Anda di halaman 1dari 4

Assalammualikum wr.

wb
NAMA : BAMBANG PRAMONO
NIM : 042988797

SOAL

Saudara mahasiswa,

Anda diminta untuk mediskusikan tanda baca dalam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam dokumen umum dengan dokumen dalam peraturan perundang
undangan.

Selamat belajar.

JAWAB:

Mohon ijin menjawab diskusi minggu ke 8

Kata-kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas dua kelompok, yaitu kata Indonesia
asli dan kata serapan. Kata-kata seperti ambil, bawa, duduk, gigi, minum, dan ikan,
misalnya, merupakan kata Indonesia asli. Kata-kata seperti telaah jamak, insan,
insinyur dan jelita, misalnya, merupakan kata serapan. Kata serapan dalam bahasa
Indonesia dapat berasal dari bahasa se

rumpun dan dari bahasa asing. Kata-kata seperti paceklik, pabean, bopong. sogok,
dan pacek, misalnya, merupakan kata serapan dari bahasa serumpun, sedangkan
kata-kata seperti ikhtiar, masinis, paket, dan palsu, misalnya, merupakan serapan
dari bahasa asing. Kata-kata serapan itu dapat

dikelompokkan menurut taraf integrasinya menjadi tiga golongan, yaitu:


1. kata-kata yang sudah lama terserap ke dalam bahasa Indonesia yang ti dak perlu
lagi diubah ejaannya, misalnya sirsak, iklan, otonomi, akal, dongkrak, pikir, paham,
dan aki;
2 kata asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia,
seperti shuttle cock, real estate, spare part, dan lift; dan
3. kata asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kai
dah bahasa Indonesia.

Pemakaian tanda baca meliputi sebagai berikut:


(a) Tanda Titik (.)

1. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar. Namun, jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan
angka atau huruf, tanda titik ita tidak dipakai. Misalnya:
a III. Departemen Dalam Negeri

A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa B. Direktorat Jenderal


Pertanahan
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik

2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menyatakan jumlah. Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
bandingkan:
la lahir pada tahun 1970 di Bandung
Nomor rekening saya adalah 5645789.

3. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, kepala ilustrasi, tabel, dan
sebagainya, Misalnya:
Pengantar Ilmu Ekonomi
Dasar-dasar Manajemen
Pendidikan Kewarganegaraan

4. Tanda titik tidak dipakai untuk singkatan penunjuk uang seperti rupiah dolar, yen,
dan sebagainya. Misalnya:
Rp10.000,00 10.000,00 rupiah
US$3.50
Y100
3.50 dolar Amerika
100 yea

b) Tanda Koma (.).

1.Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau


pembilangan. Misalnya:

Saya membeli kertas, pena, dan tinta.


Kita memerlukan karyawan yang terampil, disiplin, dan jujur.
Air kelapa diberi bumbu lengkuas, daun salam, bawang putih, dan garam
2.Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara perlawanan yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi. melainkan, dan
sedangkan. Misalnya:

Tim Belanda lebih banyak memiliki peluang emas, tetapi karena pe nyelesaiannya
kurang sempurna, akhirnya hanya imbang 1-1 lawan Mesir.

Mereka bukan pemain yang penuh bakat, melainkan pemain yang hanya memiliki
keinginan kuat. Penghasilan utama daerah Maluku adalah rempah-rempah,
sedangkan penghasilan utama Jawa Barat adalah padi

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului. induk
kalimatnya. Biasanya anak kalimat itu didahului oleh kata karenaagar, bakwa,
walaupun, meskipun, biarpun, manakala, bila, apabila,jika, jikalau, kalau, andaikata,
seandainya, dan asalkan. Misalnya:

Karena harus menyelesaikan pekerjaannya pada hari itu juga, ia terpaksa


membatalkan rencananya untuk bekunjung kepada saudaranya di kota

Agar swasembada di bidang beras dapat kita pertahankan, para petani diharapkan
dapat bekerja lebih keras lagi dan konsisten menerapkan Pancausaha Tani.

Bahwa dia menggugat hendak mengetahui perasaanku terhadap Carl, aku baru
sadar. Kalau kakakku perempuan tertawa terbahak-bahak oleh sesuatu yang amat
lucu, ibuku mengerutkan keningnya.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat
yang terdapat pada awal kalimat. Kata atau ungkapan peng hubung antarkalimat itu
antara lain adalah oleh karena itu, oleh rehab itu, sehubungan dengan itu, jadi,
namun, selanjutnya, lagi pula ditambah lagi, tambahan lagi, tambahan pula,
meskipun begitu, sebenarnya, sebetulnya, memang, kalau begitu, selain in, di
samping itu, bahkan, kemudian, walaupun demikian, meskipun demikian, seba
liknya, dalam pada itu, akhirnya, misalnya, contohnya, dan malahan. Misalnya:

Hiasan dinding dari makrame juga bagus. Bahkan, makrame juga dapat dibuat
selendang atau sal.

Jagalah timbunan jerami itu jangan sampai kena air. Di samping itu, buat juga atap
di atasnya.

Biaya membuat kecap air kelapa tidak mahal, bukan? Lagi pula, cara membuatnya
mudah.
(c) Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang trpisah
oleh pergantian baris. Misalnya:

Di samping cara-cara lama itu, ada juga cara yang ba-ru.

Suku kata yang berupa satu vokal (huruf hidup) tidak boleh ditempatkan pada ujung
baris atau pangkal baris. Misalnya:

Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah dismpaikan....

Bukan:
Beberapa pendapat mengenai masalah tu telah disampaikan...

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di


belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Misalnya:

Kini ada cara yang baru untuk meng


ukur panas.
Kukuran baru itu memudahkan kita me
ngukur kelapa.
Senjata ini merupakan alat pertahan
an yang canggih,

Namun, akhiran -/ tidak dipenggal pada ujung baris supaya tidak terdapat satu huruf
saja pada pangkal baris.

Sumber :
Modul 9 Bahasa Dan Terminologi Hukum Hal 9.21 – 9.32 Universitas Terbuka

SALAM SEHAT
TETAP SEMANGAT

Anda mungkin juga menyukai