Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Isu sosial dan etika sistem dalam informasi


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Digitalisasi Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu:
Annisa Khairani, S.E., M.E.

Disusun oleh:
Ahmad sobari
Elly indriani
Anisa indriani
Usi fadiyah
Muhamad dhafin
Siti neneng

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NIDA EL-ADABI
BOGOR
2023
Assalamu'alaikum.wr.wb

Bismillahirrahmanirrahi....

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul "isu sosial dan etika dalam informasi" bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah digitalisasi sistem informasi manajemen yang dibimbing oleh
ibu Annisa khirani S.E.,ME. semoga makalah yang dibuat oleh penulis dapat berguna bagi
pembaca.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan kami
agar pembaca berkenan memberikan masukkan berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Bogor,6 oktober 2023

Kelompok 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komputer sebagai sarana informasi memberikan


banyak keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat segera diperoleh
dengan saling berkirim informasi baik pengirim dan penerima.
Namun di sisi lain terdapat pula informasi yang dapat disebar ke publik dan ada pula
informasi yang bersifat privat atau pribadi. Oleh karena itu informasi membutuhkanetika
supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dengan tidak merugikan pihak lainnya.
Etika berbeda dengan moral. Etika merupakan sebuah ilmu sedangkan moral merupakan
ajaran. Istilah etika informasi mulai digunakan pada tahun 1980-an.Disiplin yang terlibat
pada awalnya ilmu perpustakaan dan informasi serta kajian bisnis dan manajemen kemudian
diikuti oleh kajian teknologi informasi. Walaupunetika informasi mencakup berbagai topik
seperti privasi, hak kekayaan intelektual,representasi yang adil (fair representation),
nonkejahatan jabatan/nonmaleficence.
Sebagai seorang menejer, kita perlu memahami bagaimana sistem informasi
dapat mengubah sosial dan dunia kerja dalam perusahaan. Organisasi adalah struktursosial
formal yang mengambil sumber daya membentuk lingkungan dan proses untuk
mengahasilkan output. Perilaku lebih realistis dari organisasi, adalah kumpulan hak, hak
istimewa, kewajiban dan tanggung jawab dengan hati-hati selama periode waktu melalui
konflik dan resolusi konflik.
Saat ini Teknologi Informasi tidak hanya menghubungkan dunia tetapi jugamembantu
dalam integrasi berbagai masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Banyak
kegiatan masyarakat yang sangat bergantung pada suatu sistem informasi yang kini banyak
diterapkann diberbagai sektor. Namun perkembangan sistem informasi (SI) yang
berhubungan dengan perubahan teknologi informasi yang baru saat ini sering juga terkait
dengan kondisi keamanan dan permasalahan etika. Salah satu kewajiban manajerial adalah
membuat keputusan terbuka yang merupakan refleksi dari pemahaman isu-isu etika dan
sosial serta isu-isu bisnis disekitar pemanfaatan system informasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem?
2. Bagaimana etika dalam masyarakat informasi?
3. Bagaimana dimensi moral dalam sistem informasi?
4. Bagaimana sesi interaktif teknologi?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui isu sosial dan etika dalam sistem.
2. Untuk mengetahui etika dalam masyarakat informasi.
3. Untuk mengetahui dimensi moral dalam sistem informasi.
4. Untuk mengetahui sesi interaktif teknologi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan dengan Sistem

Penyimpangan dalam penilaian etika dan bisnis terjadi di berbagai industri


secara meluas. Dalam lingkungan baru yang berdasarkan hukum seperti sekarang,manejer
hukum dan dinyatakan bersalah, akan menghabiskan waktunya dipenjara.
Meskipun organisasi organisasi bisnis mematuhinya pada masa lalu, mereka sering
berbicara ke pengacara bagi karyawannya yang terjaring investigasi tindak kriminal dan
masyarakat, namun saat ini perusahaan didorong untuk lebih bekerja sama dengan hukum
guna menghindari tuntutan terhadap seluruh perusahaan dalam menghambat yang dilakukan.
Perkembangan ini berarti bawah sebagai manajer ataupun karyawan memutuskan tindakan
apa yang sesuai dengan undang-undang dan etika yang berlaku.
Sistem informasi adalah alat bagi banyak dibuat oleh sistem informasi untuk
menyembunyikan keputusan atau tindakan dan umum dengan harapan sia-sia bahwa
mereka tidak akan tertangkap. Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar salah
mengenai apa yang dilakukan seorang individu sebagai makluk moral yang bebas,
yang digunakan untuk membimbing pelakunya. Sistem informasi menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan etika baru, baik secara individu maupun bermasyarakat, karena
menciptakan peluang dalam melakukan perubahan modal yang mendalam dan
sekaligus mengancam eksistensi distribusi kekuasaan, uang, hak, dan informasi dapat
digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi dapat juga digunakan untuk
melakukan kejatan serta mengancam nilai sosial yang sudah dihargai. Pengembangan
teknologi informasi akan menghasilkan banyak manfaat sekaligus biaya bagi pihak
lain.1
a. Model pemikiran tentang isu etika, sosial, dan politis
Setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku dalam ini karena karena
institusi sosial (keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah mengembangkan
peraturan berperilaku yang telah teruji dengan baik, dan hal ini didukung oleh
hukum yang dibuat oleh sektor politik yang mengatur perilaku serta menyediakan
hukuman bagi yang melanggar.

1 Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Hal : 13
b. Lima dimensi moral di era infromasi

Isu etika, sosial, dan politia yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup
dalam 5 sebagai berikut :2

1. Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi (information right) apa saja yang
individu dan organisasi? Apa yang mereka lindungi?
2. Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual
modal dilindungi dalam sebuah masyarakat digital di mana melacak serta
mengakulasi sangatlah sulit dan mengabaikan hak-hak kepemilikan semacam
itu sangat mudah.
3. Akuntabilitas dan pengendalian. Siapa yang mampu menyelenggarakan dan
akan atas perbuatan yang merugikan terhadap informasi individu mapun
kelompok kepemilikan?
4. Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuh
melindungi hak-hak individu dan keamanan dalam masyarakat?
5. Kualitas hidup. Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah
masyarakat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa
yang didukung orang baru tersebut?

c. Tren teknologi yang menimbulkan isu etika

Ribuan situs web terkenal mengizinkan DoubleClick (aplikasi Google yang


berfungsi untuk mengiklankan produk-produk dari berbagai perusahaan), untuk
memantau aktivitas pengunjung mereka dan sebagai imbalannya menerima
penghasilan dari iklan berdasarkan informasi pengunjung yang diperoleh
DoubleClick tersebut.

DoubleClick menggunakan informasi ini untuk membuat profil setiap


pengunjung, menambah keterangan lebih detail setiap kali pengunjung mengakses
dan terhubung ke situsDoubleClick.
Sepanjang waktu, DoubleClick dapat menciptakan catatan yang terperinci
mengenai pribadi seseorang terkait berapa lama waktu yang dihabiskan sesorang,
serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan seseorang dalam menggunakan

2 Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Hal : 132
komputernya yang akan dijual ke perusahaan lain untuk membantu mereka
menemukan sasaran periklanan lebih tepat.

Tren Dampak

Kesempatan komputasi Semakin banyak perusahaan yang bergantung


berlipat dua kali setiap pada sistem komputer dalam menjalankan
18 kali kegiatan-kegiatan utamanya.

Upaya penyimpanan perusahaan dapat dengan mudah memelihara


data menurun dengan secara terperinci masing-masing databasenya
cepat

Kemajuan analisis data perusahaan dapat menganalisis data dalam jumlah


besar tentang seseorang guna dikembangkan
menjadi profit mereka secara terperinc

Kemajuan teknologi kemajuan Menyalin data dari satu lokasi lain dan mengakses
data pribadi dari lokasi yang jauh dengan lebih
mudah.

Dampak pertumbuhan perangkat telepon gengam Ponsel seseorang mungkin sedang di sadap tanpa
sepengetahuan pemiliknya

B. Etika dalam masyarakat informasi

Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang
pilihan seseorang ketika berhadapan dengan beberapa alternatif tindakan, apa pilihan
moral yang paling terlibat.

a. Konsep dasar: Responsibilititas, Akuntabilitas, dan Liabilitas


Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh invidu yang
bertanggung jawab terhadap konsekuensi tindakannya.

http://elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/09/1_Mengelola-
Sistem-Informasi-
dalam-Bisnis-Global.pd
Responsibility (pertanggung jawab) adalah elemen utama dari tindakan etika.
Responsibility mengandung arti bahwa anda menerima kemungkinan biaya yang
akan timbul, tugas dan kewajiban atas keputusan yang anda buat.

Akuntabilitas (accountability) adalah fitur dari sistem dan institusi sosial: hal
tersebut berarti ada mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang
bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa yang bertanggung jawab
terhadap keputusan tersebut.

Liabilitas (liability) merupakan perluasan konsep dari responsibility yang


mengarah lebih jauh ke bidang hukum.Liability merupakan fikutr dan sistem
politik dimana suatu dan hukum di suatu tempat mengizinkan seseorang untuk
menerima perbaikan kerusakan yang terjadi pada dirinya yang disebabkanoleh
orang lain, sistem, mapun organisasi.

Proses hukum (due process) adalah fitur yang berhubungan dengan


masyarakat yang berbadan merupakan sebuah proses dimana hukum dipahami dan
dimengerti, serta ada mengajukan perkara ke pihak berwenang yang lebih tinggi
untuk menjamin hal dengan benar.

b. Analisis etika

Ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etika,


bagaimana menganalisis hal tersebut? lima langkah proses berikut akan
membantu.

1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa yang


melakukan dan untuk siapa tindakan tersebut dilakukan di mana, kapan,
dan bagaimana contohnya. Anda akan terkejut pada kesalahan-kesalahan
pada fakta yang anda akan menemukan fakta lebih mudah pada saat
membantu mendefenisikan, melibatkan pihak yang bertentangan dalam
dilema etika untuk menyetujui akan membantu.
2. Defenisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih
tinggi isu etika. Sosial dan politik selalu mewakili nilai-nilai yang lebih
4 Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Hal : 135
tinggi. Kelompok yang berselisih semuanya mengklaim mengusung nilai-
nilai yang lebih tingkat kebebasan, privasi, perlindungan hak.

3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap isu etika, sosial, dan


politis pihak-pihak yang berkempentingan: para pemain yang memiliki
kepentingan pihak-pihak yang telah berupaya dalam situasi tersebut, dan
biasanya pihak pendapat yang vokal.
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan yang kuat yang bisa anda ambil.
Anda menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua
pihak, namun pilihan lebih baik ketimbang yang liannya.
5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan
yang beberapa pilihan mungkin besar secara etika, namun membawa
malapetaka pandang yang lain.

c. Beberapa dilema etika dalam dunia nyata

Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah
satunya berupa kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai
contohnya banyak perusahaan yang berskala besar di Amerika Serikat
menggunakan teknologi informasi untuk menggunankan tenaga kerja mereka.
Banyak perusahaan mengawasi apa yang dilakukan karyawan untuk mencegah
mereka membuang-buang sumber daya perusahaan padahal tidak ada
hubungannya dengan bisnis. Karyawan yang digantikan oleh oleh sistem
informasi mungkin pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
mereka. Pemilik perusahaan merasa berkewajiban mengawasi penggunaan
internet dan surel untuk mencegah produktifitas.

C. Dimensi moral dalam sistem informasi

a. Hak informasi : privasi dan kebebasan di era internet

Privasi (privacy) adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari
pengaruh campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hak atas
privasi di tempat kerja: jutaan karyawan merupakan subjek pengawasan elektronis
bertema teknologi sistem informasi mengancam hak atas privasi individu dengan
melakukann pelanggaran privasi secara murah, efektif, dan menguntungkan
Hak terhadap privasi dilindungi oleh konstitusi di AS, Kanada, dan jerman
dengan berbagai negara yang berbeda serta di negara lainnya melalui berbagai
undang-undang. Sebagian undang-undang yang mengatur hak-hak privasi di
America dan Eropa tersusun berdasarkan urutan hidup yang disebut praktik
informasi yang adil.5

b. Tantangan internet terhadap privasi

Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan


privasi informasi yang dikirim pada jaringan luas ini. Akan melewati berbagai
macam sistem dapat mematau, menangkap, dan menyimpan setiap pertukaran
informasi.

Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk pengguna
menggunakan situs web. Cookies mengidentifikasi peramgkat lunak yang
digunakan oleh pengguna melalukan browsing internet dan memantau kunjungan
pada situs web.

c. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual

Kekayaan intelektual (intellectual property) dianggap sebagai harta tak


berwujud yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Kekayaan inlektual
adalah subjek/pokok persoalan berbagi macam jenis perlindungan dibawah
naungan tiga tradisi resmi berikut: rahasia dagang, hak cipta, hak paten.

d. Rahasia Dagang

Setiap produk hasil karya intelektual sebuah formula, perangkat, pola atau
kompilasi data yang digunkan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai
rahasia dagang (trade secret), dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara
umum. Perlindungan terhadap rahasia dagang bervariasi antara satu negara
dengan negara lain. Perangkat lunak yang berisi elemen, prosedur, ataupun
kompilasi yang bersifat baru ataupun unik/khas dapat digolongkan sebagai rahasia
dagang.

Keterbatasan perlindungan terhadap rahasia dagang adalah meskipun secara


nyata semua program perangkat lunak memiliki beberapa macam elemen yang
unik dan rumit, adalah sangat sulit untuk mencegah agar ide dalam pengerjaan

5 Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Hal : 138
dalam produk tersebut tidak jatuh ke masyarakat umum mengingat perangkat
lunak tersebut didistribusikan secara luas.

D. Sesi interaktif teknologi

a. Hak cipta

Hak cipta (copyright) adalah yang dijamin oleh undang-undang untuk


melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh
pihak lain dengan tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya tersebut di
tambah 70 tahun sesudah kematian.
Hak cipta memberikan perlindungan terhadap tindakan menyalin keseluruhan
isi maupun sebagian isi program. Merusak menghilangkan juga merupakan bagian
pelanggaran. Kekurangan dari hak cipta adalah ide/pemikiran yang terkandung
dalam karya tersebut tidak dilindungi, hanya manifestasi pekerjaannya saja.

b. Paten

Paten mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eklusif terhadap


penemuan yang diperoleh selama 20 tahun. Hak paten adalah untuk menjamin
penemu mesin baru perangkat ataupun metode baru imbalan finansial secara utuh
beserta dengan penghargaan lainnya bagi kerja keras untuk mendorong
penyebarluaskan penemuan tersebut dengan menyediakan diagram yang ada
pihak-pihak yang berharap menggunakan ide tersebut dengan seizin pemilik hak
paten.
Konsep utama dari undang-undang hak paten adalah orisinalitas, keburuan,
dan badan paten tidak menerima aplikasi lunak tersebut.

d. Akuntabilitas,liabilitas, dan pengendalian

Bersama dengan undang-undang kekayaan dan privasi, tekonologi informasi


bahkan tantangan bagi liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada dalam
melindungi masyarakat. Jika seseorang terluka akibat mesin yang ia kendalikan,
pada saat bekerjaoleh perangkat lunak, siapa yang harus melakukan penyelidikan.

d. Kualitas sistem, kualitas data dan kesalahan sistem


Perdebatan mengenai liabilitas dan akuntabilitas mengenai konsekuensi yang
akibat penggunaan sistem melibatkan dimensi moral yang mandiri. Meskipun
celah atau kelemahan pada perangkat lunak dan kerusakan merupakan hal yang
lumbrah, sejauh ini sumber kegagalan sistem dalam organisasi adalah kualitas
data.

e. Kualitas hidup, keadilan, akses, dan Batasan

Beban sosial negatif dalam mempertahankan teknologi dan sistem informasi


terdapat seiring pertumbuhan kekuatan teknologi. Banyak dari konsekuensi
negatif dibidang datang bukan dari pelanggaran terhadap hak individu ataupun
pelanggaran kekayaan konsekuensi negatif ini dapat sangat merugikan individu,
masyarakat, dan institusi komputer dan teknologi informasi berpotensi merusak
elemen-elemen berharga dalam kemasyarakatan.

f. Menyeimbangkan: pusat versus tepian

Kekuatan di awal era komputer begitu besar, komputer-komputer mainframe


yang terpusat akan memuasatkan kekuatan seluruh sumber daya suatu negara
sehingga menghasilkan masyarakat brother (suatu negara yang seluruh
penduduknya diawasi oleh sistem komputer).

g. Kecepatan perubahan: berkurangnya waktu respons terhadap persaingan

Sistem informasi telah banyak membantu dalam menciptakan pasar nasional


dan internasional yang lebih efesien. Pasar global yang lebih efesien saat ini telah
mengurangi hambatan sosial bagi organisasi bisnis yang biasanya butuh waktu
bertahun-tahun untuk beradaptasi dengan persaingan yang ada.

h. Mengelola batasan: keluarga, pekerjaan, dan waktu luang

Bahaya dari komputasi menyeluruh, telekommuting, komputasi nomaden dan


lingkungan komputasi yang melakukan segala sesuatunya dimana saja mungkin
akan jadi kenyataan. Batasan tradisional yang memisahkan pekerjaan dari
keluarga dan waktu luang menjadi lemah.

Kemajuan sistem informasi yang didukung oleh pertumbuhan bidang


pekerjaan yang menuntut ilmu pengetahuan, menyebabkan semakin banyak orang
yang dapat bekerja sambil berkomunikasi dengan keluarga dan teman-temannya.
Meskipun menghabiskan waktu luang di depan komputer mengancam
hubungan sosial yang akrab. Penggunaan internet secara luas untuk tujuan hiburan
dan rekreasi, telah membawa orang-orang jauh dari keluarga dan teman-teman
mereka. Hal tersebut dapat menimbulkan perilaku anti sossial yang merugikan,
seperti meningkatnya cyber bullying.

Semakin melemahnya institusi ini akan menimbulkan risiko yang nyataa dan
hirtoris. Keluarga dan teman-teman telah menyediakan dukungan yang kuat bagi
individu dan mereka berperan sebagai titik penyembang dalam suatu masyarakat
mempertahankan kehidupan pribadi seseorang, menyediakan tempat bagi orang
saling bertukar pikiran, memungkinkan seseorang berfikir dengan cara yang
atasanya serta mimpi-mimpinya.

i. Kejahatan dan penyalagunaan computer

Teknologi beru termasuk komputer, telah menciptakan peluang baru bagi


peluang dengan jalan menciptakan item-item yang berharga untuk dicuri, cara
baru dalam serta cara baru dalam merugikan orang lain. Kejahatan komputer
rangkaian tindakan ilegal atau cacat hukum yang dilakukan lewat penggunaan
komputer suatu sistem komputer.

Penyalahgunaaan komputer adalah serangkaian tindakan menggunakan


komputer yang belum merupakan tindakan ilegal, namun dianggap kurang etis.
Spam adalah surel sampah yang dikirim suatu organisasi atau individu kepada
khalayak ramaik pada internet yang tidak memiliki ketertarikan pada produk
maupun layanan yang dipasarkan. Spammer cendrung memasarkan pornografi,
jasa dan layanan yang menipu, penipuan langsung, dan produk lainnya yang tidak
diterima secara luas oleh masyarakat.

UU CAN-SPAM AS(U.S.CAN-SPAM) tahun 2003, yang efektif diberlakukan

pada 1 Januari 2004, tidak melarang spamming, namun melarang praktik penipuan
via surel mewajibkan pesan komersial via surel mencantumkan subyek yang jelas
serta identitas pengirim yang sesungguhnya, serta menyediakan penerima pesan
secara mudah untuk menghapus nama mereka dari daftar surel. UU ini juga
melarang penggunaan alamat pengembalian yang palsu.

j. Ketenagakerjaan: dampak buruk teknologi dan penetaan ulang pekerjaan hilang


Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas
sistem sebagai sebuag keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Lebih
sedikit merekayasa ulang proses bisnis dapat menyebabkan jutaan manajer tingkat
menengah administrasi akan kehilangan pekerjaan mereka. Seorang ekonom
mengungkapkan kita akan menciptakan sebuah masyarakat yang dijalankan oleh
sekelompok perusahaan yang elit dan berteknologi tinggi, disuatu negara yang
penduduknya penggangguran tetap.

j. Kesejahteraan dan hak akses: meningkatkan kesenjangan sosial dan pembedaan

Kesenjangan digital (digital divide) serupa juga terjadi disekolah-sekolah


Amerika sekolah di wilayah miskin memiliki jumlah, kualitas pendidikan serta
akan lebih rendah bagi murid-muridnya. Apabila dibiarkan kesenjangan digital
akan menimbulkan benturan antara golongan yang memiliki informasi,
pemahaman komputer, serta keahlian golongan-golongan yang tidak memiliki
pemahaman dan kemampuan komputer.

k. Risiko kesehatan : RSI, CVS, dan Tecnostress

Penyakit paling umum dewasa adalah cidera stress yang berulang (repatitive
striss enjury – RSI). RSI terjadi ketika sekelompok otot dipaksa elakukan tindakan
yang sama berulang-ulang dan sering kali dengan beban yang berat (seperti tenis)
puluhan ribu pengulangan dengan beban ringan (seperti bekerja dengan keyboard
– papan ketik komputer).

Salah satu RSI yang sering terjadi yang berhubungan dengan penggunaan
komputer adalah sindrom carpal tunerr dimana saraf seluruh tulang pergelangan
tangan yang disebut carpal tunerr menimulkan rasa sakit.

Sakit punggung dan leher, kaki yang kram, dan sakit kaki juga merupakan
akibat dari rancangan meja komputer yang tidak ekonomis. Sindrom penglihatan
komputer adalah kondisi mata yang tegang karena melihat layar monitor
komputer, laptop, e-readers, smartphone, serta perangkat genggam permainan
video.
Penyakit baru yang berkaitan dengan komputer adalah teknostress yaitu stress
yang ditimulkan dari penggunaan komputer. Gejalanya antara lain kejengkelan,
permusuhan terhadap orang lain, ketidak sabaran, serta kelelahan. Manusia yang
bekerja terus menerus dengan komputer mengharapkan orang lain dan institusi.
manusia lainnya untuk bertindak seperti komputer, menyediakan respon instan,
tanpa perhatian, serta tanpa emosi. Teknostress dianggap berhubungan dengan
tingginya angka perputaran (keluar–masuk) karyawan di industri komputer,
tingginya tingkat pensiun dini pada bidang pekerjaan yang berhubungan erat
dengan komputer serta tingginya penyakit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi adalah alat bagi banyak dibuat oleh sistem informasi untuk
menyembunyikan keputusan atau tindakan dan umum dengan harapan sia-sia bahwa
mereka tidak akan tertangkap. Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar salah
6 Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Hal : 152-
160

mengenai apa yang dilakukan seorang individu sebagai makluk moral yang bebas,
yang digunakan untuk membimbing pelakunya.
Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah
tentang pilihan seseorang ketika berhadapan dengan beberapa alternatif tindakan, apa
pilihan moral yang paling terlibat.

Dimensi moral dalam sistem informasi

a. Hak informasi : privasi dan kebebasan di era internet


b. Tantangan internet terhadap privasi
c. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual
d. Rahasia Dagang

Sesi interaktif teknologi

a. Hak cipta
b. Paten
c. Akuntabilitas,liabilitas, dan pengendalian
d. Kualitas sistem, kualitas data dan kesalahan system
e. Kualitas hidup, keadilan, akses, dan batasan
f. Menyeimbangkan: pusat versus tepian
g. Kecepatan perubahan: berkurangnya waktu respons terhadap persaingan
h. Mengelola batasan: keluarga, pekerjaan, dan waktu luang
i. Kejahatan dan penyalagunaan computer
j. Ketenagakerjaan: dampak buruk teknologi dan penetaan ulang pekerjaan hilang
k. Kesejahteraan dan hak akses: meningkatkan kesenjangan sosial dan pembedaan
l. Risiko kesehatan : RSI, CVS, dan Tecnostress
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola
Perusahaan Digital. Jakarta: Salemba Empat
http://elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/1877/2017/09/1_Mengelola-Sistem-Informasi-dalam-Bisnis-Global.pdf
Sulistyo Basuki, “ETIKA INFORMASI”, Vol. 26 No. 1 Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai