Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

TERAPI BERMAIN PADA ANAK DENGAN TEKNIK


MEWARNAI DI RSUD DR SOEROTO KABUPATEN NGAWI

Disusun Oleh :

1. Alvita Damayanti (202012010)


2. Alya Putri P (202012011)
3. Amelia Latifah N.C (202012012)

PROGRAM PENDIDIKAN DIII


KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2022
DAFTAR ISI
HALAMA PENGESAHAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Analisa Situasi.............................................................................................1
B. Permasalahan Mitra.....................................................................................3
C. Solusi Yang Ditawarkan..............................................................................3
D. Target Luaran...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5
A. Definisi Bermain..........................................................................................5
B. Klasifikasi Bermain.....................................................................................5
C. Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain.........................................6
D. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan..............................................................7
E. Tujuan Permainan........................................................................................7
F. Definisi Mewarnai.......................................................................................7
G. Manfaat Mewarnai.......................................................................................8
H. Prosedur Pelaksanaan Terapi Bermain........................................................8
BAB III METODE KEGIATAN.............................................................................9
A. Metode Kegiatan..........................................................................................10
B. Kerangka Pemecahan Masalah....................................................................10
C. Kelayakan....................................................................................................10
BAB IV HASIL KEGIATAN.................................................................................12
Hasil Kegiatan dan Pembahasan.......................................................................12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13

BAB VI PENUTUP.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan pengabdian
masyarakat dengan judul “Terapi Bermain Dengan Teknik Mewarnai Pada Anak Di
Bangsal Bougenville RSUD Dr Soeroto Kabupaten Ngawi”. Pada kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga ananda yang telah
memberikan kesempatan bagi kami dalam pebuatan laporan kegiatan pengabdian.
Penulis telah berusaha untuk menyemprunakan tulisan ini, namun sebagai
manusia kami pun menyadari akan adanya keterbatasan maupun kekhilafan dan
kesalahan yang tanpa penulis sadari. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan
laporan pengabdikan ini akan segera dinantikan.

Ngawi, 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisa Situasi
Anak usia pra sekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang
menakutkan. Anak usia pra sekolah belum mampu membedakan antara fantasi dan realita.
Mereka menganggap bahwa hospitalisasi merupakan hukuman atas tindakan mereka, terlebih
lagi selama anak menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan dilarang untuk banyak
bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal ini tentunya mengecewakan anak, karena ia tidak
mempunyai banyak waktu untuk bermain aktif di rumah sakit. Hal tersebut tentunya akan
meningkatkan kecemasan anak (Dora alfiyanti, 2017).
Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri maupun
tidak, keduanya menyebabkan kecemasan bagi anak usia pra sekolah selama hospitalisasi.
Peralatan medis yang bersih dirasakan cukup menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga
dengan bau obat yang menyengat dan penampilan para staf rumahsakit dengan baju yang
berwarna putih yang seolah terlihat menakutkan bagi anak (Dora alfiyanti, 2017).
Mempersiapkan anak untuk menghadapi prosedur atau tindakan keperawatan akan
mengurangi kecemasan, meningkatkan sikap kooperatif, dan mendukung ketrampilan mereka
serta meningkatkan kognitif dan kerjasama anak. Ada beberapa mekanisme koping sederhana
yang bisa diajarkan misalnya relaksasi, menarik napas, berhitung, memasase tangan atau
menyanyi. Semua teknik tersebut dapat dimodifikasi dengan aktivitas bermain (Dora alfiyanti,
2017).
Dengan bermain, anak melepaskan ketakutan, kecemasan, mengekspresikan
kemarahan dan permusuhan. Bermain merupakan cara koping paling efektif untuk
mengurangi kecemasan dan meningkatkan kooperatif anak dalam prosedur keperawatan
menunjukkan bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan anak usia pra
sekolah selama tindakan keperawatan (Dora alfiyanti, 2017).
Perawat sebagai care provider atau pemberi asuhan keperawatan pada anak berperan
penting dalam proses penyembuhan anak dan tumbuh kembangnya selama hospitalisasi.
Selain berupaya mengurangi kecemasan pada anak yang hospitalisasi, perawat juga perlu
mengupayakan agar perkembangan bisa berjalan dengan optimal selama perawatan, yaitu
dengan melaksanakan program terapi bermain dengan memperhatikan pertimbangan terap
B. Permasalahan Mitra
Keluarga Peserta mengatakan bahwa selama di rumah sakit anaknya cenderung cemas
dan sering menangis, hal itu disebabkan karena pasien masih beradaptasi dengan tempat baru
dan merasa takut dengan keadaan lingkungan sekitar. Kurangnya aktifitas dan kreatifitas juga
menjadi salah satu penyebab anak anak cenderung merasa tidak nyaman dan cemas. Target
pengabdian masyarakat ini adalah pasien anak yang ada di Bangsal Bougenville RSUD Dr
Soeroto Ngawi.
C. Solusi yang Ditawarkan
Memberikan Penyuluhan tentang cara mengatasi kecemasan pada pasien akibat hospitalisasi
dengan cara terapi bermain. Penyuluhan ini nanti dilakukan dengan cara memberikan
informasi, pendidikan dan latihan bagaimana cara yang benar dalam melakukan terapi
bermain dengan teknik mewarnai. Keluarga pasien juga dapat mengikuti serangkaian kegiatan
dan tata cara terapi bermain dengan baik.
D. Target Luaran
Target luaran yang diharapkan dari penyuluhan kesehatan dengan terapi bermain
dengan teknik mewarnai ini adalah
1. Tujuan Umum
Untuk mengatasi kecemasan pada anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan terapi bermain selama ± 30 menit, anak dapat:
a. Beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit
b. Mengatasi stress akibat hospitalisasi
c. Meningkatkan kreativitas
d. Meningkatkan energy positif anak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Bermain

Menurut Mulyadi (2018) menjelaskan bahwa konsep bermain merupakan proses


belajar bagi anak usia dini. Anak diajak bekerja di kebun, bermain dengan pimpinan,
bernyanyi, pekerjaan tangan atau keterampilan, bersosialisasi, berfantasi, adalah merupakan
proses belajar sambil bekerja.
Menurut Wong (2017) Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional dan sosial. Bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain anak-anak akan berkata-kata atau berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya dan mengenal waktu, jarak dan suara.
Bermain yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat
yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi anak (Anggani Sudono, 2017).
Menurut Glaser (2016) bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa dan
merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan suatu cara yang paling
efektif untuk menurunkan stress pada anak dan penting juga untuk kesejahteraan mental dan
juga emosional pada anak.
B. Klasifikasi Bermain
a. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam
bentuk permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan
bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
b. Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain
dapat merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
c. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak
akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
d. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu
C. Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain
1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan, anak sakit perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan, lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
D. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
a. Energi
Untuk bermain diperlukan energi yang cukup. Anak yang sedang sakit cenderung malas
untuk bermain.
b. Waktu
Waktu bermain harus disesuaikan dengan waktu istirahat anak. Anak yang sedang sakit
cenderung memilih untuk beristirahat daripada bermain.
c. Ruangan untuk bermain
Rngan yang sempit atau terlalu lebar mempengaruhi keinginan anak untuk bermain.
d. Lingkungan
Lingkungan yang terlalu ramai atau terlalu hening akan mempengaruhi konsentrasi
anak dalam bermian.
e. Pengetahuan untuk bermain
Pengetahuan tentang cara melakukan permainan akan mempengaruhi proses
berlangsungnya permainan.
f. Teman bermain
Teman bermain menjadi hal yang penting untuk menambah semangat anak untuk
bermain. Kenyamanan proses bermain ditentukan olehlawan mainnya. Biasanya anak-
anak takut dengan orang yang barudikenalnya termasuk perawat.
g. Alat permainan
Senang atau tidaknya seorang anak terhadap alat permainan akanmempengaruhi
semangat anak dalam bermain.

2.5 Tujuan Permainan


h. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
i. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
j. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
k. Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura (Sandiwara).
l. Menumbuhkan sportivitas.
m. Mengembangkan kepercayaan diri.
n. Megembangkan kreativitas.
o. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
E. Definisi Mewarnai

Mewarnai gambar adalah salah satu permainan yang cocok untuk dilakukan anak usia
pra sekolah, dimana anak mulai menyukai dan mengenal warna serta mengenal bentuk-bentuk
benda di sekelilingnya (Suryati, 2016).
Menurut Hartono (2017) Mewarnai buah-buahan merupakan salah satu cara
memberikan edukasi pada anak pra sekolah mengenai makanan sehat. Dimana anak usia pra
sekolah mengalami tumbuh kembang yang pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang baik
dan seimbang.
F. Manfaat Mewarnai
a. Melatih aktivitas motorik pada anak.
b. Melatih mengenal warna.
c. Meningkatkan konsentrasi.
d. Melatih mengenal garis batang bidang.
e. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh / “therapeutic play”).
f. Dengan bereksplorasi dengan gambar, anak dapat membentuk, mengembangkan imajinasi
dan bereksplorasi dengan keterampilan motorik halus.
g. Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media kertas
gambar dan pensil warna.
h. Anak dapat mengekspresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi
i. Sebagai terapi kognitif pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi
G. Prosedur Pelaksanaan Terapi Bermain
1. Prinsip
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orangtua
2. UpayaPerawatandalamPelaksanaanBermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
3. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
4. Pelaksanaan Bermain di RS Dipengaruhi Oleh
a. Faktor pendukung : Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama Tim dan
keluarga
b. Faktor penghambat : Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain

H. KARAKTERISTIK PERMAINAN
Karakteristik bermain anak usia 3-5 tahun (pra sekolah) (Sujono Riyadidan
Sukarmin, 2019)
a. Cross motor and fine motors

b. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.

c. Sangat energik dan imaginative

d. Mulai terbentuk perkembangan moral

e. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok

f. Assosiative play

g. Dramatic play

h. Skill play Laki-laki aktif bermain di luar

i. Perempuan didalam rumah

I. Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 3-5 Tahun (Sujono Riyadi dan Sukarmin,
2019)
a) Stimulasi Sosial

Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan. Contoh:


bermain pasir bersama-sama.
b) Stimulasi Keterampilan

Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga dapat


mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi, menari.
c) Stimulasi Kerjasama

Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak bermain


menyusun puzzle, bermain bola.
BAB III
METODE KEGIATAN
A. Metode Kegiatan

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan menggunakan


metode “Terapi Bermain Dengan Tehnik Mewarnai” pada anak hospitalisasi. Media dan
bahan yang digunakan dalam terapi bermain ini adalah kertas bergambar dan pensil warna.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 2022 Di Bangsal Bougenville Rumah Sakit RSUD dr
Soeroto Ngawi .
Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan : Mendengarkan


Memperhatikan
Membuka acara dengan Memperhatikan
1.Mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
dari terapibermain
4. Kontrak waktu anak dan orang
Tua
2 20 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tata cara Memperhatikan
pelaksanaa terapi
bermain mewarnai
kepada anak
2. Memberikan kesempatan Bertanya
kepada anak untuk bertanya jika
belum jelas
3. Membagikan kertasbergambar Antusias saat
dan crayon menerima
4. fasilitator mendampingi Peralatan
anak dan memberikan
motivasi kepada anak Memulai mewarnai
5. Menanyakan kepada anak
apakahtelah selesai mewarnai
Gambar Menjawab
6. Memberitahu anak bahwa pertanyaan
waktuyang diberikan telah
selesai Mendengarkan
7. Memberikan pujian terhadap
anakyang mampu mewarnai
gambar
8. sampai selesai Memperhatikan

3. 10 menit Evaluasi :

1. Memotivasi anak untuk Menceritakan


menyebutkan apa yang Gembira
diwarnai

2. Mengumumkan nama anak Gembira


yangdapat mewarnai
dengan contoh
3. Membagikan reward kepada
seluruh Peserta
4. 5 menit Terminasi :
1. Memberikan motivasi dan Memperhatikan
pujian kepada seluruh anak Gembira
yang telah mengikuti Mendengarkan
program terapi bermain Menjawab salam
2. Mengucapkan terima
kasih kepadaanak dan
orang tua
3. Mengucapkan salam penutup
B. Setting Tempat

: moderator : presenter

: peserta : fasilitator

: observer

C. Kerangka Pemecahan Masalah

• anak A yang sedang Process • Anak A merasa


dirawat di Ruang senang dan terhibur
Bougenville Rumah dengan diberinya
• pemberian terapi
Sakit RSUD Dr Soeroto teknik terapi
Ngawi dan mengalami
bermain dengan teknik
bermain
kecemasan akibat mewarnai pada anak A yang
masuk rumah sakit dirawat di Ruang Bougenville
Rumah Sakit RSUD Dr Soeroto
Input Ngawi. Output
.
D. Kelayakan
Universitas Aisyiyah adalah perguruan tinggi swasta yang berada di Surakarta.
Program unggulan Universitas Aisyiyah selain bidang pendidikan adalah program
penelitian dan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini ditunjukkan sebagai bentuk
kepedulian perguruan tinggi terhadap masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan
suatu usaha membantu pelaksanaan kegiatan ataupun program pemerintah dalam
bidang kesehatan.
Kesehatan masyarakat merupakan salah satu program pemerintah dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat dan bebas dari berbagai penyakit yang dapat
mengganggu kehidupannya dalam keterbatasan dana dan tenaga. Kondisi tersebut
membuat Universitas Aisyiyah ikut terpanggil dan peduli atas keterbatasan tersebut
dengan berusaha mengikut sertakan wacana kesehatan masyarakat dalam kegiatan
pengabdian masyarakat. Kwalifikasi team pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat
ini adalah terdiri dari 3 orang.
1. Relevansi Skiil team sebagai ketua, moderator, pemateri absensi dan dokumentasi
berlatar belakang pendidikan Keperawatan,
2. Sinergisme team dan pengalaman kemasyarakatan : team mempunyai latar
belakang pendidikan Keperawatan. Bentuk kerjasama yang sinergis untuk
memeperkuat pengelola pengabdian masyarakat dengan wacana kesehatan. Team
berlatar belakang keperawatan dan kesehatan masyarakat diharapkan mampu
memberikan kontribusi dengan bidang kesehatan masyarakat khususnya tentang
terapi bermain pada anak hospitalisasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1. Waktu
Tempat : RSUD Dr Soeroto Ngawi
Hari tanggal :
Waktu : - sampai selesai
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami tentang hospitalisasi pada anak, serta dapat mengetahui tentang
penatalaksanaan terapi bermain
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta mampu :
Mengurangi kecemasan akibat dirawat di RS
4. Pelaksanaan kegiatan
a. Pembukaan
Acara dibuka oleh ketua pelaksana setalah itu dilanjutkan dengan melakukan
kegiatan terapi bermain
b. Inti
1) Perkenalan
2) Menawari pasien untuk melakukan kegiatan terapi bermain
3) Mengajari cara mewarnai
4) Mendampingi pasien dan mengajak bicara untuk mengurangi
kecemasan pasien
5) Mengevaluasi kegiatan
c. Penutup
Acara ditutup ketua pelaksana
B. Hasil
1. pasien dapat mengikuti kegiatan dengan baik
2. pasien aktif dan mau diajak mengobrol sehingga kecemasan berkurang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Hospitalisasi merupakan keadaan yang tidak menyenangkan untuk anak- anak.


Proses hospitalisasi membuat anak kehilangan waktu bermain dengan teman-
temannya. Selain itu, hospitalisasi juga menyebabkan kebosanan untuk anak- anak.
Kebutuhan bermain yang terganggu selama proses hospitalisasi dapat diatasi
dengan pemberian terapi bermain sesuai dengan usia dan karakteristik anak.
Pemberian terapi ini dapat efek hospitalisasi sepertibosan cemas dan juga dapat
meningkatkan kooperatif anak. Selain itu terapi bermain dapat mengalihkan
perhatian anak dari sakitnya. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam
memberikan terapi bermain pada anak yang mengalami hospitalisasi diantaranya
waktu, energy, alat permainan, teman bermain, dan lingkungan.
B. Saran
1. Pemberian terapi bermain disesuaikan dengan karakter dan usia anak
2. Alat- alat permainan yang disediakan di rumah sakit sebaiknya yang beragam
sehingga anak dapat menentukan sendiri permainannya
3. Pemberian terapi bermain sebaiknya diberikan setiap hari sesuai dengan
kondisi anak.
4. Terapi bermain sebaiknya tetap diberikan pada anak yang mengalami bedrest..
DAFTAR PUSTAKA

Dora alfiyanti. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia pra
sekolah selama tindakan keperwatan di Ruang Lukman Rs.Roemani
Semarang. Jurnal keperawatan vol.1. No.1. 2017
Hartono, S. h. (2017). 6 Cara Mengajarkan Prasekolah Mengenal Pola Makan Sehat.
https://nakita.grid.id/read/0212506/6-cara-mengajarkan-prasekolah-
mengenal- pola-makan-sehat?page=all diakses September 2022
Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah di RSUD dr. R.
Goethen
Soetjiningsih. 2016. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Suryati. (2016). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami Terhadap Tingkat
Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kesehatan Smodra Ilmu
Wong. 2017. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai