Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY T

DENGAN POST SC HARI PERTAMA DI RUANG ANGGREK


RS KARANGGEDE SISMA MEDIKA

Disusun Oleh :

Nama : Dhamas Andrika Miko Yahya


NIM : 202112038
Tempat Praktik : RS Karanggede Sisma Medika

PROGRAM DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2023
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
DATA UMUM
Tanggal MRS : Selasa, 5 September 2023 Pukul 12.30 WIB
Tanggal pengkajian : Rabu, 06 September 2023 pukul 08.00 WIB
Identitas Klien :
Nama : Ny. T
Alamat : Kendel Kemusu Boyolali
Umur : 33th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Diagnosa Medik : POST SC indikasi OD gagal
Status Obstetri : G2P1A0
Identitas Penanggung Jawab :
Nama : Tn. S
Alamat : Kendel Kemusu Boyolali
Umur : 36th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
RIWAYAT PERSALINAN
No Tipe Persalinan JK & BB Keadaan Komplikasi Umur
Lahir bayi waktu Nifas sekarang
lahir
1. Normal/spontan Laki-laki BB menagis
2.800 gr PJ keras, sehat - 9th
50 cm dan lengkap
Masalah kehamilan sekarang : -
Riwayat Persalinan Sekarang :
No Tipe Persalinan JK & BB Keadaan Komplikasi Umur
Lahir bayi waktu Nifas sekarang
lahir
1. Sectio Caesarea Perempuan Menangis
BB 3000 gr keras, sehat - 1 Hari
panjang dan lengkap
50cm
Riwayat KB
Klien Ny. T mengatakan menggunakan KB IUD pada tahun 2014 dan dilepas pada tahun
2019 karena ingin program hamil
Rencana KB
Klien mengatakan saat ini merencanakan untuk KB mini pill karena merasa KB mini pil
aman untuk busui
DATA POSTNATAL
1. Pemeriksaan Fisik :
a. Keluhan : Nyeri pasca operasi SC
b. Keadaan Umum : Pasien tirah baring diatas tempat tidur lemah
c. Kesadaran : 15 Composmentis
d. TTV : TD : 117/69mmHg, S : 36,5˚C, N : 82×/menit, RR : 20×/menit
e. Kepala : Simetris
f. Rambut : Lurus,hitam,bersih
g. Mata : konjungtiva tidak anemis, pupil isokor tidak ada midrasi, sklera tidak
ikterik
h. Hidung : tidak terdapat pembesaran polip hidung, bersih tidak terdapat sekret
bemtuk hidung simetris
i. Telinga : simetris, bersih dan tidak terdapat serumen
j. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
k. Mulut : mukosa bibir lembab dan pucat
l. Jantung :
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis tidak teraba
P : Perkusi : Redup
A : S1 dan S2 reguler
m. Paru :
I : Dada simetris
P : Taktik fremitus sama tidak terdapat nyeri tekan
P : Resonan
A : Vesikuler
n. Abdomen :
I : Panjang luka horizontal ±10cm dibalut perban tidak nampak tanda kemerahan
di area sekitar luka
A : Bising usus 12×/menit
P : Terdapat nyeri tekan
P : Tympani
o. Payudara : Payudara kanan kiri tampak simetris tidak terdapat lesi, putting susu
menonjol, air susu ibu belum keluar, payudara terasa nyeri
Keadaan :
Diastasis recti abdominis : 2-5cm
Fundus Uteri : 2 jari dibawah pusat Post SC
Posisi Kontraksi : Dirasakan saat ingin bergerak miring ke kanan dan ke kiri
p. Lokhea : Rubra
Warna, jumlah, konsistensi, dan bau : Warna merah segar frekuensi ±300cc,
konsistensi gumpalan warna merah dan berbau amis, Perinium : Tidak terdapat
laserasi, tidak terdapat hemoroid pada anus, klien terpasang DC
q. Ekstermitas :
Ekstermitas atas : Terpasang Infus RL 16 tpm di lengan kiri tidak terdapat
oedem,kekuatan otot 5/5
Ekstermitas bawah : Kekuatan otot 5/5 tidak terdapat oedema
DATA PSIKOSOSIAL
1. Perubahan psikososial ibu : Klien merasa lega karena bayinya sudah lahir dengan
sehat dan selamat lengkap , klien tidak menunjukan tanda dan gejala baby blues
syndrom
2. Bonding attachment : Bonding attachment yang telah dilakukan klien antara lain
sentuhan langsung setelah kelahiran bayi, serta mengajak interaksi sejak dalam
kandungan.
3. Adaptasi perubahan peran ibu : Klien mengatakan bentuk perawatan dan asuhan
sudah mulai diberikan sejak bayi dalam kandungan, seperti rutin check up ke
bidan terdekat, usg dan minum vitamin.
POLA FUNGSI
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila dirinya merasa sakit atau kurang enak badan langsung minum
vitamin dan bila tak kunjung sembuh minta diantar keluarga untuk priksa di klinik atau
puskesmas terdekat.
2. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum melahirkan :
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilitas di tempat tidur 

Berpindah 

Total 20

Keterangan :
Skore 0 - 4 : Ketergantungan Total
Skore 5 - 8 : Ketergantungan Berat
Skore 9 - 11 : Ketergantungan Sedang
Skore 12 - 19 : Ketergantungan Ringan
Skore 20-24 : Mandiri (√)

Post partum :
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan/minum 

Mandi 

Toileting (Terpasang kateter) 

Berpakaian 

Mobilitas di tempat tidur 

Berpindah 

Total 9
Keterangan :
Skore 0 - 4 : Ketergantungan Total
Skore 5 - 8 : Ketergantungan Berat
Skore 9 - 11 : Ketergantungan Sedang (√)
Skore 12 - 19 : Ketergantungan Ringan
Skore 20 : Mandiri
3. Pola nutrisi dan metabolik
Setelah operasi klien hanya menghabiskan ½ porsi makan dari makanan rumah sakit ,
klien tidak merasakan mual atau muntah. Klien minum sebanyak 1L/8jam air putih. Klien
mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan atau minuman.
4. Pola eliminasi
Klien mengatakan setelah selesai operasi sudah flatus namun belum bisa BAB, untuk
BAK klien terpasang kateter dengan urine output 500-600 ml/8jam. Klien tidak memiliki
riwayat hemoroid.
5. Pola istirahat tidur
Klien mengatakan hanya dapat tidur 3-4jam dikarenakan nyeri pasca operasi
6. Pola Konsep Diri
a) Gambaran Diri : Pasien tetap bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan
Yang Maha Esa di saat sehat maupun sakit.
b) Harga Diri : Pasien Mengatakan Bangga akan dirinya sendiri
c) Ideal Diri : Pasien mengatakan ingin menjadi istri dan ibu yang baik bagi suami
dan anak-anaknya
7. Koping dan Toleransi Sress :
Pasien mengatakan selalu diberi dukungan oleh keluarga disaat senang atau sedih, sehat
maupun sakit keluarga selalu mendampingi di saat klien mengalami kesulitan. Dan
apabila ada masalah selalu didiskusikan dengan cara musyawarah bersama keluarga
8. Pola nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan beragama islam dan menjalankan ibadah sholat 5 waktu
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Hasil pemeriksaan Laboratorium Pada tanggal 05 September 2022 Pukul 13.00 WIB
PEMERIKSAAN HASIL RENTANG NORMAL SATUAN

HB 12,6 11.00 – 16.00 g/dl

Lekosid 10.64 4,0-10,0 ribu

Trombosit 197 100-300 ribu


Hematokrit 38.8 37.0 – 54.0 %

Eritrosit 5.32 3.50-5.50 ribu

Limfosit 10.4 22-44 %

GDS 118 60-110 mg/dl

HBSAg Non Reaktif Non Reaktif -

Rapid Antgen Negatif Negatif -

TERAPI OBAT :
Jenis Obat Dosis Fungsi
Infus RL 16 tpm Sebagai hidrasi cairan pasien .
Injeksi Ketorolac 30mg/8 jam Sebagai analgesik dengan indikasi
pemberian untuk penatalaksanaan
jangka pendek terhadap nyeri akut
sedang sampai berat setelah prosedur
bedah
ANALISA DATA
No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 6 September DS : Agen pencedera Nyeri Akut
2023 , /08.00 fisik (D.0077)
WIB - Pasien mengatakan nyeri
post OP
P : Nyeri ketika bergerak
Q : Teriris iris
R : Atas simpfsis Pubis
S : 6 (Sedang)
T : Terus menerus
DO :
- Pasien post SC hari
pertama
- Pasien terbaring lemah
diatas tempat tidur
- Pasien meringis menahan
nyeri
Hasil Pemeriksaan
Abdomen
- Diastasis recti
abdominis : 2-5cm
- Fundus Uteri : 2 jari
dibawah pusat Post SC
- Panjang luka
horizontal ±10cm
dibalut perban tidak
nampak tanda
kemerahan di area
sekitar luka

2. 6 September DS : Nyeri Gangguan


2023 , /08.00 Mobilitas
WIB - Pasien mengatakan Fisik (D.0054)
mengalami keterbatasan
bergerak akibat nyeri
post OP
- Pasien mengatakan
sebagian besar
aktivitasnya dibantu
suaminya
- Pasien mengatakan
cemas saat ingin
bergerak takut jahitannya
lepas
DO :
- Pasien tampak lemah
- Sebagian besar aktivitas
klien dilakukan diatas
tempat tidur
- Terpasang DC produksi
urin ±500-600 cc kuning
jernih
- Lemah pada ekstermitas
bawah apabila bergerak
karena merasa nyeri pada
luka post OP
3. 6 September DS : Efek Prosedur Resiko Infeksi
2023 , /08.00 Invasif (D.0142)
WIB - Pasien mengatakan gatal
pada luka
DO :
- Perban luka nampak
bersih tidak ada
rembesan
- Panjang luka
horizontal ±10cm
dibalut perban tidak
nampak tanda
kemerahan di area
sekitar luka

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisik d.d klien mengeluh nyeri post OP
2. Gangguan mobilitas fisik (D.0054) b.d nyeri d.d klien cemas saat ingin bergerak
3. Resiko infeksi (D.0142) d.d efek prosedur invasif

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tgl/Jam No Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
DX Hasil
1. 6-9-2023 1 (L.08066 Tingkat (I. 08238 Manajemen Observasi :
/08.00 WIB Nyeri). Nyeri)
1. identifikasi lokasi
Setelah dilakukan Observasi : nyeri, kualitas dan
tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi intensitas nyeri
selama 3x24jam maka nyeri, kualitas, dan membantu
tingkat nyeri menurun intensitas nyeri menentukan
dengan kriteria hasil : terapeutik yang akan
2. Identifikasi skala diberikan
1. Keluhan nyeri nyeri
2. identifikasi skala
menurun
2. Meringis menurun Terapeutik : nyeri berguna untuk
atau kooperatif menentukan
1. Berikan teknik non
tingkatan nyeri
3. sikap protektif farmakologi berupa
menurun tarik nafas dalam untuk Terapeutik :
mengurangi rasa nyeri
1. Tarik nafas dalam
yang tadinya skala 6
sebagai terapi non
(Sedang) menjadi skala
farmakologis pada
3 (Ringan)
nyeri
2. Kontrol lingkungan
2. Kontrol
yang memperberat nyeri
lingkungan dapat
Edukasi : memberikan rasa
nyaman pada pasien
1. Jelaskan strategi
yang mengalami
meredakan nyeri
nyeri
2. Anjurkan memonitor
Edukasi :
nyeri secara mandiri
1. Strategi
Kolaborasi :
meredakan rasa
1. Kolaborasi nyeri untuk
pemberian analgetik mengontrol dan
mengurangi rasa
nyeri
2. Menganjurkan
memonitor nyeri
agar mengetahui
tingkatan nyeri
Kolaborasi :
1. analgetik
sebagai
farmokologi
mengurangi
nyeri

2. 6-9-2023 2 (L.05042 Mobilitas I.05173 Dukungan Observasi :


/08.00 WIB Fisik Meningkat) Mobilisasi)
1. Mengetahui status
Setelah dilakukan Observasi : nyeri dan keluhan
tindakan keperawatan fisik
1. Identifikasi adanya
selama 3x24jam maka
nyeri atau keluhan fisik 2. Mengetahui
mobilitas fisik kondisi pasien
meningkat dengan 2. Monitor kondisi sebelum mobilisasi
kriteria hasil umum selama
melakukan mobilisasi
1. Pergerakan Terapeutik : Terapeutik :
ekstermitas meningkat
1. Fasilitasi melakukan 1. Fasilitas untuk
2. Rentang gerak pergerakan melakukan
meningkat pergerakan dapat
2. Bantu dan libatkan
membantu pasien
3. Kekuatan otot keluarga untuk
meningkatkan
meningkat membantu pasien dalam
mobilisasi
bermobilisasi secara
bertahap, seperti miring 2. Mobilisasi secara
kanan miring kiri bertahap dapat
apabila sudah tidak membantu
pusing dan ekstermitas meningkatkan
bawah sudah dapat rentang gerak pasien
digerakan, dilanjutkan
Edukasi :
dengan setengah duduk
kemudian duduk, Mobilisasi dini
setelah dapat duduk dimulai dari
diharapkan pasien dapat mobilisasi yang
berlatih mobilisasi paling sederhana
dengan berjalan dapat mempermuda
pasien
Edukasi :
meningkatkan
1. Anjurkan melakukan rentang geraknya
mobilisasi dini
2. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan seperti miring
kanan dan kiri secara
bertahap

3. 6-9-2023 3 L.14137 Tingkat I.14564 Observasi :


/08.00 WIB Infeksi Menurun) Perawatan Luka)
1. Monitor
Setelah dilakukan Observasi : karakteristik luka
tindakan keperawatan akan membantu
1. Monitor dalam menentukan
selama 3x24jam maka karakteristik luka
tingkat infeksi tidakan
(drainase, warna, selanjutnya
menurun dengan
ukuran, bau) 2. Monitor tanda
kriteria hasil : 2. Monitor tanda- infeksi agar tidak
1. Kemerahan tanda infeksi menghambat
menurun Nursing proses
penyembuhan luka
2. Nyeri menurun Terapeutik :
Nursing
1. Lepaskan balutan Terapeutik :
3. Kadar sel darah
putih membaik dan plester secara
1. Lakukan
pelahan
perawatan luka
2. Bersihkan dengan guna mencegah
cairan Nacl atau timbulnya infeksi
pembersih nontoksik, Edukasi :
sesuai kebutuhan 1.Menambah
3. Keringkan luka pengetahuan tanda
dan gejala infeksi
4. Aff heacting selang 2. Perawatan luka
seling secara mandiri
dapat
5. Push luka bila ada mempercepat
eksudat kemudian penyembuhan luka
bersihkan dengan
kasa steril Kolaborasi :

6. Berikan supratul 1. Pemberian


atau salep luka jika antibiotic untuk
mencegah infeksi
perlu
pada luka
7. Pasang balutan
sesuai luka
8. Pertahankan teknik
bersih dan steril
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. Ajarkan prosedur
perawatan luka
mandiri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian antibiotic
sesuai advise dokter

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tgl/Jam No Implementasi Respon TTD
DX
1. 6-9-2023 1 - Mengidentifikasi status S :
/08.15 WIB nyeri
- Pasien mengeluh nyeri post
OP Dhamas
P : Nyeri ketika bergerak
Q : Teriris iris
R : Atas simpfisis Pubis
S : 6 (Sedang)
T : Terus menerus
O:
- Pasien post OP SC hari
pertama
- Pasien terbaring lemah
diatas tempat tidur
- Pasien meringis menahan
nyeri
2. 6-9-2023 1 - Memberikan teknik S :
/08.20 WIB relaksasi berupa tarik
nafas dalam dan - Pasien bersedia
distraksi berupa diberikan teknik
imajinasi terbimbing relaksasi berupa tarik Dhamas
untuk mengontrol rasa nafas dalam dan
nyeri distraksi berupa
imajinasi terbimbing
untuk mengontrol rasa
nyeri
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien mengulangi cara
relaksasi dan distraksi
yang telah diajarkan
- Pasien tampak lebih
nyaman
3. 6-9-2023 1 - Memberikan injeksi S :
/08.30 WIB berupa ketorolac 30 mg
melalui IV - Pasien mengatakan
bersedia diberikan obat
anti nyeri Dhamas
O:
- Pasien kooperatif
- Obat berupa Ketorolac
1×30 mg telah
diberikan pada pasien
sesuai kode etik
pemberian obat (Benar
pasien, benar obat,
benar dosis, benar rute,
benar waktu, benar
pasien, benar
dokumentasi
4. 6-9-2023 2 - Mengidentifikasi S:
/10.35 WIB kemampuan mobilisasi
- Pasien mengatakan
belum dapat
bermobilisasi karena
cemas dan takut Dhamas
jahitannya lepas
O:
- Pasien tirah baring
diatas tempat tidur
- Sebagian besar aktivitas
pasien dibantu keluarga
- Pasien terpasang DC
produksi urin ±500-
600 cc kuning jernih
5. 6-9-2023 2 - Membantu pasien dan S :
/10.50 WIB melibatkan keluarga
pasien untuk melakukan - Pasien mengatakan
mobilisasi sederhana bersedia dibantu untuk
(miring kiri dan kanan) mobilisasi miring kanan Dhamas
dan kiri
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien dapat
bermobilisasi miring
kanan dan kiri secara
perlahan dengan
bantuan
6. 6-9-2023 3 - Mengidentifikasi tanda S :
/11.00 WIB gejala resiko infeksi
pada luka pasien - Pasien mengatakan
gatal pada lukanya
- Balutan perban bersih Dhamas
tidak terdapat rembesan
O:
- Pasien kooperatif
8. 7-9-2023 1 - Mengidentifikasi status S :
/14.15 WIB nyeri
- Pasien mengeluh nyeri post
OP
P : Nyeri ketika bergerak Dhamas
Q : Teriris iris
R : Atas simpfisis Pubis
S : 4 (Sedang)
T : Terus menerus
O:
- Pasien post OP SC hari
kedua
- Pasien terbaring lemah
diatas tempat tidur
- Pasien meringis menahan
nyeri
9. 7-9-2023 1 - Memberikan teknik S :
/14.20 WIB relaksasi berupa tarik
nafas dalam dan - Pasien bersedia
distraksi berupa diberikan teknik
imajinasi terbimbing relaksasi berupa tarik Dhamas
untuk mengontrol rasa nafas dalam dan
nyeri distraksi berupa
imajinasi terbimbing
untuk mengontrol rasa
nyeri
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien mengulangi cara
relaksasi dan distraksi
yang telah diajarkan
- Pasien tampak lebih
nyaman
10. 7-9-2023 2 - Mengidentifikasi S:
/15.30 WIB kemampuan mobilisasi
- Pasien mengatakan
sudah dapat
bermobilisasi miring Dhamas
kanan dan kiri secara
mandiri
O:
- Pasien tirah baring
diatas tempat tidur
- Pasien terpasang DC
produksi urin ±300-
500 cc kuning jernih
11. 7-9-2023 2 - Membantu pasien dan S :
/15.35 WIB melibatkan keluarga
pasien untuk melakukan - Pasien mengatakan
mobilisasi sederhana bersedia dibantu untuk
(setengah duduk dan mobilisasi setengah Dhamas
duduk) duduk dan duduk
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien dapat
bermobilisasi setengah
duduk kemudian duduk
secara perlahan dengan
bantuan
12. 7-9-2023 3 - Mengidentifikasi tanda S :
/16.00 WIB gejala resiko infeksi
pada luka pasien - Pasien mengatakan
gatal pada lukanya
- Balutan perban bersih Dhamas
tidak terdapat rembesan
O:
- Pasien kooperatif
13. 8-9-2023 1 - Mengidentifikasi status S :
/08.15 WIB nyeri
- Pasien mengeluh nyeri post
OP
P : Nyeri ketika bergerak Dhamas
Q : Tertusuk jarum
R : Atas simpfisis Pubis
S : 2 (Ringan)
T : Hilang timbul selama 3
menit
O:
- Pasien post OP SC hari
ketiga
- Pasien lebih segar

14. 8-9-2023 1 - Memberikan teknik S :


/08.20 WIB relaksasi berupa tarik
nafas dalam dan - Pasien bersedia
distraksi berupa diberikan teknik
imajinasi terbimbing relaksasi berupa tarik Dhamas
untuk mengontrol rasa nafas dalam dan
nyeri distraksi berupa
imajinasi terbimbing
untuk mengontrol rasa
nyeri
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien mengulangi cara
relaksasi dan distraksi
yang telah diajarkan
- Pasien lebih nyaman
dan rileks
15. 8-9-2023 2 - Mengidentifikasi S:
/10.35 WIB kemampuan mobilisasi
- Pasien mengatakan
sudah dapat
bermobilisasi dini Dhamas
miring kanan kiri dan
duduk secara mandiri
O:
- Pasien terpasang DC
produksi urin ±400cc
kuning jernih
16. 8-9-2023 2 - Membantu pasien dan S :
/10.50 WIB melibatkan keluarga
pasien untuk melakukan - Pasien mengatakan
mobilisasi berdiri dan bersedia dibantu untuk
berjalan mobilisasi berdiri dan Dhamas
berjalan
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien dapat
bermobilisasi berdiri
dan berjalan secara
perlahan dengan
bantuan
17. 8-9-2023 3 - Mengidentifikasi tanda S :
/11.00 WIB gejala resiko infeksi - Pasien mengatakan
pada luka pasien gatal pada lukanya
- Balutan perban nampak Dhamas
kotor terdapat rembesan
O:
- Pasien kooperatif
18 8-9-2023 3 - Melakukan perawatan S :
/11.00 WIB luka - Pasien bersedia
dilakukan perawatan
luka Dhamas
O:
- Pasien kooperatif
- Nampak sebagian luka
masih ada yang basah
dan sebagian lagi sudah
ada yang kering

EVALUASI
Evaluasi formatif
No Tgl/Jam Diagnosa Respon TTD

1. 6 September Nyeri akut S :


2023/14.00 (D.0077) b.d agen - Pasien mengatakan nyeri post
WIB pencedera fisik OP P : Nyeri ketika bergerak
d.d klien - Q : Teriris iris Dhamas
mengeluh nyeri R : Atas simpfisis Pubis
post OP S : 6 (Sedang)
T : Terus menerus
O:
- Pasien meringis menahan nyeri

A:
- Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Identifikasi status nyeri
- Berikan teknik relaksasi dan
distraksi untuk mengontrol serta
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik
sesuai dosis
2. 6 September Gangguan S:
2023/14.00 mobilitas fisik - Pasien mengatakan sudah dapat
WIB (D.0054) b.d bermobilisasi miring kanan dan
kiri secara perlahan dengan
nyeri d.d klien bantuan keluarga
cemas saat ingin O :
bergerak - Pasien masih takut untuk
bergerak sendiri
- Pasien nampak gelisah dan
Dhamas
cemas ketika bermobilisasi
A:
- Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor kemampuan mobilisasi
- Fasilitasi gerak mobillisasi dan
libatkan keluarga pasien
- Ajarkan mobilisasi sederhana
secara pertahap

3. 6 September Resiko infeksi S:


2023/14.00 (D.0142) d.d efek - Pasien mengatakan gatal pada
WIB prosedur invasif lukanya
O: Dhamas

- Perban bersih
- Terdapat kemerahan dan ruam
pada area sekitar luka
A:
- Masalah resiko infeksi belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda gejala infeksi
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan makan makanan
tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi dengan antibiotik
sesuai dosis
4. 7 September Nyeri akut S :
2023/21.00 (D.0077) b.d agen - Pasien mengatakan nyeri post
WIB pencedera fisik OP berkurang
d.d klien P : Nyeri ketika bergerak Dhamas
mengeluh nyeri - Q : Teriris iris
post OP R : Atas simpfisis Pubis
S : 4 (Sedang)
T : Terus menerus
O:
- Pasien meringis menahan nyeri

A:
- Masalah nyeri akut belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Identifikasi status nyeri
- Berikan teknik relaksasi dan
distraksi untuk mengontrol serta
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik
sesuai dosis
5. 7 September Gangguan S:
2023/21.00 mobilitas fisik - Pasien mengatakan sudah dapat
WIB (D.0054) b.d bermobilisasi duduk
nyeri d.d klien O :
cemas saat ingin
- Pasien masih takut untuk
bergerak bergerak sendiri
- Pasien nampak gelisah dan
cemas ketika bermobilisasi Dhamas
A:
- Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor kemampuan mobilisasi
- Fasilitasi gerak mobillisasi dan
libatkan keluarga pasien
- Ajarkan mobilisasi sederhana
secara pertahap

6. 7 September Resiko infeksi S:


2023/21.00 (D.0142) d.d efek - Pasien mengatakan gatal pada
WIB prosedur invasif lukanya
O: Dhamas

- Perban bersih
- Terdapat kemerahan dan ruam
pada area sekitar luka
A:
- Masalah resiko infeksi belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Identifikasi tanda gejala infeksi
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan makan makanan
tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi dengan antibiotik
sesuai dosis

Evaluasi Submatif
No Tgl/Jam Diagnosa Respon TTD

1. 8 September Nyeri akut S :


2023/14.00 (D.0077) b.d agen - Pasien mengatakan nyeri post
WIB pencedera fisik OP berkurang
d.d klien P : Nyeri ketika bergerak Dhamas
mengeluh nyeri Q : Tertusuk jarum
post OP R : Atas simpfisis Pubis
S : 2 (Ringan)
T : Hilang timbul selama 3
menit
O:
- Pasien lebih rileks dan nyaman

A:
- Masalah nyeri akut teratasi
P:
- Hentikan intervensi

2. 8 September Gangguan S:
2023/14.00 mobilitas fisik - Pasien mengatakan sudah dapat
WIB (D.0054) b.d bermobilisasi berdiri dan
nyeri d.d klien berjalan secara mandiri
cemas saat ingin O :
bergerak - Pasien lebih mantab untuk
bermobilisasi
- Tak nampak rasa takut dan Dhamas
cemas pada pasien saat
bermobilisasi
A:
- Masalah gangguan mobilitas
fisik teratasi
P:
- Hentikan intervensi
3. 8 September Resiko infeksi S:
2023/14.00 (D.0142) d.d efek - Pasien mengatakan gatal pada
WIB prosedur invasif luka berkurang dan hilang
O: Dhamas

- Perban yang tadinya kotor sudah


diganti
- Kemerahan ruam pada luka
menurun
- Sebagian jahitan mulai
mengering
A:
- Masalah resiko infeksi teratasi
P:
- Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai