Anda di halaman 1dari 8

Materi Ketiga : Cindelaras

Menanam Ketela Mukibat ( Sutra )


Daunnya makanan Ulat Sutra
Pemanfaatan Lahan Kering / Kritis / Lahan Pasir Petani di DIY

Dalam program ini akan mengajak Petani dari penjuru DIY yaitu kabupaten
maupun kota. Dari yang direncanakan berjumlah 200 KK Petani dari masing masing
Kabupaten dan Kota. Dari Tiap Petani diharapkan memanfaat lahan kering dan lahan
pasir seluas 1000 m di masing masing Kabupaten dan Kota Daerah Istimewa Jogjakarta.
Maka terdapat potensi lahan kering seluas 100 ha.

Lahan Tiap Petani 1000 m akan ditanami Tanaman Ketela/singkong dg jarak 1


m sehingga mencapai tanaman 1000 tanaman. Ketela yg akan ditanam ini adalah Ketela
methode Mukibat. Sehingga Petani yang terlibat program ini akan belajar membuat
Ketela sambung Mukibat sebelum menanam di lahan masing masing Petani. Tanaman
Ketela Mukibat berumur 9 bulan sesuai dengan kultur tanaman ini, sehingga akan
memberikan hasil 1 kali dalam setahun. Dan estimasi hasil ketela ini setidaknya 25 kg
per tanaman. Sehingga diperkirakan mencapai 25 ton tiap Petani.
Tentu juga mengajak Pihak Pemda ( pemda DIY dan Pemkab/kota) untuk
mendukung Tanam Ketela ini secara intensif dan progresif secara kongkret meningkatkan
“Komitmen Ketela” sehingga akan tersusun petani yg memiliki kesempatan kerja dan
peluang berusaha sekaligus pada pemanfaatan lahan kering serta lahan pasir maupun
lahan kritis yang menganggur. Kongkretnya para pemda memfasilitasi tumbuh
kembangnya usaha lanjutan berupa mocaf.

Kemudian ikut menjaga agar harga jual ketela per kg ketika panen tidak
menciptakan penindasan/pemerasan terhadap Petani Ketela. Tanpa campur tangan pemda
maka yang memanfaatkan adalah para pedagang ketela yang bertabiat “tengkulak telo”.
Dan jga lebih urgent adalah regulasi untuk menyelamatkan Petani Ketela dan Lahannya
serta kemanfaatan mocaf dari pada harus mengimport gandum terigu yang tidak akan
tumbuh sejengkalpun di Bumi Jogjakarta termasuk Indonesia ini.
Untuk di DIY ini mengembangkan singkong mukibat sangat potensial , karena
lahan kering maupun lahan pasir selatan bahkan lahan kritis tidak ada air irigasi selama ini
kurang dimaksimalkan . Disinilah program ini akan menumbuhkan pemanfaatan lahan
kering dan kritis bersama Kaum Petani yang tersebar di seantero kabupaten di DIY.
Singkong/Ketela – sebagai out put program budidaya Petani ( Mocaf )

Dalam program ini tiap petani akan menanam singkong 1000 batang dalam
luasan lahan 1000 m. Menanam singkong ini selama 9 bulan atau 270 hari – setahun hanya
sekali. Selama itu akan memperoleh singkong sejumlah @ 25 kg per batang – maka ada 25
000 kg singkong mukibat per Petani. Jika ada 200 petani tiap kabupaten dalam program ini
maka didapat 5 000 000 kg. Berasumsi harga per kg Rp 1000 maka menjadi Rp 5 000 000
000, Rupiah sebesar ini akan beredar berputar di 200 petani masing masing kabupaten
dalam setahun sebagai Pendapatan.
Pekerjaan Persiapan
1. Menyiapkan batang Ketela
Enak dan batang Ketela
Karet (Ketela Taun)
2. Menyambung Batang Ketela
Enak sebagai Batang
Bawah dan Batang Ketela
Karet (Ketela Taun) sebagai
Batang Atas
3. Menancapkan Lidi pengait
kedua Batang lalu Mengikat
4. Menyimpan di tempat teduh
& sejuk sampai keluar
tunas Daun dan akar
Kegiatan Lapangan
1. Menyiapkan lubang
(Lahan tegalan atau
Lahan Pekarangan)
2. Menanam batang
Ketela Sutera
3. Menimbulkan lubang
dengan campuran
Tanah + Pupuk
Kandang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai