Semangat Nasionalisme Rumpi Sehat: (Dire Gemini) Digital Culture Generasi Z Dalam Internet Era Pandemi
Semangat Nasionalisme Rumpi Sehat: (Dire Gemini) Digital Culture Generasi Z Dalam Internet Era Pandemi
A. Pendahuluan
Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang terlahir bersamaan dengan
kemajuan tekhnologi yang pesat dan mengacu pada generasi yang terlahir diantara
1996-2012, pergantian dari generasi milenium dan gen Y. Berdasarkan hasil
Sensus Penduduk 2020, komposisi penduduk Indonesia yang didapatkan
didominasi oleh Generasi Z sebesar 27.94% dari keseluruhan penduduk
Indonesia, sehingga dapat diperkirakan masa depan Indonesia ada di tangan Gen
Z dalam 10-20 tahun ke depan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil Studi RAND Europe mengenai penyebaran radikalisme
di ruang digital, ditemukan bahwa banyak yang menunjukkan sisi negatif ruang
digital yang berpotensi mengancam nasiolisme, tertutama mengancam
nasionalisme Gen Z yang memiliki ketergantungan terhadap internet. Beberapa
hal yang berpotensi mengancam nasionalisme yaitu, Pertama ruang digital yang
bebas dapat digunakan untuk memfasilitasi penyebaran konten-konten yang dapat
menghambat pertumbuhan Gen Z dalam nasionalisme, Kedua, ruang digital dapat
berperan sebagai echo chambers yang memudahkan konten-konten radikalisme
mendapatkan sasaran yang tepat, Ketiga, akibat dari kebebasan ruang digital
menyebabkan kemungkinan terjadinya percepatan radikalisme.
Generasi Z harus mampu memilah mana saja yang berdampak baik bagi
dirinya dan menghindari konten-konten yang berbau radikal, terkait dengan hal
tersebut terdapat upaya dasar yang dapat dilakukan untuk menanamkan digital
culture, yaitu:
a. Memperkuat landasan tentang Pancasila serta Bhinneka tungga Ika
sebagai pedoman berkehidupan berbangsa, berbudaya, dan berbahasa
Indonesia;
b. Mampu mengetahui mana saja informasi yang tidak sejalan dengan
nilai Pancasila di dunia online;
c. Memahami cara melestarikan Bahasa daerah, budaya, dan seni dalam
ruang digital, serta memiliki pengetahuan dasar tentang pentingnya
multikulturalisme dan kebhinnekaan;
d. Memahami arti sepenuhnya ha katas kebebasan berekspresi dan hak
atas kekayaan intelektual dunia digital, seta mendorong sikap
mencintai produk dalam negeri.
Digital Culture berbasis nasionalisme dapat terwujudkan apabila pihak-
pihak terkait seperti BPIP, Kemendikbud, dan Kominfo, mampu berkolaborasi
dengan baik untuk menciptakan konten-konten nasionalisme sesuai dengan
karakteristik Gen Z. Melalui ruang digital diharapkan Gen Z mampu menepis
radikalisme dan meningkatkan literasi melalui digital culture berbasis
nasionalisme. Gen Z juga dapat memberikan tren positif dalam menumbuhkan
sikap nasionalisme dengan cara membuat konten-konten positif melalui tiktok,
facebook, Instagram, twitter dll. Yang mengedukasi dan berbobot, selain itu Gen
Z juga dapat memberikan like, komentar, dan men-share konten positif kepada
yang lainnya sebagai bentuk kampanye meningkatkan semangat nasionalisme.
C. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan
bahwa Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang terlahir diantara tahun 1996-
2012 ditengah kemajuan tekhnologi yang pesat dan sangat ketergantungan dengan
internet. Hal tersebut dapat dilihat dari Gen Z memulai kehidupan sosialnya
Sebagian besar melalui online.
Pada saat Pandemi Covid19 menyerang, Pendidikan di Indonesia
melakukan pembelajaran secara daring. Terkait dengan Pendidikan, Pendidikan
tidak semata-mata hanya untuk mengejar prestasi, namun Pendidikan juga harus
menumbuhkan sikap semangat nasionalisme yang sudah mulai luntur akibat dari
kebebasan berinternet. Gen Z sebagai generasi yang bersahabat dengan internet
harus memiliki kesadaran untuk mampu berkontribusi menumbuhkan semangat
nasionalisme di Era pandemi dari setiap kegiatan yang dilakukan.