Anda di halaman 1dari 6

Critical Review

Judul : Revising Responbility Accounting. What are the relationships among


responbility centers ?
Penulis : Iffat Mahmud, Ismet Anitsal, M. Meral Anitsal
Nama Jurnal : Global Journal of Accounting and Finance
Volume : 2 Nomor 1
Pengindex :-
DOI :-

Komponen Hasil Review

Abstrak Abstrak pada jurnal ini lumayan padat namun cukup mudah
untuk di pahami. Dalam abstrak ini penulis lagsung membahas
inti dari jurnal ini. Dimana jurnal ini menjelaskan tentang
evolusi konsep akuntansi pertanggungjawaban (RA) dan
pusat pertanggung jawaban sejak tahun 1920-an.
Pentingnya analisis yang lebih baik dan desentralisasi
pengambilan keputusan dalam operasi bisnis. Peneliti juga
membahas tentang lingkup skenario laba akuntansi
pertanggungjawaban dari perspektif pusat laba.
Pendahuluan Di dalam Jurnal ini pendahuluan ini menjelaskan tentang
dan Literasi akuntansi pertanggung jawaban yang diperkenalkan untuk
mengakomodasi kebutuhan akan desentralisasi, informasi yang
akurat, dan analisis yang jelas. Berdasarkan konsep akuntansi
pertanggung jawaban, manajer yang bertanggung jawab atas
biaya pusat mereka harus memiliki wewenang atas aktivitas
dan pengeluaran pusat tersebut.
Persimpangan pusat biaya dan pendapatan adalah pusat laba,
yang membutuhkan informasi dari pusat biaya dan pendapatan
dan terkait dengan harga transfer. Memahami hubungan antara
pusat tanggung jawab memberikan aliran informasi yang
terorganisir, yang dapat meningkatkan pengambilan keputusan
dan pengendalian biaya. Oleh karena itu, Penelitian ini
berfokus pada latar belakang sejarah dan posisi akuntansi

1
pertanggungjawaban dalam sistem akuntansi organisasi.
Dari penjelasan penelitian tersebut di temukan beberapa
rumusan masalah yang terkandung di dalamnya:
1. Apa yang dilakukan manajer untuk konsep akutansi
pertanggung jawaban dalam perusahaan ?
2. Apa tujuan yang dilakukan dari penelitian konsep
akutansi pertanggung jawaban dalam lingkup
perusahaan ?
3. Apa yang dilakukan manajer dalam persimpangan
pusat biaya dan pendapatan menggunakan konsep
akutansi pertanggung jawaban ?
4. Bagaimana otoritas manajer dalam hal biaya
pengendalian konsep akutansi pertanggung jawaban ?
5. Bagaimana hubungan internal akutansi tanggung jawab
dengan akutansi biaya,akutansi manajerial,dan pusat
pertanggung jawaban ?

Kelebihan dalam komponen ini (Pendahuluan dan


Literasi)
1. Sistematik penulisannya jelas, dan mudah dipahami.
2. Memiliki penjelasan yang singkron dengan judul dan
pembahasan
3. Menggunakan bahasa yang baku sehingga mudah
untuk dipahami.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
menggunakan observasi dan dokumentasi sebagai instrumen
pengumpulan data. Observasi dilakukan untuk memperoleh
informasi yang lebih mendalam serta mendetail dan
dokumentasi dipelajari untuk mengetahui evolusi konsep
akuntansi pertanggungjawaban (RA) dan pusat pertanggung

2
jawaban sejak tahun 1920-an yang berkaitan dengan
perkembangan sejarah RA ini mengungkapkan keterkaitan
biaya, laba, pendapatan, dan pusat investasi.
Berdasarkan penjelasan mengenai metode penelitian dalam
jurnal ini,dapat disimpulkan bahwa metode dijelaskan dengan
sistematik, jelas, dan mudah untuk dimengerti.
Di dalam jurnal ini juga memiliki saran yaitu, menggunakan
metode konsep akuntansi pertanggungjawaban, manajer yang
bertanggung jawab atas biaya pusat mereka harus memiliki
wewenang atas aktivitas dan pengeluaran pusat tersebut dan
memahami hubungan antara pusat tanggung jawab
memberikan aliran informasi yang terorganisir, yang dapat
meningkatkan pengambilan keputusan dan pengendalian biaya
dalam perusahaan.
Hasil dan Hasil dan pembahasan yang di dapatkan di dalam jurnal ini
Pembahasan adalah:

1. Jurnal ini mencoba menelusuri asal-usul dan evolusi


RA. Sejarah akuntansi pertanggungjawaban terkait erat
dengan perkembangan aktivitas pelaporan biaya.
Efektivitas akuntansi biaya bergantung pada aliran
pelaporan dan kualitas informasi biaya di antara
berbagai departemen organisasi. Higgen Botham 1924,
sebagaimana disebutkan dalam Black and Edwards
1979, menekankan pentingnya meminta tanggung
jawab manajer atas biaya. Dia juga membahas
pemberian otoritas manajer dalam hal biaya
pengendalian sebelum menempatkan manajer yang
bertanggung jawab atas pusat.
2. Menurut Francesco 1966, memberikan otoritas dan
otonomi manajer adalah pendekatan perusahaan yang
paling menguntungkan. Watson 1975 mengusulkan
bahwa departemen penelitian dan pengembangan RD
harus menjadi profit center dengan manajer RD
memiliki semua wewenang dan tanggung jawab untuk
biaya dan keuntungan. Beberapa studi terbaru
menunjukkan bahwa organisasi telah mulai melihat RD
sebagai unit otonom yang terpisah daripada pusat sub-
biaya. Misalnya, Sawabe 2015 mencatat, Biasanya ada

3
empat jenis pusat amuba yang dibedakan secara
fungsional yaitu manufaktur, penjualan, RD, dan
administrasi umum.
3. Penelitian RA berfokus pada implementasi, aplikasi,
penggunaan, dan peningkatan sistem RA. Namun,
sebelum mengimplementasikan dan menerapkan RA,
kita harus mengetahui hubungan RA dengan akuntansi
biaya CA, akuntansi manajerial MA dan dengan
hubungan internal pusat. Pengetahuan tentang temuan
penelitian ini akan membuat penerapan RA sebagai
sistem akuntansi jauh lebih mudah.
4. Dalam jurnal ini juga membahas bahwa manajer pusat
biaya biasanya bertanggung jawab untuk mencapai
efisiensi operasional, meminimalkan biaya produk, dan
memaksimalkan efektivitas. Manajer pusat pendapatan
bertanggung jawab atas aktivitas pemasaran dan
penjualan serta menghasilkan dan memaksimalkan
pendapatan. ROI bisa menjadi ukuran yang lebih baik
ketika manajer divisi atau manajer pusat investasi tidak
dapat mengendalikan basis aset atau ketika basis aset
tetap.
5. Akuntansi pertanggungjawaban adalah campuran dari
akuntansi biaya dan akuntansi manajerial. Dalam
struktur organisasi, inti dari aktivitas organisasi adalah
akuntansi biaya, mulai dari pencatatan dasar transaksi
keuangan hingga menghasilkan laporan biaya yang
kompleks. Manajer membuat keputusan setelah
memeriksa laporan biaya
6. Akuntansi manajerial menggunakan informasi
akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi biaya dianggap sebagai bagian dari
akuntansi manajerial dan keuangan atau sistem
akuntansi yang terpisah. Jika akuntansi biaya adalah
bagian dari akuntansi manajerial, lingkaran akuntansi
biaya akan berada di dalam akuntansi manajerial, dan
akuntansi pertanggungjawaban akan berada di dalam
porsi umum akuntansi manajerial dan akuntansi biaya.
Untuk makalah ini, akuntansi biaya diperlakukan
sebagai sistem yang terpisah karena dalam banyak
kasus manajemen tidak dapat mengendalikan atau tidak
seharusnya mempengaruhi keputusan akuntansi biaya
seperti proses pelaporan yang bergantung pada

4
persyaratan industri; standar seperti IAS dan GAAP;
dan peraturan yang disediakan oleh SEC dan lainnya.

Hasil dari analisis ini adalah membahas langkah - langkah


awal dari proses implementasi dan menunjukkan bagaimana
langkah-langkah ini dapat lebih memperjelas hubungan
internal. studi berfokus pada pengendalian biaya, pusat
tanggung jawab, anggaran, dan hubungan akuntansi
pertanggungjawaban dengan harga transfer. Selain berfokus
pada hubungan antar pusat, studi ini juga menentukan posisi
pusat R&D dan area tumpang tindih yang terkait dengan
semua pusat yang dibahas. Analisis biaya-manfaat yang lebih
baik membantu manajer menyadari nilai sebenarnya dari
sebuah proyek. Banyak manfaat yang terkait dengan
penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan dengan
keterkaitan investasi, laba, pendapatan, biaya, dan pusat R&D.
Arus informasi akan stabil dan relevan. Ini akan membantu
komunikasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Setiap manajer pusat akan memahami informasi dan keputusan
mana yang penting bagi pusat mana. Manajer akan
mengkomunikasikan keputusan mereka dengan manajer pusat
lainnya sehingga para manajer tersebut dapat membuat
keputusan yang tepat terkait dengan pusat mereka untuk
mencapai tujuan yang dianggarkan dengan lebih baik serta
untuk melihat kinerja pusat mereka dibandingkan dengan
semua pusat lainnya.
Kesimpulan Kesimpulan dari jurnal ini adalah menganalisis sejarah evolusi
konsep akuntansi pertanggungjawaban (RA) dan pusat
pertanggung jawaban tentang RA tidak berubah dari tahun 1920
hingga 2017. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa
RA tidak diterapkan dengan benar atau sistem RA tidak
berfungsi dengan baik. Studi terbaru menemukan bahwa
sebagian besar perusahaan yang menerapkan sistem RA tidak
mempertimbangkan baik hubungan RA dengan akuntansi biaya
dan manajerial maupun hubungan internal di antara pusat-
pusat. Kesenjangan dalam literatur ini bisa menjadi alasan
kurangnya implementasi yang tepat atau karena sistem RA
tidak berfungsi dengan benar. Selain menetapkan tanggung

5
jawab dan mengukurnya dengan tolok ukur, organisasi dapat
mencoba menjelaskan perspektif biaya dan manajerial.
Organisasi juga harus mempertimbangkan hubungan pusat
tanggung jawab untuk mendefinisikan tanggung jawab
dengan lebih baik dan memberikan pemahaman RA yang
lebih baik.

Selain itu, dapat disimpulkan jurnal ini sudah lengkap karena


banyaknya referensi yang dipakai sehingga memudahkan para
pembaca dalam mengerti isi jurnal tersebut. Jurnal ini juga
menggunakan bahasa yang baku. Serta memberikan dan menambah
wawasan yang luas bagi para pembaca.

Daftar Pustaka

Hasna, Dwinia Lulu, and Rachmawaty Rachman. 2020. “Analisis Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pada Pt. Taspen (Persero) Kc Bogor.” Jurnal
Ilmiah Akuntansi Kesatuan 8(1):67–76. doi: 10.37641/jiakes.v8i1.422.
Karsam, Karsam, and Ruth Leli Ravita Manurung. 2014. “Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Dalam Memperkuat Hubungan Sistem Pengendalian Manajemen
Dengan Pencapaian Kinerja Perusahaan: Suatu Telaah Kepustakaan.” Jurnal Riset
Akuntansi Dan Keuangan 2(3):486. doi: 10.17509/jrak.v2i3.6599.
Kresna Permana, Febrian, and Hani Sirine. 2016. “Implementasi Akuntansi Per
Tanggungjawaban Pada Perusahaan Xyz.” Ajie 1(2):78–102. doi:
10.20885/ajie.vol1.iss2.art1.
Mahmud, Iffat, Universitas Teknologi Tennessee, Ismet Anitsal, and Universitas Teknologi
Tennessee. 2018. “MENGUNJUNGI AKUNTANSI TANGGUNG JAWAB : APA
HUBUNGAN ANTARA PUSAT TANGGUNG JAWAB ?” 2:84–98.
Martini, Andi Indra. 2013. “Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban
Dengan Efektivitas Pengendalian Biaya.” AkMen JURNAL ILMIAH 10(2):137–49.
Mengko, Stefanly M. P., and Victorina Z. Tirayoh. 2015. “Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Dengan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PT. Gotrans
Logistic Cabang Manado.” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 15(03):222–34.

Anda mungkin juga menyukai