Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Sejarah Indonesia yang berjudul Makalah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Makalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Oktober 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

HAL JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………….. 2

A. Peristiwa Sebelum Proklamasi ……………………………………………………………………………………………….2

1. Kekalahan Jepang Atas Sekutu ………………………………………………………………………………………….. 2

2. Perbedaan Sikap antara Golongan Tua dan Muda …………………………………………………………… 2

3. Peristiwa Rengasdengklok …………………………………………………………………………………………………. 3

B. Peristiwa Ketika Proklamasi ………………………………………………………………………………………………….. 3

1. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan ………………………………………………………………………. 3

2. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia …………………………………………………………………………………..4

C. Peristiwa Setelah Proklamasi …………………………………………………………………………………………………. 4

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………………… 5

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………………………… 5

B. Saran ………………………………………………………………………………………………………………………………………….5

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………………………6


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki awal tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin
terdesak. Angkatan Laut Amerika Serikat dipimpin Laksamana Nimitz berhasil menduduki
posisi penting di Kepulauan Mariana seperti Saipan, Tidian dan Guan yang memberi
kesempatan untuk Sekutu melakukan serangan langsung ke Kepulauan Jepang. Sementara
posisi Angkatan Darat Amerika Serikat yang dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur
melalui siasat loncat kataknya berhasil pantai Irian dan membangun markasnya di Holandia
(Jayapura).

Dari Holandia inilah Mac Arthur akan menyerang Filipina untuk memenuhi
janjinya. Di sisi lain kekuatan Angkatan Laut Sekutu yang berpusa di Biak dan Morotai
berhasil menghujani bom pada pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi,
Surabaya dan Semarang. Kondisi tersebut menyebabkan jatuhnya pusat pertahanan Jepang
dan merosotnya semangat juang tentara Jepang. Kekuatan tentara Jepang yang semula
ofensif berubah menjadi defensif (bertahan).

Proklamasi adalah pernyataan suatu bangsa untuk bebas dari penjajahan. Bangsa
Indonesia telah melewati peristiwa itu setelah pada tanggal 17 Agustus 1945
memproklamasikan kemerdekaan. Sejak saat itu Indonesia berdaulat sebagai negara
merdeka dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

B. Rumusan Masalah

1. Peristiwa apa saja yang terjadi sebelum proklamasi?

2. Peristiwa apa saja yang terjadi ketika proklamasi?

3. Peristiwa apa saja yang terjadi sesudah proklamasi?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Peristiwa Sebelum Proklamasi


1. Kekalahan Jepang Atas Sekutu
Sejak tahun 1943, Jepang mulai mengalami kekalahan-kekalahan, banyak
wilayah Jepang jatuh ke tangan Sekutu. Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan
Iwojima telah bobol dan diduduki Sekutu, kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana
pada tahun 1944. Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI diganti menjadi PPKI, diketuai oleh Ir.
Soekarno dan Moh. Hatta wakilnya. Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI
dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pada 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wedyodingrat
diundang Jenderal Terauchi di Dalat, Vietnam untuk menyampaikan berita
kemerdekaan bangsa Indonesia pada 7 September 1945. Namun, pada 6 dan 9 Agustus
1945, armada Sekutu menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki sehingga Jepang
mempercepat pemberian kemerdekaan kepada Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.
Pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki menurunkan moral, keyakinan, serta
semangat juang Jepang. Akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada
15 Agustus 1945.

2. Perbedaan Sikap antara Golongan Tua dan Muda


Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya. Berita
tersebut kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC. Syahrir kemudian
beranggapan inilah saatnya memerdekakan Indonesia. Pada 14 Agustus 1945,
Soekarno-Hatta tiba di Jakarta. Syahrir mendesak agar Soekarno-Hatta secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tetapi Soekarno-Hatta tidak menyetujui
usulan Syahrir.

Sementara itu, pada 15 Agustus 1945, golongan muda di bawah pimpinan


Chairul Saleh, mengadakan pertemuan di Gedung Bakteriologi di Jl. Pegangsaan Timur
no. 13, Jakarta (sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia).
Hasilnya menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak dapat bergantung pada
bangsa lain. Golongan muda diwakili oleh Wikana dan Darwis untuk menyatakan
pendapat mereka. Golongan muda menuntut agar proklamasi kemerdekaan
dilaksanakan pada 16 Agustus 1945 tetapi Soekarono-Hatta menolak dengan alasan
sebagai berikut:

a. Soekarno-Hatta belum mendapat pernyataan resmi tantang kekalahan Jepang.


b. Pasukan Jepang masih bersenjata dan mempunyai tugas untuk menjaga status quo,
keamanan dan ketertiban sebelum Sekutu datang;
c. Soekarno-Hatta akan membicarakan kemerdekaan Indonesia di rapat PPKI pada 16
Agustus 1945.
Perdebatan semakin panas, golongan tua marah dan menyarankan agar golongan
muda mencari orang lain untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

3. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari
pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah
Rengasdengklok, Jawa Barat. Peristiwa pengamanan tersebut dilakukan pada 16
Agustus 1945, pukul 04. 00 WIB. Untuk menghindari kecurigaan Jepang, orang yang
membawa Soekarno-Hatta adalah Shodanco Singgih, seorang daidan PETA di Jakarta.
Alasan pemilihan Rengasdengklok, karena perhitungan geografis dan militer. Pertama,
Rengasdengklok letaknya sangat terpencil, 15 km dari jalan raya Jakarta-Cirebon.

Kedua, di Rengasdengklok terdapat kesatuan PETA bersenjata yang cukup


besar. Ketiga, penguasa dan rakyat di Rengasdengklok umumnya anti-Jepang dan pro-
kemerdekaan. Keempat, Rengasdengklok dapat terawasi dari segala penjuru dan
mendapat dukungan dari pejuang sekitar, misalnya daidan Purwakarta sedia mengawasi
gerakan Jepang dari timur, pasukan PETA di Kedung Gede telah bersiap di sebelah
selatan.

Soekarno-Hatta disambut baik oleh Shodanco Subeno dan membicarakan


tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah itu datang Ahmad Subardjo
bersama sekretaris pribadinya Sudiro pukul 17.30 WIB. Ahmad Subardjo
memberitahukan kebenaran Jepang menyerah kepada Sekutu. Mendengar itu Soekarno-
Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

B. Peristiwa Ketika Proklamasi


1. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB, Soekarno-Hatta beserta rombongan
berangkat menuju Jakarta. Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB, Soekarno-Hatta
langsung mengundang seluruh anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes. Namun,
Hotel Des Indes menolak karena mempunyai aturan tidak melakukan kegiatan apapun
setelah pukul 21.00 WIB. Rapat pun dipindahkan ke rumah Laksamana Tadashi Maeda
di Jl. Imam Bonjol No. 1 atau Miyokodori (Nassau Boulevard).

Perumusan ditulis oleh Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo dan Hatta.
Pada dasarnya konsep proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok pikiran.
Pertama, pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri
yang tertuang dalam kalimat pertama. Gagasan ini dari Ahmad Soebardjo. Kedua,
pernyataan pengalihan kekuasaan (Transfer of Soveireignty). Gagasan ini dari Moh.
Hatta. Soekarno menyuruh Sayuti Melik mengetik ulang naskah proklamasi dengan
beberapa perubahan seperti, kata ”tempoh” menjadi ”tempo”, kata ”wakil-wakil bangsa
Indonesia” menjadi ”atas nama bangsa Indonesia”. Perubahan terakhir pada penulisan
tanggal, ”Djakarta, 17-08-05” menjadi ”Djakarta, hari 17, boelan 8, tahoen 05”.
Pada rapat ini golongan tua diwakili oleh Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo
sedangkan golongan muda diwakili oleh Sukarni, B. M Diah dan Sudiro.

2. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl. Pegangsaan
Timur No. 56. Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan
peralatan yang diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara. Adapun Sudiro
memerintahkan S. Suhud menyiapkan satu tiang bendera. Keamanan dipercayakan pada
Shodanco Latief Hendraningratdan Abdurrahman.

Menjelang pukul 10.00 WIB, tokoh-tokoh pergerakan nasional telah


berdatangan di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, seperti dr. Buntara Martoatmojo, Mr. A.
A. Maramis, Mr. Latuharhary, Abikusno Tjorosujoso, Otto Iskandardinata, Ki Hajar
Dewantara, Sam Ratu Langie, K. H. MasMansur, Mr. Sartono, Sayuti Melik, Pandu
Kartawiguna, M. Tabrani, dr. Muwardi dan A. G. Pringgodigdo.

Tepat pukul 10.00 WIB, 17 Agustus 1945, yang bertepatan dengan bulan
Ramadhan, Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta membacakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia, yang isinya sebagai berikut:

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan


kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
Setelah pembacaan proklamasi selesai, Latief Hendraningrat dan S. Suhud
mengibarkan bendera Merah Putih. Seluruh rakyat menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Upacara ditutup oleh Walikota Jakarta, Suwiryo.

C. Peristiwa Setelah Proklamasi


Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi, seperti pamflet, radio dan
surat kabar. Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah dilihat publik. Pada
20 Agustus 1945, hampir seluruh surat kabar di Jawa menerbitkan berita proklamasi secara
serempak. Adapun melalui radio oleh kantor berita Antara (Domei). Kepala bagian radio,
Waidan. B. Palenewen menerima teks proklamasi dari Syahruddin. Waidan memerintahkan
F. Wuz supaya menyiarkan berita proklamasi tiga kali yang diulang setiap setengah jam
sampai pukul 16.00 WIB. Akibatnya kantor berita Domei ditutup Jepang pada 20 Agustus
1945.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari
pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah
Rengasdengklok, Jawa Barat. Perumusan teks proklamasi ditulis oleh Soekarno dibantu oleh
Ahmad Soebardjo dan Hatta. Pada dasarnya konsep proklamasi kemerdekaan mengandung
dua pokok pikiran.
Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi, seperti pamflet, radio dan
surat kabar. Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah dilihat publik.
Bangsa Indonesia benar-benar telah siap untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah
diproklamasikannya itu, demikian juga siap untuk mempertahankan negara yang baru
didirikan tersebut. Hal itu ditunjukkan oleh kalimat pertama pada naskah.
B. Saran
Bagaimana cara kita menghargai jasa para pahlawan? Mencintai negeri ini
(patriotik) merupakan bentuk dari penghargaan kita kepada para pahlawan. Mencintai negeri
ini berarti menjaga negeri ini dari kerusakan baik secara fisik maupun mental. Kerusakan
alam yang diakibatkan oleh eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran adalah contoh dari
kerusakan fisik dari negeri ini. Sedangkan kerusakan mental misalnya penyakit kolusi,
korupsi, dan nepotisme yang akhir-akhir ini menggetarkan negeri ini. Semua itu harus kita
cegah dan hentikan demi menghargai jasa para pahlawan pendiri negeri ini. Atau kalau
tidak, kita akan menjadi bangsa yang kecil tak beradab dan kalimat “Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya” hanya akan menjadi sebuah retorika
yang tak bermakna.
DAFTAR PUSTAKA

Maryato, Hendi. 2011. Makalah Sejarah Proklamasi Indonesia Hingga


Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS). [Online]. Tersedia:
http://hendicom.blogspot.com.
Admin. 2012. Makalah Sejarah Proklamasi. [Online]. Tersedia:
http://makalahcyber.blogspot.com.
Ashari, Abdul Rokim. 2013. Peristiwa Sekitar Proklamasi Sampai Terbentuknya
NKRI. [Online]. Tersedia: https://jagoips.wordpress.com.
Admin. 2009. Bagaimana Kita Menghargai Jasa Pahlawan. [Online]. Tersedia:
https://pramukaxp2.wordpress.com
MAKALAH
SEJARAH PROKLAMASI

DI SUSUN OLEH :
KELAS : X. TKJ 3
1. PRASISCA ANANDA TASSHIA
2. RIA ARIANI
3. SANDRA LESTARI
4. JULIA NISA
5. NUZULIA
6. NAILA PERMATASARI

Guru Pembimbing
AGITA, S.Pd

SMK NEGERI 1 TANJUNG


AGUNG
TAHUN AJARAN 2023-2024

Anda mungkin juga menyukai