SKRIPSI
SKRIPSI
Nim : 200411624023
Judul Skripsi
Tujuan dari pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusannya untuk dapat bekerja
sesuai dengan kompetensi keahlian tertentu. Berdasarkan UUSPN nomor 20 tahun 2003,
disebutkan bahwa “Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu”. Berdasarkan tujuan dari pendidikan kejuruan,
pendidikan formal yang didapatkan siswa di sekolah belum cukup untuk memenuhi tujuan dari
pendidikan kejuruan tersebut. Pemerintah mencanangkan program Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) sejak tahun 1984 bagi siswa SMK. PSG bertujuan untuk menghantarkan peserta didik
pada penguasaan kemampuan kerja tertentu, sehingga menjadi lulusan yang berkemampuan
relevan seperti yang diharapkan pada lapangan kerja nantinya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan kerja yang dimiliki oleh siswa
SMKN 02 Blitar. Untuk mengetahui kesiapan kerja tersebut melibatkan : (a) pelaksanaan
prakerin ; (b) bimbingan karir dan (c) dukungan sosial keluarga.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif explanatory
yaitu, menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa
sehingga diperoleh suatu simpulan. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan penyebaran
kuesioner.
Pengembangan Bahan Ajar Handout Berbasis Literasi dengan
Menggunakan Aplikasi Canva pada Mata Pelajaran Pengelolaan Bisnis
Ritel pada SMK Budi Utomo Kepanjen
Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis,
yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Panen, 2001). Untuk
menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah perlu adanya media pembelajaran. Handout
merupakan sebuah media pembelajaran yang menjadi salah satu unsur untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Daryanto, 2013). Media pembelajaran berupa Handout yang merupakan alat dan
sumber pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja,
tidak harus dalam lingkungan sekolah. Handout disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku
sehingga mencakup kopetensi yang harus dicapai oleh siswa. Peran dan tugas guru bergeser dari
sumber belajar menjadi peran pengelola sumber belajar dan melalui berbagai sumber tersebut
diharapkan terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis Literasi adalah salah satu inovasi model pembelajaran yang
dapat menciptakan kegiatan pembelajaran menarik dan menyenangkan dengan disesuaikan
karakteristik peserta didik. Model ini sebagai bentuk upaya meningkatkan kegiatan membaca
pada saat pembelajaran di kelas. Dalam realitas pendidikan di lapangan, guru masih banyak
menggunakan bahan ajar konvensional, yaitu bahan ajar yang langsung pakai, pembelian bahan
ajar, instant serta tanpa adanya upaya merencanakan, menyiapkan dan menyusun materi.
Dalam menyususn bahan ajar diperlukan sumber belajar yang memiliki peranan sangat
penting di dalamnya. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan proses
belajar. Sumber belajar dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun gabungan
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and Development (R&D),
merupakan metode yang khusus ditujukan untuk menentukan pola pembahasan dalam
memprediksi produk di masa yang akan datang atau dengan kata lain cocok dengan penelitian
berbasis pengembangan. Berkaitan hal tersebut, perlakuan uji coba produk yang dikembangkan
merupakan bagian yang esensial dalam penelitian pengembangan yang dilakukan (Sugiyono,
2015)
Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam jumlah penduduk terpadat di dunia. Menurut
Pratiwi dan Wardana (2016), padatnya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan persaingan
untuk mendapat pekerjaan semakin ketat sehingga menimbulkan banyak pengangguran. Pada
provinsi Jawa Timur jumlah pengangguran mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2014
hingga 2015. Menurut Pratiwi dan Wardana (2016), salah satu faktor yang menyebabkan
banyaknya lulusan sarjana yang menganggur adalah kurangnya kesadaran untuk menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri. Oleh karena itu, menurut Anggraeni dan Nurcaya (2016)
berwirausaha menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tingkat pengangguran intelektual.
Menurut Zulianto, Santoso, dan Sawiji (2014), minat berwirausaha dalam banyak penelitian
dikenal dengan beberapa istilah lain yaitu, motivasi berwirausaha, niat berwirausaha dan intensi
kewirausahaan. Minat berwirausaha berarti keadaan sadar pikiran yang mengarahkan perhatian
ke arah karir kewirausahaan dan sarana untuk mencapainya (Mwakujonga dan Sesabo, 2012:19).
Menurut Anggraneni dan Nurcaya (2016), niat berwirausaha adalah keinginan indvidu
melakukan perbuatan atas suatu perilaku tertentu dengan mengambil tindakan memilih berkarir
sebagai wirausahawan. Menurut Rasli dalam Jaya dan Seminari (2016) minat berwirausaha
diukur dengan skala entrepreneurial intention dengan indikator mengambil keputusan untuk
menjadi wirausaha, memiliki rencana untuk membangun usaha dan berusaha untuk mewujudkan
intensi berwirausaha. Menurut Harifuddin dalam Jaya dan Seminari (2016) sikap dalam minat
berwirausaha juga dapat diartikan seberapa jauh seseorang berkomitmen dan mau berkorban
menjadi wiraswasta dibandingkan dengan menjadi pegawai. Menurut Ramayah dan Harun dalam
Dusak dan Sudiksa (2016), niat berwirausaha diukur dengan indikator memilih berwirausaha
daripada bekerja dengan orang lain, memilih berkarir sebagai wirausahawan, melakukan
perencanaan untuk memulai usaha, dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
METODE PENELITIAN