12.sop Zoonosis
12.sop Zoonosis
ZOONOSIS ( RABIES )
:
No. SOP
1. Pengertian Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut pada susunan s yaraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan
penular rabies terutama anjing, kucing dan kera. Luka gigitan hewan penular
rabies adalah luka yang disebabkan oleh gigitan hewan yang dicurigai dapat
berpotensi menularkan virus rabies.
2. Tujuan - Mencegah penularan virus rabies serta mengurangi resiko infeksi virus rabies
- Menanggulangi penularan virus rabies dari hewan ke manusia
3. Kebijakan
4. Referensi
- Pedoman pengobatan Dasar di puskesmas tahun 2007
- Pusat Data dan informasi kementrian kesehatan RI Situasi dan Analisis
Rabies tahun 2014
5. Prosedur 1. Kran dengan air bersih yang mengalir
2. Kasa steril
3. Sarung tangan steril
4. Needle dan spuit 1 cc
5. Kapas alkohol
6. Sabun
7. Pinset sirurgik dan anatomis
8. Gunting jaringan
9. Gunting perban
10. Cairan antiseptik k. Kom
11. Bengkok
12. Plester
13. Cairan steril atau Nacl
14. Salep antibiotik atau sufratul
15. Vaksin dan serum anti rabies
6. Langkah - Langkah 1. Jelaskan prosedur pembersihan luka
2. Minta persetujuan menangani luka pada pasien atau keluarga
yang menghalangi
3. Siapkan alat dan bahan
4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan steril
5. Bebaskan area sekitar luka dari pakaian
6. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air
yang mengalir dengan sabun atau detergent selama 15 menit bila
perlu gunakan kasa untuk membantu membersihkan)
1/3
7. Keringkan luka dengan kasa steril
8. Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan steril yang
baru
9. Beri antiseptik (alkohol, betadin pada luka)
10. Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih
mungkin dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik.
Luka gigitan tidak boleh di jahit kecuali jahitan situasi jika sangat
diperlukan dan hanya berupa jahitan situasional .
11. Setelah luka dibersihkan, tutup dengan menggunakan sufratul atau
salep antibiotik lalu tutup dengan kasa dan plester
12. Jika pasien membutuhkan suntikan VAR karena termasuk luka
beresiko dan anjing terbukti terinfeksi rabies maka selanjutnya
dilakukan prosedur penyuntikan SAR.
13. Jika pasien dinilai belum membutuhkan suntikan VAR/SAR maka
pasien dan hewan yang dicurigai diobservasi selama seminggu dari
gigitan atau dapat dikonfirmasi dengan dokter hewan setempat jika
memungkinkan maka spesimen otak hewan dicurigai penular rabies
dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Apabila hewan mati maka
pasien harus mendapat suntikan VAR/SAR sesuai dengan resiko yang
ada
8. Hal yang perlu 1. Melaksanakan proses pelayanan sesuai SOP sehingga tidak terjadi
dipetikanrh kesalahan dalam penanganan.
2/3
2. Memberikan pelayanan dengan baik dan menjujung tinggi kesopanan
9. Dokumen Terkait 1. Foto Kegiatan
2. Laporan Kegiatan
3/3