Laporan Kegiatan Kelompok 4
Laporan Kegiatan Kelompok 4
BIDANG PKM:
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TIM MAHASISWA
Jason Kapele
Viggo Poluan
Anjani Kaunang
Praysie Rondonuwu
Maria Donania
Ignatia Grace
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penulisan
laporan kegiatan Penyuluhan Sex Education dengan tema “Sex Education for A
Smart Generation” di SMK Katolik Santa Familia Tomohon dapat selesai
dilaksanakan. Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang
pentingnya pedidikan seks sejak dini untuk generasi penerus bangsa.
Penulis
`
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB 1.................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Tujuan Kegiatan....................................................................................5
BAB II................................................................................................................... 6
PELAKSANAAN..................................................................................................6
LAMPIRAN 1 DAFTAR HADIR PESERTA....................................................8
LAMPIRAN 2 DOKUMENTASI KEGIATAN...............................................14
LAMPIRAN 3 BERITA ACARA......................................................................15
`
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Perilaku seks bebas yang
terjadi pada remaja dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua
terhadap anak yang disebabkan karena kesibukan masing-masing sehingga
anak tidak memperoleh pengetahuan tentang seks bebas dari orang tua dan
oleh sebab itulah kadang kala anak terjerumus pada pergaulan yang salah.
Perilaku seks bebas juga dapat terjadi jika remaja kurang mempunyai
pemikiran yang matang untuk berbuat sesuatu ditambah lagi karena
dorongan dari teman sebaya. Kadang teman mempunyai pengaruh yang
buruk dan memaksa mencoba sesuatu yang baru sehingga mereka
mencoba melakukan hubungan seks dengan lawan jenis tanpa memikirkan
akibat yang akan terjadi.
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik
untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual
telah menjadi suatu hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas
tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks makhluk
hidup dapat terus bertahan menjaga kelestarian keturunannya.
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat
penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan
lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual
sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi
dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan
keliru sama sekali. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting
terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif,
karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan
sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual
mereka sendiri (Handbook of Adolecent psychology, 1980). Tentu saja hal
tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia
tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan
bahwa sebagian besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku
seksual yang mereka lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk
melakukan hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung resiko
dari hubungan seksual tersebut.
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang
berada dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari
berbagai informasi mengenai hal tersebut. Dari sumber informasi yang
berhasil mereka dapatkan, pada umumnya hanya sedikit remaja yang
mendapatkan seluk beluk seksual dari orang tuanya. Oleh karena itu
remaja mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber informasi yang
mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan
tinggi, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media
massa atau internet.
Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan
kaum pendidik bersikap lebih tanggap dalam menjaga dan mendidik anak
`
B. Tujuan Kegiatan
1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik,
mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan
masalah seksual pada remaja.
2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan
perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan
tanggungjawab)
3. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial
untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan
berhubungan dengan perilaku seksual.
4. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan
seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang
dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.
5. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak
rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.
6. Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu
melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai
peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota
masyarakat.
`
BAB II
PELAKSANAAN
Kamis 5 Oktober 2022 hari dimana kami mengunjungi SMK Katolik Santa
Familia Tomohon untuk yang pertama kalinya. Dengan maksud bertemu
dengan pihak sekolah, berbekalkan proposal sebagai bahan acuan kami,
untuk meminta izin melaksanakan kegiatan penyuluhan ini. Tentu saja
pihak sekolah menyambut baik kedatangan kami, sehingga terbentuklah
sebuah kesepakatan yang mengizinkan kami Tim mahasiswa STIKES
melaksanakan kegiatan sosialisasi. Dalam perbincangan tersebut kami
membahas lebih lanjut tentang waktu pelaksanaan,juga peserta yang akan
mengikuti sosialisasi tersebut. Kamis 20 Oktober 2022 ditetapkan sebagai
tanggal pelaksanaan sosialisasi.
Kamis 20 Oktober 2022 pukul 07.45 kami sudah berada disekolah, siap
untuk melaksanakan kegiatan. Dengan membawa berkas-berkas yang
diperlukan seperti surat pengantar dari kampus, berita acara, juga absen.
Ketika memasuki aula sekolah kami disambut dengan sangat baik, dari
semua siswa yang hadir saat itu. Di buka oleh pihak sekolah dengan
ucapan selamat datang pada kami, dan dilanjutkan oleh MC yaitu salah
satu dari kami. Ucapan terima kasih tentunya kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kepada pihak sekolah, juga pada siswa yang hadir
saat itu. Setelah ucapan terima kasih oleh MC, kami memulai materi kami.
Tanggapan yang baik para siswa tunjukkan terbukti lewat sesi diskusi atau
tanya jawab, semuanya dengan antusias menjawab pertanyaan.
Pukul 08.30 WITA kami selesai dengan pemaparan materi serta sesi
diskusi atau sesi tanya jawab. Tim mahasiswa kami langsung bergerak
untuk menjalankan absen. Untuk pengisian absen kurang lebih memakan
waktu 30 menit karena dari pihak sekolah juga menyediakan absen yang
harus di isi oleh siswa/siswi peserta sosialisasi. Sementara absen
dijalankan Tim mahasiswa kami mengisi waktu dengan menyanyikan
beberapa lagu bersama semua siswa/siswi yang berada disitu. Tentu saja
menjadi momen yang sangat berkesan bagi kami, mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Maria Tomohon program studi
Administrasi Rumah Sakit Semester 1 tahun akademik 2022/2023.
Menutup rangkaian kegiatan penyuluhan tentang sex education, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak sekolah,
juga seluruh siswa/siswi peserta sosialisasi. Terakhir kami mengambil foto
sebagai kenang-kenangan juga dokumentasi yang akan melengkapi
laporan kegiatan kami.