Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-
undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan
nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis,
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah
Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa
adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi
dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa
berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada
di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai
perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan
transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 63 dan pasal 64, serta sesuai
Peraturan Daerah Kabupaten PATI Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Sumber Pendapatan Desa, maka desa diwajibkan menyusun
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM
Desa) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dan Dokumen Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) sebagai satu kesatuan sistem
perencanaan Pembangunan Daerah/Kabupaten secara Partisipatif
dan transparan.
RKP Desa adalah Rencana Kerja Pemerintah Desa yang dibuat
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berdasarkan penjabaran
dari RPJM Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya, prioritas kebijakan desa dan atau hal-hal yang karena
keadaan darurat/bencana alam. Sebagai Rencana setrategis
pembangunan tahunan desa, RKP Desa merupakan dokumen
perencanaan pembangunan yang bersifat regular. RKP Desa
merupakan satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan
pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam jangka waktu satu
tahun yang selanjutnya dimasukan dalam APBDesa tahun
anggaran bersangkutan.

B. DASAR HUKUM
1. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
5. Perda Kabupaten PATI Nomor 02 Tahun 2004 tentang
Pengaturan Kewenangan Desa.
6. Perda Kabupaten PATI Nomor 07 Tahun 2007 tentang
Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa.
7. Perda Kabupaten PATI Nomor 53 Tahun 2004 tentang
Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Publik.
8. Perda Kabupaten PATI Nomor 08 Tahun 2007 tentang Sumber
Pendapatan Desa.
9. Peraturan Desa Gajahkumpul Nomor: 03 Tahun 2021 tentang
RPJM Desa Tahun 2021-2027

C. TUJUAN & MANFAAT


1. TUJUAN
Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif
adalah sebagai berikut:
a. Agar Desa memiliki dokumen Perencanaan Pembangunan
tahunan yang berkekuatan hukum tetap.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pelaksanaan
pembangunan di desa.
c. Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa).
2. MANFAAT
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat
desa.
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.
c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.
d. Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat
dan dipadukan dengan program pembangunan desa.
e. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

D. PROSES PENYUSUNAN RKPDes


Tahapan Penyusunan RKPDes Tahun 2023 Sesuai Permendes
Nomor 21 Tahun 2020. Rencana Kerja Pemerintah Desa atau yang
disingkat dengan RKPDes adalah dokumen penjabaran dari
RPJMDes untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Sedangkan RPJMDes merupakan dokumen perencanaan kegiatan
Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
Dalam Permendes Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman
Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
RKPDes disusun pada bulan Juli tahun berjalan dan ditetapkan
paling lambat akhir bulan September tahun berjalan.
Tahun 2022 ini mulai memasuki awal bulan Agustus, tentu
desa-desa sudah mulai menyusun RKPDes Tahun 2023 dari bulan
Juli kemaren mengingat deadline penetapannya paling lambat
akhir September. Maka tidak salahnya kami mereview kembali alur
penyusunan RKPDes tahun 2023 sesuai Permendes Nomor 21
Tahun 2020. Alur penyusunan RKPDes dilakukan melalui
tahapan:
1. Pembentukan tim penyusun RKP Desa
2. Pencermatan dan penyelarasan rencana kegiatan dan
pembiayaan Pembangunan Desa.
3. Pencermatan ulang RPJM Desa
4. Penyusunan rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa
5. Musrenbang Desa pembahasan rancangan RKP Desa dan
daftar usulan RKP Desa, dan
6. Musyawarah Desa pembahasan dan pengesahan RKP Desa dan
daftar usulan RKP Desa.
E. SISTEMATIKA
Berdasarkan Rancangan PERDES Gajahkumpul NOMOR 06
Tahun 2022 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2023
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Dasar HUkum
1.3 Tujuan dan manfaat
1.4 Proses penyusunan RKPDesa
1.5 Sistematika
BAB II: GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DESA
2.1 VIsi misi kepala desa
2.2 Gambaran Umum sosial budaya
2.3 Gambaran umum kemiskinan
2.4 Gambaran umum ekonomi
2.5 Gambaran umum infrastruktur
BAB III: RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
3.1 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKPDesa Tahun
sebelumnya.
3.2 Evaluasi laju pencapaian SDGs Desa.
3.3 Identifikasi masalah berdasarkan RPJM Desa.
3.4 Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat
antara lain: bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi dan
atau kerusahan sosial yang berkepanjangan.
3.5 Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan
Pembangunan Daerah.
BAB IV: RUMUSAN RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
4.1. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Skala Desa
Tahun Anggaran 2023.
4.2. Berdasarkan Kewenangan Hak asal usul.
4.3. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa.
4.4. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah Tahun
Anggaran 2023.
4.5. Kebijakan Keuangan Desa.
BAB V : PENUTUP
LAMPIRAN
1. Berita Acara MusyawarahPem-bentukanTim Penyusun RKP
Desa, Notulen dan Daftar Hadir.
2. Keputusan Kepala Desa tentang Tim Penyusun RKP Desa
Tahun 2023.
3. Rencana Kerja dan Tindak Lanjut.
4. Daftar Rencana Program dan Kegiatan yang Masuk ke Desa.
5. Data dan informasi tentang rencana pembiayaan pembangunan
Desa.
6. Daftar Prioritas Usulan Rencana Program dan/atau Kegiatan
Pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya.
7. Daftar Usulan Masyarakat Desa yang Dipilah Berdasarkan
Tujuan SDGs Desa.
8. Daftar Rencana Kerja Sama Antar Desa.
9. Daftar Rencana Kerja Sama dengan Pihak Ketiga.
10. Rancangan RKP Desa Tahun 2023.
11. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun 2021.
12. Gambar Desain Kegiatan.
13. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB).
14. Daftar Usulan RKP Desa Tahun 2023.
15. Berita acara hasil penyusunan rancangan RKP Desa.
16. Keputusan BPD tentang panitia musyawarah Desa tentang
perencanaan Desa.
17. Berita Acara Musyawarah Desa tentang perencanaan Desa,
Notulen dan Daftar Hadir.
18. Dokumen Pandangan Resmi BPD.
19. Keputusan Kepala Desa tentang Panitia Musrenbang Desa RKP
Desa tahun 2023.
20. Tata tertib musrenbang Desa RKP Desa.
21. Penyusunan Prioritas Program dan Kegiatan.
22. Berita Acara Musrenbang Desa RKP Desa tahun 2023, Notulen
dan Daftar Hadir.
23. Keputusan BPD tentang panitia musyawarah Desa tentang
pembahasan, penyepakatan dan pengesahanan rancangan RKP
Desa tahun 2023.
24. Dokumen Rancangan RKP Desa Tahun 2023 dan DU- RKP
Desa Tahun 2023.
25. Berita Acara Musyawarah Desa tentang pembahasan,
penyepakatan dan pengesahanan rancangan RKP Desa tahun
2023, Notulen dan Daftar Hadir.
26. Dokumen RKP Desa Tahun 2023 dan DU-RKP Desa Tahun
2023.
27. Dokumentasi Foto Kegiatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DESA

A. VISI DAN MISI KEPALA DESA


1. Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat
potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi-Misi Desa
Gajahkumpul ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di
Gajahkumpul seperti pemerintah desa, BPD, tokoh
masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan
masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi
eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan
di Kecamatan.
Sebagai dokumen perencanaan yang menjabarkan dari
Dokumen RPJMDesa, maka seluruh rencana program dan
kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh desa
secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat
menghantarkan tercapainya Visi-Misi Desa.
Visi-Misi Desa Gajahkumpul disamping merupakan Visi-
Misi Calon Kepala Desa terpilih, juga diintegrasikan dengan
keinginan bersama masyarakat desa dimana proses
penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari
tingkat RT/RW sampai tingkat Desa. Adapun Visi Desa
Gajahkumpul adalah sebagai berikut:
“Mewujudkan Desa Gajahkumpul yang sejahtera,
religius, mandiri dan berbudaya”.

2. Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi
yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan
oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di
atas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam
misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana
penyusunan visi, misi pun dalam penyusunannya
menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan
potensi dan kebutuhan Desa Gajahkumpul, sebagaimana
proses yang dilakukan maka misi Desa Gajahkumpul tahun
2021-2027 adalah:
a. Melakukan peningkatan kinerja aparatur pemerintahan
desa untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik
kepada masyarakat.
b. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien,
dan efektif.
c. Menyelenggarakan pembangunan di bidang keagamaan
untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang agamis
dilandasi iman dan taqwa.
d. Mengayomi dan mengutamakan pembinaan untuk
masyarakat dalam rangka menjaga ketertiban dan
keamanan.
e. Memperlakukan seluruh warga masyarakat mempunyai
kedudukan sama di depan hukum, urusan
pemerintahan, dan sosial kemasyarakatan.
f. Meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis
potensi dan kearifan lokal, penigkatan badan usaha milik
desa.
g. Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat utuk
mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan layak
sehingga menjadi desa yang maju dan mandiri.

B. GAMBARAN UMUM SOSIAL BUDAYA


C. GAMBARAN UMUM KEMISKINAN
D. GAMBARAN UMUM EKONOMI
E. GAMBARAN UMUM INFRASTRUKTUR
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka


penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan
uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan desa.
Agar pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan
keberpihakan pada kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan
peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan,
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin
anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah
peraturan perundangan yang berlaku, salah satu diantaranya
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan
keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, setiap tahunya
Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa
menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) secara partisipatif dan tranparan yang
proses penyusunanya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi
publik, dan rapat umum BPD untuk penetapanya. RAPB Desa
didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang
pengelolaanya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember. Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun
anggaran 2023 merupakan sistem pengelolaan keuangan yang
baru bagi desa. Sehingga masih harus banyak dilakukan
penyesuaian-penyesuaian secara menyeluruh sampai pada teknis
implementasinya.

A. PENDAPATAN DESA
Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan
uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1
(satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh
desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi
realisasi pendapatan desa tahun sebelumya dengan perkiraan
peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber
pendapatan asli desa. Bagian Dana Perimbangan, Bantuan
Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan
Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga.
Adapun asumsi pendapatan Desa Gajahkumpul Tahun
Anggaran 2023 sebesar Rp. 1.033.863.409,- (Satu milyar tiga
puluh tiga juta delapan ratus enam puluh tiga ribu empat ratus
Sembilan rupiah) yang berasal dari:
No. Uraian perkiraan pendapatan Jumlah ( Rp )
1. Bagian dari Retribusi dan Pajak Rp. 24.943.409
Kabupaten
2. Alokasi Dana Desa ( ADD ) Rp. 356.532.000
3. Bantuan Dana Desa Rp. 640.638.000
4. Bantuan Provinsi Rp. 5.000.000
5. Bantuan Kabupaten Rp. 6.750.000
Jumlah perkiraan pendapatan Rp. 1.033.863.409

B. BELANJA DESA
Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua
pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban
desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayaranya kembali oleh desa. Belanja sesuai dengan
Peraturan menteri desa Nomor 08 tahun 2022 terdiri dari
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
Belanja Langsung meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Barang
dan Jasa dan Belanja Modal. Sedangkan belanja Tidak
Langsung meliputi:
a. Belanja Penghasilan Tetap;
b. Belanja Subsidi;
c. Belanja Hibah (Pembatasan Hibah);
d. Belanja Bantuan Sosial;
e. Belanja Bantuan Keuangan;
f. Belanja Tak Terduga;
Untuk tahun Anggaran 2023 total Belanja Desa
Gajahkumpul sebesar Rp. 1.033.863.409,- (Satu milyar tiga
puluh tiga juta delapan ratus enam puluh tiga ribu empat ratus
Sembilan rupiah).
C. PEMBIAYAAN
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya. Namun demikian dalam RKP Desa tahun 2023 ini,
Pemerintah Desa Gajahkumpul belum dapat menyusun
kebijakan Pembiayaan disebabkan disamping sistem yang
baru, juga belum disusunya perubahan dan atau Perhitungan
APBDesa tahun sebelumnya. Pembiayaan Desa sebagaimana
dimaksud terdiri dari:
1. Penerimaan Pembiayaan sebagaimana diatas, mencakup:
a. Sisa lebih Perhitungan Anggaran (SilPA) tahun
sebelumnya;
b. Pencairan dana Cadangan;
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan; dan
d. Penerimaan Pinjaman.
2. Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana diatas, mencakup:
a. Pembentukan Dana Cadangan;
b. Penyertaan Modal Desa; dan
c. Pembayaran utang
BAGIAN III
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa,


bukan semata-mata disebabkan oleh internal desa, melainkan juga
disebabkan permasalahan makro baik ditingkat Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi maupun Pemerintah. Permasalahan yang
terjadi akan semakin besar mana kala tidak pernah dilakukan
identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah
beserta tingkat signifikasinya secara partisipatif. Ketidakcermatan
mengidentifikasi permasalahan sesuai suara masyarakat secara
tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi perencanaan
program pembangunan yang pada akhirnya inefisiensi anggaran.
Dalam RKP Desa tahun 2022 permasalahan Desa Gajahkumpul
dikelompokkan menjadi beberapa permasalahan penting
berdasarkan 4 (empat) Aspek, sebagai berikut:
A. BERDASARKAN EVALUASI PEMBANGUNAN TAHUN
SEBELUMNYA
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan
melalui analisa terhadap kesesuaian antara program dan
kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APB Desa Tahun
2022 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun
2023. Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa catatan
masalah tahun 2022 yang belum terealisasi dan pengajuan
untuk tahun 2023 sebagai berikut;

Tingkat
Keterang Rekomendasi
penyelesaian
an
No /
Tidak dilakukan

Kegiatan
direkomendasi
Belum selesai

. permasal
Dilanjutkan
Selesai

Tidak

ahan
tahun
berikutnya

Dianggarka
Saluran air barat
1. v n kembali
jalan raya RT 01
tahun 202
Saluran air barat Dianggarka
pak ngatemin ke n kembali
2. v
utara sampai tahun 2023
kalimati RT 03
Dianggarka
Kios BUMDES RT
3. v n kembali
04
tahun 2023
Dianggarka
Saluran air selatan
4. v n kembali
Pak nyaman RT 06
tahun 2023
Dianggarka
Saluran air selatan
5. v n kembali
pak lut RT 06
tahun 2023
Talud sungai buyut Dianggarka
6. sampai pak Baji RT v n kembali
01 tahun 202
Saluran air PU
7. pertanian barat pak v
jasani RT 01
Gorong gorong V Dianggarka
8. pertanian tembus n kembali
tambak RT 01 tahun 2025
Normalisasi saluran v Dianggarka
9. air tambak RT 01 n kembali
tahun 2026
Jalan rabat beton v Dianggarka
10. RT 01 n kembali
tahun 2023
11. v Dianggarka
Bak sampah sebelah
n kembali
pak yudi RT 02
tahun 2025
12. Saluran air BIS U v Dianggarka
belakang masjid RT n kembali
02 tahun 2023
13. Gorong gorong v Dianggarka
belakang rumah n kembali
sugirah RT 02 tahun 2023
14. Peninggian saluran v Dianggarka
air belakang koramil n kembali
RT 02 tahun 2024
15. v Dianggarka
Pagar balaidesa RT
n kembali
04
tahun 2024
16. Saluran air Mushola v Dianggarka
sampai rumah pak n kembali
supartono RT 04 tahun 2024
17. v Dianggarka
RTH lapangan RT 04 n kembali
tahun 2024
18. Pembangunan v Dianggarka
gedung olah raga RT n kembali
04 tahun 2023
19. Rabat beton panggih v Dianggarka
sampai jalan baru n kembali
RT 06 tahun 2024
20. Saluran air barat v Dianggarka
pak priyadi ke utara n kembali
RT 06 tahun 2024
21. Talud jalan baru v Dianggarka
pak pardi sampai n kembali
punden RT 06 tahun 2024
22. v Dianggarka
Sandaran jomblang
n kembali
RT 07
tahun 2024
23. Talud jalan baru v Dianggarka
barat jomblang RT n kembali
07 tahun 2023
24. v Dianggarka
Talud jalan selatan
n kembali
jomblang RT 07
tahun 2023
25. Saluran Air pak v Dianggarka
sumin sampai bu n kembali
suti RT 08 tahun 2023
26. Talud jalan Bu eka v Dianggarka
sampai pak karyani n kembali
RT 08 tahun 2024
27. RTLH (rumah tidak v Dianggarka
layak huni) RW 01 & n kembali
RW 02 tahun 2024

B. BERDASARKAN RPJMDes
Berdasarkan Peraturan Desa Gajahkumpul tahun 2021
tentang RPJMDes Desa Gajahkumpul pada Tahun 2023
prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi: 27
masalah bidang pembangunan desa. Secara rinci permasalah
tersebut adalah:
NO MASALAH
1 Bidang pembangunan desa
1.1 Penggenangan air di RT 01 yang tidak tersalurkan dengan baik
mengakibatkan jalan rusak dan pencemaran lingkungan.
1.2 Limbah rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik
menjadikan pecemaran lingkungan di sekitar pemukiman
rumah bapak ngatemin RT 03 dan sekitarnya yang juga
berpotensi sarang nyamuk.
1.3 Pemberdayaan potensi desa dan juga pemberdayaan sumber
daya manusia di desa Gajahkumpul sehingga dapat menjadi
income baru.
1.4 Limbah rumah tangga di lingkungan bapak nuryaman di RT 06
yang berpotensi sarang nyamuk dan pencemaran lingkungan.
1.5 Limbah rumah tangga di lingkungan bapak Lut di RT 06 yang
berpotensi sarang nyamuk dan pencemaran lingkungan.
1.6 Abrasi yang terus menerus dapat mengakibatkan longsornya
tanah yang ada di lingkungan RT 01 dan juga berpotensi jalan
desa yang akan terganggu dengan adanya longsor, karena jalan
tersebut menjadi satu satunya akses jalan desa sebelah.
1.7 Irigasi air pertanian yang sangat di butuhkan petani untuk
mengairi sawah, sehingga dapat terjadi panen sesuai yang di
harapkan oleh para petani yang ada di RT 01.
1.8 Dengan adanya gorong-gorong tersebut memudahkan akses air
keluar masuk dari dan ke tambak dan juga akses sepeda motor
petani tambak untuk pulang dan pergi ke tambak yang berlokasi
di RT 01.
1.9 Saluran air yang ada di RT 01 khususnya di lingkunagan
tambak, sangat di butuhkan di saat musim hujan yaitu di saat
tanam ikan bandeng dan juga di butuhkan saat musim kemarau
untuk proses pembuatan garam.
1.10 Dengan adanya jalan rabat beton yang ada di RT 01 di harapkan
dapat menguatkan konstruksi jalan dan menjadi awet ketika di
musim penghujan.
1.11 Sampah yang tidak terkelola dengan baik yang ada di RT 02
khususnya dilingkungan pak Yudi sangat berpotensi
pencemaran lingkungan, sehingga sangat di butuhkan tempat
sampah untuk dapat menampung sampah yang ada di
lingkungan tersebut.
1.12 Limbah air hujan yang menggenang mengakibatkan jalan
lingkungn sekitar masjid di RT 02 banjir dan rusak juga
perembesan dinding rumah yang ada di lingkungan sekitar.
1.13 Sebagai akses saluran air yang ada di lingkungan RT 02 dapat
berjalan lancar.
1.14 Volume air hujan yang terlalu tinggi sehingga saluran air yang
ada di lingkungan koramil RT 02 sangat perlu di lakukan
peninggian sehingga tidak terjadi luapan.
1.15 Demi keamanan dan keindahan di butuhkan pagar balaidesa.
1.16 Untuk mengantisipasi penggenangan air yang tinggi di musim
penghujan.
1.17 Ruang hijau dan tempat refreshing yang ada di lapangan sebagai
tempat bersantai buat warga Gajahkumpul.
1.18 Pembangunan gedung olah raga yang di fungsikan sebagai
gedung serbaguna yang ada di desa Gajahkumpul.
1.19 Rabat beton panggih sampai jalan baru yang berlokasi di RT 06
Sebagai akses jalan penghubung jalan baru dengan jalan yang
lama.
1.20 Limbah rumah tangga agar dapat terkelola dengan baik.
1.21 Jalan yang berpotensi ambrol sehingga di butuhkan talud jalan
yang ada di lokasi RT 07 tersebut.
1.22 Ambrolnya dinding jomblang yang mengakibatkan dangkalnya
jomblang tersebut, sehingga di butuhkan sandaran tembok pada
dinding jomblang tersebut agar tidak bertambah ambrol.
1.23 Agar dapat kuat jalan yang ada di sekitar barat jomblang maka
di butuhkan talud jalan tersebut.
1.24 Agar dapat kuat jalan yang ada di sekitar selatan jomblang
maka di butuhkan talud jalan tersebut.
1.25 Limbah air rumah tangga agar dapat terkelola dengan baik
sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
1.26 Agar jalan kuat maka di butuhkan talud jalan agar tidak ambles
jalan tersebut.
1.27 Proses renovasi rumah bagi warga tidak mampu, sehingga warga
tersebut dapat hidup dengan layak sebagai layaknya warga
lainya.

C. BERDASARKAN PRIORITAS KEBIJAKAN DESA


RKP Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan
daerah dalam proses penyusunannya harus juga
memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah,
mulai dari evaluasi Renja Kecamatan dan ataupun hasil
evaluasi pelaksanaan RKP Daerah tahun sebelumnya serta
prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya.
Masukan ini mutlak diperlukan agar RKP Desa benar-
benar mendorong terwujudnya Visi-Misi daerah secara
menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan terkait dengan prioritas
kebijakan pembangunan daerah, maka penekanan masalah
diprioritaskan bagaimana daerah secara efektif mampu
mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan
pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan
sektor ekonomi rakyat, Disamping itu untuk mendukung
tercapainya prioritas tersebut perlu didukung sumber daya
manusia melalui peningkatan APK dan APM pada sektor
pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat.

D. BERDASARKAN ANALISA KEADAAN DARURAT


Analisa keadaan Darurat dilakukan untuk mengantisipasi
berbagai permasalahan yang muncul secara tiba-tiba, baik
disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang
apabila tidak segera diatasi akan semakin menimbulkan
masalah bagi masyarakat.
Berdasarkan analisa Pemerintah Desa dan laporan yang
disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah
mendesak yang harus secepatnya diatasi Pemerintah Desa.
Masalah tersebut meliputi:
 Sub bidang keadaan darurat:
- Penanganan covid
- Banjir
 Sub bidang keadaan mendesak: BLT DD
BAGIAN IV
RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DESA

Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Gajahkumpul


yang tersusun dalam RKP Desa tahun 2023 sepenuhnya
didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut
dalam rumusan masalah tersebut diatas. Sehingga diharapkan
prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2023 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk
menanggulangi permasalahan di masyarakat, terutama upaya
meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan
hak-hak dasar masyarakat, seperti Pendidikan, kesehatan,
pendapatan dll. Dengan demikian arah dan kebijakan
pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif
menanggulangi kemiskinan pada level desa. Rumusan prioritas
kebijakan program pembangunan desa Gajahkumpul, secara detail
dikelompokkan sebagai berikut:

A. PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN SKALA DESA


Prioritas program pembangunan desa merupakan
pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh
desa, kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan
anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis dilapangan
mempunyai sumber daya. Adapun program dan kegiatan
pembangunan desa tersebut meliputi:
NO BIDANG & KEGIATAN VOLUME LOKASI
Saluran BIS U barat pak
1. 76 x 0,3 x 0,4 m RT 03
Ngatemin RT 03
B.
2. KIos BUMdes 7x3m RT 04
Saluran BIS U selatan pak
3. 72 x 0,3 x 0,4 m RT 05
Nuryaman
4. Saluran BIS U pak Lut 138,5 x 0,3 x 0,4 m RT 06
5. Gedung oLah raga (serbaguna) 56 x 33 x 0,8 m RT 04
6. Jalan rabat beton Gapura ke 50 x 3 x 0,15 m RT 01
utara
7. Saluran BIS U belakang Masjid 44,5 x 0,3 x 0,4 m RT 02

8. Gorong-gorong 6 x 1,2 x 1 m RT 02
9. Peninggian saluran air 54 x 0,3 x 0,3 m RT 01
10. Saluran air pertanian 100 x 0,9 x 1,2 m RT 01
11. Gorong-gorong pertanian 7 x 2,8 x 1,7 m RT 01
12. Talud barat embung pertanian 95 x 0,4 x 1,5 m RT 07
13. Normalisasi saluran air tambak 450 x 0,8 x 1 m RT 01
(PKT)
14. Saluran BIS U pak Sumin 64 x 0,3 x 0,4 m RT 08

PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN SKALA KABUPATEN


Prioritas program pembangunan skala
Kecamatan/Kabupaten merupakan program dan kegiatan
pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat
desa Gajahkumpul tetapi pemerintah Desa tidak mampu
melaksanakan. Hal ini disebabkan karena pertama kegiatan
tersebut secara peraturan perundangan bukan kewenangan
desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu
membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga,
secara sumber daya didesa tidak tersedia secara mencukupi,
baik SDM maupun prasarana pendukung lainya.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas
pembangunan tersebut akan dibawa melalui forum
musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat
Kecamatan (Musrenbangcam) oleh delegasi peserta Desa
Gajahkumpul yang dipilih secara partisipatif pada forum
musrenbangdes dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa.
C. PAGU ANGGARAN SEMENTARA
Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai
program dan kegiatan pembangunan skala desa adalah
perkiraan pendapatan desa yang bersumber dari Pendapatan
Asli Desa (PAD), Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2023 serta
Dana Desa (DD) tahun 2023 Untuk Desa Gajahkumpul
belanja Pembangunan dibiayai melalui sumber pendapatan
desa yang berasal dari:
1. Pendapatan Asli Desa
2. Alokasi Dana Desa (ADD)
3. Dana Desa (DD)
4. Bantuan Keuangan untuk Percepatan Pembangunan dari
Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten
5. Aspirasi Dewan
Penetapan perkiraan anggaran pada masing–masing bidang
dalam RKPDesa tahun 2023 ini dilakukan melalui
kesepakatan saat pelaksanaan Forum Musrenbangdes
RKPDesa. Untuk tahun 2023 berdasarkan perbup pati nomor
4 tahun 2021 dan di tuangkan dalam surat sekretaris daerah
kabupaten pati nomor: 900/4547 tanggal 8 desember 2022
tentang penganggaran bantuan umum dan khusus kepada
desa pada APBD tahun 2023 maka disampaikan petunujuk
penyusunan APBDesa yang bersumber dari dana desa (DD)
dan alokasi dana desa (ADD) tahun 2023, sebagai berikut:
1. Penggunaan dana desa
a. Pengembangan dan penyertaan BUMDES
b. Pengembangan desa wisata
c. Perbaikan dan konsolidasi data SDGs
d. Ketahanan pangan nabati dan hewani minimal 20%
e. Pencegahan dan penurunan stunting
f. Peningkatan kualitaas SDM warga desa
g. Peningkatan keterlibatan masyarakat secara
menyeluruh dalam pembnagunan dan pemberdayaan
masyarakat desa
h. Perluasan akses layanan kesehatan
i. Dana Operasional pemerintah desa max 3 % dari dana
desa
j. Penanggulangan kemiskinan terutama kemiskinan
ekstrim
k. BLT DD minimal 10% dari dana desa
l. Militigasi dan penanganan bencana alam
2. Alokasi dana desa
a. Pembayaran siltap kepaladesa dan perangkat desa
b. Pembayaran IJK kesehatan dan ketenagakerjaan
c. Insentif RT /RW
d. Insentif LPMD
e. Tunjangan kinerja BPD
f. Pengadaan kendaraan dinas
Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan
Visi-Misi desa dapat segera terwujud.

BAGIAN V
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ditingkat desa pada


dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi
Pemerintah dan masyarakat desa saling bekerja sama membangun
desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara
partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada
monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan
pembangunan di desa. Sebaliknya permasalahan dan
ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul mana kala
seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak
memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKPDesa yang benar-benar
partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan
mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju
kemandirian desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat
dengan mudah di akses masyarakat desa, maka diharapkan dalam
proses penyusunan APBDesa seluruhnya bisa teranggarkan secara
proposional.

Ditetapkan di Gajahkumpul
pada tanggal 26 Oktober 2022
KEPALA DESA
GAJAHKUMPUL
MUGIYANTO

Anda mungkin juga menyukai