Upaputungan, Artikel17 Indriani (593-602) 290720-3
Upaputungan, Artikel17 Indriani (593-602) 290720-3
2 : 593 – 602 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
ABSTRAK ABSTRACT
593
Zootec Vol. 40 No. 2 : 593 – 602 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
(Yuniarifin et al., 2006), tulang ikan srtuktur kolagen lebih mudah terurai.
(CH3COOH) 0,5–2%, gelatin kulit kaki Kolagen yang dihidrolisis oleh larutan
(CH3COOH) 0,5–2%, gelatin kulit kaki asam lebih banyak dari pada larutan basa
ayam dengan kosentrasi 3% (Pantow et al., dengan menggunakan waktu yang sama,
2015). Penelitian sebelumnya telah karenaitu perendaman dalam larutan basa
dilakukan beberapa peneliti dengan membutuhkan waktu yang lebih lama
memproduksi gelatin dari beberapa bahan untuk menghidrolisis kolagen (Ward dan
baku antara lain: dari tulang sapi Court, 1977). Berdasarkan uraian di atas,
(Yuniarifin et al., 2006), tulang ikan telah dilakukan suatu penelitian dengan
(Gomez and Montero, 2001; Marzuki et tujuan untuk mengkaji pengaruh
al., 2011), kulit ikan tuna (Agustin et al., penambahan larutan asam asetat
2015), kulit kaki ayam (Ulfah, 2011; (CH3COOH) pada pembuatan gelatin kulit
Sarbon et al., 2013; Sompie et al., 2015), sapi terhadap kekuatan gel, viskositas,
kulit domba (Hasdar dan Rahmawati, kadar protein dan rendemen.
2017), kulit babi (Sompie et al., 2012),
kulit kaki itik (Kuan et al., 2016), kulit MATERI DAN METODE
kaki ayam broiler (Rareset al 2017), dan PENELITIAN
dari ceker ayam kampung (Asmudrono et
al., 2019). Waktu dan tempat penelitian
Pemanfaatan kulit sapi sebagai bahan Penelitian telah dilaksanakan pada
baku pembuatan gelatin di Sulawesi Utara bulan Januari sampai Februari 2020 di
belum banyak diteliti. Selain itu kulit sapi Laboratorium Teknologi Hasil Ternak
di Sulawesi Utara khususnya memiliki Jurusan Produksi Ternak Fakultas
potensi yang besar tapi belum Peternakan Universitas Sam Ratulangi
dimanfaatkan secara optimal, kulit sapi Manado.
tersebut umumnya hanya dimanfaatkan Materi Penelitian
untuk pembuatan kerupuk kulit. Bahan yang digunakan dalam
Perendaman dalam larutan asam penelitian ini adalah kulit sapi yang
dilakukan untuk membengkakkan kulit diambil di RPH Manado, larutan asam
lebih cepat, sehingga pada saat terekstraksi asetat, aquades dan kapur Ca(HO)2. wadah
595
Zootec Vol. 40 No. 2 : 593 – 602 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
dengan asam borat sehingga terbentuk lalu dicuci dengan air suling sampai
garam. Menentukan jumlah amonium yang bersih, setelah itu kulit ditimbang.
terdestilasi dilakukan titrasi garam yang Tahapan pertama sebanyak 200 gram
terbentuk dengan HCl. Persentase nitrogen setiap ulangan. Kulit sapi dipotong-potong
dan kadar protein kasar dihitung kecil selanjutnya direndam dalam larutan
menggunakan rumus: kapur Ca(OH)2 selama 48 jam,
perendaman dengan Ca(OH)2 tujuannya
agar kulit mudah lunak. Setelah itu dicuci
Kadar Protein Kasar = %N x 5,55 dengan air mengalir sampai bersih. Proses
(Schrieber dan Gareis, 2007) selanjutnya dilanjutkan dengan
Rendemen perendaman dalam beberapa konsentrasi
Rendemen diperoleh dari perbandingan larutan asam asetat yakni 1%, 3%, 5% dan
antara berat gelatin kering yang dihasilkan 7% (sebagai perlakuan) kemudian
dengan berat bahan segar (Wulandari et disimpan dalam lemari pendingin dengan
al., 2013:). Besarnya rendemen dapat suhu 40C selama 24 jam. Perendaman
diperoleh dengan rumus: dalam larutan asam asetat bertujuan untuk
memudahkan proses swelling (proses
pembengkakan) yakni serabut-serabut
Proses pembuatan gelatin dari kulit kecil sehingga kulit menjadi longgar dan
kulit sapi yang telah dipisahkan dari setelah itu larutan gelatin hasil ekstraksi
daging, lemak dan bulu dengan cara disaring dengan kain dan dituang kewadah
membakar dan dihilangkan bulu dengan yang sudah dilapisi plastik, selanjutnya
menggunakan pisau. Hal ini bertujuan dikeringkan didalam oven dengan suhu
598
Zootec Vol. 40 No. 2 : 593 – 602 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
602