TERAPI BERMAIN DI RSUD DR Soeroto
TERAPI BERMAIN DI RSUD DR Soeroto
Disusun Oleh :
BAB VI PENUTUP.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan pengabdian
masyarakat dengan judul “Terapi Bermain Dengan Teknik Mewarnai Pada Anak Di
Bangsal Bougenville RSUD Dr Soeroto Kabupaten Ngawi”. Pada kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga ananda yang telah
memberikan kesempatan bagi kami dalam pebuatan laporan kegiatan pengabdian.
Penulis telah berusaha untuk menyemprunakan tulisan ini, namun sebagai
manusia kami pun menyadari akan adanya keterbatasan maupun kekhilafan dan
kesalahan yang tanpa penulis sadari. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan
laporan pengabdikan ini akan segera dinantikan.
Ngawi, 2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisa Situasi
Anak usia pra sekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang
menakutkan. Anak usia pra sekolah belum mampu membedakan antara fantasi dan realita.
Mereka menganggap bahwa hospitalisasi merupakan hukuman atas tindakan mereka, terlebih
lagi selama anak menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan dilarang untuk banyak
bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal ini tentunya mengecewakan anak, karena ia tidak
mempunyai banyak waktu untuk bermain aktif di rumah sakit. Hal tersebut tentunya akan
meningkatkan kecemasan anak (Dora alfiyanti, 2017).
Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri maupun
tidak, keduanya menyebabkan kecemasan bagi anak usia pra sekolah selama hospitalisasi.
Peralatan medis yang bersih dirasakan cukup menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga
dengan bau obat yang menyengat dan penampilan para staf rumahsakit dengan baju yang
berwarna putih yang seolah terlihat menakutkan bagi anak (Dora alfiyanti, 2017).
Mempersiapkan anak untuk menghadapi prosedur atau tindakan keperawatan akan
mengurangi kecemasan, meningkatkan sikap kooperatif, dan mendukung ketrampilan mereka
serta meningkatkan kognitif dan kerjasama anak. Ada beberapa mekanisme koping sederhana
yang bisa diajarkan misalnya relaksasi, menarik napas, berhitung, memasase tangan atau
menyanyi. Semua teknik tersebut dapat dimodifikasi dengan aktivitas bermain (Dora alfiyanti,
2017).
Dengan bermain, anak melepaskan ketakutan, kecemasan, mengekspresikan
kemarahan dan permusuhan. Bermain merupakan cara koping paling efektif untuk
mengurangi kecemasan dan meningkatkan kooperatif anak dalam prosedur keperawatan
menunjukkan bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan anak usia pra
sekolah selama tindakan keperawatan (Dora alfiyanti, 2017).
Perawat sebagai care provider atau pemberi asuhan keperawatan pada anak berperan
penting dalam proses penyembuhan anak dan tumbuh kembangnya selama hospitalisasi.
Selain berupaya mengurangi kecemasan pada anak yang hospitalisasi, perawat juga perlu
mengupayakan agar perkembangan bisa berjalan dengan optimal selama perawatan, yaitu
dengan melaksanakan program terapi bermain dengan memperhatikan pertimbangan terap
B. Permasalahan Mitra
Keluarga Peserta mengatakan bahwa selama di rumah sakit anaknya cenderung cemas
dan sering menangis, hal itu disebabkan karena pasien masih beradaptasi dengan tempat baru
dan merasa takut dengan keadaan lingkungan sekitar. Kurangnya aktifitas dan kreatifitas juga
menjadi salah satu penyebab anak anak cenderung merasa tidak nyaman dan cemas. Target
pengabdian masyarakat ini adalah pasien anak yang ada di Bangsal Bougenville RSUD Dr
Soeroto Ngawi.
C. Solusi yang Ditawarkan
Memberikan Penyuluhan tentang cara mengatasi kecemasan pada pasien akibat hospitalisasi
dengan cara terapi bermain. Penyuluhan ini nanti dilakukan dengan cara memberikan
informasi, pendidikan dan latihan bagaimana cara yang benar dalam melakukan terapi
bermain dengan teknik mewarnai. Keluarga pasien juga dapat mengikuti serangkaian kegiatan
dan tata cara terapi bermain dengan baik.
D. Target Luaran
Target luaran yang diharapkan dari penyuluhan kesehatan dengan terapi bermain
dengan teknik mewarnai ini adalah
1. Tujuan Umum
Untuk mengatasi kecemasan pada anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan terapi bermain selama ± 30 menit, anak dapat:
a. Beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit
b. Mengatasi stress akibat hospitalisasi
c. Meningkatkan kreativitas
d. Meningkatkan energy positif anak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Bermain
Mewarnai gambar adalah salah satu permainan yang cocok untuk dilakukan anak usia
pra sekolah, dimana anak mulai menyukai dan mengenal warna serta mengenal bentuk-bentuk
benda di sekelilingnya (Suryati, 2016).
Menurut Hartono (2017) Mewarnai buah-buahan merupakan salah satu cara
memberikan edukasi pada anak pra sekolah mengenai makanan sehat. Dimana anak usia pra
sekolah mengalami tumbuh kembang yang pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang baik
dan seimbang.
F. Manfaat Mewarnai
a. Melatih aktivitas motorik pada anak.
b. Melatih mengenal warna.
c. Meningkatkan konsentrasi.
d. Melatih mengenal garis batang bidang.
e. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh / “therapeutic play”).
f. Dengan bereksplorasi dengan gambar, anak dapat membentuk, mengembangkan imajinasi
dan bereksplorasi dengan keterampilan motorik halus.
g. Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media kertas
gambar dan pensil warna.
h. Anak dapat mengekspresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi
i. Sebagai terapi kognitif pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi
G. Prosedur Pelaksanaan Terapi Bermain
1. Prinsip
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orangtua
2. UpayaPerawatandalamPelaksanaanBermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
3. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
4. Pelaksanaan Bermain di RS Dipengaruhi Oleh
a. Faktor pendukung : Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama Tim dan
keluarga
b. Faktor penghambat : Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain
H. KARAKTERISTIK PERMAINAN
Karakteristik bermain anak usia 3-5 tahun (pra sekolah) (Sujono Riyadidan
Sukarmin, 2019)
a. Cross motor and fine motors
f. Assosiative play
g. Dramatic play
I. Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 3-5 Tahun (Sujono Riyadi dan Sukarmin,
2019)
a) Stimulasi Sosial
3. 10 menit Evaluasi :
: moderator : presenter
: peserta : fasilitator
: observer
A. Pembahasan
1. Waktu
Tempat : RSUD Dr Soeroto Ngawi
Hari tanggal :
Waktu : - sampai selesai
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami tentang hospitalisasi pada anak, serta dapat mengetahui tentang
penatalaksanaan terapi bermain
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta mampu :
Mengurangi kecemasan akibat dirawat di RS
4. Pelaksanaan kegiatan
a. Pembukaan
Acara dibuka oleh ketua pelaksana setalah itu dilanjutkan dengan melakukan
kegiatan terapi bermain
b. Inti
1) Perkenalan
2) Menawari pasien untuk melakukan kegiatan terapi bermain
3) Mengajari cara mewarnai
4) Mendampingi pasien dan mengajak bicara untuk mengurangi
kecemasan pasien
5) Mengevaluasi kegiatan
c. Penutup
Acara ditutup ketua pelaksana
B. Hasil
1. pasien dapat mengikuti kegiatan dengan baik
2. pasien aktif dan mau diajak mengobrol sehingga kecemasan berkurang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dora alfiyanti. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia pra
sekolah selama tindakan keperwatan di Ruang Lukman Rs.Roemani
Semarang. Jurnal keperawatan vol.1. No.1. 2017
Hartono, S. h. (2017). 6 Cara Mengajarkan Prasekolah Mengenal Pola Makan Sehat.
https://nakita.grid.id/read/0212506/6-cara-mengajarkan-prasekolah-
mengenal- pola-makan-sehat?page=all diakses September 2022
Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah di RSUD dr. R.
Goethen
Soetjiningsih. 2016. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Suryati. (2016). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami Terhadap Tingkat
Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kesehatan Smodra Ilmu
Wong. 2017. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
DOKUMENTASI KEGIATAN