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera yaitu
Mendapatkan saran,masukan, dan tenaga dalam proses produksi mesin kepada
teknisi yang ada.

3
TINJAUAN PUSTAKA

Proses Produksi

Proses memiliki pengertian sebagai kelompok tindakan atau kegiatan yang


berperan dalam pencapaian keluaran sistme operasi sesuai dengan ukuran
efektivias yang ditentukan, inti dari perencaan proses produksi yaitu menentukan
rincian spesifik bagaiaman hasil output dapat sesuai dengan keinginan konsumen
(Hakimi dan Budiman 2015). Perencanaan proses juga dapat diartikan sebagai
penentuan metode secara sistematis bagimana suatu produk diproduksi secara
ekonomis dan kompetitif. Kegiatan yang ada dalaman perencanaan mesin atau
peralatan lainya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi atau produk
yang sudah dirakit (assembly).
(Kesavan et al.2019) tujuan dari perencanaan produksi yaitu untuk
menentukan dan menggambarkan proses terbaik untuk setiap aktivitas.
Perencanaan proses juga merupakan tahap pemeliharaan antara perangan produk
dengan proses pembuatan produk. Tahapan yang perlu dilakukan untuk
melakukan perencanaan proses meliputi; pemilihan bahan dan bentuk awal dari
produk sehingga perencanaan proses dasar dimulai selama tahap perancangan
produk dilakukan, setelah desain produk selesai maka dilanjutkan pada
penggambaran produk yang di dalamanya merangkum spesifikasi tepat dari
produk yang akan dibuat, gambaran spesifikasi produk yang telah dibuat
kemudian dikembangkan untuk analisis bagian produk apa saja serta berapa
banyak yang akan diproduksi, pengelompokan subassembly untuk menentukan
bagian yang harus diproduksi dan mana yang harus dibeli serta menentukan
perkakas atau peralatan dan mesin yang digunakan,yang terakhir menggambar
komponen atau produk yang akan dibuat ditafsirkan dalam proses pembuatanya
menggunakan daftar urutan operasi konsep perencanaan proses anatara lain untuk
menentukan yaitu: proses kerja pada masing-masing produk, mesin yang
digunakan untuk membuat produk, peralatan dan perlengkapan lainya yang
diperlukan, bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk, ketepatan mesin yang
diperlukan, tenaga kerja yang dibutuhkan, dan waktu yang diperlukan untuk setiap
operasi.

4
Proses produksi merupakan hal yang sangat penting untuk perusahaan
manufaktur (Gitosudarmo 2012). Proses produksi adalah interaksi antara bahan
dasar, bahan-bahan pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat
perlengkapan yang digunakan. (Lindawati et al. 2016) proses produksi merupakan
aktivitas produksi jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi,
pengetahuan teknis, dan lain-lain.
Mesin Produksi

Dalam proses pembuatan suatu produk saat ini sangat perlu menggunakan
mesin untuk mengefisiensikan waktu, mendapatkan hasil yang besar, dan
mengurangi kegagalan hasil produk. Pada umumnya mesin-mesin yang digunakan
dalam proses produksi yaitu:
Mesin Frais (milling)
Proses pemesinan frais merupakan salah satu proses pemesinan yang banyak
digunakan untuk pembuatan komponene (Romiyadi dan Eko 2012). Proses
pemesinan frais sering digunakan untuk membuat kompoenen yang memiliki fitur
berupa suatu profil dan juga trajectory yang kompleks. Sebagai contoh, proses
pemesinan frais sering digunakan dalam pembuatan cetakan (mould) untuk
membuat produk-produk dari plastik. Gambar bentuk dari mesin frais dapat dilihat
pada Gambar 1.

Gambar 1 Mesin frais


Sumber: (blogspot.com)

Jenis dari Mesin frais memiliki banyak jenis dan kegunaanya yaitu:
Mesin Frais Universal. Mesin ini dikonstruksi dengan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi. Jika dilihat sekilas, mesin ini mirip dengan jenis mesin frais lainnya,
yaitu frais datar. Perbedaan kedua jenis itu hanya terletak di meja kerjanya, meja

5
kerja mesin milling jenis ini memiliki empat poros yang memungkinkan mesin
dapat berputar secara horizontal.
Mesin frais Vertikal. Mesin ini disebut mesin frais vertikal karena memang
mesin ini “duduk” secara vertikal dari spindel pemotongnya. Gerakan meja jenis
ini sama dengan gerakan mesin datar. Gerakan pemotong mesin ini hanya bisa
memutar.
Mesin Frais bangku tetap. Mesin ini memiliki konstruksi yang agak kasar.
Bangkunya merupakan benda yang kaku dan berat serta memiliki meja kerja yang
gerakannya longitudinal atau bergelombang. Mungkin karena berat mesin yang
sangat besar, mesin ini disebut juga dengan bangku tetap.
Mesin Frais penyerut. mesin milling jenis ini memiliki bentuk yang menyerupai
penyerut. Meja mesin ini memiliki gerakan arah yang longitudinal dan pemotong
putarnya menghantarkan gerakan itu menurut gerakan yang sesuai.
Mesin Frais Patograph. Nama mesin ini diambil dari sambungan patograf yang
dimilikinya untuk memproduksi pola dengan skala yang bisa diperkecil atau
diperbesar.
Mesin Frais Duplikasi. Mesin ini memproduksi suku cadang namun tidak
mengubah ukurannya, jadi suku cadang yang difrais dengan mesin ini terlihat
seperti semula tanpa berubah sedikit pun.
Mesin Frais Pemprofil. Mesin frais pemprofil digunakan untuk membuat profil,
mesin ini adalah penyesuaian dari mesin frais jenis lain, yaitu frais vertikal.
Gerakan mesin profil ini dipadukan dengan gerakan meja yang bersinggungan
dengan bentuk suatu pola.
Mesin Bubut. Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang
digunakan untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat
sayatan pada benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar
dengan sumbu dari benda kerja yang berputar. Prinsip kerja mesin bubut ialah
menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu dimana
benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya
proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong
relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut (feeding) gerak makan (Kelen L,

6
et al. 2020). Gambar dan bentuk mesin bibit yang umumnya digunakan dapat
dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Mesin bubut


Sumber: (Chinadrum.net)

Beberapa jenis mesin bubut yang saat ini gunakan untuk proses produksi
suatu barang, dalam penggunaanya mesin bubut akan tergantu pula dalam
memproduksi barang apa, ukuran, dan bahan material yang digunakan. Berikut ini
jenis-jenis dari mesin bubut yaitu:
Mesin Bubut Speed (Speed Lathe Machine). Mesin Bubut Speed/Speed Lathe
Machine memiliki konstruksi yang sangat sederhana, jenis ini hanya terdiri dari
bed, headstock, tailstock dan toolpost. Pada mesin bubut jenis ini tidak terdapat
box penyetel feed, lead screw, atau eretan. Mesin tersebut memiliki kedalaman
potong yang lebih sedikit, gaya ringan dan kecepatan tinggi, digunakan untuk
pengerjaan kayu, pemintalan, pemusatan, dan pemolesan. Kalau di Indonesia,
mesin bubut jenis ini adalah mesin bubut kayu.
Mesin Bubut Standar (Engine Lathe Machine). Jenis mesin bubut ini
merupakan mesin bubut yang paling banyak digunakan, mesin ini digerakkan oleh
mekanisme gear maupun mekanisme pulley. Mesin bubut ini dapat memotong di
kedua arah, yaitu arah melintang dan membujur dengan bantuan carriage, feed,
dan lead screw. Jenis mesin Bubut ini banyak digunakan di kalangan bengkel
maupun Industri.
Mesin Bubut Bangku (Bench Lathe Machine). Mesin bubut bangku berukuran
kecil dan digunakan untuk pekerjaan presisi yang sangat kecil. mesin ini dipasang
di bangku, jenis ini memiliki semua bagian mesin bubut yang pada umumnya.
mesin bubut bangku dapat melakukan hampir semua operasi mesin bubut dan
kecepatan bubut.

7
Mesin Bubut Toolroom (Toolroom Lathe Machine). mesin ini berada di sebuah
ruangan yang tidak terlalu besar atau cenderung kecil. Mesin bubut toolroom
sama dengan mesin bubut mesin pada umumnya. Jenis ini memiliki berbagai
kecepatan, kecepatan spindel dapat distel dari sangat rendah hingga kecepatan
yang cukup tinggi hingga 2500 rpm.
Mesin Bubut Capstan. (Mesin Bubut Capstan dan Turret) digunakan dalam
pekerjaan produksi. Mesin bubut ini merupakan pengembangan dari mesin bubut
yang ada sebelumnya. mesin ini terdapat kepala Turret heksagonal, bukan
tailstock. Mesin bubut ini terdiri dari tiga toolpost, di mana beberapa pahat dapat
dipasang ke dalam pekerjaan dalam urutan yang tepat.
Mesin Bubut Khusus (Special Lathe Machine). sesuai dengan namanya, jenis
mesin bubut ini digunakan untuk keperluan khusus dan untuk pekerjaan produksi.
pada mesin bubut ini dilakukan Operasi Khusus seperti drilling, penggerindaan,
reaming, pemboran, dan lain-lain. mesin bubut tujuan khusus adalah mesin bubut
roda, mesin bubut rudal, dan lain-lain.
Mesin Bubut Otomatis (Automatic Lathe Machine). pada mesin bubut jenis ini
semua pekerjaan dilakukan secara otomatis. ini adalah mesin bubut produksi
heavy duty berkecepatan tinggi. pada mesin bubut otomatis setelah dilakukan
penyetelan pahat maka mesin akan melakukan semua operasi secara otomatis
untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sini pergantian alat dan pengumpan juga
otomatis. satu operator dapat mengontrol lima hingga enam mesin bubut otomatis
sekaligus.
Mesin Skrap. Mesin sekrap sering disebut juga dengan mesin serut atau ketam.
Mesin ini memiliki fungsi untuk mengerjakan segala bidang yang berbentuk rata,
cekung, cembung dan lain-lain dalam posisi mendatar, miring, maupun tegak.
Gerakan utama mesin ini adalah lurus bolak-balik secara horizontal atau vertikal.
Mesin sekrap memiliki prinsip kerja, yaitu benda yang akan disayat atau dipotong
selalu dalam keadaan diam karena dijepit dengan ragum. Lalu, pahat akan
bergerak bolak-balik secara lurus saat melakukan penyayatan. Gerakan maju
mundur tersebut dihasilkan dari sebuah motor yang terhubung dengan roda
bertingkat lewat sabuk. Gambar bentuk mesin skrap dapat dilihat pada Gambar 3.

8
Gambar 3 Mesin bubut
Sumber: (NKFU.com)

Mesin Sekrap Horizontal atau Datar. Mesin Sekrap Horizontal Umumnya,


mesin jenis ini hanya digunakan untuk kegiatan produksi dan pekerjaan yang
terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda
yang akan dikerjakan didukung oleh rel silang yang akan membuat benda kerja
untuk bergerak dengan arah menyilang dengan penggerak daya. Melalui mesin ini
pahat melakukan gerakan yang bolak-balik. Mesin jenis ini memiliki panjang
langkah maksimal 1.000 mm sehingga cocok untuk benda yang tidak terlalu berat
atau benda pendek.
Mesin Sekrap Slotter atau Vertikal. Mesin sekrap jenis ini berfungsi untuk
menyerut, memotong dan mengerjakan benda yang memiliki permukaan sulit
dijangkau. Jika ada benda yang harus dipotong secara vertikal, mesin ini bisa
melakukannya. Sementara itu, gerakan pahat mesin ini vertikal turun menurun.
Mesin sekrap vertikal ini memiliki meja putar yang akan membuat mesin bisa
melakukan pekerjaan yang bertujuan untuk membagi bidang yang sama besar.
Mesin Planner. Mesin planer berfungsi untuk mengerjakan suatu benda yang
panjang dan besar atau berat. Benda kerja ini terpasang di eratan yang digunakan
untuk gerak bolak-balik, sementara pahat digunakan untuk melakukan gerakan
ingsutan dan penyetelan. Lebar benda yang akan dikerjakan ditentukan oleh jarak
antartiang mesin, sedangkan panjang mesing bisa mencapai 200 sampai 1.000 mm.

9
Manajamen Produksi

Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengoorganisasian,


pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efisien. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan barang atau jasa. (Heizer dan Reider 2014). Manajemen
produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. (Kadim A 2017)
Masukan input yang berada di lingkup manajmen produksi terbagi menjadi dua
macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa man, money, material, method
daninformasi. Informasi adalah adalah input yang berasal dari luar lembaga yang
menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah penduduk, jumlah
konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran atau output adalh
produk yaitu dapat berupa barang dan jasa. kemudian Fungsi pokok dalam
manajemen meliputi keuangan, personalia, pemasaran dan produksi
Bahan Baku

Lukman S (2018) menyatakan bahwa bahan baku adalah persedian yang


dibeli oleh perusahaan untuk diproses menjadi barang setengah jadi dan akhirnya
barang jadi atau produk akhir dari perusahan. (Yusniaji F 2016) menyatakan
“pengertian bahan baku adalah bahan-bahan yang menjadi bagian produk jadi dan
dapat diidentifikasikan ke produk jadi atau siap digunakan oleh konsumen”. Jenis-
jenis komponen dari bahan baku yang digunakan oleh perusahaan meliputi bahan
mentah, barang dalam proses.

10
METODE PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan II dilaksanakan dari tanggal 7 November


sampai dengan 25 Desember 2022. Berlokasi di PT BAHAGIA JAYA
SEJAHTERA Kelurahaan Harjasari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat.
Materi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan II

Melihat dari tujuan di atas, maka kegiatan yang akan dilakukan selama di
lapangan mengacu pada materi Praktik Kerja Lapangan II sebagaimana yang
diuraikan pada Tabel 1
Tabel 1 Materi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan II
No. Materi Kegiatan Rincian kegiatan Luaran
1. Keadaan dan Mengumpulkan data dan Mendapatkan
Informasi Umum informasi: informasi gambaran
perusahaaan, a. Profil perusahaan PT umum perusahaan PT
organisasi dan Bahagia Jaya Sejahtera. Bahagia Jaya Sejahtera
sumberdaya manusia b. Sejarah dan perkembangan
c. Manajemen SDM
d. Tata letak (layout) dan
denah lokasi
e. Tata kerja pegawai (jam
kerja, shift)
f. Pengelolaan sanitasi,
kebersihan dan lingkungan
2. Cakupan , jenis Menguraikan: Informasi cakupan
kegiatan dan produk Menguraikan cakupan kegiatan jenis produk
dari perusahaan kegiatan jenis produk yang dan layanan
dihasilkan maupun.
3. Input, bahan baku Mengidentifikasi: Deskripsi penggunaan
dan penyiapan bahan a. Jenis bahan baku, bahan bahan baku,bahan
penolong dan bahan bakar tambah dan bahan
selama produksi (input) penolong dan
b. Langkah penyiapan bahan penyiapan bahan
sebelum proses produksi sebelum proses
(input). kegiatan

4. Pelaksanaan proses Mengidentifikasi, dan Pengalaman dalam


produksi menganalisis: Melaksanakan dan
a. Mesin dan peralatan yang menguraikan hasil
digunakan selama produksi pengalaman kegiatan
b. Pengoperasian mesin produksi mesin di PT

11
No. Materi Kegiatan Rincian kegiatan Luaran
produksi Bahagia Jaya Sejahtera
c. Model dan tata cara
manajemen produksi di PT
Bahagia Jaya Sejahtera

Metode Kegiatan

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik meliputi; observasi


atau survei langsung di lapangan, wawancara, serta melakukan dokumentasi
kegiatan wawancara tersebut menggunaka Ponsel/kamera. Data yang diperlukan
data Primer dan Sekunder. Data primer dan sekunder diperoleh hasil
Wawancara ,kuesioner, jurnal, dan buku-buku penunjang lainya. Data tersebut
dihimpun oleh Penulis selanjutnya digunakan untuk pembuatan laporan Praktik
Kerja Lapangan II. Dokumentasi bertujuan untuk melengkapi informasi-informasi
secara visual yang diperoleh agar lebih lengkap serta menunjang kebenaran dan
keterangan yang diberikan sesuai dengan topik pembahasan.

12
HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan, Informasi Umum dan Sumber Daya Manusia

Profil dan Informasi Umum


Berikut ini sekilas tentang profil PT Bahagia Jaya Sejahtera.
Nama Perusahaan : PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA
Alamat Perusahaan : Jl. Mayjend H.E Sukma No. 58 Ciawi, Kecamatan Ciawi,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat 16720
No. Telepon : 0251 8249369
Website/Homepage : https/bahagiajaya.co.id
No. NPWP : 02.443.544.8-434.000
Bidang Usaha : Mesin Pertanian, Mesin Perkebunan, Mesin Industri
Tahun berdiri : 2005

Gambar 4 Logo perusahaan


Sumber: (PT. Bahagia Jaya Sejahtera)

Perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera pertama kali berdiri pada tahun


1980-an di Aceh besar yang bernama CV Bahagia Jaya, kemudian di tahun 1988
perusahan tersebut berpindah ke provinsi Jawa Barat atas fasilitas dan arahan oleh
Presiden dan Menteri Perindtustrian yang pada saat itu dijabat oleh Bp. Hartanto.
Pada tahun 1990 usaha ini berkembang ke daerah Bekasi dan pada tahun 1991
perusahaan ini mendapatkan Upakarti karena telah berhasil menciptakan Mesin
Power Tresher (Mesin perontok Padi serbaguna). Seiring perjalanan CV Bahagia
Jaya mengubah nama menjadi PT Bahagia Jaya Sejahtera pada tanggal 5 Mei
2005 dan berkedudukan di lokasi saat ini yaitu di Kecamatan Ciawi, Kabupaten
Bogor. Selain itu saat ini PT Bahagia Jaya Sejahtera memiliki beberap cabang di
beberapa daerah seperi Jakarta, Bogor, dan Bekasi.

13
PT Bahagia Jaya Sejahtera merupakan perusahaan manufaktur yang
bergerak dalam bidang produksi aat dan mesin pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan mesin industri kecil maupun menengah.

Nama dari merek dagang PT Bahagia Jaya Sejahtera yaitu BEJE dengan
kualitas produk secara umum akan menuju Standar Nasional Indonesia (SNI). PT
Bahagia Jaya Sejahtera telah memiliki salah satu produk yang telah memiliki
sertifikat berstandar SNI yaitu mesin perontok padi (power tresher) dengan
nomor SNI 7429.2008 dari Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian
kementerian pertanian Republik Indonesia. Mesin perontok padi pula menjaddi
produk unggulan dari perusahaan tersebut hingga saat ini. Selain itu, perusahaan
ini sudah memiliki Sertifikat Manajemen Sistem (ISO) dengan kode ISO 9001.
Visi, Misi dan Kebijakan Mutu
Sebuah perusahaan yang terus berkembang, PT Bahagia Jaya Sejahtera
menginginkan perusahan tersebut untuk terus berinovasi dan berkembang dalam
memproduksi mesin. Hal tersebut salah satunya dengan mencapai visi, misi dan
kebijakan mutu perusahaan. Visi, misi dan kebijkan mutu PT Bahagia Jaya
Sejahtera yaitu sebagai berikut:
Visi (Vision) Perusahan PT Bahagia Jaya Sejahtera yaitu:
“Memenuhi kebutuhan sektor Industri dalam hal pembuatan mesin-mesin
produksi, serta menyediakan jasa pembuatan modifikasi mesin dengan kualitas
yang baik, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk
luar negara.”
Misi (Mision) Perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera
Untuk mengimplementasikan dan mewujudkan dari visi tersebut dengan cara;
1. Memberikan pelayanan pembuatan mesin maupun jasa modifikasi mesin-
mesin produksi dengan mutu dan kuantitasyang baik, dengan memberikan
rasa puas dan menjaga kepercayaan pelanggan sehingga terjadinya
kerjasama yang baik antar perusahaan dan pelanggan.
2. Melakukan inovasi produk dalam menciptakan teknologi tepat guna (TTG).
Kebijakan Mutu (Quality Policy) Perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera yaitu;

14
1. Menghasilkan produk berkualitas inovasi sebagai mutu kewajiban dan rasa
tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dengan harga bersaing.
2. Menjaga pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.
3. Membangun jaringan distribusi yang luas, kuat dan pelayanan yang
terpercaya.
4. Membentuk sumber daya manusia yang berkompetensi.
5. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
Lokasi Perusahaan
Lokasi dari perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera secara spesifik yaitu
berlokasi Jl. Mayjend H.E Sukma No. 58 Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat 16720. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Peta lokasi perusahaan


Sumber: (Googglearth.com)

Batas-batas dari lokasi perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera yaitu;


Batas Utara : Kelurahaan Sindangsari Kecamatan Bogor Timur.
Batas Selatan : Desa Bitungsari Kecamatan Ciawi.
Batas Barat : Kelurahan Muaraasih Kecamatan Ciawi.
Batas Timur : Desa Harjasari Kecamatan Bogor Selatan.

15
Struktur Organisasi, Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Susunan organisasi dari perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera dapat dilihat
pada Gambar 6.
STRUKTUR ORGANISASI PEGAWAI PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA

Direktur PT. BAHAGIA JAYA SEJAHTERA


SJESEJAHTERA
Suhrizal A.md

KETUA MS

Melani Melani S.ak

Keuangan Pemasaran HAR dan GA Produksi

Dewi Rahayu Sintah H Silva Intan L Baharudin

Pembelian IT Maintance Gudang Q.Control


Samba. L Thomas N Raden Bagus Ira Juniyanti Hendro A.

Teknisi Teknisi Teknisi Teknisi

Gambar 1 Struktur organisasi


Sumber: (Data Primer PT Bahagia jaya sejahtera)

Adanya struktur organisasi dapat membantu berjalanya sistem dalam setiap


cakupan sesuai dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang diemban.
Didalam organisasi ada tingkatan dan jabatan sehingga setiap bagian atau anggota
harus selalu berkoordinasi pada penanggung jawab atau pada ketua dan jajarannya.
Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang Personalia
Adapun tugas masing-masing divisi maupun ketua di PT Bahagia Jaya
Sejahtera adalah sebagai berikut:
Direktur
a. Memeriksa laporan yang disampaikan oleh setiap Departemen dan Manajer
Representative.
b. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
c. Menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi dan misi
perusahaan.

16
d. Menilai kinerja manajer-manajer yang ada di perusahaan yang memiliki
pengaruh besar terhadap arah perkembangan perusahaan (untuk
perencanaan jangka panjang).
e. Memimpin rapat yang dilakukan di perusahaan dan Menetapkan kebijakan
maupun tujuan dari perusahaan.
f. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer).
g. Mengawasi segala aktivitas perkerjaan perusahaan.
h. Mengkoordinasikan segala aktivitas yang dilakukan oleh setiap bagian
dalam organisasi perusahaan.
i. Merekrut dan memberhentikan karyawan perusahaan.
j. Memberikan arahan dalam rangkaian pekerjaan di perusahaan.
Manajer Keuangan
a. Menyusun, menyiapkan dan menafsirkan laporan, anggaran dan laporan
keuangan.
b. Membuat perencanaan umum keuangan perusahaan.
c. Menjalankan roda perusahaan seefisien dan seefektif mungkin.
d. Bertanggung jawab dalam berbagi keputusan pembiayaan yang ada..
e. Mengkoordinasikan pengontrolan dana perusahaan.
f. Merencanakan dan mengembangkan sistem keuangan perusahaan.
g. Bertanggung jawab menjaga pengelolaan pajak perusahaan.
h. Menafsirkan arus kas dan membuat Cash flow.
i. Menjaga arus kas, utang dan piutang.
j. Mengelola anggaran.
k. Mengatur sumber-sumber baru pembiayaan untuk fasilitas utang
l. perusahaan.
m. Membuat neraca, Trial Balance dan rincian buku pembukuan.
Manajer Produksi
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
b. Menentukan standar kontrol kualitas produk.
c. Mengawasi proses produksi.
d. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.

17
e. Mengawasi pekerjaan staf junior.
f. Menilai kelayakan proyek.
g. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.
h. Menjadi penghubung dengan pembeli, pasar, dan staf penjualan.
i. Memperkirakan serta melakukan negosiasi rentang waktu dengan klien.
Human Relation Development
a. Membantu dalam mewawancarai, merekrut dan melatih kandidat.
b. Menyiapkan para karyawan baru sebelum mulai melakukan
a. pekerjaannya.
b. Merencanakan alokasi dan jumlah tenaga kerja di perusahaan.
c. Mengkoordinasikan, merealisasikan dan mengendalikan programprogram
bagian personalia.
d. Mengatur jadwal libur dan cuti karyawan.
e. Menyusun laporan mengenai kegiatan sektor personalia
f. Melakukan analisa terhadap segala kebijakan dan prosedur yang sesuai
g. dengan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
h. Memberhentikan karyawan bila melanggar peraturan perusahaan
i. setelah dikeluarkan surat peringatan yang ke 3.
Manajer Pemasaran dan Pembelian
a. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan di bagian penjualan atau
pemasaran produk untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
b. Merencanakan pembelian bahan baku yang dibutuhkan untuk kelancaran
proses produksi.
c. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan tren
pasar dan sumber daya perusahaan.
d. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan
pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
e. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.
f. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan
order.
g. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran.

18
h. Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar.
i. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.
j. Mengkoordinasikan, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
pelaksanaan kegiatan pemasaran.
k. Membuat dan menyusun laporan mengenai kegiatan di bagian pemasaran
dan dilaporkan kepada Top Management.
Quality Control
a. Memantau perkembangan semua produk yang di produksi oleh perusahaan.
b. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa
perusahaannya.
c. Memastikan kualitas barang yang di beli serta barang jadi.
d. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
e. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan
pada produk.
f. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan.
g. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai
kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang
lebih tinggi.
Desaign Grafis dan Admin Media Sosial
a. Membuat suatu desain gambar untuk kebutuhan katalog produk dan juga
brosur.
b. Membuat suatu desain untuk kebutuhan buku panduan produk yang
dihasilkan.
c. Menetapkan prosedur untuk menjaga kualitas standar tinggi, realibility dan
keamanan dalam desain produk.
d. Menentukan dan menegakkan melalui kelompok fungsional.
e. Mempertahankan kualitas dan persyaratan keselamatan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan nyata.
f. Mengevaluasi dan mengembangkan teknik untuk meningkatkan kontrol
desain produk, kualitas, kehandalan dan keamanan.
g. Memastikan produk yang dimiliki perusahaan semakin dikenal oleh
masyarakat.

19
h. Mengunggah produk dari perusahaan di semua media.
i. Melakukan pengenalan produk terhadap konsumen.
j. Menjual produk dan mencapai target penjualan yang ditentukan.
k. Manager desain bertanggung jawab atas fungsi desain dan juga bertanggung
jawab untuk memastikan departemen desain dengan desain prosedur sistem
mutu perusahaan yang didokumentasikan.
Drafter
a. Membuat schedule shop drawing dan sebagai pembuat gambar.
b. Membuat shop drawing yang efisien dan menguntungkan.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait.
d. Membuat Daftar Penerimaan Dokumen (DPD) gambar, Daftar Induk
e. Dokumen (DID) gambar dan daftar distribusi gambar.
f. Membuat metode kerja yang efektif dan efisien.
g. Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing.
h. Membuat gambar teknis untuk keperluan lelang.
i. Membuat gambar teknis suatu produk yang diinginkan customer.
j. Membuat gambar akhir pekerjaan/asbuilt drawing.
k. Bill of Quantity (BoQ) dan Bill of Material (BoM).

20
Denah Pabrik(layout)
Tata letak lokasi ruangan pada Perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera di
nilai Strategis, sehingga dapat membantu kegiatan operasional, hal tersebut karena
dari lokasinya yang dekat dengan jalan besar kemudian ruangan-ruangan yang
dimiliki cukup besar dan terbilang lengkap. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Gambar 7.

Gambar 6 Denah perusahaan


Sumber: Data Perusahaan PT BEJE

Luas area PT Bahagia Jaya Sejahtera seluas 2.206 m termasuk luas tanah
dan bangunan. Fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan meliputi marketing office,
area produksi, gudang, mess pegawai, parkiran , ruang meeting dan lain-lain.
Personalia dan Tenaga Kerja
Tenaga kerja atau personalia di PT Bahagia Jaya Sejahtera dengan jumlah
total 80 pegawai dengan pegawai tetap 72 orang dan pegawai harian 8 orang rata-
rata berjenis kelamin laki-laki. Pembagian posisi yaitu 49 orang teknisi pada
bagian produksi meliputi: Teknisi dan operator. kemudian 27 orang non teknisi di
bagian ini seperti marketing, office, cleaning services, dan security. Pada bagian

21
produksi tenaga kerja lebih banyak dibandingkan di bagian kantor karena posisi
tersebut merupakan posisi utama di perusahaan tersebut. Untuk mengetahui
tingkat SDM personalia maka salah satu indikator yang digunakan yaitu
pendidikan personalia pada perusahaan dapat dilihat data yang diberikan berupa
diagram lingkaran pada Gambar nomor 8.

5%
13%
SD
28%
SMP
SMA
PERGURUAN TINGGI
54%

Gambar 7 Diagram tingkat pendidikan personalia


Sumber. Data olah primer PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA

Hasil persentase di atas karyawan PT Bahagia Jaya Sejahtera mayoritas


tingkat pendidikan yaitu lulusan SMA/SMK sebanyak 54% atau setengah dari
jumlah karyawan. Hal tersebut karena perusahaan bergerak padai industri
pembuatan alat dan mesin sehingga membutuhkan karyawan sebagai teknisi dan
operator. Selain itu, perusahaan memiliki kualifikasi terhadap karyawan minimal
lulusan SMA untuk menempati posisi tersebut. Persentase dengan nilai 13%
diraih dengan lulusan sarjana atau diploma yang dimiliki perusahaan tersebut,
karena Posisi yang diisi oleh lulusan tersebut perlu memiliki keahlian khusus serta
kemampuan yang mumpuni.
Tata Kerja Pegawai
Jam kerja untuk karyawan PT Bahagia Jaya Sejahtera semuanya sama dari
seluruh Divisi seperti tim produksi, tim manajemen, pergudangan, Cleaning
service dan lain-lain, Jam kerja hari Senin-Jumat jam kerja mulai pukul 08.00-
16.00 dan Sabtu jam kerja pukul 08.00-15.00. untuk sif di perusahaan ini tidak
ada.
Sistem lembur di PT Bahagia Jaya Sejahtera dilakukan apabila deadline
pengiriman mesin sudah dekat dan pengerjaan mesin belum selesai dikerjakan,

22
oleh karena itu lembur dipakai untuk mempercepat pengerjaan mesin agar dapat
terselesaikan. Perizinan bagi karyawan yang akan melakukan izin, cuti, dinas
luar,dan kerja lapangan diwajibkan memenuhi administrasi dan aturan yang telah
ditetapkan perusahaan. Sedangkan karyawan yang tidak hadir karena sakit,
karyawan yang bersangkutan dapat menginformasikan kepada pihak HRD serta
menyertakan bukti baik secara fisik maupun non fisik (online). Surat Peringatan
(SP) diberikan kesempatan tiga kali kepada karyawamn yang melanggar tata tertib
perusahaan. Apabila karyawan sudah mendapatkan surat peringatan unutk ketiga
kalinya dikarenakan Indispliner maka karyawan tersebut terancam di PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja) oleh perusahaan.
Penerapaan budaya di perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera masih sangat
rendah dari beberapa aspek. seperti penggunaan APD, masker, kacamata, sarung
tangan, peredam kebisingan belum mengikuti dan sesuai dengan ketentuanya,
masih banyak karyawan yang khususnya dari divisi produksi masih belum sadar
penting dan kegunaanya. Secara budaya motivasi, seperti memberikan motivasi
untuk saling percaya terhadap antar karyawan dalam menjalankan tugas pekerjaan
dinilai belum optimal, karena ketika briefing berlangsung pegawai tidak
menyimak dengan baik dan mengimplentasikannya. Kemudian untuk budaya
beroorganisasi tergolong baik karena tiap divisi memiliki ketua untuk
mengkoordinasikan tugas maupun arahan tiap timnya.
Pengelolaan Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan sekitar Perusahaan
Penerapan pengelolaan sanitasi dan kebersihan perusahaan (Good
Corporate Goverment) oleh perusahaan PT Bahagia Jaya Sejahtera di nilai sudah
cukup baik, dari segi administrasi telah memiliki dokumen UKL atau UPL (Upaya
Pemantauan Lingkungan) dari dinas LHK setempat. Untuk mengetahui dokumen
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Kemudian dalam membersihkan area
sampah dan sanitasi pembuangan air didukung dengan adanya tim yang mengatur
area tersebut secara rutin. Untuk limbah pabrik umumnya bekas material produksi
alat dan mesin baik logam maupun non logam.
Dalam kegiatan pembersihan limbah pabrik dilaksanakan setiap satu tahun
sekali pada bulan penutupan PO (pre order) hal tersebut supaya tidak menggangu
berjalanya produksi alat dan mesin, anggota yang melakukan kegiatan tersebut

23
yaitu teknisi, operator, dan dibantu pihak pemborong. Kegiatan pembersihana
seperti terlihat kegiatan pemberisahan pada Gambar 6.

Gambar 8 Pembersihan limbah

Gambar nomor 6 nantinya limbah yang tidak terpakai akan dijual kepada
pihak yang menginginkan untuk diolah menjadi sebuah barang atau dibuat
menjadi material kembali. Limbah yang ada dikumpulkan dalam satu area yang
dekat dengan ruangan produksi, hal tersebut karena ketika teknisi sudah tidak
menggunakan material akan langsung di buang ke area tersebut. Limbah atau
sampah yang dihasilkan pada proses produksi dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu:
1. Sampah hasil produksi
Sampah produksi adalah sampah dari sisa produksi suatu alsintan dimana
sampah tersebut dapat dibagi beberapa macam:
a. Potongan atau serat Logam (besi,baja, stainles dll).
b. Kardus dan kertas
c. Oli dan bahan bakar
d. Debu halus dan kasar
2. Sampah rumah tangga
Sampah rumah tangga adalah sampah non produksi yang dihasilkan setiap
harinya dari karyawan seperti sampah sisa makan, sisa kemasan elektronik,
sampah cair dan lain sebagainya.

24
Input, Bahan Baku dan Penyiapan Bahan

Jenis Bahan Input Produksi


Input produksi Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan tergantung dari
perencanaan yang disusun berdasarkan pesanan yang masuk. Penentuan bahan
dan jumlah ditentunkan berdasarkan jumlah alat dan mesin yang akan diproduksi,
proses pengajuan bahan input produksi dilakukan oleh admin gudang dan
diberikan langsung kesetiap divisi produksi dengan jumlah yang telah
direncanakan, jika bahan tidak tersedia maka akan diajukan kepada pihak
keuangan untuk membeli bahan tersebut.
Pada umumnya pembuatan alat dan mesin menggunakan bahan utama besi,
baja , stainlees steel, dan kayu. Untuk pembuatan kerangka utama menggunakan
besi dengan jenis besi UMP, besi siku, dan besi holo. selain itu, bahan pendukung
seperti besi behel dan besi nako. Selanjutnya untuk pembuatan kerangka badan
menggunakan besi pelat. Pelat yang digunakan dalam produksi seperti pelat baja
weirmash, pelat stainless, pelat eyzer, dan pelat strip dengan ukuran yang
beragam sesuai spesifikasi dan ukuran alat dan mesin yang akan dibuat. ketebalan
dari bahan yang digunakan untuk membuat rangka dan badan rangka bervariasi
mulai dari ukuran 0.5, 1, 1.2, 1.5, 2, 3, 4, 6, 8, 10, dan 12mm. Di perusahan ini
tempat penyimpanan bahan input produk disimpan terpisah berdasarkan
bentuknya. Gambar menunjukkan penyimpanan bahan input produk.

(a) (b)
Gambar 9 (a) Tempat penyimpanan material batang, (b) material pelat
Tempat penyimpanan bahan produk input dipisahkan berdasarkan bentuk
dan ketebalannya guna memudahkan pihak teknisi ketika mengambil bahan dapat
memudahkan mobilitas bahan tersebut untuk dipotong dan dicetak menggunakan
mesin pemotong dan penekuk. Letak penyimpanan produk dengan ukuran besar
dan panjang diletakan di area loading product bagian depan perusahaan kemudian

25
untuk produk ukuran sedang dengan bentuk pelat di letakkan di bagian tengah
ruang produksi supaya mudah dicetak dan dekat dengan mesin potong.
Bahan penolong dan bahan tambahan
Selain menggunakan bahan utama membuat sebuah alat dan mesin, tentu
perlu memakai bahan tambah atau bahan penolong guna mesin tersebut dapat
terselesaikan dan digunakan dengan semestinya. Bahan pendukung memiliki
fungsi yang sangat penting diantaranya: menyatukan, memotong, menajamkan,
menghaluskan, menempelan, meleburkan dan lain sebagainya. Bahan tambah
atau bahan penolong yang digunakan selama proses produksi yaitu:
Bahan Penolong. Bahan-bahan penolong yang umum dan digunakan selama
proses produksi di sini diantaranya:
1. Mata Gerinda, bahan ini merupakan bahan utama yang digunakan untuk
memotong dan menghaluskan benda kerja ketika akan dirakit menjadi sebuah
mesin. Cara pemakainya dipasangkan dengan alat gerinda baik gerinda tangan
ataupun gerinda duduk. Bahan pembuat mata gerinda sangat beragam dan
tergantung pemakaiannya , ada yang terbuat dari batu,lempengan campuran
logam dan serat plastik, dan kain.
2. Elektroda adalah material untuk menempelkan dan menyatukan benda kerja
satu dengan lainya yang berbahan dasar besi,baja atau stainless. Elektroda
dipakai dengan alat las guna memanaskan elektroda. Jenis elektroda sangat
banyak mulai dari elektroda dengan bahan dasar besi,karbon,alumunium,
kuningan dan lain-lain.
3. Gas dan Oksigen, penggunaan Gas dan oksigen dalam pengelasan berguna
untuk melenturkan bagian besi yang sangat kuat agar mudah dibentuk dengan
menggunakan suhu yang sangat panas, bahan yang digunakan yaitu Gas LPG
dan CO2.
4. Kawat Tambal. Merupakan kawat yang digunakan untuk menambal dan
menempelkan benda kerja dengan ukuran yang tebal. Kawat tambal umumnya
berbahan dasar besi dan stainless.
5. Batu Poles. Sistem kerja dari batu poles hampir mirip dengan batu gerinda
poles yang membedakan adalah mata gerinda poles berbahan dasar untuk
mengkilap logam yang telah meyatu dengan mata gerinda sedangkan batu

26
poles perlu menggunakan mata gerinda kain dan mengasahnya pada batu poles
tersebut.
6. Thinner, merupakan cairan yang berbahan dasar zat kimia untuk mengencerkan
cat berbahan dasar minyak, kayu, besi dan lain-lain. Dalam proses produksi
mesin, Tinner digunakan setelah mesin dirakit dan dicat.
7. Komponen kelistrikan, komponen umumnya digunakan seperti terminal listrik,
kabel sakuan, MCB, termoplas, tombol power dan lainlain. Komponen tersebut
dipakai untuk menggerakan mesin atau menghidupkan sistem kontrol atau
energi.
Bahan Tambah. Bahan-bahan tambah yang digunakan selama proses produksi
hanya pelumas dana bahan bakar, dimana oli untuk melumasi komponen tertentu
dari motor penggerak dan membuat ulir, merek dagang oli yang digunakan adalah
KUBOTA-RD110 dan Pertamina Mesran 20w-50. Kemudian bahan bakar dipakai
untuk menggerakan motor penggerak selain tenaga listrik pada saat akan
pengujian mesin.
Penyiapan Bahan Pra Produksi
Penyiapan bahan sebelum produksi terlebih dahulu dipastikan PO (Pre
order) telah disetujui oleh pihak manajemen. Jika PO (Pre order) disetuji makan
bahan pra produksi akan dicek oleh divisi PPIC (Production Planning and
Inventory Control) apakah bahan material tersedia apa yang akan dibuat sesuai
PO (Pre order). Jika bahan tidak tersedia maka kepala produksi melakukan
pengajuan untuk permintaan bahan atau pembelian bahan baku dan bahan
pendukung lainya ke bagian gudang dan selanjutnya akan diajukan ke pihak
keuangan. bahan material dan bahan pendukung yang telah ada akan langsung
diserahkan kepada teknisi untuk memulai produksi.

27
Cakupan, Jenis Kegiatan dan Produk dari Perusahaan

Cakupan dan Jenis Kegiatan


Aktivitas dalam memproduksi alat dan mesin di PT Bahagia Jaya Sejahtera
yaitu memproduksi alat dan mesin, memperbaiki alat dan mesin hingga
memodifikasinya. Gambar nomor 11 merupakan diagram alur kegiatan umum
produksi di PT Bahagia Jaya Sejahtera.

Mulai

PO
Subcontract

Pengecekan Stok
bahan baku

Surat Perintah

Proses Pemotngan Proses Pemotongan


Pelat Pejal

Roll Bending Bubut Milling

Perakitan
(assembley)

Pemasangan Penggerak

Tidak

Penguji
Perbaikan
Mesin
Finishing
Ya

Pengiriman Mesin

Selesai

Gambar 10 Diagram alur proses produksi

Jenis dan kegiatan proses produksi diuraikan sebagai berikut:

28
1. Penerimaan Pre Order (PO)
Penerimaan Po merupakan penerimaan pesanan produk dari konsumen dari
individu, perusahaan, maupun dinas pemerintah. Pesanan alsintan dapat dilakukan
dengan cara mendatangi langsung perusahaan atau secara online. Konsumen dapat
membeli sesuai spesifikasi atau produk yang telah ada.
2. Pengecekan Bahan baku
Penerimaan PO yang telah disetujui dan sepakat kemudian perusahaan akan
mengecek ketersedian bahan baku di gudang dari material tersebut. Jika bahan
tidak tersedia maka pihak gudang dan manajer akan membuat surat pembelian
barang kepada pihak keungan untuk dibelanjakan.
3. Surat perintah
Surat perintah akan diberikan kepada teknisi tanda bahwa produk siap untuk
dibuat dan bahan material telah tersedia, surat perintah digunakan pula sebagai
tanda bukti untuk teknisi menargetkan produk tersebut dibuat dalam jumlah yang
sesuai dan spesifikasi dari mesin tersebut, kemudian sebagai tanda pemberiaan
gaji.
4. Proses produksi
Proses produksi dilakukan dan dikerjakan oleh teknisi sesuai dari jenis
material dan produk yang dibuat, pada perusahaan ini pengolahan material untuk
dibuat sebuah mesin dikelompokan berdasarkan bentuk dari material, material
berbentuk pelat akan dipotong, dihaluskan, dipola, dan dibentuk menggunakan
mesin Laser cutting, bending dan roll kemudian untuk material berbentuk pejal
dipotong dan dipola menggunakan mesin bubut dan mesin milling.
5. Perakitan
Proses perakitan merupakan proses selanjutnya dari material-material pelat
atau batang yang telah dipotong dan dipola untuk dirakit menjadi sebuah mesin
yang utuh. Proses ini umumnya dengan cara dilas atau dilem sesuai dengan jenis
material danpermintaan konsumen.
6. Pemasangan penggerak
Pemasangan penggerak meliputi sistem kelistrikan, motor 1 phase, sistem
kontrol, roda, dan lain-lain guna mesin dapat bergerak dan menyala sesuai dengan
mesin yang dibuat.

29
7. Pengujian
Pengujian dilakukan oleh pihak QC untuk mengetahui produk dapat
menyala dan berfungsi sesuai keingian dengan melihat standar yang telah
ditentukan oleh pihak perusahan. Dalam pengujian jika mesin tidak berfungsi
dengan semestinya atau tidak lolos uji maka akan dilakukan perbaikan.
8. Finishing
Proses finishing adalah proses akhir setelah produk telah lolos pengujian,
proses ini akan dilakukan pengecatan untuk memberikan warna pada mesin selain
itu, pemengamasan dengan cara membungkus (wrapping) untuk permukaan
ketika proses pengiriman.
9. Pengiriman
Pengiriman produk dapat dikirimkan atau diambil oleh konsumen ketika
barang telah siap dipasarkan. Umumnya produk diminta oleh konsumen untuk
diantar ke lokasi yang telah dituju.
Jenis Produk yang dihasilkan
Produk PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA memiliki berbagai macam
yang diproduksi. Produksi mulai dari alat dan mesin yang bergerak di sektor
pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan, dan industri. Semua produk yang
dihasilkan adalah pesanan pemerintah, perusahaan swasta,dan perseorangan.
Perusahaan ini bukan hanya memproduksi tetapi menerima servis dan modifikasi
alsintan pertanian atau non pertanian, Untuk lebih jelasnya jenis produk yang
dihasilkan di PT Bahagia Jaya Sejahtera dapat dilihat pada Gambar 12.
60
50
40
30
20
10
0
Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Industri

Gambar 11 Diagram produksi mesin


Sumber: (Data Sekunder PT Bahagia jaya sejahtera)

Jenis produk pada gambar nomor 8 di atas dapat mengalami penambahan


ataupun pengurangan tergantung dari jumlah produk terjual atau produk yang

30
terlaris pada periode tertentu. Untuk lebih jelasnya jenis produk yang di hasilkan
di PT Bahagia Jaya Sejahtera dapat dilihat pada Lampiran 4. Perusahan ini
umumnya memproduksi mesin pertanian dan perkebunan atas dasar permintan
konsumen.
Layanan yang Diberikan kepada Konsumen
Ketika konsumen datang, sesegera mungkin staf marketing menyambut dan
menawarkan bantuan kepada klien dan memberikan klien tersebut kesempatan
untuk merespon, staf marketing akan memastikan untuk menganalisis kebutuhan
klien dengan baik dan benar serta akan membantu memberikan saran atau solusi
terbaik. Adapun dalam hal seorang klien mengajukan sebuah negosiasi dari saran
atau solusi yang diberikan, staf marketing akan membuat kesepakatan terbaik
dengan tetap mengedepankan nilai-nilai dari perusahaan dan memberikan asuransi
yang merupakan jaminan atau garansi yang bisa ditepati kepada klien. Jaminan
atau garansi yang diberikan adalah logis dan tidak berlebihan. Kemudian setelah
terjadi kesepakatan dan memilih alat yang sesuai, maka klien atau staf marketing
akan meminta dana awal sebesar 50% untuk menjadi tanda jadi guna alat dapat
dibuat dan dana selanjutnya dilunasi ketika sudah jadi.

Gambar 12 Lembar tanda terima barang


Sumber. (Data Primer PT Bahagia Jaya Sejahtera)

Konsumen ketika memiliki keluhan atau komplain dilakukan oleh


pelanggan apabila barang kiriman mesin yang mereka terima mengalami
kerusakan dalam jangka waktu pendek. Namun sebelumnya perusahaan
memberikan garansi terhadap mesin-mesin yang dikirimkan. Apabila konsumen
atau pelanggan mengalami hal tersebut maka bisa mendapatkan garansi dari
perusahaan. PT Bahagia Jaya Sejahtera akan memberikan garansi alat dan mesin

31
yang mereka produksi selama 1 tahun dengan perbaikan kerangka yang dibuat
atau dimodifikasi di perusahaan tersebut. Selebihnya seperti mesin penggerak,
kelistrikan perusahaan tidak menanggung garansi akan tetapi garansi akan
dibebankan kepada konsumen. Gambar 14 contoh kartu garansi mesin yang
diberikan kepada konsumen.

Gambar 13 Kartu Garansi Produk


Sumber: Data PT Bahagia jaya sejahtera

Barang yang telah sampai kepada konsumen baik dinas atau perseorangan
mendapatkan pelayanan seperti pemasangan produk dan pelatihan oleh PT
Bahagia Jaya Sejahtera. Pemasangan maupun pelatihan diberikan untuk
memuaskan dan mendapatkan kepercayaan konsumen, pelayanan yang diberikan
umunya tergabung ketika pembelian produk tersebut selesai baik dari segi
pembayaran dan produk telah sampai ke lokasi tujuan. Gambar nomor 14
meruapakan contoh teknisi sedang melakukan pelatihan dan penyuluhan.

Gambar 14 Teknisi sedang memberikan pelatihan kepada konsumen


Sumber: (Data olah karyawan)

Untuk pemasangan produk perusahaan akan menerjunkan Teknisi dan


karyawan yang telah berpengalaman untuk merakit alat atau mesin jika mesin
tersebut perlu dirakit karena dalam proses pengiriman bobot dan ukuran produk
sangat besar, selain itu konsumen akan diberikan pelatihan jika belum mengetahui
dan paham untuk mengoperasikan,merawat dan memperbaiki dalam skala ringan.

32
Proses Produksi Alsintan

Mesin Sangrai Kopi (Roaster) BEJE UK 17 N


Spesifikasi mesin roasting kopi dibuat dengan melihat dan menghitung dari
segi kekuatan mesin, ukuran mesin, teknologi yang digunakan dan dapat sesuai
dengan permintaan dari konsumen yang akan membelinya. Spesfikasi dari mesin
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Spesifikasi Mesin roasting kopi
No. Parameter Keterangan
1. Dimensi
1. Panjang (mm) 1530
2. Lebar (mm) 750
3. Tinggi (mm) 1605
4. Material Stainlees steel
5. Jenis Sumber Pemanas Gas LPG
6. Jenis Sumber Suhu Thermostat
7. Sistem Control Control Panel Digital
2. Motor Penggerak
1. Jenis Motor 1 fase Transmax (TNMVO 50)
2. Daya (HP) 0,5
Sumber: (Data Primer PT Bahagia Jaya Sejahtera)

Spesifikasi pada Tabel 2 adalah standar yang diberikan oleh perusahaan


pada produk mesin jenis roasting kopi yang akan dijual. Spesifikasi dari mesin
dapat berubah jika keinginan dari konsumen. akan tetapi, Hanya pada bagian-
bagian pendukung bukan pada bagian utama dari mesin tersebut. Contoh dari
bagian pendukung yang dapat konsumen dapatkan seperti Handle pembuka
tungku, kompor pembakar, sistem kontrol, tinggi pembuangan asap, laci
penyaring kopi, jenis roda, dan warna mesin. Untuk bagian utama seperti dimensi
dari mesin, bahan atau material mesin dan sistem motor penggerak.
Hasil Unjuk Kerja
Hasil unjuk kerja dilaksanakan ketika mesin yang telah dibuat dan akan
dikirim sebelumnya dilakukan pengujian awal terlebih dahulu oleh pihak teknisi
produksi dan jika lolos, akan dilakukan pengujian dan pengecekan yang mendetail
oleh divisi Quality Control kembali guna mengetahui mesin tersebut telah
memenuhi spesifikasi atau belum memenuhi dari standar perusahaan terhadap
mesin tersebut. Paramater-parameter yang diujikan dapat dilihat pada Tabel 3.

33
Tabel 3 Komponen Unjuk Kerja dan Hasil pengukuran
No. Parameter Hasil Pengujian
1. Kapasitas tampung (kg) 5
2. Suhu penyaringan ( ) 79,3
3. Kadar akhir (%) 2,9
4. Laju penyaringan (%/jam) 15,26
5. Pemakaian bahan bakar LPG (kg/jam) 0,19
6. Kontaminasi asap atau bau Tidak ada
Sumber: (Data Primer PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA)

Hasil Proses pengujian dapat berubah disebabkan keinginan dan permintaan


dari konsumen. Data diatas merupakan pengujian yang dilakukan di perusahaan
dalam bentuk sampel atau Prototipe dengan menggunakan hasil standar global.
Proses Produksi
Pembuatan Desain dan Gambar. Proses setelah PO (Pre order) disetujui oleh
pihak manajemen adalah pembuatan sketsa atau gambar dari alat yang akan dibuat,
untuk pembuatan dikerjakan oleh divisi draffter menggunakan software drawing
yaitu Solidwork atau Autocad. Hasil desain yang telah dibuat seperti Gambar
nomor 16.

Gambar 15 Gambar teknik roasting kopi


Sumber: Data Primer PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA

Waktu pembuatan desain oleh divisi draffter yaitu satu minggu setelah PO
(Pre order) disetujui, design dibuat berdasarkan 4 tampak citra penglihatan dan
bagian-bagian komponen disertain ukuran dan sudutnya. Kerangka yang dibuat
meliputi bagian rangka utama, rumah tabung, saluran pengeluara asap, dan tempat
saringan kopi. Ukuran dan bahan material disesuikan dengan spesifikasi yang
dimiliki perusahan atau bisa permintaan dari konsumen.
Penyiapan Material. Material yang telah disediakan oleh pihak gudang akan
dipotong dan dibuat pola sesuai data Po (Pre Order) mesin, untuk bahan material
membuat mesin Roasting kopi yaitu menggunakan bahan utama besi pelat, besi
pelat staninles steel mirror besi batang, dan besi batang stainless steel mirror.

34
Untuk pemotongan besi batang menggunakan mesin gerinda potong duduk untuk
besi pelat dipotong menggunakan mesin Cutting Laser. Dapat dilihat proses
pemotongan pada Gambar 17.

(b) (b)

Gambar 16 (a) Penggunaan laser (b) gerinda duduk


Detail material utama yang dibutuhkan jenis besi batang yaitu; satu besi
Siku ukuran 40x40mm panjang 6m, satu buah besi behel stainles steel
berdiameter 8 dan 12mm, satu buah besi poros stainles steel ukuran 12,38,dan 380
panjang 6m, dan satu besi pipa stainles steel ukuran 154,2 mm panjang 6 m.
Kemudian untuk jenis besi pelat yaitu; satu besi pelat ukuran 2 mm, satu besi
pelat Stainles steel ukuran 2 mm, satu besi pelat stainles steel mirror ukuran 2
mm, dan besi strip ukuran 3 mm. Besi-besi yang telah dipotong akan langsung
dirakit.
Pembuatan Kerangka. Pembuatan kerangka dibedakan menjadi tiga proses
pengerjaan. Pertama membuat kerangka utama atau badan mesin Roasting kopi,
bahan yang digunakan adalah besi siku dengan ukuran yang telah ditentukan.

(a) (b)
Gambar 17 (a) hasil kerangka (b) pengelsan badan mesin
Rangka dirakit dengan bentuk persegi panjang menggunakan Las dengan
suhu 60-120 , Las yang digunakan dengan tipe Las MIG. Gambar nomor 13

35
proses pembuatan kerangka utama mesin sanagrai kopi.Rangka yang telah jadi
berbentuk persegi panjang setelahnya akan digabungkan menggunakan besi pelat
yang telah dipola dan dibentuk sesuai spesifikasi, pembuata pola seperti lingkaran
untuk wadah kopi setelah disangrai dan persegi untuk dudukan rumah penyangrai
kopi menggunakan mesin cutting laser dengan besi pelat yang digunakan dengan
diameter 2 mm, proses selanjutnya dari pembuatan rangka adalah memasangkan
roda pada bagian bawah kerangka badan dengan tipe 2 roda depan mati dan 2 roda
belakang mati diameter keseluruhan roda yaitu: 152,4 mm. Proses penyantuan
kerangka utama dan besi pelat dapat dilihat pada gambar nomor 13.
Proses kedua yaitu membuat rumah sangrai kopi. proses ini terbilang cukup
memakan banyak waktu dan sulit, kesulitan yang ditemukan yaitu membentuk
besi pelat menjadi lingkaran sempurna guna tongkat pengaduk yang akan
dimasukan dapat masuk dan sangat presisi dalam penempatanya. Untuk
pembuatan rumah sangrai kopi memiliki dua lapisan dimana lapisan pertama
sebagai rumah sangrai kopi dan sebagai lapisan luar untuk menutupi bagian
lapisan dalam dan lapisan kedua sebagai tempat penyangraian kopi dan proses
pengadukan. Cara membuat rumah sangrai kopi yaitu dua buah besi pelat stainles
steel dengan ukuran 3mm dimasukan kedalam cetakan khusus untuk membuat
rumag sangrai. Besi siku dengan ukuran 40x40mm digunakan sebagai batang
kerangka. Gambar nomor 14 memperlihatkan pembuatan rumah sangrai kopi
menggunakan cetakan khusus.

(a) (b)
Gambar 18 (a) mencetak rumah sangrai (b) pengelasan
Pada gambar nomor 14 pintu tabung A bagian depan (pintu tabung) dan
tabung bagian B bagian belakang. Untuk membedakanya pintu tabung A sebagai
keluarnya kopi setelah disangraki (berlubang dibagian lingkaranya) dan tabung

36
bagian B sebagai penumpu batang poros untuk memutarkan tongkat sangrai
(berlubang kecil). Kedua tabung tersebut disatukan dengan cara penambahan pelat
sebagai badan rumah sangrai dengan cara dilas dan dimasukan kedalam cetakan
supaya dalam pengerjaan rumah sangrai ketika dilas memiliki bentuk yang sesuai .
Lapisan kedua atau lapisan dalam tabung dibuat menggunakan besi pelat
Stainles steel mirror dengan diameter 300 mm dibuat lingkaran menggunakan
mesin roll dan batang pengaduk dibuat menggunakan besi pelat spiral eryzer yang
telah sedikit ditajamkan. Gambar nomor 15 bentuk dalam lapisan dalam rumah
sangrai kopi.

(a) (b)
Gambar 19 (a) Bentuk dalam rumah sangrai (b) pembuatan mata pisau
Silinder dalam sangrai kopi menempel karena batang AS terpasang pada
bagian tabung belakang yang menempel langsung dengan bearing dan motor
listrik (Dinamo). Setelah proses pemasangan rumah sangkar akan dihaluskan
menggunakan gerinda halus dan dipoles untuk mendapatkan warna yang
mengkilap.
Proses ketiga dalam pembuatan rangka utama yaitu membuat laci sortasi,
laci akan berfungsi ketika kopi sedang di sangrai dan ada biji kopi yang hampa
akan masuk kedalam laci tersebut oleh dorongan dari exhaust. Proses membuat
laci dan tabung exhaust yaitu menggunakan besi pelat eyzer ukuran 1.2 dan 1.5
mm (pegangan laci) kemudian untuk kaki laci dan sebagi penghubung ke bagian
badan rangka utama mesin roasting kopi menggunakan besi siku ukuran
40x40mm. Gambar nomor 16 contoh dari hasil pembuatan laci sortasi.

37
(a) (b)
Gambar 20 (a) mesin tampak belakang (b) proses gerinda exhaust
Pada Gambar 16 laci dilas berbentuk persegi kemudian dipasangkan
bagian atas tabung exhaust untuk asap pembakaran dapat keluar, setelah laci dan
tabung pengeluaran disatukan maka bagian kasar atau yang tidak rata dapat di
gerinda menggunakan gerinda halus.
Pembuatan kerangka dibuat secara terpisah kemudian setelah seluruh
kerangka selesai maka digambung dilas dan dihaluskan untuk nantinya
mempermudah dalam proses pendempulan dan pengecetan. Gambar nomor 17
merupakan hasil dari penyatuan badan kerangka, rumah sangrai, dan laci
pengeluaran.

Gambar 21 Penyatuan badan mesin


Bagian- bagian yang dipasangkan seperti sistem kelistrikan, pipa inlet, bak
penampung hasil kopi, kompor, dan motor listrik dipasang setelah pengecatan.
Pada tahap ini teknisi akan menunggu setelah pengecatan untuk ke proses
selanjutnya.
Proses Pendempulan dan Pengecatan. Proses ini akan dikerjakan oleh divisi
pengecetan dan pendempulan, Mesin sangrai kopi dicat berwarna hijau dan merah

38
hal tersebut untuk memberikan ciri khas dari produk PT Bahagia Jaya Sejahtera.
Gambar nomor 18 contoh kegiatan pendempulan pada mesin pertanian.

Gambar 22 Proses pendempulan


Lama waktu proses ini tergantung jumlah unit yang akan dicat atau
didempul. Pengecetan menggunakan mesin kompresor untuk mendapatkan hasil
yang optimal, merata dan cepat dalam pengerjaanya. Selain pengecetan divisi ini
akan memberikan cairan padat berwarna hijau (dempul) yang berguna untuk
mengisi bagian atau celah kosong antar material yang sudah dirakit untuk
mengurai kerusakan mesin dan secara visualisasi tampak bagus.
Proses Penempelan dan pemasangan Part-part. Pemasangan bak hasil
penyangraian, pipa exhaust, dan pintu keluar kopi adalah bagian-bagian yang
perlu dilakukan pada mesin roasting kopi. Gambar nomor 23 menunjukkan
kegiatan proses pemasangan dan penempelan bagian-bagian mesin.

Gambar 23 Pemasangan part-part mesin


Pemasangan bak penyaringan dilakukan dengan cara bak dimasukan ke
dalam depan badan mesin yang berbentuk lingkaran dan disatukan menggunakan
batang As berdiameter 80. Proses selanjutnya adalah pipa yang telah dihaluskan
dan dikilapkan disambungkan dari rumah sangrai kopi hingga ke cerobong asap.
Pemasangan pintu keluar kopi dan corong dipasangkan dengan badan rumah
sangrai menggunakan baut kap ukuran 1 inch untuk corong kopi yang telah diroll
dipasang menggunakan cara dilas.

39
Pemasangan Komponen Kelistrikan dan Motor Penggerak. Kompoenen
kelistrikan yang digunakan pada mesin roasting kopi yaitu: MCB, Terminal soket
12, termokopel, dan sekun. Pada peroses pemasangan komponen tersebut mesin
telah terpasang part-part dan sudah tercat. Fungsi pemasangan kelistrikan adalah
mentransportasikan daya listrik menjadi energi panas (api) daya listrik menjadi
daya penggerak yang akan dikeluarkan ketika kompor menyala. Gambar nomor
23 kegiatan pemasangan kelistrikan dan pengecekan tombol-tombol.

Gambar 24 kegiatan pemasangan kelistrikan dan motor penggerak


Pemasangan komponen listirik yaitu dengan menggunakan mur dan baut
ukuran M6 yang ditempelkan di badan mesin bagian kiri, komponen listrik di
satukan dengan komponen lainya disambungkan melalui kabel dan sekun.
Pendendalian sistem kelistrikan akan di kontrol oleh sistem kontrol yaitu start
stop, mengendaliakan panas api, suhu, dan lama penyangraian. Gambar nomor 24
salah satu kegiatan pemasangan komponen mesin roasting kopi.
Tahap finishing. Tahap ini merupakan kegiatan akhir dari proses produksi,
proses ada atau tidak tergantung mesin yang dibuat. Dalam pembuatan mesin
roasting kopi tahap ini dilakukan adalah penghalusan, pemasangan logo permanen,
pencopotan stiker bahan, pemasangan batang pengecek kopi seperti pada Gambar
nomor 25.

Gambar 25 Proses finishing

40
Pemasangan logo permanen menggunakan bor tangan dengan paku keling
ukuran 1.2 mm dengan jumlah 4 buah di masing-masing ujung titik bagian rumah
sangrai, untuk pelepasan stiker kaca pengaman bahan menggunakan tangan dan
digosokan menggunakan air untuk melepasnya hal tersebut karena bahan material
menggunakan stainles steel mirror, kemudian pemasangan batang pengecek kopi
dilakukan di akhir dengan memasukan pada lubang yang telah di sediakan secara
sederhana.
Proses Pengetesan (Uji Pelayanan)
Uji Pelayanan
Uji pelayanan yang dilakukan oleh teknisi produksi berbeda dengan divisi
Quality Control, dimana teknisi melakukan pengujian pelayanan dilakukan pada
mesin dalam proses pengerjaan terdapat kerusakan yang cukup fatal.
Tabel Uji Pelayanan Mesin Roasting Kopi
No. Parameter Kondisi
Mudah Sulit Sangat Sulit
1. Menghidupkan - -
2. Mengoperasikan - -
3. Mobilitas - -
4. kestabilan - -
Sumber: (Data Lapangan PT Bahagia Jaya Sejahtera)

Pengujian yang dilakukan teknisi secara sederhana tetapi efektif untuk


mengetahui mesin tersebut layak atau tidak untuk lolos ke tahap selanjutnya.
Parameter atau indikator yang dilihat yaitu menghidupkan, mesin akan di hidup
secara berulang untuk mengetahu mesin tersebut menyala dengan baik atau tidak.
mengoperasikan, pengoperasikan dari pengecekan adalah menjalankan sistem
kontrol dan motor penggerak. mobilitas, mesin akan di uji untuk ditarik dan
didorong menggunakan tenaga manusia atau alat melihat mesin terebut dapat
berjalan dengan baik atau terjadi kendala. Yang terakhir kestabilan, mesin ini akan
di tes pada lantai yang rata kemudian teknisi mengamati dari jarak tertentu untuk
mengetahui alat tersebut diagonal atau tidak.
Kelebihan dan Kekurangan Alat
Dalam proses pembuatan sebuah mesin memiliki Kelebihan dan kekuran
terhadap mesin tersebut baik dari produktivitas, waktu kerja, mobilitas mesin dan
lain sebagainya. Kelebihan dan kekurangan pada mesin Roasting kopi BEJE UK
17 N yaitu:

41
Kelebihan
1. Hasil produktivitas berat bersih termasuk banyak.
2. Menggunakan sistem kontrol dalam pengoperasianya
3. Kopi dapat tersortasi secara terpisah.
4. Suhu penyangraian dapat terpantau dan terkontrol.
5. Asap pembakaran (jerebu) cukup sedikit.
Kekurangan
1. Bobot dan ukuran mesin besar sulit untuk mobilitas.
2. Sistem pembakaran masih menggunakan gas LPG.
3. Sistem kontrol terkadang error jika mesin dipaksa kerja terlalu lama.
4. Sistem pngeamanan kelistrikan dan penggerak belum baik.

Mesin Pencuci Umbi-umbian UK 50

Mesin pencuci umbi-umbian merupakan mesin serba guna yang digunakan


untuk mencuci segala umbi-umbian untuk menghilangkan kotoran hasil
pemanenan. Mekanisme dari mesin ini adalah memutar bagian wadah secara 360
dan didalam wadah akan ada baling-baling yang akan membersihkanya. Dibawah
ini merupakan proses produksi dari mesin pencuci umbi-umbian.
Proses produksi
Perancangan desain mesin. Perancangan desain mesin umbi-umbian umumnya
sama halnya dalam perancangan mesin lainya yang ada di perusahaan ini yaitu
menggunakan aplikasi drawing, aplikasi yang digunakan adalah solidwork dan
autocad.
Bagian-bagian mesin yang dibuat meliputi: rangka utama, bak pencucian,
corong inlet, dan batang baling-baling. Gambar menggunakan skala amerika
dengan ukuran satuan (mm) dan gambar dibuat dari empat citra penglihatan .
Lama proses pembuatan desain gambar satu minggu setelah PO (pre order)
diterima dan telah disetujui.
Pemilihan material.Sebelum proses pembuatan kerangka utama material-
material yang perlu disiapakan yaitu: besi batang kotak 40mm, besi siku
40x40mm, besi AS diamter 30, pelat stainles steel ukuran 20mm, pelat eyzer

42
ukuran 20mm. Material yang digunakan dipotong dan di pola sesuai dengan
spesifikasi pada desain gambar yang telah dibuat.
Pembuatan kerangka. Pembuatan kerangka pada tahap awal yaitu membuat
dudukan kerangka bak pencuci menggunakan besi batang yang telah dipotong dan
sesuai dengan spesifikasi, besi batang disambungkan hingga terbentuk kerangka
utama dengan cara di las. Proses pembuatan kerangka mesin pencuci buah dilihat
pada Gambar nomor 26.

Gambar 26 Proses pembuatan kerangka


Pembuatan kerangka badan disatukan akan berbentuk seperti persegi
panjang, setalah pembuatan kerangka badan yaitu membuat bak pencuci buah.
Bak dibuat dengan material pelat besi stainless steel mirror untuk bagian penutup
dan pelat besin stainlees untuk bagian bawah. Ketebalan bagian penutup atas 20
mm di bentuk melingkar menggunakan mesin roll kemudian bagian bawah di
bentuk persegi panjang. Panjang dari bak pencuci mengikuti panjang kerangka
kaki. Bak pencuci disatukan dengan kerangka atau dudukan di hubungkan
memakai engsel. Gambar nomor 27 pengelasan bak pencuci.

Gambar 27 Proses las penutup bak


Bagian-bagian pendukung. Proses selanjutnya yaitu membuat baling-baling
pengaduk umbi. Pembuatan baling-baling yaitu menggunakan besi As diameter
250mm dengan panjang 1660mm disambungkan menggunakan bearing kemudian

43
dilas pada kedua ujung bak. Gambar nomor 28 contoh pemasangan batang baling-
baling.

Gambar 28 Pemasangan batang As


Batang poros baling-baling yang telah menempel pada bagian bak, selanjutnya
yaitu membuat spiral pengaduk dari mayerial pelat eyzer ukuran 10 mm. Proses
pembuatan spiral dari pelat yang dipola menggunakan mesin CNC kemudian
dihaluskan. Gambar nomor 29 merupakan contoh dari proses pembuatan spiral
pengaduk.

Gambar 29 Proses penghalusan


Mata pisau yang telah jadi kemudian dihaluskan menggunakan gerinda
penghalus, Jumah dari mata pisau alat pencuci buah sebanyak empat buah dilas
memutari besi as.
Pemasangan Penggerak. Pemasangan motor penggerak pada mesin pencuci
umbi-umbian yaitu menggunakan motor listrik 1 fase, motor listrik digunakan
untuk memutar batang as baling-baling untuk mengaduk umbi yang ada pada bak
pencuci. Motor listrik dihubungkan dengan bearing menggunakan v-belt dengan
panjang 1m dengan diamater 50 mm. Gambar nomor 32 menunjukkan proses
pemasangan motor penggerak.

44
(a) (b)
Gambar 30 (a) proses pembolongan (b) hasil pemasangan penggerak
Pengeboran dilakukan untuk memasangkan motor penggerak agar tetap
kokoh. Motor dipasang pada baigan rangka kaki menggunakan mur dan baut
ukuran 1.5 mm.
Proses Finishing. Pada proses finishing mesin pencuci umbi-umbi tidak ada
proses pendempulan karena rangka terbuat dari besi kotak yang umum tidak
mengalami kerusakan saat pengelasan. Proses finishing pada mesin ini yaitu
penghalusan pada bagian rangka. Gambar nomor 32 proses finishing.

Gambar 31 Proses penghalusan rangka dan badan

Penghalusan selain bagian rangka yaitu pada bagian badan bak pencuci, bak
dihaluskan menggunakan gerinda nilo kemudian diberikan cairan tiner pada
bagian dalamnya. Setelah proses tersebut dilakukan pengecetan dan pengujian alat.

45
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktik kerja lapangan, dapat ditarik beberapa


simpulan sebagai berikut :
1. PT Bahagia Jaya Sejahtera merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang alsintan dan manufaktur yang berkedudukan di Kecamatan Ciawi
kabupaten. Saat ini jumlah total pegawai PT Bahagia Jaya Sejahtera 80
orang terbagi beberapa divisi meliputi: Teknisi, operator, Manajemen, dan
pemasaran.
2. Kegiatan dalam produksi suatu mesin secara umum dimulai dari penerimaan
PO (Pre Order), pengecekan bahan baku, surat perintah proses produksi,
perakitan, pemasangan penggerak, Finishing, pengujian, dan pengiriman.
PT Bahagia Jaya Sejahtera memberikan layanan kepada konsumen ketika
membeli produk yaitu; memberikan referensi dan rekomendasi produk,
memberikan jasa penyuluhan untuk mendemonstrasikan, dan memberikan
garansi terhadap produk yang dibeli atau mengganti barang dengan yang
baru.
3. Bahan-bahan yang digunakan dalam produksi suatu mesin cukup banyak,
secara umum bahan utama yang digunakan adalah besi, baja, dan Stainles
Steel dengan berbagai macam jenis dan ukuran selain itu, menggunakan
bahan penolong dan bahan tambah seperti: elektroda, batu gerinda, gas,
bahan bakar, pelumas dan barang lainya.
4. Proses produksi mesin roasting kopi dan pencuci umbi-umbian memiliki
beberapa tahapan yang sama yaitu: pembuatan desain gambar menggunakan
software drawing, pemilihan bahan material yang telah sesuai dengan
spesifikasi atau permintaan konsumen, pengerjaan rangka, pemasangan
kelistrikan, pemasangan penggerak, finishing, dan pengujian- pengujian
standar oleh pihak teknisi.

46
Saran

Berdasarkan simpulan keigataan PKL di atas, ada beberapa saran yang dapat
diajukan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan dokumen part list dan build of material diusahakan
diberikan ketika sebelum pengerjaan produksi mesin untuk
mengefisiensikan waktu.
2. Bagian sparepart atau material diusahakan tersedia di gudang sebelum
barang siap untuk dibuat untuk meminimalisir keterlambatan pengerjaan.

47
DAFTAR PUSTAKA

Abdullrafi G, Machumd. 2021. Model Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Industri Buah Carica (Carica Pubescens).Jurnal Teknologi Industri
Pertanian.32(1):50-56.DOI:https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.
2022.32.1.50
Ayuputri A. 2018. Analisis Pengendalian Proses Produksi Untuk Meningkatkan
Kualitas Gula Pada PTP IXV Nusantara Taklar DI kabupaten
Takalar.[Skripsi]. Makassar:Universitas Muhammadiyah Makassar
Ghifari K. 2021. Penerapan Metode Material Requirments Planning (MRP) Untuk
Menetukan Kebutuhan Packaging Produk Pelumas (STUDI KASUS : PT.
RST).(1):1390. as[diakses Des 20 2022]
https://akamigas.esdm.go.id/jurnal/index.php/sntm/article/download/611/17
3/ 1112
Gitosudarmon S, Indriyo. 2012. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Yogyakarta: BPFE. [diakses 2022 Okt 23] https://jurnalmesin.petra.ac.id/
Hakimi R, Budiman D. 2015 Aplikasi Porduksi Bersih (Cleaner production) pada
Industri Nata de Coco di Kota Padang. Jurnal Teknik Mesin. 3(2)89-98
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/download/1049/885/
Hadi NS. 2015. Studi Evaluasi Perencanaan dan Pengendalian Produksi dengan
Pendekatan Economic Order Quality (Eoq0 pada Sistem Produksi Meja
Lipat Karakter Solo. (33)30-32
Handoko H.T. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.
http://katalogarpusprovaceh.perpusnas.go.id/detail-opac?id=22194
Kadim A. 2017. Penerapaan manajemen Produksi dan Operasi di Industri
manufaktur. Jakarta: Mitra Wacana Media [diakses 2022 Nov 3]
http://repository.upiyai.ac.id/243/1/Penerapan%20Manajemen%20Produksi
%20%26%20Operasi%20Di%20Industri%20manufaktur.pdf
Kelen LY, Idkhan MA, Anwar B. 2020. Pengaruh kecepatan Putar Terhadap Nilai
Kekasaran Hasil Pembubutan Baja ST 37. Jurnal Teknik Mesin. 4. [diakses
okt 23] http://katalogarpusprovaceh.perpusnas.go.id/detail-opac?id=22194
Kesavan R, Parasuraman S, Raveendran R. 2019. Process Planning and Cost
Estimation (Second Edi) New Delhi: New Age Internatonal.
Lindawati N S. Tama P I, Ceria F M T. 2016. Perancangan Proses Produksi Alat
Antrian C2000 dengan Menggunakan IDEF , FMEA dan RCA. Jurnal
Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri. 3(2):409 [diakses 2022 okt 25]
https://www.neliti.com/id/publications/132868/perancangan-proses-
produksi-alat-antrian-c2000-dengan-menggunakan-idef%C3%B8-fmea-dan

48
Lukman, Syamsudin. 2016. Manajemen Keunagan Perusahaan (Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta:
Raja Grasindo Persada
Romiyadi, Eko A 2012. Pengaruh Parameter Kecepatan Pemakan Terhadap
Getaran Mesin Perkakas pada Proses Up Milling dan Down Milling
menggunakan Mesin Frais Universal Knuth UFM 2. Seminar Nasional
Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi ke 7. 2012 Des 15;Yogyakarta
Saputri, P E.2020. Usulan Tata letak penyimpanan Barang Jadi pada PT
YOGYAKARTAS MEGA GRAFIKA. [TA]. Yogyakarta: Universitas
Atma jaya Yogyakarta. [diakses 2022 Nov 2] http://e-
journal.uajy.ac.id/23403/1/1606088371.pdf#
Sumbung V. 2021. Analisis Laporan Keuangan Dalam Memprediksi Potensi
Kebangkrutan Dengan Model Z Score Springgate dan Zmijewejsi Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. [Skripsi].
Makkasar: Universitas Hasanuddin
Syaefudin AE, Jumbur AA, Wulandari AD. 2021. Analisis Power yang
Diperlukan Pada Rancang Bangun Alat bantu Senai Portabel 2(7):77
[diakses Okt 30 2022] http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jkem/ar
ticle/view/24298/12890
Yusniaji F, Widiyanti E. 2016. Analisis Penentuan Persedian Bahan Baku Kedelai
yang Optimal dengan Menggunakan Metode Stochkastic pada PT. Lombok
Gandaria. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. 3(2)64. [diakses 2022 Nov
2]https://www.neliti.com/id/publications/23472/analisis-penentuan
persediaan-bahan-baku-kedelai-yang-optimal-dengan-menggunakan

49
LAMPIRAN

50
Lampiran 1 Kegiatan-kegiaran selama PKL II

Pemotongan plat menggunakan CNC Pemasangan As pada motor honda

Perancangan menggunakan solidwork pengangkutan drum

Supervisi ke 2 Pengiriman produk

Mengoperasikan mesin CNC Laser mengoperasikan mesin Roll

51
Proses penghalusan mesin Menggunakan mesin Milling

Las menggunakan SMAW

Proses pemasangan motor listrik Survei lokasi PKL II

Mengoperasikan mesin bubut otomatis

52
Lampiran 2 Gambar Teknik BEJE UK 17 N

53
Lampiran 3 Dokumen UPL dan UKL PT BAHAGIA JAYA SEJAHTERA
Link:
https://drive.google.com/drive/folders/1MifsYaiE1CsWnHHlEx0TNoGGGa

Lampiran 4 Gambar Produk Mesin dan Alat

54
Lampiran 4 Jurnal harian

55
56
57

Anda mungkin juga menyukai