Anda di halaman 1dari 28

RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI

PADA NY. U DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER


DI RUANG ALAU RSUD PULANG PISAU

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Dasar Profesi


Program Profesi Ners

Disusun Oleh: CITTA AYUNDA HERIYANTI

NIM: 11194692311080

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI


PADA NY. U DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
DI RUANG ALAU RSUD PULANG PISAU

Tanggal 07 September 2023

Disusun oleh: CITTA AYUNDA HERIYANTI


NIM. 11194692311080

Pulang Pisau, 9 September 2023


Mengetahui,
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Rian Tasalim, S.Kep.,Ns.,M.Kep Phia Paulina, S.Kep.,Ners.


NIK.1166032014066 NIP. 19910212 201402 2 006
FORMAT PENGKAJIAN
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. U Suku : Dayak
Tanggal lahir/Umur : 11 Oktober 1974 Tgl masuk : 05 September
2023
Jenis kelamin : Perempuan Tgl dikaji : 07 September
2023
Alamat : Desa Maliku Ruang perawatan : Ruang Alau
Pendidikan : Sekolah Dasar Diagnosa medis : DHF Grade II
Agama : Islam No. Rekam Medis : 03 XX XX

Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn. I Alamat : Maliku


Umur : 58 tahun Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : ASN
Suku/bangsa : Dayak Hubungan : Suami

II. PENGKAJIAN
a. Keluhan Utama:
Badan saya masih terasa lemas, kadang demam dan menggigil.

b. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pada tanggal 3 September 2023 pasien mulai mengalami demam, ada minum paracetamol dan
ibuprofen tapi demam tetap hilang timbul, Pada tanggal 4 September 2023 pasien ada mual,
muntah dan demam, kemudian keluarga membawa pasien ke Puskesmas Maliku untuk berobat
dan mendapatkan obat Antasida dan Paracetamol. Keesokan harinya setelah muntah kurang
lebih 10 kali, pasien dibawa keluarga ke IGD RSUD Pulang Pisau pada tanggal 5 September
2023 pada pukul 16.10 WIB untuk mendapatkan perawatan dengan diagnose DHF Grade II,
kemudian pasien menjalani rawat inap di Ruang Alau.

c. Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien mengatakan baru kali ini sakit DBD, pasien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit seperti ini sebelumnya dan ini pengalaman pertama dirawat di rumah sakit dan
Pasien mengajukan pertanyaan tentang penyakitnya kepada perawat.

d. Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluarga pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit DBD seperti yang dialami
pasien saat ini, anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
hepatitis, TBC atau penyakit keturunan/genetic seperti hipertensi dan Diabetes Militus.
Genogram:

e. Keadaan umum : Lemah


f. Tingkat Compos Mentis
kesadaran:
g. Antropometrik : TB : 160 cm BMI: 24,2 (Ideal)
BB : 62 kg
h. TTV : RR 24 x/m SpO2 96 % (room air)
HR 102 x/m Suhu 38,4 0C
TD 140/69 mmHg MAP 93 mmHg (normal)
i. Kebutuhan O2 : Pasien tidak pakai O2 Via: -
j. Pemeriksaan fisik :
1. Kulit, Kulit tampak bersih, kulit teraba hangat, turgor kulit kembali ≤ 2 detik,
Kuku tampak petekie pada area kedua tangan dan kaki, warna kulit sawo
matang, terpasang infus ditangan sebelah kiri. Kuku tampak bersih. CRT
<2 detik.

2. Rambut, a) Bentuk kepala, rambut : bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih,
Kepala, Mata, pertumbuhan rambut baik, rambut terlihat berwarna hitam dan ada
Telinga beberapa putih (uban). Kesan wajah simetris, tidak ada
pembengkakan.
b) Mata : konjungtiva merah muda, pupil isokor, kedua mata tampak
simetris, reflek terhadap cahaya positif, tidak ada penggunaan alat
bantu pengelihatan. Pasien mengatakan penglihatannya baik.
c) Telinga : Telinga tampak bersih, tidak terdapat kotoran, pendengaran
pasien baik, tidak terdapat benjolan atau massa pada bagian telinga.

3. Hidung, Posisi septum : lurus/ simetris, sekret hidung : tidak ada secret, Tidak ada
Mulut/ nyeri sinus, polip : tidak tampak adanya polip, Fungsi penciuman normal
Tenggorokan tidak menggunakan alat bantu penciuman. Tidak terpasang alat bantu
pernapasan. Kemampuan berbicara : mampu berbicara. Keadaan bibir:
mukosa kering, Warna lidah : merah. Keadaan palatum : bersih, adanya
karies pada gigi klien. Tidak teraba adanya pergeseran trachea.

4. Leher, a) Leher :
Thorax/dada, - Inspeksi : Pada saat dilakukan inspeksi, tidak tampak adanya
Abdomen bendungan pada vena jugularis,
- Palpasi : tidak teraba adanya benjolan atau massa, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
b) Thorax/dada :
Inspeksi
- Ekspansi dinding dada simetris antara kanan dan kiri
- Bentuk dada normal (tidak ada burrel chest, funnel chest dan pigeon
chest)
- Tidak ada kelainan tulang belakang
Auskultasi : Pada saat di auskultasi terdengar bunyi vesikuler
Palpasi
- Dinding dada simetris antara kanan dan kiri
- Tidak terdapat benjolan
- Iktus kordis teraba namun tidak terlihat
- Taktil fermitus antara thorax kanan dan kiri depan seimbang.
Perkusi
- Pada saat dilakukan perkusi suara paru terdengar resonan (normal)
tidak adanya penumpukan sekret.
c) Abdomen :
Inspeksi: Keadaan umum tampak normal, tidak ada benjolan, tidak ada
bekas luka, perut tampak tidak ada pembesaran (asites)
Auskultasi: Bising usus 20x/ menit
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak terdapat pembesaran
hati.
Perkusi : Terdengar timpani
5. Ekstremitas
Ekstrimitas Atas: Tidak terdapat edema pada ekstrimitas atas, terpasang
infus RL 40 tpm diekstrimitas atas dextra
Ekstrimitas Bawah : Tidak tampak adanya edema

Skala otot: 5555 4444


D 5555 5555 S
Keterangan
0: Tidak ada kontraksi otot
1: Kontraksi otot dapat dipalpasi tanpa gerakkan sendi
2. Tidak mampu melawan gaya gravitasi
3. Hanya melawan gaya gravitasi
4. Mampu melawan tahanan sedang
5. Dalam keadaan normal

6. Genitalia, anus, Pasien tidak terpasang DC.

7. Refleks Refleks babinski (+)


neurologis

8. Nervus Cranial - Nervus Olfaktori/ N. I (Saraf sensorik, penciuman)


Penciuman (+/+)
- Nervus Optikus/N. II (Saraf sensorik, pengelihatan)
Tidak terdapat gangguan penglihatan (-/-)
- Nervus Okulomotoris/ N. III (Saraf motoric, kelopak mata, kontraksi
pupil) nervus trokhlearis (N. IV) dan nervus Abdosen (N.IV) di kaji
bersama
Pergerakan otot mata dan bola mata tidak mengalami gangguan (-/-)
- Nervus Trochlearis/ N. IV (Saraf motoric, gerakan mata kebawah dan
kedalam)
Pergerakan mata dan bola mata (+/+)
- Trigeminus/ N. V (Saraf mororik, gerakan mengunyah, sensasi wajah,
lidah dan gigi, reflex kornea dan rerfleks kedip.)
Nyeri pada saat ditekan (+)
- Nervus Abdusen/ N. VI (Saraf motoric, deviasi mata ke lateral)
pergerakan mata (+/+)
- Nervus Fasialis/ N.VII (Saraf motoric, ekspresi wajah)
Pelo pada wajah (-)
- Nervus Verstibulocochlearis/ N. VIII (Saraf Sensorik, pendengaran dan
keseimbangan)
Mengikuti perintah pemeriksa (+)
- Nervus Glosoffaringeus/ N. IX (Saraf Sensorik, untuk sensasi rasa)
Merasa makanan (+)
- Nervus Vagus/ N. X (Saraf sensorik dan motoric, reflex muntah dan
menelan)
Reflex muntah (+), reflek menelan (+)
- Nervus Asesoris N. XI (Saraf motoric, menggerakkan bahu)
pasien dapat menggerakan bahu dextra dan sinistra hemiplagia (-)
- Nervus Hipoglosus N. XII (Saraf motoric, gerakan lidah) mengeluarkan
lidah (+), menggerakkan lidah (+)

k. Kebutuhan Cairan : BB = 62
T= 38,5
Keb. cairan 30x62=1860
cc/24 jam
Keb. cairan T=38,5
1860+(12-15%x1860)
Total=2.083cc - 2.139 cc

l. Intake cairan : Output Cairan :


Infus RL 40 tpm = 2880 IWL NormaL
cc/24 jam 10x62 =620 cc/ 24 jam
Inj. Ondansentron 3x8 IWL bila terdapat kenaikan suhu:
mg=12 cc/12 jam ((10% x Input) x Jumlah Kenaikan Suhu) +
Inj. OMZ 1x40 gram= 5 cc IWL Normal / 24 jam
Minum = 1200 cc/24 jam (409x1)+620cc= 1.029 cc/ 24 jam
Total Intake= 4097 cc/24 Urine =± 1000 cc / 24 jam
jam Total Output 2.029 cc

m. Balance Cairan : Intake – Output = 4.097-


2.029= 2.068 cc (Balance)

n. Nutrisi : Sebelum di RS Sesudah di RS


Frekuensi : makan 2x sehari Frekuensi : makan bubur sumsum 3x
Porsi makan/minum: 1 piring/ sehari
1000 cc Porsi makan/minum: 1 piring/ 1200 cc
Keterangan: nafsu makan baik pasien sering mengeluh haus
Keterangan: nafsu makan pasien sedikit
menurun pada saat berada dirumah
sakit, sebenarnya pasien ingin makan
nasi, namun dokter menyarankan
makanan yang lembut saja.
o. Pola tidur : Sebelum di RS Sesudah di RS
Siang/ malam : 1 jam/ 8 jam Siang/ malam : 1 jam/ 6 jam
Kebiasaan tidur: pasien Kebiasaan tidur: selama di RS pasien
kebiasaan selalu tidur siang merasa kurang nyenyak tidur dan
dan tidur malam setelah jam adakalanya terbangun untuk beberapa
21.00 WIB, serta bangun pagi saat.
pada jam 05.00 WIB

p. Kebersihan diri : Sebelum di RS Sesudah di RS


Mandi : 2x/hari Mandi : 1x/hari
Sikat gigi : .2x/hari Sikat gigi : 2x/hari
Potong kuku: pasien selalu Potong kuku: belum ada selama 2 hari
memotong kukunya jika berada di RS, dan kuku pasien tidak
terlihat panjang terlihat panjang

q. Eliminasi : Sebelum di RS Sesudah di RS


BAB: 1 x/hari BAB: 1 x/2 hari
BAK: 4-5x/hari BAK: 5-6 x/hari
Dilakukan secara mandiri Didampingi oleh suami ke kamar
mandi

r. Spiritualitas : Apa aktivitas spiritualitas Anda sebelum masuk RS?


Sebelum masuk RS, keluarga pasien mengatakan pasien selalu
melakukan sholat 5 waktu.
Selama di RS, apakah Anda masih bisa melakukan aktivitas spiritualitas?
Sesudah masuk RS pasien tidak melaksanakan kewajiban shalat 5
waktunya karena terpasang infus di tangan kiri, pasien hanya berdoa
dalam hati
Jika, tidak. Apakah hal tersebut menjadi kekhawatiran Anda?
(-)

s. ADL (Indeks Barthel)

Item penilaian Skor Hasil


Makan (Feeding) 0 = tidak mampu 2
1 = butuh bantuan
2 = mandiri
Mandi (Bathing) 0 = butuh bantuan 1
1 = mandiri
Perawatan diri 0 = butuh bantuan 0
(Grooming) 1 = mandiri
Berpakaian (Dressing) 0 = butuh bantuan total 1
1 = sebagian dibantu
2 = mandiri
Buang air kecil (Bowel) 0 = inkontinensia/ pakai kateter 2
1 = kadang inkontinensia (1x/ minggu)
2 = kontinensia
Buang air besar (Bladder) 0 = inkontinensia/ perlu enema 2
1 = kadang inkontinensia (1x/ minggu)
2 = kontinensia
Penggunaan toilet 0 = butuh bantuan total 2
1 = sebagian dibantu
2 = mandiri
Transfer 0 = tidak mampu 3
1 = butuh bantuan (2 orang)
2 = butuh bantuan (1 orang)
3 = mandiri
Mobilitas 0 = immobile 3
1 = menggunakan kursi roda
2 = berjalan dengan bantuan 1 orang
3 = mandiri
Naik turun tangga 0 = tidak mampu 2
1 = butuh bantuan
2 = mandiri
Total Skor 18

Keterangan: Skor 20 : mandiri


Skor 12-19 : ketergantungan ringan
Skor 9-11 : ketergantungan sedang
Skor 5-8 : ketergantungan berat
Skor 0-4 : ketergantungan total
Hasil:
Ketergantungan
Ringan

t. Nyeri : Pengkajian Nyeri Pada Dewasa (PQRST)


P: pasien mengatakan nyeri sendi badan sudah jauh berkurang
Q: pasien mengatakan nyeri seperti nyut-nyutan
R: pasien mengatakan seperti nyeri pada sendi-sendi badan
S: skala nyeri 2 ringan
T: pasien mengatakan nyerinya hanya kadang-kadang saja dirasakan
u. Resiko Jatuh :

MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE

No. PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.


Riwayat jatuh: Tidak 0 0
1. Apakah pasien pernah jatuh dalam 3 bulan
Ya 25
terakhir?
Diagnosa sekunder: Tidak 0 0
2. Apakah pasien memiliki lebih dari satu
Ya 25
penyakit?
3. Alat bantu jalan:
0
 Bed rest/dibantu perawat? 0
 Kruk/tongkat/walker 15
 Berpegangan pada benda-benda
30
disekitar (kursi, lemari, meja)
Terapi Intravena: Tidak 0
4.
Apakah pasien saat ini terpasang infus? Ya 20 20
Gaya berjalan/cara berpindah:
5.  Normal/bed rest/ immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri)
 Lemah (tidak bertenaga) 10 10
 Gangguan/ tidak normal
20
(pincang/diseret)
Status Mental:
6. 0
 Pasien menyadari kondisi dirinya 0
 Pasien mengalami keterbatasan daya
15
ingat
TOTAL
Nilai 0-24 : tidak beresiko
Nilai 25-50 : risiko rendah
Nilai > 51 : risiko tinggi

Hasil : Resiko jatuh rendah

v. Skala Cemas (Hamilton Rating Scale for Anxiety/ HARS) :

Skor
No Pertanyaan
0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas √
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan √
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan √
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur √
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan √
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi √
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot) √
- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik) √
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler √
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori √
- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal √
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
- Perasaan Terbakar di Perut
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital √
- Sering Buang Air Kecil
- Tidak Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
13 Gejala Otonom √
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
- Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara √
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Tonus Otot Meningkat
- Napas Pendek dan Cepat
- Muka Merah
Total Skor 1

Keterangan:
Skor: 0 = tidak ada Total Skor:
1 = ringan kurang dari 14 = tidak ada kecemasan
2 = sedang 14 – 20 = kecemasan ringan
3 = berat 21 – 27 = kecemasan sedang
4 = berat sekali 28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali

Hasil: Tidak ada kecemasan


w. Hasil laboratorium

Tanggal 06 September 2023


SATU
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN METODA
AN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 15,2 12.0-14.0 g/dl Coloremic
Lekosit 7.940 4.000-11.000 ribu/ul Impedance
Eritrosit 5.9 3.5-5,5 Juta juta/ul Impedance
Hematokrit 42 40.0-48.0 % Analyzer Calculates
Trombosit 33.000 150.000-400.000 ribu/ul Impedence
HITUNG JENIS
Basofil% 0 0.0-1.0 %
Limfosit% 26 20.0-40.0 % Impedance
Monosit% 7 2.0-8.0 %
Gula Darah Sewaktu 242 70-120 Mg/dl Heokinase/G-6-PDH

x. Foto thoraks, dll (Hasil pembacaan)

Hasil:
Suspek Kardiomegali (LV)
Paru normal

y. Terapi Farmakologi

N Jenis Cara Waktu Efek


Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi
o Obat pemberian Pemberian Samping
1 Cairan RL IV 24 jam 40 Nyeri Sumber  Gangguan
IV tpm dada, elektrolit ginjal
isotonis hiipotens pada  Hipoalbumin
i, ruam penderita emia
kulit, dehidrasi
hipervole yang
mia mengalami
gangguan
elektrolit
2 Antiem Ondansentron IV Tiap 8 jam 3 x 8 Aritmia, Mencegah Hipokalemia
etik mg Hipotens dan Aritmia
i, sakit mengobati Bradikardia
kepala, mual dan
konstipas muntah
i, dan
tubuh
terasa
lemah
3 Pengha Omeprazole IV 1x1 1x 40 Sakit Mengatasi Tidak
mbat mg kepala, asam diberikam
pompa sembelit, lambung kepada orang
proton mual dan berlebih yang pernah
muntah. dengan mengalami
menghambat penyakit ginjal,
pompa lupus,
proton. hipomagnesemi
a
4 Antipir Paracetamol Oral 3x1 3 x Urine Mengatasi Memiliki
etik dan 500 berwarna demam, penyakit sirosis
Analget mg gelap, nyeri ringan hepatis
ik hilang hingga
nafsu sedang, sakit
makan, kepala, nyeri
Lelah haid, pegal-
yang pegal.
tidak
biasa

III. Data Fokus

Data Subjektif :
Pasien mengeluh Badan masih terasa lemas, kadang demam dan menggigil.
Pasien mengatakan baru pertama kali terkena Demam Berdarah dan belum tau banyak tentang penyakit Demam
Berdarah.
Data Objektif :
- TTV:
RR : 24x/m
HR : 102 x/m
TD : 140/69 mmHg
SpO2 : 96%
Suhu : 38,40C

- Kulit teraba hangat


- Pasien tampak lemah
- Tampak Petekie pada kedua tangan dan kaki
- Klien tampak pucat
- Turgor kulit kembali ≤ 2 detik
- Mukosa bibir klien kering
- Pasien mengajukan pertanyaan tentang penyakitnya kepada perawat
- Tanggal 6 September 2023
Leukosit : 7.940/mm3
Hemoglobin : 15,2 g/dl
Hematocrit : 42 %
Trombosit : 33.000 /mm3

IV. Analisis Data


DATA KLIEN MASALAH
No ETIOLOGI
(Data Subjektif & Data Objektif) KEPERAWATAN
1. Data Subjektif : Hipertermia D.0130 Proses Penyakit (Infeksi Virus
Pasien mengeluh Badan masih terasa Dengue)
lemas, kadang demam dan menggigil.

Data Objektif :
- TTV:
RR : 24x/m
HR : 102 x/m
TD : 140/69 mmHg
SpO2 : 96%
Suhu : 38,40C
- Kulit teraba hangat
- Pasien tampak lemah

2. Data Subjektif : - Risiko Perdarahan -


(D.0012)
Data Objektif :
- TTV:
RR : 24x/m
HR : 102 x/m
TD : 140/69 mmHg
SpO2 : 96%
Suhu : 38,40C
- Pasien tampak lemah
- Tampak Petekie pada kedua tangan
dan kaki
- Tanggal 6 September 2023
Leukosit : 7.940/mm3
Hemoglobin : 15,2 g/dl
Hematocrit : 42 %
Trombosit : 33.000 /mm3
3. Data Subjektif : Risiko Hipovolemi -
- Pasien mengeluh Badan masih terasa (D.0034)
lemas, kadang demam dan menggigil.
- Pasien mengatakan mudah merasa
haus

Data Objektif :
- TTV:
RR : 24x/m
HR : 102 x/m
TD : 140/69 mmHg
SpO2 : 96%
Suhu : 38,40C
- Klien tampak pucat
- Turgor kulit kembali ≤ 2 detik
- Mukosa bibir klien kering
- Tampak Petekie pada kedua tangan
dan kaki
- Intake – Output = 4.097-2.029=
2.068 cc (Balance)
- Pasien tampak lemah
- Tanggal 6 September 2023
Leukosit : 7.940/mm3
Hemoglobin : 15,2 g/dl
Hematocrit : 42 %
Trombosit : 33.000 /mm3

4. Data Subjektif : Defisit Pengetahuan Kurang Terpapar Informasi


Pasien mengatakan baru pertama kali D.0111
terkena Demam Berdarah dan belum tau
banyak tentang penyakit Demam
Berdarah.

Data Objektif :
- Pasien mengajukan pertanyaan
tentang penyakitnya kepada perawat

V. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia D.0130 b/d Proses Penyakit (Infeksi Virus Dengue)
2. Risiko Perdarahan (D.0012)
3. Risiko Hipovolemi (D.0034)
4. Defisit Pengetahuan D.0111 b/d Kurang terpapar informasi
Diagnosa Perencanaan
No Keperawatan
(SDKI)
Tujuan Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
1 Hipertermia D.0130 b/d Termoregulasi L.14134 Manajemen Hipertermia (I.15506)
Proses Penyakit (Infeksi Observasi
Virus Dengue) Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1x8 jam diharapkan 1. Identifikasi penyebab hipotermia (mis. dehidrasi, terpapar
Data Subjektif : Termoregulasi Membaik dengan lingkungan panas, penggunaan inkubator)
Pasien mengeluh Badan kriteria hasil: 2. Monitor suhu tubuh
masih terasa lemas, kadang
demam dan menggigil. 1. Menggigil dari skala 1 (meningkat) ke Terapeutik
skala 5 (menurun)
Data Objektif : 2. Kulit merah dari skala 1 (meningkat ) ke 1. Sediakan lingkungan yang dingin
- Kulit teraba hangat skala 5 (menurun) 2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Pasien tampak lemah 3. Takikardi dari skala 1 (meningkat) ke 3. Lakukan pendinginan eksternal dengan kompres dingin
- TTV: skala 5 (menurun) pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila.
RR : 24x/m 4. Suhu tubuh dari skala 1 (memburuk) ke 4. Berikan oksigen, jika perlu
skala 5 (membaik)
HR : 102 x/m 5. Suhu kulit dari skala 1 (memburuk) ke Edukasi
TD : 140/69 mmHg skala 5 (membaik) Anjurkan tirah baring
SpO2 : 96% Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, Jika perlu
Suhu : 38,40C

2 Risiko Perdarahan Tingkat Perdarahan L.02017 Pencegahan Perdarahan (I.02067)


(D.0012) Observasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
Data Subjektif : - selama 3x8 jam diharapkan Tingkat 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
Perdarahan Menurun dengan kriteria 2. Monitor nilai hematokrit, trombosit dan hemoglobin
Data Objektif : hasil: sebelum dan setelah kehilangan darah
- Pasien tampak lemah 3. Monitor tanda-tanda vital
- TTV: 1. Hematokrit dari skala 1 (memburuk) ke
RR : 24x/m skala 5 (membaik) Terapeutik
2. Trombosit dari skala 1 (memburuk) ke skala
HR : 102 x/m 5 (membaik) 1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
3. Tekanan Darah dari skala 1 (memburuk) ke 2. Batasi tindakan invasif, jika perlu
TD : 140/69 mmHg
SpO2 : 96% skala 5 (membaik)
4. Suhu tubuh dari skala 1 (memburuk) ke Edukasi
0
Suhu : 38,4 C skala 5 (membaik)
- Tampak Petekie pada 1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
kedua tangan dan 2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari
kaki konstipasi
- Tanggal 6 September 3. Anjurkan meningkatkan asupan makanan
2023 4. Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Leukosit : 7.940/mm3
Kolaborasi
Hemoglobin : 15,2
g/dl
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika
Hematocrit : 42 %
perlu
Trombosit : 33.000
2. Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
/mm3

3 Risiko Hipovolemi Status Cairan L.03028 Manajemen Hipovolemia I.03116


(D.0034)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi:
Data Subjektif : selama 3x8 jam diharapkan Status
Cairan Membaik dengan kriteria 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi
Pasien mengeluh Badan
nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun,
masih terasa lemas, kadang hasil:
tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran
demam dan menggigil.
1. Kekuatan nadi dari skala 1 (menurun ) ke mukosa, kering, volume urin menurun, hematokrit
Pasien mengatakan mudah
skala 5 (meningkat) meningkat, haus, lemah)
merasa haus
2. Keluhan Haus dari skala 1 (menurun) ke 2. Monitor intake dan output cairan
skala 5 (meningkat)
Data Objektif : 3. Frekuensi Nadi dari skala 1 (memburuk) ke
- TTV: Terapeutik:
skala 5 (membaik)
RR : 24x/m 4. Membran mukosa dari skala 1 (memburuk) 1. Hitung kebutuhan cairan
HR : 102 x/m ke skala 5 (membaik) 2. Berikan posisi modified trendelenburg
TD : 140/69 mmHg 5. Intake cairan dari skala 1 (memburuk) ke 3. Berikan asupan cairan oral
SpO2 : 96% skala 5 (membaik)
Suhu : 38,40C 6. Hematokrit dari skala 1 (memburuk) ke skala Edukasi:
- Klien tampak pucat 5 (membaik)
- Turgor kulit kembali 7. Suhu tubuh dari skala 1 (memburuk) ke skala
≤ 2 detik 5 (membaik) Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Mukosa bibir klien 8. Tekanan darah skala 1 (memburuk) ke skala
kering 5 (membaik) Kolaborasi:
- Tampak Petekie pada
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. Nacl,
kedua tangan dan kaki
2. RL)
- Intake – Output =
3. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
4.097-2.029= 2.068
glukosa 2,5%, Nacl 0,4%)
cc (Balance)
4. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin,
- Pasien tampak lemah
plasmanate)
- Tanggal 6 September
5. Kolaborasi pemberian produk darah
2023
Leukosit : 7.940/mm3
Hemoglobin : 15,2
g/dl
Hematocrit : 42 %
Trombosit : 33.000
/mm3

4 Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan L.12111 Edukasi Kesehatan I.12383


D.0111 b/d Kurang Observasi:
terpapar informasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
selama 1x30 menit diharapkan Tingkat 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
Data Subjektif : Pengetahuan Meningkat dengan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Pasien mengatakan baru kriteria hasil: Terapeutik:
pertama kali terkena 1. Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
Demam Berdarah dan 1. Perilaku sesuai anjuran dari skala 1 2. Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
belum tau banyak tentang 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
penyakit Demam (menurun) ke skala 5 (meningkat)
Edukasi :
Berdarah. 2. Pertanyaan tentang masalah yang 1. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
dihadapi dari skala 1 (meningkat) ke 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Data Objektif :
- Pasien mengajukan skala 5 (menurun)
pertanyaan tentang
penyakitnya kepada
perawat
VI. Implementasi dan Evaluasi

Nomor Dx Jam
Hari/ Tgl Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan TTD
Keperawatan

Kamis, 07 Observasi 12.3 S: Pasien mengatakan demam berkurang, dan tidak ada
September
2023
1 09.00
1. Mengidentifikasi penyebab
hipotermia: Pasien mengalami
hipotermia karena proses infeksi
0

O:
menggigil namun badan masih terasa lemas.

virus dengue - TTV:


RR : 24x/m
2. Memonitor suhu tubuh : T= 38,5 HR : 89 x/m
TD : 137/82 mmHg
09.03 Terapeutik SpO2 : 96%
1. Melonggarkan atau lepaskan Suhu : 37,70C
pakaian: mengganti selimut pasien - Kulit teraba hangat
09.08 dengan yang lebih tipis - Kulit kemerahan berkurang
2. Melakukan pendinginan eksternal - Pasien tampak lemah
dengan kompres dingin pada dahi, - Tampak pasien menggunakan kompres dingin pada
09.13 leher, dada, abdomen, aksila : area aksila dan dahi
Memberikan kompres dingin pada
dahi, aksila dan dada pasien. A : Masalah belum teratasi

Edukasi P : Intervensi dilanjutkan


Menganjurkan tirah baring I:
09.18
1. Identifikasi penyebab hipotermia (mis. dehidrasi,
Kolaborasi terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator)
1. Berkolaborasi pemberian cairan 2. Monitor suhu tubuh
09.18 dan elektrolit intravena, Jika 3. Longgarkan atau lepaskan pakaian
perlu: Pasien terpasang infus RL 4. Lakukan pendinginan eksternal dengan kompres dingin
40 tpm. pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila.
2. Berkolaborasi dalam pemeberian 5. Berikan oksigen, jika perlu
11.00 antipiretik Paracetamol 3x500 6. Anjurkan tirah baring
mg 7. Lanjutkan Kolaborasi pemberian Paracetamol 3x500 mg
Evaluasi :
Pasien mengatakan demam berkurang
16.0
0
Kamis Pencegahan Perdarahan 12.3 S:-

07/09/2023 2 (I.02067)
Observasi
5
O:
- Observasi TTV
1. Memonitor tanda dan gejala RR : 24x/m
09.00 perdarahan : terdapat petekie pada HR : 89 x/m
tangan dan kaki, mimisan (-), gusi TD : 137/82 mmHg
berdarah (-) SpO2 : 96%
2. Memonitor nilai hematokrit, Suhu : 37,70C
09.03 trombosit dan hemoglobin - Pasien masih tampak lemah
sebelum dan setelah kehilangan - Terdapat petekie pada tangan dan kaki, mimisan (-),
darah : gusi berdarah (-)
Tanggal 6 September 2023 - Tanggal 7 September 2023
Leukosit : 7.940/mm3 Leukosit : 14.090/mm3
Hemoglobin : 15,2 g/dl Hemoglobin : 12,3 g/dl
Hematocrit : 42 % Hematocrit : 34 %
Trombosit : 33.000 /mm3 Trombosit : 50.000 /mm3
09.03 3. Memonitor tanda-tanda vital
A : Masalah belum teratasi
RR : 24x/m P : Intervensi dilanjutkan
HR : 102 x/m
TD : 140/69 mmHg I:
SpO2 : 96%
Suhu : 38,40C 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor nilai hematokrit, trombosit dan hemoglobin

Terapeutik sebelum dan setelah kehilangan darah


3. Monitor tanda-tanda vital
09.18 1. Mempertahankan bed rest selama 4. Petahankan bed rest
perdarahan
2. Membatasi tindakan invasif, jika 5. Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
perlu Evaluasi
16.0
Edukasi 0 Petekie (+) tidak ada tanda perdarahan yang lain.
09.30
1. Menjelaskan tanda dan gejala
perdarahan
2. Menganjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk menghindari
konstipasi
3. Menganjurkan meningkatkan
asupan makanan
4. Menganjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan

Kamis Manajemen Hipovolemia 12.4 S : Pasien mengatakan badan masih lemas dan rasa haus
07/09/2023
3 I.03116
Observasi:
1. Memeriksa tanda dan gejala
0 mulai berkurang
O:
09.45 - TTV:
hypovolemia: HR : 89 x/m
- Turgor kulit kembali ≤ 2 detik TD : 137/82 mmHg
- Pasien mengatakan mudah SpO2 : 96%
merasa haus Suhu : 37,70C
- Membran mukosa kering, - Turgor kulit kembali ≤ 2 detik
- Hematocrit : 42 % - Membran mukosa kering,
2. Memonitor intake dan output Tanggal 7 September 2023
09.46
cairan Leukosit : 14.090/mm3
Intake: Hemoglobin : 12,3 g/dl
Infus RL 40 tpm = 2.880 cc/24 Hematocrit : 34 %
jam Trombosit : 50.000 /mm3
Inj. Ondansentron 3x8 mg=12 - Monitor intake dan output cairan
cc/12 jam Intake dari pukul 08.00-12.00:
Inj. OMZ 1x40 gram= 5 cc Infus RL 40 tpm = 480 cc/4 jam
Minum = 1.200 cc/24 jam Minum = 400 cc
Total Intake= 4.097 cc/24 jam Makan bubur sumsum= 100cc
Output: Output
IWL=(409x1)+620cc= 1.029 cc/ Kencing=200cc
24 jam IWL= 682 cc
Urine =± 1000 cc / 24 jam - Balance cairan: 980-882=98 (Balance)
Total Output 2.029 cc A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Terapeutik: I:
09.46 1. Menghitung kebutuhan cairan 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia:
BB = 62 2. Monitor intake dan output cairan
T= 38,5 3. Hitung kebutuhan cairan
Keb. cairan 30x62=1860 cc/24 4. Berikan posisi modified trendelenburg
jam 5. Berikan asupan cairan oral
Keb. cairan T=38,5 6. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
1860+(12-15%x1860) 7. Lanjutkan Kolaborasi pemberian cairan IV isotons :
Total=2.083cc - 2.139 cc Infus RL 40 tpm
09.46 2. Memberikan posisi modified Evaluasi
trendelenburg - Pasien mengatakan demam dan rasa haus berkurang.
16.0
3. Memberikan asupan cairan oral
0
Edukasi:
Menganjurkan memperbanyak asupan
09.52 cairan oral
Kolaborasi:
Berkolaborasi pemberian cairan IV
09.30
isotons : Terpasang infus RL 40 tpm

Kamis Edukasi Kesehatan I.12383 10.0 S : Pasien mengatakan sudah mengerti tentang penyakit

07/09/2023 4 Observasi:

1. Mengidentifikasi kesiapan dan


0 Demam Berdarah yang sedang dideritanya

O:
09.25 kemampuan menerima informasi - Pasien mampu menjawab pertanyaan dari perawat
2. Mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat meningkatkan dan tentang penyakitnya
menurunkan motivasi perilaku - Pasien menunjukkan perilaku sesuai anjuran untuk mau
hidup bersih dan sehat
minum air putih yang banyak
Terapeutik:
A : Masalah teratasi
1. Menyediakan materi dan media P : Intervensi dihentikan
09.30 Pendidikan Kesehatan
2. Menjadwalkan Pendidikan I: -
Kesehatan sesuai kesepakatan
3. Memberikan kesempatan untuk Evaluasi
bertanya
-
Edukasi :
1. Menjelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi Kesehatan
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
09.30

Anda mungkin juga menyukai