Anda di halaman 1dari 3

Penyebab hipertensi pada lansia

Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab hipertensi pada lansia, yakni sebagai berikut ini.
1. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, pembuluh darah dalam tubuh akan menjadi lebih kaku dan
mengeras. Akibat hal ini, jantung bekerja lebih keras untuk memompa. Pada akhirnya, jantung yang
terus bekerja dengan memompa secara lebih kuat inipun akan menyebabkan munculnya hipertensi.
2. Menopause
Penyebab hipertensi pada lansia berikutnya ini terjadi pada wanita yang telah memasuki masa
menopause. Dalam hal ini, diketahui bahwa risiko hipertensi pada wanita akan lebih tinggi pada saat
memasuki masa menopause, bahkan mencapai 41 persen. Hal ini pada dasarnya disebabkan oleh
terjadinya penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh selama masa menopause.
3. Penyakit diabetes
Seseorang yang memiliki penyakit diabetes memiliki risiko mengalami hipertensi pada masa lansia.
Hal ini karena hipertensi atau kondisi tekanan darah tinggi merupakan salah satu komplikasi dari
penyakit diabetes kronis. Untuk itu, terapkan gaya hidup sehat untuk menghindari diabetes dan juga
hipertensi.
Selain ketiga hal tersebut, faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadi hipertensi pada
lansia adalah penyakit hiperkolesterol, serta riwayat hipertensi yang dimiliki oleh anggota keluarga
lain.

Komplikasi hipertensi pada lansia


Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak segera ditangani atau tidak terkontrol, akan
menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Masalah-masalah tersebut bisa berupa komplikasi
serius yang menyebabkan gangguan pada organ-organ di dalam tubuh. Berikut ini beberapa komplikasi
hipertensi pada lansia yang mungkin terjadi apabila hipertensi tidak dikontrol.
1. Penyakit ginjal
Salah satu komplikasi yang muncul akibat hipertensi pada lansia yaitu penyakit ginjal. Hal ini karena
ginjal memiliki fungsi dalam menyaring darah. Dalam hal ini hipertensi dapat membuat pembuluh
darah menjadi rusak, sehingga ginjal akan mengalami kesulitan dalam menyaring zat yang tidak
diperlukan tubuh. Oleh karena itu, hipertensi yang tidak terkontrol akan menyebabkan penyakit ginjal
dan gagal ginjal. Bahkan hipertensi menjadi penyebab kedua seseorang mengalami penyakit ginjal.
2. Gangguan jantung
Selain ginjal, hipertensi juga dapat menyebabkan berbagai gangguan pada jantung. Beberapa gangguan
jantung yang disebabkan oleh hipertensi yaitu jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung dan
pembesaran jantung sebelah kiri. Hal ini terjadi karena hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah
menjadi rusak sehingga aliran darah menuju jantung menjadi terhalang. Aliran darah yang terhalang ini
dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur dan memaksa jantung memompa darah lebih
keras.
3. Gangguan otak
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pembuluh darah pada otak menjadi tersumbat
bahkan pecah. Hal ini tentunya akan menyebabkan terjadinya gangguan persediaan darah dan oksigen
di otak sehingga memicu sel-sel di otak menjadi mati. Tidak hanya itu, hipertensi atau tekanan darah
tinggi juga dapat menimbulkan gumpalan darah di sepanjang pembuluh darah yang menuju otak
sehingga dapat menyebabkan stroke. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi otak atau
demensia vaskuler.

Gejala hipertensi pada lansia


Hipertensi pada lansia tidak selalu menunjukkan gejala, oleh karena itu penting bagi

Anda untuk selalu mencatat tekanan darah setiap melakukan check-up di pusat

pelayanan kesehatan.

Jika tekanan darah Anda tercatat tinggi pada dua kali check-up beruntun, dokter

mungkin akan meminta Anda memantau tekanan darah di rumah selama beberapa

waktu tertentu.

Cara mengatasi hipertensi pada lansia


1. Mengurangi konsumsi garam
Konsumsi garam perlu dikurangi, mengingat sensitivitas lidah lansia terhadap rasa akan

berkurang sehingga para orang tua mungkin secara tidak sengaja akan terus menambah

garam dalam masakan mereka. Garam dikenal sebagai salah satu penyebab utama

hipertensi.
2. Jaga berat badan
Berat badan perlu dijaga karena risiko munculnya tekanan darah tinggi meningkat pada

orang yang kegemukan, apalagi sampai obesitas.


3. Olahraga
Olahraga dapat membantu mengendalukan hipertensi pada lansia
Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, yang penting Anda tidak malas bergerak,

misalnya dengan berjalan kaki selama 30 menit per hari. Jangan lupa berkonsultasi

dengan dokter mengenai olahraga yang aman bagi kondisi fisik Anda.
4. Pola makan sehat
Terapkan pola makanan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, gandum

utuh, dan produk susu yang rendah lemak.


5. Batasi konsumsi alkohol
Minuman beralkohol dapat menaikkan tekanan darah. Cara paling aman adalah dengan

tidak minum alkohol sama sekali, namun jika tetap ingin minum, batasi hingga hanya

satu gelas per hari.


6. Jangan merokok
Merokok meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi, serangan jantung, stroke, dan

banyak masalah kesehatan lainnya.


7. Jangan stres dan istirahat yang cukup
Menghindari stres dan cukup istirahat akan membantu menjaga tekanan darah Anda

tetap berada pada kondisi normal. Jika Anda memiliki masalah tidur, seperti henti napas

sesaat atau sleep apnea, konsultasikan dengan dokter Anda.

Anda mungkin juga menyukai